Sumber daya ekstraktif, khususnya sektor pertambangan migas dan mineral serta batubara secara nasional masih menjadi sektor utama penyumbang penerimaan negara (APBN), dimana 25 sampai 30% penerimaan APBN dikontribusikan oleh sektor ini. Tetapi di sisi lain, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar sebagai “pemilik kekayaan” tidak banyak tahu dan terlibat secara langsung perihal bagaimana sektor ini dikelola dan bagaimana mekanisme pembagian dana bagi hasil (DBH) ditentukan untuk kabupaten dari pemerintah pusat.
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah dengan potensi sumberdaya alam (SDA) yang cukup besar. Dengan berbagai keuntungan dari sisi geologi dan struktur alam yang dimiliki, Jawa Timur memiliki kandungan minyak dan gas (migas) yang cukup signifikan, serta sumber-sumber bahan mineral lainnya seperti batu kapur, semen dan emas yang juga cukup besar.
Jawa Timur telah memproduksikan minyak dari akhir abad ke-18 terutama dari daerah Cepu, Bojonegoro.[1] Sampai saat ini, daerah-daerah tersebut masih menjadi daerah penghasil migas. Di samping itu, sejak awal tahun 1970-an, produksi minyak juga telah ditambah dari lapangan-lapangan di lepas pantai utara Jawa Timur dan pada akhir tahun 1980-an, produksi gas bertambah dari lapangan-lapangan di lepas pantai sebelah timur pantai Jawa Timur.
[1] RPJMD Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
Selengkapnya, bisa dilihat di policy brief ini.
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi MalukuOswar Mungkasa
disampaikan oleh Kepala Bappeda Propinsi Maluku pada Lokakarya Regional Penyusunan Background Study Buku III RPJMN 2015-2019 Pembangunan Berdimensi Kewilayahan: Nusa Tenggara- Maluku- Papua di Kuta, Bali 23 September 2013
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilDidi Sadili
Rencana Strategis wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tingkat prov/kab/kota adalah rencana yang memuat arah kebijakan lintas sektor untuk kawasan perencanaan pembangunan pesisr
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil merupakan merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara, yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik bagi generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan datang.
Pengelolaan Wilayah Pesisir dilakukan dengan cara mengintegrasikan kegiatan: antara Pemerintah-Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, antar sektor, antara Pemerintah,dunia usaha dan masyarakat, antara ekosistem daratan & lautan; dan antara ilmu pengetahuan dan manajemen.
Sumber daya ekstraktif, khususnya sektor pertambangan migas dan mineral serta batubara secara nasional masih menjadi sektor utama penyumbang penerimaan negara (APBN), dimana 25 sampai 30% penerimaan APBN dikontribusikan oleh sektor ini. Tetapi di sisi lain, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar sebagai “pemilik kekayaan” tidak banyak tahu dan terlibat secara langsung perihal bagaimana sektor ini dikelola dan bagaimana mekanisme pembagian dana bagi hasil (DBH) ditentukan untuk kabupaten dari pemerintah pusat.
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah dengan potensi sumberdaya alam (SDA) yang cukup besar. Dengan berbagai keuntungan dari sisi geologi dan struktur alam yang dimiliki, Jawa Timur memiliki kandungan minyak dan gas (migas) yang cukup signifikan, serta sumber-sumber bahan mineral lainnya seperti batu kapur, semen dan emas yang juga cukup besar.
Jawa Timur telah memproduksikan minyak dari akhir abad ke-18 terutama dari daerah Cepu, Bojonegoro.[1] Sampai saat ini, daerah-daerah tersebut masih menjadi daerah penghasil migas. Di samping itu, sejak awal tahun 1970-an, produksi minyak juga telah ditambah dari lapangan-lapangan di lepas pantai utara Jawa Timur dan pada akhir tahun 1980-an, produksi gas bertambah dari lapangan-lapangan di lepas pantai sebelah timur pantai Jawa Timur.
[1] RPJMD Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
Selengkapnya, bisa dilihat di policy brief ini.
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Propinsi MalukuOswar Mungkasa
disampaikan oleh Kepala Bappeda Propinsi Maluku pada Lokakarya Regional Penyusunan Background Study Buku III RPJMN 2015-2019 Pembangunan Berdimensi Kewilayahan: Nusa Tenggara- Maluku- Papua di Kuta, Bali 23 September 2013
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilDidi Sadili
Rencana Strategis wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tingkat prov/kab/kota adalah rencana yang memuat arah kebijakan lintas sektor untuk kawasan perencanaan pembangunan pesisr
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil merupakan merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara, yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik bagi generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan datang.
Pengelolaan Wilayah Pesisir dilakukan dengan cara mengintegrasikan kegiatan: antara Pemerintah-Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, antar sektor, antara Pemerintah,dunia usaha dan masyarakat, antara ekosistem daratan & lautan; dan antara ilmu pengetahuan dan manajemen.
Look Great in the Inbox: The 7 Don'ts of Email DesignAzure Collier
First impressions matter. Especially in the inbox. Your readers are making decisions on whether or not to open and interact with your email, and if it doesn’t look appealing, they could delete your message.
Make your audience sit up and take notice with great email design. This webinar will review the 7 Don’ts of Email Design and help you avoid them. Some of the tips you’ll learn include:
• The correct way to use branding
• What different colors “mean”
• Which type of fonts to use in your email
• How to effectively use images
• Considerations to make sure your email looks great on mobile devices
You’ll also walk away with a checklist you can use when creating your next email.
What and How Often Should You Post to Social Media?Azure Collier
When I’m hosting Constant Contact’s social media webinars, I get a lot of questions from small businesses and nonprofits on social media best practices.
One of the things I hear most often is “What should I post on social media and when should I post it?”
That’s why we created this cheat sheet.
In this cheat sheet, we’ll offer helpful suggestions for when and what to post on each social network, including Facebook, Twitter, LinkedIn, Google+, and Pinterest.
If you’re new to any of these social networks, you can use these tips to help you get started. As you start to build your social media presence, you can tweak your strategy and find a balance of content and frequency that’s right for you.
You’ve thought about what social networks to use for your business or nonprofit, and you’re ready to take the next step. Where do you go from there? This webinar will give you a closer look at the popular social media networks – Facebook, Twitter, LinkedIn, Pinterest, and Instagram.
We’ll show you the benefits of using each, what kind of content to create, tips on using photos and videos, and examples of how other organizations are marketing with them. You’ll also get tips on how to use analytics tools to tell if your social media activity is working.
Engage, Inform, Recruit: How to Use Social Media for Volunteer GrowthAzure Collier
How to engage, inform, and recruit your non-profit volunteers and supporters by using social media channels, including Facebook, Twitter, LinkedIn and Pinterest. This is a presentation I gave at the United Way of North Central Massachusetts Community Builders breakfast in November 2012.
Have you been thinking about marketing your business with social media marketing, but you feel overwhelmed and not sure how to get started? Or maybe you’re not convinced that it works?
This social media marketing webinar will show you the value of using social media to reach your customers, how it can lead to new customers and how it drives repeat business from your current customers.
We’ll take a look at the 5 most popular social media networks –
Facebook, Twitter, LinkedIn, Pinterest, and Instagram – and help you decide what is right for your business. We’ll also look at what comes next: how and what to post on social media.
Every day, businesses send 89 billion emails.
With the amount of messages vying for attention in your recipients’ inboxes each day, you may be wondering how your email can stand out and make an impact.
If you’re just getting started with email marketing, or even if you’ve been using it for years, it’s important to cover all of the best practices before you press send.
To help you out, we’ve created the Before You Send: Your Email Checklist so you can increase your open rate and ensure each messages’s success.
How to Get Your Content Noticed on PinterestAzure Collier
What does the Pinterest smart feed mean for your business The Pinterest feed is not based on chronological order, so your content isn’t always going to appear at the exact time and date that you pin it.
But don’t worry — there are lots of things you can do with your Pinterest content to make sure it shows up in the Pinterest feeds of your followers and as related pins for potential new followers.
Here are 4 best practices you can use to get found in Pinterest’s smart feed.
2014 was all about...people. The world-class entrepreneurs who feed off the energy of the companies they are building and the industries they are changing.
Look Great in the Inbox: The 7 Don'ts of Email DesignAzure Collier
First impressions matter. Especially in the inbox. Your readers are making decisions on whether or not to open and interact with your email, and if it doesn’t look appealing, they could delete your message.
Make your audience sit up and take notice with great email design. This webinar will review the 7 Don’ts of Email Design and help you avoid them. Some of the tips you’ll learn include:
• The correct way to use branding
• What different colors “mean”
• Which type of fonts to use in your email
• How to effectively use images
• Considerations to make sure your email looks great on mobile devices
You’ll also walk away with a checklist you can use when creating your next email.
What and How Often Should You Post to Social Media?Azure Collier
When I’m hosting Constant Contact’s social media webinars, I get a lot of questions from small businesses and nonprofits on social media best practices.
One of the things I hear most often is “What should I post on social media and when should I post it?”
That’s why we created this cheat sheet.
In this cheat sheet, we’ll offer helpful suggestions for when and what to post on each social network, including Facebook, Twitter, LinkedIn, Google+, and Pinterest.
If you’re new to any of these social networks, you can use these tips to help you get started. As you start to build your social media presence, you can tweak your strategy and find a balance of content and frequency that’s right for you.
You’ve thought about what social networks to use for your business or nonprofit, and you’re ready to take the next step. Where do you go from there? This webinar will give you a closer look at the popular social media networks – Facebook, Twitter, LinkedIn, Pinterest, and Instagram.
We’ll show you the benefits of using each, what kind of content to create, tips on using photos and videos, and examples of how other organizations are marketing with them. You’ll also get tips on how to use analytics tools to tell if your social media activity is working.
Engage, Inform, Recruit: How to Use Social Media for Volunteer GrowthAzure Collier
How to engage, inform, and recruit your non-profit volunteers and supporters by using social media channels, including Facebook, Twitter, LinkedIn and Pinterest. This is a presentation I gave at the United Way of North Central Massachusetts Community Builders breakfast in November 2012.
Have you been thinking about marketing your business with social media marketing, but you feel overwhelmed and not sure how to get started? Or maybe you’re not convinced that it works?
This social media marketing webinar will show you the value of using social media to reach your customers, how it can lead to new customers and how it drives repeat business from your current customers.
We’ll take a look at the 5 most popular social media networks –
Facebook, Twitter, LinkedIn, Pinterest, and Instagram – and help you decide what is right for your business. We’ll also look at what comes next: how and what to post on social media.
Every day, businesses send 89 billion emails.
With the amount of messages vying for attention in your recipients’ inboxes each day, you may be wondering how your email can stand out and make an impact.
If you’re just getting started with email marketing, or even if you’ve been using it for years, it’s important to cover all of the best practices before you press send.
To help you out, we’ve created the Before You Send: Your Email Checklist so you can increase your open rate and ensure each messages’s success.
How to Get Your Content Noticed on PinterestAzure Collier
What does the Pinterest smart feed mean for your business The Pinterest feed is not based on chronological order, so your content isn’t always going to appear at the exact time and date that you pin it.
But don’t worry — there are lots of things you can do with your Pinterest content to make sure it shows up in the Pinterest feeds of your followers and as related pins for potential new followers.
Here are 4 best practices you can use to get found in Pinterest’s smart feed.
2014 was all about...people. The world-class entrepreneurs who feed off the energy of the companies they are building and the industries they are changing.
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...robert peranginangin
Wilayah pesisir (terutama pulau kecil) sangat rentan terkena dampak dari peningkatan muka air laut. Terendamnya wilayah-wilayah yang merupakan sentra ekonomi akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Untuk menghindari kerugian tersebut perlu pengelolaan pulau-pulau kecil dengan memanfaatkan model spasial dinamik/temporal. Tujuan studi adalah mengembangkan model spasial dinamik/temporal untuk mengkaji kerentanan permukiman penduduk di pulau-pulau kecil. Metode yang digunakan adalah pemodelan sistem dinamik/temporal (SD) dipadukan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) berdasarkan identifikasi isu dan kondisi lingkungan di pulau kecil, yaitu Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan, Kabupaten Jepara. Data yang digunakan adalah data pertumbuhan penduduk (data sekunder) dan peta dasar Pulau Karimunjawa dan Kemujan. Asumsi yang digunakan pada pemodelan adalah tidak terjadi bencana alam atau musibah yang mengurangi jumlah penduduk, kematian dianggap sebagai kematian normal dengan mengacu umur rata-rata harapan hidup penduduk Indonesia (69 tahun), tidak ada kegiatan reklamasi pantai, tidak ada perubahan ekosistem secara signifikan. Pemodelan spasial dinamik/temporal mengikuti tahapan sesuai dengan prosedur pemodelan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa bila fraksi sea level rise (SLR) 10 cm per tahun, akan berdampak pada penurunan ketersediaan lahan permukiman. Tinggi kenaikan muka air laut berkisar antara 0,5 meter pada tahun ke-10, hingga mencapai ketinggian kenaikan 5,0 meter pada tahun ke-100. Akibatnya akan terjadi genangan air laut di permukiman penduduk seluas 13,02 ha pada tahun ke-10 danpada tahun ke-100 menjadi 226,5 ha. Diperlukan upaya rekayasa lingkungan, seperti membangun tanggul pantai dan memperbaiki rancangan konstruksi bangunan permukiman, agar dapat mengurangi dampak terhadap ketersediaan lahan permukiman. Kenaikan muka air laut yang berdampak terhadap penduduk dan permukiman di Pulau Karimunjawa dan Kemujan membutuhkan adanya adaptasi sebagai upaya mitigasi dampak.
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasionalinfosanitasi
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional. Presentasi Wakil Menteri PU dalam rangka Konsultasi Regional Kementrian PU 2013.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah ± 229.854,52 km2 dengan luas wilayah daratan ± 198.441,17 km2 dan luas pengelolaan laut sejauh 0 - 4 mill dari garis pantai ± 31.413,35 km2.
Atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.
Propinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Daerah-daerah Kabupaten di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).
Sejarah Penetapan Rencana Pola ruang Kalimantan Timur
Lembaran Negara
No.72 Tahun 1959 terdiri atas:
Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda
sebagai ibukotanya dan sekaligus
sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong
Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
Kabupaten Berau, denganibukotanya Tanjung Redeb.
Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974
dibentuk 2 (dua) kota administratif dan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, yaitu:
Kota Administratif Tarakan dan Bontang dan
berdasarkan 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Tarakan; Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kota Bontang.
Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu :
Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar.
Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta.
Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau.
Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan.
Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kota madya).
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2002, maka Kabupaten Paser mengalami pemekaran bernama Kabupaten Penajam Paser Utara
Proses Alami RTH & RTB - Ning Purnomohadi @ jongForum!jong arsitek
pentingnya upaya pelestarian fungsi: PROSES alami rth DAN rtb dalam penerapan rtrw 2010-2030 DI dki jakarta
Bahan diskusi dari KOWAR2030, oleh Ning Purnomohadi.
Rabu, Tgl 10 Feb.2010 di Galeri Salihara Psr Minggu, Jakarta Selatan
Hierarki Rencana Tata Ruang dan Rencana Zonasi
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Wilayah Perencanaan Rencana Zonasi Rinci WP3K
KERANGKA PROSES PENYUSUNAN RENCANA ZONASI RINCI
INTERPRETASI CITRA
Analisis Citra Untuk Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Zona Dasar dan Tujuan Penetapannya
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Present draft akhir2
1. Draft Laporan Akhir Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Mukomuko Dipresentasikan Oleh : RUSDI HASAN, Ph.D Drs. EPI WADISON, M.Pd Drs. KASMIRUDDIN, M.Si AFRI ERISMAN, Ph.D Direktorat Jenderal Penataan Ruang SKPD Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu dengan PT. ANDALAN REREKA CONSULTINDO
2. SISTEMATIKA PENYUSUNAN RTRW (Permen PU No. 16 Tahun 2009) BAB 1 PENDAHULUAN DasarHukum Profil Wilayah IsuStrategis BAB 2 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI TujuanPenataan Wilayah KebijakandanStrategiPenataanRuang BAB 3RENCANA STRUKTUR RUANG RencanaStrukturPerkotaan Wilayah RencanaSistemPrasaranaWilyah BAB 4RENCANA POLA RUANG Meliputi, KawasanLindung, Budidayadan Non Budidaya
3. BAB 5PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS MeliputiLokasidanJenisKawasanStrategis BAB 6ARAHAN PEMANFAATAN RUANG IndikasiProgmaStruktur Wilayah Indikasi Program PolaRuang IndikasiKawasanStrategis BAB 7 KETENTUAN PENGENDALIAN RUANG KetentuanZonasi Perizinan Insentif
4. I. ProfilKabupatenMukomuko A. GeografisKabupatenMukomuko KabupatenMukomukosebagai satu wilayah di PropinsiBengkulu dibentukberdasarkanUndang-undangNomor 3 tahun 2003, tentangpembentukanKabupatenMukomuko, KabupatenSelumadanKabupatenKaur. SecarageografisKabupatenMukomukoterletakpada 101001’15,1” – 101051’29,6” BT danpada 02016’32,0” – 03007’46,0” LS. KabupatenMukomukoterletakdipantaibarat Sumatera danmembujursejajar Bukit Barisan. Batas-bataswilayahKabupatenMukomukoadalah: SebelahUtara: KabupatenPesisirselatan, Sumatera barat SebelahTimur : KabupatenKerincidanKabupatenMeranginjambi. SebelahSelatan : KecamatanPutriHijau, Kabupaten Bengkulu Utara. SebelahBerat : DenganSamudraHindia
7. B. Topografi Topografi wilayah Kabupaten Mukomuko didominasi oleh kawasan landai sampai berbukit-bukit, sedikit sekali yang bergunung-gunung. Berdasarkan ketinggian di diatas permukaan laut, wilayah kabupaten Mukomuko mempunyai ketinggian dibawah 500 meter diatas permukaan laut sekitar 83,12%, hanya sekitar 16,88% yang memiliki ketinggian di atas 500 meter diatas permukaan laut. Kawasan yang mempunyai kelerengan antara 0 – 5% dengan luas 133.637 ha, diikuti kawasan yang mempunyai kelerengan antara 8 – 15% dengan luas 71.431,41 ha, diikuti kawasan yang mempunyai kelerengan antara 25-45% dengan luas 68.465,63 ha, dan selanjutnya kawasan yang mempunyai kelerengan paling kecil yaitu kelerengan > 45% dengan luas 15.675,95 ha.
8. Jenis tanah Kabupaten Mukomuko pada umumnya bukan merupakan jenis tanah yang tunggal tetapi merupakan asosiasi dari beberapa jenis tanah yang proporsinya berbeda, dari sangat dominan ( 75%), dominan (50-75%), cukup dominan (25-49), sedikit dominan (10-24%) dan sedikit sekali dominan ( 10%). Jenis tanah di Kabupaten Mukomuko adalah pada tingkat klasifikasi Great Group asosiasi antara Dystropepts, Haplohumults dan Humitropepts mempunyai kawasan yang paling luas yaitu 126.830,86 ha atau 31,42% dari seluruh wilayah Kabupaten Mukomuko.
10. C. DAS dan Sungai Akibat Topografi yang berbukit-bukit aliran sungai memiliki energi potensial yang tinggi, kecepatan tinggi, sehingga kemungkinan membawa konsentrasi bahan-bahan terangkut yang tinggi pula. Hal tersebut ditambah oleh sifat tanah di kawasan bergelombang yang umumnya mempunyai erodibilitas yang tinggi. Akibatnya sedimentasi di beberapa muara sungai yang terjadi di kawasan pantai cukup tinggi. Hal demikian seharusnya menjadi perhatian penting bagi pengelola kawasan. Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), khususnya kawasan hulu harus dilakukan dengan baik. Apabila kerentanan lahan di DAS-DAS di Kabupaten Mukomuko ini tidak dikonservasi dengan baik, maka di masa yang akan datang kerusakan lahan akan menghancur sumberdaya lahan
15. D. Kependudukan Penduduk Kabupaten Mukomuko tahun 2008 sebanyak 142.047 (156)jiwa. Luas Kabupaten Mukomuko 4.036,7 km2 maka kepadatan penduduk Kabupaten Mukomuko adalah 34,33 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan XIV Koto yaitu 140,70 jiwa/ km2, kemudian diikuti oleh Kecamatan Lubuk Pinang sebesar 126,43 jiwa/km2, dan yang paling rendah terdapat di kiecamatan air rami sebesar 10,15 jiwa/km2.
17. PotensiBencana KabupatenMukoMukorentanbencanakhususnyakategorigempadan tsunami, karenaberadadipertemuanlempengaktifIndoaustraliadan Eurasia. Gempabumiinidisebabkanolehadanyaaktivitastektonik, yaitupergeseranlempenglempengtektoniksecaramendadak yang mempunyaikekuatandari yang sangatkecilhingga yang sangatbesar. DesaTanjung Alai KecamatanLubuk Pinang yang beradadidekatdaerahaliransungai (DAS) Manjuto, namunsecaraumum DAS air majuntoberpotensimengakibatkanbanjirpadakawasansekitarnya. Kecamatan Kota Mukomuko yang beradadipinggir DAS SelaganberpontensibencanabanjirterutamaDesa-desasekitar DAS sepertiDesaTanah Harapan. titikdaerahrawanlongsordanbanjiryaknijalurIpuh-Bantal-MukoMuko-perbatasandengan Sumatera Barat, daerah yang rawanlongsorberadapada kilometer 169+600 dan kilometer 301+000. KemudianjalurPanarik-Lubuk Pinang, rawanlongsorpada kilometer 239+200 sampai kilometer 281+700.
22. II. IsuStrategis Geografis Aksesibilitas yang rendahterhadapjalurtransportasidaratdiketahuibahwajalurbarathanyadilewatiolehkendaraanmenuju Sumatera Barat saja Rawanbencanagelombanglaut, tsunami, gempabumi, tanahlongsor, banjirdangelombang (Rob) B. Administratif KabupatenMukomukopadaTahun 2003 hanyaterdiridari 5 (Kecamatan) Kecamatansekarangtelahmengalamipemekaranmenjadi 15 Kecamatan. SehinggamenyebabkanpermasalahanpenetapanbatasantaraKecamatanmasihbelumbakudan data-data administrasikecamatan (terutama yang menyangkutluasandanpeta) belumdapatdisajikansecaralengkap. NamundemikiantapalbatasdenganPropinsi Sumatera Barat tidaklagimenjadiisukrusial.
23. C. SumberdayaAlam Memilikikesuburantanah yang tinggi ,sehinggasangatsesuaiuntukPertaniantanamanpangandan Perkebunan. Pertaniantanamanpanganterutamapaditadahhujan, jagung, kedelai, kacangtanahdanubikayu. Perkebunan meliputikaretdankelapasawit, Kayaakansumberdaya mineral tambangbatubara, timbaldanemas primer diutaradanMuko-Muko Limitasifisikberupakawasanlindung TNKS Ancaman tsunami, gempa, banjir, abrasidanintrusi air lautdipesisirbaratKabupatenMukomuko D. SosialBudaya Terdiridariberagametnisdengankhasanahbudaya yang beragampotensiuntukatraksiwisatabudaya PertumbuhanpendudukdankegiatanperkotaanmasihsangatterkonsentrasidiMukomuko Kota
24. E. Ekonomi Kegiatanekonomimasihsangatbertumpudisektor primer, sehinggakurangmemberikannilaitambahbagimasyarakat KegiatanpertanianbelumdidukungTerminal Agribisnis Potensiwisatabelumdirencanakansecaraterpadudanterintegrasi Potensiwisatabelumdidukungprasarana yang memadai F. Infastruktur Wilayah Fasilitasinfrastruktur (saranadanprasarana) yang masihbelummemadaidanharusterusdikembangkansepertitransportasidarat, transportasilautdanudaradan energy listrik. Terutmasaranajalan Raya masihBanyakdalamkerusakanberatbaikjalanPropinsimaupunKabupaten
25. G. LingkunganHidup Banyakterjadiperambahanhutanpadakawasan Taman NasionalKerinciSeblat (TNKS) Banyakkawasanrawanbencanasepertipinggiransungai Air Majunto BeberapaPerijinanKawasanPertambanganterletakdiKawasanHutan Pemanfaatanruangkegiatanwilayahdibeberapakecamatanharusdikendalikansecaraketatkarenabanyak areal yang merupakankawasanlindung (TNKS) Jalan Negara sepanjangpesisirbaratrentanterhadapabrasidanintrusi air laut
26. III.Tujuan, KebijakandanStrategi Tujuan TerwujudnyaPenataanruangKabupatenMukomukodenganKemandirianEkonomidenganSelalumempertahankanKelestarianBudayadanLingkungan Serta KemampuanmengantisipasiBencana
27. B. KebijakandanStrategi Kebijakan 1 : meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi dan budaya keseluruh wilayah Kabupaten Mukomuko dengan strategi sebagai berikut : Membangun, meningkatkan dan memelihara kualitas jaringan transportasi ke seluruh bagian wilayah Kabupaten; Mengembangkanpembangkittenagalistrikdanmemanfaatkansumberenergibarudanterbarukan yang tersediasertamemperluasjaringantransmisidandistribusitenagalistrik; Menyediakanfasilitaspelayanansosialekonomi (kesehatan, pendidikan, air bersih, pasar, olahraga, pemerintahandsb); Melestarikansituswarisanbudayabangsa.
28. Kebijakan 2 : memelihara dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, serta mengurangi resiko bencana alam dengan strategi sebagai berikut : MempertahankanluasankawasanhutandiKabupatenMukomuko; Mengembalikandanmeningkatkanfungsikawasanlindung yang telahmenurunkualitasnya; Mencegahperusakanlingkunganhiduplebihlanjutmelaluipenerapaninstrumenpengendalianpemanfaatanruangsecarasistematis; Mengoptimasikanpemanfaatansumberdayaalamuntukmenjagakelestarianlingkunganhidupsertamengurangiresikobencana.
29. Kebijakan 3 : mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan strategi sebagai berikut : Membatasikonversilahanpertanianirigasiteknisuntukkegiatanbudidayalainnya; Mengoptimalkanpemanfaatanlahan-lahantiduruntukkegiatanproduktif; Mengembangkankawasanbudidayapertaniansesuaidengankemampuandankesesuaianlahannya; Mengoptimalkanpemanfaatankawasanbudidayapesisiruntukmeningkatkandayasaingdanperekonomianmasyarakat.
30. Kebijakan 4 : meningkatkan produktifitas sektor-sektor unggulan sesuai dengan daya dukung lahan dengan strategi sebagai berikut : Memperluasjaringanirigasidanmempertahankanpertanianirigasiteknis; Diversifikasikomoditipertanianuntukmendukungpengembangansektorsekunder; Meningkatkanproduktivitassubsektorperkebunan MeningkatkanproduktivitassubsektorperikanandisepanjangwilayahpantaiKabupatenMukomuko; Mengembangkankawasanagropolitanuntukmeningkatkanperekonomianmasyarakat.
31. Kebijakan 5 : meningkatkan KualitasTenagaKerjadanalihteknologidalameksplorasikawasan-kawasanperkebunandengan strategi sebagai berikut : Memfasilitasikegiatanpendidikandanpelatihanuntukmenciptakantanagakerja yang trampil ; Mendorongdanmenciptakanlembaga-lembagapendidikandanpelatihandalammeningkatkanpelatihandanketrampilantenagakerja Memfasilitaspenguatan linkage denganperusahaan-perusahaanbesaruntukalihpemahamandanteknologi Evaluasi (termasuk HGU) terhadap sub sektorperkebunandariperusahaanbesarketenagakerjalokaldenganindikatorkemampuandanketrampilantenagakerja Peningkatankerjasamadenganlembagaipenelitiandanperguaruantinggidalameksplorasikawasan-kawasanperkebunandenganmemanfaatkantenagakerjalokal.
32. Kebijakan 6 ; PengelolaanKawasanPerbatasandenganpendekataanKesejahteraansecaraserasidenganstrategi ; Mengembangkanpusat-pusatpertumbuhanekonomidikecamatan-kecamatan yang berbatasanlangsungsecaraselektifdanbertahapsesuaiprioritasdankebutuhan Meningkatkankerjasamapembangunandibidangsosial, budaya, keamanandanekonomidenganKecamatan, KabupatendanPropinsi yang berbataslangsungdenganKabupatenMukomuko Meningkatkanperlindungansumberdayaalam, hutandankawasankonservasi, sertamengembangkankawasanbudidayasecaraproduktifbagikesejahteraanmasyarakatlokalpadakawasanperbatasan
33. Kebijakan 7 ; membuka peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah dengan strategi sebagai berikut : Mempermudahmekanismeperizinandanbirokrasiiklimusaha; Menyediakaninformasi, saranadanprasaranapenunjanginvestasi; Meningkatkanaksesmasyarakatkesumberpembiayaan Kebijakan 8 : Pengentaskan kemiskinan di kawasan Desadengan strategi sebagai berikut : Memanfaatkansumberdayaalam (sektorpotensial) secara optimal danberkelanjutan; Pemberdayaanmasyarakatuntukaksesibilitaspermodalandanperbankan Mengembangkansaranadanprasaranaproduksiuntukmenunjangkegiatanekonomimasyarakatperdesaan.
34. Kebijakan 9 : mendukung fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan ke dalam kawasan strategis Kabupaten dengan strategi sebagai berikut : Melakukanpenetapandankonsistensidalampenjagaanbataswilayah yang darigarispantai; Perencanaandanpelaksanaanpembangunan yang berorientasipadapartisipasimasyarakatsetempat; Mengoptimalisasipotensilokal yang tersediadanpenggunaankearifanlokal yang telahtumbuh lama dantelahterujidiwilayahpesisirlaut.
35. III. RencanaStrukturRuang A. Rencana Hirarki Pusat-Pusat Pelayanan Rencanahirarkipusat-pusatpelayanan/pusatpertumbuhanmeliputi : PusatUtama/PKW: Kota Mukomuko PusatPelayananKawasan (PPK) : Kota Lubuk Pinang , Penarik danIpuh PusatPelayananKawasanPromosi (PPlp) : PasarBantal PusatPelayananLingkungan: Ibu Kota Kecamatan (IKK) lainnya
38. B. JangkauandanFungsiPelayanan Untukmewujudkankeseimbanganpembangunanantarkawasan/sub wilayahpembangunan yang adadiKabupatenMukomuko, makaperluadasuatuusahapengembanganpusat-pusat yang dapatmenjadisimbolperkembangandaerahbelakangnya. Pengembangantersebutterarahuntuk: Mengusahakan agar simpul (pusat-pusatpelayanan) yang telahditentukansebagaipusatpengembangan/pusatpelayanandapatberfungsisebagaipenggerakkegiatanekonomidansosialdaritiap sub wilayahpembangunan. Sejalandenganpembangunanpusat-pusatpengembangantersebutperludiusahakanadanyasuatukeserasianperkembanganantardaerahperkotaandandaerahpedesaan.
52. ContohPolaRuangKawasan HPT HPT Air Manjunto (Reg. 62) Secarageografis HPT Air Majuntoterletakpada 2022’-20 36’LS dan 1010 42 45’’-1010 07’ 21’’ BT. Berdasarkan penetapan Menteri Kehutanan HPT ini memiliki luas 28.763,42 Ha. Tipehutan yang terdapatdi HPT iniadalahHutanHujanDataranRendah (ketinggiantempatberkisar 230 m dpl). BerdasarkanzonaketinggianmenurutLamounier (1997) dikelompokandalamzona ” Low Elevation Hill”.
53. a. Penutupanlahan Interpretasi Citra Landsat September 2005 menunjukkanbahwa HPT Air Majuntomemilikihutan primer seluas 10.764 ha atau 29,00%, areal bekaspenebangan (LOA) seluas 8.025,71 ha dan (27,90%), perkebunanswasta 1.260,91 ha (4,38%). Sedangkan peta tata guna lahan HPT Air Majunto ditampilkan pada Lampiran.Hasilinventarisasitegakanhutanmenunjukanbahwavegetasitingkatpohonpadalokasistudipada HPT Air Majuntodisusunoleh 27 jenis. Jenis yang mendominasipadatingkatpohonadalahShoreaglaucadenganindeksnilaipenting (INP) 28,79 % disusulolehShoreahenryana (INP 16,46%). Vegetasitingkattianghanyadisusunoleh 3 jenisdanjenis yang dominanadalahShorea sp dengan INP 154,88%. Vegetasitingkatpancangdisusunoleh 12 jenis. Jenis yang dominanpadatingkatpancanginiadalahGarcinia sp dengan INP 35,23 %, disusulolehIntsia sp dengan INP 34,71%. Padavegetasitingkatsemaidisusunatasjenis 11 jenisdanjenis yang dominanadalahKoompasiamalaccensis (INP 36,11 %).
54. b. Fauna Jenis fauna yang terdapatpada HPT Air Majuntodiantaranyaadalahharimau (Patheratigrissumatrae), beruangmadu (HelarcosMalayanus), babihutan ( Susscrofa), rusa (Cervussp), napu (Tragulus sp, tapir (Tapirusindicus), landak (Hystrixbrachyura), trenggiling (Manisjavanica). Untukkelompokprimataterdapatmonyetekorpanjang (Macacafascicularis), ungko (Hylobatesagilis), siamang (Symphalangussyndactylus). Kelompokburungadalahburungkuau (Argusianusargus) danrangkong (Bucerotidae). c. Batas KawasanBatas-bataskawasan HPT Air Majunto:-Sebelah Utara denganPropinsi Sumatera Barat -SebelahTimurdengan Taman NasionalKerinciSebelat (TNKS)-Sebelah Selatan dengan HPT Air Dikit-Sebelah Barat denganDesa Sungai Ipuh. d. KondisiFisik ; -Kelerengan : umumnya dari 25-40% - Topografi : bergelombang berat dengan ketinggian 50–500 m dpl- Geologi : Kwarter (teras), Andesit, tufa Vulkan dan neogin - Tanah : Satuantanah Brown Forest soil- IklimTipe A (0,14,3 %) - Perhubungan : dapatdicapaidarikecamatanLubuk Pinang melaluijalandaratdengankendaraanrodaempatselamalebihkurangdua jam denganjarak 35 km.