1. S I A R A N P E R S
Dapat disiarkan segera
Pilih Presiden Peduli Kelestarian Hutan dan Pro HAM
Jatinangor, 21 Mei 2014 – Upaya menjaga kelestarian hutan dan mengurangi dampak
pemanasan global merupakan kegiatan masif yang memerlukan political will bersama untuk
mengubah kerangka kebijakan pemerintah. Kesadaran generasi muda dan masyarakat
untuk mengunakan hak suara di Pilpres 2014 sangat penting terutama memilih presiden
yang berkomitmen menjaga kelestarian hutan dan pro hak asasi manusi (HAM).
Hal ini dibahas dalam Perspektif Baru Road Show to Campus bertema “Gunakan Hak
Pilihmu untuk Menghindari Bencana Pemanasan Global” di Universitas Padjajaran,
Jatinangor, Rabu (21/3). Acara ini merupakan hasil kerja sama Yayasan Perspektif Baru
(YPB), Konrad Adenauer Stiftung (KAS), dan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Universitas Padjajaran (BEM KEMA UNPAD) Kabinet Kolaborasi 2014. Hadir
sebagai pembicara Kepala Departemen Kajian dan Pengembangan SDM WALHI Khalisah
Khalid; Partner - Climate Change & Green Investment, Indoconsultancy Gita Syahrani, dan
dimoderatori oleh Wimar Witoelar, pendiri YPB.
Menurut Wimar Witoelar, kerusakan hutan hanya dapat dihentikan jika presidennya
memiliki kebijakan pro kelestarian hutan dan berkomitmen menjaga HAM. Saat ini
masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar hutan masih terampas HAM mereka untuk
memiliki lahan dan mengelola hutan. “Padahal mereka termasuk kunci utama untuk menjaga
kelestarian hutan. Sedangkan kelestarian hutan merupakan kunci mengurangi dampak
pemanasan global atau perubahan iklim,” kata Wimar.
Pemanasan global adalah bahaya nyata yang harus segera dicegah. Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) melansir data bahwa rata-rata suhu di Indonesia
diproyeksikan meningkat 0,8 sampai 1,0 derajat Celcius antara tahun 2020 hingga 2050.
Kondisi ini merupakan dampak dari perubahan iklim yang terjadi di Bumi. Perubahan iklim
juga memicu lebih banyak cuaca ekstrem yang menghasilkan bencana ekologis.1
Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting untuk upaya mencegah perubahan
iklim melalui sektor kehutanan. Berdasarkan data dari World Wildlife Fund (WWF), pada
2003 luas wilayah hutan Indonesia mencapai 109 juta hektar, dan merupakan negara
dengan luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia ketiga setelah Brasil dan Kongo.2
Persoalannya adalah hingga saat ini hutan Indonesia terus menyusut. Penelitian yang
dipimpin oleh Matt Hansen dari University of Maryland menemukan bahwa Indonesia
kehilangan 15,8 juta hektar antara tahun 2000 dan 2012, peringkat kelima di belakang
Rusia, Brasil, Amerika Serikat, dan Kanada dalam hal hilangnya hutan.3
1
http://www.beritasatu.com/nasional/164309-sepanjang-januari-2014-138-jiwa-melayang-akibat-bencana.htmla
2
http://www.wwf.or.id/?10741/Deforestasi
3
http://www.mongabay.co.id/2013/11/15/temuan-peta-hutan-google-laju-deforestasi-meningkat-di-indonesia/
2. S I A R A N P E R S
Menurut Khalisah Khalid, upaya menjaga kelestarian hutan harus didukung pemerintahan
yang peduli lingkungan. “Karena itu generasi muda dan masyarakat harus mau
menggunakan hak suaranya dalam pemilihan presiden 2014 dengan harus memperhatikan
rekam jejak calon presiden,” kata Khalisah.
Gita mengatakan pergantian pemerintahan tentu berimplikasi pada kebijakan mengatasi
pemanasan global yang telah dirintis oleh pemerintahan saat ini. “Jika pemerintah
mendatang tidak berkomitmen mendukung keberlanjutan komitmen Indonesia dalam upaya
mencegah bahaya pemanasan global dan perubahan iklim, maka bencana ekologis akan
makin meningkat sehingga pembangunan dan pertumbuhan ekonomi pun akan terganggu.
Generasi muda menjadi penentu arah bagi Indonesia” kata Gita.
Berdasarkan hal tersebut, melalui Perspektif Baru Road Show to Campus, generasi muda
dan masyarakat diingatkan untuk memperhatikan jejak rekan calon presiden di bidang
kelestarian hutan dan HAM. Ini akan memberikan harapan keberlanjutan komitmen
pemerintah saat ini dalam mengurangi emisi karbon dalam upaya mengurangi dampak
pemanasan global. Komitmen yang bukan saja untuk kepentingan masa depan bangsa
Indonesia tetapi juga dunia.
---oo000oo---
Keterangan tentang Yayasan Perspektif Baru (YPB) dapat dilihat di situs
www.perspektifbaru.com
Keterangan tentang Konrad Adenauer Stiftung (KAS) dapat dilihat di situs
www.kas.de/indonesien/id
Kontak Media
Yayasan Perspektif Baru
Hayat Mansur
Public Relations
Tel: (62-21) 727 90028 Fax: (62-21) 722 9994
E-mail: mansur@intermatrix.co.id