Ekstraksi herba Putri Malu (Mimosa pudica L.) dilakukan menggunakan metode ekstraksi dingin berupa maserasi dengan pelarut metanol selama 3 hari. Tujuan ekstraksi ini adalah untuk memperoleh ekstrak dari herba tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dasar-dasar pembuatan salep. Ada beberapa jenis dasar salep yang dibahas seperti dasar salep hidrokarbon, serap, dan larut air. Juga dijelaskan bahan-bahan yang dapat dimasukkan ke dalam salep seperti zat padat, cairan, dan ekstrak serta cara-cara memprosesnya.
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organik dengan melakukan reaksi adisi. Gugus fungsi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4 untuk menguji tingkat ketidakjenuhan, asam kromat untuk alkohol, dan FeCl3 untuk alkohol dan fenol. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana bersifat jenuh, sedangkan etanol dan fenol memiliki gugus fungsi ber
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis jamu tradisional Indonesia beserta bahan-bahannya dan cara pembuatannya. Jenis-jenis jamu yang dijelaskan antara lain jamu beras kencur, jamu cabe puyang, jamu kudu laos, jamu kunyit, jamu sinom, jamu pahitan, dan jamu uyup-uyup.
Ekstraksi herba Putri Malu (Mimosa pudica L.) dilakukan menggunakan metode ekstraksi dingin berupa maserasi dengan pelarut metanol selama 3 hari. Tujuan ekstraksi ini adalah untuk memperoleh ekstrak dari herba tersebut.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dasar-dasar pembuatan salep. Ada beberapa jenis dasar salep yang dibahas seperti dasar salep hidrokarbon, serap, dan larut air. Juga dijelaskan bahan-bahan yang dapat dimasukkan ke dalam salep seperti zat padat, cairan, dan ekstrak serta cara-cara memprosesnya.
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organik dengan melakukan reaksi adisi. Gugus fungsi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4 untuk menguji tingkat ketidakjenuhan, asam kromat untuk alkohol, dan FeCl3 untuk alkohol dan fenol. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana bersifat jenuh, sedangkan etanol dan fenol memiliki gugus fungsi ber
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis jamu tradisional Indonesia beserta bahan-bahannya dan cara pembuatannya. Jenis-jenis jamu yang dijelaskan antara lain jamu beras kencur, jamu cabe puyang, jamu kudu laos, jamu kunyit, jamu sinom, jamu pahitan, dan jamu uyup-uyup.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sediaan obat luar yang umum, yaitu salep, krim, pasta, dan jelly. Jenis-jenis tersebut memiliki komposisi dan sifat yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunaannya sebagai obat luar.
Dokumen tersebut merangkum materi tentang linimentum, termasuk pengertian, sifat, keuntungan, contoh sediaan liniment di pasaran, dan contoh resep pembuatan linimentum untuk mengobati scabies pada hewan yang menggunakan bahan aktif sulfur praecipitatum dalam minyak.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas analisis kadar aspirin dalam obat oskadon. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang aspirin sebagai bahan aktif dalam obat tersebut, proses sintesis aspirin, sifat fisika dan kimia aspirin, serta komposisi dan cara kerja obat oskadon yang merupakan kombinasi parasetamol dan ibuprofen.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 5 jenis amylium (pati) yang berasal dari berbagai tanaman seperti beras, jagung, kentang, singkong, dan gandum. Dijelaskan nama latin, nama tanaman asal, keluarga tanaman, dan ciri-ciri mikroskopis butir pati masing-masing jenis amylium.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis reaksi kimia dan bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan reaksi kimia.
2. Diuraikan pula teori-teori dasar mengenai reaksi kimia beserta contoh-contohnya.
3. Juga diberikan penjelasan mengenai beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai reaktan dalam percobaan.
Titrasi nitrimetri menggunakan NaNO2 sebagai titran untuk menitrasi zat yang mengandung gugus amina aromatis atau dapat dihidrolisis menjadi amina aromatis. NaNO2 akan membentuk asam nitrit yang bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Titik akhir dapat ditentukan secara visual menggunakan indikator dalam atau luar, atau secara elektrometri menggunakan elektroda. Katalis seperti
Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, salep (unguentum) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut dan terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal dengan komposisi bahan padat lebih dari 50%.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest pada tahun 1930 untuk memisahkan pigmen tumbuhan. Dokumen ini membahas tentang latar belakang kromatografi, tinjauan pustaka mengenai definisi, prinsip kerja, dan jenis-jenis kromatografi khususnya kromatografi kertas beserta contoh aplikasinya untuk memisahkan pigmen warna pada tinta.
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar tentang antibiotik, meliputi definisi, penggolongan, dan metode identifikasi antibiotik secara umum dan khusus. Diuraikan pula ciri khas beberapa golongan antibiotik melalui sifat fisik dan reaksi kimia."
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
Makalah ini membahas tentang spektrofotometri UV dan flouresensi. Dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi serapan dalam spektrofotometri UV-VIS, pengaruh polaritas pelarut, dan metode kurva kalibrasi dan satu titik dalam analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri."
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai uji untuk menganalisis karbohidrat, termasuk uji untuk mendeteksi gula, monosakarida, ketosa, aldosa, galaktosa, dan amilum. Berbagai uji tersebut melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan kehadiran jenis karbohidrat tertentu.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sediaan obat luar yang umum, yaitu salep, krim, pasta, dan jelly. Jenis-jenis tersebut memiliki komposisi dan sifat yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunaannya sebagai obat luar.
Dokumen tersebut merangkum materi tentang linimentum, termasuk pengertian, sifat, keuntungan, contoh sediaan liniment di pasaran, dan contoh resep pembuatan linimentum untuk mengobati scabies pada hewan yang menggunakan bahan aktif sulfur praecipitatum dalam minyak.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua fase yang tidak bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan bantuan bahan pengemulsi. Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi fase dalam, dan viskositas fase luar. Emulsi dibuat dengan mencampurkan bahan obat, bahan pengemulsi, dan pembawa secara hati-hati.
Dokumen tersebut membahas analisis kadar aspirin dalam obat oskadon. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang aspirin sebagai bahan aktif dalam obat tersebut, proses sintesis aspirin, sifat fisika dan kimia aspirin, serta komposisi dan cara kerja obat oskadon yang merupakan kombinasi parasetamol dan ibuprofen.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 5 jenis amylium (pati) yang berasal dari berbagai tanaman seperti beras, jagung, kentang, singkong, dan gandum. Dijelaskan nama latin, nama tanaman asal, keluarga tanaman, dan ciri-ciri mikroskopis butir pati masing-masing jenis amylium.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis reaksi kimia dan bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan reaksi kimia.
2. Diuraikan pula teori-teori dasar mengenai reaksi kimia beserta contoh-contohnya.
3. Juga diberikan penjelasan mengenai beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai reaktan dalam percobaan.
Titrasi nitrimetri menggunakan NaNO2 sebagai titran untuk menitrasi zat yang mengandung gugus amina aromatis atau dapat dihidrolisis menjadi amina aromatis. NaNO2 akan membentuk asam nitrit yang bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Titik akhir dapat ditentukan secara visual menggunakan indikator dalam atau luar, atau secara elektrometri menggunakan elektroda. Katalis seperti
Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, salep (unguentum) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut dan terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal dengan komposisi bahan padat lebih dari 50%.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest pada tahun 1930 untuk memisahkan pigmen tumbuhan. Dokumen ini membahas tentang latar belakang kromatografi, tinjauan pustaka mengenai definisi, prinsip kerja, dan jenis-jenis kromatografi khususnya kromatografi kertas beserta contoh aplikasinya untuk memisahkan pigmen warna pada tinta.
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar tentang antibiotik, meliputi definisi, penggolongan, dan metode identifikasi antibiotik secara umum dan khusus. Diuraikan pula ciri khas beberapa golongan antibiotik melalui sifat fisik dan reaksi kimia."
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
Makalah ini membahas tentang spektrofotometri UV dan flouresensi. Dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi serapan dalam spektrofotometri UV-VIS, pengaruh polaritas pelarut, dan metode kurva kalibrasi dan satu titik dalam analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri."
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai uji untuk menganalisis karbohidrat, termasuk uji untuk mendeteksi gula, monosakarida, ketosa, aldosa, galaktosa, dan amilum. Berbagai uji tersebut melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan kehadiran jenis karbohidrat tertentu.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
4. Keterangan
• Molish
– Membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif
– + bila terdapat karbohidrat (mono-, di-, tri-, poli-)
• cincin merah-ungu
• Iodium
– Membuktikan adanya polisakarida
– + bila terjadi kompleks adsorpsi warna
• Biru (amilum)
• Merah anggur (deksitrin)
• Merah coklat (glikogen)
5. • Tollens
– Membuktikan adanya gula pereduksi
– + bila mereduksi Ag+ menjadi Ag
• Endapan cermin perak
• Fehling
– Membuktikan adanya gula pereduksi
– + bila mereduksi Cu2+ menjadi Cu+
• Endapan merah bata
Gula non-pereduksi
sukrosa (disakarida)
polisakarida
6. • Barfoed
– Membedakan mono- dan di-
– + bila monosakarida (glu, fruk, galak)
• Endapan merah bata Cu2O
• Seliwanoff
– Membuktikan adanya ketosa (fruktosa)
– + bila fruktosa
• Merah oranye
• Osazon
– Membedakan bermacam-macam karbohidrat dari gambar
kristalnya
– +bila bukan sukrosa
• Kristal kuning
7. Identifikasi Amilum
Nama Bahan Hasil Literatur Keterangan
Amilum solani
(Pati Kentang)
Butir bulat telur /
tidak teratur,
majemuk dan
tunggal
Hilus jelas berupa
titik
Lamela jelas
Amilum Orizae
(Pati Beras)
Butir kecil,
poligonal, tunggal /
majemuk
Hilus tidak jelas
Lamela tidak
terlihat
8. Nama Bahan Hasil Literatur Keterangan
Amilum Manihot
(Pati Singkong)
Butir tunggal dan
bergerombol
Hilus terlihat
Lamela ada tapi
kurang jelas
Amilum Maranthae
(Pati Garut)
Butir bulat telur,
tunggal dan
majemuk
Hilus terlihat
berupa garis
Lamela tidak jelas
9. Nama Bahan Hasil Literatur Keterangan
Amilum titrici
(Pati Gandum)
Butir Tunggal,
besar
Hilus di tengah
(tidak jelas)
Lamela tidak jelas
Amilum Maydis
(Pati Jagung)
Butir sebagian
besar poligonal
Hilus tampak pada
granul besar, berupa
titik bintang
Lamela tidak
terlihat
11. G. Jantung
Kimiawi
• Baljet
– + bila aglikon kardenolida
• jingga
• Kedde
– + bila aglikon kardenolida
• Merah-ungu
Uji Tabung
• Keller-Kiliani
– + bila terjadi lapisan2 warna
• Gula deoksi Coklat
• Inti steroid Hijau
• Baljet
– + bila aglikon kardenolida
• Jingga
• Legal
– + bila aglikon kardenolida
• Merah jingga
• Kedde
– + bila aglikon kardenolida
• Ungu
12. G. Antrakinon
Kimiawi
• KOH
– + bila aglikon antrakinon
• Merah anggur
• NaOH
– + bila aglikon antrakinon
• Merah-jingga
Uji Tabung
• Ammonia
– + bila aglikon antrakinon
• Merah muda
• NaOH
– + bila aglikon antrakinon
• Merah muda
• KOH
– + bila aglikon antrakinon
• Merah
13. G. Flavanoid
Kimiawi
• NaOH 0.1N
– + bila aglikon flavanoid
• Merah-kuning gelap
• AlCl3
– + bila aglikon flavanoid
• Kuning
• Sitroborat
– + bila aglikon flavanoid
• Kuning
Uji Tabung
• Shinoda
– + bila adanya flavanoid
• Merah-ungu
– u/ flavon, kalkon, auron
• Hijau kuning-jingga
• Taubock
– + bila adanya flavanoid
• UV 366 nm berfluoresensi
kuning
• Wilson
– + bila adanya flavanoid
• UV 366 nm kuning, tidak
berfluoresensi
14. G. Saponin
Kimiawi
• Liebermann Bouchard
– + bila terdapat aglikon
saponin tipe
• Triterpenoid Merah jingga
• Steroid Hijau zamrud
• Anisaldehid asam sulfat
– + bila ada aglikon saponin
tipe
• Terpen dan turunannya
Biru-ungu
• Fenil propan devirat
Coklat kemerahan
Uji Tabung
• Buih
– + bila selama 30 menit
terdapat
• Buih setinggi 3 cm
15. G. Fenolik
Kimiawi
• FeCl3
– + bila terdapat gugus fenol
• Hitam-biru
• Fast Blue Salz
– + bila terdapat gugus fenol
• Merah pudar
Uji Tabung
• FeCl3
– + bila terdapat gugus fenol
mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+
• Kehitaman
18. Uji tabung
• Uji penetesan
– + bila menyebar, terbentuk 2 lapisan, & air tidak
keruh
• Uji ini bertujuan untuk mengecek kemurnian MA,
dimana MA tidak akan bercampur dengan air karena
adanya perbedaan Berat Jenis dan interaksi Hidrofobik.
19. • Uji noda lemak
– + bila menguap sempurna
• minyak atsiri yang bersifat volatil akan segera menguap
tanpa meninggalkan noda lemak yang bening pada
kertas saring
• Uji tapak air
– + bila volume lapisan air tidak bertambah
• Minyak atsiri yang murni tidak mengandung tapak air.
Sementara yang tidak murni mengandung tapak air
yang dapat ditarik oleh NaCl jenuh sehingga volumenya
berkurang
20. • Uji kelarutan
– + bila lebih larut non-polar > semi > polar
• bertujuan untuk membandingkan kelarutan minyak
atsiri terhadap berbagai macam pelarut. Di mana
minyak atsiri yang bersifat non-polar akan cenderung
larut pada pelarut yang paling non-polar.
• Uji deteksi fenol (FeCl3)
– + bila terdapat gugus fenol
• Ungu coklat
• Uji reduksi volume (NaOH)
– + bila terdapat gugus fenol
• Volume MA berkurang, MA Na-fenolat