Kelompok 2 membahas beberapa jenis teknik konservasi tanah mekanik seperti teras bangku, teras gulud, teras saluran, dan mulsa vertikal beserta fungsi dan manfaatnya. Masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan strategi yang tepat dalam penerapannya agar dapat mengoptimalkan manfaat konservasi tanah.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis pondasi bangunan dan elemen pondasi bangunan tinggi yang menggunakan tiang pancang. Pondasi dibedakan menjadi pondasi dangkal dan dalam tergantung kedalaman lapisan tanah keras. Pondasi bangunan tinggi umumnya menggunakan tiang pancang sebagai elemen utamanya untuk mentransfer beban ke lapisan tanah yang lebih dalam. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemancangan tiang pancang precast dan per
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis pondasi bangunan dan elemen pondasi bangunan tinggi yang menggunakan tiang pancang. Pondasi dibedakan menjadi pondasi dangkal dan dalam tergantung kedalaman lapisan tanah keras. Pondasi bangunan tinggi umumnya menggunakan tiang pancang sebagai elemen utamanya untuk mentransfer beban ke lapisan tanah yang lebih dalam. Dokumen ini juga menjelaskan proses pemancangan tiang pancang precast dan per
(1) Pondasi tiang pancang adalah struktur pondasi berbentuk tiang yang dipancangkan pada lapisan tanah pendukung, dengan kapasitas dukung berdasarkan ujung dan gesekan tiang;
(2) Pondasi tiang cocok untuk kondisi tanah lunak, dasar pondasi yang tererosi, atau beban horisontal besar;
(3) Teknologi hydraulic jack piling lebih ramah lingkungan dibanding drop hammer karena tidak menimbulkan getaran atau kebising
Konservasi tanah dan air sangat penting untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah. Ada beberapa metode konservasi tanah dan air yang diterapkan di daerah tersebut, seperti pembuatan teras, pergiliran tanaman, dan penanaman pohon di pinggir jalan untuk meningkatkan peresapan air ke tanah serta mencegah erosi. Metode lainnya adalah pembuatan saluran irigasi dan penggunaan mulsa.
Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang longsor dan cara mengatasinya. Longsor terjadi ketika massa tanah berpindah dari daerah dengan potensi energi tinggi ke daerah rendah akibat berbagai faktor seperti hujan, lereng terjal, dan tanah yang lembek. Cara mengatasinya meliputi penanaman tanaman, pembuatan saluran drainase, terasering, serta bangunan penguat tebing dan jurang.
[Ringkasan]
Buku ini membahas tentang efisiensi penggunaan nitrogen dalam produksi pangan. Nitrogen merupakan input kunci tetapi penggunaannya masih sangat tidak efisien sehingga menyebabkan kerugian ekonomi dan pencemaran lingkungan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen antara lain pengoptimalan waktu dan metode aplikasi pupuk nitrogen, penyesuaian suplai nitrogen dengan kebutuhan tanaman, seleksi varietas tanaman yang lebi
(1) Pondasi tiang pancang adalah struktur pondasi berbentuk tiang yang dipancangkan pada lapisan tanah pendukung, dengan kapasitas dukung berdasarkan ujung dan gesekan tiang;
(2) Pondasi tiang cocok untuk kondisi tanah lunak, dasar pondasi yang tererosi, atau beban horisontal besar;
(3) Teknologi hydraulic jack piling lebih ramah lingkungan dibanding drop hammer karena tidak menimbulkan getaran atau kebising
Konservasi tanah dan air sangat penting untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah. Ada beberapa metode konservasi tanah dan air yang diterapkan di daerah tersebut, seperti pembuatan teras, pergiliran tanaman, dan penanaman pohon di pinggir jalan untuk meningkatkan peresapan air ke tanah serta mencegah erosi. Metode lainnya adalah pembuatan saluran irigasi dan penggunaan mulsa.
Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang longsor dan cara mengatasinya. Longsor terjadi ketika massa tanah berpindah dari daerah dengan potensi energi tinggi ke daerah rendah akibat berbagai faktor seperti hujan, lereng terjal, dan tanah yang lembek. Cara mengatasinya meliputi penanaman tanaman, pembuatan saluran drainase, terasering, serta bangunan penguat tebing dan jurang.
[Ringkasan]
Buku ini membahas tentang efisiensi penggunaan nitrogen dalam produksi pangan. Nitrogen merupakan input kunci tetapi penggunaannya masih sangat tidak efisien sehingga menyebabkan kerugian ekonomi dan pencemaran lingkungan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen antara lain pengoptimalan waktu dan metode aplikasi pupuk nitrogen, penyesuaian suplai nitrogen dengan kebutuhan tanaman, seleksi varietas tanaman yang lebi
Bab 1 membahas pengaruh cuaca dan iklim terhadap produktivitas pertanian global. Perubahan iklim di masa depan diprediksi meningkatkan ketidakpastian hasil panen. Bab 2 membahas perubahan iklim historis dan efek rumah kaca. Model iklim memprediksi peningkatan suhu global ke depan akibat emisi gas rumah kaca yang semakin meningkat.
Buku karya K.F. Isherwood menjelaskan dampak penggunaan pupuk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pupuk dapat meningkatkan kadar nitrat dalam air minum yang berpotensi menyebabkan sindrom pada bayi, serta menghasilkan zat karsinogenik. Namun, pupuk juga bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan dapat mencegah penyakit tertentu. Buku ini juga membahas dampak pertanian terhadap keragaman
Dokumen tersebut membahas tentang produksi benih karet, perkecambahan benih rekalsitran, seleksi benih kelapa, dan penyimpanan benih rekalsitran. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tahapan produksi benih karet mulai dari pengumpulan dan pemilihan biji, pengecambahan, hingga pemindahan kecambah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perbenihan, agribisnis perbenihan, dan manajemen bisnis benih. Sistem perbenihan mencakup faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri perbenihan serta tahapan kegiatan pemuliaan. Agribisnis perbenihan menjelaskan evolusi industri benih dan kebijakan pemerintah terkait. Manajemen bisnis benih membahas perbedaan dengan bisnis lain, kemampuan yang dib
Dokumen ini membahas sistem pertanian berkelanjutan seperti pengolahan tanah minimum, sistem tanam ganda, dan tanaman berurutan. Juga dibahas tentang berbagai agroekosistem seperti lahan sawah beririgasi, lahan tadah hujan, lahan kering, dan rawa. Prinsip penyusunan pola pertanaman mencakup pergantian tanaman dan memperhatikan kebutuhan tanah dan air.
Dokumen tersebut membahas proses pasca panen kopi dan kelapa sawit. Pada pasca panen kopi, buah kopi dipetik secara manual berdasarkan tingkat kematangan dan diolah lebih lanjut melalui proses sortasi, pengolahan biji, dan pengupasan kulit. Sedangkan pada pasca panen kelapa sawit, tandan buah dipanen berdasarkan kriteria kematangan dan diolah di pabrik kelapa sawit melalui proses perebusan, perontokan buah
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi jamur mikoriza arbuskular (FMA), mikrobiologi kompos, biofertilisasi, dan produksi inokulan FMA. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang taksonomi FMA berdasarkan pola infeksi akar dan spora, faktor yang mempengaruhi proses kompos, mekanisme fiksasi nitrogen oleh Rhizobium dan Azotobacter, serta tahapan produksi inokulan FMA.
Teks tersebut membahas tentang nutrisi tumbuhan, teknik evaluasi media tanam, hama dan penyakit pada anggrek, serta remediasi media tanam yang terkontaminasi. Secara khusus, teks ini menjelaskan gejala kekurangan unsur hara pada tumbuhan, teknik evaluasi media tanam melalui analisis gejala dan kimiawi, serta berbagai metode untuk meremediasi media tanam yang tercemar melalui pendekatan fisik, kimiawi, bi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Presentasi no 6 0_konservasi tanah
1. KELOMPOK 2
Adi Firmansyah 150110080158
Raden Bondan E. B. 150110080162
Ayu Larasati 150110080135
Destrina Simanjuntak 150110080133
Ruben Hutabarat 150110080164
Fajar Darusalam 150110080132
2. Konservasi tanah mekanik adalah semua
perlakuan fisik mekanis yang diberikan
terhadap tanah, dan pembuatan bangunan
yang ditujukan untuk mengurangi aliran
permukaan dan erosi serta meningkatkan
kelas kemampuan tanah
3. TERA
S
Pengertian Fungsi Manfaat
bangunan
konservasi tanah mengurangi mengurangi
dan air yang dibuat panjang lereng kecepatan aliran
dengan penggalian dan menahan permukaan
dan pengurugan air, sehingga sehingga daya
tanah, membentuk mengurangi kikis terhadap
bangunan utama kecepatan dan tanah dan erosi
berupa bidang jumlah aliran diperkecil, mem
olah, guludan, dan permukaan, perbesar
saluran air yang dan peresapan air ke
mengikuti kontur memungkinkan dalam tanah dan
serta dapat pula penyerapan air menampung dan
dilengkapi dengan oleh tanah. mengendalikan
bangunan Dengan kecepatan dan
pelengkapnya demikian erosi arah aliran
seperti saluran berkurang. permukaan
pembuangan air (Arsyad, 1989). menuju ke
(SPA) dan terjunan tempat yang
air yang tegak lurus lebih rendah
kontur. (Yuliarta et secara aman
al., 2002)
9. Pada usaha tani
lahan kering;
TERAS 1. memperlambat
aliran
BANGKU permukaan;
O Teras bangku 2. menampung dan
atau teras tangga menyalurkan
dibuat dengan aliran
cara memotong permukaan
panjang lereng dengan kekuatan
FUNG
dan meratakan SI yang tidak
tanah di b agian
merusak;
bawahnya, sehing
3. meningkatkan
ga terjadi suatu
deretan bangunan laju infiltrasi;
yang berbentuk dan
seperti tangga 4. mempermudah
pengolahan
tanah.
10. pada umumnya teras bangku yang ada
di lahan petani masih memerlukan
penyempurnaan. diantaranya dalam hal
guludan tampingan pembuatan/
(talud) dan perlu penyempurna
kemiringan dipadatkan penyempur an bangunan
bidang olah tanaman dan terjunan
naan SPA
penguat di ditanami (drop
bibir teras rumput structure)
11. Tidak dianjurkan pada lahan
dengan kemiringan >40%,
diperhatikan dalam pembuatan
diterapkan pada lahan dengan
kemiringan 10-40% (Agus dan
teras bangku adalah: dapat
Beberapa hal yang perlu
tidak cocok pada lahan usaha
pertanian yang menggunakan
Widianto, 2004).
mesin-mesin pertanian
tidak dianjurkan pada tanah-tanah
dengan kandungan aluminium
dan besi tinggi
tidak dianjurkan pada tanah-tanah
yang mudah longsor memerlukan
tenaga dan modal yang sangat
besar,
luas lahan yang dapat ditanami
(bidang olah) akan semakin
berkurang dengan semakin
bertambahnya kecuraman lereng
12. TERAS GULUD
O Barisan guludan yang dilengkapi
dengan saluran air di bagian belakang
guludnya
Fungsi untuk menahan laju aliran
permukaan dan meningkatkan penyerapan
air ke dalam tanah
13. Pada tanah yang
Teras gulud cocok permeabilitasnya
untuk kemiringan tinggi, guludan
lahan antara 10- dapat dibuat tepat
40%, menurut arah garis
Beberapa hal kontur
yang perlu
diperhatikan
dalam
pembuatan teras
Biaya gulud
pembangunan Pengurangan luas
teras gulud relatif bidang olah akibat
lebih murah aplikasi teknologi
dibandingkan ini juga relatif
dengan teras rendah
bangku
14. TERAS SALURAN
Fungsi teras saluran terutama dibangun untuk
mengumpulkan air aliran permukaan pada saluran
yang telah disiapkan untuk kemudian disalurkan pada
saluran induk jalannya air, sehingga aliran
permukaan tersebut tidak menyebabkan erosi
Tujuan pembuatan teras
saluran ini adalah
meningkatkan jumlah
persediaan air tanah, menahan
tanah yang tererosi (sedimen)
dari bidang olah dan
mengendalikan sedimen
15.
16. MULSA VERTIKAL
Untuk memaksimalkan
peresapan air ke dalam
tanah, dapat dilakukan
dengan menambahkan
sisa tanaman, serasah
gulma, pangkasan
tanaman penguat ke
dalam saluran teras,
rorak, atau ke dalam
lubang-lubang
peresapan air
17. KESIMPULAN
O Masing-masing jenis teknik konservasi tanah mekanik
mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga
diperlukan strategi yang tepat dalam penerapannya agar
dapat mengoptimalkan kelebihan dan meminimalkan
kekuranga nnya. Tidak semua teknik konservasi tanah
mekani k dapat diterapkan untuk semua kondisi lahan,
melainkan bersifat spesifik lokasi, dan penerapannya
harus disesuai kan den gan agroekosistem setempat.
Teknik konservasi tanah mekanik akan lebih efektif dan
efisien bila dalam aplikasinya dikombinasikan denga n
teknik konservasi tanah vegetatif. Selain itu, dalam
menerapkan teknik konservasi ini akan didapatkan nilai
tambah yang dapat dij adikan motivasi bagi pengguna
(petani).