SlideShare a Scribd company logo
RESENSI JURNAL
QUALITY CIRCLE TO IMPROVE
PRODUCTIVITY
ShantanuWelekar, ShantanuKulkarni Department of Mechanical engineering,
YCCE, Nagpur -440025 (Department of Mechanical engineering, YCCE)
International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN:
2248-9622 www.ijera.com Vol. 3, Issue 2, March -April 2013, pp.814-819
Nama : Didin Sjarifudin
NIM : 55314120026
Program Studi : Magister Teknik Industri
MAGISTER TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
RESENSI JURNAL
QUALITY CIRCLE TO IMPROVE
PRODUCTIVITY
ShantanuWelekar, ShantanuKulkarni Department of Mechanical engineering,
YCCE, Nagpur -440025 (Department of Mechanical engineering, YCCE)
International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN:
2248-9622 www.ijera.com Vol. 3, Issue 2, March -April 2013, pp.814-819
A.PENDAHULUAN
Sebelum membahas lebih jauh mengenai isi jurnal ini, maka terlebih
dahulu akan di terangkan apa yang dimaksud dengan Quality Circle.
Setelah membaca dan menganalisai jurnal ini, maka di dapat definisi
mengenai Quality Circle, yaitu kelompok dengan ukuran kecil antara
6 sampai 12 karyawan yang melakukan pekerjaan serupa yang secara
sukarela bertemu bersama-sama secara teratur untuk mengidentifikasi
perbaikan di wilayah kerja masing-masing. (Welwkar & Kulkarni,
2013)
Ada beberapa pendapat yang mendefinisakan pengertian dari Quality
Circle itu sendiri, diantaranya pendapat dari S. Wignjosoebroto yang
berpendapat bahwa QCC adalah kelompok kecil karyawan
pelaksanaan, kadang-kadang dipimpin oleh Leader yang secara
sukarela akan mencari jalan dan cara untuk memperbaiki kualitas dan
mengurangi biaya-biaya produksi di tempat-tempat manapun
kelompok ini berada dalam sistem produksi.
Sedangkan menurut Astra Management System, Quality Circle adalah
kelompok yang terdiri dari beberapa karyawan (3-10 orang), pada
suatu unit kerja paling depan (frontline employee) di sebuah
perusahaan, yang secara terus menerus melakukan program perbaikan
atau peningkatan mutu, dengan menggunakan metoda pemecahan
”PDCA Cycle” secara berkesinambungan, dan bertujuan memberikan
”Kepuasan Pelanggan” yang optimal, hal mana juga memberikan
kepuasan bagi anggota kelompok itu sendiri.
B. Definisi, Philosophy dan Konsep Quality Circle
Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa pada prinsipnya Quality
Circle adalah kelompok dengan ukuran kecil antara 6 sampai 12
karyawan yang melakukan pekerjaan serupa yang secara sukarela
bertemu bersama-sama secara teratur untuk mengidentifikasi
perbaikan di wilayah kerja masing-masing.
Namun masih ada yang berpendapat bahwa Quality Circle ini bisa
terdiri dari 3-4 orang, namun hal tersebut tidak menjadi masalah
selama maksud dan tujuannya adalah untuk membentuk suatu
kelompok untuk mencapai tujuan bersama dalam hal pencapaian
kualitas yang lebih baik.
Philosophy yang di kandung dari Quality Circle adalah bahwa pada
prinsipnya quality adalah orang dimana dalam membangun
philolosophy yaitu dengan membuat atau menyediakan motivasi diri
sendiri dan melakukan perbaikan lingkungan kerja. Jadi pada intinya
adalah mengatur manusia khusus di tingkat paling bawah.
Sedangkan konsep yang di anut dalam Quality Circle ini adalah
kesatuan dari semangat dan usaha di antara seluruh anggota kelompok
dengan mengerahkan segala kemampuan, pemikiran, kebijaksanaan,
serta pengalaman dan kerja nyata. Semua anggota mempunyai tekad
dan semangat yang kuat.
C. Tujuan, Organisasi Team dan Pembentukan Team
Tujuan yang ingin di capai pada pembentukan Quality Circle ini pada
prinsipnya adalah perubahan sikap yang positif pada semua anggota.
Perubahan sikap yang disertai perubahan pola pikir anggota adalah
tujuan akhir dari Quality Circle ini. Hal ini sejalan dan tidak
bertentangan dengan defini Quality Circle yang di berikan oleh Astra
Management System, yaitu pengembangan pribadi< semangat,
peningkatan skill dan peningkatan nilai-nilai budaya manusia.
Sehingga nilai perbaikan terus menerus tersebut dapat dilakukan
dengan konsisten.
Struktur Organisasi yang di berikan dalam jurnal ini adalah struktur
dengan sistem piramida yang mengerucut ke atas, dimana Top
Management menjadi penanggung jawab yang utama dan mempunyai
fungsi untuk mendukung program Quality circle tersebut sampai ke
tingkat paling bawah. Adapaun struktur tersebut adalah sebagai
berikut ;
Gambar 1. Struktur Organisasi QC
Dari gambar di atas tanpak jelas bahwa tugas seorang leader adalah
memberi petujuk untuk pelaksanaan qc terhadap anggota organisasi di
bawahnya. Sedangkan Top Management dan Fasilitator hanya
memberikan arahan, fasilitas dan dukungan serta pemegang tanggung
jawab secara keseluruhan. Sebelum peluncuran atau Launching dari
organisasi ini maka harus di paparkan secara secara jelas visi dan misi
organisasi serta orang yang bertanggung jawan menanganinya, team
pengarah serta program-program kerja yang akan di jalankan.
D. Proses dan langkah-langkah yang dilakukan
Quality Circle mempunyai beberapa langkah-langkah yang harus
dilakukan serta mempunyai karakter. Karakter Quality Circle adalah
mempunyai keanggotaan gugus, pada kelompok ini mempunyai
anggota yang homogen karena biasanya anggota terdiri dari wilayah
kerja yang sama, namun kadang mengundang tenaga ahli dari luar
organisasi untuk berbagi pengalaman atau memberikan saran kepada
organisasi. Selain itu ukuran circle, umumnya organisasi terdiri dari
6-12, namun terkadang fleksible yang di sesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan organisasi. Partisipasi sukarela sangat di perlukan
organisasi agar organisasi menjadi aktif dan terjadi dinamika
organisasi. Pertemuan Qc di adakan tidak terlalu lama namun harus
efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Otonomi yaitu
perasaan memiliki terhadap organisasi dari anggota sehingga peran
anggota menjadi lebih maksimal.
Karakter Quality Circle sangatlah jelas yaitu karakter yang
mempunyai atau mengutamakan kekompakan dan kebersamaan dalam
menjalankan perbaikan dan mencapai tujuan organisasi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam Quality Circle adalah
mengikuti pola dalam penyelesaian masalah yang di kembangkan oleh
Deming dengan konsep PDCA-nya.
Adapun alngkah-langkah tersebut adalah sebagai berikur ;
 Penetapan atau penentuan masalah yang akan di pecahkan.
 Menetapkan penyelesaian dan teknik penyelesaian masalah
 Melakukan pengecekan terhadap langkah-langkah perbaikan
 Top Management memberikan arahan dan dukungan terhadap
penyelesaian masalah serta mendorong adanya inovasi
perbaikan masalah,
Adapun bagan teknik penyelesaian masalah adalah sebagai berikut ;
Gambar 2 Proses Operasi Kegiatan Improvement
Jika di lihat dari urutan proses ini tahapan improvement hanya sampai
pada implementasi ide perbaikan. Jika merujuk siklus PDCA maka
pada proses diatas hanya sampai pada Plan dan Do saja. Sedangkan
Check dan Action belum di masukkan dalam alur proses.
E. Teknik Problem Solving & Komparasi QC
Dari hasil pengamatan dan pandangan terhadap jurnal maka dapat di
ketahui bahwa penulis jurnal memberikan paparan mengenai teknik
pemecahan masalah dan membandingkan beberapa teknik terkait
perbaikan yang akan di lakukan.
Menurut penulis ada beberapa teknik dalam pemecahan masalah.
Teknik berikut yang paling sering digunakan untuk menganalisis dan
memecahkan masalah yang terkait dengan pekerjaan :
• Brain storming.
• Pareto Diagrams.
• Ishikawa diagram (Fishbone diagram).
• Cause & Effect Analysis.
• Data Collection.
• Data Analysis.
Alat yang digunakan untuk analisis data :
• Tables.
• Bar Charts.
• Histograms.
• Circle graphs.
• Line graphs.
• Scatter grams.
• Control Charts.
Tabel 1. Perbandingan Team Improvement
Feature/Criteria Quality Circle Quality Improvement Work Group/Project
Group Teams
Orientation Performance-oriented Problem-oriented Problem/project-
oriented
Time-frame Decided by circle
members
Decided by
management
Decided by
management, specific
duration is assigned
Nature of group Homogeneous Homogeneous Heterogeneous
Communication Bottom to top Top to bottom Top to bottom
Scope Usually restricted to
work and
Machine/process
specific
Depends on objectives
mostly to low intellect problems given by senior
management
Expertise required Practicaland limited Predetermined by
nature
Work or project
of quality problem dependent
Technical approach Innovative and
experimental
Traditional and Project dependent but
technically established mostly traditional and
established
Dependence on Independent Partially dependent Part of management
management function function
Size of group Small, usually 7-9 Small, usually less
than 7
Varies, project/work-
dependent
Decisions By leader, no
presentation is needed By leader/in charge,
By consensus followed by presentation is
presentation before executives situation-dependent
Formal training is a must,
which
Discipline
specific
As such, no specific
Formal Training
QC pertama kali muncul di India pada tahun 1982 dan beberapa
industri untuk meluncurkan QC pertama yang Bharat Electronics
Limited, Bangalore dan Bharat Heavy Electricals Limited, Trichy.
Namun, dengan kemajuan zaman, QC mencapai sukses di sejumlah
industri di India. Untuk beberapa nama yang TATA, TELCO,
Reliance Industries Limited, Kirloskar Saudara Terbatas dan
sebagainya.
Dari Tabel tersebut di atas maka dapat di pelajari kelebihan dan
kekurangannnya. Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa QCC yang
terdiri dari 7-12 adalah merupakan langkah terbaik dalam perbaikan
produktifitas. Penggunaan QCC sebagai langkah menuju produktifitas
sudah banyak dilakukan dan di aplikasikan di perusahaan-perusahaan
di India.
F. Pendekatan penyelesaian masalah melalui QC
Alka Industries adalah pabrik powder coating and anodizing yang
terletak di MIDC Nagpur. Skema di bawah menjelaskan alur proses di
Alka Industries. Anodizing dari produk aluminum and powder coating
dari GI dan lembar CI dikeluarkan mengikuti permintaan pasar.
Perusahaan mensupplai kebutuhan aluminium untuk panel jendela dan
beberapa aplikasi lainnya yang melalui proses akhir anodized surface.
Alka industry mempunyai customer : Johnson lifts and Mahindra and
Mahindra. Alka industry juga mensupplai powder coating parts ke
MSEB dan juga power units skala kecil
Permasalahan yang di hadapi oleh perusahaan Alka Industries adalah
Bagaimana mengurangi konsumsi gas dari level saat ini. Target level
untuk konsumsi gas ( setelah penerapan QC) adalah 8 kg/hr. Dalam
powder coating/Anodizing LPG gas di gunakan untuk pretreatment
dan proses etching. Larutan asam sulfuric dipanaskan dari 50 ke 60oC
dan konsumsi gas di 5-6 kg/hr. Gambar di bawah menunjukkan bagian
cross section pretreatment heater.
Problem : Konsumsi bahan bakar ( LPG ) tinggi
Gambar 3 Cross section dari heater
Dari Permasalahan di atas Alka Industri mengambil keputusan untuk
melakukan improvement dengan menggunakan pendekatan QC,
langkah awal dari pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan
problem solving dengan pendekatan PDCA (Plan, Do, Check Action)
dari teori Deming. Kemudian Alka Indutries membentuk Tim yang
beranggotakan 8 orang. Setelah melakukan pertemuan dan sumbang
syaran maka di ambil langkah penyebab akar permasalahan sebagai
berikut ;
Gambar 4, Diagram Tulang ikan
Langkah mencari akar permasalahan di atas dengan menggunakan
diagram tulang ikan yang dikembangkan oleh Ishikawa.
Penulis juga menampilkan brainstorming team yang menghasilkan
hasil:
• kompor yang mengandung deposisi karbon
• kompor tidak mengandung udara yang cukup
• silinder mengandung gas sisa
• pelatihan yang tepat dan kesadaran untuk mengendalikan konsumsi
gas.
• maintenance terhadap burner dan tungku.
• pemuatan Tepat pekerjaan di tungku
Maka Selanjutnya team merumuskan poin sumbang pendapat di atas
ke dalam diagram tulang ikan dan diagram Pareto untuk mengetahui
faktor-faktor yang signifikan yang dapat ditargetkan untuk mencapai
pengurangan yang diinginkan dalam konsumsi gas.
Setelah team melakukan sumbang saran, maka mereka mencari
penyebab yang paling dominan. Ini sama dengan konsep 8 langkah
pada langkah ke-3, yaitu mencari akar masalah dan penyebab paling
dominan. Biasanya dalam konsep QCC di buatlah diagram yang di
sebut pareto. Dimana konsep pareto adalah 80:20. Dan ternyata
penulis juga membuat analisa yang sama dengan konsep ini. Kita lihat
hasil pareto dan diagram tulang ikannya sebagai berikut ;
Diagram Pareto sebelum perbaikan
Diagram pareto pada gambar 5 menunjukkan bahwa konsumsi gas
pada 138 kg/hari terjadi 13 kali dalam sehari dan secara prosentase
19%. Pada posisi ini menjadi masalah yang paling dominan. Sehingga
dari data ini kemudian penulis dengan team QC nya melakukan
langkah berikutnya yaitu membuat ide perbaikan dan implementasi
ide perbaikan. Hasil yang diperoleh dari hasil brainstorming untuk
melakukan langkah
Tabel 2 Ide perbaikan
Tabel 3, Biaya dan Target
Dari pengolahan data yang di sajikan penulis tersebut mampu
membuktikan penyebab-penyebab dan solusi perbaikan. Team QC
mampu menurunkan pemakaian gas dari 8 kg/hari menjadi 6 kg/hari.
Disini ternyata metode brainstorming ternyata masalah pemborosan
konsumsi gas dapat dikurangi dengan beberapa langkah upaya
perbaikan.
G. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil perbaikan serta implementasi
nya maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut ;
Implementasi QC dapat mengidentifikasi penyebab konsumsi gas
yang berlebihan dalam tungku karena alasan dikaitkan dengan
kekurangan manusia, material, metode dan mesin (4M). Setiap
kekurangan ditangani secara terpisah dan langkah-langkah perbaikan
yang dilaksanakan untuk mengoptimalkan Konsumsi gas di pabrik.
Kesimpulannya bahwa Teknik QCC terbukti sangat efektif untuk
masalah yang dipilih oleh anggota QC untuk industri powder coating.
Optimasi konsumsi gas di tungku mampu mengurangi biaya
pemeliharaan, peningkatan dalam keandalan dan ketersediaan
peralatan, peningkatan moral dan pengembangan diri, dinamika tim di
antara karyawan, yang terbukti bermanfaat bagi karyawan dan
organisasi secara semua
H. Kelebihan Jurnal
Dari ulasan penulis, dapat kami simpulkan beberapak kelebihan jurnal
ini :
1) Dalam pendekatan yang dilakukan oleh penulis dapat di
pahami bahwa kerangka pemikiran penulis cukup
komprehensif, karena untuk mengarahkan ke improvement,
pendekatan yang diambil adalah mengenalkan konsep QCC
mulai dari karakter, tujuan, filosofi, dan komparasi team
improvement.
2) Kekuatan dari jurnal ini adalah mengandalkan kemampuan
team dalam melakukan brainstorming untuk memecahkan
permasalahan. Artinya team dari QCC tersebut benar-benar
focus, peduli dan merasa memiliki dari kegiatan improvement
3) Jurnal ini mengambil studi kasus di industry sehingga tidak
bisa dibantah terkait dengan keberhasilan kegiatan QC ini.
Artinya teori dan konsep-konsep yang dikenalkan penulis
terbukti dan ada contoh-nya.
4) Pemilihan team dengan model QCC sangat cocok karena team
tidak terlalu besar, dan anggota team melibatkan atasan dari
anggota team.
I. Kelemahan Jurnal
1) Dalam proses langkah perbaikan belum seluruhnya
menerapkan konsep PDCA. Karena ada proses yang belum di
masukkan dalam alur proses yaitu Check dan Action.
2) Dalam proses mencari ide perbaikan hanya mengandalkan
brainstorming anggota, padahal bisa menggunakan teknik 5W
1H untuk pencarian ide perbaikan.
3) Tools yang di gunakan dalam mencari akar penyebab hanya
menggunakan fishbone dan pareto. Padahal masih ada
kemungkinan dalam mencari penyebab dominan dengan
brainstorming, check sheet, atau teknik lain yang lebih modern

More Related Content

What's hot

Pelatihan ORGANISASI & STRUKTURNYA
Pelatihan ORGANISASI & STRUKTURNYAPelatihan ORGANISASI & STRUKTURNYA
Pelatihan ORGANISASI & STRUKTURNYA
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
Tugas evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas evaluasi kinerja dan kompensasiTugas evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas evaluasi kinerja dan kompensasi
fahmi ami
 
Makalah uts sumarni
Makalah uts sumarniMakalah uts sumarni
Makalah uts sumarni
sumarni42
 
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan KaryawanKelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Muhammad Rafi Putra Mulia
 
Quality control circle (qcc)
Quality control circle (qcc)Quality control circle (qcc)
Quality control circle (qcc)
Fickri Hafriz
 
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
pipitrian29
 
Malcom Baldrige Awards
Malcom Baldrige AwardsMalcom Baldrige Awards
Malcom Baldrige Awards
Lady Lady
 
Msdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganMsdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembangan
Putra Tidore
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Kartika Lukitasari
 
8 konsep program_latihan_sm_
8 konsep program_latihan_sm_8 konsep program_latihan_sm_
8 konsep program_latihan_sm_Nor Masyiah
 
Training and development hrm
Training and development hrmTraining and development hrm
Training and development hrm
Octaviana Wulandari
 
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Rosniawati
 
Proses penilaian kinerja pada pt pln
Proses penilaian kinerja pada pt plnProses penilaian kinerja pada pt pln
Proses penilaian kinerja pada pt pln
Yesica Adicondro
 
Pelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Pelatihan dan pengembangan PPT in BahasaPelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Pelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Yesica Adicondro
 
Pelatihan Manajemen Mutu ISO 9001 Versi 2008
Pelatihan Manajemen Mutu ISO 9001 Versi 2008Pelatihan Manajemen Mutu ISO 9001 Versi 2008
Pelatihan Manajemen Mutu ISO 9001 Versi 2008
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
07 Pengurusan Sumber Manusia
07 Pengurusan Sumber Manusia07 Pengurusan Sumber Manusia
07 Pengurusan Sumber Manusia
WanBK Leo
 
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan KaryawanPelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
Nurmansyah Arif W
 
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAPPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
vanialarissa1
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Dian Hermawan
 
Penilaian prestasi 2 bentang
Penilaian prestasi 2 bentangPenilaian prestasi 2 bentang
Penilaian prestasi 2 bentang
Khairul Azli
 

What's hot (20)

Pelatihan ORGANISASI & STRUKTURNYA
Pelatihan ORGANISASI & STRUKTURNYAPelatihan ORGANISASI & STRUKTURNYA
Pelatihan ORGANISASI & STRUKTURNYA
 
Tugas evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas evaluasi kinerja dan kompensasiTugas evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah uts sumarni
Makalah uts sumarniMakalah uts sumarni
Makalah uts sumarni
 
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan KaryawanKelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
Kelompok 5 Pengembangan dan Pelatihan Karyawan
 
Quality control circle (qcc)
Quality control circle (qcc)Quality control circle (qcc)
Quality control circle (qcc)
 
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
Makalah uts nurfitri iriyanti nim 11150057 kelas 7 n msdm(1)
 
Malcom Baldrige Awards
Malcom Baldrige AwardsMalcom Baldrige Awards
Malcom Baldrige Awards
 
Msdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganMsdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembangan
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
8 konsep program_latihan_sm_
8 konsep program_latihan_sm_8 konsep program_latihan_sm_
8 konsep program_latihan_sm_
 
Training and development hrm
Training and development hrmTraining and development hrm
Training and development hrm
 
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
Makalah evakinkomp rosniawati_11150791
 
Proses penilaian kinerja pada pt pln
Proses penilaian kinerja pada pt plnProses penilaian kinerja pada pt pln
Proses penilaian kinerja pada pt pln
 
Pelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Pelatihan dan pengembangan PPT in BahasaPelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
Pelatihan dan pengembangan PPT in Bahasa
 
Pelatihan Manajemen Mutu ISO 9001 Versi 2008
Pelatihan Manajemen Mutu ISO 9001 Versi 2008Pelatihan Manajemen Mutu ISO 9001 Versi 2008
Pelatihan Manajemen Mutu ISO 9001 Versi 2008
 
07 Pengurusan Sumber Manusia
07 Pengurusan Sumber Manusia07 Pengurusan Sumber Manusia
07 Pengurusan Sumber Manusia
 
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan KaryawanPelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
 
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAPPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawan
 
Penilaian prestasi 2 bentang
Penilaian prestasi 2 bentangPenilaian prestasi 2 bentang
Penilaian prestasi 2 bentang
 

Similar to RESENSI JURNAL. Quality

Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
cekkembali dotcom
 
Makalah 1.maman.s. 11150342,7_imsdm[1]
Makalah 1.maman.s. 11150342,7_imsdm[1]Makalah 1.maman.s. 11150342,7_imsdm[1]
Makalah 1.maman.s. 11150342,7_imsdm[1]
MamanSuparman22
 
Agus nurrochman makalah ke 1
Agus nurrochman makalah ke 1Agus nurrochman makalah ke 1
Agus nurrochman makalah ke 1
agusnurr
 
Makalah ke 1
Makalah ke 1Makalah ke 1
Makalah ke 1
MisbaAndrayani
 
39161 8. pdca
39161 8. pdca39161 8. pdca
39161 8. pdca
aprian dwi saputra
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
IsmaelTariparTua
 
Manajemen Tim
Manajemen TimManajemen Tim
Manajemen Tim
padlah1984
 
Total quality control
Total quality controlTotal quality control
Total quality control
chords
 
Makalah msdm
Makalah msdmMakalah msdm
Makalah msdm
yulienarahmah
 
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Novita Dwi Rahayu
 
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah   2 evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah   2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Imnia__
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN" (Based-on I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training  "AUDIT SISTEM MANAJEMEN" (Based-on I...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training  "AUDIT SISTEM MANAJEMEN" (Based-on I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN" (Based-on I...
Kanaidi ken
 
Makalah 2 arya
Makalah 2 aryaMakalah 2 arya
Makalah 2 arya
AryaMargaWinata
 
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi InstansionalRencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional
Massaputro Delly TP
 
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpongLean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Arif Purnomo
 
Introduction to tqm
Introduction to tqmIntroduction to tqm
Introduction to tqm
Agam Wira Sani
 
Business Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and ApproachBusiness Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and Approach
deawemona
 
Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060
Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060
Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060
DaniFauzun
 
Silabus Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN (ISO 19011)".
Silabus Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN (ISO 19011)".Silabus Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN (ISO 19011)".
Silabus Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN (ISO 19011)".
Kanaidi ken
 
Total Performance Scorecard
Total Performance ScorecardTotal Performance Scorecard
Total Performance Scorecard
cijerah
 

Similar to RESENSI JURNAL. Quality (20)

Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
 
Makalah 1.maman.s. 11150342,7_imsdm[1]
Makalah 1.maman.s. 11150342,7_imsdm[1]Makalah 1.maman.s. 11150342,7_imsdm[1]
Makalah 1.maman.s. 11150342,7_imsdm[1]
 
Agus nurrochman makalah ke 1
Agus nurrochman makalah ke 1Agus nurrochman makalah ke 1
Agus nurrochman makalah ke 1
 
Makalah ke 1
Makalah ke 1Makalah ke 1
Makalah ke 1
 
39161 8. pdca
39161 8. pdca39161 8. pdca
39161 8. pdca
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Manajemen Tim
Manajemen TimManajemen Tim
Manajemen Tim
 
Total quality control
Total quality controlTotal quality control
Total quality control
 
Makalah msdm
Makalah msdmMakalah msdm
Makalah msdm
 
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
 
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah   2 evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah   2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN" (Based-on I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training  "AUDIT SISTEM MANAJEMEN" (Based-on I...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training  "AUDIT SISTEM MANAJEMEN" (Based-on I...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN" (Based-on I...
 
Makalah 2 arya
Makalah 2 aryaMakalah 2 arya
Makalah 2 arya
 
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi InstansionalRencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional
 
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpongLean six sigma green belt project at pln area serpong
Lean six sigma green belt project at pln area serpong
 
Introduction to tqm
Introduction to tqmIntroduction to tqm
Introduction to tqm
 
Business Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and ApproachBusiness Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and Approach
 
Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060
Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060
Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060
 
Silabus Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN (ISO 19011)".
Silabus Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN (ISO 19011)".Silabus Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN (ISO 19011)".
Silabus Training "AUDIT SISTEM MANAJEMEN (ISO 19011)".
 
Total Performance Scorecard
Total Performance ScorecardTotal Performance Scorecard
Total Performance Scorecard
 

RESENSI JURNAL. Quality

  • 1. RESENSI JURNAL QUALITY CIRCLE TO IMPROVE PRODUCTIVITY ShantanuWelekar, ShantanuKulkarni Department of Mechanical engineering, YCCE, Nagpur -440025 (Department of Mechanical engineering, YCCE) International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622 www.ijera.com Vol. 3, Issue 2, March -April 2013, pp.814-819 Nama : Didin Sjarifudin NIM : 55314120026 Program Studi : Magister Teknik Industri MAGISTER TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
  • 2. RESENSI JURNAL QUALITY CIRCLE TO IMPROVE PRODUCTIVITY ShantanuWelekar, ShantanuKulkarni Department of Mechanical engineering, YCCE, Nagpur -440025 (Department of Mechanical engineering, YCCE) International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622 www.ijera.com Vol. 3, Issue 2, March -April 2013, pp.814-819 A.PENDAHULUAN Sebelum membahas lebih jauh mengenai isi jurnal ini, maka terlebih dahulu akan di terangkan apa yang dimaksud dengan Quality Circle. Setelah membaca dan menganalisai jurnal ini, maka di dapat definisi mengenai Quality Circle, yaitu kelompok dengan ukuran kecil antara 6 sampai 12 karyawan yang melakukan pekerjaan serupa yang secara sukarela bertemu bersama-sama secara teratur untuk mengidentifikasi perbaikan di wilayah kerja masing-masing. (Welwkar & Kulkarni, 2013) Ada beberapa pendapat yang mendefinisakan pengertian dari Quality Circle itu sendiri, diantaranya pendapat dari S. Wignjosoebroto yang berpendapat bahwa QCC adalah kelompok kecil karyawan pelaksanaan, kadang-kadang dipimpin oleh Leader yang secara sukarela akan mencari jalan dan cara untuk memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya-biaya produksi di tempat-tempat manapun kelompok ini berada dalam sistem produksi. Sedangkan menurut Astra Management System, Quality Circle adalah kelompok yang terdiri dari beberapa karyawan (3-10 orang), pada suatu unit kerja paling depan (frontline employee) di sebuah perusahaan, yang secara terus menerus melakukan program perbaikan atau peningkatan mutu, dengan menggunakan metoda pemecahan ”PDCA Cycle” secara berkesinambungan, dan bertujuan memberikan
  • 3. ”Kepuasan Pelanggan” yang optimal, hal mana juga memberikan kepuasan bagi anggota kelompok itu sendiri. B. Definisi, Philosophy dan Konsep Quality Circle Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa pada prinsipnya Quality Circle adalah kelompok dengan ukuran kecil antara 6 sampai 12 karyawan yang melakukan pekerjaan serupa yang secara sukarela bertemu bersama-sama secara teratur untuk mengidentifikasi perbaikan di wilayah kerja masing-masing. Namun masih ada yang berpendapat bahwa Quality Circle ini bisa terdiri dari 3-4 orang, namun hal tersebut tidak menjadi masalah selama maksud dan tujuannya adalah untuk membentuk suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama dalam hal pencapaian kualitas yang lebih baik. Philosophy yang di kandung dari Quality Circle adalah bahwa pada prinsipnya quality adalah orang dimana dalam membangun philolosophy yaitu dengan membuat atau menyediakan motivasi diri sendiri dan melakukan perbaikan lingkungan kerja. Jadi pada intinya adalah mengatur manusia khusus di tingkat paling bawah. Sedangkan konsep yang di anut dalam Quality Circle ini adalah kesatuan dari semangat dan usaha di antara seluruh anggota kelompok dengan mengerahkan segala kemampuan, pemikiran, kebijaksanaan, serta pengalaman dan kerja nyata. Semua anggota mempunyai tekad dan semangat yang kuat. C. Tujuan, Organisasi Team dan Pembentukan Team Tujuan yang ingin di capai pada pembentukan Quality Circle ini pada prinsipnya adalah perubahan sikap yang positif pada semua anggota. Perubahan sikap yang disertai perubahan pola pikir anggota adalah tujuan akhir dari Quality Circle ini. Hal ini sejalan dan tidak
  • 4. bertentangan dengan defini Quality Circle yang di berikan oleh Astra Management System, yaitu pengembangan pribadi< semangat, peningkatan skill dan peningkatan nilai-nilai budaya manusia. Sehingga nilai perbaikan terus menerus tersebut dapat dilakukan dengan konsisten. Struktur Organisasi yang di berikan dalam jurnal ini adalah struktur dengan sistem piramida yang mengerucut ke atas, dimana Top Management menjadi penanggung jawab yang utama dan mempunyai fungsi untuk mendukung program Quality circle tersebut sampai ke tingkat paling bawah. Adapaun struktur tersebut adalah sebagai berikut ; Gambar 1. Struktur Organisasi QC Dari gambar di atas tanpak jelas bahwa tugas seorang leader adalah memberi petujuk untuk pelaksanaan qc terhadap anggota organisasi di bawahnya. Sedangkan Top Management dan Fasilitator hanya
  • 5. memberikan arahan, fasilitas dan dukungan serta pemegang tanggung jawab secara keseluruhan. Sebelum peluncuran atau Launching dari organisasi ini maka harus di paparkan secara secara jelas visi dan misi organisasi serta orang yang bertanggung jawan menanganinya, team pengarah serta program-program kerja yang akan di jalankan. D. Proses dan langkah-langkah yang dilakukan Quality Circle mempunyai beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan serta mempunyai karakter. Karakter Quality Circle adalah mempunyai keanggotaan gugus, pada kelompok ini mempunyai anggota yang homogen karena biasanya anggota terdiri dari wilayah kerja yang sama, namun kadang mengundang tenaga ahli dari luar organisasi untuk berbagi pengalaman atau memberikan saran kepada organisasi. Selain itu ukuran circle, umumnya organisasi terdiri dari 6-12, namun terkadang fleksible yang di sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan organisasi. Partisipasi sukarela sangat di perlukan organisasi agar organisasi menjadi aktif dan terjadi dinamika organisasi. Pertemuan Qc di adakan tidak terlalu lama namun harus efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Otonomi yaitu perasaan memiliki terhadap organisasi dari anggota sehingga peran anggota menjadi lebih maksimal. Karakter Quality Circle sangatlah jelas yaitu karakter yang mempunyai atau mengutamakan kekompakan dan kebersamaan dalam menjalankan perbaikan dan mencapai tujuan organisasi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam Quality Circle adalah mengikuti pola dalam penyelesaian masalah yang di kembangkan oleh Deming dengan konsep PDCA-nya.
  • 6. Adapun alngkah-langkah tersebut adalah sebagai berikur ;  Penetapan atau penentuan masalah yang akan di pecahkan.  Menetapkan penyelesaian dan teknik penyelesaian masalah  Melakukan pengecekan terhadap langkah-langkah perbaikan  Top Management memberikan arahan dan dukungan terhadap penyelesaian masalah serta mendorong adanya inovasi perbaikan masalah, Adapun bagan teknik penyelesaian masalah adalah sebagai berikut ; Gambar 2 Proses Operasi Kegiatan Improvement
  • 7. Jika di lihat dari urutan proses ini tahapan improvement hanya sampai pada implementasi ide perbaikan. Jika merujuk siklus PDCA maka pada proses diatas hanya sampai pada Plan dan Do saja. Sedangkan Check dan Action belum di masukkan dalam alur proses. E. Teknik Problem Solving & Komparasi QC Dari hasil pengamatan dan pandangan terhadap jurnal maka dapat di ketahui bahwa penulis jurnal memberikan paparan mengenai teknik pemecahan masalah dan membandingkan beberapa teknik terkait perbaikan yang akan di lakukan. Menurut penulis ada beberapa teknik dalam pemecahan masalah. Teknik berikut yang paling sering digunakan untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang terkait dengan pekerjaan : • Brain storming. • Pareto Diagrams. • Ishikawa diagram (Fishbone diagram). • Cause & Effect Analysis. • Data Collection. • Data Analysis. Alat yang digunakan untuk analisis data : • Tables. • Bar Charts. • Histograms. • Circle graphs. • Line graphs. • Scatter grams. • Control Charts.
  • 8. Tabel 1. Perbandingan Team Improvement Feature/Criteria Quality Circle Quality Improvement Work Group/Project Group Teams Orientation Performance-oriented Problem-oriented Problem/project- oriented Time-frame Decided by circle members Decided by management Decided by management, specific duration is assigned Nature of group Homogeneous Homogeneous Heterogeneous Communication Bottom to top Top to bottom Top to bottom Scope Usually restricted to work and Machine/process specific Depends on objectives mostly to low intellect problems given by senior management Expertise required Practicaland limited Predetermined by nature Work or project of quality problem dependent Technical approach Innovative and experimental Traditional and Project dependent but technically established mostly traditional and established Dependence on Independent Partially dependent Part of management management function function Size of group Small, usually 7-9 Small, usually less than 7 Varies, project/work- dependent Decisions By leader, no presentation is needed By leader/in charge, By consensus followed by presentation is presentation before executives situation-dependent Formal training is a must, which Discipline specific As such, no specific Formal Training QC pertama kali muncul di India pada tahun 1982 dan beberapa industri untuk meluncurkan QC pertama yang Bharat Electronics Limited, Bangalore dan Bharat Heavy Electricals Limited, Trichy. Namun, dengan kemajuan zaman, QC mencapai sukses di sejumlah industri di India. Untuk beberapa nama yang TATA, TELCO,
  • 9. Reliance Industries Limited, Kirloskar Saudara Terbatas dan sebagainya. Dari Tabel tersebut di atas maka dapat di pelajari kelebihan dan kekurangannnya. Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa QCC yang terdiri dari 7-12 adalah merupakan langkah terbaik dalam perbaikan produktifitas. Penggunaan QCC sebagai langkah menuju produktifitas sudah banyak dilakukan dan di aplikasikan di perusahaan-perusahaan di India. F. Pendekatan penyelesaian masalah melalui QC Alka Industries adalah pabrik powder coating and anodizing yang terletak di MIDC Nagpur. Skema di bawah menjelaskan alur proses di Alka Industries. Anodizing dari produk aluminum and powder coating dari GI dan lembar CI dikeluarkan mengikuti permintaan pasar. Perusahaan mensupplai kebutuhan aluminium untuk panel jendela dan beberapa aplikasi lainnya yang melalui proses akhir anodized surface. Alka industry mempunyai customer : Johnson lifts and Mahindra and Mahindra. Alka industry juga mensupplai powder coating parts ke MSEB dan juga power units skala kecil Permasalahan yang di hadapi oleh perusahaan Alka Industries adalah Bagaimana mengurangi konsumsi gas dari level saat ini. Target level untuk konsumsi gas ( setelah penerapan QC) adalah 8 kg/hr. Dalam powder coating/Anodizing LPG gas di gunakan untuk pretreatment dan proses etching. Larutan asam sulfuric dipanaskan dari 50 ke 60oC
  • 10. dan konsumsi gas di 5-6 kg/hr. Gambar di bawah menunjukkan bagian cross section pretreatment heater. Problem : Konsumsi bahan bakar ( LPG ) tinggi Gambar 3 Cross section dari heater Dari Permasalahan di atas Alka Industri mengambil keputusan untuk melakukan improvement dengan menggunakan pendekatan QC, langkah awal dari pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan problem solving dengan pendekatan PDCA (Plan, Do, Check Action) dari teori Deming. Kemudian Alka Indutries membentuk Tim yang beranggotakan 8 orang. Setelah melakukan pertemuan dan sumbang syaran maka di ambil langkah penyebab akar permasalahan sebagai berikut ;
  • 11. Gambar 4, Diagram Tulang ikan Langkah mencari akar permasalahan di atas dengan menggunakan diagram tulang ikan yang dikembangkan oleh Ishikawa. Penulis juga menampilkan brainstorming team yang menghasilkan hasil: • kompor yang mengandung deposisi karbon • kompor tidak mengandung udara yang cukup • silinder mengandung gas sisa • pelatihan yang tepat dan kesadaran untuk mengendalikan konsumsi gas. • maintenance terhadap burner dan tungku. • pemuatan Tepat pekerjaan di tungku Maka Selanjutnya team merumuskan poin sumbang pendapat di atas ke dalam diagram tulang ikan dan diagram Pareto untuk mengetahui
  • 12. faktor-faktor yang signifikan yang dapat ditargetkan untuk mencapai pengurangan yang diinginkan dalam konsumsi gas. Setelah team melakukan sumbang saran, maka mereka mencari penyebab yang paling dominan. Ini sama dengan konsep 8 langkah pada langkah ke-3, yaitu mencari akar masalah dan penyebab paling dominan. Biasanya dalam konsep QCC di buatlah diagram yang di sebut pareto. Dimana konsep pareto adalah 80:20. Dan ternyata penulis juga membuat analisa yang sama dengan konsep ini. Kita lihat hasil pareto dan diagram tulang ikannya sebagai berikut ;
  • 13. Diagram Pareto sebelum perbaikan Diagram pareto pada gambar 5 menunjukkan bahwa konsumsi gas pada 138 kg/hari terjadi 13 kali dalam sehari dan secara prosentase 19%. Pada posisi ini menjadi masalah yang paling dominan. Sehingga dari data ini kemudian penulis dengan team QC nya melakukan langkah berikutnya yaitu membuat ide perbaikan dan implementasi ide perbaikan. Hasil yang diperoleh dari hasil brainstorming untuk melakukan langkah
  • 14. Tabel 2 Ide perbaikan Tabel 3, Biaya dan Target Dari pengolahan data yang di sajikan penulis tersebut mampu membuktikan penyebab-penyebab dan solusi perbaikan. Team QC mampu menurunkan pemakaian gas dari 8 kg/hari menjadi 6 kg/hari. Disini ternyata metode brainstorming ternyata masalah pemborosan
  • 15. konsumsi gas dapat dikurangi dengan beberapa langkah upaya perbaikan. G. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil perbaikan serta implementasi nya maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut ; Implementasi QC dapat mengidentifikasi penyebab konsumsi gas yang berlebihan dalam tungku karena alasan dikaitkan dengan kekurangan manusia, material, metode dan mesin (4M). Setiap kekurangan ditangani secara terpisah dan langkah-langkah perbaikan yang dilaksanakan untuk mengoptimalkan Konsumsi gas di pabrik. Kesimpulannya bahwa Teknik QCC terbukti sangat efektif untuk masalah yang dipilih oleh anggota QC untuk industri powder coating. Optimasi konsumsi gas di tungku mampu mengurangi biaya pemeliharaan, peningkatan dalam keandalan dan ketersediaan peralatan, peningkatan moral dan pengembangan diri, dinamika tim di antara karyawan, yang terbukti bermanfaat bagi karyawan dan organisasi secara semua H. Kelebihan Jurnal Dari ulasan penulis, dapat kami simpulkan beberapak kelebihan jurnal ini : 1) Dalam pendekatan yang dilakukan oleh penulis dapat di pahami bahwa kerangka pemikiran penulis cukup komprehensif, karena untuk mengarahkan ke improvement, pendekatan yang diambil adalah mengenalkan konsep QCC
  • 16. mulai dari karakter, tujuan, filosofi, dan komparasi team improvement. 2) Kekuatan dari jurnal ini adalah mengandalkan kemampuan team dalam melakukan brainstorming untuk memecahkan permasalahan. Artinya team dari QCC tersebut benar-benar focus, peduli dan merasa memiliki dari kegiatan improvement 3) Jurnal ini mengambil studi kasus di industry sehingga tidak bisa dibantah terkait dengan keberhasilan kegiatan QC ini. Artinya teori dan konsep-konsep yang dikenalkan penulis terbukti dan ada contoh-nya. 4) Pemilihan team dengan model QCC sangat cocok karena team tidak terlalu besar, dan anggota team melibatkan atasan dari anggota team. I. Kelemahan Jurnal 1) Dalam proses langkah perbaikan belum seluruhnya menerapkan konsep PDCA. Karena ada proses yang belum di masukkan dalam alur proses yaitu Check dan Action. 2) Dalam proses mencari ide perbaikan hanya mengandalkan brainstorming anggota, padahal bisa menggunakan teknik 5W 1H untuk pencarian ide perbaikan. 3) Tools yang di gunakan dalam mencari akar penyebab hanya menggunakan fishbone dan pareto. Padahal masih ada kemungkinan dalam mencari penyebab dominan dengan brainstorming, check sheet, atau teknik lain yang lebih modern