SlideShare a Scribd company logo
Tugas : Pendidikan Kesehatan
Dosen : La Rangki, S. Kep. Ns

SATUAN PEMBELAJARAN ( SATPEL )
HIPERTENSI

OLEH :
NAMA

:

NIM

:

KELAS

:

AKPER PEMKAB MUNA
2011
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SATPEL )

I.

MATA PELAJARAN

: PENDIDIKAN KESEHATAN.

II.

POKOK BAHASAN

: GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER.

III.

SUB POKOK BAHASAN

: PENYAKIT HIPERTENSI

IV.

SASARAN

: MAHASISWA

V.

LOKASI

: RUANG KELAS IIA

VI.

WAKTU

: 30 MENIT

VII.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
Setelah mempelajari pelajaran selama 15 menit mahasiswa dapat mengetahui
penyakit HIPERTENSI.

VIII.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Setelah mempelajari pelajaran selama 15 menit mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian penyakit HIPERTENSI.
2. Menyebutkan etiologi penyakit HIPERTENSI.
3. menyebutkan komplikasi penyakit HIPERTENSI.
4. Menyebutkan manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI.
5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI.
6. Menjelaskan diagnosa penyakit HIPERTENSI.
7. Menjelaskan penatalaksanaan dari penyakit HIPERTENSI.

IX.

MATERI :
1. Pengertian penyakit HIPERTENSI.
2. Etiologi penyakit HIPERTENSI.
3. Patofisiologi penyakit HIPERTENSI.
4. Manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI.
5. Penatalaksanaan penyakit HIPERTENSI.
6. Pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI.
7. Komplikasi penyakit HIPERTENSI.
8. Diagnosis.

X.

METODE : Ceramah, Tanya Jawab
XI.

KEGIATAN :

No
Kegiatan Pengajar
1
Pembukaan:

Kegiatan Siswa

-

Mengucapkan salam.

-

Menjawab salam pengajar.

-

Memberi informed konsen.

-

Memberikan dan memberi
persetujuan.

Isi :
-

Memberi

penjelasan

dalam

-

bentuk ceramah selama 15

Mendengarkan dengan
seksama.

menit.
-

Memberikan
kepada

kesempatan

mahasiswa

-

Mengajukan pertanyaan.

-

Mendengarkan dengan

untuk

bertanya.
-

Menjawab

pertanyaan

mahasiswa.

seksama.

Penutup :
-

Mengucapkan terimakasih.

-

Mengucapkan salam.

-

Menjawab salam.

XII.

MEDIA :

: OHP.

XIII.

EVALUASI

: Formatif dan Sumatif.

Mengetahui:
Dosen Pembimbing

LA RANGKI, S. KEP. Ns

RENCANA PEMBELAJARAN

Pengajar
MATA PELAJARAN

: PENDIDIKAN KESEHATAN

POKOK BAHASAN

: GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER

SUB POKOK BAHASAN

: PENYAKIT HIPERTENSI

SEMESTER

: III ( tiga)

SASARAN

: MAHASISWA

LOKASI

: RUANG KELAS IIA

WAKTU

: 30 MENIT

I. TUJUAN :
A. TIU

: Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mengetahui penyakit
HIPERTENSI

B. TIK

: Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian penyakit HIPERTENSI
2. Menyebutkan etiologi penyakit HIPERTENSI
3. Menyebutkan komplikasi penyakit HIPERTENSI
4. Menyebutkan manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI
5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang HIPERTENSI
6. Menjelaskan diagnosis HIPERTENSI
7. Menjelaskan penata laksanaan dari penyakit HIPERTENSI

II. MATERI, METODE, MEDIA DAN SUMBER
A. MATERI :
1. Pengertian penyakit HIPERTENSI
2. Etiologi penyakit HIPERTENSI
3. Patofisiologi penyakit HIPERTENSI
4. Manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI
5. Penatalaksanaan penyakit HIPERTENSI
6. Pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI
7. Komplikasi penyakit HIPERTENSI
8. Diagnosis
B. METODE :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

C. MEDIA : OHP
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Persiapan pembelajaran :
1. Menyiapkan alat/bahan (materi)
2. Menyusun materi
3. Mengecek kesiapan mahasiswa
B. Membuka pelajaran :
1. Memperkenalkan diri
2. Apersepsi
3. Menyampaikan TIU dan TIK
C. Kegiatan inti
1. Penyampaikan materi
D. Menutup pelajaran
1. Mahasiswa mengucapkan salam penutup
IV. PENILAIAN
A. Prosedur

: Penilaian akhir

B. Jenis

: Tulisan

C. Alat

: Tes uraian

D. Kunci atau rambu

: 1 – 2 soal

Lampiran

: Penyakit Hipertensi

Lembar Kerja Mahasiswa

RAHA, NOVEMBER 2010
PENGAJAR

LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Hipertensi adalah dimana keadaan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
darah diastolic ≥ 90 mmHg.
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan :
-

Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya,
disebut juga hipertensi idiopatik. banyak faktor yang mempengaruhinya
seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, peningkatan
Na dan Ca intra selular dan faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas,
alkohol, rokok.

-

Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. penyebab spesifiknya seperti
gangguan estrogen, penyakit ginjal, sindrom chusing, hipertensi vaskular
renal.

3. Patofisiologi
-

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medula di otak. dari pusat vasomotor bermula jarak
saraf simpatis, yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari
kolumna medula spinalis keganglia simpatis ditorak dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak
kebawah melalui saraf simpatis keganglia simpatis. pada titik ini neuron
preganglion melepaskan asetilkoloin yang akan merangsang serabut saraf
pasca ganglion kepembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya nerepinefrin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. berbagai faktor seperti kecemasan
dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap
rangsangan vasokontriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitif
terhadap nerepinefrin meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi.

-

Pada saat bersamaan dimana sistem syaraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang
mengakibatkan

tambahan

aktivitas

vasukontriksi.

Korteks

adrenal

mengsekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon
vasukontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang menyebabkan penurunan
aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang
pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi pembentukan
angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetus keadaan hipertensi
(Smelzer, Bare. 2002).
4. Manifestasi Klinis
-

Sakit kepala

-

Pusing

-

Lemas

-

Kelemahan otot

-

Kelelahan

-

Mual muntah

-

Penglihatan kabur

5. Pengobatan / Penatalaksanaan Medis
a. Pengoatan tanpa obat
•

Perubahan gaya hidup

•

Menurunkan berat badan jika terdapat kelebihan

•

Pembatasan alkohol

•

Olahraga

•

Meningkatkan aktifitas fisik aerobik

•

Mengurangi asupan natrium

•

Hindari ketegangan

•

Istirahat yang cukup

b. Pengobatan dengan obat
•

Diuretik : Furusemida, Amiloride, Reserpin propanoloid, Kaptopril,
Fedipin.

6. Pemerikasaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi
bertujuan menentukan adanya kerusakan organ atau faktor resiko lain atau
mencari penyebab hipertensi. Biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap.
Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti Klirens kreatinin,
Protein urin 24 jam, Asan urat, Kolesterol.
7. Komplikasi
•

Gagal ginjal

•

Penyakit infark miokard

•

Katup jantung

8. Diagnosis
Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pengukuran,
hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan
yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis.
Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar,
setelah beristirahat lima menit dengan ukuran pembungkus lengan yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Alin – Maliando. blogspot. Com/2009/01
Brunner dan Suddart. 2001. Buku Ajar : Keperawatan Medikal – Bedah. Edisi 8, Vol
2. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius.
Moerdowo. 1999. Masalah Hipertensi. Edisi II. Jakarta : Gramedia.
DAFTAR PUSTAKA

Alin – Maliando. blogspot. Com/2009/01
Brunner dan Suddart. 2001. Buku Ajar : Keperawatan Medikal – Bedah. Edisi 8, Vol
2. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius.
Moerdowo. 1999. Masalah Hipertensi. Edisi II. Jakarta : Gramedia.

More Related Content

Similar to Satpel hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
pjj_kemenkes
 
Satuan acara penyuluhan hipertensi akper muna 2
Satuan acara penyuluhan hipertensi akper muna 2Satuan acara penyuluhan hipertensi akper muna 2
Satuan acara penyuluhan hipertensi akper muna 2
Operator Warnet Vast Raha
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
Yusuf Saktian
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
WindiiEryanti
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
Muhammad Nasrullah
 
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
MuhamadArwani3
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
ASWAR ners
 
Preplaning hipertensi
Preplaning hipertensiPreplaning hipertensi
Preplaning hipertensiandra_soulgt
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
puskesmas sambaliung
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Ocii'x Ocii'x
 
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptxPPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
RizkyPramataSimamora
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Marito Simanungkalit
 
Satuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensiSatuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensi
Operator Warnet Vast Raha
 
Satuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensiSatuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensi
Operator Warnet Vast Raha
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
Yabniel Lit Jingga
 
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
pjj_kemenkes
 

Similar to Satpel hipertensi (20)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
 
Satuan acara penyuluhan hipertensi akper muna 2
Satuan acara penyuluhan hipertensi akper muna 2Satuan acara penyuluhan hipertensi akper muna 2
Satuan acara penyuluhan hipertensi akper muna 2
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
5. SAP HIPERTENSI.keperawatan keluarga doc
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
 
Preplaning hipertensi
Preplaning hipertensiPreplaning hipertensi
Preplaning hipertensi
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptxPPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
PPT Tutor Gagal napas kel 7 (1) (3).pptx
 
Log book td
Log book tdLog book td
Log book td
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
 
Satuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensiSatuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensi
 
Satuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensiSatuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensi
 
Satuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensiSatuan acara penyuluhan hipertensi
Satuan acara penyuluhan hipertensi
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medisModul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
Modul 4 kb 3 penanganan kedaruratan medis
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Satpel hipertensi

  • 1. Tugas : Pendidikan Kesehatan Dosen : La Rangki, S. Kep. Ns SATUAN PEMBELAJARAN ( SATPEL ) HIPERTENSI OLEH : NAMA : NIM : KELAS : AKPER PEMKAB MUNA 2011
  • 2. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SATPEL ) I. MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KESEHATAN. II. POKOK BAHASAN : GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER. III. SUB POKOK BAHASAN : PENYAKIT HIPERTENSI IV. SASARAN : MAHASISWA V. LOKASI : RUANG KELAS IIA VI. WAKTU : 30 MENIT VII. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah mempelajari pelajaran selama 15 menit mahasiswa dapat mengetahui penyakit HIPERTENSI. VIII. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mempelajari pelajaran selama 15 menit mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian penyakit HIPERTENSI. 2. Menyebutkan etiologi penyakit HIPERTENSI. 3. menyebutkan komplikasi penyakit HIPERTENSI. 4. Menyebutkan manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI. 5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI. 6. Menjelaskan diagnosa penyakit HIPERTENSI. 7. Menjelaskan penatalaksanaan dari penyakit HIPERTENSI. IX. MATERI : 1. Pengertian penyakit HIPERTENSI. 2. Etiologi penyakit HIPERTENSI. 3. Patofisiologi penyakit HIPERTENSI. 4. Manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI. 5. Penatalaksanaan penyakit HIPERTENSI. 6. Pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI. 7. Komplikasi penyakit HIPERTENSI. 8. Diagnosis. X. METODE : Ceramah, Tanya Jawab
  • 3. XI. KEGIATAN : No Kegiatan Pengajar 1 Pembukaan: Kegiatan Siswa - Mengucapkan salam. - Menjawab salam pengajar. - Memberi informed konsen. - Memberikan dan memberi persetujuan. Isi : - Memberi penjelasan dalam - bentuk ceramah selama 15 Mendengarkan dengan seksama. menit. - Memberikan kepada kesempatan mahasiswa - Mengajukan pertanyaan. - Mendengarkan dengan untuk bertanya. - Menjawab pertanyaan mahasiswa. seksama. Penutup : - Mengucapkan terimakasih. - Mengucapkan salam. - Menjawab salam. XII. MEDIA : : OHP. XIII. EVALUASI : Formatif dan Sumatif. Mengetahui: Dosen Pembimbing LA RANGKI, S. KEP. Ns RENCANA PEMBELAJARAN Pengajar
  • 4. MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KESEHATAN POKOK BAHASAN : GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER SUB POKOK BAHASAN : PENYAKIT HIPERTENSI SEMESTER : III ( tiga) SASARAN : MAHASISWA LOKASI : RUANG KELAS IIA WAKTU : 30 MENIT I. TUJUAN : A. TIU : Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mengetahui penyakit HIPERTENSI B. TIK : Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian penyakit HIPERTENSI 2. Menyebutkan etiologi penyakit HIPERTENSI 3. Menyebutkan komplikasi penyakit HIPERTENSI 4. Menyebutkan manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI 5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang HIPERTENSI 6. Menjelaskan diagnosis HIPERTENSI 7. Menjelaskan penata laksanaan dari penyakit HIPERTENSI II. MATERI, METODE, MEDIA DAN SUMBER A. MATERI : 1. Pengertian penyakit HIPERTENSI 2. Etiologi penyakit HIPERTENSI 3. Patofisiologi penyakit HIPERTENSI 4. Manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI 5. Penatalaksanaan penyakit HIPERTENSI 6. Pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI 7. Komplikasi penyakit HIPERTENSI 8. Diagnosis B. METODE : 1. Ceramah 2. Tanya jawab C. MEDIA : OHP
  • 5. III. KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Persiapan pembelajaran : 1. Menyiapkan alat/bahan (materi) 2. Menyusun materi 3. Mengecek kesiapan mahasiswa B. Membuka pelajaran : 1. Memperkenalkan diri 2. Apersepsi 3. Menyampaikan TIU dan TIK C. Kegiatan inti 1. Penyampaikan materi D. Menutup pelajaran 1. Mahasiswa mengucapkan salam penutup IV. PENILAIAN A. Prosedur : Penilaian akhir B. Jenis : Tulisan C. Alat : Tes uraian D. Kunci atau rambu : 1 – 2 soal Lampiran : Penyakit Hipertensi Lembar Kerja Mahasiswa RAHA, NOVEMBER 2010 PENGAJAR LAMPIRAN MATERI
  • 6. 1. Pengertian Hipertensi adalah dimana keadaan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan darah diastolic ≥ 90 mmHg. 2. Etiologi Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan : - Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, peningkatan Na dan Ca intra selular dan faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, rokok. - Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. penyebab spesifiknya seperti gangguan estrogen, penyakit ginjal, sindrom chusing, hipertensi vaskular renal. 3. Patofisiologi - Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medula di otak. dari pusat vasomotor bermula jarak saraf simpatis, yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis keganglia simpatis ditorak dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak kebawah melalui saraf simpatis keganglia simpatis. pada titik ini neuron preganglion melepaskan asetilkoloin yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion kepembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya nerepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap nerepinefrin meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. - Pada saat bersamaan dimana sistem syaraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasukontriksi. Korteks adrenal mengsekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasukontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi pembentukan angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
  • 7. sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetus keadaan hipertensi (Smelzer, Bare. 2002). 4. Manifestasi Klinis - Sakit kepala - Pusing - Lemas - Kelemahan otot - Kelelahan - Mual muntah - Penglihatan kabur 5. Pengobatan / Penatalaksanaan Medis a. Pengoatan tanpa obat • Perubahan gaya hidup • Menurunkan berat badan jika terdapat kelebihan • Pembatasan alkohol • Olahraga • Meningkatkan aktifitas fisik aerobik • Mengurangi asupan natrium • Hindari ketegangan • Istirahat yang cukup b. Pengobatan dengan obat • Diuretik : Furusemida, Amiloride, Reserpin propanoloid, Kaptopril, Fedipin. 6. Pemerikasaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan organ atau faktor resiko lain atau mencari penyebab hipertensi. Biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap. Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti Klirens kreatinin, Protein urin 24 jam, Asan urat, Kolesterol.
  • 8. 7. Komplikasi • Gagal ginjal • Penyakit infark miokard • Katup jantung 8. Diagnosis Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pengukuran, hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis. Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar, setelah beristirahat lima menit dengan ukuran pembungkus lengan yang sesuai.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Alin – Maliando. blogspot. Com/2009/01 Brunner dan Suddart. 2001. Buku Ajar : Keperawatan Medikal – Bedah. Edisi 8, Vol 2. Jakarta : EGC. Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media Aesculapius. Moerdowo. 1999. Masalah Hipertensi. Edisi II. Jakarta : Gramedia.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Alin – Maliando. blogspot. Com/2009/01 Brunner dan Suddart. 2001. Buku Ajar : Keperawatan Medikal – Bedah. Edisi 8, Vol 2. Jakarta : EGC. Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media Aesculapius. Moerdowo. 1999. Masalah Hipertensi. Edisi II. Jakarta : Gramedia.