Perkembangan bahasa anak antara usia 5-9 tahun mengalami perkembangan pesat. Pada usia 5 tahun, anak sering menggunakan bahasa untuk meminta dan mengulang untuk perbaikan. Pada usia 6-7 tahun, anak mulai memahami istilah deiktis dan membuat plot naratif. Pada usia 8-9 tahun, anak mengenal makna nonliteral dan mempertimbangkan maksud lain serta memelihara topik melalui perubahan
Perkembangan bahasa anak antara usia 5-9 tahun mengalami perkembangan pesat. Pada usia 5 tahun, anak sering menggunakan bahasa untuk meminta dan mengulang untuk perbaikan. Pada usia 6-7 tahun, anak mulai memahami istilah deiktis dan membuat plot naratif. Pada usia 8-9 tahun, anak mengenal makna nonliteral dan mempertimbangkan maksud lain serta memelihara topik melalui perubahan
Pertumbuhan bahasa pada anak mengalami beberapa tahapan mulai dari pralinguistik hingga linguistik yang terdiri dari fase satu kata, lebih dari satu kata, dan perbedaan. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Perkembangan motorik dan bahasa beriringan dengan proses pertumbuhan anak. Faktor biologis, kognitif, dan lingkungan mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa terbagi menjadi periode pra-bahasa dan bahasa, dimana anak belajar bahasa dari satu kata hingga kalimat yang lebih kompleks.
Perkembangan bahasa pada anak-anak sangat penting karena anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Proses perkembangan tersebut melalui berbagai tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak, mulai kanak-kanak sampai dengan penguasaan usia sekolah. Dalam tahapan penguasaan bahasa inilah peran orang tua sebagai orang terdekat sangat dibutuhkan.
Presentasi ini membahas tentang teori pemerolehan dan perkembangan bahasa anak. Pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan kemampuan berbahasa secara alami tanpa pembelajaran formal, sedangkan perkembangan bahasa anak dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap pralinguistik, satu kata, dua kata, dan banyak kata. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain faktor biologis, lingkungan sosial, inte
Dokumen ini membahas proses pemerolehan bahasa kanak-kanak dari perspektif sintaksis. Ia menjelaskan tahap-tahap perkembangan sintaksis seperti tahap telegraf, morfem dan transformasi. Dokumen juga membahas konsep Mean Length of Utterance (MLU) untuk mengukur kemampuan berbahasa kanak-kanak berdasarkan panjang rata-rata ucapan. Kajian ini bertujuan menganalisis data autentik percakapan
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses pemerolehan bahasa pada anak, mulai dari tahap awal mengucapkan suara hingga mampu berbicara dengan kalimat sederhana.
2. Pemerolehan bahasa anak meliputi aspek fonologi, sintaksis, dan semantik. Anak belum dapat mengucapkan konsonan tertentu dan cenderung menggunakan kata tunggal.
3. Proses pembelajaran bahasa anak diawali
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pemerolehan bahasa pertama, termasuk proses pemerolehan bahasa kanak-kanak dan perkembangan kemahiran berbahasa mereka.
2) Beberapa teori utama dibahas seperti teori bahawa bahasa diperoleh secara alamiah maupun dipelajari, serta peringkat-peringkat perkembangan bahasa kanak-kanak.
3) D
Dokumen tersebut membahasakan perkembangan bahasa kanak-kanak yang dipengaruhi oleh faktor dalaman dan luaran, bagaimana guru dapat menggalakkan perkembangan bahasa, dan perbedaan dalam perkembangan bahasa antar individu yang dipengaruhi oleh faktor biologi dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan bahasa sejak bayi hingga remaja. Terdapat 3 tahapan utama yaitu (1) tahapan pra-bahasa pada bayi meliputi menangis, mengoceh, mengenal suara, (2) tahapan mulai berbicara pada anak-anak dengan kata-kata awal dan kalimat pendek, (3) tahapan berkembangnya kosakata dan tata bahasa pada anak sekolah dan remaja.
Pertumbuhan bahasa pada anak mengalami beberapa tahapan mulai dari pralinguistik hingga linguistik yang terdiri dari fase satu kata, lebih dari satu kata, dan perbedaan. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Perkembangan motorik dan bahasa beriringan dengan proses pertumbuhan anak. Faktor biologis, kognitif, dan lingkungan mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa terbagi menjadi periode pra-bahasa dan bahasa, dimana anak belajar bahasa dari satu kata hingga kalimat yang lebih kompleks.
Perkembangan bahasa pada anak-anak sangat penting karena anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Proses perkembangan tersebut melalui berbagai tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak, mulai kanak-kanak sampai dengan penguasaan usia sekolah. Dalam tahapan penguasaan bahasa inilah peran orang tua sebagai orang terdekat sangat dibutuhkan.
Presentasi ini membahas tentang teori pemerolehan dan perkembangan bahasa anak. Pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan kemampuan berbahasa secara alami tanpa pembelajaran formal, sedangkan perkembangan bahasa anak dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap pralinguistik, satu kata, dua kata, dan banyak kata. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain faktor biologis, lingkungan sosial, inte
Dokumen ini membahas proses pemerolehan bahasa kanak-kanak dari perspektif sintaksis. Ia menjelaskan tahap-tahap perkembangan sintaksis seperti tahap telegraf, morfem dan transformasi. Dokumen juga membahas konsep Mean Length of Utterance (MLU) untuk mengukur kemampuan berbahasa kanak-kanak berdasarkan panjang rata-rata ucapan. Kajian ini bertujuan menganalisis data autentik percakapan
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses pemerolehan bahasa pada anak, mulai dari tahap awal mengucapkan suara hingga mampu berbicara dengan kalimat sederhana.
2. Pemerolehan bahasa anak meliputi aspek fonologi, sintaksis, dan semantik. Anak belum dapat mengucapkan konsonan tertentu dan cenderung menggunakan kata tunggal.
3. Proses pembelajaran bahasa anak diawali
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pemerolehan bahasa pertama, termasuk proses pemerolehan bahasa kanak-kanak dan perkembangan kemahiran berbahasa mereka.
2) Beberapa teori utama dibahas seperti teori bahawa bahasa diperoleh secara alamiah maupun dipelajari, serta peringkat-peringkat perkembangan bahasa kanak-kanak.
3) D
Dokumen tersebut membahasakan perkembangan bahasa kanak-kanak yang dipengaruhi oleh faktor dalaman dan luaran, bagaimana guru dapat menggalakkan perkembangan bahasa, dan perbedaan dalam perkembangan bahasa antar individu yang dipengaruhi oleh faktor biologi dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan bahasa sejak bayi hingga remaja. Terdapat 3 tahapan utama yaitu (1) tahapan pra-bahasa pada bayi meliputi menangis, mengoceh, mengenal suara, (2) tahapan mulai berbicara pada anak-anak dengan kata-kata awal dan kalimat pendek, (3) tahapan berkembangnya kosakata dan tata bahasa pada anak sekolah dan remaja.
Similar to Proposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptx (20)
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
Proposal Skripsi Kemampuan Berbicara Anak AUD 3-4 Tahun.pptx
1. KEMAMPUAN BERBICARA PADAANAK USIA 3-4 TAHUN (SEBUAH STUDI KUALITATIF DI PLAYGROUP
BHAYANGKARI JALAN LETJEN MUHARAM RANGKASBITUNG KAB.LEBAK-BANTEN)
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
menempuh ujian sarjana pendidikan
Oleh
Endang Setyarini
NIM 060165
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011
2. LATAR BELAKANG
Setiap anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Ahmad (2005 : 1-4) menyatakan
bahwa, “Perkembangan setiap anak memiliki tahapan yang berbeda, diantaranya ada periode
pralahir, periode bayi, periode dewasa, tahap dewasa awal, tahap dewasa tengah, dan tahap dewasa
akhir.
Elizabeth ( 1980 : 82 ) menyatakan bahwa, “Pada tahap periode bayi akhir seorang anak
mengerti apa yang dimaksud oleh orang lain dan kemampuan mengkomunikasikan pikiran dan
perasaan diri sendiri kepada orang lain sehingga dapat dimengerti, terasa sulit dan tidak cepat dapat
dikuasai.” Perkembangan bahasa anak akan mengalami perkembangan yang pesat pada tiga tahun
pertama usianya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan, dan peran orang tua sangat penting.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Kasina Ahmad ( 2005:65-99) menyatakan bahwa,
“Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak diantaranya, pengasuhan
keluarga, sistem keluarga, hubungan teman sebaya, bermain dan televisi, dan sebagainya. Seorang
anak balita tidak mungkin dapat mengaktualisasikan potensi intelektualnya terutama dalam belajar
bahasa semaksimal mungkin tanpa didampingi oleh orang tuanya.
3. Elizabeth B. Hurlock (1978 : 183) menyatakan bahwa “Bicara merupakan
keterampilan dan seperti halnya semua keterampilan, ia harus dipelajari atau dilatih.
Dalam belajar berbicara terdapat pola yang sama, tetapi laju perkembangan pada setiap
anak berbeda.
Elizabeth (1978 : 184) menyatakan bahwa, “Pola perkembangan berbicara
hampir sejalan dengan pola perkembangan motorik dan pola perkembangan mental.”
Sebagai contoh antara umur 9 bulan sampai dengan 18 bulan, dorongan untuk berjalan
terlihat lebih kuat dari pada dorongan untuk berbicara. Setelah berjalan menjadi otomatis,
perhatian bayi diarahkan pada berbicara, dan anak akan belajar berbicara dengan cepat. Dan
umur 18 bulan sampai dengan 4 atau 5 tahun, anak menguasai kemampuan berbicara tetapi
mereka harus belajar lebih banyak sebelum mereka mencapai kemampuan berbahasa orang
dewasa.
4. KAJIAN RELEVAN
Whandi ( 2010 ) dengan judul Perkembangan Berbicara Bahasa Pada Anak-
Anak Usia Dini. Whandi membatasi penelitiannya hanya pada perkembangan berbicara
anak-anak usia dini. Metode yang digunakannya adalah metode deskriptif. Adapun
tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka dan teknik
observasi serta wawancara.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penelitian tersebut memperoleh
temuan, yaitu perkembangan berbicara ( bahasa ) pada anak-anak usia dini relatif sama
namun ada beberapa diantara mereka yang memiliki perkembangan pesat dibandingkan
dengan anak-anak yang lainnya. Hal itu disebabkan oleh faktor asupan gizi dan
lingkungan sekitar tempat yang mereka tinggal.
5. FOKUS PENELITIAN
Fokus dalam penelitian ini adalah kemampuan berbicara pada anak usia
3-4 tahun yang mencakup penguasaan fonem, kosa kata, dan pola
kalimat yang diucapkan anak berdasarkan buku cerita bergambar yang
mereka lihat pada Playgroup Bhayangkari jalan Letjen Muharam
Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
6. PERTANYAAN PENELITIAN
Dari fokus penelitian di atas, muncul beberapa pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut.
1. Sejak kapan seorang anak mulai berkomunikasi dengan orang
lain ?
2. Apakah fungsi bahasa sesungguhnya bagi seorang anak ?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan
bahasa anak ?
4. Bagaimana kemampuan berbicara pada anak usia 3-4 tahun
yang mencakup penguasaan fonem, kosakata, dan pola kalimat
yang digunakannya ?
7. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
kemampuan berbicara pada anak usia 3-4 tahun yang
mencakup penguasaan fonem, kosakata, dan pola kalimat
yang digunakannya.
8.
9. Bahasa
Chaer (1994:30) menyatakan, “Bahasa adalah satu sistem lambang bunyi
yang bersifat arbirter yang kemudian lazim ditambah dengan sekelompok
anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Dardjowidjojo (2003:16) menyatakan, “Bahasa adalah suatu sistem simbol
lisan yang arbirter yang dipakai oleh anggota masyarakat bahasa untuk
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya.
Fungsi Bahasa
Chaer (1995:31) menyatakan, Fungsi bahasa adalah alat interaksi sosial,
dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga
perasaan.
10. BERBICARA
Elizabeth ( 1980 : 176 ), menyatakan bahwa “ Berbicara adalah bentuk
bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk
menyampaikan maksud.
Kemampuan Berbicara
Kemampuan berbicara adalah kemampuan untuk berkata, bercakap,
berbahasa, melahirkan pendapat dengan perkataan, mengucapkan kalimat-
kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan
dan perasaan.
11. Pemerolehan Fonem
Chaer ( 1993 : 142 ) menyatakan bahwa, “Fonem adalah istilah dalam suatu
fonologi ( bidang studi yang membicarakan bunyi bahasa ) untuk menyebut satuan
bunyi terkecil yang dapat membedakan makna.
Contoh
Kata bahasa Indonesia yang bunyinya { paku } dan { baku } berbeda maknanya
karena adanya perbedaan bunyi terkecil pada posisi awalnya. Pada kata pertama
berbunyi {P} dan kata kedua berbunyi {b}. Maka dapat dikatakan bunyi {p} dan {b}
adalah dua buah fonem yang berbeda yaitu fonem /p/ dan fonem /b/. Contoh lain,
kata {tari} dan {dari} berbeda maknanya adalah karena perbedaan bunyi pertamanya,
yaitu fonem, /t/ dan fonem /d/, dan kata {amal} dan {aman} berbeda maknanya
adalah karena perbedaan bunyi pada posisi akhirnya, yaitu fonem /l/ dan fonem/n/.
12. Penguasaan Kosakata
Elizabeth (1978 : 187), menyatakan bahwa “Anak akan mempelajari dua
jenis kosa kata yakni kosa kata umum dan kosa kata khusus. Kosa kata umum
terdiri atas kata yang dapat digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda
seperti : “manusia”, “baik”, dan “pergi”. Sebaliknya, kosa kata khusus terdiri atas
kata dengan arti spesifik yang hanya dapat digunakan dalam situasi tertentu.
Pola Kalimat
Elizabeth (1978 : 189), menyatakan bahwa “salah satu tugas anak dalam
belajar berbicara yaitu menggabungkan kata kedalam kalimat yang tata
bahasanya betul dan dapat dipahami oleh orang lain, adalah yang paling sulit
dilakukan oleh anak.
13.
14. 1. Metode Penelitian
Deskriptif Kualitatif Analisis
2.
Teknik Penelitian
Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
Pengambilan Sampel Teknik Analisis Kualitatif
( Playgroup Bhayangkari )
Pengamatan Wawancara
Partisipasi Terbatas
15. Sumber Data Penelitian
Sumber data pada penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat yang
diucapkan oleh anak sebagai sampel penelitian dan telah direkam oleh
peneliti ketika peneliti berada dilapangan.
Peniliti dapat mengambil sumber data dari :
Key Informan
Peristiwa
16. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Hidayat Ahmad Asep. 2006. Filsafat Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga:1978
Purwo Kaswanti Bambang. 1997. PELLBA 10. Jakarta: Kanisius
Suherlan dan R, Odien. 2004. Ihwal Ilmu Bahasa dan Cakupannya. Serang :
Untirta Press.
http://batrasiaku.blogspot.com/2009/04/pengertian-berbicara.html