Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas makna dan urgensi pendidikan kewarganegaraan di Indonesia serta dasar hukum dan perspektif historis, sosiologis, dan politiknya, dimulai dari definisi pendidikan kewarganegaraan, tujuannya membentuk warga negara yang baik, dan perkembangannya sejak zaman pergerakan kemerdekaan hingga kini.
Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI ini membahas konsep-konsep dasar kewarganegaraan seperti budaya politik, partisipasi politik, dan sosialisasi politik beserta berbagai penugasan dan informasi pendukung."
Buku ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi dengan tujuan membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Mata kuliah ini mencakup filsafat Pancasila, identitas nasional, demokrasi Indonesia, dan hak serta kewajiban warga negara. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan menanamkan wawasan kebangsaan dan kesadaran bernegara pada mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mata kuliah pengembangan kepribadian dan rasionalisasi pendidikan serta kompetensi yang diharapkan dari pendidikan kewarganegaraan. Dibahas pula tujuan dan kompetensi lulusan pendidikan kewarganegaraan."
Bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi mencakup substansi kajian tentang identitas nasional, negara dan konstitusi, hak dan kewajiban warga negara, demokrasi Indonesia, dan dilengkapi dengan rencana pembelajaran serta metode dan evaluasi pembelajaran.
Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI ini membahas konsep-konsep dasar kewarganegaraan seperti budaya politik, partisipasi politik, dan sosialisasi politik beserta berbagai penugasan dan informasi pendukung."
Buku ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi dengan tujuan membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Mata kuliah ini mencakup filsafat Pancasila, identitas nasional, demokrasi Indonesia, dan hak serta kewajiban warga negara. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan menanamkan wawasan kebangsaan dan kesadaran bernegara pada mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mata kuliah pengembangan kepribadian dan rasionalisasi pendidikan serta kompetensi yang diharapkan dari pendidikan kewarganegaraan. Dibahas pula tujuan dan kompetensi lulusan pendidikan kewarganegaraan."
Bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi mencakup substansi kajian tentang identitas nasional, negara dan konstitusi, hak dan kewajiban warga negara, demokrasi Indonesia, dan dilengkapi dengan rencana pembelajaran serta metode dan evaluasi pembelajaran.
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berkaitan dengan demokrasi politik dan pengaruh lingkungan sekolah, masyarakat, dan orang tua untuk melatih siswa berfikir kritis dan bertindak demokratis sesuai UUD 1945. Pendidikan kewarganegaraan penting untuk membentuk warga negara yang sadar akan kebangsaan dan bermoral tinggi.
1. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan membahas tentang pembentukan warga negara Indonesia yang memiliki karakter sesuai Pancasila dan UUD 1945
2. Ruang lingkup kajian mata pelajaran ini meliputi persatuan bangsa, hak asasi manusia, sistem pemerintahan, dan peran serta warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
3. Landasan hukum PKn adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemer
1. PKn merupakan hasil seleksi dari berbagai disiplin ilmu sosial yang diorganisasikan secara ilmiah untuk mencapai tujuan pendidikan IPS.
2. Mata pelajaran ini mencakup studi tentang pemerintahan, hukum, dan hak serta tanggung jawab warga negara dalam rangka mempersiapkan pemikiran kritis dan partisipasi demokratis.
3. PKn bertujuan untuk membentuk kepribadian yang memiliki rasa kebangsaan
Modul ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, termasuk definisi, tujuan, dan kaitannya dengan mata pelajaran lain. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi serta membentuk sikap partisipatif dan demokratis peserta didik. Mata pelajaran ini saling terkait dengan IPS dan mata pelajaran lainnya.
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanJasmin Jasin
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi mata pelajaran Kewarganegaraan untuk SMA dan MA yang mencakup tujuan pembentukan warga negara yang berkarakter Pancasila, ruang lingkup materi pelajaran terkait sistem berbangsa dan bernegara, serta standar kompetensi lintas kurikulum dan bahan kajian ilmu-ilmu sosial yang relevan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas pentingnya mata kuliah PKn di perguruan tinggi sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian dan sejarah kelahiran nasionalisme di Indonesia yang dipengaruhi oleh revolusi di Eropa.
Dokumen tersebut merangkum tentang Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi. Mata kuliah ini bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan dirancang untuk mengembangkan kecerdasan kewarganegaraan peserta didik melalui penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan
Latar belakang diadakannya pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. PKn bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani pada peserta didik. PKn memiliki landasan filosofis, teoritis, historis, sosiologis, dan yuridis.
Undang-undang ini mengatur tentang sistem pendidikan nasional di Indonesia. Tujuannya adalah menjamin pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Undang-undang ini mengatur tentang dasar, fungsi, tujuan, prinsip, hak dan kewajiban peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
Undang-undang ini mengatur tentang sistem pendidikan nasional di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membentuk watak dan peradaban yang bermartabat serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Undang-undang ini mengatur tentang prinsip, hak dan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan pendidikan kewarganegaraan serta pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum dan landasan hukum kewarganegaraan di Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan penting untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menjadi warga negara yang baik. Pendidikan kewarganegaraan membantu mahasiswa memahami identitas nasional, hak dan kewajiban warga negara, serta sistem pemerintahan demokrasi berdasarkan konstitusi. Tujuannya adalah membentuk warga negara yang memiliki rasa kebangsaan tinggi dan dapat berkontribusi positif bagi kemajuan negara.
Materi Hakikat PKn disampaikan pada perkulihanssuser69ed2d
Materi Hakikat PKn menjelaskan tentang hakikat dari kewarganegaraan agar menjadi warga yang baik dan betapa pentingnya mata kuliah ini untuk disampaikan pada perguruan tinggi
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pendidikan kewarganegaraan, aspek-aspek historis, sosiologis, dan politik pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, serta dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan untuk masa depan. Pendidikan kewarganegaraan berkembang sejalan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan berfungsi untuk membentuk sikap dan perilaku warga negara.
001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.pptMariaAndriana2
Pendidikan Kewarganegaraan membahas tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia sesuai dengan UUD 1945, termasuk kesamaan kedudukan setiap warga negara di dalam hukum dan pemerintahan serta hak dan kewajiban untuk ikut membela negara."
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar pertemuan pendidikan kewarganegaraan. Secara yuridis dan terminologis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Secara historis, pendidikan kewarganegaraan di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi pergerakan untuk membangun rasa kebangsaan.
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berkaitan dengan demokrasi politik dan pengaruh lingkungan sekolah, masyarakat, dan orang tua untuk melatih siswa berfikir kritis dan bertindak demokratis sesuai UUD 1945. Pendidikan kewarganegaraan penting untuk membentuk warga negara yang sadar akan kebangsaan dan bermoral tinggi.
1. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan membahas tentang pembentukan warga negara Indonesia yang memiliki karakter sesuai Pancasila dan UUD 1945
2. Ruang lingkup kajian mata pelajaran ini meliputi persatuan bangsa, hak asasi manusia, sistem pemerintahan, dan peran serta warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
3. Landasan hukum PKn adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemer
1. PKn merupakan hasil seleksi dari berbagai disiplin ilmu sosial yang diorganisasikan secara ilmiah untuk mencapai tujuan pendidikan IPS.
2. Mata pelajaran ini mencakup studi tentang pemerintahan, hukum, dan hak serta tanggung jawab warga negara dalam rangka mempersiapkan pemikiran kritis dan partisipasi demokratis.
3. PKn bertujuan untuk membentuk kepribadian yang memiliki rasa kebangsaan
Modul ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, termasuk definisi, tujuan, dan kaitannya dengan mata pelajaran lain. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi serta membentuk sikap partisipatif dan demokratis peserta didik. Mata pelajaran ini saling terkait dengan IPS dan mata pelajaran lainnya.
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanJasmin Jasin
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi mata pelajaran Kewarganegaraan untuk SMA dan MA yang mencakup tujuan pembentukan warga negara yang berkarakter Pancasila, ruang lingkup materi pelajaran terkait sistem berbangsa dan bernegara, serta standar kompetensi lintas kurikulum dan bahan kajian ilmu-ilmu sosial yang relevan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas pentingnya mata kuliah PKn di perguruan tinggi sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian dan sejarah kelahiran nasionalisme di Indonesia yang dipengaruhi oleh revolusi di Eropa.
Dokumen tersebut merangkum tentang Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi. Mata kuliah ini bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan dirancang untuk mengembangkan kecerdasan kewarganegaraan peserta didik melalui penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan
Latar belakang diadakannya pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. PKn bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani pada peserta didik. PKn memiliki landasan filosofis, teoritis, historis, sosiologis, dan yuridis.
Undang-undang ini mengatur tentang sistem pendidikan nasional di Indonesia. Tujuannya adalah menjamin pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Undang-undang ini mengatur tentang dasar, fungsi, tujuan, prinsip, hak dan kewajiban peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
Undang-undang ini mengatur tentang sistem pendidikan nasional di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membentuk watak dan peradaban yang bermartabat serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Undang-undang ini mengatur tentang prinsip, hak dan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan pendidikan kewarganegaraan serta pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum dan landasan hukum kewarganegaraan di Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan penting untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menjadi warga negara yang baik. Pendidikan kewarganegaraan membantu mahasiswa memahami identitas nasional, hak dan kewajiban warga negara, serta sistem pemerintahan demokrasi berdasarkan konstitusi. Tujuannya adalah membentuk warga negara yang memiliki rasa kebangsaan tinggi dan dapat berkontribusi positif bagi kemajuan negara.
Materi Hakikat PKn disampaikan pada perkulihanssuser69ed2d
Materi Hakikat PKn menjelaskan tentang hakikat dari kewarganegaraan agar menjadi warga yang baik dan betapa pentingnya mata kuliah ini untuk disampaikan pada perguruan tinggi
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pendidikan kewarganegaraan, aspek-aspek historis, sosiologis, dan politik pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, serta dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan untuk masa depan. Pendidikan kewarganegaraan berkembang sejalan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan berfungsi untuk membentuk sikap dan perilaku warga negara.
001. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, pengantar.pptMariaAndriana2
Pendidikan Kewarganegaraan membahas tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia sesuai dengan UUD 1945, termasuk kesamaan kedudukan setiap warga negara di dalam hukum dan pemerintahan serta hak dan kewajiban untuk ikut membela negara."
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar pertemuan pendidikan kewarganegaraan. Secara yuridis dan terminologis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Secara historis, pendidikan kewarganegaraan di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi pergerakan untuk membangun rasa kebangsaan.
Pertemuan 1 Pendidikan Kewarganegaraan.pptRamdani554380
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD. Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di perguruan tinggi Pendidikan Kewiraan mulai diselenggarakan sebagai kurikulum pendidikan tahun 1973/1974. Kemudian mengalami perubahan menjadi
Pendidikan kewarganegaraan dengan mengacu kepada:
a. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang petahanan keamanan Republik Indonesia yang disempurnakan oleh UU Nomor3 Tahun 2002 tentang Undang-Undang Pertahanan Negara
b. UU Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum . Pendidikan Tinggi dan penilaian hasil Belajar Mahasiswa
d. SK Dirjen Dikti Nomor38/DIKTI/Kep.2002 jo. Nomor 43/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok MPK.
e. Pendidikan Kewarganegaraan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional
f. Kewarganegaraan (PPKn) UU Nomor12 Tahun 2012.
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanAjengIlla
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk mempertahankan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme di kalangan warga negara. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian, visi, misi, dan urgensi pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli dan peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat pendidikan kewarganegaraan yang bertujuan membentuk warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai konsep dan urgensi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan kehidupan bangsa serta menggali sumber historis, sosiologis, dan politis tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. A. Makna dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan
Kosep PKn secara etimologis dapat dianalisis secara perkata. PKn dibentuk oleh dua
kata, ialah kata “pendidikan” dan kata “kewarganegaraan”. Berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
ayat(1) yaitu Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1).
Secara konseptual ,istilah kewarganegaraan tidak bias dilepaskan dengan istilah
warganegara. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Indonesia, yang dimaksud warganegara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturanperundang-undangan. Selanjutnya juga berkaitan dengan istilah
pendidikan kewarganegaraan. Dalam literatur Inggris ketiganya dinyatakan dengan istilah
citizen, citizenship dan citizenship education.
Selanjutnya secara yuridis, istilah kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan di
Indonesia dapat ditelusuri dalam peraturan perundangan berikut ini. Kewarganegaraan
adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warganegara. (Undang-Undang RI
No.12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2)Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air. (Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003, Penjelasan Pasal 37).
Selanjutnya, bagaimana urgensi pendidikan kewarganegaraan dinegara kita?Mari kita
telusuri pentingnya pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli dan peraturan
perundangan. Tujuan pendidikan kewarganegaraan di mana pun umumnya bertujuan untuk
membentuk warga negara yang baik (good citizen).
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 Ayat (1) huruf b yang
menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan
kewarganegaraan. Demikian pula pada ayat (2) huruf b dinyatakan bahwa kurikulum
pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan kewarganegaraan. Bahkan dalam UU No. 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi lebih eksplisit dan tegas dengan menyatakan nama
mata kuliah kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib. Dikatakan bahwa matakuliah
kewarganegaraan adalah pendidikan yang mencakup Pancasila, UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka
Tunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai kelompok Matakuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK) di perguruan tinggi berfungsi sebagai orientasi mahasiswa dalam
memantapkan wawasan dan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi, kesadaran
2. hukum, penghargaan atas keragamaan dan partisipasinya membangun bangsa berdasar
Pancasila.
Sesuai dengan fungsinya, Pendidikan Kewarganegaraan menyelenggarakan pendidikan
kebangsaan, demokrasi, hukum, multikulural dan kewarganegaraan bagi mahasiswa
guna mendukung terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban, serta
cerdas, terampil dan berkarakter sehingga dapat diandalkan untuk membangun bangsa
dan negara berdasar Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan bidang keilmuan dan
profesinya.
Pendidikan Kewarganegaraan (citizenshipeducation) di perguruan tinggi sebagai kelompok
MPK diharapkan dapat mengemban misi fungsi dan tujuan pendidikan nasional
tersebut.Melalui pengasuhan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi yang
substansi kajian dan materi instruksionalnya menunjang dan relevan dengan pembangunan
masyarakat demokratik berkeadaban, diharapkan mahasiswa akan tumbuh menjadi ilmuwan
atau profesional,berdaya saing secara internasional, warganegara Indonesia yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
B. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi.
Dasar hukum tentang penyelenggaraan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
diatur dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 Ayat (1)
huruf b yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib
memuat pendidikan kewarganegaraan. Demikian pula pada ayat (2) huruf b dinyatakan
bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan kewarganegaraan. Bahkan
dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi lebih eksplisit dan tegas dengan
menyatakan nama mata kuliah kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib. Selain itu
ditetapkan melalui :
(1)Kepmendiknas No. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, menetapkan bahwa PendidikanAgama,
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program
studi/kelompok program studi.
(2)Kepmendiknas No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi
menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian yang
wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelmpok program studi.
(3)Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No.43/Dikti/Kep/2006 tentang rambu–rambu
pelaksanaan pembelajaran kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan
tinggi, menetapkan status dan beban studi kelompok matakuliah Pengembangan
3. Kepribadian. Bahwasannya beban studi untuk Mata Kuliah Pendidikan Agama,
Kewarganegaraan dan Bahasa masing-masing sebanyak 3 sks.
C. Perspektif Historis, Sosiologis, dan Politis Tentang PKn di Indonesia
Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi pergerakan
yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita Indonesia merdeka.
Pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi telah dimulai jauh sebelum Indonesia
diproklamasikan sebagai Negara merdeka. Dalam sejarah kebangsaan
Indonesia,berdirinya organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 disepakati sebagai Hari
Kebangkitan Nasional karena pada saat itulah dalam diri bangsa Indonesia mulai tumbuh
kesadaran sebagai bangsa walaupun belum menamakan Indonesia. Setelah Budi Oetomo
berdiri beberapa organisasi pergerakan yaitu SyarikatIslam, Muhammadiyah, Indische
Party, PSII,PKI,NU,dan organisasi lainnya yang tujuan akhirnya ingin melepaskan diri
dari penjajahan Belanda. Pada tahun 1928, para pemuda yang berasal dari wilayah
Nusantara berikrar menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan
berbahasa persatuan bahasa Indonesia. Pada tahun 1930-an, organisasi kebangsaan baik
yang berjuang secara terang-terangan maupun diam-diam, baik di dalam negeri maupun
di luar negeri tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Setelah Indonesia menyatakan
kemerdekaan, melepaskan diridari penjajahan,bangsaIndonesia masih harus berjuang
mempertahankan kemerdekaan karena ternyata penjajah belum mengakui kemerdekaan
dan belum ikhlas melepaskan Indonesia sebagai wilayah jajahannya. Oleh karena
itu,periode pasca kemerdekaan Indonesia, tahun1945 sampai saat ini, bangsa Indonesia
telah berusaha mengisi perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui berbagai cara,
baik perjuangan fisik maupun diplomatis. Perjuangan untuk menjaga eksistensi negara-
bangsa, mencapai tujuan nasional sesuai cita-cita para pendiri negara-bangsa (the
founding fathers), belumlah selesai bahkan masih panjang. Oleh karena itu, diperlukan
adanya proses pendidikan dan pembelajaran bagi warga negara yang dapat memelihara
semangat perjuangan kemerdekaan, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air.
Secara sosiologis, PKn pada saat permulaan atau awal kemerdekaan lebih banyak
dilakukan pada tataran sosial kultural dan dilakukan oleh para pemimpin Negara bangsa.
Dalam pidato-pidatonya, para pemimpin mengajak seluruh rakyat untuk mencintai tanah
air dan bangsa Indonesia. Upaya pendidikan kewarganegaraan pasca kemerdekaan tahun
1945 belum dilaksanakan di sekolah-sekolah hingga terbitnya buku Civics pertama di
Indonesia yang berjudul Manusia dan Masyarakat BaruIndonesia(Civics) yang disusun
bersama oleh Mr. Soepardo, Mr. M. Hoetaoeroek,Soeroyo Warsid, Soemardjo, Chalid
Rasjidi,Soekarno,danMr.J.C.T.Simorangkir.
Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan sekolah
dapat digali dari dokumen kurikulum sejak tahun1957 sebagaimana dapat diidentifikasi
dari pernyataan Somantri (1972) bahwa pada masa Orde Lama mulai dikenal istilah: (1)
Kewarganegaraan (1957) ; (2) Civics (1962 ); dan (3) Pendidikan Kewargaan Negara
(1968). Padamasaawal Orde Lama sekitar tahun1957,isi mata pelajaran PKn membahas
4. cara pemerolehan dan kehilangan kewarganegaraan, sedangkan dalamCivics (1961) lebih
banyak membahas tentang sejarah Kebangkitan Nasional, UUD, pidato-pidato politik
kenegaraan yang terutama diarahkan untuk "nation and character building” bangsa
Indonesia.