SlideShare a Scribd company logo
01/03/2011                             pajak.go.id/index.php?option=com_pe…
                                       KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
                                             NOMOR KEP - 220/PJ./2002

                                                     TENTANG

 PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BIAYA PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN

                                            DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

 Menimbang :

 bahwa untuk memberikan kepastian hukum dan keadilan dalam perlakuan pajak sebagai pelaksanaan
 ketentuan Pasal 6, Pasal 9, dan Pasal 11 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, perlu
 menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Biaya Pemakaian
 Telepon Seluler Dan Kendaraan Perusahaan;

 Menimbang :

 1.      Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik
         Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263)
         sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara
         Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
         3985);
 2.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 138 Tahun 2000 Tentang Penghitungan Penghasilan
         Kena Pajak Dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (Lembaran Negara Republik
         Indonesia Tahun 2000 Nomor 253, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4055);
 3.      Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 tanggal 14 Desember 2000 tentang Jenis-jenis
         Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan
         sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002 tanggal
         8 April 2002;
 4.      Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Kep-545/PJ./2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang
         Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal
         26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi;

                                                MEMUTUSKAN :

 Menetapkan :

 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BIAYA PEMAKAIAN
 TELEPON SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN.


                                                   Pasal 1

 (1)     Atas biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk
         pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
         sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya perolehan atau pembelian melalui penyusutan
         aktiva tetap kelompok I sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
         520/KMK.04/2000 Lampiran I butir 1 huruf c sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri
         Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002.

 (2)     Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler yang dimiliki dan
         dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat
         dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya
         berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan dalam tahun pajak yang bersangkutan.


                                                   Pasal 2

 (1)     Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan bus, minibus, atau yang sejenis
         yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk antar jemput para pegawai, dapat dibebankan
         seluruhnya sebagai biaya perusahaan melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II sebagaimana
         dimaksud dalam Keputusan Menteri keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 Lampiran II butir 1 huruf b
         sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002.

 (2)     Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan bus, minibus, atau yang sejenis yang dimiliki
         dan dipergunakan perusahaan untuk antar jemput para pegawai, dapat dibebankan seluruhnya
         sebagai biaya perusahaan dalam tahun pajak yang bersangkutan.


                                                   Pasal 3

pajak.go.id/index.php?option=com_pe…                                                                          1/2
01/03/2011                             pajak.go.id/index.php?option=com_pe…

 (1)     Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan sedan atau yang sejenis yang
         dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya,
         dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya
         perolehan atau pembelian atau perbaikan besar melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II
         sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 Lampiran II
         butir 1 huruf b sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
         138/KMK.03/2002.

 (2)     Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
         dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya
         dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya
         pemeliharaan atau perbaikan rutin dalam tahun pajak yang bersangkutan.


                                                  Pasal 4

 Apabila atas penghasilan Wajib Pajak yang dapat dibebani biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
 Pasal 2 dan Pasal 3 dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final atau berdasarkan norma penghitungan
 khusus, maka pembebanan biaya-biaya tersebut telah termasuk dalam penghitungan Pajak Penghasilan yang
 bersifat final atau berdasarkan norma penghitungan khusus.


                                                  Pasal 5

 Atas biaya-biaya yang dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
 Pasal 2 dan Pasal 3, tidak merupakan penghasilan bagi para pegawai perusahaan yang bersangkutan.


                                                  Pasal 6

 Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini
 dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.




 Ditetapkan di Jakarta
 pada tanggal 18 April 2002
 DIREKTUR JENDERAL,

 ttd

 HADI POERNOMO




pajak.go.id/index.php?option=com_pe…                                                                        2/2

More Related Content

What's hot

6072 p3-spk-akuntansi-k13
6072 p3-spk-akuntansi-k136072 p3-spk-akuntansi-k13
6072 p3-spk-akuntansi-k13
Sunarwan Se
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Per 04-2011
Per 04-2011Per 04-2011
Per 04-2011
Ridwan Ichsan
 
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
dedemit lampung
 
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
Neea Niio
 
User Manual e-Faktur
User Manual e-FakturUser Manual e-Faktur
User Manual e-Faktur
UdudHollicz
 
Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23
Knobb Muridnakal
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
Roko Subagya
 
Peng 5.pj02.2015
Peng   5.pj02.2015Peng   5.pj02.2015
Peng 5.pj02.2015
rukawa101010
 
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kasPsak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Mas Abz
 
1 se 24 pertanian kebun hutan
1  se 24 pertanian kebun hutan1  se 24 pertanian kebun hutan
1 se 24 pertanian kebun hutantriyono_mr
 
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
Roko Subagya
 
Putra intam
Putra intam Putra intam
Putra intam
menabungsaham
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21
Tobagus Makmun
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
noval dwi ridzkiana
 
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh FinalDaftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
jonathangonzalezkex
 
Tax Modul i - FEUI
Tax Modul i - FEUITax Modul i - FEUI
Tax Modul i - FEUI
Farah Fauziah Hilman
 
Unvr lkt des_2013
Unvr lkt des_2013Unvr lkt des_2013
Unvr lkt des_2013
Aditya Fajar
 

What's hot (19)

6072 p3-spk-akuntansi-k13
6072 p3-spk-akuntansi-k136072 p3-spk-akuntansi-k13
6072 p3-spk-akuntansi-k13
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
Perda Kab. Padang Pariaman No 01 tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan Dan B...
 
Per 04-2011
Per 04-2011Per 04-2011
Per 04-2011
 
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
Peraturan Menkominfo Nomor 5/2015
 
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
 
User Manual e-Faktur
User Manual e-FakturUser Manual e-Faktur
User Manual e-Faktur
 
Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23Mengenal pph pasal 23
Mengenal pph pasal 23
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
 
Peng 5.pj02.2015
Peng   5.pj02.2015Peng   5.pj02.2015
Peng 5.pj02.2015
 
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kasPsak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
Psak 2 (rev. 2009) laporan arus kas
 
1 se 24 pertanian kebun hutan
1  se 24 pertanian kebun hutan1  se 24 pertanian kebun hutan
1 se 24 pertanian kebun hutan
 
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
 
Putra intam
Putra intam Putra intam
Putra intam
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
Perda Kab. Padang Pariaman No 12 tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendap...
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21
 
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
 
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh FinalDaftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
 
Tax Modul i - FEUI
Tax Modul i - FEUITax Modul i - FEUI
Tax Modul i - FEUI
 
Unvr lkt des_2013
Unvr lkt des_2013Unvr lkt des_2013
Unvr lkt des_2013
 

Similar to Kep220 2002(biaya hp)

PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu MigasPP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
EMLI Indonesia
 
Tugas pajak penghasilan
Tugas pajak penghasilanTugas pajak penghasilan
Tugas pajak penghasilan
Fernando Emmanuel
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
Sidik Abdullah
 
Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015
Andi Ismail
 
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
Ridwan Ichsan
 
Per 07-bl-2009 tentang referensi unsur premi murni serta unsur biaya administ...
Per 07-bl-2009 tentang referensi unsur premi murni serta unsur biaya administ...Per 07-bl-2009 tentang referensi unsur premi murni serta unsur biaya administ...
Per 07-bl-2009 tentang referensi unsur premi murni serta unsur biaya administ...
Ridwan Ichsan
 
Per 06-2008-asuransi
Per 06-2008-asuransiPer 06-2008-asuransi
Per 06-2008-asuransi
Ridwan Ichsan
 
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPhPengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Nadia Eva
 
Saat dan tempat terutang pajak
Saat dan tempat terutang pajakSaat dan tempat terutang pajak
Saat dan tempat terutang pajakrereee
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
DjonyRosnipa1
 
Perpres Nomor 37 Tahun 2015
Perpres Nomor 37 Tahun 2015Perpres Nomor 37 Tahun 2015
Perpres Nomor 37 Tahun 2015
CIkumparan
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
auliaannisa44
 
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratifPmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratifRidwan Ichsan
 
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Kanaidi ken
 
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptxBahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
syahirula014
 
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdfSK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
FeryPrihadi2
 
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi TrisaktiKasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Dinny Gamalasari
 
PMK 146 2013
PMK 146 2013PMK 146 2013
PMK 146 2013
Sidik Abdullah
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang Mewah
Juwita W'tio
 

Similar to Kep220 2002(biaya hp) (20)

PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu MigasPP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
PP Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pajak Pengasilan Hulu Migas
 
Tugas pajak penghasilan
Tugas pajak penghasilanTugas pajak penghasilan
Tugas pajak penghasilan
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
 
Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015Perka bkpm 13 tahun 2015
Perka bkpm 13 tahun 2015
 
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
2 kmk2007 74 tentang penyelenggaran pertanggungan asuransi pada lini usaha as...
 
Per 07-bl-2009 tentang referensi unsur premi murni serta unsur biaya administ...
Per 07-bl-2009 tentang referensi unsur premi murni serta unsur biaya administ...Per 07-bl-2009 tentang referensi unsur premi murni serta unsur biaya administ...
Per 07-bl-2009 tentang referensi unsur premi murni serta unsur biaya administ...
 
Per 06-2008-asuransi
Per 06-2008-asuransiPer 06-2008-asuransi
Per 06-2008-asuransi
 
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPhPengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
Pengurang Penghasilan Bruto dalam PPh
 
Saat dan tempat terutang pajak
Saat dan tempat terutang pajakSaat dan tempat terutang pajak
Saat dan tempat terutang pajak
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
 
Perpres Nomor 37 Tahun 2015
Perpres Nomor 37 Tahun 2015Perpres Nomor 37 Tahun 2015
Perpres Nomor 37 Tahun 2015
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptxPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (BAHAN AJAR 2).pptx
 
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratifPmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
Pmk 79 thn_2009-sanksi_administratif
 
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
Penghasilan Anggota Direksi dan DEKOM/DEWAS BUMN _"Pelatihan ORGAN & SDM BUMN...
 
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptxBahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
Bahan tayang KMK 334 2021 detailed 1.pptx
 
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdfSK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
SK Deputi II Nomor 88 Tahun 2022 servis kendaraan pdf (1).pdf
 
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi TrisaktiKasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
 
PMK 146 2013
PMK 146 2013PMK 146 2013
PMK 146 2013
 
Kep 100-mbu-2002
Kep 100-mbu-2002Kep 100-mbu-2002
Kep 100-mbu-2002
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang Mewah
 

Kep220 2002(biaya hp)

  • 1. 01/03/2011 pajak.go.id/index.php?option=com_pe… KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP - 220/PJ./2002 TENTANG PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BIAYA PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : bahwa untuk memberikan kepastian hukum dan keadilan dalam perlakuan pajak sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 6, Pasal 9, dan Pasal 11 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Perlakuan Pajak Penghasilan Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler Dan Kendaraan Perusahaan; Menimbang : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3985); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 138 Tahun 2000 Tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak Dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 253, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4055); 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 tanggal 14 Desember 2000 tentang Jenis-jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002 tanggal 8 April 2002; 4. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Kep-545/PJ./2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BIAYA PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN. Pasal 1 (1) Atas biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya perolehan atau pembelian melalui penyusutan aktiva tetap kelompok I sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 Lampiran I butir 1 huruf c sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002. (2) Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan dalam tahun pajak yang bersangkutan. Pasal 2 (1) Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan bus, minibus, atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk antar jemput para pegawai, dapat dibebankan seluruhnya sebagai biaya perusahaan melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 Lampiran II butir 1 huruf b sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002. (2) Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan bus, minibus, atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk antar jemput para pegawai, dapat dibebankan seluruhnya sebagai biaya perusahaan dalam tahun pajak yang bersangkutan. Pasal 3 pajak.go.id/index.php?option=com_pe… 1/2
  • 2. 01/03/2011 pajak.go.id/index.php?option=com_pe… (1) Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan sedan atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 520/KMK.04/2000 Lampiran II butir 1 huruf b sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 138/KMK.03/2002. (2) Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin dalam tahun pajak yang bersangkutan. Pasal 4 Apabila atas penghasilan Wajib Pajak yang dapat dibebani biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 3 dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final atau berdasarkan norma penghitungan khusus, maka pembebanan biaya-biaya tersebut telah termasuk dalam penghitungan Pajak Penghasilan yang bersifat final atau berdasarkan norma penghitungan khusus. Pasal 5 Atas biaya-biaya yang dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 3, tidak merupakan penghasilan bagi para pegawai perusahaan yang bersangkutan. Pasal 6 Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 April 2002 DIREKTUR JENDERAL, ttd HADI POERNOMO pajak.go.id/index.php?option=com_pe… 2/2