Makalah ini membahas tentang kompetensi dan profesionalisme guru serta kompetensi Abad 21. Kompetensi dijelaskan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dimiliki seseorang. Kompetensi guru terdiri atas kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Profesionalisme guru meliputi dimensi kompetensi, komitmen, dan etika. Kompetensi Abad 21 menc
1. 1
MAKALAH
Kompetensi Dan Profesionalisme Guru Serta Kompetensi Abad 21
DISUSUN OLEH
TOMI APRA SANTOSA
NIM.20177015
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Zulyusri, M.P
MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia Nya, dan shalawat berserta salam kita limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw,
sehingga kami dapat menyelasaikan makalah untuk bahan mata kuliah metodologi
pembelajaran biologi. Dalam makalah ini saya sebagai penulis sekaligus penyusun
menyajikan persoalan mengenai Kompetensi dan Profesionalisme Guru serta Kompetensi
Abad 21.”
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun saya menyadari bahwa
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan untuk masa yang akan
datang. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya penulis maupun
para pembaca serta dapat menambah wawasan tentang Metodologi Pembelajaran Biologi.
Kerinci, 23 September 2020
Tomi Apra Santosa
3. 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan.......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang..................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 6
A. Penegertian Kompetensi...................................................................................... 6
B. Kompetensi Menurut Para Ahli........................................................................... 6
C. Ciri-Ciri Kompetensi........................................................................................... 7
D. Kompetensi Guru................................................................................................. 7
E. Pengertian Profesionalisme Guru........................................................................ 10
F. Dimensi Profesionalisme..................................................................................... 12
G. Kompetensi Abad 21 ........................................................................................... 12
H. Pendidikan Abad 21 ............................................................................................ 13
I. Desain Pembelajaran Abad 21............................................................................. 14
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 15
B. Saran.................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 17
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan terknologi pada Abad 21 dan lajunya ilmu pengetahuan mendorong
manusia berubah pola hidupnya.1
Perkembangan tersebut, sangat berdampak dalam bidang
pendidikan. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan
individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup.2
Paradigma belajar yang terbentuk pada umumnya adalah untuk
berkompetensi.3
Kompetensi atau kemampuan digunakan mereka dalam berbagai bidang
terutama ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Setiap perubahan zaman akan membawa
dampak positif dan dampak negatif bagi manusia, sehingga manusia harus dapat survive
dalam menghadapinya.4
Guru adalah posisi yang strategis bagi pemerdayaan dan pembelajaran suatu bangsa
yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak
dahulu.5
Dalam pelaksanaan pendidikan guru pemegang kunci pengembangan suatu
bangsa.6
Menghadapi hal tersebut, perlu dilakukan penataan terrhadap sistem pendidikan
secara kaffah (menyeluruh), terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan yang juga akan
berpengaruh pada kualitas lulusannya, dengan kebutuhan masyarakat dan dunia
pendidikan.7
Pada saat sekarang ini, peningkatan kualitas pendidikan terutama kualitas
guru harus bisa menghasilkan sumber daya manusai yang berdaya saing. Untuk
1
Ary Asy’ari & Tasman Hamami, Strategi Pengembangan Kurikulum Menghadapi Tuntutan
Kompetensi Abad 21, IQ (Ilmu Qur’an) :Jurnal Pendidikan Islam, Vol.7 No.1, 2020: h.20.
2
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2005), h.1.
3
Rasyinda Dwi Prayogi & Rio Estetika, Kecakapan Abad 21: Kompetensi Digital Masa Depan,
Jurnal: Manajemen Pendidikan, Vol.14 No.2, 2019: h.144.
4
Fatmawati & Debi Setiawati, Pengemabangan Kompetensi Guru Sejarah Dalam Menghadapi
Tantangan Abad 21, Vol.2 No.11, 2018: h.1260.
5
Wisnarni, Etika Profesi Guru Dalam Perspektif Islam, (Sungai Penuh: IAIN Kerinci Press, 2016),
h.33.
6
Olaleye & Oluremi, Improving Teacher Performance Competency Through effective Human
Resource Practices In Ekiti State Secondary Schools, Jurnal Of Bussiness Economic and Management
Studies, Vol.11 No.125, 2013: h.412.
7
Norotun Mumtahanah, Pengembangan Sistem Pendidikan Pesantren Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru, Al-Hikmah: Jurnal Studi Keislaman, Vol.5 No.1, 2015, : h.55.
5. 5
meningkatkan semua itu diperlukan kompetensi dan profesionalisme guru yang efektif dan
efisien. Berdasarkan permasahan tersebut pemakalah akan mendeskripsikan kompetensi
dan profesionalisme guru, serta kompetensi Abad 21.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi ?
2. Apa yang dimaksud dengan profesionalisme guru ?
3. Apa saja kompetensi yang diperlukan pada Abad 21 ?
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami kompetensi.
2. Untuk mengetahui dan memahami profesionalisme guru.
3. Untuk mengetahui dan memahami kompetensi Abad 21.
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi
Kata kompetensi berasal dari bahasa Inggris competency sebagai kata benda
competence berarti kecakapan, kompetensi dan kewenangan.8
Kompetensi dapat
diartikan sebagai pengetahuan ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga seseorang dapat melakukan
perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.9
Menurut
Tedjawati kompetensi adalah pemilikan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan atau
kemampuan sebagai orang guru dalam menentukan atau memutuskan sesuatu
berdasarkan kekuasaan yang dimilikinya agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.10
Kompetensi terbagi menjadi 2 kategori, yaitu Threshold competencies
dan Differentiating competencies. Thereshold competencies adalah karakteristik utama
yang harus dimiliki seseorang agar dapat melaksanakan perkerjaannya.11
Differentiating
competencies adalah faktor-faktor yang membedaka individu yang berkinerja tinggi dan
rendah.12
B. Kompetensi Menurut Ahli
1. Menurut Spencer and spencer (1993) kompetensi adalah bagian dalam dan
selamanya ada pada kepribadian seseorang dan dapat memperediksikan tingkah laku
dan performansi secara luar pada semua situasi dan job tasks.13
2. Menurut Kassler (2011), kompetensi merupakan karakteristik utama yang dimiliki
oleh individu setiap bidang profesi yang dapat membantunya berhasil.14
8
M.Hasbi Ashdiddiqi, Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran dan Pengembangannya, Jurnal :Ta’dib,
Vol.17 No.01, 2012: h.62.
9
Wisnarni, Loc.cit., h.57.
10
J.M. Tedjawati, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lession Study: Kasi di Kabupaten Bantul,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol.17 No.4, 2011: h.481.
11
I.D.K.R. Ardiana, dkk, Kompetensi SDM UKM dan Pengaruh Terhadap UKM di Surabaya, Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.12 No.1, 2010: h.44.
12
Ibid,
13
Spencer, dkk, Competence At Work, Models For Superior Performance, John Wiley and Sons Inc,
1993.
7. 7
3. Menurut Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005, kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki oleh guru dan dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.15
4. Menurut Bolyatzis dalam (Priansa: 2014) menyatakan kompetensi adalah kapasitas
yang dimiliki pegawai, yang mengarah kepada perilaku yang sesuai dengan tuntutan
perkerjaan dengan ketetapan organisasi, yang ada gilirannya akan membawa hasil
seperti yang diinginkan.16
5. Menurut Undang –Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan kompetensi
adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.17
C. Ciri-Ciri Kompetensi
Menurur Eko Nurmianto & Nurhadi Siswanto ada beberapa ciri-ciri kompetensi
yaitu sebagai berikut:
1. Merupakan sekelompok perilaku yang spesifik
2. Dapat dilihat dan dapat diferifikasi
3. Sudah diidentifikasi sebagai hal-hal yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan
perkerjaan.18
D. Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan,
ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
dalam menjalankan profesi sebagai guru.19
kemampuan seorang guru dalam
14
Kassler, R. Competency Based Performance Reviews (Terjemahan Bahasa Indonesia),
(Jakarta:Rajawali Press, 2011), h.46.
15
Undang-Undang Republik Indoensia No. 14 Tahun 2005.
16
Priansa, Perencanaan dan Pengembangan SDM, (Bandung:Alfabeta, 2014), h. 254.
17
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.
18
Eko Nurmianto & Nurhadi Siswanto, Perancangan Penilaian Karyawan Berdasarkan Kompetensi
Spencer Dengan Metode Analytical Hirarchy Process (Studi Kasus di Dinas Pengairan, Dinsa Perkejaan
Umum Kota Probalinggo), Jurnal Teknik Industri, Vol. 8 No.1, 2006: h.43.
19
H. Ade Sobandi, Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru SMKN Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung, Jurnal Manajerial, Vol.9 No.17, 2010: h.31.
8. 8
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggungjawab dan layak.20
Kompetensi
guru juga diartikan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya.21
Kompetensi guru terbagi menjadi empat kategori, yaitu sebagai
berikut:
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.22
Kompetensi ini meliputi: a) penguasaan terhadap berbagai
karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual, b) penguasaan terhadap berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik, c) menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu, d) memiliki ketrampilan dalam melakukan kegiatan
pengembangan yang memdidik, e) dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
menididik, f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, g) mampu berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, h) memiliki ketrampilan dalam
melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, i) mampu memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, dan j) selalu
melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.23
Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang secara khas mencirikan dan
membedakan profesi guru dengan profesi lainnya.24
20
Koswara & Rasto, Kompetensi dan Kinerja Guru Berdasarkan Sertifikasi Profesi, Jurnal pendidikan
Manajemen Penkantoran, Vol.1 No.1, 2016:h.62.
21
A. Hasan Saragih, Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar, Jurnal Tabularasa PPS
UNIMED, Vol. 5 No.1, 2008, : h.29.
22
Hamid Darmadi, Tugas,Peran, Kompetensi, dan Tanggungjawab Menjadi Guru Profesional, Jurnal
Edukasi ,Vol.13 No.2, 2015: h.170.
23
Muhammad Nasir, Profesionalisme Guru Agama Islam (Sebuah Upaya Peningkatan Mutu Melalui
LPTK), Jurnal Dinamika Ilmu, Vo.3 No.2, 2013 : h. 193.
24
Anifa Alfia Nur, Meningkatkan Kompetensi Padagogik Guru di SD Yayasan Mutiara Gambut,
Bahana Manjemen Pendidikan, Vol.2 No.1, 2014, h.66.
9. 9
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku
pribadi guru itu sendiri.25
Kompetensi kepribadian meliputi: a) bertindak sesuai
dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, b)
menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, c) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan beribawa, d) menunjukan etos kerja, bertanggungjawab
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, e) menjujung
tinggikode etik profesi guru.26
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan Standar Nasional Pendidikan.27
Kompetensi ini
meliputi: a) menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu, b)menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, c)
mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, d)
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif, dan e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.28
4. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali dari peserta didik, dan masyarakat sekitar.29
Kompetensi ini meliputi : a) bersikap inklusif, bertindak objektif serta bertindak
deskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar
25
Wisnarni, Loc.cit., h.78.
26
Ibid,
27
Corry Yohana, Pengaruh Profesionalisme, Kepuasan dan Komitmen Organisasi Terhdap Kinerja
Guru Di SMPN Pamulang-Tangerang Selatan, Jurnal Econosains, Vol.10 No.2, 2012: h.134.
28
Kusnandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), h.55.
29
Ibid,
10. 10
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi, b) berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat, c) beradaptasi di tempat bertugas di suluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya, d) berkomunikasi dengan
komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. 30
Selain itu, terdapat juga kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh seorang guru,
yaitu:
a) Menguasai bahan/materi pelajaran
b) Mengelola program pembelajaran
c) Mengelola kelas
d) Menggunakan media dan sumber belajar
e) Menguasai landasan pendidikan
f) Mengelola interaksi belajar mengajar
g) Menilai prestasi belajar siswa
h) Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan
i) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
Memahami dan menafsir hasil penelitian guna keperluan pembelajaran.31
E. Profesionalisme Guru
Untuk lebih memahami pengertian profesionalisme, terlebih dahulun diuraikan
tentang profesi dan profesional. Profesi adalah suatu perkerjaan yang memerlukan
pengetahuan dan ketermpilan yang diperoleh dari teori dan bukan saja dari praktek, dan
dapat diuji dalam bentuk ujian dari sebuah univetsitas atau lembaga yang berwenang,
serta memberikan hak pada orang yang bersangkutan untuk berhubungan dengan
nasabah.32
Profesional berasal berasal dari bahasa Latin yaitu “ profesia” yang berarti
perkerjaan, keahlian, jabatan, jabatan guru besar.33
Profesional adalah melakukan
perkerjaan yang sudah dikuasai atau telah dibandingkan baik secara konsepsional,
30
Muhammad Nasir, op.cit., h.194.
31
Ruslan, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta: Rajawali Press Anggoro, 2015), h.56.
32
Sapril, Profesionalisme Pustakawan, Jurnal Iqra’, Vol.06, No.02, 2012 : h.36.
33
Norotun Mumtahan, Loc.cit., h.62.
11. 11
maupun secara teknik atau latihan.34
Jadi, Profesionalisme berarti suatu pandangan
bahwa suatu keahlian tertentu diperlukan dalam perkerjaan tertentu yang keahlian itu
hanya diperoleh melalui pendidikan khusus atau latihan.35
Profesionalisme juga berarti
tanggung jawab untuk berperilaku yang lebih dari sekedar memenuhi tanggungjawab
yang dibebankan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi Undang-Undang dan
peraturan masyarakat.36
Menurut Ahmad Tafsir profesionalisme merupakan faham
yang mengajarkan bahwa setiap perkerjaan harus dilakukan oleh orang yang
profesional.37
Dengan demikian, profesionalisme guru adalah guru yang memiliki
kompetensi profesional.38
Profesionalisme guru juga merupakan kemampuan guru
menguasai materi peljaran secara luas dan mendalam, termasuk penguasaan
kemampuan akademik lainya berperan sebagai pendukung profesionalisme guru.39
Profesionalisme seorang pendidik juga perlu didukung kompetensi yang wajib dimiliki
oleh seorang guru yaitu, kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.40
Ciri seseorang yang orang yang profesionalisme antara lain: 1) dimilikinya
mekanisme seleksi standar sehingga hanya mereka yang kompeten boleh melakukan
perkerjaan atau profesi itu, 2) masyarakat mengakui layanan yang diberikan atas dasar
dimilikinya seperangkat ilmu dan ketrampilan yang mendukung profesi itu, 3)
diperlukan adanya proses pendidikan tertentu sebelum seseorang dapat atau mampu
melaksanakan tugas profesi tersebut, dan 4) dimilikinya organisasi profesi untuk
kepentingan anggotanya dan meningkatkan layanan kepada masyarakat.41
Guru yang
profesional adalah guru yang mapu memberikan pelayanan yang terbaik bagi para
siswanya dengan kemampuan khusus yang dimilikinya, sehingga siswa dapat menerima
34
Lijan Poltak Sinambela, Profesionalisme Dosen dan Kualitas Pendidikan Tinggi, Jurnal Populis,
Vol.2 No.4, 2017 : h. 583.
35
Ibid,
36
Resi Permanasari, dkk, Model Hubungan Kompetensi, Profesionalisme dan Kinerja Dosen, Jurnal
Bisnis, Manajemen& Perbankan, Vol.1 No.2, 2014: h. 160.
37
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005),
h.107.
38
Hamid Darmadi, op.cit., h.174.
39
Emi Soewarni, Kebijakan Pedoman Pengembangan Profesi, (Jakarta: Rajawali Press, 2004), h.68
40
Zakiya & Nurhafizah, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol.3
No.2, 2019 : h. 363.
41
Emi Soewarni, loc.cit.
12. 12
dan memahami penyampaian materi yang diberikan.42
Menurut Usman dalam (Rio
Richardo: 2106) guru profesional adalah orang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksankan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal.43
F. Dimensi Profesionalisme
Menurut Hall (1968) terdapat lima dimensei profesionalisme, yaitu:
1. Pengabdian pada profesi
2. Kewajiban sosial
3. Kemandirian
4. Keyakinan terhadap peraturan profesi
5. Hubungan dengan sesama profesi. 44
G. Sikap – Sikap Profesionalitas Guru
Guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.45
Dengan demikian, guru diharapkan bisa
mengembangkan sikap-sikap sebagai berikut:
1. Guru Memandang tugas sebagai bagian dari ibadah
2. Guru memandang profesi guru adalah mulia dan terhormat
3. Guru menganggap kerja itu adalah amanah
4. Guru memandang profesi guru sebagai panggilan jiwa
5. Guru menganggap kerja itu nikmat dan menyenangkan
6. Guru mengangagp kerja itu sebagai bentuk kepribadian
7. Guru memiliki rasa/ruhul jihad dalam mengajarnya
8. Guru mempelajari setiap aspek dari tugasnya
42
Tiara Aggia Dewi, Pengaruh Profesionalisme Guru dan Motivasi Kerja Terhdap Kinerja Guru
Ekonomi SMA Se-Kota Malang, Jurnal Promosi: Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.3 No.1, 2015 : h. 27.
43
Rico Richardo, Program Guru Pembelajara: Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru di Abad 21,
Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika, 2016: h.79.
44
Hendro Wahyudi, Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Pemeriksaan
Keuangan, Seminar Nasional Akuntasi 9 Padang, 2006: h.6.
45
Cut Fitriani, Kompetensi Profesional Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran di MTS
Muhammadiyah Banda Aceh, Jurnal Magister Administrasi Pendidikan, Vol.5 No.2, 2017: h.90.
13. 13
9. Guru akan secara cermat menemukan apa yang diperlukan dan diinginkan
10. Guru memandang, berbicara,dan berbusana secara sopan dan elegan
11. Guru akan menjaga lingkungan kerjanya selalu rapi dan teratur
12. Guru berkerja secara jelas dan terarah
13. Guru tidak membiarkan terjadinya kesalahan
14. Guru berano terjun kepada tugas-tugas yang sulit
15. Guru akan mengerjakan tugas secepat mungkin
16. Guru akan senantiasa terarah dan optimis
17. Guru memanfaatkan dana secara cermat
18. Guru bersedia menghadapi masalah orang lain
19. Guru menggunakan nada emosional yang lebih tinggi seperti antusias, gembira,
penuh minat, bergairah
20. Guru akan berkerja sehingga sasran tercapai
21. Guru menghasilkan sesuatu melebihi dari yang diharapkan
22. Guru menghasilkan sesuatu produk atau pelayanan bermutu
23. Guru mempunyai janji untuk masa depan.46
H.Kompetensi Abad 21
Kompetensi adalah seperangkat kemampuan yang menyangkut sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah
menyelesaikan suatu kegiatan pembelajaran.47
Pada era informasi saat ini, dimana siswa
dituntut mempunyai empat kompetensi, yaitu kreativitas (creativity), kemampuan
berpikir kritis (critical thinking), berkomunikasi (communication), dan berkalaborasi
(callaboration).48
Menurut Pirto ada beberapa kompetensi atau ketrampilan abad 21 yaitu sebagai
berikut:
46
Ketut Bali Sastrawan, Profesionalisme Guru Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran,
Jurnal Penjaminan Mutu, h.67.
47
Sumarno, Pembelajaran Kompetensi Abad 21 Menghadapi Era Society 5.0, SEMDIKJAR, 2019: h.
276.
48
Ertina, dkk, Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Kompetensi Abad 21 Untuk Guru
SMP/MTS, Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional pendidikan Dasar, ISSN: 2528-5564, 2018: h.3.
14. 14
1. Berpikir Kritis, yakni meliputi: menggunakan berbagai teknik pembuatan ide,
menciptakan ide-ide baru yang berharga (baik konsep inkremental maupun
radikal), menguraikan, meyempurnakan, menganalisis, dan mengevaluasi ide-ide
mereka sendiri untuk meningkatkan dan memaksimalkan upaya-upaya kreatif.
2. Berkerja secara kreatif dengan orang lain, meliputi : kembangkan, terapkan dan
komunikasikan ide-ide baru kepada orang lain secara efektif, bersikap terbuka
dan responsif terhadap perspektif baru dan beragam, tunjukan orisinalitas dan
kreativitas dalam perkerjaan dan pahami batas dunia nyata untuk mengadopsi
ide-ide baru, dan melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajarm, memahami
bahwa kreativitas dan inovasi adalah proses siklus jangka panjang dan
kesuksesan kecil dan kesalahan yang sering terjadi.
3. Melaksanakan inovasi, yaitu bertindak atas ide-ide kreatif untuk membuat
kontribusi yang nyata berguna untuk bidang di mana inovasi akan terjadi.49
Pada abad 21 guru harus dituntut memiliki beberapa kecakapan, yaitu sebagai
berikut:
a). Mampu merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan penilaian secara
manual dan digital dengan mengintegrasikan berbagai alat dan sumber belajar
yang relevan untuk mendorong peserta didik agar memiliki ketrampilan berpikir
lebih tinggi dan lebih kreatif.
b) Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreatifitas peserta didik
sesuai dengan karakter kecakapan yang diperlukan (4K=4C).
c) Merancang dan menyediakan alat evaluasi yang bervariasi sesuai dtuntutan
kompetensi dan mengolahnya.
d) Menjadi model yang baik bagi siswa maupun teman sejawat dengan cara
penggunaaan teknologi yang tepat dalam proses belajar mengajar.
e) Berpartisipasi dalam masyarakat lokal dan global untuk meningkatkan
pembelajaran, serta berkontribusi terhadap efektifitas dan pembaharuan diri
terkait dengan profesi guru baik di sekolah maupun dalam masyarakat.50
49
Pirto. J, Creativity For 21 st Century Skills,( AW Rotterdam: Sense Publisher, 2011), h.3.
50
Eneng Martini, Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Model Pembelajaran Berbasis
Kecakapan Abad 21, Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol.3 No.2, 2018 : h.25.
15. 15
F. Pendidikan Abad 21
Pendidikan abad 21 tidak hanya mengajarkan materi biologi, tetapi juga berbagai
ketrampilan (skills) yang disebut dengan kecakapan abad 21 (skills toward 21 century).
Pendidikan Abad 21 mencakup hal-hal berikut:
1. Key subjects and Themes (Mata pelajaran kunci dan utama)
2. Life and career skill (Kecakapan hidup dan kecakapan berkerja)
3. Learning and inovation skills (4C’s) (Kecakapan belajar dan berinovasi)
4. Information, media, and Technology skills (kecakapan terkait informasi,
media,dan teknologi).51
Kompetensi guru atau dosen di abad 21 memiliki 3 kriteria yaitu 1) Knowledge
criteria, yakni kemampuan intelektual yang dimiliki seorang guru atau dosen yang
meliputi penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara belajar, pengetahuan
mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tentang bimbingan dan
penyuluhan, pengetahuan kemasyarakatan dan pengetahuan umum; 2) Performance
criteria, yakni kemampuan pendidik yang berkaitan dengan berbagai ketrampilan dan
perilaku yang meliputi ketrampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat
bantu pengajaran, bergaul dan berkomunikasi dengan peserta didik dan ketrampilan
menyusun persiapan mengajar atau perencanaan mengajar; 3) Product criteria, yakni
kemampuan pendidik dalam mengukur kemampuan dan kemajuan siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar.52
Tujuan pendidikan nasional abad 21 yaitu
pendidikan di abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu: masyarakat
bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan
setara dengan bangsa lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang
terdiri dari sumberdaya manusia yang berkualitas , yaitu pribadi yang mandiri,
berkemauan, dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya53
51
Slamet Suyanto, Pengembangan Kompetensi Guru Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Seminar
Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke -4 2019, h.24.
52
Rosyinda Dwi Prayogi & Rio Estetika, op.cit., h. 146.
53
Badan Standar Nasional Pendidikan. Paradigma Pembelajaran Nasional Abad 21, (Jakarta: BNSP,
2010), h.39.
16. 16
I. Desain Pembelajaran Abad 21
Desain pembelajaran yang diperlukan abad 21 adalah sebagai berikut:
1. Project Based Learning
Project Based Learning adalah pengajaran yang mencoba mengaitkan antara
teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa atau
dengan proyek sekolah berbasis proyek.54
2. Problem Based Learning
Problem Based Learning adalah mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis, dan
analitis, untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.55
3. Cooperative Learning
Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran
dimana sistem belajar dan berkerja kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara
kalaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar.56
J. Proses Belajar Mengajar Abad 21
Dalam proses belajar mengajar pada abad 21 harus benar-benar mampu
menjadikan peserta didik mempunyai kualitas dan mampu bersaing didunia global.
Disamping mempunyai kualitas ada beberapa alat penting dalam mendukung
keberhasilan dalam proses belajar mengajar di abad 21 beberapa alat penting, yaitu a)
internet, komputer dan printer, b) telepon seluler, c) pensil dan kertas, d) permainan
edukasi, e) tes dan kuis, f)guru yang terbaik, g) pola pikir yang sehat dan positif, h)
biaya pendidikan, i) orang tua yang penyayang, j) serta sumber belajar yang menunjang
(perpustakaan, lingkungan yang sehat).57
54
Ibid, h.148.
55
Ibid,
56
Ibid,
57
Uswatun Khasanah & Herina, Membangun Karakter Siswa Melalui Literasi Digital Dalam
Menghadapi Pendidikan Abad 21 (Revolusi Industri 4.0), Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program
Pasca Sarjana Universitas PGRI Palembang, 2019 : h.1007.
17. 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai
oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga seseorang dapat
melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-
baiknya.
2. Profesionalisme guru adalah kemampuan guru menguasai materi peljaran secara
luas dan mendalam, termasuk penguasaan kemampuan akademik lainya berperan
sebagai pendukung profesionalisme guru.
3. Kompetensi Abad 21, yaitu kreativitas (creativity), kemampuan berpikir kritis
(critical thinking), berkomunikasi (communication), dan berkalaborasi
(callaboration).
B. Saran
Dalam makalah ini penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran pembaca
untuk perbaikan makalah ini yang lebih baik kedepannya.
18. 18
DAFTAR PUSTAKA
Ardiana, I.D.K.R. dkk.2010. Kompetensi SDM UKM dan Pengaruh Terhadap UKM di
Surabaya, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,12 (1).
Asy’ari, Ary & Tasman Hamami.2020. Strategi Pengembangan Kurikulum Menghadapi
Tuntutan Kompetensi Abad 21, IQ (Ilmu Qur’an) :Jurnal Pendidikan Islam, 7(1).
Ashdiddiqi, M.Hasbi. 2012. Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran dan
Pengembangannya, Jurnal :Ta’dib, 17(1).
Badan Standar Nasional Pendidikan.2010. Paradigma Pembelajaran Nasional Abad 21.
Jakarta: BNSP
Dewi, Tiara Aggia. 2015. Pengaruh Profesionalisme Guru dan Motivasi Kerja Terhdap
Kinerja Guru Ekonomi SMA Se-Kota Malang, Jurnal Promosi: Jurnal Pendidikan
Ekonomi, 3(1).
Ertina, dkk, 2018. Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Kompetensi Abad 21
Untuk Guru SMP/MTS, Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional pendidikan Dasar,
ISSN: 2528-5564.
Fatmawati & Debi Setiawati. 2018. Pengemabangan Kompetensi Guru Sejarah Dalam
Menghadapi Tantangan Abad 21, 2(12).
Fitriani,Cut, dkk. 2017. Kompetensi Profesional Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran di
MTS Muhammadiyah Banda Aceh, Jurnal Magister Administrasi Pendidikan, 5(2).
Hamid Darmadi, 2015. Tugas,Peran, Ko.mpetensi, dan Tanggungjawab Menjadi Guru
Profesional, Jurnal Edukasi ,13(2)
J, Pirto .2011.Creativity For 21 st Century Skills. AW Rotterdam: Sense Publisher
Khasanah, Uswatun & Herina,2019. Membangun Karakter Siswa Melalui Literasi Digital
Dalam Menghadapi Pendidikan Abad 21 (Revolusi Industri 4.0), Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas PGRI Palembang.
Koswara & Rasto.2016. Kompetensi dan Kinerja Guru Berdasarkan Sertifikasi Profesi,
Jurnal pendidikan Manajemen Penkantoran, 1(1).
Kusnandar.2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru.Jakarta: RajaGrafindo Persada
Martini,Eneng. 2018. Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Model Pembelajaran
Berbasis Kecakapan Abad 21, Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(2).
Mumtahanah, Norotun. 2015. Pengembangan Sistem Pendidikan Pesantren Dalam
Meningkatkan Profesionalisme Guru, Al-Hikmah: Jurnal Studi Keislaman, 5(1).
Nurmianto,Eko & Nurhadi Siswanto.2006. Perancangan Penilaian Karyawan Berdasarkan
Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical Hirarchy Process (Studi Kasus di
Dinas Pengairan, Dinsa Perkejaan Umum Kota Probalinggo), Jurnal Teknik
Industri,8 (1).
Nur, Anifa Alfia, 2014. Meningkatkan Kompetensi Padagogik Guru di SD Yayasan
Mutiara Gambut, Bahana Manjemen Pendidikan, 2(1).
Nasir, Muhammad, 2013. Profesionalisme Guru Agama Islam (Sebuah Upaya Peningkatan
Mutu Melalui LPTK), Jurnal Dinamika Ilmu, 3(2).
19. 19
Olaleye & Oluremi.2013. Improving Teacher Performance Competency Through effective
Human Resource Practices In Ekiti State Secondary Schools, Jurnal Of Bussiness
Economic and Management Studies, 11(12).
Permanasari,Resi dkk,2014. Model Hubungan Kompetensi, Profesionalisme dan Kinerja
Dosen, Jurnal Bisnis, Manajemen& Perbankan, 1(2).
Prayogi, Rasyinda Dwi & Rio Estetika, Kecakapan Abad 21: Kompetensi Digital Masa
Depan, Jurnal: Manajemen Pendidikan, Vol.14 No.2, 2019
Priansa.2014.Perencanaan dan Pengembangan SDM.Bandung:Alfabeta
R. Kassler.2011. Competency Based Performance Reviews (Terjemahan Bahasa
Indonesia). Jakarat: Rajawali Press
Ruslan.2015. Pembelajaran Tematik Terpadu.Jakarta: Rajawali Press Anggoro
Sagala,Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sapril, 2012. Profesionalisme Pustakawan, Jurnal Iqra’, 6(2).
Saragih,A Saragih.2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar, Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED, 5(1).
Sastrawan, Ketut Bali. Profesionalisme Guru Dalam Upaya Meningkatkan Mutu
Pembelajaran, Jurnal Penjaminan Mutu.
Lijan Poltak Sinambela,2017. Profesionalisme Dosen dan Kualitas Pendidikan Tinggi,
Jurnal Populis, 4(2).
Richardo,Rico. 2016. Program Guru Pembelajara: Upaya Peningkatan Profesionalisme
Guru di Abad 21, Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika.
Spencer, dkk.1993. Competence At Work, Models For Superior Performance, John Wiley
and Sons Inc.
Sobandi, H. Ade . 2010. Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru SMKN
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kota Bandung, Jurnal Manajerial, 9(17).
Soewarni,Emi. 2004. Kebijakan Pedoman Pengembangan Profesi. Jakarta: Rajawali Press
Tafsir, Ahmad.2005. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung:Remaja
Rosdakarya
Sumarno, 2019. Pembelajaran Kompetensi Abad 21 Menghadapi Era Society 5.0,
SEMDIKJAR.
Slamet Suyanto,2019. Pengembangan Kompetensi Guru Menghadapi Era Revolusi Industri
4.0, Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke -4.
Undang-Undang Republik Indoensia No. 14 Tahun 2005
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
J.M. Tedjawati, J.M. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lession Study: Kasi di
Kabupaten Bantul, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17 (4).
Hendro Wahyudi,2006. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas
Pemeriksaan Keuangan, Seminar Nasional Akuntasi 9 Padang.
Wisnarni. 2016. Etika Profesi Guru Dalam Perspektif Islam. Sungai Penuh: IAIN Kerinci
Press
Yohana,Corry, 2012. Pengaruh Profesionalisme, Kepuasan dan Komitmen Organisasi
Terhdap Kinerja Guru Di SMPN Pamulang-Tangerang Selatan, Jurnal Econosains,
10 (2).
20. 20
Zakiya & Nurhafizah, 2019. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dalam
Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2).