Dokumen tersebut membahas restrukturisasi organisasi PT. Kencana Laju Mandiri. Restrukturisasi ini dilakukan untuk mengurangi biaya operasional, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Beberapa langkah restrukturisasi yang diambil antara lain penghapusan area pemasaran, analisis posisi kepala cabang, klasifikasi cabang, dan program pengurangan biaya.
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan tentang Quality Control Circle (QCC) yang mencakup penjelasan tentang konsep dan peran QCC, proses Delapan Langkah Perbaikan, peran-peran kunci dalam QCC seperti Steering Committee, Facilitator, Leader dan Anggota, serta model organisasi QCC di perusahaan."
New QCC dibuat untuk merevitalisasi aktivitas perbaikan agar lebih terfokus pada pengembangan keterampilan karyawan, penciptaan tempat kerja yang menyenangkan, dan peningkatan kinerja perusahaan. Aktivitasnya meliputi Circle Leader yang menangani tema utama dan Theme Leader untuk subtema. Konvensi QCC di Astra membahas hasil tema aktivitas tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan berbasis kompetensi (competency based training/CBT), termasuk tujuan, jenis, proses sertifikasi, dan implementasinya."
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan karyawan, mulai dari pengertian, perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, langkah-langkah pelaksanaan pelatihan, metode pelatihan, hingga manfaat dan evaluasi pelatihan. Secara ringkas, pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan agar sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis, dilakukan melalui berbagai metode, dan die
Dokumen tersebut membahas restrukturisasi organisasi PT. Kencana Laju Mandiri. Restrukturisasi ini dilakukan untuk mengurangi biaya operasional, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Beberapa langkah restrukturisasi yang diambil antara lain penghapusan area pemasaran, analisis posisi kepala cabang, klasifikasi cabang, dan program pengurangan biaya.
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan tentang Quality Control Circle (QCC) yang mencakup penjelasan tentang konsep dan peran QCC, proses Delapan Langkah Perbaikan, peran-peran kunci dalam QCC seperti Steering Committee, Facilitator, Leader dan Anggota, serta model organisasi QCC di perusahaan."
New QCC dibuat untuk merevitalisasi aktivitas perbaikan agar lebih terfokus pada pengembangan keterampilan karyawan, penciptaan tempat kerja yang menyenangkan, dan peningkatan kinerja perusahaan. Aktivitasnya meliputi Circle Leader yang menangani tema utama dan Theme Leader untuk subtema. Konvensi QCC di Astra membahas hasil tema aktivitas tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan berbasis kompetensi (competency based training/CBT), termasuk tujuan, jenis, proses sertifikasi, dan implementasinya."
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan karyawan, mulai dari pengertian, perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, langkah-langkah pelaksanaan pelatihan, metode pelatihan, hingga manfaat dan evaluasi pelatihan. Secara ringkas, pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan agar sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis, dilakukan melalui berbagai metode, dan die
Organisasi memiliki struktur untuk menjalankan aktivitasnya secara terstruktur dan efektif. Struktur organisasi meliputi pembagian tugas, rentang kendali, tingkat sentralisasi/desentralisasi, dan formalisasi. Ada tiga struktur dasar yaitu struktur fungsional yang menekankan spesialisasi, struktur multi-divisional untuk perusahaan yang beragam, dan struktur sederhana untuk perusahaan kecil. Struktur dipilih sesuai strateg
1. Bank BCA fokus pada pengembangan SDM untuk membangun kompetensi individu dan organisasi guna menunjang bisnis kredit dan perbankan.
2. Metode pelatihan Bank BCA melibatkan aktivitas peserta seperti studi kasus, peran bermain, dan latihan laboratorium untuk meningkatkan pemahaman.
3. Pelatihan dilakukan di kelas, observasi, mentoring, ujian, dan magang untuk mempersiapkan karyawan bekerja.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Quality Control Circle (QCC), yaitu kelompok kecil pekerja yang bertemu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah terkait pekerjaan.
2. Tujuan QCC adalah mengurangi kerugian, menyelesaikan keluhan pelanggan, meningkatkan kualitas produk dan layanan.
3. Struktur QCC biasanya terdiri dari fasilitator, ketua tim, sekretaris, dan anggota tim.
Dokumen tersebut membahas tentang pelibatan dan pemberdayaan karyawan perusahaan dengan memberikan penjelasan mengenai konsep, tujuan, metode, dan implementasinya. Dibahas pula faktor-faktor penghambat dan cara mengatasinya, serta penghargaan yang diberikan kepada karyawan.
Penelitian ini membahas tentang proses penilaian kinerja pada PT PLN. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: penerapan penilaian kinerja di PLN, metode yang digunakan, pihak yang terlibat, kendala yang dihadapi, serta hubungannya dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tujuannya adalah memahami lebih dalam tentang praktik penilaian kinerja di perusahaan tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan sumber daya manusia, termasuk rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, kompensasi, pengembangan karir, dan hubungan industrial. Topik-topik utama mencakup analisis pekerjaan, proses rekrutmen, pelatihan berkelanjutan, penilaian kinerja berbasis sasaran, jenis insentif, dan perkembangan tahapan karir seseorang.
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAvanialarissa1
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, termasuk teori-teori pembelajaran, tujuan, metode, dan penilaian pelatihan.
2. Dibahas pula prinsip-prinsip pembelajaran seperti pengukuhan kembali, pembelajaran selektif, dan pembelajaran berbasis pengetahuan versus keterampilan.
3. Sasaran pelatihan dibedakan menjadi sasaran umum, khusus, dan instru
Dokumen tersebut membahas tentang pemberdayaan karyawan dalam 3 kalimat. Pemberdayaan karyawan memberikan kepemilikan kepada karyawan atas proses dan hasil pekerjaan mereka untuk menciptakan rasa memiliki yang kuat. Manajemen harus menciptakan lingkungan yang mendukung inisiatif karyawan dan mengatasi hambatan untuk membuat pemberdayaan berhasil.
Dokumen ini membahasikan pengertian, tujuan, dan strategi penilaian prestasi karyawan. Penilaian prestasi digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan secara teratur guna meningkatkan produktivitas dan kemajuan organisasi. Beberapa strategi yang dibahas meliputi ketelitian dalam penilaian, fokus pada tugas, dan pemilihan metode penilaian yang tepat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen berkualitas dan proses perbaikan, termasuk definisi kualitas, Total Quality Management, dan peran sertifikasi kualitas seperti ISO dan Baldrige.
2. Dibahas pula tentang rekayasa ulang proses, penilaian kinerja, dan penggunaan penilaian secara efektif untuk meningkatkan kualitas.
3. Langkah-langkah penting dalam manajemen berkualitas antara lain mendefinisikan tuju
Organisasi memiliki struktur untuk menjalankan aktivitasnya secara terstruktur dan efektif. Struktur organisasi meliputi pembagian tugas, rentang kendali, tingkat sentralisasi/desentralisasi, dan formalisasi. Ada tiga struktur dasar yaitu struktur fungsional yang menekankan spesialisasi, struktur multi-divisional untuk perusahaan yang beragam, dan struktur sederhana untuk perusahaan kecil. Struktur dipilih sesuai strateg
1. Bank BCA fokus pada pengembangan SDM untuk membangun kompetensi individu dan organisasi guna menunjang bisnis kredit dan perbankan.
2. Metode pelatihan Bank BCA melibatkan aktivitas peserta seperti studi kasus, peran bermain, dan latihan laboratorium untuk meningkatkan pemahaman.
3. Pelatihan dilakukan di kelas, observasi, mentoring, ujian, dan magang untuk mempersiapkan karyawan bekerja.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Quality Control Circle (QCC), yaitu kelompok kecil pekerja yang bertemu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah terkait pekerjaan.
2. Tujuan QCC adalah mengurangi kerugian, menyelesaikan keluhan pelanggan, meningkatkan kualitas produk dan layanan.
3. Struktur QCC biasanya terdiri dari fasilitator, ketua tim, sekretaris, dan anggota tim.
Dokumen tersebut membahas tentang pelibatan dan pemberdayaan karyawan perusahaan dengan memberikan penjelasan mengenai konsep, tujuan, metode, dan implementasinya. Dibahas pula faktor-faktor penghambat dan cara mengatasinya, serta penghargaan yang diberikan kepada karyawan.
Penelitian ini membahas tentang proses penilaian kinerja pada PT PLN. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: penerapan penilaian kinerja di PLN, metode yang digunakan, pihak yang terlibat, kendala yang dihadapi, serta hubungannya dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tujuannya adalah memahami lebih dalam tentang praktik penilaian kinerja di perusahaan tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan sumber daya manusia, termasuk rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, kompensasi, pengembangan karir, dan hubungan industrial. Topik-topik utama mencakup analisis pekerjaan, proses rekrutmen, pelatihan berkelanjutan, penilaian kinerja berbasis sasaran, jenis insentif, dan perkembangan tahapan karir seseorang.
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAvanialarissa1
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, termasuk teori-teori pembelajaran, tujuan, metode, dan penilaian pelatihan.
2. Dibahas pula prinsip-prinsip pembelajaran seperti pengukuhan kembali, pembelajaran selektif, dan pembelajaran berbasis pengetahuan versus keterampilan.
3. Sasaran pelatihan dibedakan menjadi sasaran umum, khusus, dan instru
Dokumen tersebut membahas tentang pemberdayaan karyawan dalam 3 kalimat. Pemberdayaan karyawan memberikan kepemilikan kepada karyawan atas proses dan hasil pekerjaan mereka untuk menciptakan rasa memiliki yang kuat. Manajemen harus menciptakan lingkungan yang mendukung inisiatif karyawan dan mengatasi hambatan untuk membuat pemberdayaan berhasil.
Dokumen ini membahasikan pengertian, tujuan, dan strategi penilaian prestasi karyawan. Penilaian prestasi digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan secara teratur guna meningkatkan produktivitas dan kemajuan organisasi. Beberapa strategi yang dibahas meliputi ketelitian dalam penilaian, fokus pada tugas, dan pemilihan metode penilaian yang tepat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen berkualitas dan proses perbaikan, termasuk definisi kualitas, Total Quality Management, dan peran sertifikasi kualitas seperti ISO dan Baldrige.
2. Dibahas pula tentang rekayasa ulang proses, penilaian kinerja, dan penggunaan penilaian secara efektif untuk meningkatkan kualitas.
3. Langkah-langkah penting dalam manajemen berkualitas antara lain mendefinisikan tuju
PDCA (Plan Do Check Act) adalah metode empat langkah iteratif untuk meningkatkan proses dan produk secara berkelanjutan. Langkah-langkahnya yaitu merencanakan perubahan (plan), melaksanakan rencana (do), mengevaluasi hasil (check), dan menindaklanjuti hasil evaluasi (act). Siklus ini dilakukan terus menerus untuk mencapai tujuan organisasi sesuai visinya.
Makalah ini membahas evaluasi kinerja dan kompensasi dengan menjelaskan pengertian evaluasi kinerja, tujuan evaluasi kinerja, aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja seperti kompetensi dan hasil pekerjaan, serta metode penilaian kinerja."
Total Quality Control adalah sistem manajemen mutu yang melibatkan seluruh karyawan untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan guna memenuhi kepuasan pelanggan."
Makalah ini membahas tentang manajemen sumber daya manusia (SDM) mulai dari pengertian evaluasi kinerja, motivasi dan kepuasan kerja, pengelolaan kecerdasan dan emosi SDM, pembangunan kapabilitas SDM, konsep dan pelaksanaan audit kinerja. Secara garis besar makalah ini menjelaskan pentingnya pengelolaan SDM yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dokumen ini membahas rencana aksi reformasi birokrasi instansional. Terdapat penjelasan mengenai konsep aksi reformasi birokrasi tingkat instansi dan nasional, komponen-komponen aksi reformasi birokrasi instansional seperti latar belakang, tujuan, pelaksanaan, dan pemantauan, serta langkah-langkah penyusunan rencana aksi reformasi birokrasi instansional mulai dari menyusun logika perubahan hingga dokumentasi
Lean six sigma green belt project at pln area serpongArif Purnomo
Lean Six Sigma Green Belt Project
at PLN Area Serpong Focus on "Services Speed of New Installment of Electric Pre Paid "
Kalau ingin download silahkan kunjungi blog saya di
www.oncoroeblik.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang Total Quality Management System (TQMS) yang mencakup pengertian, tujuan, sejarah, dan prinsip-prinsip TQMS serta alat-alat manajemen mutu seperti PDCA cycle dan 5S process."
Resume evaluasi kinerja dan kompensasi dani fauzun 11150060DaniFauzun
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian prestasi kerja, meliputi pengertian prestasi kerja dan penilaian prestasi kerja, tujuan penilaian prestasi kerja, obyek penilaian prestasi kerja, serta pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap individu.
Total Performance Scorecard merupakan konsep manajemen kinerja yang menggabungkan Balanced Scorecard, TQM, dan Competence Management untuk meningkatkan kinerja organisasi dan individu secara berkelanjutan melalui proses perbaikan berkelanjutan, pengembangan, dan pembelajaran.
1. RESENSI JURNAL
QUALITY CIRCLE TO IMPROVE
PRODUCTIVITY
ShantanuWelekar, ShantanuKulkarni Department of Mechanical engineering,
YCCE, Nagpur -440025 (Department of Mechanical engineering, YCCE)
International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN:
2248-9622 www.ijera.com Vol. 3, Issue 2, March -April 2013, pp.814-819
Nama : Didin Sjarifudin
NIM : 55314120026
Program Studi : Magister Teknik Industri
MAGISTER TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2. RESENSI JURNAL
QUALITY CIRCLE TO IMPROVE
PRODUCTIVITY
ShantanuWelekar, ShantanuKulkarni Department of Mechanical engineering,
YCCE, Nagpur -440025 (Department of Mechanical engineering, YCCE)
International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN:
2248-9622 www.ijera.com Vol. 3, Issue 2, March -April 2013, pp.814-819
A.PENDAHULUAN
Sebelum membahas lebih jauh mengenai isi jurnal ini, maka terlebih
dahulu akan di terangkan apa yang dimaksud dengan Quality Circle.
Setelah membaca dan menganalisai jurnal ini, maka di dapat definisi
mengenai Quality Circle, yaitu kelompok dengan ukuran kecil antara
6 sampai 12 karyawan yang melakukan pekerjaan serupa yang secara
sukarela bertemu bersama-sama secara teratur untuk mengidentifikasi
perbaikan di wilayah kerja masing-masing. (Welwkar & Kulkarni,
2013)
Ada beberapa pendapat yang mendefinisakan pengertian dari Quality
Circle itu sendiri, diantaranya pendapat dari S. Wignjosoebroto yang
berpendapat bahwa QCC adalah kelompok kecil karyawan
pelaksanaan, kadang-kadang dipimpin oleh Leader yang secara
sukarela akan mencari jalan dan cara untuk memperbaiki kualitas dan
mengurangi biaya-biaya produksi di tempat-tempat manapun
kelompok ini berada dalam sistem produksi.
Sedangkan menurut Astra Management System, Quality Circle adalah
kelompok yang terdiri dari beberapa karyawan (3-10 orang), pada
suatu unit kerja paling depan (frontline employee) di sebuah
perusahaan, yang secara terus menerus melakukan program perbaikan
atau peningkatan mutu, dengan menggunakan metoda pemecahan
”PDCA Cycle” secara berkesinambungan, dan bertujuan memberikan
3. ”Kepuasan Pelanggan” yang optimal, hal mana juga memberikan
kepuasan bagi anggota kelompok itu sendiri.
B. Definisi, Philosophy dan Konsep Quality Circle
Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa pada prinsipnya Quality
Circle adalah kelompok dengan ukuran kecil antara 6 sampai 12
karyawan yang melakukan pekerjaan serupa yang secara sukarela
bertemu bersama-sama secara teratur untuk mengidentifikasi
perbaikan di wilayah kerja masing-masing.
Namun masih ada yang berpendapat bahwa Quality Circle ini bisa
terdiri dari 3-4 orang, namun hal tersebut tidak menjadi masalah
selama maksud dan tujuannya adalah untuk membentuk suatu
kelompok untuk mencapai tujuan bersama dalam hal pencapaian
kualitas yang lebih baik.
Philosophy yang di kandung dari Quality Circle adalah bahwa pada
prinsipnya quality adalah orang dimana dalam membangun
philolosophy yaitu dengan membuat atau menyediakan motivasi diri
sendiri dan melakukan perbaikan lingkungan kerja. Jadi pada intinya
adalah mengatur manusia khusus di tingkat paling bawah.
Sedangkan konsep yang di anut dalam Quality Circle ini adalah
kesatuan dari semangat dan usaha di antara seluruh anggota kelompok
dengan mengerahkan segala kemampuan, pemikiran, kebijaksanaan,
serta pengalaman dan kerja nyata. Semua anggota mempunyai tekad
dan semangat yang kuat.
C. Tujuan, Organisasi Team dan Pembentukan Team
Tujuan yang ingin di capai pada pembentukan Quality Circle ini pada
prinsipnya adalah perubahan sikap yang positif pada semua anggota.
Perubahan sikap yang disertai perubahan pola pikir anggota adalah
tujuan akhir dari Quality Circle ini. Hal ini sejalan dan tidak
4. bertentangan dengan defini Quality Circle yang di berikan oleh Astra
Management System, yaitu pengembangan pribadi< semangat,
peningkatan skill dan peningkatan nilai-nilai budaya manusia.
Sehingga nilai perbaikan terus menerus tersebut dapat dilakukan
dengan konsisten.
Struktur Organisasi yang di berikan dalam jurnal ini adalah struktur
dengan sistem piramida yang mengerucut ke atas, dimana Top
Management menjadi penanggung jawab yang utama dan mempunyai
fungsi untuk mendukung program Quality circle tersebut sampai ke
tingkat paling bawah. Adapaun struktur tersebut adalah sebagai
berikut ;
Gambar 1. Struktur Organisasi QC
Dari gambar di atas tanpak jelas bahwa tugas seorang leader adalah
memberi petujuk untuk pelaksanaan qc terhadap anggota organisasi di
bawahnya. Sedangkan Top Management dan Fasilitator hanya
5. memberikan arahan, fasilitas dan dukungan serta pemegang tanggung
jawab secara keseluruhan. Sebelum peluncuran atau Launching dari
organisasi ini maka harus di paparkan secara secara jelas visi dan misi
organisasi serta orang yang bertanggung jawan menanganinya, team
pengarah serta program-program kerja yang akan di jalankan.
D. Proses dan langkah-langkah yang dilakukan
Quality Circle mempunyai beberapa langkah-langkah yang harus
dilakukan serta mempunyai karakter. Karakter Quality Circle adalah
mempunyai keanggotaan gugus, pada kelompok ini mempunyai
anggota yang homogen karena biasanya anggota terdiri dari wilayah
kerja yang sama, namun kadang mengundang tenaga ahli dari luar
organisasi untuk berbagi pengalaman atau memberikan saran kepada
organisasi. Selain itu ukuran circle, umumnya organisasi terdiri dari
6-12, namun terkadang fleksible yang di sesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan organisasi. Partisipasi sukarela sangat di perlukan
organisasi agar organisasi menjadi aktif dan terjadi dinamika
organisasi. Pertemuan Qc di adakan tidak terlalu lama namun harus
efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Otonomi yaitu
perasaan memiliki terhadap organisasi dari anggota sehingga peran
anggota menjadi lebih maksimal.
Karakter Quality Circle sangatlah jelas yaitu karakter yang
mempunyai atau mengutamakan kekompakan dan kebersamaan dalam
menjalankan perbaikan dan mencapai tujuan organisasi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam Quality Circle adalah
mengikuti pola dalam penyelesaian masalah yang di kembangkan oleh
Deming dengan konsep PDCA-nya.
6. Adapun alngkah-langkah tersebut adalah sebagai berikur ;
Penetapan atau penentuan masalah yang akan di pecahkan.
Menetapkan penyelesaian dan teknik penyelesaian masalah
Melakukan pengecekan terhadap langkah-langkah perbaikan
Top Management memberikan arahan dan dukungan terhadap
penyelesaian masalah serta mendorong adanya inovasi
perbaikan masalah,
Adapun bagan teknik penyelesaian masalah adalah sebagai berikut ;
Gambar 2 Proses Operasi Kegiatan Improvement
7. Jika di lihat dari urutan proses ini tahapan improvement hanya sampai
pada implementasi ide perbaikan. Jika merujuk siklus PDCA maka
pada proses diatas hanya sampai pada Plan dan Do saja. Sedangkan
Check dan Action belum di masukkan dalam alur proses.
E. Teknik Problem Solving & Komparasi QC
Dari hasil pengamatan dan pandangan terhadap jurnal maka dapat di
ketahui bahwa penulis jurnal memberikan paparan mengenai teknik
pemecahan masalah dan membandingkan beberapa teknik terkait
perbaikan yang akan di lakukan.
Menurut penulis ada beberapa teknik dalam pemecahan masalah.
Teknik berikut yang paling sering digunakan untuk menganalisis dan
memecahkan masalah yang terkait dengan pekerjaan :
• Brain storming.
• Pareto Diagrams.
• Ishikawa diagram (Fishbone diagram).
• Cause & Effect Analysis.
• Data Collection.
• Data Analysis.
Alat yang digunakan untuk analisis data :
• Tables.
• Bar Charts.
• Histograms.
• Circle graphs.
• Line graphs.
• Scatter grams.
• Control Charts.
8. Tabel 1. Perbandingan Team Improvement
Feature/Criteria Quality Circle Quality Improvement Work Group/Project
Group Teams
Orientation Performance-oriented Problem-oriented Problem/project-
oriented
Time-frame Decided by circle
members
Decided by
management
Decided by
management, specific
duration is assigned
Nature of group Homogeneous Homogeneous Heterogeneous
Communication Bottom to top Top to bottom Top to bottom
Scope Usually restricted to
work and
Machine/process
specific
Depends on objectives
mostly to low intellect problems given by senior
management
Expertise required Practicaland limited Predetermined by
nature
Work or project
of quality problem dependent
Technical approach Innovative and
experimental
Traditional and Project dependent but
technically established mostly traditional and
established
Dependence on Independent Partially dependent Part of management
management function function
Size of group Small, usually 7-9 Small, usually less
than 7
Varies, project/work-
dependent
Decisions By leader, no
presentation is needed By leader/in charge,
By consensus followed by presentation is
presentation before executives situation-dependent
Formal training is a must,
which
Discipline
specific
As such, no specific
Formal Training
QC pertama kali muncul di India pada tahun 1982 dan beberapa
industri untuk meluncurkan QC pertama yang Bharat Electronics
Limited, Bangalore dan Bharat Heavy Electricals Limited, Trichy.
Namun, dengan kemajuan zaman, QC mencapai sukses di sejumlah
industri di India. Untuk beberapa nama yang TATA, TELCO,
9. Reliance Industries Limited, Kirloskar Saudara Terbatas dan
sebagainya.
Dari Tabel tersebut di atas maka dapat di pelajari kelebihan dan
kekurangannnya. Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa QCC yang
terdiri dari 7-12 adalah merupakan langkah terbaik dalam perbaikan
produktifitas. Penggunaan QCC sebagai langkah menuju produktifitas
sudah banyak dilakukan dan di aplikasikan di perusahaan-perusahaan
di India.
F. Pendekatan penyelesaian masalah melalui QC
Alka Industries adalah pabrik powder coating and anodizing yang
terletak di MIDC Nagpur. Skema di bawah menjelaskan alur proses di
Alka Industries. Anodizing dari produk aluminum and powder coating
dari GI dan lembar CI dikeluarkan mengikuti permintaan pasar.
Perusahaan mensupplai kebutuhan aluminium untuk panel jendela dan
beberapa aplikasi lainnya yang melalui proses akhir anodized surface.
Alka industry mempunyai customer : Johnson lifts and Mahindra and
Mahindra. Alka industry juga mensupplai powder coating parts ke
MSEB dan juga power units skala kecil
Permasalahan yang di hadapi oleh perusahaan Alka Industries adalah
Bagaimana mengurangi konsumsi gas dari level saat ini. Target level
untuk konsumsi gas ( setelah penerapan QC) adalah 8 kg/hr. Dalam
powder coating/Anodizing LPG gas di gunakan untuk pretreatment
dan proses etching. Larutan asam sulfuric dipanaskan dari 50 ke 60oC
10. dan konsumsi gas di 5-6 kg/hr. Gambar di bawah menunjukkan bagian
cross section pretreatment heater.
Problem : Konsumsi bahan bakar ( LPG ) tinggi
Gambar 3 Cross section dari heater
Dari Permasalahan di atas Alka Industri mengambil keputusan untuk
melakukan improvement dengan menggunakan pendekatan QC,
langkah awal dari pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan
problem solving dengan pendekatan PDCA (Plan, Do, Check Action)
dari teori Deming. Kemudian Alka Indutries membentuk Tim yang
beranggotakan 8 orang. Setelah melakukan pertemuan dan sumbang
syaran maka di ambil langkah penyebab akar permasalahan sebagai
berikut ;
11. Gambar 4, Diagram Tulang ikan
Langkah mencari akar permasalahan di atas dengan menggunakan
diagram tulang ikan yang dikembangkan oleh Ishikawa.
Penulis juga menampilkan brainstorming team yang menghasilkan
hasil:
• kompor yang mengandung deposisi karbon
• kompor tidak mengandung udara yang cukup
• silinder mengandung gas sisa
• pelatihan yang tepat dan kesadaran untuk mengendalikan konsumsi
gas.
• maintenance terhadap burner dan tungku.
• pemuatan Tepat pekerjaan di tungku
Maka Selanjutnya team merumuskan poin sumbang pendapat di atas
ke dalam diagram tulang ikan dan diagram Pareto untuk mengetahui
12. faktor-faktor yang signifikan yang dapat ditargetkan untuk mencapai
pengurangan yang diinginkan dalam konsumsi gas.
Setelah team melakukan sumbang saran, maka mereka mencari
penyebab yang paling dominan. Ini sama dengan konsep 8 langkah
pada langkah ke-3, yaitu mencari akar masalah dan penyebab paling
dominan. Biasanya dalam konsep QCC di buatlah diagram yang di
sebut pareto. Dimana konsep pareto adalah 80:20. Dan ternyata
penulis juga membuat analisa yang sama dengan konsep ini. Kita lihat
hasil pareto dan diagram tulang ikannya sebagai berikut ;
13. Diagram Pareto sebelum perbaikan
Diagram pareto pada gambar 5 menunjukkan bahwa konsumsi gas
pada 138 kg/hari terjadi 13 kali dalam sehari dan secara prosentase
19%. Pada posisi ini menjadi masalah yang paling dominan. Sehingga
dari data ini kemudian penulis dengan team QC nya melakukan
langkah berikutnya yaitu membuat ide perbaikan dan implementasi
ide perbaikan. Hasil yang diperoleh dari hasil brainstorming untuk
melakukan langkah
14. Tabel 2 Ide perbaikan
Tabel 3, Biaya dan Target
Dari pengolahan data yang di sajikan penulis tersebut mampu
membuktikan penyebab-penyebab dan solusi perbaikan. Team QC
mampu menurunkan pemakaian gas dari 8 kg/hari menjadi 6 kg/hari.
Disini ternyata metode brainstorming ternyata masalah pemborosan
15. konsumsi gas dapat dikurangi dengan beberapa langkah upaya
perbaikan.
G. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil perbaikan serta implementasi
nya maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut ;
Implementasi QC dapat mengidentifikasi penyebab konsumsi gas
yang berlebihan dalam tungku karena alasan dikaitkan dengan
kekurangan manusia, material, metode dan mesin (4M). Setiap
kekurangan ditangani secara terpisah dan langkah-langkah perbaikan
yang dilaksanakan untuk mengoptimalkan Konsumsi gas di pabrik.
Kesimpulannya bahwa Teknik QCC terbukti sangat efektif untuk
masalah yang dipilih oleh anggota QC untuk industri powder coating.
Optimasi konsumsi gas di tungku mampu mengurangi biaya
pemeliharaan, peningkatan dalam keandalan dan ketersediaan
peralatan, peningkatan moral dan pengembangan diri, dinamika tim di
antara karyawan, yang terbukti bermanfaat bagi karyawan dan
organisasi secara semua
H. Kelebihan Jurnal
Dari ulasan penulis, dapat kami simpulkan beberapak kelebihan jurnal
ini :
1) Dalam pendekatan yang dilakukan oleh penulis dapat di
pahami bahwa kerangka pemikiran penulis cukup
komprehensif, karena untuk mengarahkan ke improvement,
pendekatan yang diambil adalah mengenalkan konsep QCC
16. mulai dari karakter, tujuan, filosofi, dan komparasi team
improvement.
2) Kekuatan dari jurnal ini adalah mengandalkan kemampuan
team dalam melakukan brainstorming untuk memecahkan
permasalahan. Artinya team dari QCC tersebut benar-benar
focus, peduli dan merasa memiliki dari kegiatan improvement
3) Jurnal ini mengambil studi kasus di industry sehingga tidak
bisa dibantah terkait dengan keberhasilan kegiatan QC ini.
Artinya teori dan konsep-konsep yang dikenalkan penulis
terbukti dan ada contoh-nya.
4) Pemilihan team dengan model QCC sangat cocok karena team
tidak terlalu besar, dan anggota team melibatkan atasan dari
anggota team.
I. Kelemahan Jurnal
1) Dalam proses langkah perbaikan belum seluruhnya
menerapkan konsep PDCA. Karena ada proses yang belum di
masukkan dalam alur proses yaitu Check dan Action.
2) Dalam proses mencari ide perbaikan hanya mengandalkan
brainstorming anggota, padahal bisa menggunakan teknik 5W
1H untuk pencarian ide perbaikan.
3) Tools yang di gunakan dalam mencari akar penyebab hanya
menggunakan fishbone dan pareto. Padahal masih ada
kemungkinan dalam mencari penyebab dominan dengan
brainstorming, check sheet, atau teknik lain yang lebih modern