4. PPT SIDANG ELFRIDA ELISABETH T. SIANIPAR (4163341021).pptxjohannes1sihite
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Skripsi ini membahas pengembangan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) berbasis project based learning pada materi keanekaragaman hayati. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dan menghasilkan LKPD yang layak berdasarkan validasi ahli serta meningkatkan hasil belajar siswa.
1. Penelitian ini mengembangkan tiga Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk materi luas bangun datar yang melibatkan kecerdasan majemuk visual, linguistik, dan matematis.
2. LKS yang dikembangkan diuji validitasnya kepada validator dan uji coba kepada siswa kelas VII SMPN 2 Babgkalan.
3. Hasil penelitian menunjukkan ketiga LKS yang dikembangkan termasuk kategori valid, praktis, dan efektif
4. PPT SIDANG ELFRIDA ELISABETH T. SIANIPAR (4163341021).pptxjohannes1sihite
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Skripsi ini membahas pengembangan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) berbasis project based learning pada materi keanekaragaman hayati. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dan menghasilkan LKPD yang layak berdasarkan validasi ahli serta meningkatkan hasil belajar siswa.
1. Penelitian ini mengembangkan tiga Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk materi luas bangun datar yang melibatkan kecerdasan majemuk visual, linguistik, dan matematis.
2. LKS yang dikembangkan diuji validitasnya kepada validator dan uji coba kepada siswa kelas VII SMPN 2 Babgkalan.
3. Hasil penelitian menunjukkan ketiga LKS yang dikembangkan termasuk kategori valid, praktis, dan efektif
Model penilaian dan rapor kurikulum 2013fathul arief
Dokumen tersebut membahas tentang standar penilaian pendidikan di sekolah menengah atas. Standar ini bertujuan untuk menjamin perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara profesional dan sesuai dengan kompetensi yang dicapai siswa. Dokumen ini memberikan panduan kepada pendidik untuk merencanakan dan melaksanakan penilaian yang berkualitas meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas menerbitkan dokumen yang membahas tentang standar penilaian pendidikan. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, landasan hukum, prinsip-prinsip, mekanisme, dan prosedur penilaian pendidikan di sekolah menengah atas sesuai standar yang ditetapkan.
Memenuhi standar penilaian pendidikan, dokumen ini memberikan panduan tentang prinsip-prinsip dan mekanisme penilaian pendidikan di sekolah menengah agar penilaian dilaksanakan secara profesional, obyektif, dan akuntabel.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan penilaian KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang mencakup standar penilaian pendidikan, acuan evaluasi KTSP, komponen penilaian berbasis kelas seperti prinsip, teknik, dan komponennya.
1. Penilaian seharusnya mencakup tiga pendekatan yaitu penilaian akhir pembelajaran, penilaian untuk pembelajaran, dan penilaian sebagai pembelajaran.
2. Penilaian mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai teknik sesuai untuk memantau perkembangan peserta didik.
3. Agar soal valid, perlu memperhatikan kaidah penulisan butir soal meliputi substansi, konstruksi, dan
Modul ini membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Modul ini juga membahas tentang derajat keasaman (pH), derajat ionisasi, konstanta kesetimbangan asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga, kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Modul ini membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Modul ini juga membahas tentang derajat keasaman (pH), derajat ionisasi, konstanta kesetimbangan asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga, kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Dokumen tersebut membahas tentang perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan tujuan pembelajaran IPA. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah langkah-langkah merumuskan IPK yang meliputi menganalisis kompetensi pada KD, menentukan kata kerja operasional, serta membuat matriks IPK dan tujuan pembelajaran berdasarkan taksonomi Bloom. Dokumen tersebut juga memberikan contoh rumusan
Dokumen tersebut membahas evaluasi pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada penguasaan konsep sains, tetapi juga evaluasi non-konvensional untuk mengurangi tugas guru dan meningkatkan profesionalitas mereka. Evaluasi konvensional yang menguji penguasaan konsep sains tetap penting, namun perlu dikembangkan instrumen yang menguji aplikasi konsep. Evaluasi dapat dilakukan secara terpisah maupun terintegrasi dengan proses pembelajaran,
Model penilaian dan rapor kurikulum 2013fathul arief
Dokumen tersebut membahas tentang standar penilaian pendidikan di sekolah menengah atas. Standar ini bertujuan untuk menjamin perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara profesional dan sesuai dengan kompetensi yang dicapai siswa. Dokumen ini memberikan panduan kepada pendidik untuk merencanakan dan melaksanakan penilaian yang berkualitas meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas menerbitkan dokumen yang membahas tentang standar penilaian pendidikan. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, landasan hukum, prinsip-prinsip, mekanisme, dan prosedur penilaian pendidikan di sekolah menengah atas sesuai standar yang ditetapkan.
Memenuhi standar penilaian pendidikan, dokumen ini memberikan panduan tentang prinsip-prinsip dan mekanisme penilaian pendidikan di sekolah menengah agar penilaian dilaksanakan secara profesional, obyektif, dan akuntabel.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan penilaian KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang mencakup standar penilaian pendidikan, acuan evaluasi KTSP, komponen penilaian berbasis kelas seperti prinsip, teknik, dan komponennya.
1. Penilaian seharusnya mencakup tiga pendekatan yaitu penilaian akhir pembelajaran, penilaian untuk pembelajaran, dan penilaian sebagai pembelajaran.
2. Penilaian mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai teknik sesuai untuk memantau perkembangan peserta didik.
3. Agar soal valid, perlu memperhatikan kaidah penulisan butir soal meliputi substansi, konstruksi, dan
Modul ini membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Modul ini juga membahas tentang derajat keasaman (pH), derajat ionisasi, konstanta kesetimbangan asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga, kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Modul ini membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan seperti penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Modul ini juga membahas tentang derajat keasaman (pH), derajat ionisasi, konstanta kesetimbangan asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga, kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Dokumen tersebut membahas tentang perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan tujuan pembelajaran IPA. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah langkah-langkah merumuskan IPK yang meliputi menganalisis kompetensi pada KD, menentukan kata kerja operasional, serta membuat matriks IPK dan tujuan pembelajaran berdasarkan taksonomi Bloom. Dokumen tersebut juga memberikan contoh rumusan
Dokumen tersebut membahas evaluasi pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada penguasaan konsep sains, tetapi juga evaluasi non-konvensional untuk mengurangi tugas guru dan meningkatkan profesionalitas mereka. Evaluasi konvensional yang menguji penguasaan konsep sains tetap penting, namun perlu dikembangkan instrumen yang menguji aplikasi konsep. Evaluasi dapat dilakukan secara terpisah maupun terintegrasi dengan proses pembelajaran,
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana praktikalitas LKPD berbasis REACT pada materi larutan elektrolit
dan non elektrolit untuk peserta didik kelas X IPA di SMAN 01 LAREH SAGO
HALABAN ?you could describe the topic of the section
Bagaimana validitas LKPD berbasis REACT pada materi larutan elektrolit
dan non elektrolit untuk peserta didik kelas X IPA di SMAN 01 LAREH SAGO
HALABAN ?
01
02
4. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui praktikalitas LKPD berbasis REACT pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit untuk peserta didik kelas X IPA di SMAN 01
LAREH SAGO HALABAN ?you could describe the topic of the section
Untuk mengetahui validitas LKPD berbasis REACT pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit untuk peserta didik kelas X IPA di SMAN 01
LAREH SAGO HALABAN ?
01
02
5. REACT
Model pembelajaran REACT yaitu suatu model
ataupun cara serta strategi pada proses
pembelajaran kontekstual yang dilengkapi dengan
berbagai langkah dan kegiatan selama melakukan
proses pembelajaran seperti Relating
(Mengaitkan), Experiencing (Mengalami), Applying
(Menerapkan), Cooperating (Bekerja sama), and
Transferring (Mentransfer). REACT juga dapat
didefinisikan sebagai suatu strategi yang bisa
diaplikasikan pada proses pembelajaran yang
berdasar pada cara belajar peserta didik untuk
bisa memperoleh suatu pemahaman serta cara
guru untuk memberikan pemahaman tersebut
LKPD
Lembar kerja peserta didik (student
worksheet) merupakan suatu lembaran yang
di dalamnya terdapat berbagai tugas yang
harus diisi oleh peserta didik. Tidak hanya itu,
lembaran ini juga dilengkapi dengan berbagai
langkah dan petunjuk agar peserta didik bisa
mengerjakannya dengan baik. Tugs dan
latihan yang diberikan pada lembaran ini
hendaknya memiliki kompetensi dasar yang
jelas hingga mudah dicapai
6. METODOLOGI PENELITIAN
R & D
( RESEARCH AND
DEVELOPMENT)
4D
( DEFINE, DESAIGN,
DEVELOP, DESSIMINATE)
1. LEMBAR VALIDASI
2. ANGKET RESPON SISWA
3. RPP
METODE MODEL INSTRUMEN
7. PROSEDUR PENELITIAN
DEVELOP
Tahap uji coba untuk
melakukan uji praktikalitas
LKPD
DESSIMINATE
DEFINE
1. Analisis muka-belakang
2. Analisis literatur
3. Analisis tujuan pembelajaran
DESIGN
1. Menyiapkan prototype
LKPD dan rancangan
LKPD berbasis REACT
2. Merancang intrumen
penelitian
8. TEKNIK ANALISIS DATA
Skala Likert :
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
× 100%
Validitas
01
Sumber: Akdon & Riduwan (2007: 89)
1. Menentukan skor maksimal ideal = Skor maksimal ideal=
banyak validator x jumlah butir komponen x skor maksimal
2. Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor
dari masing-masing validator.
3. Menentukan persentase keidealan:
Persentase keidealan =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100%
No Interval Kriteria
1 81%-100% Sangat valid
2 61%-80% valid
3 41-60% Cukup valid
4 21%-40% Kurang valid
5 0%-20% Tidak valid
9. Praktikalitas
02
1. Menentukan skor maksimal ideal = Skor maksimal ideal=
banyak validator x jumlah butir komponen x skor maksimal
2. Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor
dari masing-masing validator.
3. Menentukan persentase keidealan:
Persentase keidealan =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100%
No Interval Kriteria
1 81%-100% Sangat praktis
2 61%-80% praktis
3 41-60% Cukup praktis
4 21%-40% Kurang praktis
5 0%-20% Tidak praktis
10. • KI DAN KD yang telah di analisis dapat digunakan
dalam pengembangan LKPD berbasis REACT
• penjelasan dalam buku paket yang dipakai oleh
guru dan peserta didik didalam kelas sangat
umum sehingga disini peneliti mengembangkan
LKPD kimia berbasis REACT sebagai support
system dalam belajar kimia Khusus nya dalam
materi larutan Elektrolit dan non elektrolit.
• Kurangnya pemahaman siswa dalam
pembelajaran
• Kurang aktifnya siswa saat pembelajaran karena
proses belajar yang monoton
• Keterbatasan bahan ajar dikelas
Hasil Penelitian
Hasil analisis
muka-belakang
Hasil
Analisis
literatur
Hasil Analisis
tujuan
pembelajaran
DEFINE
11. Hasil Penelitian
Tahap Desain
(Design)
Desain LKPD
Desain Lembar validasi
Desain angket respon peserta
didik
Desain RPP
• Mengetahui
kerangka LKPD
• Pengumpulan
Bahan LKPD
• Merancang
tampilan LKPD
• Lembar validasi
LKPD
• Lembar validasi
angket
12. Hasil Penelitian
Tahap
Pengembangan
(Development)
• LKPD kima berbasis REACT pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit tergolong valid dengan
persentase 75%
Hasil Validasi LKPD
• Hasil validasi bagian kualitas isi dari LKPD kimia
Berbasis REACT tergolong valid dengan persentase
71,1%
Hasil Validasi
kualitas isi LKPD
• Hasil validasi dari kualitass instruksional LKPD kimia
Berbasis REACT tergolong valid dengan persentase
77,5%
Hasil validasi kualitas
intruksional LKPD
• Hasil validasi kualitas teknis LKPD kimia berbasis
REACT tergolong valid dengan persentase 73,3%
Hasil Validasi kualitas
teknis LKPD
• LKPD kima berbasis REACT pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit tergolong sangat praktis
dengan persentase 89,5%
Hasil Praktikalitas
LKPD
13. saran
• Penelitian selanjutnya disarankan untuk
melanjutkan penelitian sampai pada
tahap uji efektifitas LKPD pada
pembelajaran kimia agar tujuan dari
pengembangan LKPD dapat tercapai
• Disarankan untuk mengembangkan
LKPD kimia berbasis REACT pada
materi lain.
kesimpulan
• Hasil Validasi LKPD kimia berbasis
REACT pada materi larutan elektrolit
dan non elektrolit di SMAN 1 Lareh
Sago Halaban yang telah dirancang
valid, dengan perolehan persentase
rata-rata 75%.
• Hasil praktikalitas LKPD kimia
berbasis REACT pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit di SMAN
1 Lareh Sago Halaban tergolong
sangat praktis dengan rata-rata
keseluruhan 89.5%