UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. KIMIA DASAR
Dosen Pengampu : Shinta Purnamasari, M.Pd
KELOMPOK VIII
Muhammad Nazib
Annisa Alyatunnawal
Rd. Viva Vatmah Fauziah AZ
Rani Sumiati Hasanah
Ilfa Fadhilatul Amaliyah
UNIVERSITAS GARUT
2. Pengertian Redoks
Reduksi dan Oksidasi
Aturan Bilangan Oksidasi
Penyetaraan Reaksi Redoks
Contoh Soal
REAKSI DAN PENYETARAAN REDOKS
HOME
4. Pengertian Redoks
Reaksi redoks merupakan singkatan dari “reduksi dan Oksidasi” adalah jenis reaksi kimia
dimana terjadi perubahan oksidasi dan reduksi antara molekul-molekul yang terlibat.
Reaksi redoks dapat diidentifikasi melalui konsep bilangan oksidasi, yang menggambarkan
distribusi elektron dalam molekul. Bilangan oksidasi menunjukkan apakah suatu unsur
dalam senyawa tersebut kehilangan atau mendapatkan elektron dalam reaksi.
Reaksi redoks reaksi yang di dalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari
satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang
berbeda, yaitu reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron
yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi.
Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) di sebut reaksi paruh (setengah reaksi), sebab
di perlukan dua setengah reaksi untuk membentuk sebuah reaksi keseluruhannya disebut
rekasi redoks.
6. Reduksi dan Oksidasi
• Reaksi reduksi
Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron.
Dapat di katakana bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen.
Contohnya : 𝐶𝑢2+
(aq) + 2e- –> Cu(s)
• Reaksi Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan penurunan
elektron. Dapat dikatakan bahwa oksidasi adalah rekasi dimana suatu zat meningkat
oksigen.
Contohnya: Zn(s) 𝑍𝑛2+
(aq) + 2e-
8. Aturan Bilangan Oksidasi
• Unsur bebas memiliki biloks = 0
Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berkaitan dengan secara kimia
dengan unsur lain. Unsur bebas dibagi menjadi 2, yaitu unsur bebas berbentuk atom,
misalnya C, Ca, Cu, ,Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk molekul, misalnya 𝐻2, 𝑂2, 𝐶𝑙2, 𝑃4,
𝑆8 semua unsur tersebut memiliki biloks 0.
• Ion Monoatom (1 atom) dan Poliatom (lebih dari 1 atom) memiliki biloks = jumlah muatan
ionnya.
Contoh :
Biloks ion monoatom 𝑁𝑎+
, 𝑀𝑔2+
, 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑙3+
berturut-turut adalah +1, +2, +3.
Biloks ion poliatom 𝑁𝐻4
+
, 𝑆𝑂42−, 𝑃𝑂4
3−
berturut-turut adalah +1, -2, -3.
9. • Unsur-unsur yang membentuk ion memiliki biloks = jumlah muatannya.
Contoh :
𝑁𝐻4
+
= +1
Biloks H = +1
Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan dengan indeks H = +4. Karena
jumlah muatan 𝑁𝐻4
+
= +1,maka biloks N harus -3 agar ketika biloks N dan H
dijumlahkan, hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya, yaitu +1.
• Unsur-unsur yang membentuk senyawa memiliki biloks = 0
Biloks H2O = 0
Biloks H = +1
Atom H memiliki indeks 2, sehingga biloks H dikalikaan dengan indeks H = +1 x 2 =
+2. Agar jumlah biloks H dan O sama dengan 0, maka biloks O harus bernilai -2.
10. • Unsur-unsur golongan logam (IA, IIA, IIIA) memiliki biloks = positif sesuai golongannya.
Biloks golongan IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.
Contoh :
Biloks Na dalam senyawa NaCl adalah +1
Biloks golongan IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2
Contoh :
Bioloks Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2
Biloks IIIA = B, Al, Ga, In = +3
Contoh :
Biloks Al dalam senyawa 𝐴𝑙2𝑂3 adalah +3
11. • Unsur golongan B memiliki biloks = lebih dari 1
Contoh :
Biloks Cu = +1 dan +2
Biloks Au = +1 dan +3
Biloks Sn = +3 dan +4
• Bilangan Oksidasi Hidrogen
a. Jika hidrogen berkaitan dengan logam, maka biloks = -1
Contoh :
NaH, hidrogen lebih elektronegatif daripada Na, sehingga hidrogen akan
menarik elektron dan Na melepaskan elektron. Maka, H bermuatan negatif dan
Na bermuatan positif.
H = -1 dan Na = +1
b. Jika hidrogen berkaitan dengan non logam, maka biloks = +1
Contoh :
HBr, H memiliki elektron 1 dan Br memiliki 7 elektron. Br lebih elektronegatif,
sehingga Br akan menarik elektron H, dan H melepaskan elektron. Sehingga, Br
bermuatan negatif dan H bermuatan positif, H = +1.
12. • Bilangan Oksidasi Oksigen
a. Jika Oksigen dalam senyawa peroksida, biloks= -1
Contoh :
Biloks O dalam BaO2 = -1
Bukti : Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba = +2.
Jumlah biloks Ba dan biloks O harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh sebab itu,
biloks O harus bernilai -2. Karena atom O memiliki indeks 2, jadi biloks O : indeks
O = -2 : 2 = -1. Terbukti jika biloks O dalam BaO2 adalah -1.
b. Jika oksigen dalam senyawa non-peroksida = -2
Contoh :
H2O di mana O lebih elektronegatif dari pada H, sehingga O akan menerima
elektron dari H, dengan begitu, O = -2
• Unsur Halogen memiliki biloks = -1 sampai +7
Contoh :
F (sebagai unsur yang paling elektronegatif) = -1
Cl, Br, dan I biloks = variatif (-1, +1, +3, +5, +7).
14. Penyetaraan Reaksi Redoks
1. Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi
di lakukan dengan melihat kecenderungan perubahan bilangan oksidasinya.
Penyetaraan di lakukan dengan menyamakan perubahan bilanagn oksidasi. Pada
cara ini suasana reaksi umumnya belum diketahui (akan di ketahui dari perbedaan
muatan pereaksi dan hasil reaksi).
2. CARA SETENGAH REAKSI
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi, yaitu
dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan
dengan menyamakan jumlah elektronnya. CARA INI DIUTAMAKAN UNTUK REAKSI
DENGAN SUASANA REAKSI YANG TELAH DIKETAHUI.
16. Contoh Soal
1. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
- Hitung perubahan bilangan oksidasi untuk setiapunsur.
- Tentukan unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi.
- Tuliskan setengah reaksi untuk oksidasi dan reduksi.
5. KClO3 → KCl + O2
- Hitung perubahan bilangan oksidasi untuk setiap unsur.
- Tentukan unsuryang mengalami oksidasi dan reduksi.
- Tuliskan setengah reaksi untuk oksidasi dan reduksi.
3. H2O2 → H2O + O2
- Tentukan perubahan bilangan oksidasi untukunsur hidrogen dan oksigen.
- Identifikasiunsuryang mengalami oksidasi dan reduksi.
- Tuliskan setengah reaksi oksidasi dan reduksi.
4. Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
- Hitung perubahan bilangan oksidasi untuk setiapunsur.
- Tentukan unsuryang mengalami oksidasi dan reduksi.
- Tuliskan setengah reaksi untuk oksidasi dan reduksi.
2. 2Fe + 3O2 → 2Fe2O3
- Tentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur.
- Identifikasiunsuryang mengalami oksidasi dan reduksi.
- Tuliskan setengah reaksi oksidasi dan reduksi.