Dokumen tersebut membahas identifikasi dan tatalaksana awal untuk jamaah haji yang sakit berat, termasuk penyakit seperti hipertensi, diabetes, demensia, penyakit jantung, pneumonia, tuberculosis, PPOK, asma, MERS-CoV, Covid-19, dehidrasi, dan heat stroke. Tatalaksananya meliputi rujukan ke rumah sakit, terapi suportif, dan edukasi kesehatan.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Kedaruratan medis dapat terjadi akibat berbagai penyebab seperti infeksi, cedera, atau gangguan sistem tubuh. Gejala umum meliputi demam, nyeri, sesak napas, dan perubahan kesadaran. Penanganan awal penting untuk menjaga jalan napas dan memantau kondisi pasien sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Hipertensi merupakan tekanan darah yang tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, penyebab, gejala, dan penatalaksanaan hipertensi secara umum serta kasus pasien wanita 81 tahun dengan diagnosa hipertensi dan gangguan jantung.
Dokumen tersebut membahas identifikasi dan tatalaksana awal untuk jamaah haji yang sakit berat, termasuk penyakit seperti hipertensi, diabetes, demensia, penyakit jantung, pneumonia, tuberculosis, PPOK, asma, MERS-CoV, Covid-19, dehidrasi, dan heat stroke. Tatalaksananya meliputi rujukan ke rumah sakit, terapi suportif, dan edukasi kesehatan.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Kedaruratan medis dapat terjadi akibat berbagai penyebab seperti infeksi, cedera, atau gangguan sistem tubuh. Gejala umum meliputi demam, nyeri, sesak napas, dan perubahan kesadaran. Penanganan awal penting untuk menjaga jalan napas dan memantau kondisi pasien sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Hipertensi merupakan tekanan darah yang tinggi yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Dokumen ini menjelaskan definisi, penyebab, gejala, dan penatalaksanaan hipertensi secara umum serta kasus pasien wanita 81 tahun dengan diagnosa hipertensi dan gangguan jantung.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan tentang hipertensi yang diadakan untuk ibu S. Penyuluhan ini membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, dan pengobatan hipertensi serta cara pencegahannya melalui pola makan sehat dan olahraga. Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar ibu S dapat memahami hipertensi dan menerapkan pencegahan hipertensi secara tepat dalam ke
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan kesehatan mengenai penyakit hipertensi yang akan dilaksanakan di Rumah Tn. D. Penyuluhan akan membahas pengertian, penyebab, gejala, dan cara penanganan hipertensi serta makanan yang dilarang.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang persisten dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi dapat dibedakan menjadi ringan, sedang, dan berat berdasarkan peningkatan tekanan diastolik. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor keturunan, karakteristik individu, dan gaya hidup seperti asupan garam dan alkohol yang berlebihan. Pengobatan hipert
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Satuan acara penyuluhan mengenai hipertensi selama 15 menit untuk Tn. A dan keluarganya. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, komplikasi, dan pencegahan hipertensi. Evaluasi dilakukan dengan tes awal dan akhir serta observasi partisipasi dan respons keluarga.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan tentang hipertensi yang diadakan untuk ibu S. Penyuluhan ini membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, dan pengobatan hipertensi serta cara pencegahannya melalui pola makan sehat dan olahraga. Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar ibu S dapat memahami hipertensi dan menerapkan pencegahan hipertensi secara tepat dalam ke
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan kesehatan mengenai penyakit hipertensi yang akan dilaksanakan di Rumah Tn. D. Penyuluhan akan membahas pengertian, penyebab, gejala, dan cara penanganan hipertensi serta makanan yang dilarang.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang persisten dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Hipertensi dapat dibedakan menjadi ringan, sedang, dan berat berdasarkan peningkatan tekanan diastolik. Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor keturunan, karakteristik individu, dan gaya hidup seperti asupan garam dan alkohol yang berlebihan. Pengobatan hipert
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Satuan acara penyuluhan mengenai hipertensi selama 15 menit untuk Tn. A dan keluarganya. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, komplikasi, dan pencegahan hipertensi. Evaluasi dilakukan dengan tes awal dan akhir serta observasi partisipasi dan respons keluarga.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi daftar diagnosa keperawatan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), NOC (Nursing Outcomes Classification), dan NIC (Nursing Interventions Classification) yang digunakan di Ruang I RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan September 2008. Daftar tersebut mencakup 36 diagnosa keperawatan yang umum dijumpai beserta definisi masalah, tanda-tanda dan gejala, serta rencana intervensi keperawatan.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. Tugas : Pendidikan Kesehatan
Dosen : La Rangki, S. Kep. Ns
SATUAN PEMBELAJARAN ( SATPEL )
HIPERTENSI
OLEH :
NAMA
:
NIM
:
KELAS
:
AKPER PEMKAB MUNA
2011
2. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SATPEL )
I.
MATA PELAJARAN
: PENDIDIKAN KESEHATAN.
II.
POKOK BAHASAN
: GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER.
III.
SUB POKOK BAHASAN
: PENYAKIT HIPERTENSI
IV.
SASARAN
: MAHASISWA
V.
LOKASI
: RUANG KELAS IIA
VI.
WAKTU
: 30 MENIT
VII.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
Setelah mempelajari pelajaran selama 15 menit mahasiswa dapat mengetahui
penyakit HIPERTENSI.
VIII.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Setelah mempelajari pelajaran selama 15 menit mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian penyakit HIPERTENSI.
2. Menyebutkan etiologi penyakit HIPERTENSI.
3. menyebutkan komplikasi penyakit HIPERTENSI.
4. Menyebutkan manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI.
5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI.
6. Menjelaskan diagnosa penyakit HIPERTENSI.
7. Menjelaskan penatalaksanaan dari penyakit HIPERTENSI.
IX.
MATERI :
1. Pengertian penyakit HIPERTENSI.
2. Etiologi penyakit HIPERTENSI.
3. Patofisiologi penyakit HIPERTENSI.
4. Manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI.
5. Penatalaksanaan penyakit HIPERTENSI.
6. Pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI.
7. Komplikasi penyakit HIPERTENSI.
8. Diagnosis.
X.
METODE : Ceramah, Tanya Jawab
3. XI.
KEGIATAN :
No
Kegiatan Pengajar
1
Pembukaan:
Kegiatan Siswa
-
Mengucapkan salam.
-
Menjawab salam pengajar.
-
Memberi informed konsen.
-
Memberikan dan memberi
persetujuan.
Isi :
-
Memberi
penjelasan
dalam
-
bentuk ceramah selama 15
Mendengarkan dengan
seksama.
menit.
-
Memberikan
kepada
kesempatan
mahasiswa
-
Mengajukan pertanyaan.
-
Mendengarkan dengan
untuk
bertanya.
-
Menjawab
pertanyaan
mahasiswa.
seksama.
Penutup :
-
Mengucapkan terimakasih.
-
Mengucapkan salam.
-
Menjawab salam.
XII.
MEDIA :
: OHP.
XIII.
EVALUASI
: Formatif dan Sumatif.
Mengetahui:
Dosen Pembimbing
LA RANGKI, S. KEP. Ns
RENCANA PEMBELAJARAN
Pengajar
4. MATA PELAJARAN
: PENDIDIKAN KESEHATAN
POKOK BAHASAN
: GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
SUB POKOK BAHASAN
: PENYAKIT HIPERTENSI
SEMESTER
: III ( tiga)
SASARAN
: MAHASISWA
LOKASI
: RUANG KELAS IIA
WAKTU
: 30 MENIT
I. TUJUAN :
A. TIU
: Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mengetahui penyakit
HIPERTENSI
B. TIK
: Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian penyakit HIPERTENSI
2. Menyebutkan etiologi penyakit HIPERTENSI
3. Menyebutkan komplikasi penyakit HIPERTENSI
4. Menyebutkan manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI
5. Menjelaskan pemeriksaan penunjang HIPERTENSI
6. Menjelaskan diagnosis HIPERTENSI
7. Menjelaskan penata laksanaan dari penyakit HIPERTENSI
II. MATERI, METODE, MEDIA DAN SUMBER
A. MATERI :
1. Pengertian penyakit HIPERTENSI
2. Etiologi penyakit HIPERTENSI
3. Patofisiologi penyakit HIPERTENSI
4. Manifestasi klinis penyakit HIPERTENSI
5. Penatalaksanaan penyakit HIPERTENSI
6. Pemeriksaan penunjang penyakit HIPERTENSI
7. Komplikasi penyakit HIPERTENSI
8. Diagnosis
B. METODE :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. MEDIA : OHP
5. III. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Persiapan pembelajaran :
1. Menyiapkan alat/bahan (materi)
2. Menyusun materi
3. Mengecek kesiapan mahasiswa
B. Membuka pelajaran :
1. Memperkenalkan diri
2. Apersepsi
3. Menyampaikan TIU dan TIK
C. Kegiatan inti
1. Penyampaikan materi
D. Menutup pelajaran
1. Mahasiswa mengucapkan salam penutup
IV. PENILAIAN
A. Prosedur
: Penilaian akhir
B. Jenis
: Tulisan
C. Alat
: Tes uraian
D. Kunci atau rambu
: 1 – 2 soal
Lampiran
: Penyakit Hipertensi
Lembar Kerja Mahasiswa
RAHA, NOVEMBER 2010
PENGAJAR
LAMPIRAN MATERI
6. 1. Pengertian
Hipertensi adalah dimana keadaan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
darah diastolic ≥ 90 mmHg.
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan :
-
Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya,
disebut juga hipertensi idiopatik. banyak faktor yang mempengaruhinya
seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, peningkatan
Na dan Ca intra selular dan faktor yang meningkatkan resiko seperti obesitas,
alkohol, rokok.
-
Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. penyebab spesifiknya seperti
gangguan estrogen, penyakit ginjal, sindrom chusing, hipertensi vaskular
renal.
3. Patofisiologi
-
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medula di otak. dari pusat vasomotor bermula jarak
saraf simpatis, yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari
kolumna medula spinalis keganglia simpatis ditorak dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak
kebawah melalui saraf simpatis keganglia simpatis. pada titik ini neuron
preganglion melepaskan asetilkoloin yang akan merangsang serabut saraf
pasca ganglion kepembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya nerepinefrin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. berbagai faktor seperti kecemasan
dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap
rangsangan vasokontriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitif
terhadap nerepinefrin meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi.
-
Pada saat bersamaan dimana sistem syaraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang
mengakibatkan
tambahan
aktivitas
vasukontriksi.
Korteks
adrenal
mengsekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon
vasukontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang menyebabkan penurunan
aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang
pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi pembentukan
angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
7. sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetus keadaan hipertensi
(Smelzer, Bare. 2002).
4. Manifestasi Klinis
-
Sakit kepala
-
Pusing
-
Lemas
-
Kelemahan otot
-
Kelelahan
-
Mual muntah
-
Penglihatan kabur
5. Pengobatan / Penatalaksanaan Medis
a. Pengoatan tanpa obat
•
Perubahan gaya hidup
•
Menurunkan berat badan jika terdapat kelebihan
•
Pembatasan alkohol
•
Olahraga
•
Meningkatkan aktifitas fisik aerobik
•
Mengurangi asupan natrium
•
Hindari ketegangan
•
Istirahat yang cukup
b. Pengobatan dengan obat
•
Diuretik : Furusemida, Amiloride, Reserpin propanoloid, Kaptopril,
Fedipin.
6. Pemerikasaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi
bertujuan menentukan adanya kerusakan organ atau faktor resiko lain atau
mencari penyebab hipertensi. Biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap.
Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti Klirens kreatinin,
Protein urin 24 jam, Asan urat, Kolesterol.
8. 7. Komplikasi
•
Gagal ginjal
•
Penyakit infark miokard
•
Katup jantung
8. Diagnosis
Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pengukuran,
hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan
yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis.
Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar,
setelah beristirahat lima menit dengan ukuran pembungkus lengan yang sesuai.
9. DAFTAR PUSTAKA
Alin – Maliando. blogspot. Com/2009/01
Brunner dan Suddart. 2001. Buku Ajar : Keperawatan Medikal – Bedah. Edisi 8, Vol
2. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius.
Moerdowo. 1999. Masalah Hipertensi. Edisi II. Jakarta : Gramedia.
10. DAFTAR PUSTAKA
Alin – Maliando. blogspot. Com/2009/01
Brunner dan Suddart. 2001. Buku Ajar : Keperawatan Medikal – Bedah. Edisi 8, Vol
2. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapius.
Moerdowo. 1999. Masalah Hipertensi. Edisi II. Jakarta : Gramedia.