Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi SusantoArdi Susanto
Mari Belajar Apa Itu...
Komunikasi,
Era Society 5.0
Publik Speaking
Bersama Teknik, Tujuan, Dan Substansi Metodenya...
Bersama Gappembar Komisariat Unismuh
Bahan tayang untuk pelatihan Cyber Public Relations, mata diklat Pranata Humas untuk angkatan VII pada 30 September 2016, bertempat di Pusdiklat Kominfo Jalan Kelapa Dua Jakarta Barat. Diberikan oleh Dr Indiwan seto wahjuwibowo MSI dosen Universitas Multimedia Nusantara Tangerang Banten Indonesia
Penguatan Komunikasi Era Society 5.0 melalui Publik Speaking_Ardi SusantoArdi Susanto
Mari Belajar Apa Itu...
Komunikasi,
Era Society 5.0
Publik Speaking
Bersama Teknik, Tujuan, Dan Substansi Metodenya...
Bersama Gappembar Komisariat Unismuh
Bahan tayang untuk pelatihan Cyber Public Relations, mata diklat Pranata Humas untuk angkatan VII pada 30 September 2016, bertempat di Pusdiklat Kominfo Jalan Kelapa Dua Jakarta Barat. Diberikan oleh Dr Indiwan seto wahjuwibowo MSI dosen Universitas Multimedia Nusantara Tangerang Banten Indonesia
KUANTITATIF, PENGARUH EVENT TERHADAP CITRA UNIVERSITASdikiiiey
ini adalah hasil dari penelitian kuantitatif yang dilakukan guna mengetahui teori yang ada cocok atau tidak digunakan dalam menentukan pengaruh event terhadap citra yang diberikan
Panduan singkat untuk membangun konten di era digital yang meliputi: teks, foto, grafis, dan video. ditujukan untuk remaja masjid di Majalengka dan disampaikan dalam acara Ramatloka.
KUANTITATIF, PENGARUH EVENT TERHADAP CITRA UNIVERSITASdikiiiey
ini adalah hasil dari penelitian kuantitatif yang dilakukan guna mengetahui teori yang ada cocok atau tidak digunakan dalam menentukan pengaruh event terhadap citra yang diberikan
Panduan singkat untuk membangun konten di era digital yang meliputi: teks, foto, grafis, dan video. ditujukan untuk remaja masjid di Majalengka dan disampaikan dalam acara Ramatloka.
Gotong Royong 5.0 berbicara tentang bagaimana masyarakat Indonesia membangun solusi atas permasalahan sehari-harinya berbasiskan media digital dan jurnalisme konstruktif. Disampaikan dalam sharing session Peace Stories for Peace Islamic Society.
Motivasi ini ditujukan untuk Forum Mahasiswa Muslim di Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram. Kontennya sederhana: tentang menjadi pemuda yang mengikuti passion untuk mengabdi kepada masyarakat.
Remaja Islam 5.0 memiliki kriteria mampu memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk menyelesaikan persoalan sosial di lingkungan terkecil mereka. Metodenya dengan menggunakan design thinking process.
Presentasi ini dipaparkan dalam ajang Peace Stories for Peace Islamic Society yang diselenggarakan di Kampung Sampireun, Garut, Jawa Barat, Indonesia pada 25 Mei 2019. Paparan ini ditujukan kepada remaja islam untuk memanfaatkan media dan internet untuk membangun aksi-aksi sosial di lingkungan sekitarnya.
Presentasi ini dipaparkan dalam ajang Ngabuburit Rame di SMK Merdeka, Jln. Pahlawan, Bandung, Jawa Barat pada 24 Mei 2019. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Save The Children untuk memberikan wawasan seputar dunia setelah SMK kepada para siswa.
Pelatihan fotografi dan videografi untuk santri di Pesantren Alfu Hasanah, Cimenyan, Kab. bandung, Jawa Barat. Para santri diajak untuk membangun cerita dengan narasi visual.
Jurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung DuniaYudha P Sunandar
Jurnalisme Desa, Keraskan Suara Desa Sampai Ujung Dunia. Dipresentasikan dalam Pelatihan Internet Desa 2017, Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa Kab. Serang, Banten.
Pelatihan menulis untuk seluruh klub di Sahabat MKAA. Diselenggarakan pada Sabtu, 14 Mei 2016 di Ruang Galeri Museum Konperensi Asia-Afrika, Jalan Asia-Afrika no. 65, Bandung, Jawa Barat.
Bagaimana desa mendokumentasikan kesehariannya dalam bentuk foto? Materi berikut merupakan salah satu pengayaan bagi masyarakat desa dalam program Desa Broadband 2015.
Jurnalisme Desa merupakan panduan bagi pengelola informasi di desa untuk membangun warganya menggunakan jurnalisme. Materi berikut merupakan salah satu pengayaan bagi masyarakat desa dalam bentuk program Desa Broadband 2015.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
6. – Peter Shankman, founder Help A Reporter Out
“I walk into a bar and a
friend of the hot girl sees
me and tells her friend
how great I am in bed.
The hot girl goes home
with me.”
9. Model Komunikasi Lasswell
Pertanyaan Elemen
Siapa
(Who)
Komunikator
Mengatakan Apa
(Says What)
Pesan
Di Saluran Apa
(In Which Channel)
Medium
Kepada Siapa
(To Whom)
Komunikan
Dengan Efek Apa
(With What Effect)
Respon
11. Membangun Public Relations
Siapa Kita?
Siapa Audiensnya?
Respon Audiens yang
Diharapkan?
Medium yang Cocok?
Pesan yang Harus
Dibangun?
ImageCourtesy:blog.hubspot.com
12. Proses Public Relations
Anna Institute of Management Chennai
Fact Finding &
Research:
+ Siapa Kita?
+ Siapa Audiensnya?
Planning &
Programming
+ Respon Audiens?
+ Medium yang
Cocok?
Communication
+ Pesan yang Harus
Dibangun?
Evaluation
15. Audiens: 4 Pertanyaan Kunci
GLAAD & Movement Advancement Project
Which audience best helps you meet your
specific campaign objectives?
Is this audience persuadable?
Which segment has the most influence and
impact?
Can you realistically reach the target
audience?
16. Respon Audiens yang Diharapkan
Hierarchy of Effects Model
Act
Conviction
Preference
Liking
Knowledge
Awareness
CognitiveAffectiveAct
17. Medium yang Cocok untuk
Menjangkau Audiens?
Koran, Radio,
Televisi
Website, Media
Sosial, Media
Percakapan
Event, Ambassador
ImageCourtesy:farmmedia.com
18. Karakteristik Media [1]
Kriteria Cetak Audio Audio-Visual Online
Tampilan Visual Audal / Auditif Audio / Visual
Visual, Auditif, &
Audio-Visual
Penguasaan
Ruang
Terbatas Mampu menembus dimensi ruang dan waktu
Aktualitas Tertunda Tinggi Tinggi Tinggi
Interaksi
Publik
Tertunda Interaktif
Operasional Kompleks Sederhana Kompleks Sederhana
Organisasi
Media
Kompleks Sederhana Kompleks Sederhana
Daya
Jangkau
Internasional, Nasional, Regional, Lokal
Modal ++ + +++ +
19. Karakteristik Media [2]
Kriteria Cetak Audio Audio-Visual Online
Perangkat Perangkat Cetak Pemancar, Stasiun Relay Server
Durasi
Harian, Pekanan,
Bulanan
Pemancar, Stasiun Relay Dalam Jaringan
Fokus
Terhadap
Format
Segmented, belum
ada komunitas
loyal
Segmented &
spesifik, mampu
membangun
komunitas loyal
Belum segmented
dan spesifik
Segmented &
spesifik, mampu
membangun
komunitas loyal
Konsentrasi Tinggi Rendah, Selintas Tinggi Tinggi
Lain-Lain Pengulangan Tidak Mungkin Diulang Pengulangan
20. Pesan yang Harus Dibangun?
Isu & Relevansi
Waktu yang Tepat
Frekuensi &
Repetisi
Follow Up
Format Pesan
ImageCourtesy:theviewfromadrawbridge.wordpress.com
21. Membangun Pesan Efektif
GLAAD & Movement Advancement Project
Use qualitative research to understand the
target audience
Develop messages for testing
Test the messages
Refine the messages and develop the creative
Test the creative (qualitatively)
Refine and finalize
ImageCourtesy:farmmedia.com