Perspektif waktu merupakan konstruk psikologis yang melibatkan pandangan seseorang terhadap masa lalu, masa kini, dan masa depan. Penelitian telah menunjukkan korelasi antara perspektif waktu dan hasil perilaku serta kesejahteraan seseorang, dimana pandangan positif masa lalu dan masa depan umumnya menghasilkan outcome positif, sementara pandangan negatif masa lalu cenderung menghasilkan outcome negatif.
2. Pengantar Psikologi Waktu
Waktu adalah realitas objektif, sekaligus konstruk
psikologis subyektif
Waktu dapat didefinisikan sebagai pengukuran
gerakan fisik (misal, pengukuran gerakan bumi
mengelilingi matahari),
Waktu juga merupakan konstruksi psikologis,
contohnya :
– “Panci yang dilihat tidak pernah mendidih” = perpanjangan
dari pengalaman yang kurang menyenangkan atas waktu
– “Waktu berlalu ketika kamu bersenang-senang” adalah
indikasi dari fenomena psikologis di mana persepsi waktu
berbanding lurus dengan tingkat kesenangan yang dirasakan
dalam tugas saat ini.
3. Psikologi Waktu: Tinjauan Literatur
Saat ini ada banyak literatur tentang psikologi waktu.
Grondin (2010) menawarkan kepustakaan yang
komprehensif.
Beberapa studi spesifik:
– Psikologi waktu yang berkaitan dengan keadaan emosi
kita (Droit-Volet dan Meck, 2007),
– Psikologi waktu dan Memori (Fuminori, 2006),
– Perception Persepsi anak tentang waktu (Droit-Volet,
2013)
4. Kosakata Psikologi Waktu
Kurangnya kejelasan dan terminologi yang seragam
tampak jelas di seluruh literatur (Hulbert dan Lens,
1988; Nuttin, 1985).
Persepsi waktu, orientasi temporal, dan perspektif
waktu, sering digunakan secara samar-samar
(Hulbert dan Lens, 1988).
Konsep-konsep seperti pengalaman duniawi,
pengalaman subyektif, dan sense of time semuanya
digunakan secara bergantian dan menunjukkan
bagaimana manusia menggambarkan perjalanan
waktu menjadi potongan-potongan atau kelompok-
kelompok
5. Definisi Operasional
Attitude. Sikap atas waktu mengacu pada respons
emosional positif atau negatif ketika dipahami dalam
kontradiksi dengan periode waktu di masa lalu,
sekarang atau masa depan (Nuttin, 1985).
Orientation. Orientasi waktu, di sisi lain, melibatkan
penentuan mana dari periode waktu di atas yang
cenderung disukai seseorang (De Volder, 1979).
Perception. Persepsi waktu digambarkan sebagai
penilaian subyektif individu terhadap perjalanan
waktu itu sendiri.
6. Beberapa Konsep Teoritis
Nuttin (1985), misalnya, menggambarkan persepsi
waktu sebagai konstruksi psikologis yang
mengandung empat sub-faktor: ekstensi,
strukturalisasi, dan realisme. Nuttin mewakili
pendekatan fenomenologis terhadap persepsi waktu.
Tulving (2002) di sisi lain, menciptakan istilah
"chronesthesia" untuk menggambarkan pengalaman
subjektif seseorang tentang waktu.
7. Pendekatan Neurologis untuk Perspektif Waktu
Peningkatan teknologi baru selama 15 tahun terakhir telah
menyebabkan semakin banyaknya literatur tentang persepsi
waktu dari perspektif neurologis (Coull, Vidal, Nazarian, &
Macar, 2004).
Dengan literatur yang begitu luas tentang komponen neurologis
dari persepsi waktu, tinjauan mendalam tidak akan mungkin
dilakukan di sini.
Penney dan Vaitilingam (2008) memberikan daftar tabel
berharga yang diperoleh melalui teknik pencitraan.
Macar dan Vidal (2009) lebih lanjut menyediakan sumber daya
penting bagi mereka yang tertarik pada data EEG mengenai
persepsi waktu.
8. Zimbardo dan Boyd (1999)
Mereka memberikan kontribusi yang signifikan untuk studi
persepsi waktu.
Perspektif waktu yang ditentukan sebagai cara individu
mengatur dan berhubungan dengan dimensi masa lalu,
sekarang dan masa depan,
Membuat instrumen untuk mengukur perspektif waktu
seseorang — Inventarisasi Perspektif Waktu Zimbardo (ZTPI).
9. Instrumen ini mengukur 5 kategori perspektif waktu
Past Negative (PN) adalah indikasi pandangan negatif dari
masa lalu, dan mungkin mengindikasikan trauma masa lalu;
Past Positive (PP) menyarankan pandangan yang lebih positif
dan reseptif tentang peristiwa masa lalu;
Present Hedonistic (PH), sesuai namanya, dikaitkan dengan
pencarian kesenangan di masa sekarang, dengan kurangnya
kepedulian terhadap konsekuensi di masa depan;
Present Fatalistic (PF) menggambarkan perspektif waktu
dengan kurangnya harapan untuk masa depan, serta gagasan
bahwa saat ini kekuatan fatalistik cenderung mengawasi
tindakan seseorang;
Perspektif waktu mendatang – Future (F) berkaitan dengan
hadiah yang diberikan setelah pencapaian tujuan jangka
panjang.
10. Penelitian Zimbardo dan Boyd (1999)
Menemukan perspektif waktu Past Negative (PN) berkorelasi
lebih sedikit dengan teman dekat, kecemasan, depresi, dan
harga diri yang lebih rendah (Zimbardo dan Boyd, 1999).
Penelitian lebih lanjut telah menguatkan ini, mencatat bahwa
individu dengan perspektif PN juga cenderung berjudi lebih
banyak (Wassarman, 2002), dan lebih cenderung berada dalam
program ketergantungan dari narkoba dan alkohol (Klingeman,
2001).
Di sisi lain, skor PP tinggi terkait dengan tingkat harga diri yang
lebih tinggi dan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi serta
tingkat kesesuaian dan energi (Zimbardo dan Boyd, 1999).
11. Penelitian Zimbardo dan Boyd (1999) Lanjutan
Penelitian tentang perspektif waktu masa depan (F)
menunjukkan korelasi positif kesejahteraan seperti kurangnya
psikopat (Wallace, 1956, dikutip dalam Zimbardo dan Boyd,
1999) dan tingkat prestasi akademik yang lebih tinggi (Zimbardo
dan Boyd, 1999),
Disarankan bahwa penekanan berlebihan pada perspektif waktu
masa depan menghambat spontanitas serta ketidakmampuan
untuk menikmati saat ini (Boniwell dan Zimbardo, 2004).
Akhirnya, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa fokus
sementara dari Present dikaitkan dengan kebahagiaan subyektif
umum (Csikszentrnihalyi, 1992; Keough, et a1., 1999), fokus
sementara saat ini juga bisa berkaitan dengan kepuasan instan
dan kurangnya memperhatikan konsekuensi perilaku.
12. Perspektif Waktu
Perspektif waktu sebagai konstruk disposisi yang didefinisikan sebagai
totalitas pandangan seseorang terhadap masa lalunya, sekarang dan
masa depannya (Lewin, 1942; Zimbardo & Boyd, 1999)
Penelitian substansial telah terakumulasi yang dirancang untuk
menentukan korelasi TP (perilaku, sikap, kesejahteraan ...)
Investigasi empiris ini telah datang bukti bahwa dimensi TP terkait
dengan beragam hasil positif atau negatif
TP positif masa depan dan masa lalu umumnya terkait dengan hasil
positif (kesejahteraan, prestasi akademik, pendapatan lebih tinggi ...)
TP negatif masa lalu dan sekarang terkait dengan hasil negatif
(depresi, kecemasan, ide bunuh diri ...)
Present-hedonistik terkait dengan perilaku berisiko dan penggunaan
narkoba, tetapi juga hubungan positif dengan orang lain dan
kebahagiaan