Dokumen tersebut membahas mengenai penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam pembelajaran bahasa kedua, teknik pengumpulan data produksi dan lembaga, penggunaan bahasa buatan mini, variabel afektif, pengukuran kinerja pelajar, definisi kemahiran bahasa dan titik akuisisi, serta perbedaan antara tugas dan tes.
Makalah ini membahas tentang kompetensi belajar bahasa dan pengembangannya. Terdapat empat bagian utama, yaitu kompetensi sosiolinguistik, kompetensi pragmatik, kompetensi berbahasa, dan tes kompetensi berbahasa. Makalah ini menjelaskan pengertian setiap kompetensi bahasa beserta unsur-unsurnya.
Dokumen tersebut membahas tentang transfer bahasa sebagai proses pusat dalam penciptaan interbahasa. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa (1) interbahasa terbentuk dari campuran pemahaman bahasa asli (L1) dan bahasa target (L2) siswa beserta pengaruh lain, (2) transfer bahasa merupakan proses pusat dalam penciptaan interbahasa, dan (3) terdapat dua jenis kesalahan dalam interb
Pertukaran dan Pencampuran Kod dalam Kalangan Mahasiswa dan Mahasiswi Univers...Thanushah Soniyasee
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang pengenalan sosiolinguistik dan kajian pertukaran kod serta pencampuran kod di kalangan mahasiswa dan mahasiswi Universiti Malaya. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan definisi sosiolinguistik, metodologi kajian yang digunakan termasuk soal selidik dan temubual, hasil analisis data dari soal selidik dan temubual, serta kesimpulan bahawa pertukaran dan pencampuran kod memenuhi keperlu
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendekatan komunikatif berfokus pada kemampuan berkomunikasi daripada pengetahuan struktur bahasa. Pendekatan ini muncul pada tahun 1960-an sebagai reaksi terhadap pendekatan struktural dan berfokus pada fungsi bahasa dalam komunikasi. Ciri khas pendekatan komunikatif ad
Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam akuisisi bahasa kedua, yaitu analisis kontrastif, analisis kesalahan, antarbahasa, tata bahasa universal, dan pendekatan fungsional. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhi urutan akuisisi bahasa kedua.
Makalah ini membahas tentang kompetensi belajar bahasa dan pengembangannya. Terdapat empat bagian utama, yaitu kompetensi sosiolinguistik, kompetensi pragmatik, kompetensi berbahasa, dan tes kompetensi berbahasa. Makalah ini menjelaskan pengertian setiap kompetensi bahasa beserta unsur-unsurnya.
Dokumen tersebut membahas tentang transfer bahasa sebagai proses pusat dalam penciptaan interbahasa. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa (1) interbahasa terbentuk dari campuran pemahaman bahasa asli (L1) dan bahasa target (L2) siswa beserta pengaruh lain, (2) transfer bahasa merupakan proses pusat dalam penciptaan interbahasa, dan (3) terdapat dua jenis kesalahan dalam interb
Pertukaran dan Pencampuran Kod dalam Kalangan Mahasiswa dan Mahasiswi Univers...Thanushah Soniyasee
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang pengenalan sosiolinguistik dan kajian pertukaran kod serta pencampuran kod di kalangan mahasiswa dan mahasiswi Universiti Malaya. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan definisi sosiolinguistik, metodologi kajian yang digunakan termasuk soal selidik dan temubual, hasil analisis data dari soal selidik dan temubual, serta kesimpulan bahawa pertukaran dan pencampuran kod memenuhi keperlu
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendekatan komunikatif berfokus pada kemampuan berkomunikasi daripada pengetahuan struktur bahasa. Pendekatan ini muncul pada tahun 1960-an sebagai reaksi terhadap pendekatan struktural dan berfokus pada fungsi bahasa dalam komunikasi. Ciri khas pendekatan komunikatif ad
Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam akuisisi bahasa kedua, yaitu analisis kontrastif, analisis kesalahan, antarbahasa, tata bahasa universal, dan pendekatan fungsional. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dan faktor-faktor yang mempengaruhi urutan akuisisi bahasa kedua.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) terhadap kemampuan berbicara siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pedes. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan subjek seluruh siswa kelas XI. Hasilnya menunjukkan bahwa CTL berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa dibandingkan metode konvensional.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VII ini membahas tentang materi 'I Love People Around Me' dengan tujuan membantu siswa mengenalkan diri, orang tua, dan keluarga serta mengembangkan perilaku santun dalam berinteraksi."
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris ini membahas rencana pelajaran untuk kelas XII semester 1 pertemuan ke-5. Materi yang diajarkan adalah teks monolog berbentuk narrative. Siswa diharapkan dapat memahami dan merespons teks monolog narrative serta mengungkapkan maknanya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah three-phase technique.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VIIA dalam mengungkapkan monolog deskriptif secara lisan dengan menggunakan sistem pembelajaran ICARE. Sistem ini mencakup lima tahap yaitu memperkenalkan, menghubungkan, menerapkan, merefleksikan, dan memperluas. Hasilnya menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam mengungkapkan monolog deskriptif secara lisan dengan pen
[Ringkasan]
RPS mata kuliah TEFL 2 ini memberikan gambaran mengenai:
1) Mata kuliah TEFL 2 bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran bahasa Inggris yang bermakna dan mendidik.
2) Materi pokok mata kuliah ini meliputi pendidikan, psikologi, dan komunikasi.
3) Pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka dan daring melalui berbagai metode seperti presentasi dan diskusi online.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Terdapat tiga jenis penilaian yang dijelaskan yaitu penilaian formatif, sumatif, dan diagnostik. Dokumen ini juga membahas tentang penilaian keterampilan berbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XII tentang iklan dan pamflet. Materi pelajaran mencakup teks fungsional pendek iklan dan pamflet, serta kosakata terkait. Siswa diajak memahami makna teks tersebut, mengidentifikasi informasi khusus, dan menjawab pertanyaan berdasarkan isi teks. Metode pembelajaran menggunakan tiga tahap yaitu sebelum
Dokumen tersebut merangkum tentang hakikat belajar mengajar dan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa. Hakikat belajar mengajar meliputi interaksi antara subjek dengan lingkungan belajar, perlunya strategi dan media teknologi, serta pengalaman lapangan. Prinsip pembelajaran bahasa mencakup bahasa sebagai ujaran bukan tulisan, penggunaan peniruan dan pengulangan, serta bahwa setiap bahasa memiliki identitas ter
Dokumen tersebut merupakan rencana pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga. Rencana pembelajaran tersebut mencakup capaian pembelajaran, materi, alokasi waktu, model pembelajaran, dan penilaian yang akan digunakan untuk setiap materi pelajaran.
Proposal penelitian ini membahas penggunaan metode Number Heads Together untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa kelas XI SMK IPTEK Jakarta. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 siklus dengan subjek 30 siswi. Data akan dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil diharapkan dapat memberikan inspirasi kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) terhadap kemampuan berbicara siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pedes. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan subjek seluruh siswa kelas XI. Hasilnya menunjukkan bahwa CTL berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa dibandingkan metode konvensional.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VII ini membahas tentang materi 'I Love People Around Me' dengan tujuan membantu siswa mengenalkan diri, orang tua, dan keluarga serta mengembangkan perilaku santun dalam berinteraksi."
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris ini membahas rencana pelajaran untuk kelas XII semester 1 pertemuan ke-5. Materi yang diajarkan adalah teks monolog berbentuk narrative. Siswa diharapkan dapat memahami dan merespons teks monolog narrative serta mengungkapkan maknanya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah three-phase technique.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VIIA dalam mengungkapkan monolog deskriptif secara lisan dengan menggunakan sistem pembelajaran ICARE. Sistem ini mencakup lima tahap yaitu memperkenalkan, menghubungkan, menerapkan, merefleksikan, dan memperluas. Hasilnya menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam mengungkapkan monolog deskriptif secara lisan dengan pen
[Ringkasan]
RPS mata kuliah TEFL 2 ini memberikan gambaran mengenai:
1) Mata kuliah TEFL 2 bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran bahasa Inggris yang bermakna dan mendidik.
2) Materi pokok mata kuliah ini meliputi pendidikan, psikologi, dan komunikasi.
3) Pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka dan daring melalui berbagai metode seperti presentasi dan diskusi online.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Terdapat tiga jenis penilaian yang dijelaskan yaitu penilaian formatif, sumatif, dan diagnostik. Dokumen ini juga membahas tentang penilaian keterampilan berbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XII tentang iklan dan pamflet. Materi pelajaran mencakup teks fungsional pendek iklan dan pamflet, serta kosakata terkait. Siswa diajak memahami makna teks tersebut, mengidentifikasi informasi khusus, dan menjawab pertanyaan berdasarkan isi teks. Metode pembelajaran menggunakan tiga tahap yaitu sebelum
Dokumen tersebut merangkum tentang hakikat belajar mengajar dan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa. Hakikat belajar mengajar meliputi interaksi antara subjek dengan lingkungan belajar, perlunya strategi dan media teknologi, serta pengalaman lapangan. Prinsip pembelajaran bahasa mencakup bahasa sebagai ujaran bukan tulisan, penggunaan peniruan dan pengulangan, serta bahwa setiap bahasa memiliki identitas ter
Dokumen tersebut merupakan rencana pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga. Rencana pembelajaran tersebut mencakup capaian pembelajaran, materi, alokasi waktu, model pembelajaran, dan penilaian yang akan digunakan untuk setiap materi pelajaran.
Proposal penelitian ini membahas penggunaan metode Number Heads Together untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa kelas XI SMK IPTEK Jakarta. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 siklus dengan subjek 30 siswi. Data akan dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil diharapkan dapat memberikan inspirasi kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan.
Dokumen ini membahas tentang bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh wartawan dalam menulis karya jurnalistik di media massa. Bahasa jurnalistik harus singkat, padat, jelas, lugas, menarik, dan lancar. Prinsip-prinsip penyuntingan bahasa jurnalistik meliputi keseimbangan, visi tulisan, logika cerita, akurasi data, dan kelengkapan data. Fungsi bahasa
Kode etik jurnalistik menjelaskan aturan-aturan yang harus dipatuhi wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya. Aturan-aturan tersebut mencakup prinsip independensi, akurasi, keseimbangan, kerahasiaan sumber, larangan pemberitaan bohong dan fitnah, serta hak jawab koreksi. Pelanggaran kode etik dapat dikenakan sanksi oleh organisasi wartawan atau perusahaan media.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep sosiologi dan antropologi serta perkembangan ilmu sosiolinguistik. Ia menjelaskan bahwa sosiologi dan antropologi berkembang seiring waktu dengan pendekatan yang berbeda-beda, sedangkan sosiolinguistik berkembang sejak tahun 1960-an dengan tiga arah utama yaitu studi bahasa dalam konteks sosial, etnografi komunikasi, dan sosiologi bahasa.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan jurnalistik dari zaman kuno hingga masa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dimulai dari penyebaran informasi di Mesir Kuno, Romawi, hingga munculnya surat kabar cetak pertama di Eropa pada abad ke-16. Di Indonesia, surat kabar pertama muncul pada abad ke-19 meski mengalami hambatan dari penjajah Belanda. Semangat kemerdekaan kemudian disuarakan lewat pers
Pendekatan Penelitian Pemerolehan Bahasa dan Implikasinya dalam PBA ( Intern...Alfiyah Rizzy Afdiquni
Dokumen ini membahas dua pendekatan penelitian dalam pembelajaran bahasa asing yaitu analisis kontrasif dan analisis kesalahan. Analisis kontrasif memprediksi kesulitan belajar bahasa asing berdasarkan perbandingan bahasa ibu dan bahasa asing, sedangkan analisis kesalahan berfokus pada analisis kesalahan aktual siswa dalam bahasa asing. Dokumen ini juga menjelaskan implementasi kedua pendekatan tersebut dalam pem
Dokumen tersebut membahas beberapa teori dasar dalam pembelajaran bahasa kedua, yaitu Discourse Theory, Variable Competence Model, Interaction Hypothesis, dan Creative Construction Hypothesis. Teori-teori tersebut menekankan peran komunikasi, interaksi, dan konstruksi kreatif dalam proses pemerolehan bahasa kedua.
Teori Pemerolehan Bahasa Berbasis Sosiolinguistk dan Implementasinya dalam PBAAlfiyah Rizzy Afdiquni
Teori akulturasi menjelaskan bahwa proses pembelajaran bahasa ditentukan oleh tingkat hubungan sosial dan psikologis antara pelajar dengan budaya bahasa target. Teori akomodasi menekankan pentingnya pelajar dapat menyesuaikan diri dengan bahasa yang digunakan. Model nativisasi melibatkan pelajar mengatur ulang sistem bahasa mereka melalui interaksi dengan pembicara yang lebih mahir.
Dokumen tersebut membahas berbagai teori pemerolehan bahasa, di antaranya:
1. Peran bahasa pertama dalam pemerolehan bahasa kedua dan Universal Grammar
2. Hipotesis Input
3. Hipotesis Akuisisi/Pembelajaran
4. Hipotesis Urutan Alami
5. Hipotesis Monitor
6. Hipotesis Filter Afektif
7. Hipotesis Output
8. Model Pemrosesan Informasi
9. Model Multidimensi dan Operasi Pemrosesan
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi komunikatif dan pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan bahasa dengan tepat, serta perkembangan belajar bahasa yang dimulai dari pengetahuan dasar tentang bunyi, arti kata, dan tata bahasa.
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2. 1) Qualitative Vs Quantitative Research in SLA
2) Production Data Elicitation
3) Institutional Data Elicitation
4) Use of Miniature Language
5) Affective Variable
6) Measuring Learner Performance
7) Defining Language Proficiency
8) Defining Acquisitation Point
9)Task vs Test
PEMBAHASAN
3. Peran Qualitative Research dalam
SLA yakni analisis data diperoleh
melalui studi longitudinal (dan
khususnya dalam studi kasus) sering
dalam bentuk deskriptif kualitatif,
komentar atau paparan naratif.1
1) QUALITATIVE VS QUANTITATIVE
RESEARCH IN SLA
1. Susan M Gass, Larry Selinker, Second Language Acquisition Third Edition;
57
4. PERAN QUANTITATIVE RESEARCH
DALAM SLA
Desain studi cross-sectional umumnya terdiri
dari data yang dikumpulkan dari besar jumlah
subjek pada satu titik waktu. Formatnya
berupa di mana peneliti berusaha
mengumpulkan data berdasarkan hipotesis
penelitian tertentu. Data cross-sectional
umumnya melibatkan sejumlah besar peserta,
biasanya terdapat format eksperimental untuk
penelitian, keduanya dalam desain dan
analisis. Hasilnya cenderung lebih kuantitatif.2
2. Ibid: 58
5. 2) PRODUCTION DATA ELICITATION
3. Ibid: 65
• Data intuitif telah banyak digunakan dalam penelitian SLA
• Data penilaian dapat mengungkapkan lebih banyak tentang
bahasa daripada data produksi saja. 3
• Production Data harus berintegrasi dengan desain pemerolehan
data yang lain, agar menghasilkan data yang lebih maksimal
6. 3) INSTITUTIONAL DATA
ELICITATION
Tes bahasa standar sering digunakan sebagai alat ukur untuk
mengukur tingkat kemahiran. Menurut Thomas (1994) Empat cara
umum menilai kemahiran:
1. Penilaian Impresionistik.
2. Status Kelembagaan.
3. Penelitian Spesifik yang dirancang.
4. Tes Standar4
4. Susan M Gass, Larry Selinker, Second Language Acquisition Second
Edition; 38
7. 4) USE OF MINIATURE
LANGUAGE
Dua paradigma digunakan dalam penelitian pembelajaran bahasa
buatan miniatur. Paradigma I menggunakan desain antara subjek
di mana kelompok peserta berbeda secara konsisten terpapar
kode dari tipe struktural tipikal atau atipikal dan menilai
keberhasilan pembelajaran melalui ukuran akurasi. Paradigma II
menggunakan subjek dalam desain di mana kelompok peserta
yang sama terpapar token khas dan atipikal ketik dalam bahasa
yang sama dan pembelajaran yang berhasil dinilai melalui tingkat
preferensi untuk kode dari kedua jenis dalam produksi peserta.
8. 5) AFFECTIVE VARIABLE
• Pertanyaan yang terutama menarik minat penelitian adalah
hubungannya antara keadaan afektif pelajar pembelajaran
bahasa dan tingkat kemahiran tercapai.
• Di antara variabel afektif yang telah dipelajari, hubungan antara
belajar bahasa dan yang lebih mendasar variabel kepribadian
jauh lebih sulit dibangun daripada hubungan dengan variabel-
variabel yang lebih terhubung secara langsung dengan bahasa
dan pengalaman belajar itu sendiri.5
5. H.H Stern, Fundamental Concepts of
Learning: 386
9. 6) MEASURING LEARNER
PERFORMANCE
Tuntutan menguasai bahasa:
• Emosional (berbicara bahasa kedua di depan orang lain) dan
Kognitif yang hebat.
• Kapasitas memori yang bekerja bervariasi dari individu ke individu
yang lain.
• Cara mengukur kinerja pelajar:
Peserta dapat membaca sejumlah kalimat dan diminta untuk
mengingat kata terakhir dari setiap kalimat. Di akhir satu set kalimat
(biasanya dua hingga enam), mereka diminta menuliskan (dalam
urutan) kata terakhir masing-masing kalimat. 6
6. Susan M Gass, Larry Selinker, Second Language Acquisition Third
Edition; 251
10. 7) DEFINING LANGUAGE
PROFICIENCY
Standar atau model untuk konsep kemahiran bahasa atau
kompetensi dalam pembelajaran bahasa kedua:
Guru harus mengetahui konsep pengetahuan bahasa, mampu
menjadi psikolinguistik, memahami teori kemahiran bahasa, dan
penggunaan bahasa, pembelajaran bahasa tidak harus
sepenuhnya ditentukan oleh penduduk asli7
Kemahiran Bahasa dipengaruhi:
Faktor sosial budaya dan afektif tertentu. Dengan akulturasi
terdapat integrasi sosial dan psikologis pelajar.8
7. H.H Stern, Fundamental Concepts of Learning: 303
8. Ibid: 331
11. 8) DEFINING DEFINING ACQUISITION POINT
• Ruang lingkup SLA termasuk pembelajaran L2 informal itu terjadi dalam
konteks naturalistik, pembelajaran L2 formal yang terjadi di ruang kelas,
dan pembelajaran L2 yang melibatkan campuran keadaan.
• Meliputi "pembelajaran informal" , orang dewasa belajar bahasa Inggris
sebagai akibat dari berinteraksi dengan penduduk asli, penutur bahasa
Inggris atau dengan rekan kerja yang berbicara bahasa Inggris sebagai
bahasa kedua, "Pembelajaran formal" terjadi ketika seorang siswa sekolah
menengah di Inggris mengambil kelas dalam bahasa Prancis, kombinasi
pembelajaran formal dan informal terjadi ketika
seorang siswa dari Amerika Serikat mengambil kelas bahasa Cina di
Taipei,
sementara juga menggunakan bahasa Cina di luar kelas untuk interaksi
sosial dan
sehari-hari, pengalaman hidup.9
9. Muriel Saville-Troike, Introducing SLA; 2
12. 9) TASK VS TEST
• Tugas adalah (1) kegiatan kelas atau latihan yang memiliki (a)
tujuan yang hanya dapat dicapai dengan interaksi di antara
para peserta, (b) mekanisme untuk menyusun dan mengurutkan
interaksi, dan (c) fokus pada pertukaran makna; (2) upaya
pembelajaran bahasa yang mengharuskan peserta didik untuk
memahami, memanipulasi, dan / atau menghasilkan bahasa
target saat mereka melakukan beberapa rangkaian rencana
kerja.
• Tes adalah cara menemukan, dengan pertanyaan atau kegiatan
praktis, apa yang diketahui seseorang, atau apa yang bisa
dilakukan atau dilakukan oleh seseorang atau sesuatu.10
10 Cambridge dictionary
13. CAKUPAN TEST TASK
1. Susan M Gass, Larry Selinker, Second
Language Acquisition; 57