Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Ruyung Movia
Dokumen tersebut membahas tentang etika ekonomi syariah mencakup pengertian produksi, konsumsi, dan distribusi serta etika yang melekat pada ketiganya dalam perspektif ekonomi Islam. Produksi dijelaskan sebagai kegiatan mengolah sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan prinsip kerja keras dan tujuan ridha Allah. Konsumsi dan distribusi juga diatur agar seimbang dan adil dalam rangka kemaslahatan umat.
i. Dokumen ini membahasakan konsep penggunaan menurut perspektif ekonomi Islam, termasuk definisi, prinsip-prinsip, dan klasifikasi kebutuhan manusia.
ii. Penggunaan didefinisikan sebagai penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan aturan-aturan Islam. Prinsip-prinsipnya mencakup kebenaran, kebersihan, kesederhanaan, dan kemaslahatan.
iii. Kebutuhan
1. Prinsip-prinsip utama dalam bisnis menurut ekonomi Islam adalah kejujuran, keadilan, dan melaksanakan komitmen.
2. Etika bisnis Islam mencakup kejujuran dalam kontrak, penawaran barang, dan hubungan kerja serta larangan terhadap praktik yang merugikan.
3. Keseimbangan dan keadilan merupakan tujuan penting dalam ekonomi Islam untuk mencapai kemaslahatan bagi semua pihak.
Teks ini membahas tentang teori permintaan dalam perspektif Islam. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: (1) pengertian permintaan menurut Islam, (2) batasan-batasan dalam memilih barang yang dipermintakan sesuai syariat Islam, dan (3) perbedaan konsep permintaan antara ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Teks ini juga membahas tentang konsumsi intertemporal dalam perspektif konvensional dan Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ekonomi dan konsep ekonomi Islam, termasuk prinsip-prinsipnya seperti kebebasan ekonomi terpimpin, keadilan sosial, dan kampungtangan pemerintah. Dokumen tersebut juga membahas tentang hubungan antara ekonomi dengan ibadah, jihad, dan etika ekonomi Islam.
Paper etika ekonomi dalam syariah EKONOMI DALAM ISLAM Ruyung Movia
Dokumen tersebut membahas tentang etika ekonomi syariah mencakup pengertian produksi, konsumsi, dan distribusi serta etika yang melekat pada ketiganya dalam perspektif ekonomi Islam. Produksi dijelaskan sebagai kegiatan mengolah sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan prinsip kerja keras dan tujuan ridha Allah. Konsumsi dan distribusi juga diatur agar seimbang dan adil dalam rangka kemaslahatan umat.
i. Dokumen ini membahasakan konsep penggunaan menurut perspektif ekonomi Islam, termasuk definisi, prinsip-prinsip, dan klasifikasi kebutuhan manusia.
ii. Penggunaan didefinisikan sebagai penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan aturan-aturan Islam. Prinsip-prinsipnya mencakup kebenaran, kebersihan, kesederhanaan, dan kemaslahatan.
iii. Kebutuhan
1. Prinsip-prinsip utama dalam bisnis menurut ekonomi Islam adalah kejujuran, keadilan, dan melaksanakan komitmen.
2. Etika bisnis Islam mencakup kejujuran dalam kontrak, penawaran barang, dan hubungan kerja serta larangan terhadap praktik yang merugikan.
3. Keseimbangan dan keadilan merupakan tujuan penting dalam ekonomi Islam untuk mencapai kemaslahatan bagi semua pihak.
Teks ini membahas tentang teori permintaan dalam perspektif Islam. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: (1) pengertian permintaan menurut Islam, (2) batasan-batasan dalam memilih barang yang dipermintakan sesuai syariat Islam, dan (3) perbedaan konsep permintaan antara ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Teks ini juga membahas tentang konsumsi intertemporal dalam perspektif konvensional dan Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ekonomi dan konsep ekonomi Islam, termasuk prinsip-prinsipnya seperti kebebasan ekonomi terpimpin, keadilan sosial, dan kampungtangan pemerintah. Dokumen tersebut juga membahas tentang hubungan antara ekonomi dengan ibadah, jihad, dan etika ekonomi Islam.
Dokumen tersebut merangkum konsep hukum ekonomi Islam dan kaidah perilaku ekonomi menurut pandangan M.A. Mannan, termasuk prinsip-prinsip konsumsi dan produksi yang sesuai dengan ajaran Islam. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah yang diajukan Mannan dalam mengembangkan ilmu ekonomi Islam.
Dokumen tersebut membahasakan konsep Hisba dalam Islam yang merujuk kepada sistem pengawasan dan penguatkuasaan peraturan agama guna menjamin ketertiban masyarakat. Ia meliputi tanggungjawab muhtasib atau pegawai Hisba untuk mengawal selia pasaran, menjaga keseimbangan harga barangan, serta memastikan penawaran barang asasi mencukupi bagi kepentingan umat.
Sistem ekonomi Islam berlandaskan konsep bahawa Allah adalah pemilik sebenar segala harta dan sumber, manakala manusia hanyalah pengurus dan pemilik amanah. Ia menekankan keseimbangan antara hak individu dan masyarakat serta mengharamkan unsur-unsur seperti riba, gharar dan maisir dalam urusan ekonomi. Sistem ini juga memastikan pengagihan harta secara adil melalui konsep seperti zakat, wakaf dan
Dokumen ini membahas tentang pengantar ekonomi Islam, termasuk definisi, sumber hukum, tujuan, dan peranan manusia dalam ekonomi Islam. Dokumen juga membahas tentang kekurangan sumber daya, masalah ekonomi, dan hubungan antara ekonomi dengan ibadah serta jihad.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekonomi Islam yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam seperti larangan riba dan menganjurkan kerjasama bagi hasil. Dokumen tersebut juga membandingkan perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi konvensional seperti kapitalisme.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perilaku produsen dalam Islam, termasuk motivasi dan tujuan produksi, nilai-nilai yang harus diterapkan, dan pola produksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
2. Tujuan produksi dalam Islam adalah memaksimalkan manfaat bagi masyarakat dengan cara yang adil, bukan hanya mencari keuntungan semata.
3. Nilai-nilai se
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas perbedaan sistem ekonomi konvensional dan ekonomi Islam, termasuk perilaku konsumen, teori utilitas, dan maslahah sebagai tujuan utama hukum syara' dalam ekonomi Islam.
Teks tersebut membahas tentang prinsip-prinsip produksi dalam perspektif Islam. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah: (1) produksi merupakan kewajiban manusia sebagai khalifah untuk memanfaatkan sumber daya alam, (2) prinsip-prinsip produksi meliputi keadilan, optimalisasi sumber daya, dan keseimbangan antara dunia dan akhirat, (3) faktor-faktor produksi seperti tanah dan tenaga ker
Dalam perspektif Islam, kebutuhan ditentukan oleh mashlahah. Pembahasan konsep kebutuhan dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari kajian tentang perilaku konsumen dalam kerangka maqashid syariah. Di mana tujuan syari’ah harus dapat menentukan tujuan perilaku konsumen dalam Islam.
Konsep mashlahah sangat tepat untuk diterapkan bagi pemenuhan kebutuhan manusia yang mencakup kebutuhan dlaruriyat, hajiyat dan tahsiniyah. Masing-masing tujuan yang ingin dicapai oleh Islam yaitu penjagaan penjagaan terhadap lima hal, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Dengan cara memenuhi kebutuhan kelima hal di atas, yang apabila tidak tercukupi akan membawa kerusakan bagi kehidupan manusia.
Teks tersebut membahas beberapa tokoh dan pemikiran ekonomi Islam kontemporer seperti Muhammad Abdul Mannan, Monzer Kahf, dan M. Umer Chapra. Mannan mengembangkan model ekonomi Islam berdasarkan sumber-sumber hukum Islam dan merumuskan langkah-langkah operasionalnya. Kahf menganalisis penggunaan institusi Islam seperti zakat dan memiliki asumsi dasar tentang manusia dan negara Islam. Chapra dikenal karena kritiknya terhadap
Tiga poin utama dokumen tersebut adalah:
1. Membahas isu berkaitan makanan halal di Malaysia seperti sembelihan haiwan dan penggunaan bahan berasaskan khinzir.
2. Menguraikan kriteria makanan halal dan haram menurut al-Quran seperti tidak mengandungi alkohol, darah, atau khinzir.
3. Mengakhiri dengan kesimpulan bahawa panduan Islam mengenai makanan adalah relevan untuk menang
Dokumen tersebut merangkum konsep hukum ekonomi Islam dan kaidah perilaku ekonomi menurut pandangan M.A. Mannan, termasuk prinsip-prinsip konsumsi dan produksi yang sesuai dengan ajaran Islam. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah yang diajukan Mannan dalam mengembangkan ilmu ekonomi Islam.
Dokumen tersebut membahasakan konsep Hisba dalam Islam yang merujuk kepada sistem pengawasan dan penguatkuasaan peraturan agama guna menjamin ketertiban masyarakat. Ia meliputi tanggungjawab muhtasib atau pegawai Hisba untuk mengawal selia pasaran, menjaga keseimbangan harga barangan, serta memastikan penawaran barang asasi mencukupi bagi kepentingan umat.
Sistem ekonomi Islam berlandaskan konsep bahawa Allah adalah pemilik sebenar segala harta dan sumber, manakala manusia hanyalah pengurus dan pemilik amanah. Ia menekankan keseimbangan antara hak individu dan masyarakat serta mengharamkan unsur-unsur seperti riba, gharar dan maisir dalam urusan ekonomi. Sistem ini juga memastikan pengagihan harta secara adil melalui konsep seperti zakat, wakaf dan
Dokumen ini membahas tentang pengantar ekonomi Islam, termasuk definisi, sumber hukum, tujuan, dan peranan manusia dalam ekonomi Islam. Dokumen juga membahas tentang kekurangan sumber daya, masalah ekonomi, dan hubungan antara ekonomi dengan ibadah serta jihad.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekonomi Islam yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam seperti larangan riba dan menganjurkan kerjasama bagi hasil. Dokumen tersebut juga membandingkan perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi konvensional seperti kapitalisme.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perilaku produsen dalam Islam, termasuk motivasi dan tujuan produksi, nilai-nilai yang harus diterapkan, dan pola produksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
2. Tujuan produksi dalam Islam adalah memaksimalkan manfaat bagi masyarakat dengan cara yang adil, bukan hanya mencari keuntungan semata.
3. Nilai-nilai se
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas perbedaan sistem ekonomi konvensional dan ekonomi Islam, termasuk perilaku konsumen, teori utilitas, dan maslahah sebagai tujuan utama hukum syara' dalam ekonomi Islam.
Teks tersebut membahas tentang prinsip-prinsip produksi dalam perspektif Islam. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah: (1) produksi merupakan kewajiban manusia sebagai khalifah untuk memanfaatkan sumber daya alam, (2) prinsip-prinsip produksi meliputi keadilan, optimalisasi sumber daya, dan keseimbangan antara dunia dan akhirat, (3) faktor-faktor produksi seperti tanah dan tenaga ker
Dalam perspektif Islam, kebutuhan ditentukan oleh mashlahah. Pembahasan konsep kebutuhan dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari kajian tentang perilaku konsumen dalam kerangka maqashid syariah. Di mana tujuan syari’ah harus dapat menentukan tujuan perilaku konsumen dalam Islam.
Konsep mashlahah sangat tepat untuk diterapkan bagi pemenuhan kebutuhan manusia yang mencakup kebutuhan dlaruriyat, hajiyat dan tahsiniyah. Masing-masing tujuan yang ingin dicapai oleh Islam yaitu penjagaan penjagaan terhadap lima hal, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Dengan cara memenuhi kebutuhan kelima hal di atas, yang apabila tidak tercukupi akan membawa kerusakan bagi kehidupan manusia.
Teks tersebut membahas beberapa tokoh dan pemikiran ekonomi Islam kontemporer seperti Muhammad Abdul Mannan, Monzer Kahf, dan M. Umer Chapra. Mannan mengembangkan model ekonomi Islam berdasarkan sumber-sumber hukum Islam dan merumuskan langkah-langkah operasionalnya. Kahf menganalisis penggunaan institusi Islam seperti zakat dan memiliki asumsi dasar tentang manusia dan negara Islam. Chapra dikenal karena kritiknya terhadap
Tiga poin utama dokumen tersebut adalah:
1. Membahas isu berkaitan makanan halal di Malaysia seperti sembelihan haiwan dan penggunaan bahan berasaskan khinzir.
2. Menguraikan kriteria makanan halal dan haram menurut al-Quran seperti tidak mengandungi alkohol, darah, atau khinzir.
3. Mengakhiri dengan kesimpulan bahawa panduan Islam mengenai makanan adalah relevan untuk menang
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekonomi Islam, etos kerja dalam Islam, dan respons Islam terhadap transaksi ekonomi modern seperti e-commerce dan bunga bank. Sistem ekonomi Islam didasarkan pada nilai-nilai kepemilikan, keseimbangan, dan keadilan berdasarkan al-Quran dan sunnah. Etos kerja kuat dan kemandirian diri merupakan prinsip penting dalam Islam.
Pertemuan 4-Etika Produksi dan Pemasaran.pptxnairaazkia89
Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasarkan kesadaran dirinya sendiri tanpa pengaruh dari pihak lain. ...
Prinsip Kejujuran. Sifat terbuka dan memenuhi syarat-syarat bisnis. ...
Prinsip Keadilan. ...
Prinsip Saling Menguntungkan. ...
Prinsip Integritas Moral.Didalamnya memuat 5 prinsip etika bisnis yaitu:
Prinsip Otonomi. Kemampuan seseorang bertindak berdasa
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Prilaku Konsumen Dalam Pandangan Ekonomi Islam
Dalam teori ekonomi dikatakan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi
yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasannya dan selalu bertindak rasional.
Para konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan
finansialnya memungkinkan. Mereka memiliki pengetahuan tentang alternatif
produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka.1 kepuasan menjadi suatu hal
yang sangat diutamakan dalam kegiatan prilaku konsumen. Sedangkan dalam
ekonomi islam prilaku konsumen tidak hanya didasari pada tingkat kepuasan saja
melainkan pada prinsip kemashlahatan yaitu pada pertimbangan manfaat dan
berkah yang akan di dapat oleh konsumen.
Menurut Abdul Mannan bahwa konsumsi dalam Islam dikendalikan oleh
lima prinsip, yaitu:
a. Prinsip Keadilan
Berkonsumsi tidak boleh menimbulkan kedzaliman, berada dalam koridor
aturan atau hukum agama, serta menjunjung tinggi kepantasan atau kebaikan.
Islam memiliki berbagai ketentuan tentang benda ekonomi yang boleh dikonsumsi
dan yang tidak boleh dikonsumsi.
b. Prinsip Kebersihan
Bersih dalam arti sempit adalah bebas dari kotoran atau penyakit yang
dapat merusak fisik dan mental manusia, sementara dalam arti luas adalah bebas
dari segala sesuatu yang diberkahi Allah. Tentu saja benda yang dikonsumsi
memiliki manfaat bukan kemubaziran atau bahkan merusak.
1 Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama, 2008), Hlm. 3-4.
2. 5
c. Prinsip Kesederhanaan
Sikap berlebih-lebihan (israf) sangat dibenci oleh Allah dan merupakan
pangkal dari berbagai kerusakan di muka bumi. Sikap berlebih-lebihan ini
mengandung makna melebihi dari kebutuhan yang wajar dan cenderung
memperturutkan hawa nafsu atau sebaliknya terlampau kikir sehingga justru
menyiksa diri sendiri. Islam menghendaki suatu kuantitas dan kualitas konsumsi
yang wajar bagi kebutuhan manusia sehingga tercipta pola konsumsi yang efesien
dan efektif secara individual maupun sosial
d. Prinsip Kemurahan Hati
Dengan mentaati ajaran Islam maka tidak ada bahaya atau dosa ketika
mengkonsumsi benda-benda ekonomi yang halal yang disediakan Allah karena
kemurahanNya. Selama konsumsi ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan
yang membawa kemanfaatan bagi kehidupan dan peran manusia untuk
meningkatkan ketaqwaan kepada Allah maka Allah elah memberikan anugrahNya
bagi manusia.
e. Prinsip Moralitas.
Pada akhirnya konsumsi seorang muslim secara keseluruhan harus
dibingkai oleh moralitas yang dikandung dalam Islam sehingga tidak semata –
mata memenuhi segala kebutuhan.2
Jadi tingkah laku/prilaku konsumen dalam pandangan ekonomi islam
sangat berpengaruh dengan nilai-nilai keimanan, yaitu tidak hanya mementingkan
kepuasan individu semata akan tetapi juga mempertimbangkan manfaat dan
keberkahan dari barang dan/atau jasa yang akan digunakan. Serta pertimbangkan
nilai kebaikan yang akan di dapatkan dari barang dan jasa tersebut.seperti firman
Allah SWT dalam Surat Al-baqarah ayat 168 yang berbunyi:
2 Muh. Said. Pengantar Ekonomi Islam (Pekanbaru: Suska Press, 2008), Hlm. 81
3. 6
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S.Al-
baqarah ayat 168).
2.2. Batasan-Batasan Prilaku Konsumsi Dalam Ekonomi Islam
Prilaku konsumen dalam ekonomi islam sangat dipengaruhi oleh halal dan
haramnya suatu barang dan jasa yang akan digunakan, yaitu dengan berpedoman
pada Al-qur’an dan Hadits. Karena pertimbangan pada kemashlahatan dan
kemudharatan yang akan ditimbulkan dari penggunaan barang dan/atau jasa
tersebut. karena prilaku konsumsi dalam islam mengandung aspek-aspek
kemashlahatan yang merupakan tujaun dari hukum syara’ yang paling utama,
yaitu:
1. Ad-Dien, yaitu memelihara kemaslahatan agama.
2. An-Nafs, yaitu asas pemeliharaan dan penjagaan jiwa raga.
3. An-Nasb, yaitu menjaga dan memelihara kehormatan dan keturunan.
4. Al-Aql, yaitu menjaga dan memelihara kejernihan akal pikiran.
5. Al-Mal, yaitu menjaga dan memelihara harta benda.3
Maka untuk mendapatkan kemashlahatan dan kesejahteraan yang hakiki,
prilaku konsumsi dalam islam harus menjaga dan memelihara lima aspek
kemashlahatan tersebut sebagai suatu pertimbangan dasar dalam mengkonsumsi
suatu barang dan jasa untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu prilaku konsumen islam tidak hanya mementingkan kepuasan
individu saja, akan tetapi mencakup segala aspek kehidupan di dunia dan akhirat.
3 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999) Hlm
73.