Hewan, Tumbuhan, bahkan Gunung dan Lautan semuanya bertasbih kepada Allah SWT. Dan diantara makhluk-makhluk Allah tersebut, ada beberapa Hewan yang sangat istimewa.
Abstrak : Ayat Kauniyah merupakan ayat-ayat yang dikaitkan dengan alam semesta yaitu ciptaan Dzat
yang Maha Esa, Ia ciptakan dan ada, ia adalah: langit, bumi, gunung, dataran, sungai, matahari, bulan,
tumbuhan, hewan, benda mati, penemuan manusia, dan tanda-tanda Rabb yang Mahakuasa di
cakrawala dan apa yang ada di antara mereka dari makhluk lainnya. Sedangkan pendidikan keimanan
adalah membentuk kepribadian anak sedikit demi sedikit sampai mencapai tingkatan lengkap dan
sempurna, dalam hal keimanan yakni keyakinan di dalam hatinya, perkataan dengan lisannya, dan
perealisasian dalam amalan perbuatannya. Dengan rukun iman yang 6 sebagai pilarnya juga 60-70an
cabang sebagai turunannya. Dalam hal ini, penulis berusaha mengkaji keterkaitan antara 2 hal ini.
Metode yang digunakan adalah library research. Hasil penelaahan menunjukkan memperkenalkan
peserta didik dapat menjadi salah satu metode pendidikan keimanan. Hal ini perlu dikaitkan pula
dengan segmen tauhid lain yaitu Uluhiyah dan Asma wa sifat mengingat tauhid rububiyah belum
cukup menjadikan seseorang muslim. Wallahu a'lam.
Tumbuhan yang mekar di pagi hari, tumbuhan yang berbuah,
apakah ia berbuah untuk dirinya sendiri? Untuk alam
sekitarnya, terkhusus untuk manusia.
Pohon memiliki akar, bukan hanya untuk mengokohkan
dirinya sendiri tetapi ia juga mengokohkan tanah yang
berada disekitarnya.
Pohon juga menyimpan air dan air itu pun tidak untuk dirinya
sendiri.
Belajarlah dari tanaman, ketika ia memiliki sesuatu, sesuatu
tersebut bukan hanya untuk dirinya tapi kebaikan nya juga untuk
sekitar.
Allah banyak menyebutkan perumpamaan dalam Al-Qur'an.
Di antaranya, jenis makhluk satu ini. Berikut sedikit dari
perumpamaan yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an dan
hadits nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
Sesungguhnya Allah SWT, Malikat dan para penghuni Langit dan Bumi, sampai seekor semut dan ikan di Laut mendoakan orang yang mengajarkan kebaikan kepada Manusia.
Apa hikmahnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menggunakan kata
? بهر danشجرة
sesuatu yang sangat luas kemudian dipadu dengan pepohonan
yang di mana شجرةdan بهرdalam ayat ini memiliki banyak
kuantitasnya. Allah ingin menunjukkan betapa banyak ragam
jenis tumbuhan yang ada di muka bumi
Satu Pena saja yang kita miliki bisa kita gunakan untuk menulis beribu-ribu kalimat. Lalu bagaimana dengan satru Pohon, yang darinya kita bisa mendapatkan puluhan, bahkan ratusan Pena.
Ketika kita melakukan sesuatu untuk menegakkan kalimat Allah, kita berbuat untuk sesuatu yang amat besar. Hingga seluruh pepohonan di bumi menjadi pena,
seluruh laut menjadi tinta, ditambah lagi setelahnya 7 lautan takkan habis dituliskan kalimat Allah. Masyaallah. Laa haulaa wa laa quwwata illaa billah.
Hewan, Tumbuhan, bahkan Gunung dan Lautan semuanya bertasbih kepada Allah SWT. Dan diantara makhluk-makhluk Allah tersebut, ada beberapa Hewan yang sangat istimewa.
Abstrak : Ayat Kauniyah merupakan ayat-ayat yang dikaitkan dengan alam semesta yaitu ciptaan Dzat
yang Maha Esa, Ia ciptakan dan ada, ia adalah: langit, bumi, gunung, dataran, sungai, matahari, bulan,
tumbuhan, hewan, benda mati, penemuan manusia, dan tanda-tanda Rabb yang Mahakuasa di
cakrawala dan apa yang ada di antara mereka dari makhluk lainnya. Sedangkan pendidikan keimanan
adalah membentuk kepribadian anak sedikit demi sedikit sampai mencapai tingkatan lengkap dan
sempurna, dalam hal keimanan yakni keyakinan di dalam hatinya, perkataan dengan lisannya, dan
perealisasian dalam amalan perbuatannya. Dengan rukun iman yang 6 sebagai pilarnya juga 60-70an
cabang sebagai turunannya. Dalam hal ini, penulis berusaha mengkaji keterkaitan antara 2 hal ini.
Metode yang digunakan adalah library research. Hasil penelaahan menunjukkan memperkenalkan
peserta didik dapat menjadi salah satu metode pendidikan keimanan. Hal ini perlu dikaitkan pula
dengan segmen tauhid lain yaitu Uluhiyah dan Asma wa sifat mengingat tauhid rububiyah belum
cukup menjadikan seseorang muslim. Wallahu a'lam.
Tumbuhan yang mekar di pagi hari, tumbuhan yang berbuah,
apakah ia berbuah untuk dirinya sendiri? Untuk alam
sekitarnya, terkhusus untuk manusia.
Pohon memiliki akar, bukan hanya untuk mengokohkan
dirinya sendiri tetapi ia juga mengokohkan tanah yang
berada disekitarnya.
Pohon juga menyimpan air dan air itu pun tidak untuk dirinya
sendiri.
Belajarlah dari tanaman, ketika ia memiliki sesuatu, sesuatu
tersebut bukan hanya untuk dirinya tapi kebaikan nya juga untuk
sekitar.
Allah banyak menyebutkan perumpamaan dalam Al-Qur'an.
Di antaranya, jenis makhluk satu ini. Berikut sedikit dari
perumpamaan yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an dan
hadits nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
Sesungguhnya Allah SWT, Malikat dan para penghuni Langit dan Bumi, sampai seekor semut dan ikan di Laut mendoakan orang yang mengajarkan kebaikan kepada Manusia.
Apa hikmahnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menggunakan kata
? بهر danشجرة
sesuatu yang sangat luas kemudian dipadu dengan pepohonan
yang di mana شجرةdan بهرdalam ayat ini memiliki banyak
kuantitasnya. Allah ingin menunjukkan betapa banyak ragam
jenis tumbuhan yang ada di muka bumi
Satu Pena saja yang kita miliki bisa kita gunakan untuk menulis beribu-ribu kalimat. Lalu bagaimana dengan satru Pohon, yang darinya kita bisa mendapatkan puluhan, bahkan ratusan Pena.
Ketika kita melakukan sesuatu untuk menegakkan kalimat Allah, kita berbuat untuk sesuatu yang amat besar. Hingga seluruh pepohonan di bumi menjadi pena,
seluruh laut menjadi tinta, ditambah lagi setelahnya 7 lautan takkan habis dituliskan kalimat Allah. Masyaallah. Laa haulaa wa laa quwwata illaa billah.
Pohon kurma merupakan salah satu tanaman yang paling sering disebutkan
dalam Al-Quran. Kurma merupakan tumbuhan khas yang berasal dari Timur
Tengah. Namun, pohon kurma juga bisa ditemukan di berbagai daerah lain di
dunia salah satunya Indonesia. Dikarenakan iklim yang tidak mendukung,
pohon kurma di Indonesia seringkali tidak mampu menghasilkan buah.
Batang pohon kurma keras dan beruas-ruas seperti sisik ikan. Diameter batang
mencapai 30-40 cm dengan tinggi mencapai sekitar 3 meter. Warna batangnya
abu-abu kecoklatan.
Kisah perang badr. QS. Al-Anfal : 9-11 Yang ketika
perang Allah turunkan Malaikat untuk membantu kaum
Muslimin dan Allah menurunkan hujan untuk
menyucikan dan menghilangkan gangguan setan.
'Air saat ada keberadaanya seringkali tak
dihargai, saat langka ianya dicari-cari. Ketika
sulit didapatkan air menjadi begitu berharga
bahkan lebih dari emas' Pernyataan tersebut
mengawali tadabbur Quran pada mata
perkuliahan Quranic View bersama
Ustadzuna Baihaqi, Lc, 5 Ramadhan 1441 H.
"Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kalian berdua dustakan?" Belajar mensyukuri
nikmat Allah yang datang tak berperi. Sebab seringkali, kita memusingkan keinginan atau suatu
nikmat yang ada di hadapan tetapi abai terhadap nikmat Allah yang datang bertubi-tubi.
Semoga kisah berikut dapat membuka mata hati kita, juga menjadi pencerahan untuk kehidupan.
Sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengisahkan, “Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya, tiba-tiba beliau menjumpai sahabat Abu Bakar dan
Umar radhiallahu ‘anhuma.
Spontan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada keduanya, ‘Apakah yang
menyebabkan kalian berdua keluar dari rumahmu pada saat seperti ini?’
Mereka menjawab, ‘Ya Rasulullah, rasa laparlah yang menjadikan kami keluar rumah.’
Mendengar jawaban keduanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpalinya dengan bersabda,
‘Dan sungguh -demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya- karena rasa lapar pula aku keluar
rumah, maka mari ikutilah aku.’
Keduanya pun mengikuti langkah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menuju rumah salah
seorang sahabat dari kaum Anshar. Namun, sahabat tersebut tidak sedang berada di rumah.
Ibnu Samak meminta segelas air dan mengatakan: “Wahai, Amirul Mukminin.
Seandainya engkau dihalangi dari (meminum) minuman ini (padahal engkau
kehausan), kecuali dengan (membayar) dunia dan seisinya, apakah engkau akan
menebus segelas air itu dengannya?”
Khalifah menjawab: “Ya”.
Ibnu Samak pun mengatakan: “Minumlah dengan puas, semoga Allah memberkahi
Anda”. Ketika Khalifah telah minum,
Ibnu Samak berkata kepadanya: “Wahai, Amirul Mukminin. Beritahukan kepadaku,
seandainya engkau dihalangi mengeluarkan minuman ini dari (diri)mu, kecuali dengan
(membayar) dunia dan seisinya, apakah engkau akan menebusnya?”
Khalifah menjawab: “Ya”.
Ibnu Samak mengatakan: “Lalu apakah yang akan engkau lakukan dengan sesuatu
(yakni dunia seisinya) yang seteguk air lebih baik darinya?”
Terdapat lebih dari 200 ayat di dalam al-Qur'an
yang mengandung kata air dan segala yang
berhubungan dengannya. Kalimat 'air' disebutkan
sebanyak 63 kali yang tersebar dalam 42 surah.
'Selain di Bumi ada dimanakah air itu?'
Pertanyaan tersebut mengawali tadabbur
Quran pada mata perkuliahan Quranic View
bersama Ustadzuna Baihaqi, Lc, 26 Sya'ban
1441 H.
Air merupakan ciptaan Allah Azza Wa Jalla
yang begitu vital bagi seluruh makhluk
hidup. Kita semua bergantung pada air,
tanpanya bumi akan mati. Selain di bumi ada
di mana lagi air berada? Dari mana air
bermula?
Batu granit dan meskipun keras dan memiliki kohesi yang kuat
dan tidak ada ruang kosong di dalamnya, namun tetap
memungkinkan air melewatinya melalui pori-pori yang sangat
kecil. Keistimewaan inilah yang membuat air ketika turun dari
langit tersimpan di bumi setelah melewati pori-pori batuan ini,
sekiranya tidak ada keistimewaan yang diberikan Allah melalui
batu bumiini maka tidak mungkin air dapat meresap ke tempat
yang memiliki kedalaman yang besar yang berada di bawah
permukaan bumi.
Air meliputi sekitar 71% permukaan Bumi. Science telah membuktikan bahwa
proporsi air di permukaan bumi 71% dan proporsi tanah 29%, dan yang menakjubkan
adalah bahwa bahwa Al-Qur’an menyebutkan kata (laut) 33 kali, dan kata (darat) 13
kali, dan di sini kita menemukan bahwa total penyebutan darat dan laut adalah 33+13 =
46.
Dan angka ini mewakili proporsi darat dan laut, dan rasio dari pengulangan kata
(laut) adalah: 33 ÷ 46, ini sama dengan 71% yang merupakan proporsi laut, sedangkan
rasio pengulangan (daratan) adalah 13 ÷ 46 ini sama dengan 29%, inilah proporsi yang
sebenarnya tentang ke daratan atau tanah kering, dan pertanyaan kita adalah: Apakah
jumlah ini terjadi secara tiba-tiba atau Allah yang telah menyatakannya?1.
Ada juga yang mengatakan bahwa, kata "Laut" 32 kali dan "Darat" 13 kali. Nisbah
"Laut" dengan jumlah (Laut + Darat) = 32 / (32 + 13) = 71%.2 Dalam tulisan lainnya menyebutkan bahwa, di dalam Al-Qur’an, kata al-barr dengan arti “darat” disebut 12
kali, sedangkan kata al-bahr (laut) – baik mufrad, mutsanna, dan jamaknya – disebut 40
kali. Perbandingan tersebut sama dengan perbandingan antara daratan dan lautan di
planet bumi ini.
Jin dan anak-anak keturunannya, telah
menghuni bumi 2000 tahun sebelum
penciptaan Adam kemudian berbuat
kerusakan dan menumpahkan darah.
Allah mengutus tentara dari kalangan malaikat
untuk memerangi mereka hingga mendesak
mereka ke lautan. Sehingga lautan menjadi
wilayah yang sangat menyeramkan hingga
saat ini. Pendapat ini senada dengan ibnu jarir
at Thobari yang pertama menghuni bumi jin
berbuat kerusakan menumpahkan darah dan
membunuh.
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah)
bagi mereka adalah malam; Kami
tanggalkan siang dari (malam) itu,
maka seketika itu mereka (berada
dalam) kegelapan, dan matahari
berjalan di tempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan (Allah)
Yang Maha Perkasa, Maha
Mengetahui.” –QS. Yasin: 37-38—
“ Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk
beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk
perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui. “ ( Qs Al An’am : 96 )
Ayat di atas menunjukkan bahwa malam berfungsi untuk
mencari ketenangan, yaitu dengan beristirahat di dalamnya.
Sedangkan siang harus dimanfaatkan untuk melakukan
segala bentuk aktivitas, termasuk di dalamnya mencari
karunia Allah.
Ragam Ciptaan Allaah Diantaranya Siang Dan Malam Di Ayat Al-Furqon
Disebutkan Bagi Orang Yang Ingin Mengambil Pelajaran Atau Yang Ingin
Bersyukur.
Allah Menjadikan Siang Dan Malam Saling Bergantian.
Mereka Terus Datang Silih Berganti Tanpa Henti. Jika Siang Datang Maka Malam
Hilang, Demikian Sebaliknya.
Di Dalam Qs.Yasin:40
‘Tidakkah Mungkin Bagi Matahari Mengejar Bulan Dan Malam Pun Tidak Dapat
Mendahului Siang.Masing-masing Beredar Pada Garis Edarnya.
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-ustaimin –Rahimahullah- Menjelaskan, “Yakni
Allah Menjadikan Malam Sebagai Pakaian Yang Menyelimuti Bumi, Seolah-olah
Jilbab Yang Menutupinya. Hal Ini Tidak Akan Dapat Diketahui Secara Sempurna
Kecuali Dengan Melihatnya Langsung Dari Atas Bumi. Kami Telah Melihat Tandatanda Kebesaran Allah Yang Sangat Menakjubkan Ketika Menaiki Pesawat
Terbang, Saat Itu Matahari Tenggelam Ke Permukaan Bumi, Kami Saksikan Seolah
Bumi Diselimuti Dengan Kain Hitam. Dan Allah Telah Menjadikan Siang Sebagai
Waktu Untuk Mencari Penghidupan. Manusia Mencari Rezeki Di Siang Hari Sesuai
Dengan Kedudukan Dan Keadaan Mereka Masing-masing. Ini Merupakan Salah
Satu Nikmat Allah Atas Hamba-hamba-nya.
Sesungguhnya Tuhanmu (wahai Nabi) mengetahui bahwa
kamu shalat tahajjud di malam hari, terkadang kurang
dari dua pertiga malam, terkadang setengah malam,
terkadang sepertiga malam. Sebagian sahabatmu juga shalat
malam bersamamu. Hanya Allah semata yang menetapkan
ukuran malam dan siang, dan Dia mengetahui kadar keduanya,
apa yang telah berlalu dari keduanya dan apa yang tersisa. Allah
tahu bahwa kalian tidak mungkin shalat sepanjang malam, maka
Allah meringankan atas kalian, maka bacalah dalam shalat
malam ayat al-Quran yang mudah bagi kalian untuk membacanya.
Diantara keajaiban yang Allah sebutkan dalam Al Qur'an adalah terdapatnya surat dalam Al-Qur’an yang
bernama surat Al-Lail (malam), bahwa malam menutupi segala sesuatu, dan ini juga telah ditetapkan oleh
para ilmuwan di jagat raya ini.
Diantara keajaiban yang Allah sebutkan dalam Al Qur'an adalah terdapatnya surat dalam Al-Qur’an
yang bernama surat Al-Lail (malam), bahwa malam menutupi segala sesuatu, dan ini juga telah
ditetapkan oleh para ilmuwan di jagat raya ini. Dan yang menakjubkan lagi adalah bahwa surat
terdapat dalam Al-Quran pada urutan (92), dan kata Al-Lail (malam) dalam Al-Quran berjumlah 92
kali tepat dengan urutan nama surat ini!! Karena itu renungkanlah kesesuaian ini: apakah terjadi
secara kebetulan?
Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia
mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian
Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan
umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat
kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan. (Surah Al - An'am Ayat 60)
Allah Subhanahu Wata’ala telah mengkhususkan satu surah dengan nama malam, yaitu surah ( اليلal lail).
Dan yang menakjubkan adalah bahwa surat ini terdapat dalam Al-Quran pada urutan (92), dan kata Al-Lail (malam) dalam AlQuran disebutkan 92 kali tepat dengan urutan nama surat ini!!
apakah terjadi secara kebetulan? Allahu a’lam
Allah SWT berfirman:
ِكتَاب ٌ أُ ْح ِك َم ْت ٌ آيَاتُه ٌُ ثُم ٌ فُ ِصلَ ْت ٌ ِم ْن ٌ لَ ُد ْن ٌ َح ِك ْيم ٌ َخبِ ْير ٌ
“inilahsuatu kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah)
yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu”. (Hud:1)
Dari ayat diataspun dapat diambil kesimpulan bahwa Allah telah menjadikan Al-Qur’an tersusun rapi darimanapun kita
melihatnya. Mungkin salah satunya seperti fakta tentang malam dalam alquran ini. Wallahu a’lam
Pohon kurma merupakan salah satu tanaman yang paling sering disebutkan
dalam Al-Quran. Kurma merupakan tumbuhan khas yang berasal dari Timur
Tengah. Namun, pohon kurma juga bisa ditemukan di berbagai daerah lain di
dunia salah satunya Indonesia. Dikarenakan iklim yang tidak mendukung,
pohon kurma di Indonesia seringkali tidak mampu menghasilkan buah.
Batang pohon kurma keras dan beruas-ruas seperti sisik ikan. Diameter batang
mencapai 30-40 cm dengan tinggi mencapai sekitar 3 meter. Warna batangnya
abu-abu kecoklatan.
Kisah perang badr. QS. Al-Anfal : 9-11 Yang ketika
perang Allah turunkan Malaikat untuk membantu kaum
Muslimin dan Allah menurunkan hujan untuk
menyucikan dan menghilangkan gangguan setan.
'Air saat ada keberadaanya seringkali tak
dihargai, saat langka ianya dicari-cari. Ketika
sulit didapatkan air menjadi begitu berharga
bahkan lebih dari emas' Pernyataan tersebut
mengawali tadabbur Quran pada mata
perkuliahan Quranic View bersama
Ustadzuna Baihaqi, Lc, 5 Ramadhan 1441 H.
"Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kalian berdua dustakan?" Belajar mensyukuri
nikmat Allah yang datang tak berperi. Sebab seringkali, kita memusingkan keinginan atau suatu
nikmat yang ada di hadapan tetapi abai terhadap nikmat Allah yang datang bertubi-tubi.
Semoga kisah berikut dapat membuka mata hati kita, juga menjadi pencerahan untuk kehidupan.
Sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengisahkan, “Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya, tiba-tiba beliau menjumpai sahabat Abu Bakar dan
Umar radhiallahu ‘anhuma.
Spontan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada keduanya, ‘Apakah yang
menyebabkan kalian berdua keluar dari rumahmu pada saat seperti ini?’
Mereka menjawab, ‘Ya Rasulullah, rasa laparlah yang menjadikan kami keluar rumah.’
Mendengar jawaban keduanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpalinya dengan bersabda,
‘Dan sungguh -demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya- karena rasa lapar pula aku keluar
rumah, maka mari ikutilah aku.’
Keduanya pun mengikuti langkah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menuju rumah salah
seorang sahabat dari kaum Anshar. Namun, sahabat tersebut tidak sedang berada di rumah.
Ibnu Samak meminta segelas air dan mengatakan: “Wahai, Amirul Mukminin.
Seandainya engkau dihalangi dari (meminum) minuman ini (padahal engkau
kehausan), kecuali dengan (membayar) dunia dan seisinya, apakah engkau akan
menebus segelas air itu dengannya?”
Khalifah menjawab: “Ya”.
Ibnu Samak pun mengatakan: “Minumlah dengan puas, semoga Allah memberkahi
Anda”. Ketika Khalifah telah minum,
Ibnu Samak berkata kepadanya: “Wahai, Amirul Mukminin. Beritahukan kepadaku,
seandainya engkau dihalangi mengeluarkan minuman ini dari (diri)mu, kecuali dengan
(membayar) dunia dan seisinya, apakah engkau akan menebusnya?”
Khalifah menjawab: “Ya”.
Ibnu Samak mengatakan: “Lalu apakah yang akan engkau lakukan dengan sesuatu
(yakni dunia seisinya) yang seteguk air lebih baik darinya?”
Terdapat lebih dari 200 ayat di dalam al-Qur'an
yang mengandung kata air dan segala yang
berhubungan dengannya. Kalimat 'air' disebutkan
sebanyak 63 kali yang tersebar dalam 42 surah.
'Selain di Bumi ada dimanakah air itu?'
Pertanyaan tersebut mengawali tadabbur
Quran pada mata perkuliahan Quranic View
bersama Ustadzuna Baihaqi, Lc, 26 Sya'ban
1441 H.
Air merupakan ciptaan Allah Azza Wa Jalla
yang begitu vital bagi seluruh makhluk
hidup. Kita semua bergantung pada air,
tanpanya bumi akan mati. Selain di bumi ada
di mana lagi air berada? Dari mana air
bermula?
Batu granit dan meskipun keras dan memiliki kohesi yang kuat
dan tidak ada ruang kosong di dalamnya, namun tetap
memungkinkan air melewatinya melalui pori-pori yang sangat
kecil. Keistimewaan inilah yang membuat air ketika turun dari
langit tersimpan di bumi setelah melewati pori-pori batuan ini,
sekiranya tidak ada keistimewaan yang diberikan Allah melalui
batu bumiini maka tidak mungkin air dapat meresap ke tempat
yang memiliki kedalaman yang besar yang berada di bawah
permukaan bumi.
Air meliputi sekitar 71% permukaan Bumi. Science telah membuktikan bahwa
proporsi air di permukaan bumi 71% dan proporsi tanah 29%, dan yang menakjubkan
adalah bahwa bahwa Al-Qur’an menyebutkan kata (laut) 33 kali, dan kata (darat) 13
kali, dan di sini kita menemukan bahwa total penyebutan darat dan laut adalah 33+13 =
46.
Dan angka ini mewakili proporsi darat dan laut, dan rasio dari pengulangan kata
(laut) adalah: 33 ÷ 46, ini sama dengan 71% yang merupakan proporsi laut, sedangkan
rasio pengulangan (daratan) adalah 13 ÷ 46 ini sama dengan 29%, inilah proporsi yang
sebenarnya tentang ke daratan atau tanah kering, dan pertanyaan kita adalah: Apakah
jumlah ini terjadi secara tiba-tiba atau Allah yang telah menyatakannya?1.
Ada juga yang mengatakan bahwa, kata "Laut" 32 kali dan "Darat" 13 kali. Nisbah
"Laut" dengan jumlah (Laut + Darat) = 32 / (32 + 13) = 71%.2 Dalam tulisan lainnya menyebutkan bahwa, di dalam Al-Qur’an, kata al-barr dengan arti “darat” disebut 12
kali, sedangkan kata al-bahr (laut) – baik mufrad, mutsanna, dan jamaknya – disebut 40
kali. Perbandingan tersebut sama dengan perbandingan antara daratan dan lautan di
planet bumi ini.
Jin dan anak-anak keturunannya, telah
menghuni bumi 2000 tahun sebelum
penciptaan Adam kemudian berbuat
kerusakan dan menumpahkan darah.
Allah mengutus tentara dari kalangan malaikat
untuk memerangi mereka hingga mendesak
mereka ke lautan. Sehingga lautan menjadi
wilayah yang sangat menyeramkan hingga
saat ini. Pendapat ini senada dengan ibnu jarir
at Thobari yang pertama menghuni bumi jin
berbuat kerusakan menumpahkan darah dan
membunuh.
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah)
bagi mereka adalah malam; Kami
tanggalkan siang dari (malam) itu,
maka seketika itu mereka (berada
dalam) kegelapan, dan matahari
berjalan di tempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan (Allah)
Yang Maha Perkasa, Maha
Mengetahui.” –QS. Yasin: 37-38—
“ Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk
beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk
perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui. “ ( Qs Al An’am : 96 )
Ayat di atas menunjukkan bahwa malam berfungsi untuk
mencari ketenangan, yaitu dengan beristirahat di dalamnya.
Sedangkan siang harus dimanfaatkan untuk melakukan
segala bentuk aktivitas, termasuk di dalamnya mencari
karunia Allah.
Ragam Ciptaan Allaah Diantaranya Siang Dan Malam Di Ayat Al-Furqon
Disebutkan Bagi Orang Yang Ingin Mengambil Pelajaran Atau Yang Ingin
Bersyukur.
Allah Menjadikan Siang Dan Malam Saling Bergantian.
Mereka Terus Datang Silih Berganti Tanpa Henti. Jika Siang Datang Maka Malam
Hilang, Demikian Sebaliknya.
Di Dalam Qs.Yasin:40
‘Tidakkah Mungkin Bagi Matahari Mengejar Bulan Dan Malam Pun Tidak Dapat
Mendahului Siang.Masing-masing Beredar Pada Garis Edarnya.
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-ustaimin –Rahimahullah- Menjelaskan, “Yakni
Allah Menjadikan Malam Sebagai Pakaian Yang Menyelimuti Bumi, Seolah-olah
Jilbab Yang Menutupinya. Hal Ini Tidak Akan Dapat Diketahui Secara Sempurna
Kecuali Dengan Melihatnya Langsung Dari Atas Bumi. Kami Telah Melihat Tandatanda Kebesaran Allah Yang Sangat Menakjubkan Ketika Menaiki Pesawat
Terbang, Saat Itu Matahari Tenggelam Ke Permukaan Bumi, Kami Saksikan Seolah
Bumi Diselimuti Dengan Kain Hitam. Dan Allah Telah Menjadikan Siang Sebagai
Waktu Untuk Mencari Penghidupan. Manusia Mencari Rezeki Di Siang Hari Sesuai
Dengan Kedudukan Dan Keadaan Mereka Masing-masing. Ini Merupakan Salah
Satu Nikmat Allah Atas Hamba-hamba-nya.
Sesungguhnya Tuhanmu (wahai Nabi) mengetahui bahwa
kamu shalat tahajjud di malam hari, terkadang kurang
dari dua pertiga malam, terkadang setengah malam,
terkadang sepertiga malam. Sebagian sahabatmu juga shalat
malam bersamamu. Hanya Allah semata yang menetapkan
ukuran malam dan siang, dan Dia mengetahui kadar keduanya,
apa yang telah berlalu dari keduanya dan apa yang tersisa. Allah
tahu bahwa kalian tidak mungkin shalat sepanjang malam, maka
Allah meringankan atas kalian, maka bacalah dalam shalat
malam ayat al-Quran yang mudah bagi kalian untuk membacanya.
Diantara keajaiban yang Allah sebutkan dalam Al Qur'an adalah terdapatnya surat dalam Al-Qur’an yang
bernama surat Al-Lail (malam), bahwa malam menutupi segala sesuatu, dan ini juga telah ditetapkan oleh
para ilmuwan di jagat raya ini.
Diantara keajaiban yang Allah sebutkan dalam Al Qur'an adalah terdapatnya surat dalam Al-Qur’an
yang bernama surat Al-Lail (malam), bahwa malam menutupi segala sesuatu, dan ini juga telah
ditetapkan oleh para ilmuwan di jagat raya ini. Dan yang menakjubkan lagi adalah bahwa surat
terdapat dalam Al-Quran pada urutan (92), dan kata Al-Lail (malam) dalam Al-Quran berjumlah 92
kali tepat dengan urutan nama surat ini!! Karena itu renungkanlah kesesuaian ini: apakah terjadi
secara kebetulan?
Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia
mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian
Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan
umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat
kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan. (Surah Al - An'am Ayat 60)
Allah Subhanahu Wata’ala telah mengkhususkan satu surah dengan nama malam, yaitu surah ( اليلal lail).
Dan yang menakjubkan adalah bahwa surat ini terdapat dalam Al-Quran pada urutan (92), dan kata Al-Lail (malam) dalam AlQuran disebutkan 92 kali tepat dengan urutan nama surat ini!!
apakah terjadi secara kebetulan? Allahu a’lam
Allah SWT berfirman:
ِكتَاب ٌ أُ ْح ِك َم ْت ٌ آيَاتُه ٌُ ثُم ٌ فُ ِصلَ ْت ٌ ِم ْن ٌ لَ ُد ْن ٌ َح ِك ْيم ٌ َخبِ ْير ٌ
“inilahsuatu kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah)
yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu”. (Hud:1)
Dari ayat diataspun dapat diambil kesimpulan bahwa Allah telah menjadikan Al-Qur’an tersusun rapi darimanapun kita
melihatnya. Mungkin salah satunya seperti fakta tentang malam dalam alquran ini. Wallahu a’lam
1. AIR DALAM
AL QUR'AN
KOMPOSISI
BENTUK
FUNGSI
CAKUPAN
Air tersusun dari unsur kimia yakni dua senyawa
hidrogen dan satu senyawa oksigen yang saling
berikatan
Gas
Padat
Cair
Air sungai
Air laut
Air hujan
Mata air
QS Ibrahim : 32
Sumber rezeki
Sarana bersuci
Sarana Transportasi
QS Al Anbiya : 30
Sumber kehidupan
KARAKTER
POLAR : terdiri dari kutub positif pada hidrogen dan
kutub negatif pada oksigen. Sifat polar ini memudahkan
air diserap oleh anggota tubuh makhluk hidup
Air Danau
Samudera
Menempati ruang
Mengalir dari tempat tinggi ke tempat
rendah
Mata Kuliah Qur'anic View diampo oleh Ustadz Muhammad Abduh Baihaqi, LC
Nama : Riri Nurdianti (AGA 6)
Sumber : Lajnah Kemenag