Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT melalui berbagai ibadah termasuk puasa yang dilaksanakan pada waktu tertentu untuk membentuk kedisiplinan. Puasa Ramadhan memiliki keistimewaan karena pahalanya dilipatgandakan dan merupakan latihan untuk menghargai waktu sehingga dapat menumbuhkan sifat disiplin dalam menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Dampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptxWahyuAbadi15
Akidah yang kuat memiliki dampak positif dalam kehidupan seorang Muslim. Akidah yang teguh akan menumbuhkan keyakinan yang kokoh, akhlak yang mulia, dan kontribusi sosial bermanfaat bagi sesama."
Soal PAS Akidah Akhlah Kelas 6 MI disusun dengan pendekatan AKMI versi Kemenag (literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya). Jumlah soal 30 butir dan bentuk soal ada 5, yaitu PG Murni, PG Kompleks (2 jawaban benar dan Menjododohkan dengan menarik garis), jawaban singkat serta uraian.
Puasa Ramadhan adalah wajib bagi umat Islam. Tujuannya agar umat Islam dapat bertakwa kepada Allah. Puasa memberikan banyak manfaat seperti melatih disiplin, keseimbangan hidup, dan persaudaraan.
Puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Terdapat syarat, rukun, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Syarat puasa antara lain beragama Islam dan baligh. Rukun puasa meliputi niat dan menahan diri dari makan minum. Puasa akan batal jika melakukan makan minum, muntah sengaja, haid, nifas, atau hubungan seksual.
Dampak Akidah dalam Kehidupan seorang Muslim.pptxWahyuAbadi15
Akidah yang kuat memiliki dampak positif dalam kehidupan seorang Muslim. Akidah yang teguh akan menumbuhkan keyakinan yang kokoh, akhlak yang mulia, dan kontribusi sosial bermanfaat bagi sesama."
Soal PAS Akidah Akhlah Kelas 6 MI disusun dengan pendekatan AKMI versi Kemenag (literasi bahasa, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya). Jumlah soal 30 butir dan bentuk soal ada 5, yaitu PG Murni, PG Kompleks (2 jawaban benar dan Menjododohkan dengan menarik garis), jawaban singkat serta uraian.
Puasa Ramadhan adalah wajib bagi umat Islam. Tujuannya agar umat Islam dapat bertakwa kepada Allah. Puasa memberikan banyak manfaat seperti melatih disiplin, keseimbangan hidup, dan persaudaraan.
Puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Terdapat syarat, rukun, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Syarat puasa antara lain beragama Islam dan baligh. Rukun puasa meliputi niat dan menahan diri dari makan minum. Puasa akan batal jika melakukan makan minum, muntah sengaja, haid, nifas, atau hubungan seksual.
Buku saku ini berisi kumpulan doa-doa dari Al Quran dan Sunnah untuk mengobati gangguan guna-guna dan sihir. Buku ini juga menjelaskan tentang proses pengobatan ruqyah dan syarat-syarat seorang raqi.
This document provides a word-by-word translation of the first chapter (surah) of the Quran, Surah Al-Fatihah, in Arabic with explanations of the root words and meanings in English. It analyzes each word and phrase across the 7 verses, explaining etymologies and translating the meanings. Key details analyzed include references to Allah's names like ar-Rahman and ar-Rahim, seeking refuge with Allah from Satan, seeking guidance on the straight path, and discussions of those who have earned blessings vs wrath.
New Edited and updated slides.
Ruku by Ruku pointers.
Flow charts and action pointers added.
Self Evaluation chart added
Virtues and duas and much more!
Puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Islam pada bulan Ramadhan yang meliputi menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit hingga terbenam matahari serta memenuhi syarat dan rukun puasa. Puasa Ramadhan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menahan nafsu. Terdapat juga hukum bagi yang melewatkan atau gagal melaksanakan puasa seperti qada', fidyah, dan kif
Dokumen ini membahas tentang sujud syukur dan sujud tilawah di luar shalat. Sujud syukur dilakukan sebagai tanda syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan, sedangkan sujud tilawah dilakukan ketika membaca ayat-ayat sajdah dalam Al Quran. Dokumen ini menjelaskan pengertian, dalil, hukum, syarat, dan cara melakukan kedua jenis sujud tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang shalat sunat Dhuha. Terdapat informasi mengenai keutamaan, anjuran, waktu pelaksanaan, tata cara pelaksanaan, dan doa setelah shalat Dhuha.
Wudhu merupakan ritual keagamaan Islam yang mensucikan diri sebelum melakukan ibadah. Terdiri dari rukun-rukun seperti mencuci muka, tangan, kepala, dan kaki secara berturutan serta diiringi niat. Wudhu membatalkan dengan keluarnya zat dari tubuh, hilangnya akal, atau sentuhan antara lawan jenis. Manfaatnya antara lain membersihkan dosa, mendapat pahala, serta menen
New Edited and updated slides.
Ruku by Ruku pointers.
Flow charts and action pointers added.
Self Evaluation chart added
Virtues and duas and much more!
Buku saku ini berisi kumpulan doa-doa dari Al Quran dan Sunnah untuk mengobati gangguan guna-guna dan sihir. Buku ini juga menjelaskan tentang proses pengobatan ruqyah dan syarat-syarat seorang raqi.
This document provides a word-by-word translation of the first chapter (surah) of the Quran, Surah Al-Fatihah, in Arabic with explanations of the root words and meanings in English. It analyzes each word and phrase across the 7 verses, explaining etymologies and translating the meanings. Key details analyzed include references to Allah's names like ar-Rahman and ar-Rahim, seeking refuge with Allah from Satan, seeking guidance on the straight path, and discussions of those who have earned blessings vs wrath.
New Edited and updated slides.
Ruku by Ruku pointers.
Flow charts and action pointers added.
Self Evaluation chart added
Virtues and duas and much more!
Puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Islam pada bulan Ramadhan yang meliputi menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit hingga terbenam matahari serta memenuhi syarat dan rukun puasa. Puasa Ramadhan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menahan nafsu. Terdapat juga hukum bagi yang melewatkan atau gagal melaksanakan puasa seperti qada', fidyah, dan kif
Dokumen ini membahas tentang sujud syukur dan sujud tilawah di luar shalat. Sujud syukur dilakukan sebagai tanda syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan, sedangkan sujud tilawah dilakukan ketika membaca ayat-ayat sajdah dalam Al Quran. Dokumen ini menjelaskan pengertian, dalil, hukum, syarat, dan cara melakukan kedua jenis sujud tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang shalat sunat Dhuha. Terdapat informasi mengenai keutamaan, anjuran, waktu pelaksanaan, tata cara pelaksanaan, dan doa setelah shalat Dhuha.
Wudhu merupakan ritual keagamaan Islam yang mensucikan diri sebelum melakukan ibadah. Terdiri dari rukun-rukun seperti mencuci muka, tangan, kepala, dan kaki secara berturutan serta diiringi niat. Wudhu membatalkan dengan keluarnya zat dari tubuh, hilangnya akal, atau sentuhan antara lawan jenis. Manfaatnya antara lain membersihkan dosa, mendapat pahala, serta menen
New Edited and updated slides.
Ruku by Ruku pointers.
Flow charts and action pointers added.
Self Evaluation chart added
Virtues and duas and much more!
The document is a Greek language website that discusses why teachers are important. It explains that teachers educate students and help them grow into well-rounded citizens. Teachers impart knowledge and provide guidance to students. A good education is crucial for students' development and future success.
[Ringkasan]
Skripsi ini membahas analisis hubungan antara rasio volume per kapasitas dengan angka kecelakaan lalu lintas di jalan pantura Kabupaten Brebes. Penelitian ini menganalisis data inventori jalan, volume arus, dan data kecelakaan tahun 2012 untuk mengetahui pola hubungan antara rasio volume per kapasitas dengan angka kecelakaan secara umum, berdasarkan jenis, dan tingkat keparahan kecelakaan. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan polinomial
The document summarizes a class discussion on management theory from Chang Jung Christian University's PhD program. The discussion focused on the papers "What Theory is Not" by Robert I. Sutton and Barry M. Staw, and comments on it by Paul J. DiMaggio. It also discussed the paper "The Case for Qualitative Research" by Gareth Morgan and Linda Smircich. The class was led by Professor Lee Yuan-te.
The Izmir ClockTower was built in 1901 in Konak, Turkey. It stands at 25 meters tall and features 4 fountains. The clock tower has become a symbol of the city. People often visit to feed the pigeons and admire its beautiful architecture. Inn Kızlarağası is an old bazaar located in Izmir that was built in 1744. It is a large marketplace where people can shop downstairs and stay upstairs. Visitors can find many crafts, souvenirs, and Turkish coffee at the Inn Kızlarağası bazaar.
Berpuasa dapat membuat seseorang menjadi "orang sakti" karena puasa sebenarnya adalah latihan untuk mengendalikan pikiran dan mengenali diri sendiri. Puasa Ramadhan memberikan kesempatan untuk melatih kesadaran dan menguasai pikiran agar tidak liar. Kesaktian sejati diperoleh dengan memahami makna sebenarnya dari puasa, yaitu mengendalikan hawa nafsu, bukan sekadar menahan lapar dan haus
Makalah ini membahas tentang sholat dalam Islam. Terdapat empat poin utama yang dijelaskan yaitu pengertian sholat sebagai ibadah kepada Tuhan yang terdiri dari perkataan dan perbuatan, hukum sholat yang wajib bagi Muslim, kedudukan penting sholat dalam agama Islam, serta hikmah sholat bagi kehidupan.
Makalah ini membahas tentang ibadah shalat dan zakat. Ibadah merupakan perhambaan manusia kepada Allah yang meliputi ibadah khusus seperti shalat, zakat, puasa dan haji, serta ibadah umum seperti zikir, doa, dan kebaikan kepada sesama. Shalat dan zakat merupakan ibadah pokok dalam agama Islam. Shalat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan jiwa,
1. Khutbah Idul Fitri menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah atas berakhirnya bulan Ramadhan dan merayakan hari raya dengan hati gembira.
2. Ramadhan di Jepang terasa lebih berat karena cuaca panas dan kesibukan, namun Allah berikan kekuatan iman untuk melampauinya.
3. Ibadah Ramadhan seharusnya merubah karakter menjadi lebih baik dan membentuk masyarakat mad
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang shalat khusyu' yang mudah. Terdapat beberapa contoh peristiwa yang menggambarkan bagaimana pelatihan singkat dapat membuat seseorang merasakan khusyu' dalam shalatnya, seperti ketika Hj. Aliyah merasakan perubahan setelah diajak shalat oleh penulis. Contoh lain adalah ketika penulis memimpin shalat di masjid dan melihat beberapa jamaah masih tertund
Puasa ramadhan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan meneladani sifat-Nya seperti kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan nafsu, serta menahan diri dari perbuatan-perbuatan buruk, seseorang dapat menjadi lebih bertakwa. Puasa juga bertujuan untuk membersihkan hati dan menenun "pakaian takwa" yang akan dikenakan pada hari raya idul
Similar to Puasa dan pembentukan disiplin pribadi (20)
1. Puasa dan Pembentukan Disiplin
Pribadi Muslim
Oktober 4, 2007 in Artikel
Syaharuddin*
Ramadhan yang selalu menjamu kita sekali dalam setahun, kini datang lagi. Rasa gembira
dengan kedatangan “tamu” agung ini pun dimanifestasikan dengan berbagai aktivitas, seperti
sholat tarawih pada malam harinya, kemudian memperbanyak membaca Alquran, mengisi
setiap waktu dengan zikir, bersedeqah kepada setiap orang yang memang membutuhkan,
membukakan puasa pada mesjid dan langgar-langgar, serta sholat malam (tahajjud) pada
malam harinya.
Begitu pula dengan ibadah yang berkenan dengan hati. Kita senantiasa menjaga hati
(sebagaimana lagu ini selalu diucapkan oleh Kyai Kondang kita Aa Gym), dari segala
kemunafikan, riya, sombong, tamak, iri dengki, hasad an sebagainya.
Yang jelas semua upaya dalam rangka menyambut tamu agung ini sungguh luar biasa.
Hampir setiap waktu dikerahkan untuk menjamu tamu yang sangat mulia ini, namun muncul
satu pertanyaan dari mungkin sekian banyak pertanyaan dalam hati saya yakni “sudahkah
puasa Ramadhan dapat membentuk pribadi Muslim yang berjiwa disiplin?”. Mungkin
pertanyaan ini mirip dengan ibadah sholat yang sudah kita kerjakan selama ini. Pertanyaan
yang paling mendasar adalah “sudahkah sholat kita dapat mencegah perbuatan keji dan
mungkar?” sebuah pertanyaan yang sampai hari ini belum terjawab dengan baik.
Secara kasat mata mayoritas umat Islam telah mengerjakan ibadah sholat baik yang wajib
maupun sunnah. Namun. tampaknya ibadah yang satu ini tidak banyak berdampak terhadap
diri pribadi seorang Muslim. Lihatlah misalnya para koruptor, mereka adalah sebagian besar
adalah seorang Muslim yang taat menjalankan ibadah sholat, tapi mengapa hal itu bisa ia
lakukan. Analisa saya hanya ada dua, yakni pertama, karena orang tersebut belum
“mendirikan sholat” tapi baru mengerjakan sholat.
Mendirikan dan mengerjakan merupakan dua kata yang mirip tapi tak sama. Menurut saya,
mendirikan sama dengan menegakkan. Jadi, orang yang mendirikan sholat itu artinya
menjaga sholat itu agar tetap tegak, kokoh dan kuat. Sehingga sholat itu dapat merasuki ke
dalam jiwa kita yang paling dalam dan selanjutnya mempegaruhi pola pikir dan perilaku kita
dalam bertindak. Nah, orang yang hanya “mengerjakan” sholat maka ia hanya pada tataran
kulit saja, belum isi. Atau sebatas rutinitas ritual semata, hanya menggugurkan kewajiban an
sich.
Analisa kedua adalah seorang Muslim yang belum mampu meninggalkan perbuatan keji dan
mungkar padahal ia telah menunaikan ibadah sholat, karena jiwanya telah dirasuki oleh sifat
sekulerisme –sekulerisme dalam arti memisahkan antara kehidupan beragama/bertuhan dan
kehidupan dunia. Seorang Muslim yang dihinggapi sifat sekulerisme maka ia tidak pernah
merasakan hubungan antara ibadah sholat dengan bisnis yang ia geluti, dengan aktivitas yang
ia jalankan atau apa saja yang berhubungan dengan aktivitas duniawi. Kasarnya begini,
“urusan dunia ya dunia, urusan akherat ya akherat”, jangan dicampur aduk. Padahal Islam itu
2. adalah agama yang kaafah, artinya sempurna, menyeluruh, paripurna, yang mampu mengatur
segala aspek kehidupan manusia.
Sebelum menjawab pertanyaan tentang hubungan puasa dan disiplin di atas, saya akan
menguraikan beberapa hal tentang beberapa ibadah dalam agama Islam yang berpotensi dapat
membentuk jiwa yang berdisiplin.
Pertama, sholat. Seorang Muslim yang menjalankan ibadah sholat –karena ada juga yang
tidak menjalankan lho….—maka seharusnya ia memiliki disiplin yang tinggi, karena
beberapa hal yang mempengaruhi. misalnya, sholat itu telah ditentukan waktunya. Ada waktu
awal, tengah dan akhir. Walaupun pembagian ini ada kecenderungan untuk tidak berdisiplin,
namun tetap saja sholat itu berpotensi membentuk jiwa yang disiplin karena harus dikerjakan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kedua, zakat. Orang yang ingin berzakat harus memperhatikan waktu. Seorang Muslim yang
menyerahkan zakat fitrah setelah sholat id maka itu tidak lagi dihitung sebagai ibadah zakat,
tapi hanya sedekah biasa. Artinya, seorang Muslim di sini wajib memperhatikan waktu dalam
membayar zakat Begitu pula dengan ibadah haji dan ibadah-ibadah lainnya baik yang
sifatnya wajib maupun sunnah.
Kembali pada persoalan hubungan ibadah puasa dengan disiplin, maka jelaslah bahwa kalau
ibadah sholat, zakat dan haji sangat identik dengan waktu, maka ibadah puasa juga demikian
adanya. Mari kita perhatikan uraina berikut, seorang yang ingin menjalankan ibadah puasa
maka ia di sunnahkan untuk bangun sekitar pukul 03.30 untuk menjalankan ibadah bersahur.
Kita tahu bahwa, saat itu adalah enak-enaknya untuk istirahat malam, namun kita sangat
dianjurkan untuk menjalankan ibadah sunnah (muakadah: sangat dianjurkan) itu walaupun
hanya seteguk air putih. Lalu, kita pun melakukannya. Kemudian, ketika asyiknya kita
bersantap sahur, tiba-tiba alarm waktu imsak (menahan) maka kita pun diperintahkan untuk
berhenti memasukkan apapun ke dalam rongga mulut.
Kemudian, selama menjalankan ibadah puasa sejak pascaimsak sampai menjelang bedug
Maghrib, di sana dibentangkan berbagai aturan-aturan dan larangan-larangan agar puasa kita
tetap terjaga baik kualitasnya maupun pahalanya. Sehingga kita pun dapat terpelihara dari
sia-sianya puasa sebagaimana bunyi dalam sebuah hadis “berapa banyak orang yang
berpuasa, tapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus”.
Larangan-larangan itu dimulai dengan larangan berkata-kata yang tidak terpuji seperti
mengghibah, fitnah, dusta, janji palsu, dan sebagainya sampai larangan “berhubungan”
dengan suami istri (pada di siang hari), serta beberapa larangan dan perintah lainya..
Demikianlah, jika kita perhatikan dengan seksama maka ibadah puasa Ramadhan sangat
berpotensi membentuk jiwa Muslim yang disiplin. Kenyataan yang kita saksikan selama ini
adalah adanya gejala kurang disiplin yang terjadi baik dalam forum-forum ilmiah maupun
non ilmiah. Misalnya rapat. Sudah menjadi sebuah kebiasaan ketika seorang diundang untuk
mengikuti rapat maka bisa dipastikan ia molor antara 30- 60 menit. Atau acara seminar yang
jadwalnya tertulis pukul 09.00 wit, maka yang membacanya lalu berfikir bahwa mulainya
paling pukul 10.00 wit. Atau acara-acara lainnya. Atau suka menunda-nunda pekerjaan.
Padahal waktu kita yang akan datang ya untuk pekerjaan selanjutnya.juga. Maka pantaslah
kalau waktu itu ibarat pedang, kalau kita tidak disiplin memenejnya maka kita bisa
dibunuhnya sendiri.
3. Hal itu terjadi karena rupanya molor sudah menjadi bagian budaya masyarakat, sehingga sulit
meubah perilaku itu dengan sekejab.Perlu proses waktu yang panjang. Oleh karena itu,
momentum puasa Ramadhan ini selayaknyalah kita jadikan sebagai ajang mengubah diri.
Hari esok harus lebih baik dari hari kemarin. Masa depanku harus lebih baik dari masa laluku
agar aku tidak termasuk dalam kelompok orang-orang yang merugi (QS. Al Ashr 1-3).
Penulis adalah Pelajar Sekolah Pascasarjana Sejarah UGM tinggal di Banjarbaru,
email:fikri_025@yahoo.co.id, website:www.syaharuddin.wordpress.com, dan anggota KP
EWA’Mco.
About these ads
Oleh Tabrani. ZA Al-Asyhi
Islam merupakan agama yang mengatur hubungan manusia dengan alam dan
hubungan manusia dengan Allah SWT. Hubungan manusia dengan Allah SWT
diatur secara apik dan komprehensif dalam segudang ibadah. Pelaksanaan ibadah
dalam waktu yang telah ditentukan merupakan bagian dari keutamaan dan
kesempurnaan suatu ibadah.
Ramadhan adalah bulan ibadah, di mana pahala segala amal dilipatgandakan
bahkan ditetapkan jenis ibadah wajib yang khusus hanya dilakukan pada bulan itu
saja yaitu puasa. Bertekad meninggalkan sesuatu yang halal dikerjakan di luar
Ramadhan seperti makan, minum dan hubungan suami istri dalam batas waktu
tertentu merupakan sebuah prestasi luar biasa.
Tidak semua orang mampu menjaga komitmen yang telah dilafazkan dengan lidah
dan dialirkan maksud tujuannya di dalam hati sanubarinya. Karena itu, keistimewaan
puasa akan sangat terasa jika kita mampu memanfaatkan setiap detik kehidupan
dengan bermacam ibadah, sehingga keistimewaan puasa dapat teraktualisasi dalam
kehidupan kita.
Tidak akan bermakna apa-apa bagi kita selama kita sendiri tidak memaknai
kekhususan yang terdapat di dalamnya. Puasa dijadikan begitu istimewa seperti
dituturkan Allah SWT melalui Rasul-Nya: “Segala amal ibadah anak Adam adalah
miliknya kecuali puasa. Ia adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan
pahalanya”. (HR Bukhari).
Dengan segala ‘fasilitas’ dan ‘motivasi’ yang sedemikian itu, diharapkan umat
muslim mampu memanfaatkan puasa ini dengan sebaik-sebaiknya untuk melatih
diri sehingga menjadi hamba yang mampu menyelesaikan sesuatunya tepat pada
waktunya. Rasulullah SAW bersabda: “Waktu adalah pedang, jika kamu tidak
memanfaatkannya maka dia akan memperdayakanmu”.
Memaknai ibadah puasa dalam membentuk jati diri harus cermat dalam
mengoptimalkan pemanfaatan waktu, tidak berarti kita berlebih-lebihan pada ibadah
puasa ini saja dan untuk ibadah lainnya terabaikan. Karena aktualisasi makna puasa
itu justru terdapat dalam ibadah lainnya. Puasa harus menjadi titik tolak perjalanan
kehidupan muslim di sepanjang hayatnya.
4. Dengan kata lain, nilai optimal puasa baru bisa kita dapatkan jika kita menempatkan
puasa ini sebagai inspirasi dan momentum untuk mengubah pola pikir dan perilaku
kita. Puasa diciptakan oleh Allah lengkap dengan fasilitas dan kemewahannya untuk
dimanfaatkan manusia sebagai madrasah kehidupan yang melatih dan mempelajari
pola kehidupan yang menghargai waktu.
Puasa Ramadhan adalah ibadah yang sangat memperhatikan kedisiplinan dalam
menjaga perjalanan waktu seperti niat berpuasa tidak boleh melebihi waktu terbit
fajar dan berbuka puasa juga harus setelah terbenam matahari. Berniat pada malam
hari adalah latihan disiplin tingkat awal, sebagaimana firman Allah: “Makan
minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam”. (QS. Al-Baqarah :
187).
Tidak mudah bagi seseorang untuk berdisiplin masalah waktu, bila tidak dibiasakan
atau dilatih beribadah tepat waktu. Hanya mereka yang pernah merasakan nikmat
ibadah puasa yang bisa ketularan menjadi disiplin. Rasulullah SAW sudah
menekankan umat muslim bagaimana kiat untuk belajar disiplin waktu. Dalam
sabdanya bahwa; jika hari kita lebih baik dari kemarin kita termasuk orang yang
beruntung, akan tetapi jika hari ini kita sama dengan kemarin kita termasuk orang
yang merugi. Dan lebih gawat lagi kalau hari ini lebih jelek dari kemarin maka kita
termasuk orang yang dilaknat Allah, (HR. Hakim).
Akumulasi dari sebuah komitmen untuk tidak meninggalkan puasa disertai dengan
tekad yang kuat untuk mempermanenkannya dan merasa terus diawasi oleh Allah
SWT, maka seseorang yang beribadah tidak akan pernah mentolerir pencemaran
ibadahnya dengan perilaku yang tidak baik seperti tidak tepat waktu menjalankan
tugasnya. Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk membangkitkan niat,
membulatkan kesungguhan dan optimisme untuk meraih kejayaan dunia dan
akhirat. Selamat menunaikan Ibadah Puasa 1433 H, mohon maaf lahir dan bathin.***
*Penulis adalah Peneliti pada SCAD Independent, dan Mahasiswa Magister
Studi Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,
Alumnus Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh.