Macam-macam Ekosistem Indonesia

1. EKOSISTEM MANGROVE
Ekosistem mangrove (bakau) adalah
ekosistem yang berada di daerah tepi
pantai yang dipengaruhi oleh pasang
surut air laut sehingga lantainya
selalu tergenang air. Ekosistem
mangrove berada di antara level
pasang naik tertinggi sampai level di
sekitar atau di atas permukaan laut
rata-rata pada daerah pantai yang
terlindungi (Supriharyono, 2009), dan
menjadi pendukung berbagai jasa
ekosistem di sepanjang garis pantai di
kawasan tropis (Donato dkk, 2012).

2. DIFINISI
• HUTAN YANG TUMBUH PADA DAERAH PASANG SURUT
(PANTAI TERLINDUNG, LAGUNA, MUARA SUNGAI),
TERGENANG PADA SAAT PASANG DAN BEBAS GENANGAN
PADA SAAT SURUT, KOMUNITAS TUMBUHANNYA
TOLERANSI TERHADAP GARAM
FUNGSI
• FUNGSI FISIK
• FUNGSI EKOLOGIS
• FUNGSI EKONOMI
• DIBALI) (khusus; religi, budaya, dan sejarah; dan
tradisional) (UPT Tahura Ngurah Rai, 2015)

3. FUNGSI FISIK
• MENJAGA KESTABILAN GARIS PANTAI, TEBING SUNGAI DARI EROSI ATAU
ABRASI
• MEMPERCEPAT LUAS LAHAN
• MENGENDALIKAN LAJU INSTRUKSI
• MELINDUNGI LAHAN DARI HEMPASAN GELOMBANG (Hasil penelitian di
Teluk Grajagan, Banyuwangi, menunjukkan bahwa dengan adanya hutan
mangrove telah terjadi reduksi tinggi gelombang sebesar 0,7340 m dan
perubahan energi gelombang sebesar (E) 19635,26 joule (Pratikto, 2002).
• MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEMELIHARA KUALITAS AIR KRN MAMPU
MENYERAP POLUTAN (Pb, Cd, Cu), MEMFILTER POLUTAN KE LAUT BEBAS

4. FUNGSI EKOLOGI
• FEEDING GROUND (TEMPAT MENCARI MAKAN)
• SPAWNING GROUND (TEMPAT MEMIJAH)
• NURSERY GROUND (TEMPAT BERKEMBANG BIAK)
• TEMPAT BERSARANG
• TEMPAT BERISTIRAHAT
• STOP OVER AREA DAN TEMPAT MENCARI MAKAN
• MENYERAP KARBON (Hasil valuasi ekonomi yang dilakukan LPP mangrove
tahun 2006 terhadap kawasan hutan mangrove di Batu Ampar, Pontianak
menyatakan bahwa, nilai manfaat hutan mangrove sebagai penyerap
karbon sebesar Rp 6.489.979.146,-. /tahun)
• IKAN
• UDANG
• BIOTA LAINNYA

5. EKONOMI
• HASIL HUTAN BERUPA KAYU
• HASIL HUTAN BUKAN KAYU (MADU, OBAT-OBATAN, MINUMAN,
BAHAN MAKANAN, TANIN, ARANG KAYU DENGAN KONTEN ENERGI
7.300 KAL/G

6. KERENTANAN EKOSISTEM MANGROVE
• INFO : Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 75
persen dari total mangrove di Asia Tenggara, atau
sekitar 27 persen dari luas mangrove di dunia. Saat
ini, tercatat Indonesia mempunyai hutan mangrove
seluas 9,36 juta hektar yang tersebar di seluruh
Indonesia. Sekitar 48 persen atau seluas 4,51 juta
hektar rusak sedang dan 23 persen atau 2,15 juta
hektar lainnya rusak berat.

7. ANCAMAN EKOSISTEM MANGROVE
• ANCAMAN DARI LEMAHNYA PENEGAKAN HUKUM
• ANCAMAN DARI TIDAK ADANYA REGULASI ATAU REGULASI DENGAN
PASAL-PASAL ABU-ABU
• ANCAMAN DARI ALIH FUNGSI AKIBAT KURANG ALATERNATIF PILIHAN
ATAU KETIDAK MAMPUAN
• ANCAMAN DARI KERENTANAN LOKASI DAN GELOMBANG DIATAS
KEMAMPUAN PEREDAMAN
• ANCAMAN RUN OFF BAHAN PENCEMAR

8. ANCAMAN DARI ALIH FUNGSI AKIBAT KURANG
ALATERNATIF PILIHAN ATAU KETIDAK MAMPUAN
• kawasan Tahura terdapat kegiatan pinjam pakai kawasan
seluas 178,2245 ha mencakup pinjam pakai untuk
penggunaan lagoon, pembangkit listrik PLN, kepentingan
pembuatan jalan, penggunaan untuk estuary dam, areal
untuk pengembangan keramik, menara pemantau angin,
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Instalasi
Pembuangan Air Limbah (IPAL), serta lintasan pipa avtur
(Kusumanegara, 2015)
• ANCAMAN SEMAKIN MENINGKAT : Tahura bertambah lagi
dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 51
Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan
Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, yang
membuka peluang kegiatan reklamasi