Dokumen tersebut membahas program pelestarian mangrove di pesisir pantai Sambuli, Sulawesi Tenggara. Program ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian mangrove melalui identifikasi, penyuluhan, penanaman dan pemeliharaan mangrove. Metode yang digunakan meliputi survey, penyuluhan kepada masyarakat, penanaman bibit mangrove, dan monitoring pertumbuhan mangrove. Hasil awal menunjukkan pertumbuhan mangrove dan kemb
Ekosistem mangrove memberikan berbagai fungsi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam serta mata pencarian masyarakat, meskipun saat ini terancam kerusakan akibat perubahan iklim, pembangunan, dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
Laporan ini meninjau keanekaragaman benthos dan nekton di hutan mangrove Pulau Sembilan, Sumatera Utara. Tujuannya adalah mengetahui jenis-jenis organisme yang hidup di mangrove serta hubungan antara vegetasi dan kondisi lingkungan terhadap kelimpahan spesies. Berbagai jenis moluska dan crustacea ditemukan yang bergantung pada mangrove sebagai habitat dan sumber makanan.
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyawahyuddin S.T
Makalah ini membahas tentang fungsi mangrove, permasalahan, dan konsep pengelolaannya. Mangrove memiliki banyak fungsi ekologis dan ekonomis seperti mencegah erosi pantai, menjadi habitat perikanan, dan sumber pendapatan bagi nelayan. Namun, mangrove menghadapi ancaman seperti pembangunan pemukiman dan eksploitasi berlebihan yang menyebabkan kerusakan luas."
Dokumen tersebut membahas program pelestarian mangrove di pesisir pantai Sambuli, Sulawesi Tenggara. Program ini bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian mangrove melalui identifikasi, penyuluhan, penanaman dan pemeliharaan mangrove. Metode yang digunakan meliputi survey, penyuluhan kepada masyarakat, penanaman bibit mangrove, dan monitoring pertumbuhan mangrove. Hasil awal menunjukkan pertumbuhan mangrove dan kemb
Ekosistem mangrove memberikan berbagai fungsi penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam serta mata pencarian masyarakat, meskipun saat ini terancam kerusakan akibat perubahan iklim, pembangunan, dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
Laporan ini meninjau keanekaragaman benthos dan nekton di hutan mangrove Pulau Sembilan, Sumatera Utara. Tujuannya adalah mengetahui jenis-jenis organisme yang hidup di mangrove serta hubungan antara vegetasi dan kondisi lingkungan terhadap kelimpahan spesies. Berbagai jenis moluska dan crustacea ditemukan yang bergantung pada mangrove sebagai habitat dan sumber makanan.
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyawahyuddin S.T
Makalah ini membahas tentang fungsi mangrove, permasalahan, dan konsep pengelolaannya. Mangrove memiliki banyak fungsi ekologis dan ekonomis seperti mencegah erosi pantai, menjadi habitat perikanan, dan sumber pendapatan bagi nelayan. Namun, mangrove menghadapi ancaman seperti pembangunan pemukiman dan eksploitasi berlebihan yang menyebabkan kerusakan luas."
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Mujiyanto -
Gastropoda adalah salah satu kelas moluska yang sangat mudah ditemukan di ekosistem mangrove. Di ekosistem ini, gastropoda berperan dalam membantu proses dekomposisi serasah. Informasi tentang struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di Kawasan Desa Parang belum ada, sehingga perlu adanya kajian tentang struktur komunitas gastropoda di kawasan tersebut sebagai acuan untuk pengelolaan. Pada bulan Juni-Desember 2012 telah dilakukan penelitian tentang struktur komunitas gastropoda di Kawasan Desa Parang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di ekosistem mangrove Kawasan Desa Parang ditemukan 29 jenis dari 16 famili gastropoda. Kelimpahan rata-rata gastropoda berkisar antara 2,10–18,85 ind/m 2 . Indeks keanekaragaman berkisar antara 0,35–1,45 yang termasuk dalam kategori rendah sampai sedang. Nilai Indeks Keseragaman masuk dalam kategori rendah sampai tinggi dengan nilai berkisar antara 0,12–0,62 dan kisaran Indeks Dominasi antara 0,50–0,84 masuk dalam kategori terdapat spesies yang mendominasi. Littoraria scabra adalah jenis gastropoda yang mendominasi di ekosistem mangrove Kawasan Desa Parang.
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
Ekosistem Hutan Mangrove atau lebih dikenal juga dengan sebutan Hutan Bakau atau mangal merupakan salah satu ekosistem penting yang membangun dan menyokong keberadaan wilayah pesisir.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap karbon dan menahan laju kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim. Rehabilitasi mangrove dapat meningkatkan ketahanan ekosistem pantai dan menghasilkan manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat. Ancaman utama terhadap mangrove adalah konversi lahan dan peningkatan permukaan air laut akibat perubahan iklim.
1. Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya alam di wilayah pesisir dan laut Indonesia serta ancaman terhadap keberlangsungan sumber daya tersebut akibat degradasi lingkungan.
2. Sumber daya alam pesisir dan laut Indonesia memiliki beragam manfaat ekonomis dan ekosistem, namun sering terdegradasi akibat polusi, pemanfaatan berlebihan, dan perubahan iklim.
3. Diperlukan upaya pemantauan dan pengelolaan
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaMardiah Ahmad
Ekosistem hutan mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dan lingkungan. Dokumen ini menjelaskan komponen ekosistem mangrove seperti flora, fauna, dan fungsinya. Namun, kerusakan mangrove akibat konversi lahan dan penebangan menjadi masalah. Model pembelajaran berbasis masalah dapat mengajak mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah ini melalui kunjungan lapangan dan menemukan solusi pelestarian.
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Mujiyanto -
Dokumen tersebut membahas pentingnya Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) untuk melindungi sumber daya laut dan pantai Indonesia. MCPAs dapat digunakan untuk mengurangi eksploitasi berlebihan dan kerusakan lingkungan, serta melindungi keanekaragaman hayati. Dokumen tersebut juga menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan lokasi MCPAs seperti dukungan masyarakat, kondis
Dokumen tersebut membahas prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis budidaya mangrove di Kabupaten Karawang. Mangrove memiliki fungsi ekologi penting sebagai habitat biota laut dan penyangga pantai, namun luasnya mengalami penurunan akibat konversi lahan dan eksploitasi berlebihan. Diperlukan pengelolaan berkelanjutan yang melestarikan mangrove serta memberdayakan masyarakat pesisir secara ekonomis.
Ekosistem hutan mangrove penting bagi perairan. Penelitian mengukur produktivitas primer dan komposisi plankton di tiga stasiun di hutan mangrove. Hasilnya menunjukkan produktivitas primer bervariasi di setiap stasiun dan dipengaruhi oleh kandungan zat hara serta kedalaman perairan.
Praktikum ekologi perairan dilaksanakan untuk mempelajari ekosistem mangrove, lamun, dan bentos di Pulau Pasaran dan Pantai Ketapang. Jenis mangrove yang ditemukan adalah Avicennia marina dan Rhizopora dengan kerapatan tertinggi 6,6. Satu spesies lamun, Enhalus acoroides, ditemukan dengan VMR 176,48. Enam jenis bentos ditemukan dengan dominansi rendah.
Dokumen ini membahas berbagai upaya konservasi lingkungan hidup di Indonesia, termasuk penerapan analisis dampak lingkungan (AMDAL), pembangunan berwawasan lingkungan, sistem pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk menjamin kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis kawasan konservasi seperti cagar alam, suaka margasatwa
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam dan lingkungan, termasuk definisi, jenis-jenis sumber daya alam, aktivitas pemanfaatan sumber daya alam, upaya konservasi, dan manfaat konservasi. Dokumen juga membahas tentang ekosistem, sumber daya ekosistem, dan contoh sumber daya ekosistem hutan mangrove dan terumbu karang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mitigasi bencana dan penghijauan hutan mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi dampak bencana di wilayah pesisir. Penghijauan hutan mangrove dilakukan secara bertahap melalui beberapa tahapan untuk memulihkan hutan mangrove yang rusak. Hutan mangrove bermanfaat dalam aspek ekologi, ekonomi, dan biologi dengan menahan abrasi dan banjir serta men
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Mujiyanto -
Gastropoda adalah salah satu kelas moluska yang sangat mudah ditemukan di ekosistem mangrove. Di ekosistem ini, gastropoda berperan dalam membantu proses dekomposisi serasah. Informasi tentang struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di Kawasan Desa Parang belum ada, sehingga perlu adanya kajian tentang struktur komunitas gastropoda di kawasan tersebut sebagai acuan untuk pengelolaan. Pada bulan Juni-Desember 2012 telah dilakukan penelitian tentang struktur komunitas gastropoda di Kawasan Desa Parang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di ekosistem mangrove Kawasan Desa Parang ditemukan 29 jenis dari 16 famili gastropoda. Kelimpahan rata-rata gastropoda berkisar antara 2,10–18,85 ind/m 2 . Indeks keanekaragaman berkisar antara 0,35–1,45 yang termasuk dalam kategori rendah sampai sedang. Nilai Indeks Keseragaman masuk dalam kategori rendah sampai tinggi dengan nilai berkisar antara 0,12–0,62 dan kisaran Indeks Dominasi antara 0,50–0,84 masuk dalam kategori terdapat spesies yang mendominasi. Littoraria scabra adalah jenis gastropoda yang mendominasi di ekosistem mangrove Kawasan Desa Parang.
ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE KAWASAN MANDEH, PESISIR SELATANDevi Ningsih
Ekosistem Hutan Mangrove atau lebih dikenal juga dengan sebutan Hutan Bakau atau mangal merupakan salah satu ekosistem penting yang membangun dan menyokong keberadaan wilayah pesisir.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap karbon dan menahan laju kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim. Rehabilitasi mangrove dapat meningkatkan ketahanan ekosistem pantai dan menghasilkan manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat. Ancaman utama terhadap mangrove adalah konversi lahan dan peningkatan permukaan air laut akibat perubahan iklim.
1. Dokumen tersebut membahas potensi sumber daya alam di wilayah pesisir dan laut Indonesia serta ancaman terhadap keberlangsungan sumber daya tersebut akibat degradasi lingkungan.
2. Sumber daya alam pesisir dan laut Indonesia memiliki beragam manfaat ekonomis dan ekosistem, namun sering terdegradasi akibat polusi, pemanfaatan berlebihan, dan perubahan iklim.
3. Diperlukan upaya pemantauan dan pengelolaan
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaMardiah Ahmad
Ekosistem hutan mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dan lingkungan. Dokumen ini menjelaskan komponen ekosistem mangrove seperti flora, fauna, dan fungsinya. Namun, kerusakan mangrove akibat konversi lahan dan penebangan menjadi masalah. Model pembelajaran berbasis masalah dapat mengajak mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah ini melalui kunjungan lapangan dan menemukan solusi pelestarian.
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Mujiyanto -
Dokumen tersebut membahas pentingnya Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) untuk melindungi sumber daya laut dan pantai Indonesia. MCPAs dapat digunakan untuk mengurangi eksploitasi berlebihan dan kerusakan lingkungan, serta melindungi keanekaragaman hayati. Dokumen tersebut juga menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan lokasi MCPAs seperti dukungan masyarakat, kondis
Dokumen tersebut membahas prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis budidaya mangrove di Kabupaten Karawang. Mangrove memiliki fungsi ekologi penting sebagai habitat biota laut dan penyangga pantai, namun luasnya mengalami penurunan akibat konversi lahan dan eksploitasi berlebihan. Diperlukan pengelolaan berkelanjutan yang melestarikan mangrove serta memberdayakan masyarakat pesisir secara ekonomis.
Ekosistem hutan mangrove penting bagi perairan. Penelitian mengukur produktivitas primer dan komposisi plankton di tiga stasiun di hutan mangrove. Hasilnya menunjukkan produktivitas primer bervariasi di setiap stasiun dan dipengaruhi oleh kandungan zat hara serta kedalaman perairan.
Praktikum ekologi perairan dilaksanakan untuk mempelajari ekosistem mangrove, lamun, dan bentos di Pulau Pasaran dan Pantai Ketapang. Jenis mangrove yang ditemukan adalah Avicennia marina dan Rhizopora dengan kerapatan tertinggi 6,6. Satu spesies lamun, Enhalus acoroides, ditemukan dengan VMR 176,48. Enam jenis bentos ditemukan dengan dominansi rendah.
Dokumen ini membahas berbagai upaya konservasi lingkungan hidup di Indonesia, termasuk penerapan analisis dampak lingkungan (AMDAL), pembangunan berwawasan lingkungan, sistem pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk menjamin kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis kawasan konservasi seperti cagar alam, suaka margasatwa
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam dan lingkungan, termasuk definisi, jenis-jenis sumber daya alam, aktivitas pemanfaatan sumber daya alam, upaya konservasi, dan manfaat konservasi. Dokumen juga membahas tentang ekosistem, sumber daya ekosistem, dan contoh sumber daya ekosistem hutan mangrove dan terumbu karang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mitigasi bencana dan penghijauan hutan mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi dampak bencana di wilayah pesisir. Penghijauan hutan mangrove dilakukan secara bertahap melalui beberapa tahapan untuk memulihkan hutan mangrove yang rusak. Hutan mangrove bermanfaat dalam aspek ekologi, ekonomi, dan biologi dengan menahan abrasi dan banjir serta men
Similar to PPT-Yumima-Sinyo_-P-TALI-2021 (2).pptx (20)
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
2. LATAR BELAKANG
LAHAN MANGROVE
HALMAHERA TIMUR
KONDISI
MANGROVE
5.751.51 ha
(2.379%)
TIDAK RUSAK
DAN RUSAK
TR. 3.010 Ha
R. 2.379 Ha
TOTAL 5.389
Ha.
FUNGSI DAN MANFAAT
EKOLOGIS-EKONOMIS
UPAYA,
STRATEGI
LUAS
AREAL
SUMBER DAYA
MANGROVE
PEMERINTAH
MASYARAKAT
3. DASAR: UU NO. 32 TAHUN 2009
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
PASAL 1 AYAT (1):
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain.
PASAL 1 AYAT (2):
Upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
4. POTENSI HALMAHERA TIMUR
• Memiliki areal/lahan persebaran mangrove
seluas 5.751.51 ha (2.379%) (PDAS, 2010).
• Berdasarkan kondisi real saat ini kawasan
mangrove 5.389 Ha. Tidak rusak 3.010 Ha dan
Rusak 2.379 Ha
• Memiliki garis pantai 436 km dan merupakan
muara sungai Ake Lamo dan sungai Sangaji.
• Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan
terdapat 6 jenis mangrove yaitu Rizophora sp
dan Avicennia sp, Bruguiera sp, Sonneratia sp,
Camptostemon sp dan Nypa sp
5. FUNGSI EKOLOGIS & JASA
EKOSISTEM MANGROVE
• Sebagai peredam gelombang dan angin
badai, pelindung pantai dari abrasi,
penahan lumpur dan perangkap sedimen
yang diangkut oleh aliran air permukaan.
• Sebagai penghasil sejumlah besar
detritus, terutama yang berasal dari daun
dan dahan pohon mangrove yang rontok.
• Sebagai daerah asuhan (nursery ground),
daerah mencari makanan (feeding
ground) dan daerah pemijahan
(spawning ground) bermacam biota
perairan (ikan, udang dan kerang-
kerangan) baik yang hidup di perairan
pantai maupun lepas pantai.
6. DINAMIKA JASA EKOSISTEM MANGROVE
N
●PENYANGGA DAUR BIOGEOKIMIAWI
●PENYANGGA RANTAI MAKANAN ALAMI
●DAERAH ASUHAN BIOTA (NURSERY GROUND)
●DAERAH PEMIJAHAN BIOTA
●PERISAI PANTAI (PEREDAM ARUS & GELOMBANG )
●PENJEBAK SEDIMEN/NUTRIEN (SEDIMENT &
NUTRIENT TRAP)
7. SUMBER DAYA MANGROVE YANG DIKELOLA DAN
DIMANFAATKAN (DIKONSUMSI) MASYARAKAT LOKAL
Bivalvia Teredo navalis Linnaeus 1758 (nama lokal: Omoy)
MANFAAT:
Dapat dikonsumsi oleh masyarakat Sebagai
makanan penganti lauk. Cara mengkonsumsi
dengan cara dimakan secara mentah, dan melalui
pengolahan.
Sebaran melimpah di mangrove yang sudah rapuh
Hasil uji Proksimat: Mengandung Protein 13,30%,
Karbohidrat 44,73%, lemak 1,057% dan serat
kasar 0,056% (BBTPPI Semarang, 2020).
KHASIAT:
Sebagai bahan baku obat-obatan dan digunakan
masyarakat lokal sebagai obat aprodisiak.
8. BIOEKOLOGI
Teredo navalis Linnaeus 1758
HABITAT:
Akar dan batang mangrove Rizophora sp
dan Avicennia sp yang sudah lapuk/rusak
secara alami.
KARAKTER MORFOLOGI
Memiliki cangkang di kepala
Permukaan tubuh licin dan berwarna
bening
Memiliki insang dan tentakel
9. FUNGSI EKOLOGI, EKONOMI DAN FISIOLOGI
FUNGSI EKOLOGIS DAN
EKONOMIS:
Dapat menghancurkan kayu menggunakan
cangkang yang berfungsi sebagai bor untuk
melubangi kayu
Sebagai agen utama mineralisasi bahan
tanaman selulosa di lingkungan laut dan
payau dangkal (<150 m)
Dapat dikonsumsi (Mengandung Protein,
karbohidrat, lemak dan serat kasar).
FUNGSI FISIOLOGIS
Memiliki kandungan cairan yang tinggi
Melakukan adaptasi fisiologis dengan cara
merusak kayu dibantu oleh bakteri pengikat
nitrogen selulolitik simbiosis disimpan di
dalam sel epitel khusus (bakteriosit) yang
terletak di dalam insang
Menjadikan kayu sebagai makanan
10. FAKTOR LINGKUNGAN
Sebaran Teredo navalis L
menyesuaikan dengan toleransi
morfologi dan fisiologi terhadap
parameter lingkungan seperti
salinitas, suhu, dan osmolaritas.
Kisaran salinitas 15-31 ppt,
kisaran suhu 28-35°C, dan kisaran
osmolaritas 274-920 mOsm/l H2O.
11. PENYEBAB KERUSAKAN EKOSISTEM
MANGROVE DI HALMAHERA TIMUR
UMUM: Over Eksploitasi, Penangkapan Tidak Ramah Lingkungan, Degradasi
Fisik Habitat, Pencemaran, Perubahan Iklim Global dan Bencana Alam.
Kondisi terkini di pesisir
Moronopo Desa Maba Pura,
Kecamatan Maba yang memiliki
hamparan mangrove sudah
dipenuhi lumpur. Lumpur tersebut
berasal dari hulu lokasi
Pertambangan. Di lokasi tersebut
terdapat tiga anak sungai yang
bermuara hingga ke Moronopo
yang warna airnya sudah berubah
akibat luapan lumpur (Berita
Online, Cermat, 7 April 2021).
Kondisi mangrove di Moronopo, Halmahera Timur
12. Pengaruh Penebangan Hutan Mangrove
Surf
Wave
Wave
Mangrove
Mean sea level
SEBELUM PENEBANGAN
HUTAN MANGROVE
SESUDAH PENEBANGAN
HUTAN MANGROVE
14. STRATEGI “R+G+I”
• Perlindungan Habitat Vital: Daerah asuhan (Nursery
Ground), daerah mencari makanan (feeding ground) dan
daerah pemijahan (spawning ground)
• Rehabilitasi /Restorasi Habitat Vital yang Rusak
• Pembinaan Kawasan Lindung-Reservat-Restoking
• Pengembangan Zona Konservasi/preservasi (mangrove
sanctuary,)
• Pemberlakuan Baku Mutu Ketat: Kualitas Air & Limbah
• Rasionalisasi Zoning Plan (Pemintakatan) & Penegakan
Aturan
• Pemberian kompensasi bagi daerah/masyarakat yang
menerima dampak pemberlakuan Pemintakatan
Preservasi (Konservasi)
15. Upaya, strategi pengelolaan, dan pemanfaatan sumber daya
mangrove yang telah dilakukan serta deskripsi kerusakan
ekosistem mangrove yang dipaparkan, diharapkan kedepan perlu
dilakukan analisis lanjutan terkait Potensi Biofisik dan
Sumberdaya Alam.
Analisis ini dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui
status kawasan dan kondisi lokasi contoh, meliputi aspek
potensi, status pemanfaatan, tingkat pemanfaatan saat ini,
dan tingkat kerusakan yang terjadi.