SlideShare a Scribd company logo
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN
          ALAT BANTU BATANG BILANGAN
             SISWA KELAS V SEMESTER I
           SDN 3 LINGSAR TAHUN 2008 / 2009




                                      Model
   Balok bersekala




                     Anak panah penunjuk




           SADRI,S.Pd SDN 3 LINGSAR
               LOMBOK BARAT
ABSTRAKSI
Salah satu permasalahan yang muncul dikelas V SDN 3 Lingsar adalah
rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika terutama
pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini
dapat diketahui dari hasil ulangan harian yang dicapai siswa masih sangat
rendah dengan nilai rata-rata 5,6. Maka peneliti mencoba menggunakan
Alat Bantu Batang Bilangan sebagai alat bantu pada proses pembelajaran
pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Adapun tujunan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan
menggunakan alat Bantu batang bilangan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa serta untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008-
2009 dengan jumlah siswa 23 orang. Pelakasanaan penilitian dilaksanakan
dalam per sub pokok bahasan, pada sub pokok bahasan penjumlahan
bilangan bulat dilakukan dalam dua siklus dan pada sub pokok bahasan
pengurangan bilangan bulat dilakakukan dalam satu siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Berdasarkan hasil peneilitian menunjukkan terjadinya peningkatan
prestasi belajar siswa, dimana nilai rata-rata siswa pada siklus I sub pokok
bahasan penjumlahan bilangan bulat sebesar 6,3 meningkat menjadi 8,3
pada tes akhir siklus II kemudian meningkat menjadi 8,4 pada siklus I sub
pokok bahasan pengurangan bilangan bulat, dan ketutuntasan belajar siswa
pada siklus I sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat sebesar
52,2% meningkat menjadi 87% pada akhir siklus II, kemudian meningkat
menjadi 91,3% pada siklus I sub pokok bahasan pengurangan bilangan
bulat. Demikian juga terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa dari 3,17
pada siklus I sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat menjadi 3,50
pada siklus II kemudian menjadi 3,53 pada siklus I sub pokok bahasan
pengurangan bilangan bulat.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat penting dalam tujuan pendidikan. Matematika
merupakan dasar dari pengembangan ilmu – ilmu lain,
seperti penemuan – penemuan di bidang sains dan
teknologi. Menurut Bell dan Eric dalam Ruseffendi (1993)
menyatakan bahwa matematika sebagai bahasa, ratunya
ilmu dan sebagai alat serta pelayan ilmu. Matematika
besar manfaatnya bagi umat manusia, hal ini disebabkan
 karena matematika merupakan alat berpikir yang logis ,
analisis dan sistimatis, sehingga ilmu pengetahuan
terbentuk atas landasan dan kerangka berpikir
matematika ( Hamsah, 2003 ) . Hal ini juga sejalan
dengan pendapat Djadir bahwa” matematika merupakan
sarana berpikir ilmiah yang paling sistimatis dan
konsisten, sertamatematika dapat diterapkan seawal
mungkin kepada anak didik sebelum ia memasuki
bangku sekolah.” Karena matematika merupakan aktivitas
 daripada manusia.     Pernyataan – pernyataan ini pada
dasarnya merupakan alasan mengapa matematika
memegang peranan penting.
• Rumusan Masalah
  Bagaimana pembelajaran dengan alat
  Bantu Batang Bilangan diterapkan
  sebagai media pembelajaran sehingga
  dapat meningkatkan pemahaman dan
  aktivitas belajar konsep penjumlahan dan
  pengurangan bilangan bulat pada siswa
  kelas V semester I SDN 3 Lingsar
  tahun pelajaran 2008 / 2009.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
   TUJUAN :
1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman
    konsep penjumlahan dan pengurangan
   bilangan bulat dengan menggunakan Alat
   Bantu Batang Bilangan pada siswa kelas V
   semester I SDN 3 Lingsar tahun pelajaran
   2008 / 2009.
2. Untuk mengetahui keaktipan siswa
   dengan penerapan alat bantu batang
   bilangan pada siswa kelas V semester I
   SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008 /
   2009
Manfaat
 1. Membantu guru dalam mengkontruksikan model
    pembelajaran.
 2. Memberi wawasan baru bagi guru, bahwa dengan
    penggunaan alat bantu batang bilangan dapat
    diterapkan sebagai suatu alternatif untuk
    meningkatkan potensi belajar siswa dalam
    pembelajaran matematika khususnya pada pokok
    bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan
    bulat.
 3. Untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan
    prestasi belajar.
 4. Apabila hasil penelitian ini dapat meningkatkan
    prestasi belajar siswa, maka penggunaan alat bantu
    batang bilangan ini dapat dipertimbangkan untuk
    diterapkan pada sekolah – sekolah lain.
GAMBAR ALAT BANTU BATANG BILANGAN




Balok bersekala         Model




        SADRI,S.Pd SDN 3 LINGSAR
            LOMBOK penunjuk
              Anak panah BARAT
Spesifikasi Alat Praga Batang Bilangan
Alat praga ini terdiri dari kayu yang
berbentuk balok bersekala dan model
pendekatannya berhubungan dengan
konsep kekekalan panjang. Model yang
digunakan dapat berupa anak
panah,wayang dan sebagainya,yang
terpenting mempunyai sisi muka dan
belakang.
Prinsip kerja atau aturan penggunaan alat
  peraga Batang Bilangan dalam operasi
  penjumlahan dan pengurangan bilangan
  bulat.
• Mengajarkan operasi penjumlahan dan
  pengurangan bilangan bulat degan
  menggunakan alat peraga batang bilangan
  yang pertama kali kita harus lakukan
  adalah memperkenalkan bentuk alat bantu
  “Batang Bilangan” dan selanjutnya
  menyampaikan prinsip kerja atau aturan
  penggunaannya agar langkah – langkah
  berikutnya konsisten .
Adapun perinsip kerja “Alat Bantu Batang Bilangan”
ini adalah sbb :

1.Posisi benda yang menjadi model harus berada pada skala 0.
2. Jika bilangan pertama bertanda positif maka bagian muka
model menghadap ke bilangan positif dan kemudian langkahkan
ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama.
3. Jika bilangan pertama bertanda negatif, maka bagian muka
model menhadap ke bilangan negatif dan kemudian langkahkan
ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama.
4. Jika model dilangkahkan maju, dalam perinsip operasi hitung,
istilah “maju” diartikan sebagai” Tambah ( + )”
5. Jika model dilangkahkan mundur , dalam prinsip operasi hitung,
      istilah mundur diartikan sebagai “ Kurang ( - )”
6. Gerakan maju dan mundurnya model tergantung dari bilangan
penambah dan pengurangnya.
•   Gerakan Maju :
    Jika bilangan penambahnya merupakan bilangan
    positip,maka model bergerak maju ke arah
    bilangan positif, dan sebaliknya jika penambahnya
    merupakan bilangan negatif, maka model bergerak
    maju ke arah bilangan negatip.
•   Gerakan Mundur :
    Jika bilangan pengurangnya merupakan bilangan
    positif, maka model bergerak mundur dengan sisi
    muka model menghadap bilangan positif, dan
    sebaliknya jika pengurangnya merupakan bilangan
    negatif,maka model bergerak mundur dengan sisi
    muka menghadap bilangan negatif.
Contoh Operasi

•   Operasi Penjumlahan.
     Contoh :
     3 + 5 = n , n =...
•    Peragaannya sebagai berikut :
•   Tempatkan model pada sekala nol
    dan menghadap ke bilangan positif.
• Langkahkan model tersebut satu
  langkah demi satu langkah maju dari
  angka 0 sebanyak 3 skala. Hal ini
  menunjukkan bilangan pertama dari
  operasi tersebut, yaitu positif 3.
• Karena operasi hitungnya berkenaan
  dengan penjumlahan
  ( menambah ), maka model tersebut
  harus dilangkahkan maju dari angka 3
  satu langkah demi satu langkah
  sebanyak 5 sekala dengan posisi
  mukanya tetap menghadap ke bilangan
   positif ( karena bilangan penjumlahnya
  merupakan bilangan positif 5 ).
• Posisi terahir dari model pada langkah
  ke tiga di atas terletak pada sekala 8
  dan ini menunjukkan hasil dari 3 + 5
  = 8
• ( - 3 ) + ( - 5 ) = n, n = . .
  Tempatkanlah model pada sekala 0
  dan menghadap ke bilangan negatif.
• Langkahkan model tersebut satu langkah
  demi satu langkah maju dari angka nol
  sebanyak 3 skala.Hal ini menunjukkan
  bilangan pertama dari operasi tersebut, yaitu
  negatif 3.
• Karena operasi hitungnya berkenaan dengan
  penjumlahan              ( menambah ),
  maka model tersebut harus dilangkahkan
  maju dari angka - 3 satu langkah demi satu
   langkah sebanyak 5 skala dengan posisi
  mukanya tetap menghadap bilangan negatif (
   karena bilangan penjumlahnya merupakan
  bilangan negatif )
– Posisi terahir dari model pada langkah
  ketiga diatas terletak pada sekala - 8, dan
   ini merupakan hasil dari ( -3 ) +( -5 )= - 8.
  Operasi Pengurangan
Contoh :
3 - ( - 5 ) = n, n = . . .
Peragaannya sebagai berikut :
Tempatkan model pada skala nol dan

menghadap bilangan positif.
• Langkahkan model tersebut satu
  langkah demi satu langkah maju dari
  angka 0 sebanyak 3 sekala. Hal ini
  untuk menunjukkan bilangan pertama
  dari operasi tersebut ,yaitu positif 3.
• Karena operasi hitungnya berkenaan
  dengan dengan pengurangan, yaitu
  oleh bilangan - 5 ( negatif 5 ), berarti
  langkahkan model tersebut mundur
  satu langkah demi satu langkah
  sebanyak 5 kali.
• Kedudukan terakhir dari model pada
  langkah keempat di atas terletak
• Pada sekala 8, dan ini merupakann
  hasil dari 3 - ( - 5 ) = 8.
• (-3) - (-5) =n,n =..

• Tempatkanlah model pada skala nol
  dan menghadap bilangan negatif.
Pembahasan

Hasil penelitian yang didapat pada proses
pembelajaran dengan menggunakan media Alat
Bantu Batang Bilangan , baik dari peroses
observasi kegiatan guru, kegiatan siswa
maupun nilai siswa,menunjukkan adanya
peningkatan motivasi belajar dan daya serap
siswa terhadap materi pelajaran penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dari tiap-tiap
siklus. Semangat belajar yang semula kurang
menarik perhatian siswa dapat berubah menjadi
lebih bersemangat.
• Pada setiap siklus terlihat jelas adanya
  peningkatan prosentase ketuntasan belajar
  siswa yang signifikan yaitu : ketuntasan belajar
  pada siklus ke I sub pokok bahasan
  penjumlahan bilangan bulat 52,2%, siklus ke II
  87%, dan siklus ke I sub pokok bahasan
  pengurangan bilangan bulat 91,3% .Dengan
  demikian, dapat dikatakan bahwa konsep
  penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
  dapat dikatakan meningkat pada pemahaman
  konsep bagi siswa dengan menggunakan Alat
  Bantu Batang Bilangan sehingga akan
  berimplikasi pada peningkatan prestasi belajar
  siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan Alat Bantu Batang Bilangan dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok
bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
yakni pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat yang berimplikasi pada peningkatan
prestasi belajar siswa kelas V
semester I SDN 3 Lingsar Tahun Pelajaran 2008/2009.
2. Penggunaan alat bantu batang bilangan secara optimal
oleh guru akan meningkatkan aktivitas belajar siswa
sehingga menghasilkan kwalitas hasil belajar siswa yang
makin baik pula.
Saran
1.   Penggunaan Alat Bantu Batang Bilangan dalam
     pembelajaran matematika dapat dijadikan sebagai
     salah satu alternatif pengembangan kualitas
      pendidikan ditingkat sekolah dasar khususnya di SDN
     3 Lingsar
2.   Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya
     peningkatan pelayanan guru kepada siswa perlu
     didukung penuh dan ditumbuhkembangkan, agar
     jalinan kemitraan kegiatan serupa dapat
     berkesinambungan seperti Alat Bantu Batang Bilangan
     yang sudah diuji cobakan pada sekolah, terbukti dapat
     meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar
     konsep siswa terhadap operasi dan penjumlahan dan
     pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas V
     semester 1 SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008/
     2009.
3. Agar siswa lebih cepat memahami
   konsep penjumlahan dan pengurangan
   bilangan ,sebaiknya siswa diberi tugas
   menjawab soal latihan yang lebih banyak
   dengan menggunakan peragaan Alat
   Bantu Batang Bilangan.
4. Guru matematika hendaknya senantiasa
   menggunakan alat peraga dalam proses
   pembelajaran agar pemahaman siswa
   terhadap materi lebih mudah
   dicapai,seperti salah satu contohnya
   dengan penerapan Alat Bantu Batang
   Bilangan.
Demikian yang dapat kami paparkan
     Semoga dapat bermanfaat

           Terima kasih
      Wassalamu’alaikum wr.wbr

More Related Content

What's hot

Presentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliahPresentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliah
supri150266
 
Statistika presentasi kelompok 2
Statistika presentasi kelompok 2Statistika presentasi kelompok 2
Statistika presentasi kelompok 2
Trianingrum
 
Statistika
StatistikaStatistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaKuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
ahmad fauzan
 
Definisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian DataDefinisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian Data
Putri Aulia
 
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Niken Feladita
 
Media statistika coba2(^ ^)),,,
Media statistika coba2(^ ^)),,,Media statistika coba2(^ ^)),,,
Media statistika coba2(^ ^)),,,Mita Artaningsih
 
Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3
kelasrs12a
 
Statiska
StatiskaStatiska
Statistika Presentasi
Statistika PresentasiStatistika Presentasi
Statistika Presentasi
guest232a662
 
Ek107 121075-647-1
Ek107 121075-647-1Ek107 121075-647-1
Ek107 121075-647-1
Arga Nata
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptif
Grizia Zhulva
 

What's hot (12)

Presentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliahPresentasi bahan kuliah
Presentasi bahan kuliah
 
Statistika presentasi kelompok 2
Statistika presentasi kelompok 2Statistika presentasi kelompok 2
Statistika presentasi kelompok 2
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaKuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
 
Definisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian DataDefinisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian Data
 
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika nikenKuliah 1 konsep dasar statistika niken
Kuliah 1 konsep dasar statistika niken
 
Media statistika coba2(^ ^)),,,
Media statistika coba2(^ ^)),,,Media statistika coba2(^ ^)),,,
Media statistika coba2(^ ^)),,,
 
Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3Statistika pendidikan unit_3
Statistika pendidikan unit_3
 
Statiska
StatiskaStatiska
Statiska
 
Statistika Presentasi
Statistika PresentasiStatistika Presentasi
Statistika Presentasi
 
Ek107 121075-647-1
Ek107 121075-647-1Ek107 121075-647-1
Ek107 121075-647-1
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptif
 

Similar to Presentasi batang bilangan

Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurPembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Edi B Mulyana
 
Present proposal mektie 2
Present proposal mektie 2Present proposal mektie 2
Present proposal mektie 2Haryati Ismail
 
KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGIKAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
Ummu Faqihah
 
Rpp matematika kelas vii 1
Rpp matematika kelas vii 1Rpp matematika kelas vii 1
Rpp matematika kelas vii 1Mahda Leni
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Edah Rossansen
 
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&GrafikAplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
orizazatifa
 
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&GrafikAplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
orizazatifa
 
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafikaplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
orizazatifa
 
Mengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
Mengomunikasikan Penilaian Kepada SiswaMengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
Mengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
Agung Anggoro
 
Semester 8 viva
Semester 8 vivaSemester 8 viva
Semester 8 viva
zahariziyani
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
Teguh Sucipto
 
Modul Pembelajaran
Modul PembelajaranModul Pembelajaran
Modul Pembelajaran
TaniaWidiyanti
 
Slide Ulasan Kajian Tindakan
Slide Ulasan Kajian TindakanSlide Ulasan Kajian Tindakan
Slide Ulasan Kajian Tindakan
Amiatunaim
 
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18  teboPtk ilham dani,s.pd sma n 18  tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
imam syafii
 
Media pembelajaran matematika_tali_tepat
Media pembelajaran matematika_tali_tepatMedia pembelajaran matematika_tali_tepat
Media pembelajaran matematika_tali_tepat
YuliYanto16
 
Slide Kajian Tindakan
Slide Kajian TindakanSlide Kajian Tindakan
Slide Kajian Tindakan
Amiatunaim
 
Modul e book wenni mts-muh 1 bjm
Modul e book wenni mts-muh 1 bjmModul e book wenni mts-muh 1 bjm
Modul e book wenni mts-muh 1 bjm
Wenni Meliana
 

Similar to Presentasi batang bilangan (20)

Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurPembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
 
Present proposal mektie 2
Present proposal mektie 2Present proposal mektie 2
Present proposal mektie 2
 
KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGIKAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
 
Rpp matematika kelas vii 1
Rpp matematika kelas vii 1Rpp matematika kelas vii 1
Rpp matematika kelas vii 1
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&GrafikAplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
 
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&GrafikAplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
Aplikom_Unsri_Orizazatifa_Word_Abstrak_Tabel&Grafik
 
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafikaplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
aplikom_unsri_orizazatifa_word_tabel&grafik
 
Mengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
Mengomunikasikan Penilaian Kepada SiswaMengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
Mengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
 
Semester 8 viva
Semester 8 vivaSemester 8 viva
Semester 8 viva
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Modul Pembelajaran
Modul PembelajaranModul Pembelajaran
Modul Pembelajaran
 
Slide Ulasan Kajian Tindakan
Slide Ulasan Kajian TindakanSlide Ulasan Kajian Tindakan
Slide Ulasan Kajian Tindakan
 
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18  teboPtk ilham dani,s.pd sma n 18  tebo
Ptk ilham dani,s.pd sma n 18 tebo
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
 
Media pembelajaran matematika_tali_tepat
Media pembelajaran matematika_tali_tepatMedia pembelajaran matematika_tali_tepat
Media pembelajaran matematika_tali_tepat
 
Slide Kajian Tindakan
Slide Kajian TindakanSlide Kajian Tindakan
Slide Kajian Tindakan
 
Modul e book wenni mts-muh 1 bjm
Modul e book wenni mts-muh 1 bjmModul e book wenni mts-muh 1 bjm
Modul e book wenni mts-muh 1 bjm
 

More from Sabil Tulen

Daftar nilai kelas 6
Daftar nilai kelas 6Daftar nilai kelas 6
Daftar nilai kelas 6
Sabil Tulen
 
Tata hidangan
Tata hidanganTata hidangan
Tata hidangan
Sabil Tulen
 
Akar pangkat tiga
Akar pangkat tigaAkar pangkat tiga
Akar pangkat tiga
Sabil Tulen
 
Bilangan romawi
Bilangan romawiBilangan romawi
Bilangan romawi
Sabil Tulen
 
Bilangan romawi
Bilangan romawiBilangan romawi
Bilangan romawi
Sabil Tulen
 
Presentasi batang bilangan
Presentasi batang bilanganPresentasi batang bilangan
Presentasi batang bilangan
Sabil Tulen
 
Tips menjadi guru yang disenangi murid
Tips menjadi guru yang disenangi muridTips menjadi guru yang disenangi murid
Tips menjadi guru yang disenangi murid
Sabil Tulen
 
Modul Matematika SD
Modul Matematika SDModul Matematika SD
Modul Matematika SD
Sabil Tulen
 
Rumus luas bangun datar
Rumus luas bangun datarRumus luas bangun datar
Rumus luas bangun datar
Sabil Tulen
 

More from Sabil Tulen (9)

Daftar nilai kelas 6
Daftar nilai kelas 6Daftar nilai kelas 6
Daftar nilai kelas 6
 
Tata hidangan
Tata hidanganTata hidangan
Tata hidangan
 
Akar pangkat tiga
Akar pangkat tigaAkar pangkat tiga
Akar pangkat tiga
 
Bilangan romawi
Bilangan romawiBilangan romawi
Bilangan romawi
 
Bilangan romawi
Bilangan romawiBilangan romawi
Bilangan romawi
 
Presentasi batang bilangan
Presentasi batang bilanganPresentasi batang bilangan
Presentasi batang bilangan
 
Tips menjadi guru yang disenangi murid
Tips menjadi guru yang disenangi muridTips menjadi guru yang disenangi murid
Tips menjadi guru yang disenangi murid
 
Modul Matematika SD
Modul Matematika SDModul Matematika SD
Modul Matematika SD
 
Rumus luas bangun datar
Rumus luas bangun datarRumus luas bangun datar
Rumus luas bangun datar
 

Recently uploaded

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

Presentasi batang bilangan

  • 1. MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU BATANG BILANGAN SISWA KELAS V SEMESTER I SDN 3 LINGSAR TAHUN 2008 / 2009 Model Balok bersekala Anak panah penunjuk SADRI,S.Pd SDN 3 LINGSAR LOMBOK BARAT
  • 2. ABSTRAKSI Salah satu permasalahan yang muncul dikelas V SDN 3 Lingsar adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika terutama pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini dapat diketahui dari hasil ulangan harian yang dicapai siswa masih sangat rendah dengan nilai rata-rata 5,6. Maka peneliti mencoba menggunakan Alat Bantu Batang Bilangan sebagai alat bantu pada proses pembelajaran pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Adapun tujunan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan alat Bantu batang bilangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008- 2009 dengan jumlah siswa 23 orang. Pelakasanaan penilitian dilaksanakan dalam per sub pokok bahasan, pada sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat dilakukan dalam dua siklus dan pada sub pokok bahasan pengurangan bilangan bulat dilakakukan dalam satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil peneilitian menunjukkan terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa, dimana nilai rata-rata siswa pada siklus I sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat sebesar 6,3 meningkat menjadi 8,3 pada tes akhir siklus II kemudian meningkat menjadi 8,4 pada siklus I sub pokok bahasan pengurangan bilangan bulat, dan ketutuntasan belajar siswa pada siklus I sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat sebesar 52,2% meningkat menjadi 87% pada akhir siklus II, kemudian meningkat menjadi 91,3% pada siklus I sub pokok bahasan pengurangan bilangan bulat. Demikian juga terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa dari 3,17 pada siklus I sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat menjadi 3,50 pada siklus II kemudian menjadi 3,53 pada siklus I sub pokok bahasan pengurangan bilangan bulat.
  • 3. PENDAHULUAN Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam tujuan pendidikan. Matematika merupakan dasar dari pengembangan ilmu – ilmu lain, seperti penemuan – penemuan di bidang sains dan teknologi. Menurut Bell dan Eric dalam Ruseffendi (1993) menyatakan bahwa matematika sebagai bahasa, ratunya ilmu dan sebagai alat serta pelayan ilmu. Matematika besar manfaatnya bagi umat manusia, hal ini disebabkan karena matematika merupakan alat berpikir yang logis , analisis dan sistimatis, sehingga ilmu pengetahuan terbentuk atas landasan dan kerangka berpikir matematika ( Hamsah, 2003 ) . Hal ini juga sejalan dengan pendapat Djadir bahwa” matematika merupakan sarana berpikir ilmiah yang paling sistimatis dan konsisten, sertamatematika dapat diterapkan seawal mungkin kepada anak didik sebelum ia memasuki bangku sekolah.” Karena matematika merupakan aktivitas daripada manusia. Pernyataan – pernyataan ini pada dasarnya merupakan alasan mengapa matematika memegang peranan penting.
  • 4. • Rumusan Masalah Bagaimana pembelajaran dengan alat Bantu Batang Bilangan diterapkan sebagai media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas V semester I SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008 / 2009.
  • 5. Tujuan dan Manfaat Penelitian TUJUAN : 1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan Alat Bantu Batang Bilangan pada siswa kelas V semester I SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008 / 2009. 2. Untuk mengetahui keaktipan siswa dengan penerapan alat bantu batang bilangan pada siswa kelas V semester I SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008 / 2009
  • 6. Manfaat 1. Membantu guru dalam mengkontruksikan model pembelajaran. 2. Memberi wawasan baru bagi guru, bahwa dengan penggunaan alat bantu batang bilangan dapat diterapkan sebagai suatu alternatif untuk meningkatkan potensi belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 3. Untuk memperoleh peningkatan kemampuan dan prestasi belajar. 4. Apabila hasil penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka penggunaan alat bantu batang bilangan ini dapat dipertimbangkan untuk diterapkan pada sekolah – sekolah lain.
  • 7. GAMBAR ALAT BANTU BATANG BILANGAN Balok bersekala Model SADRI,S.Pd SDN 3 LINGSAR LOMBOK penunjuk Anak panah BARAT
  • 8. Spesifikasi Alat Praga Batang Bilangan Alat praga ini terdiri dari kayu yang berbentuk balok bersekala dan model pendekatannya berhubungan dengan konsep kekekalan panjang. Model yang digunakan dapat berupa anak panah,wayang dan sebagainya,yang terpenting mempunyai sisi muka dan belakang.
  • 9. Prinsip kerja atau aturan penggunaan alat peraga Batang Bilangan dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. • Mengajarkan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat degan menggunakan alat peraga batang bilangan yang pertama kali kita harus lakukan adalah memperkenalkan bentuk alat bantu “Batang Bilangan” dan selanjutnya menyampaikan prinsip kerja atau aturan penggunaannya agar langkah – langkah berikutnya konsisten .
  • 10. Adapun perinsip kerja “Alat Bantu Batang Bilangan” ini adalah sbb : 1.Posisi benda yang menjadi model harus berada pada skala 0. 2. Jika bilangan pertama bertanda positif maka bagian muka model menghadap ke bilangan positif dan kemudian langkahkan ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama. 3. Jika bilangan pertama bertanda negatif, maka bagian muka model menhadap ke bilangan negatif dan kemudian langkahkan ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama. 4. Jika model dilangkahkan maju, dalam perinsip operasi hitung, istilah “maju” diartikan sebagai” Tambah ( + )” 5. Jika model dilangkahkan mundur , dalam prinsip operasi hitung, istilah mundur diartikan sebagai “ Kurang ( - )” 6. Gerakan maju dan mundurnya model tergantung dari bilangan penambah dan pengurangnya.
  • 11. Gerakan Maju : Jika bilangan penambahnya merupakan bilangan positip,maka model bergerak maju ke arah bilangan positif, dan sebaliknya jika penambahnya merupakan bilangan negatif, maka model bergerak maju ke arah bilangan negatip. • Gerakan Mundur : Jika bilangan pengurangnya merupakan bilangan positif, maka model bergerak mundur dengan sisi muka model menghadap bilangan positif, dan sebaliknya jika pengurangnya merupakan bilangan negatif,maka model bergerak mundur dengan sisi muka menghadap bilangan negatif.
  • 12. Contoh Operasi • Operasi Penjumlahan. Contoh : 3 + 5 = n , n =... • Peragaannya sebagai berikut : • Tempatkan model pada sekala nol dan menghadap ke bilangan positif.
  • 13. • Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka 0 sebanyak 3 skala. Hal ini menunjukkan bilangan pertama dari operasi tersebut, yaitu positif 3.
  • 14. • Karena operasi hitungnya berkenaan dengan penjumlahan ( menambah ), maka model tersebut harus dilangkahkan maju dari angka 3 satu langkah demi satu langkah sebanyak 5 sekala dengan posisi mukanya tetap menghadap ke bilangan positif ( karena bilangan penjumlahnya merupakan bilangan positif 5 ).
  • 15. • Posisi terahir dari model pada langkah ke tiga di atas terletak pada sekala 8 dan ini menunjukkan hasil dari 3 + 5 = 8 • ( - 3 ) + ( - 5 ) = n, n = . . Tempatkanlah model pada sekala 0 dan menghadap ke bilangan negatif.
  • 16. • Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka nol sebanyak 3 skala.Hal ini menunjukkan bilangan pertama dari operasi tersebut, yaitu negatif 3. • Karena operasi hitungnya berkenaan dengan penjumlahan ( menambah ), maka model tersebut harus dilangkahkan maju dari angka - 3 satu langkah demi satu langkah sebanyak 5 skala dengan posisi mukanya tetap menghadap bilangan negatif ( karena bilangan penjumlahnya merupakan bilangan negatif )
  • 17. – Posisi terahir dari model pada langkah ketiga diatas terletak pada sekala - 8, dan ini merupakan hasil dari ( -3 ) +( -5 )= - 8. Operasi Pengurangan Contoh : 3 - ( - 5 ) = n, n = . . . Peragaannya sebagai berikut : Tempatkan model pada skala nol dan menghadap bilangan positif.
  • 18. • Langkahkan model tersebut satu langkah demi satu langkah maju dari angka 0 sebanyak 3 sekala. Hal ini untuk menunjukkan bilangan pertama dari operasi tersebut ,yaitu positif 3. • Karena operasi hitungnya berkenaan dengan dengan pengurangan, yaitu oleh bilangan - 5 ( negatif 5 ), berarti langkahkan model tersebut mundur satu langkah demi satu langkah sebanyak 5 kali.
  • 19. • Kedudukan terakhir dari model pada langkah keempat di atas terletak • Pada sekala 8, dan ini merupakann hasil dari 3 - ( - 5 ) = 8. • (-3) - (-5) =n,n =.. • Tempatkanlah model pada skala nol dan menghadap bilangan negatif.
  • 20. Pembahasan Hasil penelitian yang didapat pada proses pembelajaran dengan menggunakan media Alat Bantu Batang Bilangan , baik dari peroses observasi kegiatan guru, kegiatan siswa maupun nilai siswa,menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dari tiap-tiap siklus. Semangat belajar yang semula kurang menarik perhatian siswa dapat berubah menjadi lebih bersemangat.
  • 21. • Pada setiap siklus terlihat jelas adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa yang signifikan yaitu : ketuntasan belajar pada siklus ke I sub pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat 52,2%, siklus ke II 87%, dan siklus ke I sub pokok bahasan pengurangan bilangan bulat 91,3% .Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dikatakan meningkat pada pemahaman konsep bagi siswa dengan menggunakan Alat Bantu Batang Bilangan sehingga akan berimplikasi pada peningkatan prestasi belajar siswa.
  • 22. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan Alat Bantu Batang Bilangan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yakni pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang berimplikasi pada peningkatan prestasi belajar siswa kelas V semester I SDN 3 Lingsar Tahun Pelajaran 2008/2009. 2. Penggunaan alat bantu batang bilangan secara optimal oleh guru akan meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga menghasilkan kwalitas hasil belajar siswa yang makin baik pula.
  • 23. Saran 1. Penggunaan Alat Bantu Batang Bilangan dalam pembelajaran matematika dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengembangan kualitas pendidikan ditingkat sekolah dasar khususnya di SDN 3 Lingsar 2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya peningkatan pelayanan guru kepada siswa perlu didukung penuh dan ditumbuhkembangkan, agar jalinan kemitraan kegiatan serupa dapat berkesinambungan seperti Alat Bantu Batang Bilangan yang sudah diuji cobakan pada sekolah, terbukti dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar konsep siswa terhadap operasi dan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas V semester 1 SDN 3 Lingsar tahun pelajaran 2008/ 2009.
  • 24. 3. Agar siswa lebih cepat memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan ,sebaiknya siswa diberi tugas menjawab soal latihan yang lebih banyak dengan menggunakan peragaan Alat Bantu Batang Bilangan. 4. Guru matematika hendaknya senantiasa menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran agar pemahaman siswa terhadap materi lebih mudah dicapai,seperti salah satu contohnya dengan penerapan Alat Bantu Batang Bilangan.
  • 25. Demikian yang dapat kami paparkan Semoga dapat bermanfaat Terima kasih Wassalamu’alaikum wr.wbr