Sectio Caesarea adalah suatu persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih dari 1000 gram atau umur kehamilan lebih dari 28 minggu. (I.B.G Manuaba,2004)
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Sap exga 2
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
SECTIO CAESAREA
Disusun dalam rangka memenuhi tugas individu
Mata kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pembimbing Lutiyah, S. Kep. Ns
Oleh :
Ega
Ermawan (13015)
AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN PURWOREJO
Tahun Ajaran 2013/2014
2. SATUAN ACARA PENYULUHAN
( S A P )
Materi : Perawatan dan Kesehatan Ibu
Pokok Bahasan : Perawatan Pasien Post Sectio Caesarea
Hari/ tanggal : Kamis, 6 November 2014
Waktu pertemuan : 20 - 30 menit
Tempat : RSUD dr.Sutarwo
Sasaran : Ibu Post Sectio Caesarea
A. Latar Belakang
Ada satu pertanyaan lugu yang diajukan kebanyakan ibu setelah
menjalani bedah Caesar atau mendapat pemberitahuan bahwa ia perlu
menjalaninya. Pertannyaan itu adalah : Mengapa harus saya? Ada banyak
alasan / indikasi yang menyebabkan harus dilaksanakan bedah Caesar.
Beberapa diantaranya akan dibahas dalam SAP ini. Dengan memahami kasus
pasien sendiri, anda dapat lebih besikap Positif. Pasien juga dapat menghadapi
situasi bersangkutan dengan lebih efektif, satu-satunya pihak yang dapat
mengatakan dengan sesungguhnya mengenai kasus yang pasien hadapi adalah
ahli obstetrik yang mencatat segala sesuatu yang menyangkut kasus pasien.
A. Tujuan Instruksional
1. Umum : Setelah mendapatkan penyuluhan tentang perawatan Post sectio
caesarea diharapkan ibu dapat memahami tentang cara Perawatan dan
Kesehatan Ibu post Sectio Caesarea.
2. Khusus : Setelah diberi penyuluhan diharapkan Ibu mampu
menyimpulkan:
a. Pengertian dari Sectio Caesarea
b. Indikasi / penyebab dilakukannya Sectio Caesarea
c. Faktor Predisposisi dilakukannya Sectio Caesarea
d. Manifestasi Klinis dilakukannya Sectio Caesarea
3. e. Penatalaksanaan
B. Materi
(Terlampir)
B. Metode
• Ceramah
• Tanya jawab
• Diskusi
C. MEDIA
• Leaflet
C. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan
∗ Memberi salam
∗ Menyampaikan tujuan
∗ Apersepsi
5 menit ∗ Menjawab salam
∗ Menyimak
∗ Menyimak
2 Kegiatan Inti
∗ Menyampaikan materi
∗ Memberikan kesempatan Ibu
untuk bertanya
∗ Menjawab pertanyaan Ibu
20
menit ∗ Menyimak
∗ Bertanya
∗ Memperhatikan
3 Penutup
∗ Menyimpulkan materi penyuluhan
∗ Memberikan evaluasi
∗ Memberikan salam penutup
5 menit
∗ Memperhatikan
∗ menjawab
G. SETTING TEMPAT
Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan
4. H. Evaluasi
Keluarga klien dapat menyebutkan kembali :
1. Pengertian dari Sectio Caesarea
2. Indikasi / penyebab dilakukannya Sectio Caesarea
3. Faktor Predisposisi dilakukannya Sectio Caesarea
4. Manifestasi Klinis dilakukannya Sectio Caesarea
5. Penatalaksanaan
I. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : George Setiawan
2. Sekretaris : Desi Suryati
3. Moderator : Ananda putri
4. Penyaji : Ega Ermawan
5. Observer dan dokumentasi : Kakarasi Nagotomo
J. REFERENSI
Sarwono, Prawiroharjo,. 2005. Ilmu Kandungan, Cetakan ke-4. Jakarta :
PT Gramedia
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek Edisi Revisi 2010 . Jakarta: PT Rineka Cipta
Doenges, Marilynn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman
Untuk Perencanaan Dan Dokumentasi Perawatan Klien Edisi 2. Jakarta : EGC
Lampiran Materi
Sectio Caesarea
Pengertian
5. Sectio Caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka diniding perut dan dinding rahim. (kapita selekta kedokteran)
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan melalui sayatan pada dinding
abdomen dan uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih dari 1000 gram
atau umur kehamilan lebih dari 28 minggu. (I.B.G Manuaba,2004)
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2002).
Faktor Presipitasi
1. Disproporsi fetopelvik
Mencakup pinggul sempit, ketidakseimbangan relative antara ukuran bayi
dan ukuran pelvis, bentuk fetus, kemampuan fetus dan efektifitas kontraksi usus.
2. Mal Posisi dan mal presentasi
• Letak melintang
- Bila ada kesempitan penggul sectio sesarea adalah cara yang aman
- Primi gravida dengan letak lintang harus ditolong dengan sectio sesarea
- Multipara dengan letak lintang dapat ditolong dengan cara lain terlebih
dahulu
• Letak bokong bila panggul sempit, janin besar
• Presentasi lahir dahi dan muka bila reposisi dan cara lain tidak berhasil
• Presentasi rangkap bila reposisi tidak berhasil
3. Disfungsi uterus
4. Distosia jaringan lunak
Dapat mempersulit atau menghalangi jalanya kelahiran normal
5. Neoplasma
Kanker infasif servik yang didiagnosis pada trimester ketiga kehamilan
dapat diatasi denga sectio caesarea
6. 6. Persalinan yang tidak dapat maju
7. Pree-eklamsi dan hipertensi
8. Partus yang lama
9. Ruptura uteri mengancam
Indikasi Fetal / bayi
1. Gawat janin menunjukan adanya bradicardia irragularitas, denyut jantung
anak atau deselerasi yang melambat.
2. Cacat atau kamatian janin sebelunnya
3. Insufisiensi Plasenta
4. Diabetes Maternal
5. Posmortem sesarea
6. Infeksi virus herpes pada tractus genetalis
Faktor Predisposisi
a. Kelahiran dengan sectio caesarea sebelumnya
b. Persalinan yang lama
7. Psikopatologi
Indikasi seperti penggul sempit, tumor jalan lahir yang menimbulkan
obsruksi stenosis servik/vagina, placenta previa, disposisi sefalo pelviks, ruptura
uteri membakat, gawat janin, kelainan letak semua itu adalah indikasi dari
dilakukannya sectio sesarea.
Pada pelaksanaan operasi sectio sesarea akan dilakukian insisi dinding
abdomen dan uterus yang akan menimbulkan adanya luka post operasi sectio
sesarea. Dan pasien yang dilakukan operasi sectio sesarea akan mengalami masa
post partum persalinan normal.
Manifestasi klinis
a. Setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu tubuh, tetapi tidak lebih
dari 380
C
b. Adanya luka pada dinding abdomen yang dilakukan sectio caeesarea
c. Involusio uteri
d. After pain (Mules)
e. Keluarnya Lokea
f. Mobilisasi : 8 jam post sc
g. Miksi hendaknya dapat dilakukan sendiri pada post SC, sebelumnya
dipasang DC
h. Defekasi 3-4 hari post partum
i. Berat badan ibu post partum akan turun 3-4 kg dalam periode nifas turun
lagi 2-3 kg
8. Penatalaksanaan
Perawatan pertama post operasi adalah pembalutan luka dengan baik,
sebelum pasien di pindahkan dari kamar operasi. Diukur dan dicatat tanda-tanda
vital. Sedangkan penatalaksanaan pasien post operasi sectio caesarea adalah :
A. Perawatan luka insisi
Rawat luka dengan betadine, kemudian tutup luka dengan penutup
luka diganti dan luka dibersihkan, dibuat catatan kapan benang
dicabut, perhatikan keadaan luka, mulai kering dan membaik atau
terdapat eksudat.
B. Tempat perawatan post operasi
Setelah operasi dipindahkan ke kamar khusus, bila keadaan pasien
membaik, pasien dapat dipindahkan ke unit perawatan kritis,
perawatan luka dilanjutkan di unit perawatan dan tetap perhatikan
tanda-tanda vital .
C. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada 24 jam pertama harus diberikan dengan cukup.
Pemberian dilakukan melalui infus bersamaan dengan elektrolik untuk
mencegah hipertensi, dehidrasi dan komplikasi.
D. Diit
Sedikit minuman boleh diberikan 6-10 post partum (post operasi)
berupa air putih atau teh. Setelah cairan infus dihentikan , pasien bisa
diberi bubur saring, atau air buah atau susu, kemudiaan secara
bertahap bubur saring diganti dengan bubur biasa dan kemudiaan
makanan biasa.
E. Perawatan nyeri
Rasa nyeri pada daerah operasi akan dirasakan 24 jam pertama, untuk
mengurangi dapat diberi analgetik atau penenang . setelah hari pertama
atau kedua rasa nyeri tersebut akan hilang dengan sendirinnya.
9. F. Mobilisasi
Menurut J.B.G manuaba, 1999 mobilisasi yang dapat diberikan pada
pasien dengan post operasi secar adalah :
1) Mobilitas fisik.
Setelah 6-10 jam post operasi. Pasien dilatih untuk miring
kekanan dan kekiri setelah pasien sadar. Mobilisasi perlu untuk
mencegah terjadinya trombosis dan emboli, berikutnya pasien dapat
duduk dan kemudiaan berjalan. infus kateter biasannya dibuka pada
hari kedua dan ketiga.
2) Mobilasi usus
Setelah hari pertama dan keadaan baik , pasien boleh minum
dan makan bubur saring pada hari kedua kemudiaan bubur biasa pada
hari ketiga dan makan nasi pada hari keempat dan pasien boleh pulang.
G. Kateterasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak
nyaman. Involusi uteri terhalang dan dapat terjadi pendarahan.
Pemasangan kateter tetap sangat dianjurkan.
H. Pemberiaan obat-obatan
1. Anti biotika dan Anti inflamasi.
2. Obat-obatan pencegah kembung
3. Obat-obatan untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum
pasien
10. LAPORAN PELAKSANAAN
Waktu : Kamis, 6 November 2014, jam 20.00 – 22.30 WIB
Tempat : RSUD dr.Sutarwo
Sasaran dan Target : Ibu Post Sectio Sesarea
I. Pelaksanaan
3. Penanggung Jawab : George Setiawan
4. Sekretaris : Desi Suryati
3. Moderator : Ananda putri
4. Penyaji : Ega Ermawan
5. Observer dan dokumentasi : Kakarasi Nagotomo
II. Acara
1. Penyajian materi tentang Perawatan Pasien Post Sectio Sesarea
2. Diskusi, tanya jawab.
III. Evaluasi
Kegiatan berjalan dengan lancar, diikuti oleh ibu Post Sectio Sesarea, serta dapat
menyebutkan :
a) Pengertian dari Sectio Sesaea
b) Indikasi / penyebab dilakukannya Sectio Sesarea
c) Faktor Predisposisi dilakukannya Sectio sesarea
d) Manifestasi Klinis dilakukannya Sectio Sesarea
e) Penatalaksanaan
IV. Daftar Hadir
Terlampir
V. Foto
Terlampir