Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...RifkaHumaida1
Quadriparese tipe Spastik
- Parese N VII sinistra tipe sentral
-Parese N XII sinistra tipe sentral
- Generalized onset clonic seizure
Ec Cerebral infarction
Pasien masuk rumah sakit dengan kesadaran menurun yang diduga stroke. Pemeriksaan menemukan pupil isokor, refleks cahaya positif, dan lateralisasi motorik ke kiri, menunjukkan kemungkinan stroke hemoragik intraventrikel dan intracerebral bilateral.
Pasien laki-laki berusia 64 tahun datang dengan keluhan penglihatan kabur di kedua mata yang memburuk selama 3 bulan. Pemeriksaan menunjukkan katarak senilis imatur di mata kanan dan pseudofakia di mata kiri. Pasien direncanakan operasi ekstraksi katarak dan pemasangan lensa intraokular di mata kanan.
Quadriparese tipe Spastik - Parese N VII sinistra tipe sentral -Parese N XII ...RifkaHumaida1
Quadriparese tipe Spastik
- Parese N VII sinistra tipe sentral
-Parese N XII sinistra tipe sentral
- Generalized onset clonic seizure
Ec Cerebral infarction
Pasien masuk rumah sakit dengan kesadaran menurun yang diduga stroke. Pemeriksaan menemukan pupil isokor, refleks cahaya positif, dan lateralisasi motorik ke kiri, menunjukkan kemungkinan stroke hemoragik intraventrikel dan intracerebral bilateral.
Pasien laki-laki berusia 64 tahun datang dengan keluhan penglihatan kabur di kedua mata yang memburuk selama 3 bulan. Pemeriksaan menunjukkan katarak senilis imatur di mata kanan dan pseudofakia di mata kiri. Pasien direncanakan operasi ekstraksi katarak dan pemasangan lensa intraokular di mata kanan.
Laporan pagi memberikan informasi tentang jaga pagi, pasien baru, pasien assessment dan pasien konsul di bagian neurologi RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang. Terdapat 1 pasien baru, 1 pasien assessment dan 1 pasien konsul yang mendapatkan penjelasan mengenai gejala, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium.
Dokumen tersebut merangkum laporan kasus seorang pasien wanita berusia 47 tahun dengan keluhan lemas sisi kanan tubuh. Hasil CT scan kepala menunjukkan adanya infark luas di lobus otak kiri yang diduga disebabkan oleh oklusi arteri otak kiri. Diagnosisnya adalah stroke nonhemoragik."
Co Infection Dengue and HIV are simultanously infection. Dengue is viral infection with short term and clearence viremia. HIV is viral persistence infection with thrombocytopenia is caused by molecular mimicry
Pasien wanita berusia 71 tahun datang dengan keluhan utama pusing berputar. Pemeriksaan fisik dan status neurologis menunjukkan adanya tanda-tanda vertigo perifer. Diagnosis kerja adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Pasien diberikan penatalaksanaan non-medikamentosa berupa manuver Epley dan medikamentosa seperti betahistine, flunarizine, dan diazepam.
Pasien wanita berusia 48 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran secara perlahan selama 12 jam. Pemeriksaan menemukan massa di CPA sebelah kiri yang menyebabkan hidrosefalus obstruktif. Pasien menjalani operasi pemasangan shunt ventrikuloperitoneal untuk mengatasi hidrosefalus.
Laporan pagi memberikan informasi tentang jaga pagi, pasien baru, pasien assessment dan pasien konsul di bagian neurologi RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang. Terdapat 1 pasien baru, 1 pasien assessment dan 1 pasien konsul yang mendapatkan penjelasan mengenai gejala, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium.
Dokumen tersebut merangkum laporan kasus seorang pasien wanita berusia 47 tahun dengan keluhan lemas sisi kanan tubuh. Hasil CT scan kepala menunjukkan adanya infark luas di lobus otak kiri yang diduga disebabkan oleh oklusi arteri otak kiri. Diagnosisnya adalah stroke nonhemoragik."
Co Infection Dengue and HIV are simultanously infection. Dengue is viral infection with short term and clearence viremia. HIV is viral persistence infection with thrombocytopenia is caused by molecular mimicry
Pasien wanita berusia 71 tahun datang dengan keluhan utama pusing berputar. Pemeriksaan fisik dan status neurologis menunjukkan adanya tanda-tanda vertigo perifer. Diagnosis kerja adalah benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Pasien diberikan penatalaksanaan non-medikamentosa berupa manuver Epley dan medikamentosa seperti betahistine, flunarizine, dan diazepam.
Pasien wanita berusia 48 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran secara perlahan selama 12 jam. Pemeriksaan menemukan massa di CPA sebelah kiri yang menyebabkan hidrosefalus obstruktif. Pasien menjalani operasi pemasangan shunt ventrikuloperitoneal untuk mengatasi hidrosefalus.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. RESPONSI ILMU BEDAH
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
Pembimbing : dr. Agus Guntoro, Sp.BS
Penyusun : Deffy Lettyzia R (2007.04.0.0016)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Siti Rochanah
Umur : 41 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Wonocolo Krajan, Sepanjang
Status Perkawinan : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
MRS : 6 Maret 2013
Tanggal Pemeriksaan : 8 Maret 2013
II. ANAMNESA
a. Keluhan Utama : Pengelihatan kedua mata terganggu
b. Keluhan Tambahan : -
c. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSAL dr. Ramelan dengan keluhan merasakan pengelihatan
kabur, awalnya pada mata sebelah kiri. Pasien merasakan ada titik-titik hitam pada
2. pandangan dan kelamaan pasien tidak jelas melihat pada pandangan sebelah luar.
Pada saat itu pasien berobat ke poli mata dan diberi obat tetes mata xytrol. Pasien
rutin kontrol ke poli mata tiap bulan. 6 bulan kemudian mata kanan mulai kabur dan
tidak bisa melihat pandangan sebelah luar juga. Oleh dokter mata dikonsulkan ke
dokter saraf dan pasien disuruh MRS pada tanggal 15 Februari 2013. Saat MRS
dilakukan pemeriksaan CT scan kepala dan didapatkan adanya tumor di sella tursica.
Oleh dokter saraf kemudian dikonsulkan ke dokter bedah saraf.
Pasien juga mengeluh nyeri kepala sejak ± 1 tahun yang lalu. Nyeri hilang
timbul, tumpul, berdenyut. Nyeri dirasakan di sekitar dahi dan mata juga pada
belakang kepala.Sejak kelahiran anak ketiga 6 tahun yang lalu, pasien mengaku
menstruasinya tidak lancar, sebelumnya rutin sebulan sekali, kemudian menjadi 3
bulan sekali. Pasien sempat berobat ke poli kandungan dan diberi obat (pasien lupa
nama obat) supaya menstruasinya lancar, tetapi hanya diminum selama 2 bulan saja.
Sejak 2 tahun terakhir pasien mengaku sudah tidak menstruasi sama sekali.
Keluhan penciuman, mual, muntah, gangguan pendengaran tidak dirasakan
oleh pasien. Pasien tidak pernah kejang sebelumnya.
d. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Hipertensi : Disangkal
- Diabetes Melitus : Disangkal
- Riwayat trauma dan kecelakaan : Disangkal
e. Riwayat Penyakit Keluarga :
- tidak ada keluarga yang pernah memiliki keluhan seperti penderita
- Hipertensi : Disangkal
- Diabetes Melitus : Disangkal
III. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 6 Maret 2013
Keadan Umum :Tampak Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :
TD : 120/ 80 mmHg
3. Nadi : 84 x/ menit
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,2 oC
* Status Generalis :
- Kepala : Bentuk kepala normal
- Mata : - Conjungtiva Anemis (-)
- Sklera Ikterus (-)
- Bola mata normal, exopthalmus (-) , strabismus (-)
- Pupil : bulat isokhor diameter 4 mm / 4 mm
- Hidung : Bentuk normal, sekret (-), perdarahan (-)
- Telinga : Bentuk normal, sekret (-)
- Mulut : Bentuk Normal
- Leher :
- Pembesaran KGB (-)
- Pembesaran Tyroid (-)
- JVP (-)
- Deviasi Trachea (-)
- Thorax : A. Paru
- Ispeksi : Gerak nafas simetris
- Palpasi : Gerak nafas simetris, fremitus raba simetris
- Perkusi : Sonor pada kedua Hemithorax
- Aukultasi : Suara nafas vesikuler, Rh - /- Wz -/-
B. Jantung
- Ispeksi : Ictus cordis tak tampak
- Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V MCL sin
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Aukultasi : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
- Abdomen :
- Ispeksi : Datar simetris
- Palpasi : Soepel, H/L/R tidak teraba pembesaran
4. - Perkusi : Tympani
- Aukultasi : Bising Usus (+), Normal
- Extremitas : Atas
- Akeal Hangat : + / +
- Oedema : - / -
Bawah
- Akral hangat : + / +
- Oedema : + / +
- * Status Neurologis :
- GCS : 4-5-6
Nervus Uraian Kanan kiri
N I
N. Olfactorius
N II
N. Opticus
N III, IV, VI
N. Oculomotorius
N. Trochlearis
N. Abduscen
(pemeriksaan dengan
menggunakan
perintah)
Pembauan
- Visus (light perseption)
- Melihat Warna
-Yojana pengelihan
- Funduskopi
Kedudukan bola mata
Pergerakan bola mata ke medial
Pergerakan bola mata ke lateral
Pergerakan bola mata ke superior
Pergerakan bola mata ke inferior
Pergerakan bola mata ke medial
superior
Pergerakan bola mata ke medial
inferiror
Exopthalmus
Ptosis
Pupil : bentuk
Tepi
Diameter
dbn
dbn
dbn
60
Tde
ditengah
dbn
dbn
dbn
dbn
dbn
dbn
-
-
bulat
rata
4 mm
dbn
dbn
dbn
60
tde
ditengah
dbn
dbn
dbn
dbn
dbn
dbn
-
-
bulat
rata
4 mm
5. N V
N. Trigeminus
N VII
N. Facialis
N IX, X
N.Glosopharingeus
N. Vagus
N XII
N. Hypoglosus
Reflex cahaya langsung
Reflex cahaya tidak langsung
Reaksi Konvergensi
Sensorik
V - 1
V - 2
V – 3
Motorik
M. Temporlais
M. Maseter
Waktu Diam:
- Kerutan dahi
- Tinggi alis
- Sudut mata
- Lipatan nasolabial
- Sudut mulut
Waktu gerak :
- Mengertukan dahi
- Menutup mata
- Bersiul
- Meringis
- Tersenyum
Kedudukan Ulvula
Saat berfonasi
Kedudukan lidah saat diam
Kedudukan lidah saat dijulurkan
+
+
-
dbn
dbn
dbn
dbn
dbn
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
dbn
dbn
dbn
dbn
+
+
-
dbn
dbn
dbn
dbn
dbn
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
simetris
dbn
dbn
dbn
dbn
Meningeal Sign :
- Kaku kuduk : -
- Brudzinky I, II : -
- Kernig sign : -
Reflex Fisiologis :
- BPR : +1 / +1
13. Hasil MSCT Scan Kepala Irisan sejajar OML tanpa dan dengan kontras :
- Tampak soft tissue mass inhomogen kesan terdapat area kistikdi dalamnya, yang
pada pemberian kontras tak tampak kontras enhancement, berukuran sekitar 3,3 x
3,86 x 2,8 cm menempati daerah suprasella yang menyebabkan balloning sella
meluas ke fossa media kanan, serta masuk ke sinus sphenoidalis kiri kanan dan kesan
mulai masuk ke sinus ethmoidalis kanan sisi posterior.
- Ventrikel lateralis kiri kanan, III dan IV tampak baik, tak tampak area hypodens
periventrikuler
- Pons dan cerebellum kesan baik
- Sulci dan gyri normal
- Tak tampak deviasi midline struktur
- Mastoid kanan dan kiri tampak normal
- Orbita, nervus optikus kanan dan kiri normal
- Sinus frontalis kiri kanan, ethmoidalis kiri, maksilaris kanan normal
- Tampak penebalan mukosa tipis di sinus maksilaris kanan.
Kesimpulan :
- soft tissue mass inhomogen kesan terdapat area kistikdi dalamnya, yang pada
pemberian kontras tak tampak kontras enhancement, berukuran sekitar 3,3 x 3,86 x
2,8 cm menempati daerah suprasella yang menyebabkan balloning sella meluas ke
fossa media kanan, serta masuk ke sinus sphenoidalis kiri kanan dan kesan mulai
masuk ke sinus ethmoidalis kanan sisi posterior.
- penebalan mukosa tipis di sinus maksilaris kanan.
V. RESUME
Anamnesa :
Penderita seorang wanita berusia 41 tahun, datang dengan keluhan:
Pengelihatan kanan kiri tampak kabur pada pengelihatan luar sejak 1 tahun yang
lalu.
14. keluhan nyeri kepala sejak ± 1 tahun yang lalu. Nyeri hilang timbul, tumpul,
berdenyut. Nyeri dirasakan di sekitar dahi dan mata juga pada belakang kepala.
Gangguan siklus menstruasi ± sejak 6 tahun yang lalu, sudah tidak menstruasi sama
sekali sejak 2 tahun yang lalu
Pemeriksaan Fisik
Tanggal 6 Maret 2013
N. II : tes yojana pengelihatan : kanan :60
Kiri : 60
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
> Imuno Serologi
- T3 : 2,2 (N: 0,6-2,1 ng/ml)
- T4 : 6,2 (N: 5-13 ug/ml)
-TSHS : 7,6 (N: 0,4-7 Iu/ml)
> Endokrin dan Hormon
- Prolaktin : 136,02 ng/ mL
(N: menstrual cycle : 1,3-25, menopousal phase : 0,7-19 )
- Growth hormon : 2,97 ng/mL (N: < 10)
CT Scan :
- soft tissue mass inhomogen kesan terdapat area kistikdi dalamnya, yang pada
pemberian kontras tak tampak kontras enhancement, berukuran sekitar 3,3 x 3,86 x
2,8 cm menempati daerah suprasella yang menyebabkan balloning sella meluas ke
fossa media kanan, serta masuk ke sinus sphenoidalis kiri kanan dan kesan mulai
masuk ke sinus ethmoidalis kanan sisi posterior.
- penebalan mukosa tipis di sinus maksilaris kanan.
VI. ASSASMENT
Diagnosa : Tumor Suprasellar
15. VII.PENATALAKSANAAN
Planning Diagnosa
- PA setelah operasi reseksi tumor
Planning Terapi
- Total reseksi tumor dan jaringan sekitarnya
- Antibiotik
Planning Monitoring
- Kadar Hb post operasi
- Jumlah drain post operasi
Planning edukasi
- Rajin kontrol ke poli bedah saraf setelah operasi
VIII. LAPORAN OPERASI
IX. FOLLOW UP
Tanggal 11 Maret 2013
SOAP
S : Nyeri kepala di bagian belakang, pengelihatan mata kanan dan kiri masih agak kabur,
menstruasi (-)
O : K.U : tampak sakit sedang
Vital Sign : - Td : 120/ 80 mmHg
- Nadi : 74 x / menit
- RR : 20 x / menit
- Suhu : 36,7 0C
Status Neurologis :
GCS : 4-5-6
Pemeriksaan Nervus Cranialis :
N. II : tes lapang pandang kanan 60, kiri 60
A : Tumor Suprasellar
P : - Infus RL 1500 cc/ 24 jam
16. - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
Tanggal 13 Maret 2013
SOAP
S : Mata bengkak, pipi kanan bengkak, tidak dapat membuka mata, nyeri kepala sebelah
kanan post operasi, semalam menggigil saat transfusi
O : K.U : tampak sakit sedang
Vital Sign : - Td : 100/ 70 mmHg
- Nadi : 68 x / menit
- RR : 20 x / menit
- Suhu : 36,7 0C
Drain : 238 cc darah/ 48 jam
Status Neurologis :
GCS : 4-5-6
Pemeriksaan Nervus Cranialis :
N. II : Tes lapang pandang sde (karena mata bengkak)
A : Post op Tumor Suprasellar H-2
P : - Infus RL 1500 cc/ 24 jam
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
Tanggal 14 Maret 2013
SOAP
S : Mata bengkak, pipi kanan bengkak, nyeri kepala sebelah kanan post operasi, mual (-),
muntah (-), pengelihatan mata kiri sudah agak membaik, mata kanan masih agak
kabur
O : K.U : tampak sakit sedang
Vital Sign : - Td : 110/ 70 mmHg
- Nadi : 86 x / menit
17. - RR : 20 x / menit
- Suhu : 36,7 0C
Drain : 10 cc darah/ 24 jam
Status Neurologis :
GCS : 4-5-6
Pemeriksaan Nervus Cranialis :
N. II : tes lapang pandang kanan : 60, kiri 45
A : Post op Tumor Suprasellar H-3
P : - Infus RL 1500 cc/ 24 jam
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
- Tranfusi wholeblood sedang berlangsung
Tanggal 15 Maret 2013
SOAP
S : Mata masih bengkak tetapi sudah berkurang, pipi kanan bengkak, nyeri kepala
sebelah kanan post operasi, mual (-), muntah (-), pengelihatan mata kiri sudah agak
membaik, mata kanan masih agak kabur
O : K.U : tampak sakit sedang
Vital Sign : - Td : 120/ 80 mmHg
- Nadi : 80 x / menit
- RR : 20 x / menit
- Suhu : 36 0C
Drain : 10 cc darah/ 24 jam
Status Neurologis :
GCS : 4-5-6
Pemeriksaan Nervus Cranialis :
N. II : tes lapang pandang kanan : 60, kiri 45
A : Post op Tumor Suprasellar H-4
18. P : - Infus RL 1500 cc/ 24 jam
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
- Lepas drain
Tanggal 16 Maret 2013
SOAP
S : Mata masih bengkak tetapi sudah berkurang, nyeri kepala sebelah kanan post
operasi, mual (-), muntah (-), pengelihatan mata kiri sudah agak membaik, mata kanan
sudah mulai membaik
O : K.U : tampak sakit sedang
Vital Sign : - Td : 120/ 80 mmHg
- Nadi : 84 x / menit
- RR : 20 x / menit
- Suhu : 36 0C
Status Neurologis :
GCS : 4-5-6
Pemeriksaan Nervus Cranialis :
N. II : : tes lapang pandang kanan : 45, kiri 45
A : Post op Tumor Suprasellar H-5
P : - Infus RL 1500 cc/ 24 jam
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
Tanggal 17 Maret 2013
SOAP
S : Mata masih bengkak tetapi sudah berkurang, nyeri kepala sebelah kanan post operasi
sudah berkurang, mual (-), muntah (-), pengelihatan mata kiri sudah agak membaik,
mata kanan sudah mulai membaik
O : K.U : tampak sakit sedang
19. Vital Sign : - Td : 110/ 70 mmHg
- Nadi : 84 x / menit
- RR : 20 x / menit
- Suhu : 36 0C
Status Neurologis :
GCS : 4-5-6
Pemeriksaan Nervus Cranialis :
N. II : tes lapang pandang kanan : 30, kiri 30
A : Post op Tumor Suprasellar H-6
P : - Infus RL 1500 cc/ 24 jam
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
- Inj. Ranitidine 2 x 1 amp