Disini akan dibahas semua tentang mawar mulai dari manfaat mawar, klasifikasi mawar, definisi mawar, cara tumbuh mawar, ciri-ciri mawar, cara perkembangbiakan mawar, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Batang memiliki berbagai bentuk, fungsi, dan jenis percabangannya. Umumnya berbentuk silinder atau lainnya, terdiri atas ruas-ruas, tumbuh ke atas, dan mendukung bagian tumbuhan lain. Jenis batang meliputi batang basah, berkayu, rumput, dan mendong. Bentuknya dapat bulat, bersegi, pipih, licin, dan lainnya. Cara pertumbuhannya antara lain tegak, menggantung
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri daun majemuk dan jenis-jenisnya berdasarkan susunan anak daun. Terdapat empat jenis utama daun majemuk yaitu menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran. Daun majemuk menyirip dibedakan lebih lanjut berdasarkan jumlah dan susunan anak daun serta letaknya pada cabang. Sedangkan daun majemuk menjari dibedakan berdasarkan
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal pada 7 jenis tanaman. Laporan ini menjelaskan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan berupa tabel dan gambar, serta analisis data dari masing-masing tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang morfologi daun pada beberapa tanaman.
Disini akan dibahas semua tentang mawar mulai dari manfaat mawar, klasifikasi mawar, definisi mawar, cara tumbuh mawar, ciri-ciri mawar, cara perkembangbiakan mawar, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Batang memiliki berbagai bentuk, fungsi, dan jenis percabangannya. Umumnya berbentuk silinder atau lainnya, terdiri atas ruas-ruas, tumbuh ke atas, dan mendukung bagian tumbuhan lain. Jenis batang meliputi batang basah, berkayu, rumput, dan mendong. Bentuknya dapat bulat, bersegi, pipih, licin, dan lainnya. Cara pertumbuhannya antara lain tegak, menggantung
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri daun majemuk dan jenis-jenisnya berdasarkan susunan anak daun. Terdapat empat jenis utama daun majemuk yaitu menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran. Daun majemuk menyirip dibedakan lebih lanjut berdasarkan jumlah dan susunan anak daun serta letaknya pada cabang. Sedangkan daun majemuk menjari dibedakan berdasarkan
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal pada 7 jenis tanaman. Laporan ini menjelaskan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan berupa tabel dan gambar, serta analisis data dari masing-masing tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang morfologi daun pada beberapa tanaman.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai bagian daun dan karakteristiknya. Dijelaskan tentang bentuk ujung daun, pangkal daun, susunan tulang-tulang daun, tepi daun, daging daun, warna daun, permukaan daun, dan contoh jenis daun.
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam – Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi pada tumbuhan. Nutrisi yang diperlukan tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien meliputi unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Sedangkan mikronutrien meliputi besi, mangan, tembaga, seng, boron, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan fungsi dan gej
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis dan sifat batang tanaman, termasuk bentuknya (bulat, bersegi, pipih), permukaannya (licin, berbulu), arah tumbuhnya (tegak, merayap, menggantung), dan jenis cabangnya (monopodial, simpodial, dikotom). Contoh tanaman yang disebutkan antara lain bambu, teki, markisah, kaktus, dan kopi.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Dokumen ini membahas tentang bagian-bagian utama biji tumbuhan seperti kulit biji, tali pusar, dan inti biji yang berisi lembaga dan putih lembaga. Juga dibahas tentang syarat-syarat perkecambahan biji seperti air, udara, cahaya, dan panas agar tumbuhan baru dalam biji dapat tumbuh menjadi kecambah.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian penting pada bunga tumbuhan, meliputi benang sari, tangkai sari, kepala sari, putik, bakal buah, tangkai kepala putik, dan kepala putik. Bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan letak, jumlah, dan ciri-cirinya masing-masing.
Dokumen tersebut merangkum tentang budidaya tanaman mawar. Mawar merupakan tanaman hias yang populer karena keindahan dan wangi bunganya. Dokumen menjelaskan syarat tumbuh mawar, perkembangbiakannya, cara penanaman, perawatan, pemupukan, masa panen, manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Metode perbanyakan mawar dapat dilakukan secara generatif atau vegetatif, seperti stek, cangkok, okulasi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai bagian daun dan karakteristiknya. Dijelaskan tentang bentuk ujung daun, pangkal daun, susunan tulang-tulang daun, tepi daun, daging daun, warna daun, permukaan daun, dan contoh jenis daun.
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam – Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi pada tumbuhan. Nutrisi yang diperlukan tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien meliputi unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Sedangkan mikronutrien meliputi besi, mangan, tembaga, seng, boron, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan fungsi dan gej
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis dan sifat batang tanaman, termasuk bentuknya (bulat, bersegi, pipih), permukaannya (licin, berbulu), arah tumbuhnya (tegak, merayap, menggantung), dan jenis cabangnya (monopodial, simpodial, dikotom). Contoh tanaman yang disebutkan antara lain bambu, teki, markisah, kaktus, dan kopi.
Tata letak daun pada batang dapat berupa tunggal, berhadapan, atau berkarang pada setiap buku-buku batang. Rumus daun menggambarkan perbandingan jumlah daun yang dilewati untuk mencapai daun tegak lurus. Tata letak dapat dijelaskan dengan diagram yang memprojeksikan buku-buku batang menjadi lingkaran konsentris, atau bagan yang menggambarkan batang silinder dan ortostik. Spirostik dan parastik
Dokumen ini membahas tentang bagian-bagian utama biji tumbuhan seperti kulit biji, tali pusar, dan inti biji yang berisi lembaga dan putih lembaga. Juga dibahas tentang syarat-syarat perkecambahan biji seperti air, udara, cahaya, dan panas agar tumbuhan baru dalam biji dapat tumbuh menjadi kecambah.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian penting pada bunga tumbuhan, meliputi benang sari, tangkai sari, kepala sari, putik, bakal buah, tangkai kepala putik, dan kepala putik. Bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan letak, jumlah, dan ciri-cirinya masing-masing.
Dokumen tersebut merangkum tentang budidaya tanaman mawar. Mawar merupakan tanaman hias yang populer karena keindahan dan wangi bunganya. Dokumen menjelaskan syarat tumbuh mawar, perkembangbiakannya, cara penanaman, perawatan, pemupukan, masa panen, manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Metode perbanyakan mawar dapat dilakukan secara generatif atau vegetatif, seperti stek, cangkok, okulasi
Bougainvillea adalah tanaman hias yang berasal dari Amerika Selatan. Bougainvillea dapat tumbuh hingga 10 meter dan memiliki banyak jenis dan warna bunga seperti ungu, merah, merah jambu, kuning, dan putih. Bougainvillea memiliki manfaat sebagai obat tradisional untuk mengobati disentri, kencing nanah, bisul, dan sakit putting susu. Perawatan Bougainvillea membutuhkan sinar matahari yang cukup s
Dokumen tersebut membandingkan bunga mawar yang mekar dengan sendirinya dengan bunga mawar yang mekar dengan bantuan orang lain, menggambarkan bagaimana setiap orang memiliki bakat yang dapat berkembang baik secara mandiri maupun dengan dorongan dari luar.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
The document contains a single word: "Thilini". In 3 sentences or less, there is no meaningful summary that can be provided as the document does not contain enough contextual information. The document appears to be a name but without any surrounding context, no further useful summary can be given.
The document discusses important historical and religious places in Pakistan. It provides details on 5 categories of significant places: religious places, places related to defense, places related to independence movement, places related to national leaders, and places related to ancient civilizations. Examples are given for each category, including famous mosques, temples, forts, and sites of ancient Indus Valley civilizations. The document emphasizes the importance of preserving Pakistan's cultural heritage and historical places, which attract foreign visitors and introduce the world to Pakistan's soft culture.
Pakistani culture, national and regional culture, convergence and divergenceRana Umar
The document provides an overview of the diverse cultures found across the four provinces of Pakistan - Sindh, Punjab, Khyber Pakhtunkhwa, and Balochistan. It discusses the main languages, cities, cuisines, music, attire, and other cultural aspects of each province. The provinces vary significantly in terms of geography, history, and peoples, but all share a common thread of Islam that helps unite the country.
The document summarizes the culture of Pakistan. It discusses that Pakistani culture is influenced by Islam and comprises various ethnic groups from different regions. It has mixed characteristics due to people entering from various countries and adopting local traditions. The culture is also reflected in the various languages spoken, foods eaten, colorful dresses worn, and handicrafts produced across Sindh, Punjab, KPK, and Balochistan regions. Overall, Pakistani culture represents a blend of Islamic values and local ethnic customs of its diverse population.
Sindh is one of Pakistan's five provinces located along the Indus River. The main language is Sindhi and the population includes Muslims, Christians, Hindus and Zoroastrians. The province was home to the ancient Indus Valley Civilization and is known for irrigation agriculture including wheat, rice and sugarcane. Sindhi culture is reflected through folk songs, dances and festivals celebrating their peaceful and hospitable community.
Dokumen tersebut membahas tentang ketrampilan merangkai berbagai benda menjadi bentuk artistik. Terdapat beberapa jenis rangkaian seperti rangkaian bunga, buah, dan janur yang masing-masing memiliki teknik pembuatan dan kegunaan yang berbeda.
Pakistan is located in South Asia with a population of 170 million people. It has four main provinces: Punjab, Sindh, Khyber Pakhtunkhwa, and Balochistan. Pakistan has over 132 universities and education includes both public and private systems. Cricket is the most popular sport. Pakistani cuisine varies regionally but is known for its rich, spicy flavors featuring ingredients like beef, lamb, rice and an emphasis on halal. Traditional weddings involve mehndi, barat processions and walima celebrations.
Cara menanam dan merawat bunga bougenville meliputi pemotongan batang secara miring, penanaman ke dalam media tanah dan pupuk kandang, penyambungan tunas untuk mendapatkan berbagai warna bunga, serta pemberian sinar matahari dan air secara teratur.
Grup Ainul Alrafi A., Maulana iqbal, Moh. Firdaus, Rafi maulana, dan Selamet hariyadi membahas tentang tanaman pucuk merah (Syzigium oleina) yang memiliki daun berwarna merah dan hijau yang tumbuh rapat, bertekstur halus dan mengkilap. Tanaman ini dapat ditemukan di pinggir jalan dengan harga Rp. 20.000-50.000 tergantung tingginya, dan biasa digunakan sebagai tanaman hias atau p
Kinetic studies on malachite green dye adsorption from aqueous solutions by A...Open Access Research Paper
Water polluted by dyestuffs compounds is a global threat to health and the environment; accordingly, we prepared a green novel sorbent chemical and Physical system from an algae, chitosan and chitosan nanoparticle and impregnated with algae with chitosan nanocomposite for the sorption of Malachite green dye from water. The algae with chitosan nanocomposite by a simple method and used as a recyclable and effective adsorbent for the removal of malachite green dye from aqueous solutions. Algae, chitosan, chitosan nanoparticle and algae with chitosan nanocomposite were characterized using different physicochemical methods. The functional groups and chemical compounds found in algae, chitosan, chitosan algae, chitosan nanoparticle, and chitosan nanoparticle with algae were identified using FTIR, SEM, and TGADTA/DTG techniques. The optimal adsorption conditions, different dosages, pH and Temperature the amount of algae with chitosan nanocomposite were determined. At optimized conditions and the batch equilibrium studies more than 99% of the dye was removed. The adsorption process data matched well kinetics showed that the reaction order for dye varied with pseudo-first order and pseudo-second order. Furthermore, the maximum adsorption capacity of the algae with chitosan nanocomposite toward malachite green dye reached as high as 15.5mg/g, respectively. Finally, multiple times reusing of algae with chitosan nanocomposite and removing dye from a real wastewater has made it a promising and attractive option for further practical applications.
Improving the viability of probiotics by encapsulation methods for developmen...Open Access Research Paper
The popularity of functional foods among scientists and common people has been increasing day by day. Awareness and modernization make the consumer think better regarding food and nutrition. Now a day’s individual knows very well about the relation between food consumption and disease prevalence. Humans have a diversity of microbes in the gut that together form the gut microflora. Probiotics are the health-promoting live microbial cells improve host health through gut and brain connection and fighting against harmful bacteria. Bifidobacterium and Lactobacillus are the two bacterial genera which are considered to be probiotic. These good bacteria are facing challenges of viability. There are so many factors such as sensitivity to heat, pH, acidity, osmotic effect, mechanical shear, chemical components, freezing and storage time as well which affects the viability of probiotics in the dairy food matrix as well as in the gut. Multiple efforts have been done in the past and ongoing in present for these beneficial microbial population stability until their destination in the gut. One of a useful technique known as microencapsulation makes the probiotic effective in the diversified conditions and maintain these microbe’s community to the optimum level for achieving targeted benefits. Dairy products are found to be an ideal vehicle for probiotic incorporation. It has been seen that the encapsulated microbial cells show higher viability than the free cells in different processing and storage conditions as well as against bile salts in the gut. They make the food functional when incorporated, without affecting the product sensory characteristics.
RoHS stands for Restriction of Hazardous Substances, which is also known as t...vijaykumar292010
RoHS stands for Restriction of Hazardous Substances, which is also known as the Directive 2002/95/EC. It includes the restrictions for the use of certain hazardous substances in electrical and electronic equipment. RoHS is a WEEE (Waste of Electrical and Electronic Equipment).
Evolving Lifecycles with High Resolution Site Characterization (HRSC) and 3-D...Joshua Orris
The incorporation of a 3DCSM and completion of HRSC provided a tool for enhanced, data-driven, decisions to support a change in remediation closure strategies. Currently, an approved pilot study has been obtained to shut-down the remediation systems (ISCO, P&T) and conduct a hydraulic study under non-pumping conditions. A separate micro-biological bench scale treatability study was competed that yielded positive results for an emerging innovative technology. As a result, a field pilot study has commenced with results expected in nine-twelve months. With the results of the hydraulic study, field pilot studies and an updated risk assessment leading site monitoring optimization cost lifecycle savings upwards of $15MM towards an alternatively evolved best available technology remediation closure strategy.
Optimizing Post Remediation Groundwater Performance with Enhanced Microbiolog...Joshua Orris
Results of geophysics and pneumatic injection pilot tests during 2003 – 2007 yielded significant positive results for injection delivery design and contaminant mass treatment, resulting in permanent shut-down of an existing groundwater Pump & Treat system.
Accessible source areas were subsequently removed (2011) by soil excavation and treated with the placement of Emulsified Vegetable Oil EVO and zero-valent iron ZVI to accelerate treatment of impacted groundwater in overburden and weathered fractured bedrock. Post pilot test and post remediation groundwater monitoring has included analyses of CVOCs, organic fatty acids, dissolved gases and QuantArray® -Chlor to quantify key microorganisms (e.g., Dehalococcoides, Dehalobacter, etc.) and functional genes (e.g., vinyl chloride reductase, methane monooxygenase, etc.) to assess potential for reductive dechlorination and aerobic cometabolism of CVOCs.
In 2022, the first commercial application of MetaArray™ was performed at the site. MetaArray™ utilizes statistical analysis, such as principal component analysis and multivariate analysis to provide evidence that reductive dechlorination is active or even that it is slowing. This creates actionable data allowing users to save money by making important site management decisions earlier.
The results of the MetaArray™ analysis’ support vector machine (SVM) identified groundwater monitoring wells with a 80% confidence that were characterized as either Limited for Reductive Decholorination or had a High Reductive Reduction Dechlorination potential. The results of MetaArray™ will be used to further optimize the site’s post remediation monitoring program for monitored natural attenuation.