SlideShare a Scribd company logo
ACTIVITY BASED COSTING
( ABC)
KELOMPOK 6
CUT ANNISA
HUMAIRA(1901103010145)
CUT LAURA (1901103010126)
KHAIRURRIJAL (1901103010134)
MAULI AFRA SARAH(1901103010106)
NURUL FITRIA (1901103010105)
T. FIRHAN (1901103010118)
Activity Based Costing (ABC) adalah salah satu
cara menghitung setiap biaya yang dikeluarkan
pada masing-masing aktivitas dengan alokasi yang
berbeda-beda pada setiap aktivitasnya.
Apa itu Activity Based Costing ?
Tujuan Activity Based Costing:
Tujuan Activity Based Costing adalah
untuk menglokasikan biaya ke transaksi dari
aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu
organisasi dan kemudian mengalokasikan
biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai
dengan pemakaian aktivitas setiap produk.
Klasifikasi Activity Based Costing
01 Unit Level Activites ( Tingkat Unit )
Berupa aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan sekali untuk setiap unit
sehingga biaya produk yang berhubungan
dengan aktivitas yang dibebankan
berdasarkan jumlah unit yang diproduksi.
Bacth Level Activity (tingkat bacth)
03
Yaitu berupa ativitas atau kegiatan yang
dilakukan untuk mendukung produksi sejumlah
order tertentu (batch).
Product Sustaining Activities
02
Berupa aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan untuk mempertahankan
eksistensi suatu produk, pemeliharaan
produk, pengembangan produkdan
inovasi produk.
Facility Sustaining Activities
04Berupa aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan untuk mempertahankan
eksistensi perusahaan, seperti
pemasaran, sumber daya manusia,
pengembangan sistem, pemeliharaan
fasilitas dan lain-lain.
Pemicu Biaya (Cost Driver)
dalam sistem ABC
“FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
BIAYA AKTIVITAS, DAPAT DIUKUR,
DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR
MEMBEBANKAN BIAYA AKTIVITAS KE COST
POOL TERTENTU. TERDAPAT DUA COST
DRIVER YAITU RESOURCES DRIVER AND
ACTIVITY DRIVER.”
Terdapat dua jenis cost driver, yaitu:
Merupakan ukuran kuantitas
sumber daya yang dikonsumsi oleh
aktivitas. Driver sumber daya
digunakan untuk membebankan
biaya sumber daya yang dikonsumsi
oleh aktivitas ke Cost Pool tertentu.
Ex : dari driver sumber daya adalah
persentase dari luas total yang
digunakan oleh suatu aktivitas.
Driver sumber daya
(resources driver)
Merupakan ukuran frekuensi dan
intensitas permintaan terhadap suatu
aktivitas terhadap objek biaya. Driver
aktivitas digunakan untuk membebankan
biaya dari Cost Pool ke objek biaya. Ex :
dari driver aktivitas adalah jumlah suku
cadang yang berbeda yang digunakan
dalam produk akhir untuk mengukur
konsumsi aktivitas penanganan bahan
untuk setiap produk.
Driver aktivitas
(activity driver)
Tahap-Tahap Activity
Based Costing !
Menurut Blocher dkk. (2000 : 123-
126) tahap perancangan ABC dibagi
dalam tiga tahap yaitu :
MENGIDENTIFIKASI
BIAYA SUMBER DAYA
DAN AKTIVITAS
Tahap
01
Tahap pertama dalam merancang
sistem ABC adalah
mengidentifikasikan biaya sumber
daya dan melakukan analisis
aktivitas.
Anggota tim proyek ABC biasanya
menanyakan beberapa hal kepada
karyawan atau manajer kunci:
Apa pekerjaan/aktivitas yang
Anda lakukan? Berapa waktu
yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas tersebut?
Apa sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan
aktivitas tersebut? Nilai apa yang
dimiliki oleh aktivitas tersebut
bagi perusahaan?
Aktivitas menimbulkan biaya
sumber daya. Driver sumber daya
(Resources driver) digunakan
untuk membebankan biaya sumber
daya ke aktivitas. Driver sumber
daya biasanya meliputi: Meter
untuk utilitas, Jumlah tenaga
kerja untuk aktivitas yang
berkaitan dengan penggajian.
Tahap
02
Membebankan Biaya
Sumber Daya ke Aktivitas
Membebankan Biaya ke
Objek Biaya
Tahap
03
Jika aktivitas sudah diketahui,
selanjutnya perlu untuk
mengukur biaya aktivitas per
unit. Hal ini dilakukan dengan
cara mengukur biaya per unit
untuk output yang diproduksi
oleh aktivitas tersebut.
Manfaat Activity Based Costing
1. ABC menyajikan
biaya produk yang
lebih akurat dan
informative 2. ABC memberikan
pengukuran yang lebih akurat
atas biaya-biaya pemacu
aktivitas
3. ABC membantu manajer
lebih mudah mengakses
informasi tentang biaya-
biaya yang relevan dalam
membuat keputusan bisnis.
Keterbatasan ABC !
● Alokasi biaya yang secara praktis
mungkin sulit dilakukan, karena tidak
ditemukan aktivitas yg menyebabkan
biaya tersebut
● Mengabaikan biaya dari analisis, yaitu
biaya iklan, advertensi, promosi dan riset
● Pengeluaran dana waktu yang
dikonsumsi sistem abc sangat mahal
untuk dikembangkan & diimple
mentasikan
Contoh Perhitungan Sistem Konvensional dan ABC:
PT. XYZ , sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi dua macam
produk (A dan B). Produk A adalah sumber pendapatan utama yang diproduksi
setiap hari kerja dan Produk B berdasarkan pesanan khusus
Produksi Tahun 1 Tahun 2
A 2.000 2.200
B 1.000 1.000
Penjualan Tahun 1 Tahun 2
A 2.000 2.000
B 1.000 1.000
Kebutuhan BB (Per Unit Produk)
A.2 unit @ Rp. 50 = Rp. 100
B.1 unit @ Rp. 20 = Rp. 20
1. Perhitungan Konvernsi
A. HPP
Produk A (Rp) Produk B (Rp)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2
BDP Awal 0 0 0 0
BBB 200.000 220.000 20.000 20.000
BTK 150.000 165.000 25.000 25.000
BOP 300.000 300.000 50.000 50.000
B. Pabrikasi 650.000 685.000 95.000 95.000
(-) BDP Akhir 0 0 0 0
Harga Pokok Produksi 650.000 685.000 95.000 95.000
(+) Pers. Produk Jadi
Awal
0 0 0 0
Pers. Siap Dijual 650.000 685.000 95.000 95.000
(-) Pers. Produk Jadi
Akhir
0 62.273 0 0
Harga Pokok Penjualan 650.000 622.727 95.000 95.000
Keterangan :
Laba bersih PT.XYZ meningkat pada tahun ke-2 sebesar Rp. 17.727 yang seharusnya merupakan penyimpangan,
karena :
- Nilai penjualan tidak meningkatHarga pokok penjualan
- (HPP) menurun, padahal produksi produk A meningkat dari 2000 menjadi 2200
Produk A (Rp) Produk B (Rp) Total (Rp)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2
Penjualan 800.000 800.000 100.000 100.000 900.000 900.000
(-) HPP 650.000 622.727 95.000 95.000 745.000 717.727
Laba Kotor 150.000 177.273 5.000 5.000 155.000 182.273
Komisi
Penjualan
4.500 4.500
Administrasi 27.000 27.000
Laba
Sebelum
Pajak
123.500 150.773
Pajak 35% 43.225 52.771
Laba Bersih 80.275
98.002
b. Laba Bersih
Cost Pool Cost Driver Biaya
(Rp)
Jumlah Aktivitas Tarif
ABC
(Rp)
Produk
A
Produk
B
Total
Pengadaan
Bahan Baku
Jumlah
Pemesanan
60.000 25 50 75 800
Engineering Perubahan
Perintah
125.000 40 60 100 1.250
Pengemasan Jumlah
Pengiriman
100.000 12 38 50 2.000
Setup Jumlah
Setup
35.000 12 23 35 1.000
Penerimaan
Pesanan
Jumlah
Pesanan
yang
Diterima
30.000 5 15 50 1.500
Total 350.000
•Perhitungan ABC
Produk A (Rp) Produk B (Rp) Tahun 1
& Tahun 2
Tahun 1 Tahun 2
Pengadaan Bahan Baku 20.000 20.000 40.000
Engineering 50.000 50.000 75.000
Pengemasan 24.000 24.000 76.000
Setup 12.000 12.000 23.000
Penerimaan Pesanan 7.500 7.500 22.500
Total BOP 113.500 113.500 236.500
Unit yang Diproduksi 2.000 2.200 1.000
BOP Per Unit 56,75 51,59 236,50
BB Per Unit 100,00 100,00 20,00
BTK Per Unit 75,00 75,00 25,00
Total Biaya Per unit 231,75 231,75 281,50
•Perhitungan HPP (ABC)
Total (Rp)
Tahun 1 Tahun 2
Penjualan 900.000 900.000
(-) HPP 745.000 734.682
Laba Kotor 155.000 165.318
Komisi Penjualan 4.500 4.500
Administrasi 27.000 27.000
Laba Sebelum Pajak 123.500 133.818
Pajak 35% 43.225 46.836
Laba Bersih 80.275 86.982
•Perhitungan Laba Bersih (ABC)
Keterangan :
Pada tahun pertama, laba bersih setelah pajak sama untuk kedua
metodePada tahun ke-2 memberi laba bersih lebih kecil dari
konvensional sehingga bisa memungkinkan penghematan pajak.
Produk A (Rp) Produk B (Rp) Tahun
1 & Tahun 2
Tahun 1 Tahun 2
Konvensional 325,00 325,00 95,00
ABC 231,75 226,59 281,50
3. Perbandingan HPP
Keterangan :
Metode ABC menunjukkan bahwa selama ini alokasi BOP pada
produk A menurut metode konvensional adalah terlalu tinggi dan
terlalu rendah pada produk B
Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi
yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu
organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada
dan perluasan dari aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang
melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk memproduksi,
mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. Jadi
sebaiknya perusahaan-perusahaan di Indonesia agar segera
menggunakan metode ini, mengingat betapa bagusnya penggunaan
metode ini dibandingkan dengan metode perhitungan tradisional
dalam melakukan perhitungan biaya agar menjadi lebih tepat dan
akurat.
Kesimpulan:

More Related Content

Similar to KELOMPOK 6 AKB.pptx

Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
jhumanangshare
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
arkirusmana
 
ABC
ABC ABC
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1
Lia Ivvana
 
Modul praktek ak & prak ap oke
Modul praktek ak & prak  ap  okeModul praktek ak & prak  ap  oke
Modul praktek ak & prak ap oke
andika dwi
 
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses AwalMetode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
Fenny Handayani
 
3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx
kristiadipaulus
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
Sri Rahayu
 
ABC, ABM, ABB, AND JIT
ABC, ABM, ABB, AND JITABC, ABM, ABB, AND JIT
ABC, ABM, ABB, AND JIT
Andriiy Balapadang
 
5 harga pokok proses
5 harga pokok proses5 harga pokok proses
5 harga pokok proses
sugiartobyl
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
Falanni Firyal Fawwaz
 
materi Juni.pptx
materi Juni.pptxmateri Juni.pptx
materi Juni.pptx
WiwiRatnawati
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
Diponegoro University
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Mohamad Bastomii
 
activity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
activity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnactivity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
activity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AccIblock
 
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranAkuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Yulianti Yulianti
 
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
kiritoasuna18
 
Activity based costing system
Activity based costing systemActivity based costing system
Activity based costing system
Wawan Dwi Hadisaputro
 

Similar to KELOMPOK 6 AKB.pptx (20)

Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
 
ABC
ABC ABC
ABC
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1
 
Modul praktek ak & prak ap oke
Modul praktek ak & prak  ap  okeModul praktek ak & prak  ap  oke
Modul praktek ak & prak ap oke
 
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses AwalMetode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Produk Dalam Proses Awal
 
3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx3. Akt BTK.pptx
3. Akt BTK.pptx
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
ABC, ABM, ABB, AND JIT
ABC, ABM, ABB, AND JITABC, ABM, ABB, AND JIT
ABC, ABM, ABB, AND JIT
 
5 harga pokok proses
5 harga pokok proses5 harga pokok proses
5 harga pokok proses
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
Akuntansi mjm bab ii
Akuntansi mjm bab iiAkuntansi mjm bab ii
Akuntansi mjm bab ii
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
 
materi Juni.pptx
materi Juni.pptxmateri Juni.pptx
materi Juni.pptx
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
 
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
activity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
activity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnactivity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
activity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranAkuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
 
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
 
Activity based costing system
Activity based costing systemActivity based costing system
Activity based costing system
 

Recently uploaded

AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
MrBready
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 

Recently uploaded (13)

AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 

KELOMPOK 6 AKB.pptx

  • 2. KELOMPOK 6 CUT ANNISA HUMAIRA(1901103010145) CUT LAURA (1901103010126) KHAIRURRIJAL (1901103010134) MAULI AFRA SARAH(1901103010106) NURUL FITRIA (1901103010105) T. FIRHAN (1901103010118)
  • 3. Activity Based Costing (ABC) adalah salah satu cara menghitung setiap biaya yang dikeluarkan pada masing-masing aktivitas dengan alokasi yang berbeda-beda pada setiap aktivitasnya. Apa itu Activity Based Costing ?
  • 4. Tujuan Activity Based Costing: Tujuan Activity Based Costing adalah untuk menglokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk.
  • 5. Klasifikasi Activity Based Costing 01 Unit Level Activites ( Tingkat Unit ) Berupa aktivitas atau kegiatan yang dilakukan sekali untuk setiap unit sehingga biaya produk yang berhubungan dengan aktivitas yang dibebankan berdasarkan jumlah unit yang diproduksi. Bacth Level Activity (tingkat bacth) 03 Yaitu berupa ativitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mendukung produksi sejumlah order tertentu (batch). Product Sustaining Activities 02 Berupa aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi suatu produk, pemeliharaan produk, pengembangan produkdan inovasi produk. Facility Sustaining Activities 04Berupa aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan, seperti pemasaran, sumber daya manusia, pengembangan sistem, pemeliharaan fasilitas dan lain-lain.
  • 6. Pemicu Biaya (Cost Driver) dalam sistem ABC “FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN BIAYA AKTIVITAS, DAPAT DIUKUR, DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR MEMBEBANKAN BIAYA AKTIVITAS KE COST POOL TERTENTU. TERDAPAT DUA COST DRIVER YAITU RESOURCES DRIVER AND ACTIVITY DRIVER.”
  • 7. Terdapat dua jenis cost driver, yaitu: Merupakan ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas. Driver sumber daya digunakan untuk membebankan biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas ke Cost Pool tertentu. Ex : dari driver sumber daya adalah persentase dari luas total yang digunakan oleh suatu aktivitas. Driver sumber daya (resources driver) Merupakan ukuran frekuensi dan intensitas permintaan terhadap suatu aktivitas terhadap objek biaya. Driver aktivitas digunakan untuk membebankan biaya dari Cost Pool ke objek biaya. Ex : dari driver aktivitas adalah jumlah suku cadang yang berbeda yang digunakan dalam produk akhir untuk mengukur konsumsi aktivitas penanganan bahan untuk setiap produk. Driver aktivitas (activity driver)
  • 8. Tahap-Tahap Activity Based Costing ! Menurut Blocher dkk. (2000 : 123- 126) tahap perancangan ABC dibagi dalam tiga tahap yaitu :
  • 9. MENGIDENTIFIKASI BIAYA SUMBER DAYA DAN AKTIVITAS Tahap 01 Tahap pertama dalam merancang sistem ABC adalah mengidentifikasikan biaya sumber daya dan melakukan analisis aktivitas. Anggota tim proyek ABC biasanya menanyakan beberapa hal kepada karyawan atau manajer kunci: Apa pekerjaan/aktivitas yang Anda lakukan? Berapa waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut? Apa sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut? Nilai apa yang dimiliki oleh aktivitas tersebut bagi perusahaan?
  • 10. Aktivitas menimbulkan biaya sumber daya. Driver sumber daya (Resources driver) digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas. Driver sumber daya biasanya meliputi: Meter untuk utilitas, Jumlah tenaga kerja untuk aktivitas yang berkaitan dengan penggajian. Tahap 02 Membebankan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas
  • 11. Membebankan Biaya ke Objek Biaya Tahap 03 Jika aktivitas sudah diketahui, selanjutnya perlu untuk mengukur biaya aktivitas per unit. Hal ini dilakukan dengan cara mengukur biaya per unit untuk output yang diproduksi oleh aktivitas tersebut.
  • 12. Manfaat Activity Based Costing 1. ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informative 2. ABC memberikan pengukuran yang lebih akurat atas biaya-biaya pemacu aktivitas 3. ABC membantu manajer lebih mudah mengakses informasi tentang biaya- biaya yang relevan dalam membuat keputusan bisnis.
  • 13. Keterbatasan ABC ! ● Alokasi biaya yang secara praktis mungkin sulit dilakukan, karena tidak ditemukan aktivitas yg menyebabkan biaya tersebut ● Mengabaikan biaya dari analisis, yaitu biaya iklan, advertensi, promosi dan riset ● Pengeluaran dana waktu yang dikonsumsi sistem abc sangat mahal untuk dikembangkan & diimple mentasikan
  • 14. Contoh Perhitungan Sistem Konvensional dan ABC: PT. XYZ , sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi dua macam produk (A dan B). Produk A adalah sumber pendapatan utama yang diproduksi setiap hari kerja dan Produk B berdasarkan pesanan khusus Produksi Tahun 1 Tahun 2 A 2.000 2.200 B 1.000 1.000 Penjualan Tahun 1 Tahun 2 A 2.000 2.000 B 1.000 1.000 Kebutuhan BB (Per Unit Produk) A.2 unit @ Rp. 50 = Rp. 100 B.1 unit @ Rp. 20 = Rp. 20
  • 15. 1. Perhitungan Konvernsi A. HPP Produk A (Rp) Produk B (Rp) Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 BDP Awal 0 0 0 0 BBB 200.000 220.000 20.000 20.000 BTK 150.000 165.000 25.000 25.000 BOP 300.000 300.000 50.000 50.000 B. Pabrikasi 650.000 685.000 95.000 95.000 (-) BDP Akhir 0 0 0 0 Harga Pokok Produksi 650.000 685.000 95.000 95.000 (+) Pers. Produk Jadi Awal 0 0 0 0 Pers. Siap Dijual 650.000 685.000 95.000 95.000 (-) Pers. Produk Jadi Akhir 0 62.273 0 0 Harga Pokok Penjualan 650.000 622.727 95.000 95.000
  • 16. Keterangan : Laba bersih PT.XYZ meningkat pada tahun ke-2 sebesar Rp. 17.727 yang seharusnya merupakan penyimpangan, karena : - Nilai penjualan tidak meningkatHarga pokok penjualan - (HPP) menurun, padahal produksi produk A meningkat dari 2000 menjadi 2200 Produk A (Rp) Produk B (Rp) Total (Rp) Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 Penjualan 800.000 800.000 100.000 100.000 900.000 900.000 (-) HPP 650.000 622.727 95.000 95.000 745.000 717.727 Laba Kotor 150.000 177.273 5.000 5.000 155.000 182.273 Komisi Penjualan 4.500 4.500 Administrasi 27.000 27.000 Laba Sebelum Pajak 123.500 150.773 Pajak 35% 43.225 52.771 Laba Bersih 80.275 98.002 b. Laba Bersih
  • 17. Cost Pool Cost Driver Biaya (Rp) Jumlah Aktivitas Tarif ABC (Rp) Produk A Produk B Total Pengadaan Bahan Baku Jumlah Pemesanan 60.000 25 50 75 800 Engineering Perubahan Perintah 125.000 40 60 100 1.250 Pengemasan Jumlah Pengiriman 100.000 12 38 50 2.000 Setup Jumlah Setup 35.000 12 23 35 1.000 Penerimaan Pesanan Jumlah Pesanan yang Diterima 30.000 5 15 50 1.500 Total 350.000 •Perhitungan ABC
  • 18. Produk A (Rp) Produk B (Rp) Tahun 1 & Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 Pengadaan Bahan Baku 20.000 20.000 40.000 Engineering 50.000 50.000 75.000 Pengemasan 24.000 24.000 76.000 Setup 12.000 12.000 23.000 Penerimaan Pesanan 7.500 7.500 22.500 Total BOP 113.500 113.500 236.500 Unit yang Diproduksi 2.000 2.200 1.000 BOP Per Unit 56,75 51,59 236,50 BB Per Unit 100,00 100,00 20,00 BTK Per Unit 75,00 75,00 25,00 Total Biaya Per unit 231,75 231,75 281,50 •Perhitungan HPP (ABC)
  • 19. Total (Rp) Tahun 1 Tahun 2 Penjualan 900.000 900.000 (-) HPP 745.000 734.682 Laba Kotor 155.000 165.318 Komisi Penjualan 4.500 4.500 Administrasi 27.000 27.000 Laba Sebelum Pajak 123.500 133.818 Pajak 35% 43.225 46.836 Laba Bersih 80.275 86.982 •Perhitungan Laba Bersih (ABC) Keterangan : Pada tahun pertama, laba bersih setelah pajak sama untuk kedua metodePada tahun ke-2 memberi laba bersih lebih kecil dari konvensional sehingga bisa memungkinkan penghematan pajak.
  • 20. Produk A (Rp) Produk B (Rp) Tahun 1 & Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 Konvensional 325,00 325,00 95,00 ABC 231,75 226,59 281,50 3. Perbandingan HPP Keterangan : Metode ABC menunjukkan bahwa selama ini alokasi BOP pada produk A menurut metode konvensional adalah terlalu tinggi dan terlalu rendah pada produk B
  • 21. Activity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. Jadi sebaiknya perusahaan-perusahaan di Indonesia agar segera menggunakan metode ini, mengingat betapa bagusnya penggunaan metode ini dibandingkan dengan metode perhitungan tradisional dalam melakukan perhitungan biaya agar menjadi lebih tepat dan akurat. Kesimpulan: