SlideShare a Scribd company logo
By
FARIDLOTUL A.M
131845810595
RANGKAIAN LISTRIK
TIGA FASA
R
N
S
T
N
T S
R
Vbn
Vcn
Van
a
b
c
n N
Zp
Z
p
Z
p
B A
C
MENGAPA LISTRIK AC ?
• Transmisi listrik harus menggunakan tegangan
yang sangat tinggi agar rugi-rugi rendah
• Untuk distribusi dan pemakaian tegangan
diturunkan kembali menggunakan trafo. Trafo
bekerja untuk tegangan AC tidak bisa DC
MENGAPA TIGA FASA ?
• Daya sesaat yang dikirimkan ke beban akan
“melonjak tinggi”pada sistem 1 fasa. Pada
Sistem tiga fasa daya yang dikirimkan lebih
“stabil/ steady”
• Untuk mengirimkan daya yang sama, ukuran
konduktor/ kabel dan komponen lainnya lebih
kecil dibanding dengan menggunakan 1 fasa.
• Daya listrik yang dibangkitkan pada
pembangkit adalah fasa banyak dengan
frekuensi 50 Hz atau 60 Hz
LISTRIK DI INDONESIA
• Tegangan rms fasa = 220 V
• Tegangan fasa ke fasa (Line Voltage) = 380 V
• frekuensi 50 Hz
LISTRIK DI AMERIKA
• Tegangan rms fasa = 115 V
• frekuensi 60 Hz
SISTEM FASA TUNGGAL
TIGA KAWAT
Z1
V1
V2
a
n
b
V1
V1
b
A
N
Z1
a
n
B
IaA
InN
IbB
1
1
1 Z
V
Z
V
I an
aA 

aA
bn
bB I
Z
V
Z
V
I 




1
1
1
0
)
( 


 bB
aA
nN I
I
I
• Karena tidak ada arus, maka netral dapat dihilangkan dari rangkaian karena tidak
mempengaruhi KVL maupun KCL.
• Apabila garis aA maupun bB bukan konduktor sempurna tetapi mempunyai
impedansi yang sama Z2,arus netral InN tetap 0
• Bila beban tidak sama/ tidak seimbang, maka arus netral  0
Sistem 3 fasa wye-wye
• Masing masing fasa mempunyai magnitude rms yang sama dan mempunyai
perbedaan fasa 120o
• Van dipilih secara sembarang sebagai fasor referensi. Urutan fasor tegangan pada
gambar di atas adalah positif (abc). Jika urutan dibalik menjadi acb, maka
urutannya adalah negatif. Urutan ini hanya masalah pe-labelan/ konvensi.
Vbn
Vcn
Van
a
b
n
c
n
Van
Vbn
Vcn
0

 p
an V
V
120


 p
bn V
V
120

 p
cn V
V
0


 cn
bn
an V
V
V
Sistem 3 fasa wye-wye
• Magnitude tegangan antar fasa (line voltage)
• Tegangan fasa di Indonesia :
Vp = 220 V, maka tegangan antar fasa VL = 380 V
Van
Vcn
Vbn
Vnb
=-Vbn
Vna=-Van
Vnc=-Vcn
Vab
Vbc
Vac
o
p
p
nb
an
ab V
V
V
V
V 60
0 





)
2
3
2
1
( j
V
V
V p
p
ab 


)
2
1
2
3
(
3 j
V
V p
ab 

o
p
ab V
V 30
3 

o
p
bc V
V 90
3 

 o
p
ca V
V 210
3 


p
L V
V 3

Sistem 3 fasa wye-wye seimbang
Vbn
Vcn
Van
a
b
c
n N
Zp
Z
p
Z
p
B A
C
• Wye-wye : Sumber dan beban terhubung dengan struktur wye (Y)
• Seimbang/ balanced = Sumber mempunyai tegangan fasa yang sama dan beban tiap
fasa sama ZP
p
an
aA
Z
V
I 
o
aA
p
o
an
p
bn
bB I
Z
V
Z
V
I 120
120







o
aA
p
o
an
p
cn
cC I
Z
V
Z
V
I 120
120





0




 cC
bB
aA
nN I
I
I
I
• Arus netral = 0
• Arus saluran aA, bB dan cC adalah arus fasa Ip = IL

 




 p
L
aA I
I
I
o
p
o
L
bB I
I
I 120
120 






 

o
p
o
L
cC I
I
I 120
120 






 

Daya pada
Sistem 3 fasa wye-wye seimbang
Vbn
Vcn
Van
a
b
c
n N
Zp
Z p
Z
p
B A
C
• Daya rata-rata pada masing-masing fasa
)
Re(
cos 2
p
p
p
p
p Z
I
I
V
P 
 
• Total daya yang dikirim ke beban :
P = 3 Pp
Pengiriman Daya
Sistem 1 fasa vs Sistem 3 fasa
Daya total yang dikirimkan adalah :
• SISTEM 1 FASA 3 KAWAT
Z1
b
A
N
Z1
a
n
B
ZL
ZL
ZN
o
V 0

o
V 0

Beban
L
o
aN
Z
Z
V
I



1
0
L
aN
aN
aN
Z
Z
V
I
V
P



1
2
cos
cos


L
aN
bN
aN
total
Z
Z
V
P
P
P
P





1
2
cos
2
2

Daya yang dikirimkan pada aN :
Arus pada aN :
Karena seimbang, maka InN = 0
Pengiriman Daya
Sistem 1 fasa vs Sistem 3 fasa
Daya total yang dikirimkan adalah :
• SISTEM 3 FASA
Daya yang dikirimkan pada a’N’ :
Arus pada aN :
a’
c
n
Z3
Vbn
Z3
Z3
ZL
ZN
ZL
ZL
b’
c’
A’
B’
C’
N’
o
V 0

o
V 120


o
V 120


Beban
L
o
N
a
Z
Z
V
I



3
'
'
0
L
N
a
N
a
N
a
Z
Z
V
I
V
P



3
2
'
'
'
'
'
'
cos
cos


L
N
a
N
c
N
b
N
a
total
Z
Z
V
P
P
P
P
P






3
2
'
'
'
'
'
'
'
'
cos
3
3

Karena seimbang, maka In’N’ = 0
Pengiriman Daya
Sistem 1 fasa vs Sistem 3 fasa
Karena tegangan yang digunakan sama, maka arus rms pada
sistem 1 fasa akan lebih besar daripada sistem 3 fasa
• Untuk Tegangan, faktor daya dan daya yang dikirimkan sama antara sistem 1 fasa
dan sistem 3 fasa
Rugi-rugi saluran total
2
3
1
3



L
L
Z
Z
Z
Z
Untuk daya yang dikirimkan sama, impedansi fasa untuk rangkaian 3
fasa Z3+ZL lebih besar daripada impedansi sistem satu fasa :
2
3
/
/
3
1
'
'




L
L
N
a
aN
Z
Z
V
Z
Z
V
I
I
Pengiriman Daya
Sistem 1 fasa vs Sistem 3 fasa
Rugi-rugi saluran total :
• Sistem satu fasa : )
Re(
2
2
L
aN
L Z
I
P 
)
Re(
3
4
)
Re(
3
2
3
2
2
2
' L
aN
L
aN
L Z
I
Z
I
P 







• Sistem tiga fasa : )
Re(
3
2
'
'
' L
N
a
L Z
I
P 
(*)
(**)
Dengan membandingkan (*) dan (**), didapat : '
2
3
L
L P
P 






Dengan tegangan, faktor daya dan daya yang dikirimkan sama, maka
sistem 3 fasa lebih efisien dibanding sistem 1 fasa karena rugi-rugi saluran
lebih kecil.
Hubungan Delta ()
Salah satu cara menhubungkan beban 3 fasa seimbang.
Sistem 3 kawat, tidak ada netral
C
Zp
Zp
Z
p
B
A
a
b
c
Zp
c
A
C
a
b B
Zp
Zp
Sumber tegangan juga bisa dihubungkan secara delta, tetapi jarang dilakukan
Sumber jarang dihubungkan secara  karena jika sumber tidak seimbang
secara sempurna akan menimbulkan arus yang berputar sepanjang
hubungan  yang akan menyebabkan panas pada generator.
Bentuk hubungan : Y - ,  - 
Hubungan Delta ()
Keuntungan hubungan delta :
• Beban dapat secara langsung diambil atau ditambahkan karena beban
langsung terhubung ke tegangan (Kalau pada bentuk Y salah satunya
terhubung ke netral)
• Arus fasa pada hubungan  lebih kecil dibanding hubungan Y untuk
daya yang sama.
Tegangan fasa  lebih tinggi daripada hubungan Y,
memerlukan isnsulasi lebih baik daripada hubungan Y.
rangkaian_3_fasa.ppt

More Related Content

Similar to rangkaian_3_fasa.ppt

1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
GameSadis
 
505-514 DWI IRFAN.pptx
505-514  DWI IRFAN.pptx505-514  DWI IRFAN.pptx
505-514 DWI IRFAN.pptx
DwiKurniawan84
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
lilysar
 
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Penyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafoPenyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafo
Mahfut Efendi
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
DaVa ManRoe Mingra
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Simon Patabang
 
4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank
Simon Patabang
 
Arus Bolak-balik - Copy.ppsx
Arus Bolak-balik - Copy.ppsxArus Bolak-balik - Copy.ppsx
Arus Bolak-balik - Copy.ppsx
ssuser8379fe
 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
Gredi Arga
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Aris Widodo
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
liatakun
 
6. Saluran Transmisi_ok.ppt
6. Saluran Transmisi_ok.ppt6. Saluran Transmisi_ok.ppt
6. Saluran Transmisi_ok.ppt
hendro87
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
NealAjie1
 
ppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptxppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptx
VandyDp1
 
Thevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitThevenin Norton Circuit
Thevenin Norton Circuit
Novia Putri
 

Similar to rangkaian_3_fasa.ppt (20)

1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
1 d paralel gen 2020 mesin engine arus searah.ppt
 
505-514 DWI IRFAN.pptx
505-514  DWI IRFAN.pptx505-514  DWI IRFAN.pptx
505-514 DWI IRFAN.pptx
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
Rangkaian AC SMA (fIsika unnes)
 
Penyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafoPenyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafo
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank4 Manfaat Kapasitor Bank
4 Manfaat Kapasitor Bank
 
Arus Bolak-balik - Copy.ppsx
Arus Bolak-balik - Copy.ppsxArus Bolak-balik - Copy.ppsx
Arus Bolak-balik - Copy.ppsx
 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
6. Saluran Transmisi_ok.ppt
6. Saluran Transmisi_ok.ppt6. Saluran Transmisi_ok.ppt
6. Saluran Transmisi_ok.ppt
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
 
ppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptxppt kelompok 2.pptx
ppt kelompok 2.pptx
 
Thevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitThevenin Norton Circuit
Thevenin Norton Circuit
 

Recently uploaded

Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
ParamithaZalda1
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
RizkyAndrianiBakara2
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
NersIqbal
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 

Recently uploaded (13)

Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 

rangkaian_3_fasa.ppt

  • 2. RANGKAIAN LISTRIK TIGA FASA R N S T N T S R Vbn Vcn Van a b c n N Zp Z p Z p B A C
  • 3. MENGAPA LISTRIK AC ? • Transmisi listrik harus menggunakan tegangan yang sangat tinggi agar rugi-rugi rendah • Untuk distribusi dan pemakaian tegangan diturunkan kembali menggunakan trafo. Trafo bekerja untuk tegangan AC tidak bisa DC
  • 4. MENGAPA TIGA FASA ? • Daya sesaat yang dikirimkan ke beban akan “melonjak tinggi”pada sistem 1 fasa. Pada Sistem tiga fasa daya yang dikirimkan lebih “stabil/ steady” • Untuk mengirimkan daya yang sama, ukuran konduktor/ kabel dan komponen lainnya lebih kecil dibanding dengan menggunakan 1 fasa. • Daya listrik yang dibangkitkan pada pembangkit adalah fasa banyak dengan frekuensi 50 Hz atau 60 Hz
  • 5. LISTRIK DI INDONESIA • Tegangan rms fasa = 220 V • Tegangan fasa ke fasa (Line Voltage) = 380 V • frekuensi 50 Hz LISTRIK DI AMERIKA • Tegangan rms fasa = 115 V • frekuensi 60 Hz
  • 6. SISTEM FASA TUNGGAL TIGA KAWAT Z1 V1 V2 a n b V1 V1 b A N Z1 a n B IaA InN IbB 1 1 1 Z V Z V I an aA   aA bn bB I Z V Z V I      1 1 1 0 ) (     bB aA nN I I I • Karena tidak ada arus, maka netral dapat dihilangkan dari rangkaian karena tidak mempengaruhi KVL maupun KCL. • Apabila garis aA maupun bB bukan konduktor sempurna tetapi mempunyai impedansi yang sama Z2,arus netral InN tetap 0 • Bila beban tidak sama/ tidak seimbang, maka arus netral  0
  • 7. Sistem 3 fasa wye-wye • Masing masing fasa mempunyai magnitude rms yang sama dan mempunyai perbedaan fasa 120o • Van dipilih secara sembarang sebagai fasor referensi. Urutan fasor tegangan pada gambar di atas adalah positif (abc). Jika urutan dibalik menjadi acb, maka urutannya adalah negatif. Urutan ini hanya masalah pe-labelan/ konvensi. Vbn Vcn Van a b n c n Van Vbn Vcn 0   p an V V 120    p bn V V 120   p cn V V 0    cn bn an V V V
  • 8. Sistem 3 fasa wye-wye • Magnitude tegangan antar fasa (line voltage) • Tegangan fasa di Indonesia : Vp = 220 V, maka tegangan antar fasa VL = 380 V Van Vcn Vbn Vnb =-Vbn Vna=-Van Vnc=-Vcn Vab Vbc Vac o p p nb an ab V V V V V 60 0       ) 2 3 2 1 ( j V V V p p ab    ) 2 1 2 3 ( 3 j V V p ab   o p ab V V 30 3   o p bc V V 90 3    o p ca V V 210 3    p L V V 3 
  • 9. Sistem 3 fasa wye-wye seimbang Vbn Vcn Van a b c n N Zp Z p Z p B A C • Wye-wye : Sumber dan beban terhubung dengan struktur wye (Y) • Seimbang/ balanced = Sumber mempunyai tegangan fasa yang sama dan beban tiap fasa sama ZP p an aA Z V I  o aA p o an p bn bB I Z V Z V I 120 120        o aA p o an p cn cC I Z V Z V I 120 120      0      cC bB aA nN I I I I • Arus netral = 0 • Arus saluran aA, bB dan cC adalah arus fasa Ip = IL         p L aA I I I o p o L bB I I I 120 120           o p o L cC I I I 120 120          
  • 10. Daya pada Sistem 3 fasa wye-wye seimbang Vbn Vcn Van a b c n N Zp Z p Z p B A C • Daya rata-rata pada masing-masing fasa ) Re( cos 2 p p p p p Z I I V P    • Total daya yang dikirim ke beban : P = 3 Pp
  • 11. Pengiriman Daya Sistem 1 fasa vs Sistem 3 fasa Daya total yang dikirimkan adalah : • SISTEM 1 FASA 3 KAWAT Z1 b A N Z1 a n B ZL ZL ZN o V 0  o V 0  Beban L o aN Z Z V I    1 0 L aN aN aN Z Z V I V P    1 2 cos cos   L aN bN aN total Z Z V P P P P      1 2 cos 2 2  Daya yang dikirimkan pada aN : Arus pada aN : Karena seimbang, maka InN = 0
  • 12. Pengiriman Daya Sistem 1 fasa vs Sistem 3 fasa Daya total yang dikirimkan adalah : • SISTEM 3 FASA Daya yang dikirimkan pada a’N’ : Arus pada aN : a’ c n Z3 Vbn Z3 Z3 ZL ZN ZL ZL b’ c’ A’ B’ C’ N’ o V 0  o V 120   o V 120   Beban L o N a Z Z V I    3 ' ' 0 L N a N a N a Z Z V I V P    3 2 ' ' ' ' ' ' cos cos   L N a N c N b N a total Z Z V P P P P P       3 2 ' ' ' ' ' ' ' ' cos 3 3  Karena seimbang, maka In’N’ = 0
  • 13. Pengiriman Daya Sistem 1 fasa vs Sistem 3 fasa Karena tegangan yang digunakan sama, maka arus rms pada sistem 1 fasa akan lebih besar daripada sistem 3 fasa • Untuk Tegangan, faktor daya dan daya yang dikirimkan sama antara sistem 1 fasa dan sistem 3 fasa Rugi-rugi saluran total 2 3 1 3    L L Z Z Z Z Untuk daya yang dikirimkan sama, impedansi fasa untuk rangkaian 3 fasa Z3+ZL lebih besar daripada impedansi sistem satu fasa : 2 3 / / 3 1 ' '     L L N a aN Z Z V Z Z V I I
  • 14. Pengiriman Daya Sistem 1 fasa vs Sistem 3 fasa Rugi-rugi saluran total : • Sistem satu fasa : ) Re( 2 2 L aN L Z I P  ) Re( 3 4 ) Re( 3 2 3 2 2 2 ' L aN L aN L Z I Z I P         • Sistem tiga fasa : ) Re( 3 2 ' ' ' L N a L Z I P  (*) (**) Dengan membandingkan (*) dan (**), didapat : ' 2 3 L L P P        Dengan tegangan, faktor daya dan daya yang dikirimkan sama, maka sistem 3 fasa lebih efisien dibanding sistem 1 fasa karena rugi-rugi saluran lebih kecil.
  • 15. Hubungan Delta () Salah satu cara menhubungkan beban 3 fasa seimbang. Sistem 3 kawat, tidak ada netral C Zp Zp Z p B A a b c Zp c A C a b B Zp Zp Sumber tegangan juga bisa dihubungkan secara delta, tetapi jarang dilakukan Sumber jarang dihubungkan secara  karena jika sumber tidak seimbang secara sempurna akan menimbulkan arus yang berputar sepanjang hubungan  yang akan menyebabkan panas pada generator. Bentuk hubungan : Y - ,  - 
  • 16. Hubungan Delta () Keuntungan hubungan delta : • Beban dapat secara langsung diambil atau ditambahkan karena beban langsung terhubung ke tegangan (Kalau pada bentuk Y salah satunya terhubung ke netral) • Arus fasa pada hubungan  lebih kecil dibanding hubungan Y untuk daya yang sama. Tegangan fasa  lebih tinggi daripada hubungan Y, memerlukan isnsulasi lebih baik daripada hubungan Y.