SlideShare a Scribd company logo
Salmonella sp
• Bakteri dari genus Salmonella merupakan bakteri
penyebab infeksi melalui pencemaran makanan.
• Gejala salmonellosis yang paling sering terjadi
adalah gastroenteris (keracunan makanan)
• Beberapa spesies Salmonella juga dapat
menimbulkan gejala penyakit lainnya. Misalnya,
demam enterik seperti demam tifoid dan
demam paratifoid, yang disebabkan oleh
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi.
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi
dianggap sebagai penyebab utama penyakit
bawaan pangan dan minuman pada manusia di
seluruh dunia. (Sopandi, 2014)
Klasifikasi Salmonella sp
Kingdom : Prokaryotae
Divisi : Gracilicutes
Kelas : Scotobacteria
Ordo : Eubacteriales
Sub ordo : Eubacteriaceae
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Species : Salmonella sp
Morfologi Salmonella sp
• Salmonella sp berbentuk batang, mempunyai flagel
perithtik untuk bergerak. tidak berspora, pada
pewarnaan gram bersifat negatif gram, ukuran diameter
0,5-0,8 um dan panjang 1-3,5 um.
• Salmonella mudah tumbuh pada media yang sederhana
dan hampir tidak pernah memfermentasikan laktosa
atau sakarosa serta membentuk asam dan kadang
menghasilkan gas dari glukosa dan mannit,dan memberikan
hasil negatif pada reaksi indol.
• Besar koloni rata- rata 2- 4 mm.
• Salmonella tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif
anaerob, pada suhu pertumbuhan optimum 370C.
• Pada sebagian besar Salmonella menghasilkan H2S.
Patogenesis dan Gejala Klinis
Terjadi pada saat menelan makanan atau minuman yang tercemar oleh
Salmonella sp. Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 12-48 jam atau
lebih.
Gejala yang timbul pertama kali adalah mual dan muntah yang mereda
dalam beberapa jam, kemudian di ikuti dengan nyeri abdomen, demam.
Diare merupakan gejala yang paling menonjol, pada kasus berat dapat berupa
diare yang bercampur darah.
Penderita sering kali sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-5 hari,
tetapi menjadi berat dimana terjadi gangguan keseimbangan elektrolit dan
dehidrasi. (UI, 2014).
Salmonella menyebabkan 3 tipe penyakit utama terutama pada manusia,
yaitu:
1. Demam enteric (Demam Typhoid)
2. Bakteremia dengan luka fokal
3. Enterokolitis
1. Demam enteric (Demam Typhoid)
Gejala ini disebabkan oleh Salmonella typhi. Ketika
Salmonella mencapai usus kecil, kemudian masuk ke
getah bening dan kemudian ke aliran darah.
Organisme ini dibawa oleh darah ke beberapa organ,
termasuk usus.
Organisme tersebut meningkat di dalam jaringan getah
bening entertinal dan dikeluarkan oleh tinja.
Setelah masa inkubasi 10 – 14 hari, timbul demam,
rasa tidak enak badan, sakit kepala, konstipasi.
2. Bakteremia dengan luka fokal
Ini biasanya disebabkan oleh Salmonella
cholerasius tetapi mungkin disebabkan oleh
serotype Salmonella lain.
Menyertai infeksi oral, ada invasi awal pada
aliran darah, tetapi manisfetasi pada saluran
usus sering tidak ada.
3. Enterokolitis
Penyakit akut yang biasanya timbul dengan tiba-
tiba dan segera menyerang ke dalam aliran
darah, yang disebabkan oleh Salmonella
enteritidis.
Setelah 8 – 48 jam sesudah menelan Salmonella
sp, ada nausea (mual), sakit kepala, muntah
dan diare besar, dengan leukosit dalam tinja.
Demam meningkat rendah merupakan hal wajar
tapi biasanya selesai 2 – 3 hari. (Jawetz, 2007)
Salmonella sp.pptx

More Related Content

What's hot

Definisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoDefinisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermato
Brenda Panjaitan
 
Vektor penyakit protozoa
Vektor penyakit protozoaVektor penyakit protozoa
Vektor penyakit protozoariski albughari
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
Kampus-Sakinah
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
Arini Utami
 
Trypanosoma
TrypanosomaTrypanosoma
Trypanosoma
Siti Indriani Dewi
 
Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureusBakteri Staphylococcus aureus
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
Riskymessyana99
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
siska fiany
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Surya Seftiawan Pratama
 
Modul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardiModul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardi
ana nurjanah
 
Haemometer
HaemometerHaemometer
Haemometer
Dyah Asih Setiatin
 
Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....
Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....
Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....
InstalasiLabParasito
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
Awe Wardani
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
Google
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliMita Yurike
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2
 

What's hot (20)

Definisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoDefinisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermato
 
Vektor penyakit protozoa
Vektor penyakit protozoaVektor penyakit protozoa
Vektor penyakit protozoa
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Trypanosoma
TrypanosomaTrypanosoma
Trypanosoma
 
Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureusBakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureus
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
DT TB RO.pptx
DT TB RO.pptxDT TB RO.pptx
DT TB RO.pptx
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Modul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardiModul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardi
 
Haemometer
HaemometerHaemometer
Haemometer
 
Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....
Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....
Salinan DIDIK MM Pengenalan jenis stadium & morfologi plasmodium malaria (1)....
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Tremotoda
TremotodaTremotoda
Tremotoda
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 

Similar to Salmonella sp.pptx

Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeHasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Amee Hidayat
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Anjani Hidayah
 
demam tifoid amee
demam tifoid ameedemam tifoid amee
demam tifoid amee
Amee Hidayat
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid
FELIXDEO
 
Tifoid
TifoidTifoid
Makalah salmonela
Makalah salmonelaMakalah salmonela
Makalah salmonela
Warnet Raha
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
Yuli Yuliani
 
47701333 typus-abdominalis
47701333 typus-abdominalis47701333 typus-abdominalis
47701333 typus-abdominalis
Mo Nas
 
Samonella thypi
Samonella thypiSamonella thypi
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
AmanyMufida
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Encepal Cere
 
MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN-MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN.pdf.pdf
MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN-MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN.pdf.pdfMIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN-MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN.pdf.pdf
MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN-MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN.pdf.pdf
AgathaHaselvin
 
Entamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaEntamoeba histolytica
Entamoeba histolytica
AYUANISA10
 
128114958 lp-febris
128114958 lp-febris128114958 lp-febris
128114958 lp-febris
Oktianasari Oktianasari
 
Makalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidMakalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidNova Ci Necis
 
Amoebiasis pada primata akibat infeksi entamoeba histolytica
Amoebiasis pada primata akibat infeksi entamoeba histolyticaAmoebiasis pada primata akibat infeksi entamoeba histolytica
Amoebiasis pada primata akibat infeksi entamoeba histolytica
Faculty of Veterinary Medicine,IPB University
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Hendrawan Satria Gagah
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteri
AndiMardiyani
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
Warnet Raha
 

Similar to Salmonella sp.pptx (20)

Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid ameeHasil laporan seven jump demam tifoid amee
Hasil laporan seven jump demam tifoid amee
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
demam tifoid amee
demam tifoid ameedemam tifoid amee
demam tifoid amee
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid
 
Tifoid
TifoidTifoid
Tifoid
 
Makalah salmonela
Makalah salmonelaMakalah salmonela
Makalah salmonela
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
47701333 typus-abdominalis
47701333 typus-abdominalis47701333 typus-abdominalis
47701333 typus-abdominalis
 
Samonella thypi
Samonella thypiSamonella thypi
Samonella thypi
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
 
MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN-MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN.pdf.pdf
MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN-MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN.pdf.pdfMIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN-MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN.pdf.pdf
MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN-MIKROBA_PATOGEN_PADA_MAKANAN.pdf.pdf
 
Entamoeba histolytica
Entamoeba histolyticaEntamoeba histolytica
Entamoeba histolytica
 
128114958 lp-febris
128114958 lp-febris128114958 lp-febris
128114958 lp-febris
 
Indah
IndahIndah
Indah
 
Makalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidMakalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoid
 
Amoebiasis pada primata akibat infeksi entamoeba histolytica
Amoebiasis pada primata akibat infeksi entamoeba histolyticaAmoebiasis pada primata akibat infeksi entamoeba histolytica
Amoebiasis pada primata akibat infeksi entamoeba histolytica
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteri
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 

Recently uploaded

Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
JacquelynKelly4
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptxPEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
UmbuArnold
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
hidnisa
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
0787plll
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
meiliska
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
nuradzhani
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
yainpanggalo4
 
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayiBuku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
ElfaRos1
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
erni239369
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
nugrohoadhi239
 
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfJual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
syifafarma
 
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
akbarkibas
 

Recently uploaded (13)

Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatanCara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
Cara membaca EKG dengan baik dan benar, untuk tenaga kesehatan
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptxPEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
 
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdfdr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
dr. Ery, Sp.A(K) Deteksi dan Tatalaksana TBC pada Anak.pdf
 
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayiBuku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
 
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
 
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfJual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
 
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
 

Salmonella sp.pptx

  • 2. • Bakteri dari genus Salmonella merupakan bakteri penyebab infeksi melalui pencemaran makanan. • Gejala salmonellosis yang paling sering terjadi adalah gastroenteris (keracunan makanan) • Beberapa spesies Salmonella juga dapat menimbulkan gejala penyakit lainnya. Misalnya, demam enterik seperti demam tifoid dan demam paratifoid, yang disebabkan oleh Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi. Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi dianggap sebagai penyebab utama penyakit bawaan pangan dan minuman pada manusia di seluruh dunia. (Sopandi, 2014)
  • 3. Klasifikasi Salmonella sp Kingdom : Prokaryotae Divisi : Gracilicutes Kelas : Scotobacteria Ordo : Eubacteriales Sub ordo : Eubacteriaceae Family : Enterobacteriaceae Genus : Salmonella Species : Salmonella sp
  • 4. Morfologi Salmonella sp • Salmonella sp berbentuk batang, mempunyai flagel perithtik untuk bergerak. tidak berspora, pada pewarnaan gram bersifat negatif gram, ukuran diameter 0,5-0,8 um dan panjang 1-3,5 um. • Salmonella mudah tumbuh pada media yang sederhana dan hampir tidak pernah memfermentasikan laktosa atau sakarosa serta membentuk asam dan kadang menghasilkan gas dari glukosa dan mannit,dan memberikan hasil negatif pada reaksi indol. • Besar koloni rata- rata 2- 4 mm. • Salmonella tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anaerob, pada suhu pertumbuhan optimum 370C. • Pada sebagian besar Salmonella menghasilkan H2S.
  • 5. Patogenesis dan Gejala Klinis Terjadi pada saat menelan makanan atau minuman yang tercemar oleh Salmonella sp. Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 12-48 jam atau lebih. Gejala yang timbul pertama kali adalah mual dan muntah yang mereda dalam beberapa jam, kemudian di ikuti dengan nyeri abdomen, demam. Diare merupakan gejala yang paling menonjol, pada kasus berat dapat berupa diare yang bercampur darah. Penderita sering kali sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-5 hari, tetapi menjadi berat dimana terjadi gangguan keseimbangan elektrolit dan dehidrasi. (UI, 2014). Salmonella menyebabkan 3 tipe penyakit utama terutama pada manusia, yaitu: 1. Demam enteric (Demam Typhoid) 2. Bakteremia dengan luka fokal 3. Enterokolitis
  • 6. 1. Demam enteric (Demam Typhoid) Gejala ini disebabkan oleh Salmonella typhi. Ketika Salmonella mencapai usus kecil, kemudian masuk ke getah bening dan kemudian ke aliran darah. Organisme ini dibawa oleh darah ke beberapa organ, termasuk usus. Organisme tersebut meningkat di dalam jaringan getah bening entertinal dan dikeluarkan oleh tinja. Setelah masa inkubasi 10 – 14 hari, timbul demam, rasa tidak enak badan, sakit kepala, konstipasi.
  • 7. 2. Bakteremia dengan luka fokal Ini biasanya disebabkan oleh Salmonella cholerasius tetapi mungkin disebabkan oleh serotype Salmonella lain. Menyertai infeksi oral, ada invasi awal pada aliran darah, tetapi manisfetasi pada saluran usus sering tidak ada.
  • 8. 3. Enterokolitis Penyakit akut yang biasanya timbul dengan tiba- tiba dan segera menyerang ke dalam aliran darah, yang disebabkan oleh Salmonella enteritidis. Setelah 8 – 48 jam sesudah menelan Salmonella sp, ada nausea (mual), sakit kepala, muntah dan diare besar, dengan leukosit dalam tinja. Demam meningkat rendah merupakan hal wajar tapi biasanya selesai 2 – 3 hari. (Jawetz, 2007)