Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat logam, meliputi pengelompokan logam berdasarkan struktur kristalnya seperti FCC, BCC, dan HCP. Juga dibahas mengenai deformasi logam akibat tegangan melalui mekanisme slip dan twinning yang melibatkan pergerakan dislokasi.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat logam, termasuk pengelompokan material logam dan non logam, klasifikasi material, sifat fisik, teknologi dan mekanik material, pengetesan mekanik, struktur kristal dan deformasi pada logam, serta pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat mekaniknya.
Dislokasi adalah pergeseran atom akibat tegangan mekanik yang menyebabkan deformasi plastik pada logam. Ada tiga jenis dislokasi yaitu sisi, ulir, dan campuran. Kerapatan dislokasi dapat meningkat akibat deformasi plastik. Gerakan dislokasi tergantung pada sistem slip yang terdiri dari bidang dan arah preferensial. Slip cenderung terjadi pada bidang terpadat sesuai dengan struktur kristalnya.
Batuan diklasifikasikan menjadi tiga golongan berdasarkan asalnya: batuan beku, sedimen, dan metamorf. Sifat teknis batuan meliputi kekerasan, abrasivitas, tekstur, struktur, karakteristik pecahan, dan drillability yang mempengaruhi kinerja pemboran. Faktor lainnya seperti sifat batuan, kondisi mesin bor, dan ketrampilan operator juga berpengaruh. Pola dan geometri pemboran seperti diameter, kemiringan, dan
Proses pembuatan lubang tembak memerlukan pemboran yang teratur dan sesuai rencana agar peledakan berjalan efektif. Faktor pentingnya termasuk letak, arah, sudut, dan kedalaman lubang bor serta struktur batuan. Pemilihan diameter lubang bor juga perlu mempertimbangkan ukuran fragmentasi, produksi, dan peralatan yang tersedia.
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat logam, meliputi pengelompokan logam berdasarkan struktur kristalnya seperti FCC, BCC, dan HCP. Juga dibahas mengenai deformasi logam akibat tegangan melalui mekanisme slip dan twinning yang melibatkan pergerakan dislokasi.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat logam, termasuk pengelompokan material logam dan non logam, klasifikasi material, sifat fisik, teknologi dan mekanik material, pengetesan mekanik, struktur kristal dan deformasi pada logam, serta pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat mekaniknya.
Dislokasi adalah pergeseran atom akibat tegangan mekanik yang menyebabkan deformasi plastik pada logam. Ada tiga jenis dislokasi yaitu sisi, ulir, dan campuran. Kerapatan dislokasi dapat meningkat akibat deformasi plastik. Gerakan dislokasi tergantung pada sistem slip yang terdiri dari bidang dan arah preferensial. Slip cenderung terjadi pada bidang terpadat sesuai dengan struktur kristalnya.
Batuan diklasifikasikan menjadi tiga golongan berdasarkan asalnya: batuan beku, sedimen, dan metamorf. Sifat teknis batuan meliputi kekerasan, abrasivitas, tekstur, struktur, karakteristik pecahan, dan drillability yang mempengaruhi kinerja pemboran. Faktor lainnya seperti sifat batuan, kondisi mesin bor, dan ketrampilan operator juga berpengaruh. Pola dan geometri pemboran seperti diameter, kemiringan, dan
Proses pembuatan lubang tembak memerlukan pemboran yang teratur dan sesuai rencana agar peledakan berjalan efektif. Faktor pentingnya termasuk letak, arah, sudut, dan kedalaman lubang bor serta struktur batuan. Pemilihan diameter lubang bor juga perlu mempertimbangkan ukuran fragmentasi, produksi, dan peralatan yang tersedia.
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
Tugas akhir ini membahas studi penentuan nilai fracture toughness rekahan tipe 1 pada tiga jenis batuan yaitu andesit, batugamping dan beton menggunakan dua metode yaitu Cracked Chevron Notched Semi-Circular Bend (CCNSCB) dan Straight Notched Semi-Circular Bend (SNSCB) dengan uji three point bending. Hasil pengujian menunjukkan nilai fracture toughness CCNSCB lebih besar dari SNSCB untuk ketiga jenis batuan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas mengenai sifat fisik batuan seperti porositas, permeabilitas, bobot isi, dan resistivitas. Sifat-sifat tersebut berkaitan dengan perencanaan peledakan, penambangan, analisis kemantapan lereng, dan perhitungan beban. Dokumen juga menjelaskan komposisi batuan yang terdiri dari berbagai jenis mineral seperti logam, nonlogam, dan karbonat.
Dokumen tersebut membahas tentang susunan atom dalam benda padat. Terdapat dua jenis susunan atom yaitu kristal dan amorf. Kristal memiliki susunan atom yang teratur secara berulang sedangkan amorf tidak. Jenis ikatan antara atom yang umum terdapat pada benda padat dijelaskan. Dokumen juga menjelaskan tentang ketidaksempurnaan yang dapat terjadi pada benda padat seperti cacat titik, dislokasi, dan cacat ant
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptxRestuBisnis
Presentasi ini membahas tentang sifat magnetik bahan, termasuk temperatur Curie, diamagnetisme, histeresis, permeabilitas, koefisien paramagnetik, dan magnetoresistansi. Paduan kobalt nikel memiliki temperatur Curie dan koersivitas tinggi yang berpengaruh terhadap sifat kemagnetannya.
Metalurgi Fisik membahas tentang struktur dan interaksi antar atom dalam material untuk meningkatkan kinerjanya. Mata kuliah ini membahas topik seperti struktur atom, ikatan kimia dan fisika antar atom, struktur kristal, dan cacat pada material.
All about magnetic, the description of magnet, history and type of magnet is a material or object that produces a magnetic field. This magnetic field is invisible but is responsible for the most notable property of a magnet
Tugas akhir ini membahas studi penentuan nilai fracture toughness rekahan tipe 1 pada tiga jenis batuan yaitu andesit, batugamping dan beton menggunakan dua metode yaitu Cracked Chevron Notched Semi-Circular Bend (CCNSCB) dan Straight Notched Semi-Circular Bend (SNSCB) dengan uji three point bending. Hasil pengujian menunjukkan nilai fracture toughness CCNSCB lebih besar dari SNSCB untuk ketiga jenis batuan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas mengenai sifat fisik batuan seperti porositas, permeabilitas, bobot isi, dan resistivitas. Sifat-sifat tersebut berkaitan dengan perencanaan peledakan, penambangan, analisis kemantapan lereng, dan perhitungan beban. Dokumen juga menjelaskan komposisi batuan yang terdiri dari berbagai jenis mineral seperti logam, nonlogam, dan karbonat.
Dokumen tersebut membahas tentang susunan atom dalam benda padat. Terdapat dua jenis susunan atom yaitu kristal dan amorf. Kristal memiliki susunan atom yang teratur secara berulang sedangkan amorf tidak. Jenis ikatan antara atom yang umum terdapat pada benda padat dijelaskan. Dokumen juga menjelaskan tentang ketidaksempurnaan yang dapat terjadi pada benda padat seperti cacat titik, dislokasi, dan cacat ant
TUGAS KELOMPOK ILMU BAHAN_KELOMPOK 8_SIFAT-SIFAT MAGNETIK.pptxRestuBisnis
Presentasi ini membahas tentang sifat magnetik bahan, termasuk temperatur Curie, diamagnetisme, histeresis, permeabilitas, koefisien paramagnetik, dan magnetoresistansi. Paduan kobalt nikel memiliki temperatur Curie dan koersivitas tinggi yang berpengaruh terhadap sifat kemagnetannya.
Metalurgi Fisik membahas tentang struktur dan interaksi antar atom dalam material untuk meningkatkan kinerjanya. Mata kuliah ini membahas topik seperti struktur atom, ikatan kimia dan fisika antar atom, struktur kristal, dan cacat pada material.
All about magnetic, the description of magnet, history and type of magnet is a material or object that produces a magnetic field. This magnetic field is invisible but is responsible for the most notable property of a magnet
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis material dan sifat-sifatnya. Material dibedakan menjadi logam, keramik, polimer, dan komposit, yang masing-masing memiliki struktur dan sifat yang berbeda. Sifat mekanik material antara lain kekuatan, keuletan, ketangguhan, dan mulur dipengaruhi oleh komposisi, struktur mikro, dan sifat fisika dan kimia dari material tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kemagnetan dan sifat-sifat magnet. Terdapat informasi mengenai benda-benda yang dapat ditarik magnet seperti besi, kobalt, dan nikel. Juga dijelaskan teori kemagnetan bumi menurut William Gilbert yang menyatakan bahwa Bumi sebagai magnet raksasa.
Dokumen tersebut membahas tentang metalurgi fisik yang mencakup struktur atom, struktur kristal logam, ketidaksempurnaan kristal, dan mekanisme deformasi logam. Secara ringkas, struktur atom tersusun atas inti dan elektron yang dijelaskan melalui model atom Bohr dan mekanika gelombang, sedangkan struktur kristal logam terbentuk dari susunan atom secara teratur dalam sel satuan. Ketidaksempurnaan kristal dan per
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)kemenag
Dokumen tersebut membahas tentang bahan magnetik, dielektrik, dan optik. Terdapat penjelasan mengenai sifat dasar bahan magnetik seperti domain magnetik, jenis-jenis bahan magnetik, serta karakteristik bahan magnet. Dokumen juga membahas tentang sifat dielektrik, polarisasi listrik, dan konstanta dielektrik relatif beberapa bahan. Selain itu, dibahas pula tentang prinsip kerja kapasitor dan sifat optik
Dokumen tersebut membahas tentang kemagnetan, termasuk pengertian kemagnetan, sifat-sifat magnet, dan cara membuat atau menghilangkan sifat magnet pada suatu benda. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa magnet memiliki dua kutub (utara dan selatan) dan dapat menarik atau menolak bahan magnetik lain, serta magnet dapat dibuat dengan menggunakan arus listrik, menggosok, atau induksi.
Here are the key steps to design a heat treatment for this application:
1. Determine the critical temperatures (A1, A3) for 1050 steel using the Fe-C phase diagram.
2. Refer to the TTT diagram for 1050 steel to determine the appropriate austenitizing temperature above A3.
3. Determine the appropriate quenching method and quenchant to transform the austenite to martensite for the desired hardness of HRC 23.
4. Determine the appropriate tempering temperature and time based on the TTT diagram to achieve a uniform tempered martensite microstructure.
5. Specify the full heat treatment procedure of austenitizing
Dokumen tersebut membahas tentang teori batang (beam), jenis-jenis tumpuan beam, gaya geser, dan momen lentur. Beam didefinisikan sebagai bagian struktur yang dirancang untuk menopang beban yang bekerja secara tegak lurus terhadap sumbu panjangnya. Gaya geser adalah gaya dalam yang melawan arah beban luar, sedangkan momen lentur adalah momen dalam yang menyeimbangkan momen luar yang bekerja.
Momen kopel adalah hasil dari dua gaya sejajar berlawanan arah yang dipisahkan jarak tegak lurus. Besar momen kopel ditentukan oleh jumlah momen pada kedua gaya terhadap titik acuan. Resultan momen kopel didapat dari penjumlahan vektor momen kopel secara aljabar.
Momen gaya adalah besaran yang menunjukkan kecenderungan suatu benda untuk berputar akibat gaya yang diberikan. Momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara besar gaya dengan lengan momen, yang merupakan jarak tegak lurus antara sumbu putaran dan garis vektor gaya. Momen gaya dapat dihitung menggunakan rumus skalar maupun vektor, dan resultan momen adalah jumlah aljabar dari semua momen yang beker
Dokumen tersebut membahas representasi vektor dalam sistem koordinat kartesian tiga dimensi, dimana vektor direpresentasikan sebagai penjumlahan dari komponen-komponen rectangularnya pada sumbu-sumbu x, y, dan z. Vektor dapat didefinisikan melalui besarnya dan arahnya, yang dapat dihitung menggunakan sudut-sudut koordinat dan kosinus-kosinus arahnya. Pengoperasian vektor seperti penjumlahan dan peng
Dokumen tersebut membahas tentang vektor gaya yang bekerja secara coplanar (di satu bidang). Ia menjelaskan cara menguraikan vektor gaya menjadi komponen-komponen x dan y menggunakan notasi skalar maupun vektor Cartesius. Kemudian dibahas bagaimana menentukan vektor hasil akibat beberapa vektor gaya yang bekerja secara coplanar dengan menjumlahkan masing-masing komponen x dan y menggun
Vektor gaya dapat dijumlahkan menggunakan hukum paralelogram atau segitiga. Hukum paralelogram menyatakan bahwa vektor hasil penjumlahan dua vektor akan sejajar dengan sisi diagonal paralelogram yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Hukum segitiga menyatakan bahwa vektor hasil penjumlahan akan sejajar dengan sisi yang menghubungkan ujung belakang vektor pertama dengan uj
[10] shear force diagram & bending moment diagramSyahrir Qoim
Dokumen ini membahas tentang diagram gaya geser dan diagram momen lentur pada balok. Diuraikan definisi gaya geser dan momen lentur sebagai gaya dalam yang menyeimbangkan gaya luar. Metode potongan digunakan untuk menentukan nilai gaya geser dan momen lentur pada setiap bagian balok. Contoh soal dan penyelesaiannya diberikan untuk memperjelas konsep diagram gaya geser dan momen lentur.
4. SIFAT MATERIAL
• SIFAT FISIK : Sifat yg dikaitkan dg
kondisi/karakteristik material yg bersangkutan : titik cair,
koefisien muai, konduktifitas panas, densitas dll
• SIFAT TEKNOLOGI : Sifat yg dikaitkan dg
kemudahan material untuk diproses : machinability,
castability, weldability, formability
• SIFAT MEKANIK : Sifat yang menunjukkan
kelakuan material bila diberi beban mekanik : kekuatan,
kekerasan, ketangguhan, kelelahan, kemuluran dll
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
5. MECHANICAL TESTING
(Untuk mengetahui sifat mekanik material)
• Uji Tarik :
– UTS, Yield strength, elongation,
– ductility, reduction of area, toughness
– ASTM E8, ASTM D68, ASME IX
• UJI IMPAK :
– Ketangguhan, Temperatur transisi, ductility
– ASTM E23
– Prinsip energi potensial
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
6. • Uji Kekerasan :
• ASTM E 10, ASTM E92, ASTM E18, ASTM E384
• Brinnel hardness test
• Meyer hardness test
• Vickers hardness test
• Knoop hardness test
• Rockwell hardness test
• Uji Bending
• Uji fatigue
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
7. STRUKTUR KRISTAL DAN
DEFORMASI
• Semua zat terdiri dr atominti (proton & neutron)dikelilingi
elektron
• Jumlah elektron pd sel terluar samamgrupnya sama, sifat2nya
hampir sama
• Atom: bagian terkecil dr suatu material, membuat ikatan dg
atom lain/sejenis molekul, ikatan yg terjadi:
– Ikatan ionic
– Ikatan Kovalent Ionic bonding
– Ikatan Logam
MUNIR-T.LAS Atom bohr
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
9. • Atom pd logam menempati posisi tertentu relatif thd
atom lain, mk atom tsb tersusun scr teratur dg pola
tertentu
• Susunan atom dalam pola 3D yang teratur dalam
pola tertentuKRISTAL
• Bila dr inti atom tsb ditarik garis-garis imajiner dari
inti atom tetangganya, maka diperoleh susunan atom
dg pola 3D yang teraturSPACE LATTICE
• UNIT CELL: bagian terkecil dari space lattice
( FCC, BCC, HCP dll)
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
12. • Kebanyakan Logam mempunyai kristal
dalam bentuk:
1. FCC (face centerd cubic)
2. BCC (body centered cubic)
3. HCP (hexagonal closed packed)
• Beberapa unsur memiliki beberapa
space lattice yg berbedaPOLIMORFI
• Polimorfi yg reversibleALLOTREOPIC
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
13. • BIDANG KRISTALOGRAFI :
• Bidang dlm lattice kristal dimana tdp susunan atom
dinyatakan dalam tanda kurung ( ) keluarga
bidang { }
• Untuk menggambarkan titik, arah, bidang pada
sistem kristal, digunakan index miller
• INDEX MILLER : - Perpotongan dg sumbu
- balikkan harga tersebut
- sederhanakan
- tulis bidang kristalografinya
• Arah Kristalografi : arah dr pusat koordinat ke suatu
titik yg memiliki koordinat x=u, y=v, z=w
dinyatakan dg index Miller dalam square bracket [ ]
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
14. • Kristalisasi : proses pembentukan kristalyg terjadi
pd saat pemebekuanperubahan dr fasa cair ke
fasa padat dg mekanisme:
• Pembentukan inti (nucleation)
• Pertumbuhan kristal (grain growth)pertumbuhan ini
berlangsung dr tempat yg dingin ke tempat yg lebih
panasbergerak tdk lurus bercabang-cabang membentu
dendrit
• Pertemuan suatu dendrit kristal dg yang dendrit
kristal lainnya batas butir kristal (grain
boundary) dlm batas butir tdp ketidak beraturan
susunan atom (mismatch) disamping mengandung
impurity yg banyak.
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
15. • CACAT KRISTAL
KRISTAL YG SEMPURNA KRISTAL YG SUSUNAN
ATOMNYA TERATUR MENGIKUTI POLA TERTENTU.
• Cacat kristal ketidak sempurnaan susunan atom
dlm kristal/lattice:
1. Cacat titik (point defect)
2. Cacat garis (line defect)
3. Cacat bidang (interfacial defect)
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
16. • CACAT TITIKdapat berupa vacant, interstitial, substitutional.
• Cacat ini akan menyebabkan terjadinya tegangan vacant
menyebabkan atom2 disekitarnya tertarik mendekat,
interstitial atom disekitarnya terdorong, substitutional, bila
atom pengganti lebih kecil atom disekitarnya tertarik, bila
pengganti lebih besar atom disekitarnya terdorong.
• CACAT GARIScacat yg menimbulkan distorsi yang berpusat
pada suatu garisDISLOKASI
• CACAT BIDANGCacat bidang yg selalu ada pd logam adalah
BATAS BUTIR (grain boundary)
• Pada batas butir selalu tdp distorsi, baik karena pengaruh
tegangan permukaan, atau akibat interaksi dg atom dr kristal
tetangganya.
• Setiap butir punya orientasi atom yg berbedapada batas butir
tdp ketidak teraturan susuan atom, jd penuh dg dislokasi
daerah yg penuh teganganmenyimpan banyak
MUNIR-T.LAS
energibanyak peristiwa transformasi dimulai dr batas butir
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
20. DEFORMASI
• Bila kristal mengalami tegangansusunan atom akan mengalami
perubahan posisi, bersifat sementara (deformasi elastik) kalo
tegangannya kecil dan permanen (deformasi plastik) bila tegangannya
melebihi yieldnya.
• Bila tegangannya lebih besar dr yieldnya garis dislokasi sdh bergeser
dan mungkin telah melampaui batas butirbutir kristal mengalami
perubahan bentuk yg permanen, shg terjadi perubahan bentuk pada
bentuk luar benda
• Deformasi dapat terjadi melalui mekanisme SLIP atau TWINNING atau
kombinasi keduanya
DEFORMASI DENGAN SLIP
• Slip terjadi bila sebagian dr kristal tergeser relatif thd kristal lain
sepanjang bidang kristalografi tertentu.
• Bidang tempat terjadinya slipbidang slip (slip plane)
• Arah pergeseran atom pada bidang sliparah slip (slip direction)
Ada 3 kaidah yg mengendalikan SLIP
– Terjadi pd arah yang tumpukan atomnya padat
– Pada Bidang yang paling padat
– Sistem dg tegangan geser terurai terbesar
• Slip tidak terjadi dengan menggesernya seluruh atom pada bidang slip
MUNIR-T.LAS
secara bersamaan, tetapi dengan bergesernya garis dislokasi sedikit
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
demi sedikit.
21. • Bidang slip dibagi :
• Daerah dg slip
• Daerah tanpa slip
• Batas antara daerah slip dan tanpa slip disebut
daerah terdislokasi biasanya disebut GARIS
DISLOKASI / DISLOKASI
• Beberapa hal terkait dg Dislokasi :
• Dislokasi bergerak pd bidang yang padat
• Dislokasi tdk dpt berhenti di tengah daerah yg bebas
cacat kristal, dislokasi dpt berhenti pd permukaan kristal
atau pd dislokasi yg lain
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
22. Terkadinya slip dg cara bergesernya garis dislokasi dapat
digambarkan dg analogi gerakan ulat, cacing atau permadani
Bila slip terjadi hingga ke seberang butir kristalmk
slip ini akan diteruskan ke butir berikutnya.
Namun karena butir berikutnya orientasinya berbeda,
arah bidang slip akan berbeda, maka dislokasi akan
tertahan pada batas butir, dan untuk membuat slip
berikutnya butuh gaya yg lebih besar.
Logam yg telah mengalami deformasi akan lebih kuat,
MUNIR-T.LAS
dan juga butir yg halus jg lebih kuat
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
26. DEFORMASI DG TWINNING
• Twinning terjadi bila satu bagian dari butir kristal berubah
orientasinya sedemikian rupa sehingga susuan atom dibagian
tersebut akan membentuk simetri dengan bagian kristal lain yg
tidak mengalami twinning
• Bidang yg menjadi pusat simetri antara kedua bagian itu
dinamakan twinning plane
• Twinning dpt terjadi karena gaya mekanikmechanical twin,
atau dapt terjadi pd kristal yg tlh dideformasi lalu di
annealannealing twin
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
27. PENGARUH PENGERJAAN DINGIN THD
SIFAT MEKANIK
• Logam mengalami cold workbila
butir2 kristalnya terdistorsi setelah
mengalami deformasi plastikpada
kristal terdapat berbagai dislokasi
setelah terjadi slip/twinning
• Akibat cold work
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
29. • Logam yg telah mengalami Cold work
kemudian dipanaskan, maka akan
terjadi:
• Recoveryterjadi pd awal pemanasan
kembali, temperatur agak rendah masih
blm terjadi perubahan sifat mekanik
terjadi perubahan berkurangnya
tegangan dalam.
• Recristallizationpemanasan pd
temperatur yg lebih tinggi akibatnya
munculnya kristal baru
•
MUNIR-T.LAS Grain growth
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
31. DIAGRAM FASA
• TYPE I
• TYPE II
• Type III
• Type IV
• Type V
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
32. PEGARUH STRUKTUR MKRO THD SIFAT MEKANIK
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
33. HEAT TREATMENT
(Perlakuan Panas)
• Definisi: Kombinasi antara pemanasan
dan pendinginan yang dilakukan pada
temperatur,waktu, dan laju pendinginan
terentu untuk mendapat kan sifat yang
kita inginkan
• Macam-macam Heat Treatment:
• Annealing - Tempering
• Normalizing - Stress relief annealing
• Hardening - Surface hardening, dll
MUNIR-T.LAS
SEMESTER GANJIL 2009 ILMU BAHAN-PPNS
34. DIAGRAM FASA
BESI-KARBON/Fe3C
DIAGRAM PROSES
HEAT TREATMENT
Normalizing Hardening & Tempering
Annealing
A3 A3 A3
Suhu A1 A1 A1
(oC)
MUNIR-T.LAS
SEMESTER Time (s) 2009
GANJIL ILMU BAHAN-PPNS
Time (s) Time (s)