Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengukuran dasar menggunakan alat ukur seperti mistar dan mikrometer
2. Pesawat Atwood yang menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial, dan energi kinetik
3. Hukum-hukum gerak Newton tentang gaya dan percepatan
BAB 1 membahas tentang kinematika gerak translasi dan rotasi dengan analisis vektor. Terdapat penjelasan mengenai vektor posisi, kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak parabola, besaran-besaran gerak melingkar seperti sudut, kecepatan sudut, percepatan sudut, hubungan antara besaran linier dan sudut, serta jenis-jenis gerak melingkar yaitu beraturan dan berubah beraturan.
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanBisdev Oeykarisma
Makalah ini membahas tentang gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan. Terdapat penjelasan tentang kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, rumus-rumus yang terkait, dan contoh soalnya. Diakhiri dengan kesimpulan bahwa gerak lurus dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.
Laporan praktikum fisika dasar membahas percobaan menggunakan pesawat Atwood untuk memperlihatkan hukum Newton. Tujuannya adalah menyelesaikan soal gerak translasi dan rotasi dengan hukum Newton serta menghitung momen inersia katrol menggunakan pesawat Atwood.
1. Cerita pendek menjelaskan tentang teori relativitas khusus Einstein dimana waktu dan usia berjalan lebih lambat bagi orang yang melakukan perjalanan di luar angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Hal ini menjelaskan mengapa putri Cooper (Murphy) jauh lebih tua ketika Cooper kembali ke Bumi setelah misi luar angkasa.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengukuran dasar menggunakan alat ukur seperti mistar dan mikrometer
2. Pesawat Atwood yang menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial, dan energi kinetik
3. Hukum-hukum gerak Newton tentang gaya dan percepatan
BAB 1 membahas tentang kinematika gerak translasi dan rotasi dengan analisis vektor. Terdapat penjelasan mengenai vektor posisi, kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak parabola, besaran-besaran gerak melingkar seperti sudut, kecepatan sudut, percepatan sudut, hubungan antara besaran linier dan sudut, serta jenis-jenis gerak melingkar yaitu beraturan dan berubah beraturan.
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanBisdev Oeykarisma
Makalah ini membahas tentang gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan. Terdapat penjelasan tentang kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, rumus-rumus yang terkait, dan contoh soalnya. Diakhiri dengan kesimpulan bahwa gerak lurus dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.
Laporan praktikum fisika dasar membahas percobaan menggunakan pesawat Atwood untuk memperlihatkan hukum Newton. Tujuannya adalah menyelesaikan soal gerak translasi dan rotasi dengan hukum Newton serta menghitung momen inersia katrol menggunakan pesawat Atwood.
1. Cerita pendek menjelaskan tentang teori relativitas khusus Einstein dimana waktu dan usia berjalan lebih lambat bagi orang yang melakukan perjalanan di luar angkasa dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Hal ini menjelaskan mengapa putri Cooper (Murphy) jauh lebih tua ketika Cooper kembali ke Bumi setelah misi luar angkasa.
Dokumen tersebut membahas tentang kinematika dua dimensi yang mencakup:
1) Jenis-jenis gerakan dua dimensi seperti gerak lurus dan gerak lengkung.
2) Konsep jarak, perpindahan, kecepatan, dan percepatan.
3) Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
4) Contoh gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke atas, dan gerak melingkar.
Dokumen tersebut membahas tentang kinematika gerak lurus, termasuk konsep jarak, perpindahan, kelajuan, kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, dan gerak jatuh bebas. Diuraikan pula rumus-rumus yang terkait dengan besaran-besaran kinematika tersebut.
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikabaskimia
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum gerak Newton yang menjelaskan hubungan antara gaya dan percepatan pada suatu benda. Hukum pertama menyatakan bahwa benda akan bergerak dengan kecepatan konstan atau diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Hukum kedua menyatakan bahwa percepatan sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa. Hukum ketiga menyatakan tentang gaya aksi dan reak
Pesawat Atwood digunakan untuk mempelajari hubungan antara gaya, energi potensial dan kinetik dengan menggunakan dua massa yang dihubungkan tali di katrol. Galileo menyimpulkan bahwa semua benda jatuh dengan cara yang sama tanpa mempertimbangkan massa atau ukuran benda. Newton kemudian me formulasi hukum-hukum gerak yang menjelaskan hal tersebut secara matematis.
Bab II membahas gerak lurus dan konsep-konsep dasar yang terkait, seperti jarak, perpindahan, kecepatan, dan kelajuan. Terdapat penjelasan perbedaan antara jarak dan perpindahan, serta kecepatan dan kelajuan. Bab ini juga mendefinisikan kecepatan dan kelajuan rata-rata serta sesaat.
Bab 2 dokumen tersebut membahas tentang gerak satu dimensi sepanjang garis lurus, termasuk konsep perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Gerak satu dimensi dibedakan menjadi gerak dengan percepatan konstan dan gerak jatuh bebas di bawah pengaruh gravitasi. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan teori relativitas khusus Einstein, yang mencakup formasi teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, massa, dan kesetaraan massa-energi.
Teks tersebut membahas tentang gerak benda dan makhlup hidup di lingkungan sekitar. Teks menjelaskan konsep dasar tentang gerak, seperti jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan, dan gaya. Teks juga menjelaskan percobaan tentang gerak lurus beraturan dan membandingkan antara kelajuan dan kecepatan.
Modul ini membahas tentang teori relativitas khusus, termasuk postulatnya, pemuaian waktu, efek Doppler, pengerutan panjang, paradoks kembar, dan transformasi Lorentz. Modul ini bertujuan agar mahasiswa memahami hukum-hukum relativitas khusus dan dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak melingkar dan besaran-besaran fisika yang terkait dengan gerak melingkar seperti periode putaran, frekuensi putaran, kecepatan linear, kecepatan sudut, percepatan sentripetal, dan hubungan antara roda-roda pada gerak melingkar beraturan.
Teori relativitas khusus Einstein mengajukan dua postulat utama: (1) hukum fisika berlaku sama dalam semua kerangka acuan inersial dan (2) kecepatan cahaya konstan dalam vakum. Berdasarkan postulat ini, Einstein menjelaskan bahwa besaran seperti waktu, panjang, massa, dan energi bersifat relatif tergantung kerangka acuan pengamat dan kecepatan mereka bergerak. Teori ini menolak gagasan absolut tentang
Dokumen tersebut membahas tentang kinematika dua dimensi yang mencakup:
1) Jenis-jenis gerakan dua dimensi seperti gerak lurus dan gerak lengkung.
2) Konsep jarak, perpindahan, kecepatan, dan percepatan.
3) Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
4) Contoh gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke atas, dan gerak melingkar.
Dokumen tersebut membahas tentang kinematika gerak lurus, termasuk konsep jarak, perpindahan, kelajuan, kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, dan gerak jatuh bebas. Diuraikan pula rumus-rumus yang terkait dengan besaran-besaran kinematika tersebut.
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikabaskimia
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum gerak Newton yang menjelaskan hubungan antara gaya dan percepatan pada suatu benda. Hukum pertama menyatakan bahwa benda akan bergerak dengan kecepatan konstan atau diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Hukum kedua menyatakan bahwa percepatan sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa. Hukum ketiga menyatakan tentang gaya aksi dan reak
Pesawat Atwood digunakan untuk mempelajari hubungan antara gaya, energi potensial dan kinetik dengan menggunakan dua massa yang dihubungkan tali di katrol. Galileo menyimpulkan bahwa semua benda jatuh dengan cara yang sama tanpa mempertimbangkan massa atau ukuran benda. Newton kemudian me formulasi hukum-hukum gerak yang menjelaskan hal tersebut secara matematis.
Bab II membahas gerak lurus dan konsep-konsep dasar yang terkait, seperti jarak, perpindahan, kecepatan, dan kelajuan. Terdapat penjelasan perbedaan antara jarak dan perpindahan, serta kecepatan dan kelajuan. Bab ini juga mendefinisikan kecepatan dan kelajuan rata-rata serta sesaat.
Bab 2 dokumen tersebut membahas tentang gerak satu dimensi sepanjang garis lurus, termasuk konsep perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Gerak satu dimensi dibedakan menjadi gerak dengan percepatan konstan dan gerak jatuh bebas di bawah pengaruh gravitasi. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan teori relativitas khusus Einstein, yang mencakup formasi teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, massa, dan kesetaraan massa-energi.
Teks tersebut membahas tentang gerak benda dan makhlup hidup di lingkungan sekitar. Teks menjelaskan konsep dasar tentang gerak, seperti jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan, dan gaya. Teks juga menjelaskan percobaan tentang gerak lurus beraturan dan membandingkan antara kelajuan dan kecepatan.
Modul ini membahas tentang teori relativitas khusus, termasuk postulatnya, pemuaian waktu, efek Doppler, pengerutan panjang, paradoks kembar, dan transformasi Lorentz. Modul ini bertujuan agar mahasiswa memahami hukum-hukum relativitas khusus dan dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak melingkar dan besaran-besaran fisika yang terkait dengan gerak melingkar seperti periode putaran, frekuensi putaran, kecepatan linear, kecepatan sudut, percepatan sentripetal, dan hubungan antara roda-roda pada gerak melingkar beraturan.
Teori relativitas khusus Einstein mengajukan dua postulat utama: (1) hukum fisika berlaku sama dalam semua kerangka acuan inersial dan (2) kecepatan cahaya konstan dalam vakum. Berdasarkan postulat ini, Einstein menjelaskan bahwa besaran seperti waktu, panjang, massa, dan energi bersifat relatif tergantung kerangka acuan pengamat dan kecepatan mereka bergerak. Teori ini menolak gagasan absolut tentang
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari cara kerja linier air track dan hubungannya antara kecepatan, percepatan, dan momentum. Teori yang mendasari percobaan ini adalah prinsip implus-momentum dan hubungan antara gaya sret, gaya angkat, dan koefisien drag serta lift pada fluida. Percobaan ini diharapkan dapat meminimalisir gesekan dan memahami aplikasi linier air track.
Teori relativitas khusus Einstein membahas konsep-konsep seperti kecepatan relatif, dilatasi waktu, kontraksi panjang, massa relativistik, energi kinetik relativistik, kesetaraan antara massa dan energi, serta efek-efek seperti Doppler relativistik dan sinkronisasi waktu. Teori ini menyimpang dari pengalaman sehari-hari karena mempertimbangkan kecepatan cahaya sebagai batas maksimum.
Dokumen tersebut merupakan penuntun praktikum fisika dasar yang membahas tentang aturan umum praktikum, daftar asisten praktikum, dan beberapa bab praktikum seperti alat ukur dasar listrik, hukum usaha dan energi, serta hukum Kirchhoff. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada mahasiswa dalam melaksanakan praktikum fisika dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan satuan dalam fisika. Terdapat penjelasan mengenai konsep pengukuran, besaran pokok dan turunan, sistem satuan internasional, konversi satuan, pengukuran besaran fisika seperti panjang, massa dan waktu, serta kinematika yang mencakup gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak melingkar, gerak parabola, dan gerak relatif.
IPA Terpadu VIII - Bab 1- Gerak dan Gaya.pptArifIsmanto3
BAB 1 membahas tentang gerak dan gaya. Materi utama meliputi definisi gerak, jenis-jenis gerak, kelajuan dan kecepatan, gerak lurus beraturan, percepatan, gaya, paduan gaya, dan gaya gesek. Bab ini bertujuan agar siswa memahami konsep-konsep dasar tentang gerak dan gaya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dinamika rotasi seperti momen inersia, momentum sudut, dan hubungannya dengan gerak translasi. Secara khusus membahas definisi dan rumus momen inersia, momentum sudut, serta hubungan antara momen gaya, percepatan sudut, dan hukum II Newton untuk gerak rotasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang teori relativitas khusus Einstein, yang menjelaskan bahwa kecepatan cahaya konstan dalam ruang hampa dan mengakibatkan dilatasi waktu dan kontraksi panjang. Dokumen tersebut juga menjelaskan biografi singkat Einstein serta postulat dan akibat utama dari teori relativitas khususnya.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak dan gaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi gerak dan jenis-jenis gerak, perbedaan antara kelajuan dan kecepatan, serta konsep dasar tentang gaya dan gaya gesekan. Dokumen tersebut juga menyertakan beberapa contoh untuk mengilustrasikan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak dan gaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi gerak, jenis-jenis gerak, kelajuan dan kecepatan, gerak lurus beraturan, percepatan, gaya, dan gaya gesekan.
Similar to Proposal menghitung percepatan sebuah Lift (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Proposal menghitung percepatan sebuah Lift
1. PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA
JUDUL PROPOSAL :
PENGGUNAAN KONSEP KINEMATIKA DALAM MENENTUKAN
PERCEPATAN ELEVATOR DARI LANTAI SATU KE LANTAI DUA DI
RS. ANTONIUS PONTIANAK
DISUSUN OLEH:
DHEA CHITA OCTAVIANTY (H1021101007)
FRIGITA LESTARI (H1021131023)
HARIS KAWARIZMI (H1021131029)
SIGID RAHMATULLAH (H1021131019)
PRODI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
2. i
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................. ii
PENDAHULUAN .............................................................................................................. ii
Rumusan Masalah...........................................................................................................iv
Tujuan .............................................................................................................................iv
Manfaat...........................................................................................................................iv
BAB II................................................................................................................................. 1
Tinjauan Pustakaan............................................................................................................. 1
BAB 3 ................................................................................................................................. 4
METEDOLOGI PENELITIAN .......................................................................................... 4
3.1. Waktu dan Tempat penelitian ............................................................................ 4
3.2. Alat dan Bahan.................................................................................................... 4
3.3. diagram alir penelitian........................................................................................ 4
3.4. Prosedur Penelitian............................................................................................. 5
Daftar pustaka................................................................................................................. 6
Lampiran ......................................................................................................................... 7
3. ii
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan teknologi di kota – kota besar telah
menggunakan elevator sebagai sarana pengannti tangga sebagai alternative
pengganti tangga dimana manusia bisa mencapai lantai gedung yang dikehendaki
dalam waktu yang singkat dan praktis, tanpa memerlukan tenaga yang berarti.
Untuk menggerakkan elevator yang dalam keadaan diam sehingga bergerak
menuju lantai yang diinginkan memerlukan suatu gaya yang bekerja pada elevator
tersebut. Pergerakan elevator tersebut dari keadaan diam mengakibatkan adanya
suatu percepatan. Setiap elevator memiliki percepatan berbeda – beda tergantung
dari ketinggian setiap lantai dalam gedung dan waktu tempuh yang diperlukan
untuk sampai kesetiap lantai. Oleh karena perlu dilakukan penelitian untuk
menentukan percepatan yang dialami sebuah elevator disuatu gedung dengan
mengetahui jarak antara lantai dan waktu tempuh untuk mencapai lantai. Agar
dapat memahami konsep percepatan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari
– hari.
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun
1857. Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton
mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis
Brothers & Co., pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis
telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di
seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang
hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era Pencakar Langit. Pada tahun
1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama
yang sangat sukses. Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan
menjadi “tulang punggung” industri elevator,yaitu : elevator listrik gearless
traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal
ini membawa pada berkembangnya jaman struktur-struktur tinggi, termasuk yang
paling menonjol adalah Empire State building dan World Trade Center di New
York, John Hancock Center di Chicago dan CN Tower di Toronto. Selama
bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang
pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control,
Sistem Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia
dalam pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat
4. iii
revolusi dalam pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis
dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator. [1]
Untuk menentukan percepatan sebuah elevator dapat menggunakan
beberapa konsep fisika. Diantara nya konsep resultan gaya dan konsep
kinematika. Jika menggunakan konsep resultan gaya maka, variabel yang harus
diketahui adalah gaya berat elevator beserta penumpang (F) dan masaa elevator
beserta penumpang (Kg). Dan jika menggunkan konsep kinematika, variabel yang
harus diketahui adalah ketinggian lantai gedung (m) dan waktu tempuh untuk
mencapat lantai gedung (s). Namun jika menggunakan konsep resultan gaya akan
menimbulkan banyak kesukaran dalam pengukuran yang pertama harus
menentukan berat lift kosong tersebut , yang kedua kami harus menentukan massa
setiap penumpang dalam elevator tersebut dan yang ketiga data yang diperlukan
hanya masaa dan gaya berat padahal percepatan benda (m/s2
) memerlukan
variabel jarak dan waktu. Oleh karena itu kami menggunakan konsep kinematika
yaitu persamaan posisi GLBB.
5. iv
Rumusan Masalah
Apakah percepatan lift di RS Antonius dari lantai satu kelantai dua
selalu konstan.
Bagaimana cara menentukan percepatan lift di RS Antonius dari
lantai satu kelantai dua.
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami konsep percepatan dan Menentukan
perceptan yang dialami sebuah Lift di Rumah Sakit Antonius dari
lantai satu kelantai dua.
Manfaat
Dengan mengetahui konsep percepatan mahasiswa dapat
memahami tentang konsep percepatan dan dapat menerapkan hal
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
6. 1
BAB II
Tinjauan Pustaka
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap. Jadi , ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu
kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat. Dengan kata lain gerak benda
dipercepat. Namun demikian GLBB juga dapat berarti bahwa dari waktu ke waktu
kecepatan benda berubah semkain lambat dan akhirnya berhenti. Nilai percepatan dan
perlambatan sama hanya saja nilai perlambatan adalah negative dari percepatan.
Persamaan jarak dalam GLBB:
S = jarak yang ditempuh (m)
Vo = kecepatan awal (m/s)
a = Percepatan (m/s2
)
t = Selang waktu (s) (Budikase,1994)
Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai turunan pertama dari
persamaan kecepatan sesaat terhadap waktu atau sebgai tutunan kedua dari
posisi r(i) terhadap waktu (t). Percepatan merupakan besaran vector karena
percepatan merupakan hasil pembagian vector kecepatan dengan besaran
sekalar waktu.
(kamajaya. 2008 )
Persamaan 1
Persamaan 2
7. 2
Gerakan sebuah partikel yang mempunyai percepatan konstan adalah
hal yang biasa dijumpai di alam ini. Seperti contoh, didekat permukaan bumi
semua benda yang tak ditopang akan jatuh secara vertical dengan percepatan
konstan karena adanya gravitasi jika dianggap bahwa gesekan udara diabaikan.
Percepatan karena gravitasi dinyatakan oleh g dan mempunyai nilai hampiran
Perceparatan konstan berarti bahwa kemiringan kurva v terhadap t
adalah konstan ; artinya, kecepatan berubah secara linear terhadap waktu. Untuk
percepatan konstan , kecepatan berubah linear teerhadap waktu. Jika V0
kecepatan awal dam v kecepatan akhir kecepatan rata – rata adalah:
Jadi perpindahannya adalah
Kita dapat mengeliminasi v dengan mensubstitusikan
Maka:
Dengan demikian fungsi posisinya adalah:
(Tipler,1998)
Persamaan 3
Persamaan 3.a
Persamaan 3.b
Persamaan 3.c
Persamaan 3.d
8. 3
Oleh karena percepatan merupakan vector, maka percepatan memiliki arah
dalam gerakannya. Dalam suatu gerak benda dapat mengalami percepatan dan
perlambatan sekaligus. Nilai perlambatan akan selalu bernilai negatif karena arah
geraknya berlawannan dengan arah gerak percepatan. Untuk menentukan
percepatan yang dialami oleh Elevator dapat menggunakan persamaan :
Karena kecepatan awal gerak elevator sama dengan Nol (Vo = 0) maka,
Persamaan 4
Persamaan 4.c
Persamaan 4.a
Persamaan 4.b
9. 4
BAB 3
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat penelitian
Hari jum’at ,Tanggal 10,Tahun 2014 pukul 15.30 di tempat RS
ANTONIUS
3.2. Alat dan Bahan
a. Stopwatch ( Alat pengukur waktu (t))
b. Meteran ( Alat pengukur jarak (m))
c. Elevator / Lift
3.3. diagram alir penelitian
Studi
Literatur
Survey
Awal
Survey
Utama
Pengolahan
Data
Kesimpulan
10. 5
3.4. Prosedur Penelitian
a) Jarak antara lantai dasar dan lantai dua pada RS Antonius dasar
diukur dititik bidang rata menggunakan meteran. Sehinggga
didapatkan hasil pengukuran tinggi lantai gedung RS Antonius.
b) Pengamatan dilakukan oleh pengamat didalam elevator.
Pengamatan didalam elevator antara lain menentukan waktu
tempuh dan pergerakan elevator. Waktu tempuh yang diperlukan
lift untuk bergerak dari lantai dasar kelantai dua dihitung
menggunakan stopwatch.
c) Percobaan dilakukan hingga delapan kali pengulangan sehingga
didapatkan delapan buah data dalam pengukuran.
d) Data hasil pengukuran jarak dan waktu kemudian disajikan dalam
tabel pengamatan.
e) Setelah didapatkan data pengukuran terhadap waktu dan jarak.
Percepatan elevator dapat dihitung menggunakan persamaan 4.c
diatas.