Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
PPT UK012_Menggunakan Media Sosial dan Aplikasi Daring (Online Tools) (1).pptx
1. 1
5. Memantau keterlibatan
organisasi dengan
pelanggan
1. Menentukan kebutuhan
organisasi dan
komunikasi
.
2. Mempersiapkan pilar
konten
4. Mempromosikan
keterikatan (engagement)
Kepada Organisasi
3. Memanfaatkan
fungsi platform
Menggunakan Media Sosial dan Aplikasi Daring
M.70MKT00.012.1
2. 2
02
1. Identifikasi Tujuan Pemasaran
misal meningkatkan penjualan, meningkatkan kesadaran merek, mengembangkan pangsa
pasar.
tujuan yang jelas akan membantu menentukan strategi pemasaran yang tepat
2. Analisis Target Pasar
siapa calon konsumen? preferensi, perilaku, dan kebutuhan konsummen?
berguna dalam mengembangkan pesan pemasaran yang tepat dan menyesuaikan saluran
komunikasi yang efektif.
3. Penentuan Saluran Komunikasi
perlu menentukan saluran mana yang paling relevan dan efektif.
Misalnya, jika target pasar mereka adalah generasi muda, media sosial seperti Instagram atau
TikTok mungkin menjadi saluran yang lebih efektif daripada iklan televisi tradisional.
Menentukan kebutuhan organisasi dan
komunikasi
.
01 Rancangan Aksi Strategis
3. 3
02
4. Konten yang Relevan dan Menarik
konten yang dibangun relevan dengan target pasar dan menarik bagi audiens mereka.
konten yang baik akan membantu menarik perhatian konsumen potensial dan membangun
keterlibatan dengan merek.
5. Personalisasi dan Interaksi
Personalisasi pesan dan menanggapi pertanyaan atau umpan balik konsumen dapat
meningkatkan keterlibatan dan membangun hubungan yang lebih kuat.
6. Analisis dan Pengukuran
melacak metrik seperti tingkat konversi, lalu lintas situs web, interaksi media social
Menentukan kebutuhan organisasi dan
komunikasi
.
01 Rancangan Aksi Strategis
4. 4
02
bertujuan mengetahui pasar sasaran seperti: pembeli potensial produk perusahaan, pengguna,
pengambil keputusan, kelompok yang berpengaruh kepada konsumen potensial
setiap bisnis atau organisasi memiliki segmentasi target audience yang berbeda-beda tergantung
pada produk, layanan, atau pesan yang ingin disampaikan.
Konsep yang secara umum digunakan untuk menyampaikan pesan, sering disebut sebagai bauran
promosi (Promotion mix), yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion),
penjualan pribadi (personal selling), humas dan publisitas (publicity and public relations) dan
penjualan langsung (direct selling).
media sosial terbukti dapat memegang peranan sebagai Integrated Marekting Communication
(IMC).
Menentukan kebutuhan organisasi dan
komunikasi
.
01 Target Audience
5. 5
02
media sosial merupakan sebuah laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk dapat
membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial.
Tujuan umum dalam penggunaan media sosial:
Meningkatkan kesadaran merek
Meningkatkan keterlibatan dan interaksi dengan konsumen
Membangun hubungan pelanggan
Memperluas pangsa pasar
Meningkatkan penjualan
Media sosial yang digunakan hendaknya adalah media yang paling banyak digunakan oleh target
pasar.
Pemilihan terhadap jenis media sosial dan media daring bergantung pada karakteristik audiens dan
sifat konten yang ingin disampaikan.
Menentukan kebutuhan organisasi dan
komunikasi
.
01 Pemilihan Media Sosial
6. 6
02
Strategi optimasi penggunaan media sosial:
Melakukan riset persona pembeli, memahami target pasar dan mengetahui seberapa luas informasi
mengenai target pasar.
Menentukan media sosial yang akan digunakan sebagai media pemasaran
Membuat konten yang menarik
Membuat jadwal pada setiap postingan
Menganalisa insight (kemampuan untuk memiliki pemahaman yang jelas) dari setiap postingan
Melakukan Targeting & Retargeting Konsumen
Melakukan Interaksi dan Optimasi Profil
Menentukan kebutuhan organisasi dan
komunikasi
.
01 Pemilihan Media Sosial
7. 7
02
1. WhatsApp
cocok sebagai media promosi karena menyasar hampir semua kalangan, mempunyai fitur
WhatsApp Business.
2. Facebook
Facebook adalah platform media sosial yang luas dari berbagai kelompok usia, mempunyai fitur
FanPage. Facebook Grup, Facebook Story, dan Facebook Feed
3. Youtube
YouTube adalah platform video terbesar di dunia, yang cocok untuk berbagi konten video seperti
tutorial, vlog, demo produk, atau konten hiburan.
4. Instagram
Instagram terutama digunakan untuk berbagi konten visual seperti foto dan video, memiliki ffitur
seperti stories, IGTV. Instagram dapat dikoneksikan dengan platform yang lain. Pada akun Pro
atau Bisnis, terdapat fitur insight untuk melihat dan menganalisa seberapa besar jumlah
kunjungan, like, view, comment, share, dan save.
Menentukan kebutuhan organisasi dan
komunikasi
.
01 Jenis Media Sosial dan Media Daring
8. 8
02
5. TikTok
TikTok adalah platform yang sangat populer, terutama di kalangan generasi muda. Jika target
pasarnya adalah kelompok usia muda dan ingin menyampaikan konten kreatif, pendek, dan seru,
TikTok dapat menjadi pilihan yang cocok.
6. LinkedIn
LinkedIn adalah platform yang lebih profesional, yang fokus pada networking bisnis, perekrutan,
dan konten terkait karier dan industri. Cocok pada bisnis bidang B2B (bisnis ke bisnis)
7. Twitter
Twitter adalah platform yang cepat dan berfokus pada teks pendek, dengan batasan 280 karakter
per tweet. Ini cocok untuk komunikasi real-time, berbagi berita terbaru, dan terlibat dalam
percakapan yang sedang tren.
Menentukan kebutuhan organisasi dan
komunikasi
.
01 Jenis Media Sosial dan Media Daring
9. 9
02
Konten pilar adalah perumusan serangkaian topik yang menggambarkan merek atau proyek bisnis.
Beberapa contoh dari pilar konten:
1. Functional Content
sangat cocok digunakan sebagai sebuah media untuk memberikan informasi terkait bisnis, produk
dan layanan yang tersedia. Konten terkait keunggulan produk, cara menggunakan produk hingga
testimoni dari pengguna. Perusahaan atau startup yang memiliki produk unik memilih konten
ini.
2. Educative Content
konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada audiens, memberikan informasi dan
edukasi lengkap terkait sebuah produk yang disampaikan langsung oleh ahlinya.
3. Creative Content
bertujuan merangsang imajinasi audiens sehingga tergerak untuk mencari lebih jauh tentang
produk. Umumnya konten ini menggunakan bahasa yang ringan, santai dan tidak kaku sehingga
memberikan kesan dekat dengan audiens.
4. Agile Content
konten yang harus berkaitan dengan isu yang sedang hangat, atau topik yang sedang viral.
Mempersiapkan Pilar Konten
02
10. 10
02
1. Industri dan Pasar
Mengikuti berita dan tren terkini: publikasi industri, laporan riset pasar, jurnal bisnis, dan situs
web yang fokus pada industri dapat memberikan wawasan tentang perubahan, inovasi, dan
peluang baru dalam pasar.
2. Analisis Persaingan
membantu memahami strategi dan kegiatan komunikasi pesaing melalui situs web, media sosial,
iklan.
3. Survei dan Studi Konsumen
Survei dan studi konsumen dapat memberikan wawasan berharga tentang preferensi, perilaku,
dan kebutuhan audiens target.
Mempersiapakan Pilar Konten
.
02 Sumber Informasi Eksternal
11. 11
02
4. Media Sosial dan Online
Mengamati interaksi dan percakapan yang terjadi di media social, mengikuti akun dan grup yang
relevan, membaca ulasan produk, dan mengamati komentar dan umpan balik konsumen
5. Ahli Industri dan Influencer
mengikuti dan mendengarkan ahli industri, pemimpin pendapat, dan influencer dapat
memberikan wawasan dan inspirasi dalam merencanakan komunikasi yang relevan. Mengikuti
blog, podcast, atau saluran media sosial mereka dapat membantu mendapatkan pemahaman yang
lebih dalam tentang tren, perkembangan, dan praktik terbaik dalam komunikasi.
6. Acara dan Konferensi
Menghadiri acara industri, konferensi, atau seminar dapat memberikan kesempatan untuk
memperluas jaringan, mendengarkan presentasi dari ahli industri, dan mendapatkan wawasan
terbaru dalam strategi komunikasi yang efektif.
Mempersiapakan Pilar Konten
.
02 Sumber Informasi Eksternal
12. 12
02
Bahasa yang umum digunakan dalam berbagai media sosial kerap disebut dengan istilah internet
slang. Tujuan penggunaan internet slang ini adalah untuk mempercepat komunikasi dan
mengekspresikan emosi.
Jenis bahasa lain yang digunakan dalam media sosial adalah bahasa formal, bahasa informal atau
bahasa percakapan, bahasa gado-gado, frasa, idiom, dan lain-lain.
Tips untuk menyesuaikan bahasa, gaya, dan nada komunikasi:
Kenali Target Konsumen
Lakukan penelitian yang mendalam tentang target konsumen, termasuk demografi, preferensi,
nilai-nilai, dan bahasa yang mereka gunakan. Pahami juga kebutuhan dan masalah yang ingin
mereka pecahkan dengan produk atau layanan yang tersedia. Informasi ini akan membantu
memahami bahasa dan gaya yang paling efektif untuk digunakan
Sesuaikan Bahasa dengan Target Konsumen
Jika konsumen memiliki bahasa khusus atau slang yang digunakan dalam kelompok mereka,
pertimbangkan untuk mengadopsinya dalam komunikasi.
Mempersiapakan Pilar Konten
.
02 Bahasa, Nada dan Gaya Komunikasi
13. 13
02
Tentukan Gaya Komunikasi
Pilih gaya komunikasi yang sesuai dengan identitas merek dan preferensi target konsumen.
Misalnya, jika merek produk/layanan lebih santai dan berjiwa muda, gunakan bahasa yang lebih
santai, informal, dan humoris. Jika merek lebih serius dan profesional, gaya yang lebih formal
dan berwibawa akan lebih tepat. Jadi pastikan gaya komunikasi konsisten dengan citra merek
Pertimbangkan Konteks dan Saluran Komunikasi
Misalnya komunikasi melalui media sosial lebih santai dan interaktif, bahasa yang akrab dan
gaya yang ramah. Komunikasi melalui surat penawaran resmi, menggunakan bahasa yang lebih
formal
Buat Nada Komunikasi yang Sesuai
nada komunikasi harus konsisten dengan merek dan memenuhi kebutuhan emosional atau
psikologis target konsumen.
Uji dan Pantau Respons
Perhatikan bagaimana audiens merespons pesan, mendengarkan umpan balik konsumen dapat
membantu memperbaiki strategi komunikasi
Mempersiapakan Pilar Konten
.
02 Bahasa, Nada dan Gaya Komunikasi
14. 14
02
Faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan kesesuaian konten dengan tujuan komunikasi
pemasaran:
Kesesuaian dengan Audiens Target
Konten harus relevan dan menarik bagi audiens target. Pahami karakteristik, preferensi, dan
kebutuhan audiens untuk menciptakan konten yang sesuai dengan minat dan harapan konsumen
Posisi Merek
Konten harus mencerminkan identitas merek dan pesan yang ingin disampaikan.
Tujuan Kesadaran Merek
konten harus mencerminkan nilai-nilai merek, visual merek, dan cerita merek. Gunakan konten
yang mencolok, menarik perhatian, dan mudah diingat untuk meningkatkan kesadaran merek di
media sosial.
Tujuan Keterlibatan
konten harus memicu partisipasi dan respons. Pertanyaan, tantangan, kuis, gambar menarik, atau
konten yang menginspirasi dapat digunakan untuk mengajak audiens terlibat dan berinteraksi.
Mempersiapakan Pilar Konten
.
02 Kesesuaian Konten dengan Tujuan Komunikasi
15. 15
02
Tujuan Penjualan
konten harus mendorong audiens untuk mengambil tindakan yang diinginkan, seperti membeli
produk atau menggunakan layanan.
Relevansi dengan Platform
setiap platform media sosial memiliki karakteristik dan format yang berbeda. Misalnya, pada
Instagram, fokus pada konten visual yang menarik, sedangkan di Twitter, focus teks pendek yang
berbobot.
Kesesuaian dengan Tren dan Topik Aktual
mengikuti tren dan topik yang sedang viral atau aktual dapat membantu konten menjadi lebih
relevan dan menarik bagi audiens.
Untuk melihat kesesuaian konten pada media sosial dengan tujuan komunikasi maka pengukuran
kinerja konten perlu selalu dilakukan untuk kemudian adaptasi konten sesuai dengan respons audiens
Dengan melihat metrik dan umpan balik, perbaikan dan penyempurnaan strategi konten dapat
dilakukan sehingga lebih sesuai dengan tujuan komunikasi pemasaran.
Mempersiapakan Pilar Konten
.
02 Kesesuaian Konten dengan Tujuan Komunikasi
16. 16
02
Beberapa validasi yang perlu dipertimbangkan:
1. Kelayakan Konten
konten sesuai dengan aturan, etika, dan nilai-nilai yang berlaku. Konten tidak melanggar hukum,
tidak mengandung informasi yang menyesatkan, diskriminatif, ofensif, atau merugikan pihak
lain.
2. Kesalahan Teks dan Tautan
konten bebas kesalahan tata bahasa, ejaan, atau tautan yang tidak berfungsi.
3. Konsistensi Merek
konten konsisten dengan identitas merek, termasuk pemilihan warna, font, logo, dan elemen
desain lainnya. Konten harus mencerminkan citra merek dengan cara yang konsisten dan
mengikuti panduan merek yang telah ditetapkan.
4. Kualitas Visual
Pada konten berbasis visual, kualitas gambar atau video terlihat jelas, memiliki resolusi yang
baik, dan tidak terdistorsi.
5. Kejelasan dan Kesederhanaan
pesan dalam konten mudah dipahami dan tidak membingungkan bagi audiens. Gunakan bahasa
yang jelas, sederhana, dan sesuai dengan tingkat pemahaman target audiens.
Mempersiapakan Pilar Konten
.
02 Validasi Konten
17. 17
02
6. Keterhubungan dengan tujuan komunikasi
konten secara efektif mendukung tujuan komunikasi pemasaran. Pastikan konten relevan,
menarik, dan sesuai dengan audiens target serta pesan yang ingin disampaikan.
7. Format yang sesuai
konten diatur dan diadaptasi agar sesuai dengan persyaratan dan tampilan yang optimal di
platform yang digunakan.
8. Uji Pratayang
konten diperiksa tampilan, keterbacaan, dan keberfungsian pada berbagai perangkat (seperti
desktop, ponsel, atau tablet) untuk memastikan tampilan yang konsisten dan pengalaman yang
baik bagi pengguna.
9. Hak Cipta dan Izin
Konten memiliki hak cipta atau izin
10. Kebijakan dan Pedoman Platform
konten mematuhi kebijakan dan pedoman platform media sosial yang digunakan.
Mempersiapakan Pilar Konten
.
02 Validasi Konten
18. 18
02
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyesuaikan format konten dengan platform daring:
1. Ukuran dan Resolusi Gambar
misalnya, gambar header Facebook memiliki ukuran 820 x 312 piksel, sementara gambar profil
Instagram memiliki ukuran 110 x 110 piksel.
2. Durasi Video
misalnya, durasi video di Instagram Feed terbatas hingga 60 detik, sementara di IGTV (Instagram
TV) bisa mencapai 15 menit hingga 1 jam tergantung pada jenis akun.
3. Format Teks
misalnya, Twitter membatasi tweet hingga 280 karakter, sementara LinkedIn memungkinkan teks
yang lebih panjang.
4. Fitur Interaktif
misalnya, Instagram menyediakan fitur Stories, Polls, dan Questions yang dapat digunakan untuk
berinteraksi dengan audiens.
5. Penggunaan Hashtag
Instagram dan Twitter, memiliki penggunaan hashtag. Hashtag dapat membantu meningkatkan
visibilitas konten, sehingga mudah ditemukan oleh audiens yang relevan.
Manfaat Fungsi Platform
.
03 Format Konten dengan platform daring
19. 19
02
6. Pengaturan Privasi dan Jangkauan
setiap platform memiliki pengaturan privasi dan jangkauan yang berbeda. Pahami pengaturan
privasi yang sesuai untuk konten, Misalnya, memilih untuk membuat posting publik atau hanya
terlihat oleh sekelompok terbatas.
7. Responsif terhadap Perangkat
konten responsif dan terlihat baik di berbagai perangkat, termasuk desktop, ponsel, dan tablet.
Periksa tampilan konten di berbagai perangkat untuk memastikan konten terlihat dengan baik dan
pengalaman pengguna yang optimal.
Manfaat Fungsi Platform
.
03 Format Konten dengan platform daring
20. 20
02
Gambar (Image)
format file gambar adalah JPEG (jpg) dan PNG (png).
Video
format file untuk video adalah MP4 (mp4), MOV (mov), atau AVI (avi). MP4 umumnya
merupakan format yang paling kompatibel dengan platform media sosial
Audio
file untuk audio adalah MP3 (mp3) dan WAV (wav). MP3 memiliki ukuran file yang lebih kecil
tanpa mengorbankan kualitas yang signifikan. WAV digunakan untuk audio dengan kualitas
tinggi.
Dokumen Teks
PDF (pdf) dan DOC/DOCX (doc/docx).
Presentasi
format file adalah PPT/PPTX (ppt/pptx
Infografis
disajikan dalam format gambar seperti JPEG (jpg) atau PNG (png).
Manfaat Fungsi Platform
.
03 Tipe File Konten pada platform daring
21. 21
02
Media Sosial
Facebook: salin dan tempelkan tautan lengkap ke dalam kotak teks, tautan otomatis dikonversi
menjadi tautan yang dapat diklik.
Twitter: menggunakan "http://" atau "https://" dalam tweet yang dibuat.
Instagram: tautan di bio profil
Situs web dan Blog
tautan aktif menggunakan format HTML, contohnya menggunakan tag <a> dan menambahkan
atribut href dengan URL tujuan. Misalnya: <ahref=http://www.example.com>Tautan Situs
Organisasi</a>
Manfaat Fungsi Platform
.
03 Tautan aktif pada platform daring
22. 22
02
Customer engagement adalah suatu hubungan komunikasi atau interaksi yang terjalin antara para
pemilik kepentingan eksternal seperti customer dan pihak produsen atau perusahaan melalui berbagai
saluran.
Strategi mempromosikan engagement kepada organisasi melalui media sosial antara lain:
Konten Menarik
Gunakan konten untuk mengajukan pertanyaan kepada audiens agar memicu respons dan interaksi
Terlibat dalam percakapan, memberikan tanggapan yang bernilai, dan bangun hubungan dengan
pengguna.
Menyelenggarakan kontes atau giveaway untuk mendorong partisipasi dan keterlibatan pengguna.
Kolaborasi dengan Influencer
Promosi Engagement pada Organisasi
.
04
23. 23
02
Langkah-langkah dalam mengelola perencanaan konten:
1. Buat kalender konten yang mencakup jadwal publikasi konten dalam periode tertentu
2. Identifikasi tema dan isu terkini
3. Lakukan riset tentang preferensi dan minat audiens menggunakan fitur media sosial atau survei
4. Diversifikasi jenis konten
5. Tetapkan tujuan yang jelas untuk setiap konten yang dipublikasikan, misalnya, apakah untuk
meningkatkan kesadaran merek, menghasilkan lead, atau meningkatkan keterlibatan
6. Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat kinerja dan respon dari audiens.
7. Revisi dan tingkatkan perencanaan konten, lakukan eksperimen dengan ide-ide baru dan pelajari
efektifitasnya
Promosi Engagement pada Organisasi
.
04 Perencanaan Konten
24. 24
02
Postingan merupakan salah satu elemen penting dalam kegiatan pemasaran.
Posting dilakukan secara teratur dan pada jam yang tepat, tidak pada jam traffic sedang tinggi
Posting dilakukan secara rutin sehingga akan memunculkan brand awareness.
Promosi Engagement pada Organisasi
.
04 Post Selama Kegiatan Pemasaran
25. 25
02
Memantau keterlibatan organisasi dengan pelanggan sangat penting untuk memahami sejauh mana
interaksi dengan audiens dan bagaimana meresponsnya. Langkah yang dapat dilakukan:
1. Menganalisis media sosial
2. Meninjau komentar dan pesan
3. Melakukan survei dan beri umpan balik
4. Menganalisis web dan lalu lintas
5. Memantau ulasan dan Rating
6. Menganalisis Email dan Newsletter
7. Memonitor Brand Mentions
Keterlibatan Organisasi dengan Pelanggan
.
05 Pemantauan Aktivitas Pelanggan
26. 26
02
1. Menggunakan bahasa yang tepat, contohnya jika berkomunikasi dengan pelanggan secara
individu, menggunakan bahasa yang lebih personal dan ramah.
2. Mendengarkan dan berempati terhadap apa yang dikatakan pelanggan. Tunjukkan minat dan
perhatian terhadap kebutuhan atau masalah yang mereka hadapi.
3. Menanggapi dengan cepat permintaan, pertanyaan, atau keluhan pelanggan
4. Menjaga Kesantunan
5. Memberikan informasi yang jelas dan akurat. Hindari jargon teknis atau bahasa yang sulit
dipahami oleh pelanggan yang bukan ahli dalam bidang tersebut.
6. Gunakan Salam dan Penutup yang sesuai
7. Menjaga konsistensi merek
8. Memmerikan solusi yang memuaskan
9. Mengelola konflik dengan baik
10. Mengikuti etika bisnis
Keterlibatan Organisasi dengan Pelanggan
.
05 Komunikasi dengan Pelanggan secara Tepat dan Profesional
27. 27
02
1. Menanggapi dengan cepat
2. Tetap tenang dan professional
3. Mendengarkan dengan empati
4. Meminta klarifikasi atau informasi tambahan
5. Meminta maaf dan memberikan solusi
6. Menjaga komunikasi terbuka
7. Meninjau komplain dan komentar negatif sebagai informasi positif
8. Menjaga privasi pelanggan
9. Tetap positif dan berterima kasih
Keterlibatan Organisasi dengan Pelanggan
.
05 Prosedur Respon Komplain dan Komentar Negatif
28. 28
02
1. Meninjau kebijakan dan prosedur
2. Mengevaluasi masukan dengan adil
3. Mengkonfirmasi fakta terkait sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
4. Menerapkan proses penanganan yang tepat
5. Menjaga kerahasiaan dan privasi, masukan pelanggan diperlakukan secara rahasia dan hanya
diakses oleh pihak yang berwenang.
6. Memberikan tanggapan yang jelas dan transparan kepada pelanggan.
7. Melakukan tindak lanjut yang sesuai terhadap masukan pelanggan, sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang berlaku. Hal ini dapat meliputi pengawasan lebih lanjut, pelatihan tambahan, atau
tindakan disipliner terhadap personil terkait.
8. Berkomunikasi dengan pelanggan untuk memberikan pembaruan mengenai penanganan masukan
mereka.
9. Memberikan apresiasi atas masukan yang diberikan
10. Mengevaluasi masukan untuk perbaikan internal.
Keterlibatan Organisasi dengan Pelanggan
.
05 Masukan Pelanggan terhadap Personil Terkait