Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
1. KELOMPOK 1
MUHAMMAD ILHAM FUDHOLI
(11220540000077)
NABILA EKA FITRIANANDA
(11220540000078)
QILA HUSNUL QOLBI AL-UM
(11220540000081)
MATA KULIAH : ULUMUL QUR'AN
DOSEN PENGAMPU
Dr. ENENG NURHAYATI, MA.
3. PENGERTIAN
ULUMUL QUR’AN
‘Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yang merupakan gabungan dua kata (idhafi), yaitu “
’ulum ” dan “ Al-Qur’an ”. Kata ‘ulum secara etimologis adalah bentuk jamak dari kata ‘ilmu’.
Sedangkan Al-Qur’an secara bahasa berasal dari bahasa arab yang artinya bacaan.
Gabungan kata ‘Ulum dengan kata Al-Qur’an memperlihatkan adanya penjelasan tentang jenis-
jenis ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Al-Qur’an; ilmu yang bersangkutan dengan
pembelaan tentang keberadaan Al-Qur’an dan permasalahannya; berkenaan dengan proses
hukum yang terkandung di dalamnya; berkenaan dengan penjelasan bentuk mufradat dan lafal
Al-Qur’an. AlQur’an sebagai way of life tentunya memahami dinamika kehidupan,
kemasyarakatan, hukum-hukum pidana dan sebagainya.
4. Diantaranya az-Zarqani mengemukakan sebagai berikut:
“Pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan AlQur’an dari segi turunnya, urutan-urutannya,
pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemu’jizatannya, nasikh mansukhnya, dan penolakan
terhadap hal-hal yang menimbulkan keragu-raguan terhadap Al-Qur’an dan lain sebagainya”
Manna’ al-Qaththan memberikan definisi ’Ulumul Qur’an:
“Ilmu yang mencakup pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an, dari segi pengetahuan tentang
sebab-sebab turunnya, pengumpulan Al-Qur’an dan urutan-urutannya, pengetahuan tentang ayat-ayat makiyah dan
madaniyah, nasikh mansukh, muhkam dan mutasyabih dan hal-hal lain yang ada hubungannya dengan Al-Qur’an”.
Sedangkan Ali ash-Shabuni memberikan definisi ’Ulumul Qur’an:
“Yang dimaksud dengan ‘Ulumul Qur’an ialah pembahasanpembahasan yang berhubungan dengan kitab yang mulia ini
dari segi turunnya, pengumpulannya, penertibannya, pembukuannya, mengetahui sebab turunnya, makiyah dan
madaniyahnya, nasikh dan mansukhnya, muhkam dan mutasyabihnya dan lain-lain pembahasan yang berkaitan dengan
Al-Qur’an”
DEFINISI ULUMUL QUR’AN MENURUT PARA ULAMA
5. 1. Makna idafi
Penggabungan kata ‘Ulum dengan kata Al-Qur’an menunjukkan arti yang sangat luas meliputi semua
unsur yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri yang meliputi ilmu-ilmu diniyah dan ilmu-ilmu kauniyah,
inilah yang dinamakan makna idhafi. Hal ini memiliki potensi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
Al-Qur’an, ilmu yang bersangkutan dengan pembelaan tentang keberadaan Al-Qur’an dan
permasalahannya, berkenaan dengan proses hukum yang terkandung di dalamnya.
2. Makna ‘alamiyah
Definisi ‘Ulum Al-Qur’an ditinjau dari makna ‘alam adalah suatu ilmu yang membahas Al-Qur’an yang
berkaitan dangan tujuan diturunkan, upaya pengumpulan bacaan, penafsiran, nasikh-mansukh, asbab
an-nuzul, ayat-ayat makkiyah dan madaniyah dan lain-lain. Pada prinsipnya seluruh ilmu Allah yang ada
di muka bumi ini merupakan sarana untuk memahami ilmu Allah yang ada dalam kitab suci Al-Qur’an. Baik
ayat-ayat qauliyah maupun ayat-ayat kauniyah semuanya menjadi sarana untuk bisa mendalami
kandungan ayat-ayat Qur’aniyah.
Makna Idhafi dan makna ‘alamiyah
6. Al-Qur’an terdiri dari enam hal pokok berikut:
A. Persoalan turunnya Al-Qur’an (nuzul Al-Qur’an).
B. Persoalan sanad (rangkaian para periwayat).
C. Persoalan qira’at (cara pembacaan Al-Qur’an).
D. Persoalan kata-kata Al-Qur’an.
E. Persoalan makna-makna Al-Qur’an yang berkaitan dengan hukum.
F. Persoalan makna-makna Al-Qur’an yang berpautan dengan katakata Al-
Qur’an.
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ULUMUL
QUR’AN
7. SEJARAH ULUMUL
QUR’AN
Sebagaimana pada periode sebelumnya, perkembangan ‘Ulumul Qur’an
pada masa kontemporer ini juga berlanjut seputar penulisan sebuah metode
atau cabang ilmu Al-Qur’an secara khusus dan terpisah, sebagaimana ada
pula yang kembali membali menyusun atau menyatukan cabang-cabang
‘Ulumul Qur’an dalam kitab tersendiri dengan penulisan yang lebih
sederhana dan sistematis dari kitab-kitab klasik terdahulu.
‘ULUMUL QUR'AN MASA
MODERN/KONTEMPORER
Embrio awal ‘Ulumul Qur’an pada masa ini berupa penafsiran ayat
Al-Quran langsung dari Rasulullah SAW kepada para sahabat,
begitu pula dengan antusias para sahabat dalam bertanya tentang
makna suatu ayat, menghafalkan dan mempelajari hukum-
hukumnya. a. Rasulullah SAW menafsirkan kepada sahabat
beberapa ayat.
'ULUMUL QUR’AN PADA MASA RASULULLAH SAW
01
Pada masa khalifah, tahapan perkembangan awal
(embrio) ‘Ulumul quran mulai berkembang pesat.
'ULUMUL QUR’AN PADA MASA KHALIFAH
02
a. Peranan Sahabat dalam Penafsiran Al-Quran & Tokoh-tokohnya
b. Peranan Tabi'in dalam penafsiran Al-Quran & Tokoh-tokohnya
‘ULUMUL QURAN MASA SAHABAT DAN TABI'IN
03
a.Pembukuan Tafsir Al-Qur’an menurut riwayat dari Hadits, Sahabat dan Tabi'in
b. Pembukuan Tafsir berdasarkan susunan Ayat
c. Munculnya Pembahasan Cabang-cabang ‘Ulumul Qur’an selain Tafsir
MASA PEMBUKUAN "TADWIN"
04
05