SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
PROPOSAL PTK
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI DAKWAH ISLAM DENGAN KEARIFAN DAN
KEDAMAIAN DI NUSANTARA DENGAN METODE JIGSAW PADA
PESERTA DIDIK KELAS XII 7 SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 70
JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019-2020”.
OLEH :
Mohammad Akhid, M.Ag
SMA NEGERI 70 JAKARTA
JL BULUNGAN RAYA NO 1 C KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN
2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI DAKWAH ISLAM DENGAN KEARIFAN DAN
KEDAMAIAN DI NUSANTARA DENGAN METODE JIGSAW PADA
PESERTA DIDIK KELAS XII 7 SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 70
JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019-2020”.
Di ajukan Oleh:
Mohammad Akhid,
Disetujui dan disahkan oleh
Kepala SMA Negeri 70 Jakarta
Dr Ratna Budiarti, M.Biomed.
NIP. 196501131991032001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, nikmat, serta inayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas yang disusun pada tahun
pelajaran 2019-20120. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat serta para pengikut setianya.
Sebagai sebuah produk pemikiran, karya ini tentu melibatkan partisipasi
banyak pihak. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada semua pihak penyusun
perlu menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan amal
baik mendapat imbalan yang setimpal dari Allah dan senantiasa mendapat ridlo-
nya, Amin. Laporan PTK ini sangat sederhana dan masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran selalu penulis harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan. Penulis berharap semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
Akhirnya, meskipun penyusun telah berusaha secara maksimal untuk
menghasilkan sebuah karya yang berkualitas, namun penyusun mengakui masih
banyak sekali kekurangan yang berada di luar jangkauan penyusun untuk
memperbaikinya. Oleh karena itu saran dan kritik konstruktif akan selalu penyusun
harapkan dari semua pihak. Semoga Allah senantiasa membimbing kita semua ke
jalan lurus yang diridhai-Nya.
Jakarta, 11 November 2019
Penyusun,
Mohammad Akhid, M.Ag
NIKKI.1005162
iii
Daftar Isi
Halaman Judul.........................................................................................................I
Kata Pengantar ........................................................................................................II
Daftar Isi.................................................................................................................III
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................1
B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................. 4
Identifikasi Masalah............................................................................................5
Batasan Masalah................................................................................................. 5
Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan Penelitian................................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................6
Bab II Kajian Teori
A. Deskripsi Teoritik
Hasil Belajar....................................................................................................... 7
Metode Jigsaw............................................................................................................ 9
B. Penelitian yang relevan ...................................................................................10
C. Hipotesis Tindakan..........................................................................................10
Bab III Metodologi Penelitian
A. Setting Penelitian...............................................................................................11
B. Persiapan PTK...................................................................................................11
C. Subjek Penelitian...............................................................................................13
D. Sumber Data ......................................................................................................13
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data...................................................................14
F. Indikator Kinerja................................................................................................15
G. Analisis Data......................................................................................................15
H. Prosedur Penilaian.............................................................................................17
Siklus I...............................................................................................................17
Siklus II..............................................................................................................18
iv
Bab IV Deskripsi dan Analisa Data
A. Deskripsi Data..................................................................................................20
B. Analisis Data .....................................................................................................28
Bab V Penutup
A. Simpulan............................................................................................................32
B. Saran-Saran .......................................................................................................32
Lampiran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya
manusia. Selain itu pendidikan juga merupakan salah satu instrumen yang
digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan
melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan bertujuan
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan adalah salah satu bentuk
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh
karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya
terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan1
.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memberikan
sejumlah pengetahuan dan bimbingan kepada Peserta Didik, sesuai dengan tujuan
pendidikan. Salah satu upaya guru adalah membantu Peserta Didik dalam proses
belajar mengajar. Guru merupakan ujung tombakkeberhasilan kegiatan
pembelajaran di sekolah yang terlibat langsung dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sangat bergantung pada perencanaan yang dilakukan guru. Tugas guru
bukan semata-mata mengajar, tetapi lebih kepada membelajarkan Peserta Didik.
Hal itu dapat tercapai apabila setiap guru dibekali dengan keahlian dan
keterampilan yang optimal di bidangnya masing-masing.
Pendidikan sering ditafsirkan sebagai bimbingan kepada anak untuk
mencapai kedewasaan yang kelak mampu berdiri sendiri dan mengejar cita- cita.
Maka itu diperlukan suatu bimbingan dan penyuluhan agar seorang anak dapat
berkembang dan mempunyai kepribadian yang sesuai dengan tujuan pendidikan
1
nwar, Muhammad. Filsafat pendidikan. Kencana, 2015. 6
2
nasional. Perkembangan mental peserta didik di sekolah untuk mewujudkan tujuan
itu antara lain, kemampuan untuk bekerja secara abstraksi menuju konseptual.
Implikasinya pada pembelajaran harus memberikan pengalaman yang bervariasi
dengan penerapan metode yang efektif mengingat pembelajaran harus
memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik.
Dalam rangka pengajaran, banyak model alternatif yang bisa dipilih oleh
pendidik. Hanya saja permasalahannya bagaimana memilih dan menggunakan
model pembelajaran yang dapat menampilkan kegiatan belajar yang optimal dan
banyak menampilkan segi-segi keterampilan proses sehingga materi yang diajarkan
tidak hanya mencapai ranah kognitif peserta didik melainkan juga sampai pada
ranah kognitif -psikomotoriknya. Di samping itu penggunaan model pembelajaran
harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti tujuan yang akan dicapai, perbedaan
individual peserta didik, kemampuan tenaga pendidik , sifat dari materi pelajaran,
situasi kelas, kelengkapan fasilitas, dan lain sebagainya sehingga paserta didik akan
termotivasi dalam mengikuti pelajaran demikian pula tujuan pengajaran akan
tercapai dengan baik .
Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan
hukum-hukum Agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran Islam, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai Agama
Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan
bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Masalah besar dalam
pendidikan selama ini adalah kuatnya dominasi pusat dalam penyelenggaraan
pendidikan sehingga yang muncul adalah metode hafalan dan monolog, materi ajar
yang banyak, serta kurang menekankan pada pembentukan karakter bangsa.
Sehingga permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran, khususnya
pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada Peserta
Didik secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif .
Pentingnya pembelajaran PAI di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan
dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
3
ketakwaannya, berbangsa dan bernegara. Pada umumnya peserta didik sering
mengalami kesulitan dalam menyerap pembelajaran PAI pada dimensi Tarikh
(sejarah). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah dalam
pembelajarannya sejarah tidak bersentuhan langsung dengan kehidupan nyata
peserta didik, menghafal tanggal dan nama dalam sejarah tidak banyak bersentuhan
dengan kehidupan mereka setelah ujian. Apalagi setelah sukses menghafal banyak
hal dalam peristiwa sejarah, ternyata muncul perdebatan ternyata apa yang sudah
dihafalkan itu tidak sesuai dengan fakta. serta perbedaan tingkat memori pengingat
yang dimiliki oleh peserta didik pada materi tersebut. Dengan adanya hal tersebut
secara otomatis membuat prestasi belajar mereka tidak bisa mencapai target
pembelajaran yang sudah di rencanakan. Oleh karena itu maka di perlukan strategi
yang menarik agar peserta didik mampu meningkatkan prestasi belajarnya.
Kesulitan juga berasal dari guru PAI, yang kurang dapat memotivasi peserta
didik untuk lebih menyukai materi Tarikh (Sejarah). Selain itu model pembelajaran
yang digunakan guru juga kurang variatif, sehingga membosankan peserta didik.
Dalam Penyampaian Materi ini, guru lebih banyak mendominasi kelas sedangkan
peserta didik hanya dilibatkan sekadarnya, misalnya hanya disuruh membaca
halaman sekian lalu guru yang banyak menjelaskan. Penggunaan alat atau media
pembelajaran juga kurang memadai, akibatnya guru hanya mampu untuk
menjelaskan dengan cara ceramah saja. Dalam hal ini, diperlukan guru yang kreatif
yang dapat membuat pembelajaran lebih menarik peserta didik. Suasana kelas perlu
dirancang dan ditata sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran
yang tepat, agar peserta didik dapat mudah memahami materi pembelajaran. Dalam
Al-Qur’an ada beberapa ayat yang terkait secara langsung tentang dorongan untuk
memilih strategi secara tepat dalam proses pembelajaran, diantaranya dalam surat
An-Nahl ayat 125:
‫ا‬
ُ
‫ع‬
ْ
‫د‬
ُ
‫ا‬
ُ‫ن‬ َ‫س‬
ْ
‫ح‬
َ
‫ا‬ َ‫ِه‬ ْ‫ِت‬
َّ
‫ال‬‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
ْ
‫ل‬‫اد‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ة‬
َ
‫ن‬َ‫س‬َْ
‫اْل‬ ‫ة‬
َ
‫ظ‬‫ع‬ْ‫و‬َ‫م‬
ْ
‫ال‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫م‬
ْ
‫ك‬
ْ
‫اْل‬‫ب‬
َ
‫ك‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ل‬
ْ
‫ي‬‫ب‬َ‫س‬
‫ى‬
‫ٰل‬
ۗ
َ
‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬
َّ
‫ن‬‫ا‬
‫ه‬‫ل‬
ْ
‫ي‬‫ب‬َ‫س‬ ْ‫ن‬
َ
‫ع‬
َّ
‫ل‬
َ
‫ض‬ ْ‫ن‬َ‫م‬‫ب‬ ُ‫م‬
َ
‫ل‬
ْ
‫ع‬
َ
‫ا‬ َ‫و‬
ُ
‫ه‬
ۗ
َ‫ن‬
ْ
‫ي‬‫د‬َ‫ت‬
ْ
‫ه‬ُ‫م‬
ْ
‫ال‬‫ب‬ ُ‫م‬
َ
‫ل‬
ْ
‫ع‬
َ
‫ا‬ َ‫و‬
ُ
‫ه‬َ‫و‬
4
Artinya: Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.
Melihat realita tersebut sangat diperlukan cara atau solusi untuk mencapai
hasil belajar materi Tarikh (sejarah) sesuai yang diharapkan yaitu pencapaian nilai
diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Cara tersebut berkaitan dengan metode
yang digunakan guru saat pembelajaran, agar menarik dan motivasi peserta didik
mengikuti pembelajaran. Dengan adanya motivasi belajar, maka peserta didik akan
lebih memahami materi pelajaran. Berkaitan penggunaan metode, diharapkan
peserta didik yang lebih aktif untuk memecahkan materi pelajaran, dan guru hanya
sebagai mediator dan fasilitator yang menyediakan berbagai bahan penunjang
pembelajaran peserta didik di kelas. Salah satu metode pembelajaran yang dapat
digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah melalui metode
Jigsaw. Karena metode pembelajaran tipe Jigsaw lebih efektif untuk meningkatkan
aktivitas peserta didik dalam bekerja sama dan ketrampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah materi pelajaran, serta metode ini sesuai dengan budaya
bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong. Berkaitan dengan
uraian diatas, maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul:
“UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI DAKWAH ISLAM DENGAN KEARIFAN DAN
KEDAMAIAN DI NUSANTARA DENGAN METODE JIGSAW PADA
PESERTA DIDIK KELAS XII SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 70
JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019-2020”.
5
B. IDENTIFIKASI, BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar penyusun bayak menemui berbagai
persoalan yang seringkali mengganggu proses KBM diantaranya adalah sebagai
berikut:
MASALAH ANALISIS PENYEBAB
Peserta didik pasif dan kurang
semangat
Kurang tertarik dengan materi ajar, metode
tidak menarik, peserta didik tidak
dilibatkan
Motivasi belajar rendah Belum memahami pentingnya belajar
sejarah
Tugas peserta didik tidak
terselesaikan
Terlalu banyak atau berat tugas yang
diberikan
Hasil belajar Peserta didik dibawah
KKM
Proses pembelajaran tidak berjalan optimal
Peserta didik ramai di kelas, bahkan
sering membolos
Manajemen kelas kurang baik, reward dan
Punishment tidak diterapkan dalam KBM
Untuk menghindari kesalah pahaman peneliti memberikan batasan masalah
sebagai berikut:
1. Penelitian mengenai manfaat penggunaan metode Jigsaw dalam meningkatkan
hasil belajar pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Dakwah Islam Dengan
Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara dengan metode jigsaw pada Peserta
Didik kelas XII semester 1 di SMA Negeri 70 Jakarta Tahun Pelajaran 2019-
2020.
2. Hasil belajar dibatasi pada ulangan harian atau penilaian formatif yang
berkaitan dengan kompetensi dasar Perkembangan Islam di Nusantara
Sedangkan rumusan masalah pada penelitian ini dirumuskan oleh penulis
sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode Jigsaw pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam pada Peserta Didik kelas XII 7 semester 1 di SMA Negeri 70 Jakarta
Tahun Pelajaran 2019-2020?
2. Bagaimanakah pengaruh Metode Jigsaw terhadap hasil belajar psereta didik
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XII 7 tahun pelajaran
2019-2020 ?
6
C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam pada materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian di
Nusantara pada peserta didik kelas XII 7 di SMA Negeri 70 Jakarta tahun
pelajaran 2019-2020
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada materi
Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian di Nusantara setelah
diterapkannya metode Jigsaw pada Peserta Didik kelas XII 7 tahun pelajaran
2019-2020.
D. MANFAAT PENELITIAN
Kegunaan yang diharapkan dari penyusunan penelitian tindakan kelas ini
adalah:
1. Secara teoritis
Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori tentang metode Jigsaw
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Secara praktis
a. Bagi guru dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi guru
dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran guru dalam
meningkatkan pembelajarannya.
b. Bagi peserta didik akan memperoleh penyampaian mata pelajaran
Pendidikan Islam yang tidak membosankan, dan kemudahan dalam
menguasai materi Sejarah perkembangan Islam di Nusantara.
c. Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan serta menerapkan
teori yang diperoleh ke dalam praktek pembelajaran di kelas.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. Hasil Belajar
a. Pengertian
Hasil Belajar Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotor2
.
Belajar merupakan perubahan suatu tingkah laku yang mengarah
kepada yang lebih baik dari sebelumnya. Belajar terjadi melalui proses
latihan dan pengalaman. Tingkah laku yang mengalami perubahan
menyangkut beberapa aspek fisik maupun psikhis, misalnya perubahan
dalam pengertian, pemecahan dalam suatu masalah, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.3
Jadi belajar adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan kata lain belajar
untuk peserta didik dimaknai sebagai proses seseorang untuk memperoleh
pengetahuan, tingkah laku, dan keterampilan yang baru. Sehingga dengan
adanya pengetahuan, tingkah laku, dan keterampilan yang baru tersebut
akan menimbulkan pengaruh yang positif dan akan tercipta perubahan yang
lebih baik pada diri seseorang tersebut Belajar dan mengajar sebagai suatu
proses mengandung tiga unsur, yakni tujuan pengajaran (instruksional),
pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar atau achievement
merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial
2
Syaiful Bahri Djamarah,, Psikologi Belajar Edisi 2, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 13
3
2Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal, Psikologi Pendidikan “Modul Orientasi Pembekalan
Calon PNS”, (Jakarta: Depag, 2004), hlm. 53.
8
atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh
seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan
motorik. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan peserta
didik akan mata pelajaran yang ditempuhnya Jadi, hasil belajar adalah suatu
hasil yang telah dicapai peserta didik setelah adanya proses latihan atau
pengalaman belajar.
Hasil belajar di lingkungan sekolah bisa dilihat dari kemampuan
peserta didik mengerjakan tugas-tugas sekolah sesuai dengan mata
pelajaran masing-masing. Jika peserta didik mendapat nilai di atas KKM,
maka peserta didik tersebut dikatakan sudah mampu menguasai mata
pelajaran tersebut, namun sebaliknya jika peserta didik mendapat nilai di
bawah KKM maka peserta didik belum menguasai mata pelajaran. Hasil
belajar dibedakan menjadi tiga, yaitu hasil belajar pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).
b. Kriteria Hasil Belajar
Untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan maka ada kriteria
untuk menentukan tingkat keberhasilan atau hasil belajar peserta didik.
Menurut Nana Sudjana, ada dua kriteria yang dijadikan sebagai tolok ukur
keberhasilan hasil belajar yaitu:
1) Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya
2) Kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya.
Saifuddin Azwar berpendapat tes sebagai pengukur prestasi,
sebagaimana namanya tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur
prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam belajar.
Penilaian atau tes itu berfungsi untuk memperoleh umpan balik dan
selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, maka
penilaian itu disebut tes formatif. Tetapi jika penilaian itu berfungsi untuk
mendapatkan informasi sampai mana prestasi atau penguasaan belajar
peserta didik yang selanjutnya diperuntukkan bagi penentuan lulus tidaknya
seorang peserta didik maka penilaian itu disebut penilaian sumatif.
9
2. Metode Jigsaw
Jigsaw berasal dari bahasa Inggris yang berarti gergaji ukir. Jadi
metode Jigsaw merupakan cara yang digunakan dengan pola sebuah gergaji
di mana peserta didik melakukan kegiatan belajar bekerja sama dengan
peserta didik untuk mencapai tujuan bersama.
Pembelajaran metode jigsaw menitik beratkan kepada kerja
kelompok dalam bentuk kelompok kecil yang terbagi atas kelompok asal
(home teams) dan kelompok ahli (expert). Berbagai materi disajikan kepada
peserta didik dalam bentuk teks, dan setiap individu bertanggung jawab
untuk mempelajari porsi materinya.4
Berdasarkan pernyataan di atas bahwa pembelajaran metode jigsaw
itu kegiatan belajar mengajar dengan cara kerja kelompok yang terdiri dari
kelompok asal dan kelompok ahli sesuai porsi materinya tertentu serta
memikul tanggung jawab pada masing-masing kelompok. Kelompok asal
tersebut terdiri dari peserta didik yang heterogen dihadapkan permasalahan
yang berbeda-beda. Sedangkan kelompok ahli bertugas membahas
permasalahan yang dihadapi, selanjutnya hasil diskusi itu dibawa ke
kelompok asal untuk disampaikan kepada anggotanya.
Langkah-langkah pembelajaran metode jigsaw Pembelajaran
metode jigsaw langkah-langkah sebagai berikut:
• Pertama, Kelas diatur dalam sejumlah kelompok pangkalan dengan
kira-kira enam anggota masin-masing.
• Kedua, tugas dibagi kedalam jumlah bagian yan sama dengan topik
yang berbeda-beda.
• Ketiga, di dalam tiap kelompok pangkalan, setiap peserta didik meneliti
satu dari isu atau pertanyaan yang berbeda- beda itu.
• Keempat, kelompok menugaskan tugas khusus untuk anggota
kelompok berunding di antara mereka mengenai siapa yang akan
melakukan apa.
4
Richard I. Arends, Learning To Teach, terj. Helly Prajitno dan Sri Mulyantini Soetjipto
(Jogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 13
10
• Kelima, apa hasil simpulan dari masing-masing topik bacaan tersebut,
setelah selesai meneliti dan membacanya. Kemudian peserta didik
disuruh menguraikan atau membacakan
B. Penelitian Relevan
Dalam Menyusun Penelitian Tindakan Kelas ini penulis menemukan penelitian
sejenis yang relevan untuk mendukung penelitian penulis, yaitu sebagai berikut:
a. Penelitian Tindakan Kelas yang ditulis oleh Hafidhotun Nadhiroh yang
berjudul Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Pai Materi Sejarah Perkembangan Islam Di Nusantara Dengan
Strategi Crossword Puzle Pada Peserta didik Kelas IX A SMP Islam Mbah
Bolong Diwek Jombang.
b. Skripsis yang ditulis oleh santi anggrayani penerapan metode jigsaw untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran pai kelas x di
sekolah menengah atas negeri 04 Kaur.
Dari beberapa penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan penelitian
yang menjadi kajian peneliti, yaitu mengkaji tentang peningkatan hasil
belajar peserta didik pada materi Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara
dengan metode Jigsaw atau metode lainnya. Penelitian di atas juga
mempunyai perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan diantaranya:
mata pelajaran penelitian, subyek penelitian, dan waktu penelitian
berbeda.serta metode yang berbeda.
C. Hipotesis Tindakan
Berkaitan dengan hipotesis penelitian, perlu dicatat bahwa keberadaan
hipotesis adalah sebagai kesimpulan sementara tentang masalah yang merupakan
perkiraan tentang keterikatan variabel-variabel yang diteliti. Sehubungan dengan
pendapat tersebut diatas, maka hipotesis yang penulis ajukan adalah bahwa:
penggunaan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Dakwah Islam Dengan
Kearifan Dan Kedamaian di Nusantara Kelas XII 7 di SMA Negeri 70 Jakarta
tahun pelajaran 2019-2020.
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) yang dilakukan di SMA Negeri 70 Jakarta pada
mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Dakwah Islam Dengan
Kearifan Dan Kedamaian di Nusantara Kelas XII tahun pelajaran 2019-2020
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan waktu penelitian
Sebagai berikut :
a. Siklus I : Bulan September 2019
b. Siklus 2 : Bulan Oktober 2019
B. Persiapan PTK
Dalam persiapan PTK ini peneliti akan menjabarkan Kompetensi
Dasar yang akan dijadikan fokus PTK:
Larangan minuman keras, judi dan pertengkaran adalah materi
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas 8 dengan Kompetensi Dasar
sebagai berikut:
1.8 Meyakini kebenaran ketentuan dakwah berdasarkan syariat Islamdalam
memajukan perkembanganIslam di Indonesia
2.8 Bersikap moderat dan santun dalam berdakwah dan mengembangkan
ajaran Islam.
3.8 Menganalisis dan mengevaluasi strategi dakwah dan perkembanganIslam
di Indonesia
4.8 Menyajikan prinsip-prinsip strategi dakwah dan perkembangan Islam di
Indonesia
Instrumen pengumpulan data ini terdiri dari instrumen pembelajaran
dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik, dan
lembar evaluasi. Adapun untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
12
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan perangkat pembelajaran yang dibuat guru dalam
merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. RPP ini juga
merupakan acuan atau pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas, karena memberikan gambaran lengkap, jelas, dan utuh
tentang kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. RPP yang baik adalah
RPP yang dapat dilimplementasikan oleh setiap orang sesuai dengan langkah
kegiatan rinci yang dimaksud penyusunnya.
2) Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan sekumpulan materi yang akan diajarkan atau
disampaikan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat diambil dari
berbagai sumber yang kredibel, tentunya disesuaikan dengan kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Media pembelajaran
juga termasuk ke dalam bahan ajar karena digunakan sebagai alat bantu
yang mendukung tersampaikannya materi pelajaran.
3) Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD merupakan langkah-langkah yang dirancang guru dengan
menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Lembar Kerja
Peserta Didik atau LKPD dibuat untuk menuntun peserta didik dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran yang diharapkan. LKPD dapat
dirancang dalam pembelajaran kelompok atau individu. Dengan bentuk
kelompok dapat memfasilitasi peserta didik dalam bertukar informasi,
melatih kerja sama dan masih banyak dampak pengiring lainnya. Lembar
kerja individu juga dapat melatih kemandirian peserta didik dan tentunya
memperdalam pemahaman konsep peserta didik.
4) Lembar Evaluasi
Lembar Evaluasi atau LE dibuat sebagai tolak ukur kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Dengan kata lain LE digunakan untuk
menilai ketersampaian dan pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran. LE ini berbentuk tes tulis baik pilihan ganda atau isian untuk
dikerjakan secara individu yang memuat keseluruhan pokok materi dan
13
yang pasti harus memuat soal yang dapat menilai ketercapaian indikator
pembelajaran.
C. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Peserta Didik kelas
XII MIPA 7 SMA Negeri 70 Jakarta dengan jumlah Peserta Didik adalah 39.
D. Sumber Data
1. Data
Data adalah catatan fakta-fakta atau keterangan yang akan diolah
dalamkegiatan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data-data yang dapat menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan
penelitian.5
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagi
berikut:
a. Skor hasil pekerjaan secara individu dan kelompok pada latihan soalsoal.
b. Pernyataan verbal siswa dan guru yang diperoleh dari hasil wawancara
sehubungan dengan proses pembelajaran dan pemahaman terhadap
materi.
c. Hasil observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh teman sejawat
dan satu guru PAI di sekolah tersebut terhadap aktifitas praktisi dan siswa
dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan oleh peneliti.
d. Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran selama penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh.6
Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.
Sumber data primer yaitu informan (orang) yang dapat memberikan
informasi tentang data penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah
Peserta Didik KelasXII MIPA 7 SMA Negeri 70 Jakarta. Hal ini menjadi
5
Rosman Hartini Sam’s, Model Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Teras, 2010), hal. 18
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), cet. XIV, hal.107
14
pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam
pembelajaran yang diberikan dengan diterapkannya penggunaan Metode
Jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Sumber data
sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Berikut adalah
penjelasannya.
a. Data Kualitatif . Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi kegiatan
guru dan peserta didik, lembar catatan lapangan serta hasil wawancara.
b. Data Kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari nilai hasil Ulangan Harian
materi sebelumnya yaitu perkembangan ilmu pengetahuan bani Abbasiyah
dan nilai pada setiap akhir siklus. Data ini digunakan sebagai data
pendukung dari data kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Prosedur pengumpulan data meliputi teknik pengumpulan data dan instrumen
pengumpulan data. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
a. Teknik Pengumpulan Data. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1) Tes.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh seseorang atau kelompok (Arikunto, 2013:193). Tes dalam
penelitian ini dilakukan di setiap akhir siklus pada peserta didik digunakan
untuk mengetahui dan memperoleh data tentang pemahaman konsep pada
materi, merumuskan analisis dan refleksi tindakan selanjutnya, dan untuk
mengetahui ketuntasan belajar peserta didik. Materi yang dicantumkan
sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan.
2) Observasi.
Observasi merupakan cara pengumpulan data yang didasarkan pada
pemantauan atas kejadian, proses yang terjadi selama pemberian tindakan.
15
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu kejadian atau fenomena dalam
objek penelitian.
3) Wawancara.
Wawancara merupakan teknik yang digunakan untuk menggali informasi
tentang tanggapan/respon peserta didik terhadap proses pembelajaran yang
telah berlangsung.
4) Cacatan Lapangan.
catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang dilihat,
didengar, diamati, dan difikirkan dalam rangka mengumpulkan data dan
refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Pada penelitian ini,
catatan lapangan digunakan untuk mencatat kegiatan atau situasi selama
penelitian yang tidak terdapat dalam lembar observasi dan digunakan
sebagai pertimbangan perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya.
F. Indikator Kinerja
Penelitian dikatakan berhasil apabila pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan metode Jigsaw mendapatkan nilai cheklist minimal 19 atau
mendapatkan kriteria baik/baik sekali, serta setiap sintaksnya terlaksana tanpa
hambatan yang berarti.
Peningkatan yang terjadi pada kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa dapat dikatakan berhasil apabila siswa dapat mencapai dan
atau melebihi KKM yang telah ditetapkan yaitu 75. Ketuntasan klasikal kelas
yaitu apabila sudah mencapai 85% atau 33 siswa mencapai dan atau melebihi
KKM, maka penelitian dinyatakan berhenti dan tidak melanjutkan pada siklus
III.
G. Teknik Analisa
Analisis data adalah proses penyusunan, mengkategorikan data,
mencari pola atau tema untuk memahami makna (Nasution, 1988). Menurut
Bogdan dan Biklen (1992), analisis data merupakan proses mencari dan
mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-
bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Data-data yang dikumpulkan bisa
16
menambah pemahaman peneliti termasuk bahan data yang diterima dari pihak
lain. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengumpulkan data, memilah data,
menata data, membagi data menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola,
mensistematikannya, mencari pola, menemukan apa yang penting, adan apa
yang akan peneliti laporkan.
Proses analisis data dalam penelitian tindakan kelas, sesuai dengan langkah-
langkah berikut.
1. Dari pengumpulan data di lapangan (sekolah) sudah dianggap cukup, maka
seluruh data kemudian diidemtifikasi selanjutnya dikelompokkan antara
peserta didik yang tuntas dan yang belum tuntas belajar.
2. Data yang terkumpul lalu diolah dengan pengolahan data prosentase,
dengan menggunakan rumus: Fx 100 P = N 22
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekwensi dari jawaban alternatif jawaban yang berhubungan dengan
masalah yang dinyatakan
N = Jumlah seluruh responden
3. Tingkat penguasaan peserta didik dikelompokkan sebagai berikut.
76 % - 100 % = baik sekali
51 % - 75 % = baik
26 % - 50 % = cukup
0 % - 25 % = kurang
Setiap kategori data yang didapatkan, selanjutnya dideskripsikan dalam
laporan penelitian yang terangkum dalam temuan penelitian. Kemudian
hasil rangkuman dibahas dengan jalan membandingkan melalui teori yang
ada. Peneliti juga memberi komentar dan saran-saran terhadap penentuan
sikap terbaik dalam bentuk pemecahan masalah yang dapat dipergunakan
sebagai wacana atau langsung dilakukan jika memungkinkan dari temuan
kasus-kasus di kelas.
17
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini adalah:
1. Siklus 1
Pada siklus 1 dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 6.1 Menjelaskan perkembangan Islam
di Indonesia yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan
menggunakan pembelajaran strategi kooperative tipe Jigsaw.
2) Membuat rencana pembelajaran sesuai materi perkembangan Islam di
Indonesia.
3) Menyiapkan lembar kerja peserta didik
4) Membuat Instrumen yang digunakan dalam siklus pertama ini berupa:
a) Lembar observasi untuk melihat aktivitas peserta didik pembelajaran
di kelas dengan strategi kooperatif tipe Jigsaw.
b) Butiran soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik.
c) Daftar pembagian kelompok asal dan ahli.
b. Pelaksanaan
1) Membagi peserta didik dalam lima kelompok asal dan ahli dalam
menyajikan materi pelajaran, sesuai pembagian tugas masing-masing.
2) Materi diberikan dalam bentuk diskusi
3) Guru mengarahkan kelompok dalam diskusi kelompok.
4) Salah satu kelompok diskusi, mempresentasikan hasil kerja kelompok.
5) Peserta didik memperoleh kesempatan untuk memberikan tanggapan
6) Melakukan penguatan dan kesimpulan bersama peserta didik.
7) Melakukan pengamatan.
8) Guru memberikan pertanyaan
c. Pengamatan
1) Keadaan berlangsung kegiatan proses belajar mengajar. Objek yang
diamati meliputi: aktivitas peserta didik (minat, tanggung jawab,
18
partsipasi dan tata karma)
2) Kemampuan peserta didik dalam diskusi kelompok baik pada asal
maupun asal. Untuk observasi maka dilakukan dengan teknik penelitian
berpedoman pada arah yang spesifik, sistematis, terfokus, dan direkam
dengan cermat, harus dapat diuji akurasi, validitas, dan reliabilitasnya.
d. Refleksi
Melakukan penilaian dari seluruh proses tindakan siklus yang
dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul. Penelitian tindakan kelas ini
berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:7
.
1) Peserta didik dinyatakan meningkatkan aktivitas belajar sekurang-
kurangnya 75%.
2) Peserta didik meningkat hasil belajar ketuntasan 75% mendapat nilai
75.
2. Siklus 2
Siklus kedua ini seperti halnya dengan siklus pertama, terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
1) Membuat rencana berdasarkan hasil refleksi pertama, selanjutnya
melakukan analisis kurikulum Kompetensi Dasar (KD) 6.2
Menunjukkan contoh perkembangan Islam di Indonesia.
2) Membuat rencana pembelajaran sesuai materi perkembangan Islam
di Indonesia.
3) Menyiapkan lembar kerja peserta didik
4) Membuat Instrumen yang digunakan dalam siklus kedua ini berupa:
a) Lembar observasi aktivitas peserta didik untuk melihat keadaan
peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas dengan strategi
kooperatif tipe Jigsaw.
b) Butiran soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta
didik.
7
Sanapiah Faisal dan Mulyadi Guntur Waseso, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya:
Usaha Nasional, 1982), h. 206
19
b. Pelaksanaan
1) Melanjutkan pembagian kelompok peserta didik dalam lima
kelompok asal dan ahli dalam menyajikan materi pelajaran, sesuai
pembagian tugas masing-masing serta membuat hal berdasarkan
hasil refleksi pertama.
2) Materi diberikan dalam bentuk diskusi
3) Guru mengarahkan kelompok dalam diskusi kelompok.
4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok.
5) Memberikan tanggapan
6) Melakukan penguatan dan kesimpulan bersama peserta didik.
7) Melakukan pengamatan.
8) Guru memberikan pertanyaan
c. Pengamatan
Melakukan pengamatan bagaiman keadaan berlangsung. Objek
yang diamati meliputi: aktivitas belajar peserta didik (minat, tanggung
jawab, partsipasi dan tata karma). Hal ini sesuai dengan lembar
pengamatan.
d. Refleksi
Melakukan penilaian tindakan siklus kedua yang dilakukan,
berdasarkan data yang terkumpul. Penelitian tindakan kelas ini berhasil
apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
1) Peserta didik dinyatakan meningkat aktivitas belajar dengan
ketentuan 75%.
2) Peserta didik meningkatn hasil belajar ketuntasan menncapai 75%
mendapat nilai 70.
20
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
A.Deskripsi Data
1. Siklus I
Pada siklus I peneliti mencoba menggunakan metode Jigsaw pada proses
pembelajaran PAI Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di
Nusantara yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 September 2019.
Beberapa tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1. Membuat RPP
2. Guru merancang kelompok kooperatif yaitukelompok asal dan kelompok
ahli.
3. Guru menerangkan metode belajar tipe Jigsaw.
4. Menyusun lembar evaluasi.
b. Tindakan
Tindakan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario
diantaranya:
1) Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam
2) Menyuruh siswa berdo’a, dan absensi
3) Apersepsi dan motivasi dengan tanya jawab wahyuyang pertama turun.
4) Menyetting kelas
5) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses pelaksanaan
metode Jigsaw.
6) Guru menyiapkan materi diskusi yang dibagi menjadi 6 topik diskusi.
7) Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok, dengan menyuruh peserta
didik menghitung 1 sampai 6. Karena masing-masing kelompok terdiri dari
6 peserta didik (kelompok asal). Pembagian kelompok berdasarkan pandai
tidaknya peserta didik.
8) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal untuk membaca,
memahami, mendiskusikan, serta meringkas materi pembelajaran. Guru
21
berkeliling sambil mengecek pemahaman masing-masing kelompok ahli
dengan memberi pertanyaan.
9) Masing-masing kelompok asal mengirimkan 1 peserta didik ahli ke
kelompok asal lainnya untuk berdiskusi dan memberikan informasi tentang
materiyang telah diperoleh di kelompok asal.
10) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok asalnya lalu
masing-masing peserta didik menyampaikan hasil yang diperoleh selama di
kelompok ahli kepada kelompok asalnya.
11) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran
12) Guru memberikan kuis berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal.
13) Peserta didik mengumpulkan soal
14) Guru mengajak peserta didik berdo’a bersama dansalam
Nilai hasil pada siklus I dapat dilihat padatabel sebagai berikut:
Tabel 1
Nilai Hasil Belajar Siklus I
NO NIS NAMA
Peng Ket
N N
1 26069 AFIFAH ZAFIRA EL TOVIC 100 Tuntas
2 26078 ALIF ZEHAN FARIZA 70 Tuntas
3 26094 ANDHIKA RAMADHAN PRATAMA 70 Tuntas
4 26834 ANGELI BILQIIS CHENDIA 80 Tuntas
5 26103 ARIFA KHAIRUNNISA 60 Tidak Tuntas
6 26137 CHIKA MARITZA EVANANDA 80 Tuntas
7 26143
DANISHARA HAZWARIFA
ANDRIANTO
90 Tuntas
8 26150 DESTINO IHSAN RABBANI 70 Tuntas
9 26159 DUSTIN ARVIN GAIZANI 50 Tidak Tuntas
10 26176 FARHAN MALIK NUGRAHA 80 Tuntas
11 26183 FATIMAH ZAHARANY ANNISSA 70 Tuntas
12 26192 GANESHA RAHMAN LISWANTORO 70 Tuntas
13 26197 GIGIH PUTRA WALIY 70 Tuntas
14 26200 HAERATI 40 Tidak Tuntas
15 26202 HANNA FAYZA KAMALIA 70 Tuntas
16 26215 JELITA ADHI SUWARNA 60 Tidak Tuntas
17 26229 LAILA ADINDA SYALWA 100 Tuntas
18 26274 MUHAMMAD FADHIL 70 Tuntas
19 26278 MUHAMMAD GUNTUR PRIYONO 80 Tuntas
22
20 26281 MUHAMMAD LANDRY ANSYAH 70 Tuntas
21 26283 MUHAMMAD RAIA RAFID 70 Tuntas
22 26457 MUHAMMAD RAKEEN NABIHARIFI 50 Tidak Tuntas
23 26285 MUHAMMAD RAMDANI 40 Tidak Tuntas
24 26300 NABILA RAMADHANTI 60 Tidak Tuntas
25 26304 NAILA PIANDRA MEDDINA NUGRAHA 60 Tidak Tuntas
26 26328 NURAINI FATJRIYAH 90 Tuntas
27 26345 RAHMA WULANDARI 90 Tuntas
28 26373 RIFQI ALAMSYAH 80 Tuntas
29 26396 SAYILAH HIKMAH ROMADON 50 Tidak Tuntas
30 26400 SILFIYA 50 Tidak Tuntas
31 26402 SITI MAHARANI PUTRI PERTIWI 60 Tidak Tuntas
32 26411 SYARIF HIDAYAT 90 Tuntas
33 26414 TAHLIRSTI DIJANE NURHULWAH 90 Tuntas
34 26418 THALITA PUTRI KAYLALUNA 50 Tidak Tuntas
35 26424 TRI SUSILOWATI 50 Tidak Tuntas
36 26430 VERONICA SUCI RAMADHANI 60 Tidak Tuntas
37 26432 VINNCA ZALIKHA WUREEN 60 Tuntas
38 26435 YAN TRI PRASETIO 60 Tuntas
39 26445 ZARA ZAHWA LUBIS 80 Tuntas
Rata-Rata 68,97
Tuntas 23 58%
Tidak tuntas 16 41%
Nilai hasil belajar pada siklus I dapat peneliti gambarkan sebagai berikut:
1) Nilai 90 – 100 sebanyak 7 peserta didik atau 18 %
2) Nilai 70 – 89 sebanyak 16 peserta didik atau 41 %
3) Nilai 50 – 69 sebanyak 14 peserta didik atau 36 %
4) Nilai 30 – 49 sebanyak 2 peserta didik atau 5 %
5) Nilai 10 – 29 sebanyak 0 peserta didik atau 0 %.
Data diatas menunjukkan bahwa pada siklus I hasil belajar peserta
didik hanya ada 23 peserta didik atau 59 % yang tuntas, dan yang tidak
tuntas ada 16 peserta didik atau 41 %. Hasil tersebut belum mencapai
indikator pencapaian nilai yaitu rata-rata nilai hasil soal dengan KKM
70 sebanyak 75 % dari jumlah pesertadidik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
23
Tabel 2
Kategori Nilai Hasil Belajar Siklus I
Nilai Kategori
Siklus I
Peserta
Didik
% Keterangan
90 – 100 Sangat Baik 7 18 % Tuntas
70 – 89 Baik 16 41 %
50 – 69 Cukup 14 36 % Tidak Tuntas
30 – 49 Kurang 2 5 %
10 – 29 Kurang Sekali 0 0 %
Jumlah 39 100 %
Gambar 1.
Grafik Nilai Hasil Belajar Siklus I
c. Observasi
Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus 1
diperoleh sebagai berikut :
1) Guru kurang variatif dalam memberikan penjelasan kepada peserta didik
mengenai materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di
Nusantara.
0
10
20
30
40
50
N 10 - 29 N 30 - 49 N 50 - 69 N 70 - 89 N 90 - `100
Kategori Hasil Nilai Hasil Belajar
Peserta Didik Prosentase
24
2) Guru kurang jelas dalam menerangkan metodeJigsaw kepada peserta didik
sehingga peserta didik belum memahami bagaimana pelaksanaan metode
Jigsaw yang sebenarnya.
3) Pembagian kelompok kurang variatif dilihat dari segi kemampuannya.
d. Refleksi
Selanjutnya, guru melakukan refleksi dengan mengevaluasi kegiatan yang
ada di siklus I yaitu denganmelakukan tindakan sebagai berikut:
1) Guru menerangkan metode Jigsaw kepada pesertadidik sampai mereka
benar-benar paham.
2) Guru lebih sering mengelilingi peserta didik danmengecek pemahaman
mereka.
3) Guru mengacak peserta didik ke dalam kelompokasal yaitu mencampur
peserta didik yang mampu (pandai) dengan yang kurang mampu (tidak
pandai).
Refleksi di atas dilakukan pada siklus II sebagaiupaya perbaikan pada
siklus I.
2. Siklus II
Sesuai dengan refleksi pada siklus I, maka pada siklus II ini peneliti
memperbaiki pelaksanaan metode Jigsaw yang dilakukan pada hari senin, 14
Oktober 2019 dengan tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Membuat RPP
2) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu kelompok asal dan
kelompok ahli.
3) Guru menerangkan metode belajar tipe Jigsawkepada peserta didik
sampai mereka benar-benar mengerti.
4) Menyusun lembar evaluasi
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru mengucapkan salam, menyuruh siswa berdo’a,dan absensi
2) Apersepsi dan motivasi dengan tanya jawab wahyuyang pertama
turun.
25
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Menyetting kelas
5) Guru menyiapkan materi diskusi yang dibagimenjadi 6 topik diskusi.
6) Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok,dengan menyuruh
peserta didik menghitung 1 sampai 6. Karena masing-masing
kelompok terdiri dari 6 peserta didik (kelompok asal).
7) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal untuk
membaca, memahami, mendiskusikan, serta meringkas materi
pembelajaran. Guru berkeliling sambil mengecek pemahaman
masing-masing kelompok ahli dengan memberi pertanyaan.
8) Masing-masing kelompok asal mengirimkan 1 peserta didik ahli ke
kelompok asal lainnya untuk berdiskusi dan memberikan informasi
tentang materiyang telah diperoleh di kelompok asal.
9) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok asalnya
lalu masing-masing peserta didik menyampaikan hasil yang diperoleh
selama di kelompok ahli kepada kelompok asalnya.
10) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran
11) Guru memberikan kuis berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal.
Nilai hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. 3
Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II
NO NIS NAMA
Peng Ket
N N
1 26069 AFIFAH ZAFIRA EL TOVIC 100 Tuntas
2 26078 ALIF ZEHAN FARIZA 80 Tuntas
3 26094 ANDHIKA RAMADHAN PRATAMA 70 Tuntas
4 26834 ANGELI BILQIIS CHENDIA 80 Tuntas
5 26103 ARIFA KHAIRUNNISA 80 Tuntas
6 26137 CHIKA MARITZA EVANANDA 80 Tuntas
7 26143
DANISHARA HAZWARIFA
ANDRIANTO
80 Tuntas
8 26150 DESTINO IHSAN RABBANI 70 Tuntas
9 26159 DUSTIN ARVIN GAIZANI 60 Tidak Tuntas
10 26176 FARHAN MALIK NUGRAHA 90 Tuntas
11 26183 FATIMAH ZAHARANY ANNISSA 70 Tuntas
26
12 26192 GANESHA RAHMAN LISWANTORO 100 Tuntas
13 26197 GIGIH PUTRA WALIY 70 Tuntas
14 26200 HAERATI 60 Tidak Tuntas
15 26202 HANNA FAYZA KAMALIA 80 Tuntas
16 26215 Jelita Adhi Suwarna 90 Tuntas
17 26229 LAILA ADINDA SYALWA 80 Tuntas
18 26274 MUHAMMAD FADHIL 100 Tuntas
19 26278 MUHAMMAD GUNTUR PRIYONO 80 Tuntas
20 26281 MUHAMMAD LANDRY ANSYAH 70 Tuntas
21 26283 MUHAMMAD RAIA RAFID 80 Tuntas
22 26457 MUHAMMAD RAKEEN NABIHARIFI 60 Tidak Tuntas
23 26285 MUHAMMAD RAMDANI 60 Tidak Tuntas
24 26300 NABILA RAMADHANTI 80 Tuntas
25 26304 NAILA PIANDRA MEDDINA NUGRAHA 70 Tuntas
26 26328 NURAINI FATJRIYAH 70 Tuntas
27 26345 RAHMA WULANDARI 90 Tuntas
28 26373 RIFQI ALAMSYAH 100 Tuntas
29 26396 SAYILAH HIKMAH ROMADON 90 Tuntas
30 26400 SILFIYA 80 Tuntas
31 26402 SITI MAHARANI PUTRI PERTIWI 90 Tuntas
32 26411 SYARIF HIDAYAT 70 Tuntas
33 26414 TAHLIRSTI DIJANE NURHULWAH 90 Tuntas
34 26418 THALITA PUTRI KAYLALUNA 80 Tuntas
35 26424 TRI SUSILOWATI 60 Tidak Tuntas
36 26430 VERONICA SUCI RAMADHANI 60 Tidak Tuntas
37 26432 VINNCA ZALIKHA WUREEN 60 Tidak Tuntas
38 26435 YAN TRI PRASETIO 80 Tuntas
39 26445 ZARA ZAHWA LUBIS 80 Tuntas
Rata-Rata 77,95
Tuntas 32 82%
Tidak tuntas 7 18%
Nilai hasil belajar pada siklus II dapat peneliti gambarkan sebagai berikut:
1) Nilai 90 – 100 sebanyak 10 peserta didik atau 26 % mengalami kenaikan
siklus I yaitu 3 peserta didik atau 8 %
2) Nilai 70 – 89 sebanyak 22 peserta didik atau 56% , mengalami kenaikan
siklus I yaitu 6 peserta didik atau 15 %
3) Nilai 50 – 69 sebanyak 7 peserta didik atau 18 % mengalami penurunan
7 peserta didik atau 18 %
4) Nilai 30 – 49 sebanyak 0 peserta didik atau 0 %
27
5) Nilai 10 – 29 sebanyak 0 peserta didik atau 0 %.
Data diatas menunjukkan bahwa pada siklus IIhasil belajar peserta didik
hanya ada 32 peserta didik atau 82 % yang tuntas, dan yang tidak tuntas ada
7 peserta didik atau 18 %. Hasil tersebut sudah mencapai indikator
pencapaian nilai yaitu rata-rata nilai hasil soal dengan KKM 70 sebanyak 75
% dari jumlah peserta didik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut!
Tabel 4
Kategori Nilai Hasil Belajar Siklus II
Nilai Kategori
Siklus II
Peserta
Didik
% Keterangan
90 – 100 Sangat Baik 10 26 % Tuntas
70 – 89 Baik 22 56 %
50 – 69 Cukup 7 18 % Tidak Tuntas
30 – 49 Kurang 0 0 %
10 – 29 Kurang Sekali 0 0 %
Jumlah 36 100 %
Gambar 2
Nilai Hasil Belajar Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
N 10 - 29 N 30 - 49 N 50 - 69 N 70 - 89 N 90 - 100
Grafik hasil belajar Siklus II
Peserta Didik Prosentase
28
c. Observasi
Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus
II diperoleh sebagai berikut :
1) Guru sudah menjelaskan skenario pembelajaran dengan menggunakan
metode Jigsaw kepada pesertadidik.
2) Guru menerangkan materi dengan baik
3) Guru telah dapat merangsang keaktifan peserta didikdengan membentuk
kelompok berdasarkan peserta didik pandai bergabung dengan peserta
didik tidak pandai.
4) Guru dapat mengelola kelas dengan baik.
d. Refleksi
Dari penjelasan di atas menunjukkan metode Jigsaw bisa
meningkatkan hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan rata-rata nilai
hasil soal denganKKM 70 sebanyak 83 % peserta didik. Selanjutnya peneliti
menganggap peningkatan sudah baik dan hanya menyisakan sedikit peserta
didik yang nilainya tidak tuntas, maka penelitian ini peneliti hentikan.
B. Analisa Data
Melihat hasil belajar sebagaimana keterangan di atas yaitu pada siklus
I, dan siklus II, maka dapat diketahuiperubahan-perubahan baik dari cara
belajar dan hasil belajarnya.
Untuk lebih jelasnya peningkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hasil belajar
Hasil belajar peserta didik terutama dilihat dari soal yang dijawab
peseta didik setelah melakukan tindakan telah mengalami kenaikan tiap
siklusnya, dimana pada siklusI ada 22 peserta didik atau 61 %, dan siklus
II ada 30 peserta didik atau 83 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
29
Tabel 5
Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Nilai
Siklus I Siklus II
Peserta
didik
% Peserta
didik
%
90 – 100 7 18 % 10 26 %
70 – 89 16 41 % 22 56 %
50 – 69 14 36 % 7 18 %
30 – 49 2 5 % 0 0 %
10 – 29 0 0 % 0 0 %
Jumlah 39 100 % 36 100 %
Gambar 4
Grafik Perbandingan Hasil Belajar pada Siklus I, danSiklus II.
0
10
20
30
40
50
60
90 – 100 70 – 89 50 – 69 30 – 49 10 – 29
Grafik Perbandingan Hasil Belajar pada Siklus I, dan
Siklus II
siklus I Peserta Didik siklus I Prosentase siklus II Peserta Didik2 siklus II Prosentase
30
Berdasarkan hasil di atas dapat peneliti uraikan bahwa terjadi peningkatan
dari siklus I ke siklus II, dengan kata lain tindakan peneliti dalam proses
pembelajaran PAI materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di
Nusantara dengan menggunakan metode Jigsaw di SMA Negeri 70 JakartaTahun
2019 telah membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dan mencapai
pada nilai ketuntasan belajar. Ini berarti tindakan yang dilakukan peneliti untuk
meningkatkan hasil belajar padapembelajaran Pendidikan Agama Islam materi
Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara dengan
menggunakan metode Jigsaw di kelas XII Semester II SMA Negeri 70
JakartaTahun 2019 telah tercapai sesuai indikator yang diinginkan yaitu rata-
ratanilai hasil belajar sesuai KKM yaitu 70.
Hasil ini sesuai dengan pendapat Muhibbin Syah yang menyatakan
pendekatan, model dan metode belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang keefektifan dan efisiensi
dalam proses pembelajaran materi tertentu. Faktor pendekatan, model dan metode
belajar juga ikut mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik, seorang peserta
didik yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam)
misalnya, mungkin sekali pada peserta didik berpeluang untuk meraih prestasi
belajar yang lebih bermutu dari pada peserta didik yang menggunakan metode
belajar surface (permukaan) atau reproduktif (menghasilkan kembali).8
Penggunaan metode Jigsaw ini telah membawa peserta didik pada Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA), yang merupakan sistem belajar mengajar yang
menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional untuk
memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara kognitif, afektif, dan
psikomotorik.9
Jadi secara keseluruhan kalau kita lihat dari siklus 1 dan siklus 2,
pelaksanaan pembelajaran pada materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan
8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008, hlm. 140 - 141
9
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 22
31
Kedamaian Di Nusantara dengan menggunakan metode Jigsaw menunjukkan
adanya peningkatan pemahaman konsep dan ketuntasan klasikal, sehingga pada
siklus II semua indikator yang ditentukan sudah dipenuhi bahkan diatasnya.
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan yang diperoleh dari
penelitian menunjukkan bahwa padasiklus II pembelajaran sudah dan cukup lebih
baik darisiklus sebelumnya. Meningkatnya hasil belajar siswa ditandai dengan
rata-rata hasil belajar dan ketuntasan sudah mencapai indikator keberhasilan yang
dicapai, sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus
berikutnya.
32
BAB V
Penutup
A. Simpulan
Kesimpulan dari hasil analisis pada siklus I dan siklus II adalah sebagai
berikut
1. Penerapan metode Jigsaw pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam
materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara di
kelas XII semester II SMA Negeri 70 Jakarta Tahun 2019-2020 adalah
dengan melaksanakan PTK yang terbagi menjadi 2 siklus dalam rentang
waktu antara bulan September sampai bulan Oktober, dimana setiap siklus
terdiri dari 4 tahap, yaitu; tahap perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi.
2. Terjadi peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Dakwah
Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara; setelah diterapkan
metode Jigsaw di kelas XII semester II SMA Negeri 70 Jakarta Tahun 2019,
sebagai berikut:
a. Pada siklus I ada 23 peserta didik atau 59 % yang nilainya tuntas.
b. Pada siklus II ada 32 peserta didik atau 82 % yang nilainya tuntas.
B. Saran-Saran
Terkait dengan rangkaian temuan serta simpulan penelitian, maka peneliti
akan mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan.
1. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana agar proses
belajar mengajar berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien sehingga akan
terjadi peningkatan mutu pembelajaran.
2. Bagi Guru Pendidikan Agama Islam
a. Guru hendaknya terus mencari dan berkreasi untuk menggunakan metode-
metode pembelajaran yang relevan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran supaya anak tidak cepat bosan dalam proses pembelajaran.
33
b. Sebaiknya metode-metode pembelajaran yang digunakan lebih
mengarahkan peserta didik untuk aktif belajar dan mandiri sehingga bisa
menumbuhkan kreasi dan motivasipeserta didik untuk belajar.
34
Daftar Pustaka
Abdullah, Shodiq, Evaluasi Pembelajaran, Semarang: Pustaka Rizki Putra,
2012
As’ad, Aliy, Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan (Terjemah
Ta’limul Muta’allim), Kudus: Menara Kudus, 1978
Azwar, Saifuddin, Tes Prestasi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Baharuddin& Nur Wahyuni, Esa, Teori Belajar & Pembelajaran,
Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2010
Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal, Psikologi Pendidikan “Modul
Orientasi Pembekalan Calon PNS”, Jakarta: Depag, 2004
Djamarah, Bahri Syaiful, Psikologi Belajar Edisi 2, Jakarta: Rineka Cipta,
2008
Hamdayana, Jumanta, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014
Suharsimi, Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,
2008
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti / Kementerian Agama Jakarta:
Kementerian Agama, 2019
Sanapiah Faisal dan Mulyadi Guntur Waseso, Metodologi Penelitian
Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1982).
35
Lampiran
Kegiatan Siklus 2
36

More Related Content

Similar to Peningkatan Hasil Belajar PAI Jigsaw

Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfIrman Ramly
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfpkgnedusi2021
 
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdfAnaliaNesa1
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 
Kurikulum MI Plus Hayatul Mubarak.docx
Kurikulum MI Plus Hayatul Mubarak.docxKurikulum MI Plus Hayatul Mubarak.docx
Kurikulum MI Plus Hayatul Mubarak.docxelfarafulta1
 
Makalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar PendidikanMakalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar PendidikanMichant Lhoo
 
Program kerja irm
Program kerja irmProgram kerja irm
Program kerja irmArry Arie
 
Makalah Kompetensi dan Profesionalisme Guru
Makalah Kompetensi dan Profesionalisme GuruMakalah Kompetensi dan Profesionalisme Guru
Makalah Kompetensi dan Profesionalisme GuruTomiApraSantosa
 
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk GuruBuku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk GuruTjoetnyak Izzatie
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxMemahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxZukét Printing
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdfMemahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdfZukét Printing
 
1. PTS gemar membaca Cover (6 files merged).pdf
1. PTS gemar membaca Cover (6 files merged).pdf1. PTS gemar membaca Cover (6 files merged).pdf
1. PTS gemar membaca Cover (6 files merged).pdfsdnngampel3kediri
 
Proposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiProposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiSutardiIbnuMustofa
 
tugasan 3038 Ust zaleha
tugasan 3038 Ust zalehatugasan 3038 Ust zaleha
tugasan 3038 Ust zalehamuhammad
 

Similar to Peningkatan Hasil Belajar PAI Jigsaw (20)

Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
 
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Budaya Positif - Final.pdf
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
Tugas tik4
Tugas tik4Tugas tik4
Tugas tik4
 
Kurikulum MI Plus Hayatul Mubarak.docx
Kurikulum MI Plus Hayatul Mubarak.docxKurikulum MI Plus Hayatul Mubarak.docx
Kurikulum MI Plus Hayatul Mubarak.docx
 
Makalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar PendidikanMakalah Pengantar Pendidikan
Makalah Pengantar Pendidikan
 
Program kerja irm
Program kerja irmProgram kerja irm
Program kerja irm
 
Makalah Kompetensi dan Profesionalisme Guru
Makalah Kompetensi dan Profesionalisme GuruMakalah Kompetensi dan Profesionalisme Guru
Makalah Kompetensi dan Profesionalisme Guru
 
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk GuruBuku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docxMemahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
Memahami Peran Guru dan Anak Didik.docx
 
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdfMemahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
Memahami Peran Guru dan Anak Didik .pdf
 
1. PTS gemar membaca Cover (6 files merged).pdf
1. PTS gemar membaca Cover (6 files merged).pdf1. PTS gemar membaca Cover (6 files merged).pdf
1. PTS gemar membaca Cover (6 files merged).pdf
 
Proposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode DemonstrasiProposal PTK Metode Demonstrasi
Proposal PTK Metode Demonstrasi
 
Proposal ptk new
Proposal ptk newProposal ptk new
Proposal ptk new
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Proposal ptk br
Proposal ptk brProposal ptk br
Proposal ptk br
 
tugasan 3038 Ust zaleha
tugasan 3038 Ust zalehatugasan 3038 Ust zaleha
tugasan 3038 Ust zaleha
 
Tugas 5 tik
Tugas 5 tikTugas 5 tik
Tugas 5 tik
 
Tugas 5 tik
Tugas 5 tik Tugas 5 tik
Tugas 5 tik
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Peningkatan Hasil Belajar PAI Jigsaw

  • 1. PROPOSAL PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI DAKWAH ISLAM DENGAN KEARIFAN DAN KEDAMAIAN DI NUSANTARA DENGAN METODE JIGSAW PADA PESERTA DIDIK KELAS XII 7 SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 70 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019-2020”. OLEH : Mohammad Akhid, M.Ag SMA NEGERI 70 JAKARTA JL BULUNGAN RAYA NO 1 C KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN 2019
  • 2. ii LEMBAR PENGESAHAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI DAKWAH ISLAM DENGAN KEARIFAN DAN KEDAMAIAN DI NUSANTARA DENGAN METODE JIGSAW PADA PESERTA DIDIK KELAS XII 7 SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 70 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019-2020”. Di ajukan Oleh: Mohammad Akhid, Disetujui dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 70 Jakarta Dr Ratna Budiarti, M.Biomed. NIP. 196501131991032001
  • 3. ii KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, nikmat, serta inayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas yang disusun pada tahun pelajaran 2019-20120. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat serta para pengikut setianya. Sebagai sebuah produk pemikiran, karya ini tentu melibatkan partisipasi banyak pihak. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada semua pihak penyusun perlu menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan amal baik mendapat imbalan yang setimpal dari Allah dan senantiasa mendapat ridlo- nya, Amin. Laporan PTK ini sangat sederhana dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran selalu penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan. Penulis berharap semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. Akhirnya, meskipun penyusun telah berusaha secara maksimal untuk menghasilkan sebuah karya yang berkualitas, namun penyusun mengakui masih banyak sekali kekurangan yang berada di luar jangkauan penyusun untuk memperbaikinya. Oleh karena itu saran dan kritik konstruktif akan selalu penyusun harapkan dari semua pihak. Semoga Allah senantiasa membimbing kita semua ke jalan lurus yang diridhai-Nya. Jakarta, 11 November 2019 Penyusun, Mohammad Akhid, M.Ag NIKKI.1005162
  • 4. iii Daftar Isi Halaman Judul.........................................................................................................I Kata Pengantar ........................................................................................................II Daftar Isi.................................................................................................................III Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................1 B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................. 4 Identifikasi Masalah............................................................................................5 Batasan Masalah................................................................................................. 5 Rumusan Masalah...............................................................................................5 C. Tujuan Penelitian................................................................................................ 6 D. Manfaat Penelitian...............................................................................................6 Bab II Kajian Teori A. Deskripsi Teoritik Hasil Belajar....................................................................................................... 7 Metode Jigsaw............................................................................................................ 9 B. Penelitian yang relevan ...................................................................................10 C. Hipotesis Tindakan..........................................................................................10 Bab III Metodologi Penelitian A. Setting Penelitian...............................................................................................11 B. Persiapan PTK...................................................................................................11 C. Subjek Penelitian...............................................................................................13 D. Sumber Data ......................................................................................................13 E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data...................................................................14 F. Indikator Kinerja................................................................................................15 G. Analisis Data......................................................................................................15 H. Prosedur Penilaian.............................................................................................17 Siklus I...............................................................................................................17 Siklus II..............................................................................................................18
  • 5. iv Bab IV Deskripsi dan Analisa Data A. Deskripsi Data..................................................................................................20 B. Analisis Data .....................................................................................................28 Bab V Penutup A. Simpulan............................................................................................................32 B. Saran-Saran .......................................................................................................32 Lampiran
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia. Selain itu pendidikan juga merupakan salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan1 . Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memberikan sejumlah pengetahuan dan bimbingan kepada Peserta Didik, sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu upaya guru adalah membantu Peserta Didik dalam proses belajar mengajar. Guru merupakan ujung tombakkeberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlibat langsung dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan sangat bergantung pada perencanaan yang dilakukan guru. Tugas guru bukan semata-mata mengajar, tetapi lebih kepada membelajarkan Peserta Didik. Hal itu dapat tercapai apabila setiap guru dibekali dengan keahlian dan keterampilan yang optimal di bidangnya masing-masing. Pendidikan sering ditafsirkan sebagai bimbingan kepada anak untuk mencapai kedewasaan yang kelak mampu berdiri sendiri dan mengejar cita- cita. Maka itu diperlukan suatu bimbingan dan penyuluhan agar seorang anak dapat berkembang dan mempunyai kepribadian yang sesuai dengan tujuan pendidikan 1 nwar, Muhammad. Filsafat pendidikan. Kencana, 2015. 6
  • 7. 2 nasional. Perkembangan mental peserta didik di sekolah untuk mewujudkan tujuan itu antara lain, kemampuan untuk bekerja secara abstraksi menuju konseptual. Implikasinya pada pembelajaran harus memberikan pengalaman yang bervariasi dengan penerapan metode yang efektif mengingat pembelajaran harus memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik. Dalam rangka pengajaran, banyak model alternatif yang bisa dipilih oleh pendidik. Hanya saja permasalahannya bagaimana memilih dan menggunakan model pembelajaran yang dapat menampilkan kegiatan belajar yang optimal dan banyak menampilkan segi-segi keterampilan proses sehingga materi yang diajarkan tidak hanya mencapai ranah kognitif peserta didik melainkan juga sampai pada ranah kognitif -psikomotoriknya. Di samping itu penggunaan model pembelajaran harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti tujuan yang akan dicapai, perbedaan individual peserta didik, kemampuan tenaga pendidik , sifat dari materi pelajaran, situasi kelas, kelengkapan fasilitas, dan lain sebagainya sehingga paserta didik akan termotivasi dalam mengikuti pelajaran demikian pula tujuan pengajaran akan tercapai dengan baik . Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai Agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Masalah besar dalam pendidikan selama ini adalah kuatnya dominasi pusat dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga yang muncul adalah metode hafalan dan monolog, materi ajar yang banyak, serta kurang menekankan pada pembentukan karakter bangsa. Sehingga permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada Peserta Didik secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif . Pentingnya pembelajaran PAI di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
  • 8. 3 ketakwaannya, berbangsa dan bernegara. Pada umumnya peserta didik sering mengalami kesulitan dalam menyerap pembelajaran PAI pada dimensi Tarikh (sejarah). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah dalam pembelajarannya sejarah tidak bersentuhan langsung dengan kehidupan nyata peserta didik, menghafal tanggal dan nama dalam sejarah tidak banyak bersentuhan dengan kehidupan mereka setelah ujian. Apalagi setelah sukses menghafal banyak hal dalam peristiwa sejarah, ternyata muncul perdebatan ternyata apa yang sudah dihafalkan itu tidak sesuai dengan fakta. serta perbedaan tingkat memori pengingat yang dimiliki oleh peserta didik pada materi tersebut. Dengan adanya hal tersebut secara otomatis membuat prestasi belajar mereka tidak bisa mencapai target pembelajaran yang sudah di rencanakan. Oleh karena itu maka di perlukan strategi yang menarik agar peserta didik mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Kesulitan juga berasal dari guru PAI, yang kurang dapat memotivasi peserta didik untuk lebih menyukai materi Tarikh (Sejarah). Selain itu model pembelajaran yang digunakan guru juga kurang variatif, sehingga membosankan peserta didik. Dalam Penyampaian Materi ini, guru lebih banyak mendominasi kelas sedangkan peserta didik hanya dilibatkan sekadarnya, misalnya hanya disuruh membaca halaman sekian lalu guru yang banyak menjelaskan. Penggunaan alat atau media pembelajaran juga kurang memadai, akibatnya guru hanya mampu untuk menjelaskan dengan cara ceramah saja. Dalam hal ini, diperlukan guru yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran lebih menarik peserta didik. Suasana kelas perlu dirancang dan ditata sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, agar peserta didik dapat mudah memahami materi pembelajaran. Dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang terkait secara langsung tentang dorongan untuk memilih strategi secara tepat dalam proses pembelajaran, diantaranya dalam surat An-Nahl ayat 125: ‫ا‬ ُ ‫ع‬ ْ ‫د‬ ُ ‫ا‬ ُ‫ن‬ َ‫س‬ ْ ‫ح‬ َ ‫ا‬ َ‫ِه‬ ْ‫ِت‬ َّ ‫ال‬‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ ‫ل‬‫اد‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ة‬ َ ‫ن‬َ‫س‬َْ ‫اْل‬ ‫ة‬ َ ‫ظ‬‫ع‬ْ‫و‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫م‬ ْ ‫ك‬ ْ ‫اْل‬‫ب‬ َ ‫ك‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ل‬ ْ ‫ي‬‫ب‬َ‫س‬ ‫ى‬ ‫ٰل‬ ۗ َ ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َّ ‫ن‬‫ا‬ ‫ه‬‫ل‬ ْ ‫ي‬‫ب‬َ‫س‬ ْ‫ن‬ َ ‫ع‬ َّ ‫ل‬ َ ‫ض‬ ْ‫ن‬َ‫م‬‫ب‬ ُ‫م‬ َ ‫ل‬ ْ ‫ع‬ َ ‫ا‬ َ‫و‬ ُ ‫ه‬ ۗ َ‫ن‬ ْ ‫ي‬‫د‬َ‫ت‬ ْ ‫ه‬ُ‫م‬ ْ ‫ال‬‫ب‬ ُ‫م‬ َ ‫ل‬ ْ ‫ع‬ َ ‫ا‬ َ‫و‬ ُ ‫ه‬َ‫و‬
  • 9. 4 Artinya: Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk. Melihat realita tersebut sangat diperlukan cara atau solusi untuk mencapai hasil belajar materi Tarikh (sejarah) sesuai yang diharapkan yaitu pencapaian nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Cara tersebut berkaitan dengan metode yang digunakan guru saat pembelajaran, agar menarik dan motivasi peserta didik mengikuti pembelajaran. Dengan adanya motivasi belajar, maka peserta didik akan lebih memahami materi pelajaran. Berkaitan penggunaan metode, diharapkan peserta didik yang lebih aktif untuk memecahkan materi pelajaran, dan guru hanya sebagai mediator dan fasilitator yang menyediakan berbagai bahan penunjang pembelajaran peserta didik di kelas. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah melalui metode Jigsaw. Karena metode pembelajaran tipe Jigsaw lebih efektif untuk meningkatkan aktivitas peserta didik dalam bekerja sama dan ketrampilan peserta didik dalam memecahkan masalah materi pelajaran, serta metode ini sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong. Berkaitan dengan uraian diatas, maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI DAKWAH ISLAM DENGAN KEARIFAN DAN KEDAMAIAN DI NUSANTARA DENGAN METODE JIGSAW PADA PESERTA DIDIK KELAS XII SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 70 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019-2020”.
  • 10. 5 B. IDENTIFIKASI, BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar penyusun bayak menemui berbagai persoalan yang seringkali mengganggu proses KBM diantaranya adalah sebagai berikut: MASALAH ANALISIS PENYEBAB Peserta didik pasif dan kurang semangat Kurang tertarik dengan materi ajar, metode tidak menarik, peserta didik tidak dilibatkan Motivasi belajar rendah Belum memahami pentingnya belajar sejarah Tugas peserta didik tidak terselesaikan Terlalu banyak atau berat tugas yang diberikan Hasil belajar Peserta didik dibawah KKM Proses pembelajaran tidak berjalan optimal Peserta didik ramai di kelas, bahkan sering membolos Manajemen kelas kurang baik, reward dan Punishment tidak diterapkan dalam KBM Untuk menghindari kesalah pahaman peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian mengenai manfaat penggunaan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara dengan metode jigsaw pada Peserta Didik kelas XII semester 1 di SMA Negeri 70 Jakarta Tahun Pelajaran 2019- 2020. 2. Hasil belajar dibatasi pada ulangan harian atau penilaian formatif yang berkaitan dengan kompetensi dasar Perkembangan Islam di Nusantara Sedangkan rumusan masalah pada penelitian ini dirumuskan oleh penulis sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan metode Jigsaw pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Peserta Didik kelas XII 7 semester 1 di SMA Negeri 70 Jakarta Tahun Pelajaran 2019-2020? 2. Bagaimanakah pengaruh Metode Jigsaw terhadap hasil belajar psereta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XII 7 tahun pelajaran 2019-2020 ?
  • 11. 6 C. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian di Nusantara pada peserta didik kelas XII 7 di SMA Negeri 70 Jakarta tahun pelajaran 2019-2020 2. Mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian di Nusantara setelah diterapkannya metode Jigsaw pada Peserta Didik kelas XII 7 tahun pelajaran 2019-2020. D. MANFAAT PENELITIAN Kegunaan yang diharapkan dari penyusunan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Secara teoritis Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori tentang metode Jigsaw pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Secara praktis a. Bagi guru dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran guru dalam meningkatkan pembelajarannya. b. Bagi peserta didik akan memperoleh penyampaian mata pelajaran Pendidikan Islam yang tidak membosankan, dan kemudahan dalam menguasai materi Sejarah perkembangan Islam di Nusantara. c. Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan serta menerapkan teori yang diperoleh ke dalam praktek pembelajaran di kelas.
  • 12. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritik 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor2 . Belajar merupakan perubahan suatu tingkah laku yang mengarah kepada yang lebih baik dari sebelumnya. Belajar terjadi melalui proses latihan dan pengalaman. Tingkah laku yang mengalami perubahan menyangkut beberapa aspek fisik maupun psikhis, misalnya perubahan dalam pengertian, pemecahan dalam suatu masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.3 Jadi belajar adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan kata lain belajar untuk peserta didik dimaknai sebagai proses seseorang untuk memperoleh pengetahuan, tingkah laku, dan keterampilan yang baru. Sehingga dengan adanya pengetahuan, tingkah laku, dan keterampilan yang baru tersebut akan menimbulkan pengaruh yang positif dan akan tercipta perubahan yang lebih baik pada diri seseorang tersebut Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial 2 Syaiful Bahri Djamarah,, Psikologi Belajar Edisi 2, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 13 3 2Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal, Psikologi Pendidikan “Modul Orientasi Pembekalan Calon PNS”, (Jakarta: Depag, 2004), hlm. 53.
  • 13. 8 atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan peserta didik akan mata pelajaran yang ditempuhnya Jadi, hasil belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai peserta didik setelah adanya proses latihan atau pengalaman belajar. Hasil belajar di lingkungan sekolah bisa dilihat dari kemampuan peserta didik mengerjakan tugas-tugas sekolah sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Jika peserta didik mendapat nilai di atas KKM, maka peserta didik tersebut dikatakan sudah mampu menguasai mata pelajaran tersebut, namun sebaliknya jika peserta didik mendapat nilai di bawah KKM maka peserta didik belum menguasai mata pelajaran. Hasil belajar dibedakan menjadi tiga, yaitu hasil belajar pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). b. Kriteria Hasil Belajar Untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan maka ada kriteria untuk menentukan tingkat keberhasilan atau hasil belajar peserta didik. Menurut Nana Sudjana, ada dua kriteria yang dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan hasil belajar yaitu: 1) Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya 2) Kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya. Saifuddin Azwar berpendapat tes sebagai pengukur prestasi, sebagaimana namanya tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam belajar. Penilaian atau tes itu berfungsi untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, maka penilaian itu disebut tes formatif. Tetapi jika penilaian itu berfungsi untuk mendapatkan informasi sampai mana prestasi atau penguasaan belajar peserta didik yang selanjutnya diperuntukkan bagi penentuan lulus tidaknya seorang peserta didik maka penilaian itu disebut penilaian sumatif.
  • 14. 9 2. Metode Jigsaw Jigsaw berasal dari bahasa Inggris yang berarti gergaji ukir. Jadi metode Jigsaw merupakan cara yang digunakan dengan pola sebuah gergaji di mana peserta didik melakukan kegiatan belajar bekerja sama dengan peserta didik untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran metode jigsaw menitik beratkan kepada kerja kelompok dalam bentuk kelompok kecil yang terbagi atas kelompok asal (home teams) dan kelompok ahli (expert). Berbagai materi disajikan kepada peserta didik dalam bentuk teks, dan setiap individu bertanggung jawab untuk mempelajari porsi materinya.4 Berdasarkan pernyataan di atas bahwa pembelajaran metode jigsaw itu kegiatan belajar mengajar dengan cara kerja kelompok yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli sesuai porsi materinya tertentu serta memikul tanggung jawab pada masing-masing kelompok. Kelompok asal tersebut terdiri dari peserta didik yang heterogen dihadapkan permasalahan yang berbeda-beda. Sedangkan kelompok ahli bertugas membahas permasalahan yang dihadapi, selanjutnya hasil diskusi itu dibawa ke kelompok asal untuk disampaikan kepada anggotanya. Langkah-langkah pembelajaran metode jigsaw Pembelajaran metode jigsaw langkah-langkah sebagai berikut: • Pertama, Kelas diatur dalam sejumlah kelompok pangkalan dengan kira-kira enam anggota masin-masing. • Kedua, tugas dibagi kedalam jumlah bagian yan sama dengan topik yang berbeda-beda. • Ketiga, di dalam tiap kelompok pangkalan, setiap peserta didik meneliti satu dari isu atau pertanyaan yang berbeda- beda itu. • Keempat, kelompok menugaskan tugas khusus untuk anggota kelompok berunding di antara mereka mengenai siapa yang akan melakukan apa. 4 Richard I. Arends, Learning To Teach, terj. Helly Prajitno dan Sri Mulyantini Soetjipto (Jogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 13
  • 15. 10 • Kelima, apa hasil simpulan dari masing-masing topik bacaan tersebut, setelah selesai meneliti dan membacanya. Kemudian peserta didik disuruh menguraikan atau membacakan B. Penelitian Relevan Dalam Menyusun Penelitian Tindakan Kelas ini penulis menemukan penelitian sejenis yang relevan untuk mendukung penelitian penulis, yaitu sebagai berikut: a. Penelitian Tindakan Kelas yang ditulis oleh Hafidhotun Nadhiroh yang berjudul Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai Materi Sejarah Perkembangan Islam Di Nusantara Dengan Strategi Crossword Puzle Pada Peserta didik Kelas IX A SMP Islam Mbah Bolong Diwek Jombang. b. Skripsis yang ditulis oleh santi anggrayani penerapan metode jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran pai kelas x di sekolah menengah atas negeri 04 Kaur. Dari beberapa penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan penelitian yang menjadi kajian peneliti, yaitu mengkaji tentang peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara dengan metode Jigsaw atau metode lainnya. Penelitian di atas juga mempunyai perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan diantaranya: mata pelajaran penelitian, subyek penelitian, dan waktu penelitian berbeda.serta metode yang berbeda. C. Hipotesis Tindakan Berkaitan dengan hipotesis penelitian, perlu dicatat bahwa keberadaan hipotesis adalah sebagai kesimpulan sementara tentang masalah yang merupakan perkiraan tentang keterikatan variabel-variabel yang diteliti. Sehubungan dengan pendapat tersebut diatas, maka hipotesis yang penulis ajukan adalah bahwa: penggunaan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian di Nusantara Kelas XII 7 di SMA Negeri 70 Jakarta tahun pelajaran 2019-2020.
  • 16. 11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan di SMA Negeri 70 Jakarta pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian di Nusantara Kelas XII tahun pelajaran 2019-2020 Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan waktu penelitian Sebagai berikut : a. Siklus I : Bulan September 2019 b. Siklus 2 : Bulan Oktober 2019 B. Persiapan PTK Dalam persiapan PTK ini peneliti akan menjabarkan Kompetensi Dasar yang akan dijadikan fokus PTK: Larangan minuman keras, judi dan pertengkaran adalah materi pelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas 8 dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut: 1.8 Meyakini kebenaran ketentuan dakwah berdasarkan syariat Islamdalam memajukan perkembanganIslam di Indonesia 2.8 Bersikap moderat dan santun dalam berdakwah dan mengembangkan ajaran Islam. 3.8 Menganalisis dan mengevaluasi strategi dakwah dan perkembanganIslam di Indonesia 4.8 Menyajikan prinsip-prinsip strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia Instrumen pengumpulan data ini terdiri dari instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik, dan lembar evaluasi. Adapun untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
  • 17. 12 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP merupakan perangkat pembelajaran yang dibuat guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. RPP ini juga merupakan acuan atau pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, karena memberikan gambaran lengkap, jelas, dan utuh tentang kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. RPP yang baik adalah RPP yang dapat dilimplementasikan oleh setiap orang sesuai dengan langkah kegiatan rinci yang dimaksud penyusunnya. 2) Bahan Ajar Bahan ajar merupakan sekumpulan materi yang akan diajarkan atau disampaikan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat diambil dari berbagai sumber yang kredibel, tentunya disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang hendak dicapai. Media pembelajaran juga termasuk ke dalam bahan ajar karena digunakan sebagai alat bantu yang mendukung tersampaikannya materi pelajaran. 3) Lembar Kerja Peserta Didik LKPD merupakan langkah-langkah yang dirancang guru dengan menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD dibuat untuk menuntun peserta didik dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran yang diharapkan. LKPD dapat dirancang dalam pembelajaran kelompok atau individu. Dengan bentuk kelompok dapat memfasilitasi peserta didik dalam bertukar informasi, melatih kerja sama dan masih banyak dampak pengiring lainnya. Lembar kerja individu juga dapat melatih kemandirian peserta didik dan tentunya memperdalam pemahaman konsep peserta didik. 4) Lembar Evaluasi Lembar Evaluasi atau LE dibuat sebagai tolak ukur kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dengan kata lain LE digunakan untuk menilai ketersampaian dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. LE ini berbentuk tes tulis baik pilihan ganda atau isian untuk dikerjakan secara individu yang memuat keseluruhan pokok materi dan
  • 18. 13 yang pasti harus memuat soal yang dapat menilai ketercapaian indikator pembelajaran. C. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Peserta Didik kelas XII MIPA 7 SMA Negeri 70 Jakarta dengan jumlah Peserta Didik adalah 39. D. Sumber Data 1. Data Data adalah catatan fakta-fakta atau keterangan yang akan diolah dalamkegiatan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang dapat menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian.5 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut: a. Skor hasil pekerjaan secara individu dan kelompok pada latihan soalsoal. b. Pernyataan verbal siswa dan guru yang diperoleh dari hasil wawancara sehubungan dengan proses pembelajaran dan pemahaman terhadap materi. c. Hasil observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh teman sejawat dan satu guru PAI di sekolah tersebut terhadap aktifitas praktisi dan siswa dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan oleh peneliti. d. Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran selama penelitian. 2. Sumber Data Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh.6 Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu informan (orang) yang dapat memberikan informasi tentang data penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah Peserta Didik KelasXII MIPA 7 SMA Negeri 70 Jakarta. Hal ini menjadi 5 Rosman Hartini Sam’s, Model Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Teras, 2010), hal. 18 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), cet. XIV, hal.107
  • 19. 14 pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang diberikan dengan diterapkannya penggunaan Metode Jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Sumber data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Data penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Berikut adalah penjelasannya. a. Data Kualitatif . Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi kegiatan guru dan peserta didik, lembar catatan lapangan serta hasil wawancara. b. Data Kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari nilai hasil Ulangan Harian materi sebelumnya yaitu perkembangan ilmu pengetahuan bani Abbasiyah dan nilai pada setiap akhir siklus. Data ini digunakan sebagai data pendukung dari data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Prosedur pengumpulan data meliputi teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Adapun penjelasannya sebagai berikut. a. Teknik Pengumpulan Data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok (Arikunto, 2013:193). Tes dalam penelitian ini dilakukan di setiap akhir siklus pada peserta didik digunakan untuk mengetahui dan memperoleh data tentang pemahaman konsep pada materi, merumuskan analisis dan refleksi tindakan selanjutnya, dan untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik. Materi yang dicantumkan sesuai dengan indikator yang telah dirumuskan. 2) Observasi. Observasi merupakan cara pengumpulan data yang didasarkan pada pemantauan atas kejadian, proses yang terjadi selama pemberian tindakan.
  • 20. 15 Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu kejadian atau fenomena dalam objek penelitian. 3) Wawancara. Wawancara merupakan teknik yang digunakan untuk menggali informasi tentang tanggapan/respon peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. 4) Cacatan Lapangan. catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang dilihat, didengar, diamati, dan difikirkan dalam rangka mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Pada penelitian ini, catatan lapangan digunakan untuk mencatat kegiatan atau situasi selama penelitian yang tidak terdapat dalam lembar observasi dan digunakan sebagai pertimbangan perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya. F. Indikator Kinerja Penelitian dikatakan berhasil apabila pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode Jigsaw mendapatkan nilai cheklist minimal 19 atau mendapatkan kriteria baik/baik sekali, serta setiap sintaksnya terlaksana tanpa hambatan yang berarti. Peningkatan yang terjadi pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat dikatakan berhasil apabila siswa dapat mencapai dan atau melebihi KKM yang telah ditetapkan yaitu 75. Ketuntasan klasikal kelas yaitu apabila sudah mencapai 85% atau 33 siswa mencapai dan atau melebihi KKM, maka penelitian dinyatakan berhenti dan tidak melanjutkan pada siklus III. G. Teknik Analisa Analisis data adalah proses penyusunan, mengkategorikan data, mencari pola atau tema untuk memahami makna (Nasution, 1988). Menurut Bogdan dan Biklen (1992), analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Data-data yang dikumpulkan bisa
  • 21. 16 menambah pemahaman peneliti termasuk bahan data yang diterima dari pihak lain. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengumpulkan data, memilah data, menata data, membagi data menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensistematikannya, mencari pola, menemukan apa yang penting, adan apa yang akan peneliti laporkan. Proses analisis data dalam penelitian tindakan kelas, sesuai dengan langkah- langkah berikut. 1. Dari pengumpulan data di lapangan (sekolah) sudah dianggap cukup, maka seluruh data kemudian diidemtifikasi selanjutnya dikelompokkan antara peserta didik yang tuntas dan yang belum tuntas belajar. 2. Data yang terkumpul lalu diolah dengan pengolahan data prosentase, dengan menggunakan rumus: Fx 100 P = N 22 Keterangan: P = Prosentase F = Frekwensi dari jawaban alternatif jawaban yang berhubungan dengan masalah yang dinyatakan N = Jumlah seluruh responden 3. Tingkat penguasaan peserta didik dikelompokkan sebagai berikut. 76 % - 100 % = baik sekali 51 % - 75 % = baik 26 % - 50 % = cukup 0 % - 25 % = kurang Setiap kategori data yang didapatkan, selanjutnya dideskripsikan dalam laporan penelitian yang terangkum dalam temuan penelitian. Kemudian hasil rangkuman dibahas dengan jalan membandingkan melalui teori yang ada. Peneliti juga memberi komentar dan saran-saran terhadap penentuan sikap terbaik dalam bentuk pemecahan masalah yang dapat dipergunakan sebagai wacana atau langsung dilakukan jika memungkinkan dari temuan kasus-kasus di kelas.
  • 22. 17 H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini adalah: 1. Siklus 1 Pada siklus 1 dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan 1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 6.1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan pembelajaran strategi kooperative tipe Jigsaw. 2) Membuat rencana pembelajaran sesuai materi perkembangan Islam di Indonesia. 3) Menyiapkan lembar kerja peserta didik 4) Membuat Instrumen yang digunakan dalam siklus pertama ini berupa: a) Lembar observasi untuk melihat aktivitas peserta didik pembelajaran di kelas dengan strategi kooperatif tipe Jigsaw. b) Butiran soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. c) Daftar pembagian kelompok asal dan ahli. b. Pelaksanaan 1) Membagi peserta didik dalam lima kelompok asal dan ahli dalam menyajikan materi pelajaran, sesuai pembagian tugas masing-masing. 2) Materi diberikan dalam bentuk diskusi 3) Guru mengarahkan kelompok dalam diskusi kelompok. 4) Salah satu kelompok diskusi, mempresentasikan hasil kerja kelompok. 5) Peserta didik memperoleh kesempatan untuk memberikan tanggapan 6) Melakukan penguatan dan kesimpulan bersama peserta didik. 7) Melakukan pengamatan. 8) Guru memberikan pertanyaan c. Pengamatan 1) Keadaan berlangsung kegiatan proses belajar mengajar. Objek yang diamati meliputi: aktivitas peserta didik (minat, tanggung jawab,
  • 23. 18 partsipasi dan tata karma) 2) Kemampuan peserta didik dalam diskusi kelompok baik pada asal maupun asal. Untuk observasi maka dilakukan dengan teknik penelitian berpedoman pada arah yang spesifik, sistematis, terfokus, dan direkam dengan cermat, harus dapat diuji akurasi, validitas, dan reliabilitasnya. d. Refleksi Melakukan penilaian dari seluruh proses tindakan siklus yang dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul. Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:7 . 1) Peserta didik dinyatakan meningkatkan aktivitas belajar sekurang- kurangnya 75%. 2) Peserta didik meningkat hasil belajar ketuntasan 75% mendapat nilai 75. 2. Siklus 2 Siklus kedua ini seperti halnya dengan siklus pertama, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan 1) Membuat rencana berdasarkan hasil refleksi pertama, selanjutnya melakukan analisis kurikulum Kompetensi Dasar (KD) 6.2 Menunjukkan contoh perkembangan Islam di Indonesia. 2) Membuat rencana pembelajaran sesuai materi perkembangan Islam di Indonesia. 3) Menyiapkan lembar kerja peserta didik 4) Membuat Instrumen yang digunakan dalam siklus kedua ini berupa: a) Lembar observasi aktivitas peserta didik untuk melihat keadaan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas dengan strategi kooperatif tipe Jigsaw. b) Butiran soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. 7 Sanapiah Faisal dan Mulyadi Guntur Waseso, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 206
  • 24. 19 b. Pelaksanaan 1) Melanjutkan pembagian kelompok peserta didik dalam lima kelompok asal dan ahli dalam menyajikan materi pelajaran, sesuai pembagian tugas masing-masing serta membuat hal berdasarkan hasil refleksi pertama. 2) Materi diberikan dalam bentuk diskusi 3) Guru mengarahkan kelompok dalam diskusi kelompok. 4) Mempresentasikan hasil kerja kelompok. 5) Memberikan tanggapan 6) Melakukan penguatan dan kesimpulan bersama peserta didik. 7) Melakukan pengamatan. 8) Guru memberikan pertanyaan c. Pengamatan Melakukan pengamatan bagaiman keadaan berlangsung. Objek yang diamati meliputi: aktivitas belajar peserta didik (minat, tanggung jawab, partsipasi dan tata karma). Hal ini sesuai dengan lembar pengamatan. d. Refleksi Melakukan penilaian tindakan siklus kedua yang dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul. Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut: 1) Peserta didik dinyatakan meningkat aktivitas belajar dengan ketentuan 75%. 2) Peserta didik meningkatn hasil belajar ketuntasan menncapai 75% mendapat nilai 70.
  • 25. 20 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A.Deskripsi Data 1. Siklus I Pada siklus I peneliti mencoba menggunakan metode Jigsaw pada proses pembelajaran PAI Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 September 2019. Beberapa tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1. Membuat RPP 2. Guru merancang kelompok kooperatif yaitukelompok asal dan kelompok ahli. 3. Guru menerangkan metode belajar tipe Jigsaw. 4. Menyusun lembar evaluasi. b. Tindakan Tindakan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario diantaranya: 1) Guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam 2) Menyuruh siswa berdo’a, dan absensi 3) Apersepsi dan motivasi dengan tanya jawab wahyuyang pertama turun. 4) Menyetting kelas 5) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses pelaksanaan metode Jigsaw. 6) Guru menyiapkan materi diskusi yang dibagi menjadi 6 topik diskusi. 7) Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok, dengan menyuruh peserta didik menghitung 1 sampai 6. Karena masing-masing kelompok terdiri dari 6 peserta didik (kelompok asal). Pembagian kelompok berdasarkan pandai tidaknya peserta didik. 8) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal untuk membaca, memahami, mendiskusikan, serta meringkas materi pembelajaran. Guru
  • 26. 21 berkeliling sambil mengecek pemahaman masing-masing kelompok ahli dengan memberi pertanyaan. 9) Masing-masing kelompok asal mengirimkan 1 peserta didik ahli ke kelompok asal lainnya untuk berdiskusi dan memberikan informasi tentang materiyang telah diperoleh di kelompok asal. 10) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok asalnya lalu masing-masing peserta didik menyampaikan hasil yang diperoleh selama di kelompok ahli kepada kelompok asalnya. 11) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran 12) Guru memberikan kuis berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal. 13) Peserta didik mengumpulkan soal 14) Guru mengajak peserta didik berdo’a bersama dansalam Nilai hasil pada siklus I dapat dilihat padatabel sebagai berikut: Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siklus I NO NIS NAMA Peng Ket N N 1 26069 AFIFAH ZAFIRA EL TOVIC 100 Tuntas 2 26078 ALIF ZEHAN FARIZA 70 Tuntas 3 26094 ANDHIKA RAMADHAN PRATAMA 70 Tuntas 4 26834 ANGELI BILQIIS CHENDIA 80 Tuntas 5 26103 ARIFA KHAIRUNNISA 60 Tidak Tuntas 6 26137 CHIKA MARITZA EVANANDA 80 Tuntas 7 26143 DANISHARA HAZWARIFA ANDRIANTO 90 Tuntas 8 26150 DESTINO IHSAN RABBANI 70 Tuntas 9 26159 DUSTIN ARVIN GAIZANI 50 Tidak Tuntas 10 26176 FARHAN MALIK NUGRAHA 80 Tuntas 11 26183 FATIMAH ZAHARANY ANNISSA 70 Tuntas 12 26192 GANESHA RAHMAN LISWANTORO 70 Tuntas 13 26197 GIGIH PUTRA WALIY 70 Tuntas 14 26200 HAERATI 40 Tidak Tuntas 15 26202 HANNA FAYZA KAMALIA 70 Tuntas 16 26215 JELITA ADHI SUWARNA 60 Tidak Tuntas 17 26229 LAILA ADINDA SYALWA 100 Tuntas 18 26274 MUHAMMAD FADHIL 70 Tuntas 19 26278 MUHAMMAD GUNTUR PRIYONO 80 Tuntas
  • 27. 22 20 26281 MUHAMMAD LANDRY ANSYAH 70 Tuntas 21 26283 MUHAMMAD RAIA RAFID 70 Tuntas 22 26457 MUHAMMAD RAKEEN NABIHARIFI 50 Tidak Tuntas 23 26285 MUHAMMAD RAMDANI 40 Tidak Tuntas 24 26300 NABILA RAMADHANTI 60 Tidak Tuntas 25 26304 NAILA PIANDRA MEDDINA NUGRAHA 60 Tidak Tuntas 26 26328 NURAINI FATJRIYAH 90 Tuntas 27 26345 RAHMA WULANDARI 90 Tuntas 28 26373 RIFQI ALAMSYAH 80 Tuntas 29 26396 SAYILAH HIKMAH ROMADON 50 Tidak Tuntas 30 26400 SILFIYA 50 Tidak Tuntas 31 26402 SITI MAHARANI PUTRI PERTIWI 60 Tidak Tuntas 32 26411 SYARIF HIDAYAT 90 Tuntas 33 26414 TAHLIRSTI DIJANE NURHULWAH 90 Tuntas 34 26418 THALITA PUTRI KAYLALUNA 50 Tidak Tuntas 35 26424 TRI SUSILOWATI 50 Tidak Tuntas 36 26430 VERONICA SUCI RAMADHANI 60 Tidak Tuntas 37 26432 VINNCA ZALIKHA WUREEN 60 Tuntas 38 26435 YAN TRI PRASETIO 60 Tuntas 39 26445 ZARA ZAHWA LUBIS 80 Tuntas Rata-Rata 68,97 Tuntas 23 58% Tidak tuntas 16 41% Nilai hasil belajar pada siklus I dapat peneliti gambarkan sebagai berikut: 1) Nilai 90 – 100 sebanyak 7 peserta didik atau 18 % 2) Nilai 70 – 89 sebanyak 16 peserta didik atau 41 % 3) Nilai 50 – 69 sebanyak 14 peserta didik atau 36 % 4) Nilai 30 – 49 sebanyak 2 peserta didik atau 5 % 5) Nilai 10 – 29 sebanyak 0 peserta didik atau 0 %. Data diatas menunjukkan bahwa pada siklus I hasil belajar peserta didik hanya ada 23 peserta didik atau 59 % yang tuntas, dan yang tidak tuntas ada 16 peserta didik atau 41 %. Hasil tersebut belum mencapai indikator pencapaian nilai yaitu rata-rata nilai hasil soal dengan KKM 70 sebanyak 75 % dari jumlah pesertadidik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
  • 28. 23 Tabel 2 Kategori Nilai Hasil Belajar Siklus I Nilai Kategori Siklus I Peserta Didik % Keterangan 90 – 100 Sangat Baik 7 18 % Tuntas 70 – 89 Baik 16 41 % 50 – 69 Cukup 14 36 % Tidak Tuntas 30 – 49 Kurang 2 5 % 10 – 29 Kurang Sekali 0 0 % Jumlah 39 100 % Gambar 1. Grafik Nilai Hasil Belajar Siklus I c. Observasi Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus 1 diperoleh sebagai berikut : 1) Guru kurang variatif dalam memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara. 0 10 20 30 40 50 N 10 - 29 N 30 - 49 N 50 - 69 N 70 - 89 N 90 - `100 Kategori Hasil Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Prosentase
  • 29. 24 2) Guru kurang jelas dalam menerangkan metodeJigsaw kepada peserta didik sehingga peserta didik belum memahami bagaimana pelaksanaan metode Jigsaw yang sebenarnya. 3) Pembagian kelompok kurang variatif dilihat dari segi kemampuannya. d. Refleksi Selanjutnya, guru melakukan refleksi dengan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I yaitu denganmelakukan tindakan sebagai berikut: 1) Guru menerangkan metode Jigsaw kepada pesertadidik sampai mereka benar-benar paham. 2) Guru lebih sering mengelilingi peserta didik danmengecek pemahaman mereka. 3) Guru mengacak peserta didik ke dalam kelompokasal yaitu mencampur peserta didik yang mampu (pandai) dengan yang kurang mampu (tidak pandai). Refleksi di atas dilakukan pada siklus II sebagaiupaya perbaikan pada siklus I. 2. Siklus II Sesuai dengan refleksi pada siklus I, maka pada siklus II ini peneliti memperbaiki pelaksanaan metode Jigsaw yang dilakukan pada hari senin, 14 Oktober 2019 dengan tahapan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Membuat RPP 2) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. 3) Guru menerangkan metode belajar tipe Jigsawkepada peserta didik sampai mereka benar-benar mengerti. 4) Menyusun lembar evaluasi b. Pelaksanaan Tindakan 1) Guru mengucapkan salam, menyuruh siswa berdo’a,dan absensi 2) Apersepsi dan motivasi dengan tanya jawab wahyuyang pertama turun.
  • 30. 25 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4) Menyetting kelas 5) Guru menyiapkan materi diskusi yang dibagimenjadi 6 topik diskusi. 6) Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok,dengan menyuruh peserta didik menghitung 1 sampai 6. Karena masing-masing kelompok terdiri dari 6 peserta didik (kelompok asal). 7) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal untuk membaca, memahami, mendiskusikan, serta meringkas materi pembelajaran. Guru berkeliling sambil mengecek pemahaman masing-masing kelompok ahli dengan memberi pertanyaan. 8) Masing-masing kelompok asal mengirimkan 1 peserta didik ahli ke kelompok asal lainnya untuk berdiskusi dan memberikan informasi tentang materiyang telah diperoleh di kelompok asal. 9) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok asalnya lalu masing-masing peserta didik menyampaikan hasil yang diperoleh selama di kelompok ahli kepada kelompok asalnya. 10) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran 11) Guru memberikan kuis berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal. Nilai hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel. 3 Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II NO NIS NAMA Peng Ket N N 1 26069 AFIFAH ZAFIRA EL TOVIC 100 Tuntas 2 26078 ALIF ZEHAN FARIZA 80 Tuntas 3 26094 ANDHIKA RAMADHAN PRATAMA 70 Tuntas 4 26834 ANGELI BILQIIS CHENDIA 80 Tuntas 5 26103 ARIFA KHAIRUNNISA 80 Tuntas 6 26137 CHIKA MARITZA EVANANDA 80 Tuntas 7 26143 DANISHARA HAZWARIFA ANDRIANTO 80 Tuntas 8 26150 DESTINO IHSAN RABBANI 70 Tuntas 9 26159 DUSTIN ARVIN GAIZANI 60 Tidak Tuntas 10 26176 FARHAN MALIK NUGRAHA 90 Tuntas 11 26183 FATIMAH ZAHARANY ANNISSA 70 Tuntas
  • 31. 26 12 26192 GANESHA RAHMAN LISWANTORO 100 Tuntas 13 26197 GIGIH PUTRA WALIY 70 Tuntas 14 26200 HAERATI 60 Tidak Tuntas 15 26202 HANNA FAYZA KAMALIA 80 Tuntas 16 26215 Jelita Adhi Suwarna 90 Tuntas 17 26229 LAILA ADINDA SYALWA 80 Tuntas 18 26274 MUHAMMAD FADHIL 100 Tuntas 19 26278 MUHAMMAD GUNTUR PRIYONO 80 Tuntas 20 26281 MUHAMMAD LANDRY ANSYAH 70 Tuntas 21 26283 MUHAMMAD RAIA RAFID 80 Tuntas 22 26457 MUHAMMAD RAKEEN NABIHARIFI 60 Tidak Tuntas 23 26285 MUHAMMAD RAMDANI 60 Tidak Tuntas 24 26300 NABILA RAMADHANTI 80 Tuntas 25 26304 NAILA PIANDRA MEDDINA NUGRAHA 70 Tuntas 26 26328 NURAINI FATJRIYAH 70 Tuntas 27 26345 RAHMA WULANDARI 90 Tuntas 28 26373 RIFQI ALAMSYAH 100 Tuntas 29 26396 SAYILAH HIKMAH ROMADON 90 Tuntas 30 26400 SILFIYA 80 Tuntas 31 26402 SITI MAHARANI PUTRI PERTIWI 90 Tuntas 32 26411 SYARIF HIDAYAT 70 Tuntas 33 26414 TAHLIRSTI DIJANE NURHULWAH 90 Tuntas 34 26418 THALITA PUTRI KAYLALUNA 80 Tuntas 35 26424 TRI SUSILOWATI 60 Tidak Tuntas 36 26430 VERONICA SUCI RAMADHANI 60 Tidak Tuntas 37 26432 VINNCA ZALIKHA WUREEN 60 Tidak Tuntas 38 26435 YAN TRI PRASETIO 80 Tuntas 39 26445 ZARA ZAHWA LUBIS 80 Tuntas Rata-Rata 77,95 Tuntas 32 82% Tidak tuntas 7 18% Nilai hasil belajar pada siklus II dapat peneliti gambarkan sebagai berikut: 1) Nilai 90 – 100 sebanyak 10 peserta didik atau 26 % mengalami kenaikan siklus I yaitu 3 peserta didik atau 8 % 2) Nilai 70 – 89 sebanyak 22 peserta didik atau 56% , mengalami kenaikan siklus I yaitu 6 peserta didik atau 15 % 3) Nilai 50 – 69 sebanyak 7 peserta didik atau 18 % mengalami penurunan 7 peserta didik atau 18 % 4) Nilai 30 – 49 sebanyak 0 peserta didik atau 0 %
  • 32. 27 5) Nilai 10 – 29 sebanyak 0 peserta didik atau 0 %. Data diatas menunjukkan bahwa pada siklus IIhasil belajar peserta didik hanya ada 32 peserta didik atau 82 % yang tuntas, dan yang tidak tuntas ada 7 peserta didik atau 18 %. Hasil tersebut sudah mencapai indikator pencapaian nilai yaitu rata-rata nilai hasil soal dengan KKM 70 sebanyak 75 % dari jumlah peserta didik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut! Tabel 4 Kategori Nilai Hasil Belajar Siklus II Nilai Kategori Siklus II Peserta Didik % Keterangan 90 – 100 Sangat Baik 10 26 % Tuntas 70 – 89 Baik 22 56 % 50 – 69 Cukup 7 18 % Tidak Tuntas 30 – 49 Kurang 0 0 % 10 – 29 Kurang Sekali 0 0 % Jumlah 36 100 % Gambar 2 Nilai Hasil Belajar Siklus II 0 10 20 30 40 50 60 N 10 - 29 N 30 - 49 N 50 - 69 N 70 - 89 N 90 - 100 Grafik hasil belajar Siklus II Peserta Didik Prosentase
  • 33. 28 c. Observasi Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus II diperoleh sebagai berikut : 1) Guru sudah menjelaskan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw kepada pesertadidik. 2) Guru menerangkan materi dengan baik 3) Guru telah dapat merangsang keaktifan peserta didikdengan membentuk kelompok berdasarkan peserta didik pandai bergabung dengan peserta didik tidak pandai. 4) Guru dapat mengelola kelas dengan baik. d. Refleksi Dari penjelasan di atas menunjukkan metode Jigsaw bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan rata-rata nilai hasil soal denganKKM 70 sebanyak 83 % peserta didik. Selanjutnya peneliti menganggap peningkatan sudah baik dan hanya menyisakan sedikit peserta didik yang nilainya tidak tuntas, maka penelitian ini peneliti hentikan. B. Analisa Data Melihat hasil belajar sebagaimana keterangan di atas yaitu pada siklus I, dan siklus II, maka dapat diketahuiperubahan-perubahan baik dari cara belajar dan hasil belajarnya. Untuk lebih jelasnya peningkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Hasil belajar Hasil belajar peserta didik terutama dilihat dari soal yang dijawab peseta didik setelah melakukan tindakan telah mengalami kenaikan tiap siklusnya, dimana pada siklusI ada 22 peserta didik atau 61 %, dan siklus II ada 30 peserta didik atau 83 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
  • 34. 29 Tabel 5 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Nilai Siklus I Siklus II Peserta didik % Peserta didik % 90 – 100 7 18 % 10 26 % 70 – 89 16 41 % 22 56 % 50 – 69 14 36 % 7 18 % 30 – 49 2 5 % 0 0 % 10 – 29 0 0 % 0 0 % Jumlah 39 100 % 36 100 % Gambar 4 Grafik Perbandingan Hasil Belajar pada Siklus I, danSiklus II. 0 10 20 30 40 50 60 90 – 100 70 – 89 50 – 69 30 – 49 10 – 29 Grafik Perbandingan Hasil Belajar pada Siklus I, dan Siklus II siklus I Peserta Didik siklus I Prosentase siklus II Peserta Didik2 siklus II Prosentase
  • 35. 30 Berdasarkan hasil di atas dapat peneliti uraikan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II, dengan kata lain tindakan peneliti dalam proses pembelajaran PAI materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara dengan menggunakan metode Jigsaw di SMA Negeri 70 JakartaTahun 2019 telah membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dan mencapai pada nilai ketuntasan belajar. Ini berarti tindakan yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar padapembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara dengan menggunakan metode Jigsaw di kelas XII Semester II SMA Negeri 70 JakartaTahun 2019 telah tercapai sesuai indikator yang diinginkan yaitu rata- ratanilai hasil belajar sesuai KKM yaitu 70. Hasil ini sesuai dengan pendapat Muhibbin Syah yang menyatakan pendekatan, model dan metode belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu. Faktor pendekatan, model dan metode belajar juga ikut mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik, seorang peserta didik yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam) misalnya, mungkin sekali pada peserta didik berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang lebih bermutu dari pada peserta didik yang menggunakan metode belajar surface (permukaan) atau reproduktif (menghasilkan kembali).8 Penggunaan metode Jigsaw ini telah membawa peserta didik pada Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), yang merupakan sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional untuk memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara kognitif, afektif, dan psikomotorik.9 Jadi secara keseluruhan kalau kita lihat dari siklus 1 dan siklus 2, pelaksanaan pembelajaran pada materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan 8 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, hlm. 140 - 141 9 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 22
  • 36. 31 Kedamaian Di Nusantara dengan menggunakan metode Jigsaw menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep dan ketuntasan klasikal, sehingga pada siklus II semua indikator yang ditentukan sudah dipenuhi bahkan diatasnya. Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa padasiklus II pembelajaran sudah dan cukup lebih baik darisiklus sebelumnya. Meningkatnya hasil belajar siswa ditandai dengan rata-rata hasil belajar dan ketuntasan sudah mencapai indikator keberhasilan yang dicapai, sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus berikutnya.
  • 37. 32 BAB V Penutup A. Simpulan Kesimpulan dari hasil analisis pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut 1. Penerapan metode Jigsaw pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara di kelas XII semester II SMA Negeri 70 Jakarta Tahun 2019-2020 adalah dengan melaksanakan PTK yang terbagi menjadi 2 siklus dalam rentang waktu antara bulan September sampai bulan Oktober, dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu; tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. 2. Terjadi peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Dakwah Islam Dengan Kearifan Dan Kedamaian Di Nusantara; setelah diterapkan metode Jigsaw di kelas XII semester II SMA Negeri 70 Jakarta Tahun 2019, sebagai berikut: a. Pada siklus I ada 23 peserta didik atau 59 % yang nilainya tuntas. b. Pada siklus II ada 32 peserta didik atau 82 % yang nilainya tuntas. B. Saran-Saran Terkait dengan rangkaian temuan serta simpulan penelitian, maka peneliti akan mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. 1. Bagi Kepala Sekolah Hendaknya meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien sehingga akan terjadi peningkatan mutu pembelajaran. 2. Bagi Guru Pendidikan Agama Islam a. Guru hendaknya terus mencari dan berkreasi untuk menggunakan metode- metode pembelajaran yang relevan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran supaya anak tidak cepat bosan dalam proses pembelajaran.
  • 38. 33 b. Sebaiknya metode-metode pembelajaran yang digunakan lebih mengarahkan peserta didik untuk aktif belajar dan mandiri sehingga bisa menumbuhkan kreasi dan motivasipeserta didik untuk belajar.
  • 39. 34 Daftar Pustaka Abdullah, Shodiq, Evaluasi Pembelajaran, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012 As’ad, Aliy, Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan (Terjemah Ta’limul Muta’allim), Kudus: Menara Kudus, 1978 Azwar, Saifuddin, Tes Prestasi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996 Baharuddin& Nur Wahyuni, Esa, Teori Belajar & Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2010 Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal, Psikologi Pendidikan “Modul Orientasi Pembekalan Calon PNS”, Jakarta: Depag, 2004 Djamarah, Bahri Syaiful, Psikologi Belajar Edisi 2, Jakarta: Rineka Cipta, 2008 Hamdayana, Jumanta, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014 Suharsimi, Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti / Kementerian Agama Jakarta: Kementerian Agama, 2019 Sanapiah Faisal dan Mulyadi Guntur Waseso, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1982).
  • 41. 36