SlideShare a Scribd company logo
Rumah Sakit Islam
Lumajang
dr. Asih Retno Wulandari, Sp.A
Pendahuluan
Kejang merupakan kedaruratan pada medis.
8-10% populasi mengalami kejang dan 2-3%
diantaranya menjadi epilepsi.
Insiden 41-187 per 100.000 anak dengan 80%
diantaranya terjadi di negara berkembang.
Orangtua pasien panik - dokter ikut panik
Melakukan pemeriksaan yang tidak perlu
Perlunya pendekatan diagnosis kejang
Tatalaksana kejang
Definisi Kejang
Manifestasi klinis lepasnya muatan listrik
berlebihan dari sel neuron di otak yang
terganggu fungsinya
Disebabkan oleh kelainan fisiologis,
anatomis, biokimia atau gabungan dari
ketiga kelainan tersebut
Manifestasi klinis dapat berupa
gangguan motorik, sensorik atau
perilaku
Etiologi Kejang
Gangguan Anatomi
Tumor, Infeksi SSP,
Perdarahan, Kelainan
Anatomi
(Hidrosefalus)
Gangguan Fisiologi
Gangguan membran
sel neuron: kejang
demam, epilepsi,
gangguan elektrolit,
hipoglikemia
Gangguan Biokimia
Gangguan metabolik
bawaan, gangguan
fungsi hati
(hiperamonemia),
gangguan fungsi
ginjal (uremia)
Gabungan
Ensefalitis yang
menyebabkan
jaringan parut
(kelainan anatomi) -->
fokal epilepsi
Kejang atau Bukan Kejang?
Pendekatan Diagnosis Kejang pada Anak
Kejang disertai
demam
Kejang demam
Kejang tanpa disertai
demam
Kejang
Infeksi SSP
First Unprovoked
Seizure
Epilepsi
Trauma Kepala
Tumor
Kelainan
Metabolik
Kejang Disertai Demam
Kejang Disertai Demam
Kejang Demam
Definisi
Kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu
tubuh diatas 38°C tanpa adanya infeksi SSP
atau gangguan elektrolit pada anak diatas
usia 1 bulan tanpa riwayat tanpa demam
sebelumnya
Umumnya berusia 6 bulan - 5 tahun.
Klasifikasi
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium EEG
Kejang Demam
Pungsi Lumbal Pencitraan
Tanda dan gejala
rangsang meningeal
Curiga SSP
Kejang + Demam,
sudah mendapat
Antibiotik
Apabila:
Kejang fokal
Apabila:
Darah
lengkap
Elektrolit
Gula dara
Infeksi
Sistem Saraf Pusat
Kejang Tanpa Demam
Perbedaan FUS dan Epilepsi
First Unprovoked
Seizure
First Unprovoked Seizure
Overall : 27-71%
Tanpa riwayat kejang sebelumnya : 27-44%
Berulang dalam 2 tahun : 40-50%
Epidemiologi
Risiko berulang
Pemeriksaan Penunjang
Perlu pemeriksaan EEG
Pencitraan, apabila kejang fokal
Tatalaksana
Tidak perlu terapi obat jangka panjang, kondisi
tertentu
Epilepsi
Epilepsi
Serangan: gangguan kesadaran, perilaku,
emosi, motorik, sensorik, berhenti secara
spontan
Post Iktal: tampak bingung, lelah, kadang keluar
air liur/busa/inkontinensia, setelah itu tidur
Definisi
Serangan paroksismal berulang 2 kali atau lebih
tanpa provokasi, interval > 24 jam.
Pemeriksaan Penunjang
EEG --> HARUS
Pencitraan : jika kejang fokal
Tumor Otak
Kelainan Metabolik
Kelainan Metabolik
Kejang
Penurunan Kesadaran
Definisi
Didahului penyakit dasar.
Syok --> syok hipovolemik (DSS, GEADB), sepsis,
gagal jantung.
Gejala
Pemeriksaan Penunjang
Tergantung penyakit primernya.
DL, BGA, kultur darah, fungsi ginjal, fungsi hati,
EKG/Echo
Tatalaksana
Koreksi kelainan metabolik, atasi penyakit primer.
Tatalaksana
Kejang Demam
Diazepam suppositoria, 5 mg untuk BB <12 kg,
10 mg untuk BB ≥12 kg
Diazepam IV : 0,2 – 0,5 mg/kgbb (kecepatan 2
mg/menit, mak 10 mg)
Diazepam oral 0,3 mg/kgbb setiap 8 jam saat
demam, menurunkan risiko berulangnya kejang
Antipiretik
Sangat dianjurkan walaupun tidak terbukti mengurangi
risiko berulangnya kejang
Antikonvulsan
Kejang Demam
Kejang lama >15 menit
Kejang fokal
Kelainan neurologis nyata, sebelum dan sesudah
kejang
Rumatan
Indikasi
Pilihan Terapi
Fenobarbital 3-4 mg/kgbb atau asam valproat 15-40
mg/kgbb setiap hari, efektif menurunkan risiko
berulangnya kejang
Lama pengobatan : 1 tahun bebas kejang
Status Epileptikus
Definisi
Kejang yang berlangsung terus menerus selama 30
menit (umum), ≥60 mnt (fokal)
Kejang berulang dalam waktu 30 menit dimana diantara
episode kejang anak tidak sadar
Secara Praktis : kejang > menit diperlakukan sebagai SE
(kejang umum), 10 menit (kejang fokal)
Diazepam (IV, Rectal)
Onset terapi 3-5 menit, lama efek terapi 15-20 menit.
Efek samping : sedasi, hipotensi, depresi napas
Usia 6-12 bulan : 2.5 mg
Usia 1 - 5 tahun : 5 mg
Usia 5 - 9 tahun : 7.5 mg
Usia ≥10 tahun : 10 mg
Midazolam (IV, IM, Buccal)
Efek terapi 2-5 menit, lama efek terapi 30-60 menit
Efek samping : depresi napas
Midazolam Buccal
Midazolam sediaan IV/IM, ambil sesuai dosis memakai
spuit 1 cc diteteskan pada buccal kanan selama 1 menit.
Dosis:
Fenitoin (IV)
Onset terapi 10-30 menit, lama efek
terapi 12-24 jam
Efek samping : hipotensi, aritmia pada
pemberian bolus cepat
Fenobarbital (IV, IM)
Onset terapi 10-20 menit, lama efek
terapi 1-3 hari
Efek samping : depresi napas,
hipotensi
Obat Antikonvulsan
Terapi Rumatan
Terapi Rumatan
Setelah Kejang Berhenti
Terapi rumatan dengan Fenobarbital/Fenitoin IV
Loading dosediikuti dosis rumatan 12 jam setelah inisial
Terapi rumatan dengan Fenitoin IV, dimulai 12 jam setelah dosis inisial
Dosis 5-10 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis IV
Terapi rumatan dengan Fenobarbital IV, dimulai 12 jam setelah dosis
inisial
Dosis 4-6 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis IV
DIAZEPAM
FENITOIN
FENOBARBITAL
MIDAZOLAM
Terapi rumatan Fenitoin dan Fenobarbital tetap diberikan sebagai backup
antikonvulsi long-acting. Jika kejang berhenti dalam 24 jam, mulai turunkan
perlahan Midazolam.
Kesimpulan
Kesimpulan
TERIMA KASIH
Presentasi Seminar Kejang pada Anak dr. Asih, Sp.A.pdf

More Related Content

Similar to Presentasi Seminar Kejang pada Anak dr. Asih, Sp.A.pdf

Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
sardiantidwitirta
 
EPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptxEPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptx
Vina Mariana Ulfah
 
PERMENKES.pptx
PERMENKES.pptxPERMENKES.pptx
PERMENKES.pptx
oktaniarahmana
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
FirstiafinaTiffany1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakitFarmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
LisaSofitriana
 
ENSEPHALITIS ANTI NMDAR.pptx
ENSEPHALITIS ANTI NMDAR.pptxENSEPHALITIS ANTI NMDAR.pptx
ENSEPHALITIS ANTI NMDAR.pptx
RyanTantriArdo1
 
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptxEpilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
socmed6
 
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
nessamaharany1
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
Fina Ratih Wiraputri
 
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Dyah Sekar Nirwana
 
DT_Tatalaksana Status Epileptikus_Yosepha Stephani.pptx
DT_Tatalaksana Status Epileptikus_Yosepha Stephani.pptxDT_Tatalaksana Status Epileptikus_Yosepha Stephani.pptx
DT_Tatalaksana Status Epileptikus_Yosepha Stephani.pptx
TanSri4
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.ppt
ssuserb6baaa
 
PPT KEJANG DEMAM.pptx
PPT KEJANG DEMAM.pptxPPT KEJANG DEMAM.pptx
PPT KEJANG DEMAM.pptx
pujasarianugrah1
 
Clinical study oksa
Clinical study oksaClinical study oksa
Clinical study oksa
shintasissy
 
Bedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsiBedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsi
widia ningsih
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindromFionna Pohan
 
Ensefalitis Autoimun.pptx
Ensefalitis Autoimun.pptxEnsefalitis Autoimun.pptx
Ensefalitis Autoimun.pptx
YohannesKurniawan1
 

Similar to Presentasi Seminar Kejang pada Anak dr. Asih, Sp.A.pdf (20)

Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
 
EPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptxEPILEPSI.pptx
EPILEPSI.pptx
 
PERMENKES.pptx
PERMENKES.pptxPERMENKES.pptx
PERMENKES.pptx
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakitFarmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
Farmakoterapi EPILEPSI, farmasi, penyakit
 
ENSEPHALITIS ANTI NMDAR.pptx
ENSEPHALITIS ANTI NMDAR.pptxENSEPHALITIS ANTI NMDAR.pptx
ENSEPHALITIS ANTI NMDAR.pptx
 
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptxEpilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
 
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
Gangguan Sistem Saraf (Penyebab dan Gejala)
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwanaEpilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
Epilepsi dan anti epilepsi . dyah sekar nirwana
 
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNAPower point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
DT_Tatalaksana Status Epileptikus_Yosepha Stephani.pptx
DT_Tatalaksana Status Epileptikus_Yosepha Stephani.pptxDT_Tatalaksana Status Epileptikus_Yosepha Stephani.pptx
DT_Tatalaksana Status Epileptikus_Yosepha Stephani.pptx
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.ppt
 
PPT KEJANG DEMAM.pptx
PPT KEJANG DEMAM.pptxPPT KEJANG DEMAM.pptx
PPT KEJANG DEMAM.pptx
 
Clinical study oksa
Clinical study oksaClinical study oksa
Clinical study oksa
 
Analgetika kebidanan
Analgetika kebidananAnalgetika kebidanan
Analgetika kebidanan
 
Bedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsiBedah saraf kejang epilepsi
Bedah saraf kejang epilepsi
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
 
Ensefalitis Autoimun.pptx
Ensefalitis Autoimun.pptxEnsefalitis Autoimun.pptx
Ensefalitis Autoimun.pptx
 

Recently uploaded

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 

Recently uploaded (20)

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 

Presentasi Seminar Kejang pada Anak dr. Asih, Sp.A.pdf

  • 1. Rumah Sakit Islam Lumajang dr. Asih Retno Wulandari, Sp.A
  • 2. Pendahuluan Kejang merupakan kedaruratan pada medis. 8-10% populasi mengalami kejang dan 2-3% diantaranya menjadi epilepsi. Insiden 41-187 per 100.000 anak dengan 80% diantaranya terjadi di negara berkembang. Orangtua pasien panik - dokter ikut panik Melakukan pemeriksaan yang tidak perlu Perlunya pendekatan diagnosis kejang Tatalaksana kejang
  • 3. Definisi Kejang Manifestasi klinis lepasnya muatan listrik berlebihan dari sel neuron di otak yang terganggu fungsinya Disebabkan oleh kelainan fisiologis, anatomis, biokimia atau gabungan dari ketiga kelainan tersebut Manifestasi klinis dapat berupa gangguan motorik, sensorik atau perilaku
  • 4. Etiologi Kejang Gangguan Anatomi Tumor, Infeksi SSP, Perdarahan, Kelainan Anatomi (Hidrosefalus) Gangguan Fisiologi Gangguan membran sel neuron: kejang demam, epilepsi, gangguan elektrolit, hipoglikemia Gangguan Biokimia Gangguan metabolik bawaan, gangguan fungsi hati (hiperamonemia), gangguan fungsi ginjal (uremia) Gabungan Ensefalitis yang menyebabkan jaringan parut (kelainan anatomi) --> fokal epilepsi
  • 6. Pendekatan Diagnosis Kejang pada Anak Kejang disertai demam Kejang demam Kejang tanpa disertai demam Kejang Infeksi SSP First Unprovoked Seizure Epilepsi Trauma Kepala Tumor Kelainan Metabolik
  • 10. Definisi Kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh diatas 38°C tanpa adanya infeksi SSP atau gangguan elektrolit pada anak diatas usia 1 bulan tanpa riwayat tanpa demam sebelumnya Umumnya berusia 6 bulan - 5 tahun.
  • 12. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium EEG Kejang Demam Pungsi Lumbal Pencitraan Tanda dan gejala rangsang meningeal Curiga SSP Kejang + Demam, sudah mendapat Antibiotik Apabila: Kejang fokal Apabila: Darah lengkap Elektrolit Gula dara
  • 14.
  • 15.
  • 17.
  • 18. Perbedaan FUS dan Epilepsi
  • 20. First Unprovoked Seizure Overall : 27-71% Tanpa riwayat kejang sebelumnya : 27-44% Berulang dalam 2 tahun : 40-50% Epidemiologi Risiko berulang Pemeriksaan Penunjang Perlu pemeriksaan EEG Pencitraan, apabila kejang fokal Tatalaksana Tidak perlu terapi obat jangka panjang, kondisi tertentu
  • 22. Epilepsi Serangan: gangguan kesadaran, perilaku, emosi, motorik, sensorik, berhenti secara spontan Post Iktal: tampak bingung, lelah, kadang keluar air liur/busa/inkontinensia, setelah itu tidur Definisi Serangan paroksismal berulang 2 kali atau lebih tanpa provokasi, interval > 24 jam. Pemeriksaan Penunjang EEG --> HARUS Pencitraan : jika kejang fokal
  • 24.
  • 26. Kelainan Metabolik Kejang Penurunan Kesadaran Definisi Didahului penyakit dasar. Syok --> syok hipovolemik (DSS, GEADB), sepsis, gagal jantung. Gejala Pemeriksaan Penunjang Tergantung penyakit primernya. DL, BGA, kultur darah, fungsi ginjal, fungsi hati, EKG/Echo Tatalaksana Koreksi kelainan metabolik, atasi penyakit primer.
  • 28. Kejang Demam Diazepam suppositoria, 5 mg untuk BB <12 kg, 10 mg untuk BB ≥12 kg Diazepam IV : 0,2 – 0,5 mg/kgbb (kecepatan 2 mg/menit, mak 10 mg) Diazepam oral 0,3 mg/kgbb setiap 8 jam saat demam, menurunkan risiko berulangnya kejang Antipiretik Sangat dianjurkan walaupun tidak terbukti mengurangi risiko berulangnya kejang Antikonvulsan
  • 29. Kejang Demam Kejang lama >15 menit Kejang fokal Kelainan neurologis nyata, sebelum dan sesudah kejang Rumatan Indikasi Pilihan Terapi Fenobarbital 3-4 mg/kgbb atau asam valproat 15-40 mg/kgbb setiap hari, efektif menurunkan risiko berulangnya kejang Lama pengobatan : 1 tahun bebas kejang
  • 30. Status Epileptikus Definisi Kejang yang berlangsung terus menerus selama 30 menit (umum), ≥60 mnt (fokal) Kejang berulang dalam waktu 30 menit dimana diantara episode kejang anak tidak sadar Secara Praktis : kejang > menit diperlakukan sebagai SE (kejang umum), 10 menit (kejang fokal)
  • 31.
  • 32. Diazepam (IV, Rectal) Onset terapi 3-5 menit, lama efek terapi 15-20 menit. Efek samping : sedasi, hipotensi, depresi napas Usia 6-12 bulan : 2.5 mg Usia 1 - 5 tahun : 5 mg Usia 5 - 9 tahun : 7.5 mg Usia ≥10 tahun : 10 mg Midazolam (IV, IM, Buccal) Efek terapi 2-5 menit, lama efek terapi 30-60 menit Efek samping : depresi napas Midazolam Buccal Midazolam sediaan IV/IM, ambil sesuai dosis memakai spuit 1 cc diteteskan pada buccal kanan selama 1 menit. Dosis: Fenitoin (IV) Onset terapi 10-30 menit, lama efek terapi 12-24 jam Efek samping : hipotensi, aritmia pada pemberian bolus cepat Fenobarbital (IV, IM) Onset terapi 10-20 menit, lama efek terapi 1-3 hari Efek samping : depresi napas, hipotensi Obat Antikonvulsan
  • 34. Terapi Rumatan Setelah Kejang Berhenti Terapi rumatan dengan Fenobarbital/Fenitoin IV Loading dosediikuti dosis rumatan 12 jam setelah inisial Terapi rumatan dengan Fenitoin IV, dimulai 12 jam setelah dosis inisial Dosis 5-10 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis IV Terapi rumatan dengan Fenobarbital IV, dimulai 12 jam setelah dosis inisial Dosis 4-6 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis IV DIAZEPAM FENITOIN FENOBARBITAL MIDAZOLAM Terapi rumatan Fenitoin dan Fenobarbital tetap diberikan sebagai backup antikonvulsi long-acting. Jika kejang berhenti dalam 24 jam, mulai turunkan perlahan Midazolam.