PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang konsep kebidanan dan praktik kebidanan yang sesuai dengan tugas dan wewenang bidan. Secara khusus, dibahas tentang definisi bidan, tugas bidan berdasarkan asuhan kebidanan dan di desa, wewenang bidan menurut peraturan pemerintah, serta praktik kebidanan yang sesuai dengan standar profesi.
Komunikasi & konseling dalam praktik kebidananeQhy
Dokumen ini membahas tentang komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan konsep dasar komunikasi termasuk tujuan, fungsi, jenis, komponen, sumber dan sasaran komunikasi. Dokumen ini juga membahas metode-metode komunikasi seperti informasi, persuasi, dan instruksi.
Lingkup praktik kebidanan meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, dan kesehatan masyarakat, yang dirinci lebih lanjut meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, keluarga berencana, dan kesehatan anak dan komunitas."
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang konsep kebidanan dan praktik kebidanan yang sesuai dengan tugas dan wewenang bidan. Secara khusus, dibahas tentang definisi bidan, tugas bidan berdasarkan asuhan kebidanan dan di desa, wewenang bidan menurut peraturan pemerintah, serta praktik kebidanan yang sesuai dengan standar profesi.
Komunikasi & konseling dalam praktik kebidananeQhy
Dokumen ini membahas tentang komunikasi dan konseling dalam praktik kebidanan. Secara singkat, dokumen ini menjelaskan konsep dasar komunikasi termasuk tujuan, fungsi, jenis, komponen, sumber dan sasaran komunikasi. Dokumen ini juga membahas metode-metode komunikasi seperti informasi, persuasi, dan instruksi.
Lingkup praktik kebidanan meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, dan kesehatan masyarakat, yang dirinci lebih lanjut meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, keluarga berencana, dan kesehatan anak dan komunitas."
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kewirausahaan dalam bidang kebidanan, meliputi bidan praktik mandiri, inovasi pelayanan kebidanan, dan pelayanan kebidanan unggulan. Persyaratan untuk menjadi bidan praktik mandiri antara lain memiliki pendidikan minimal DIII Kebidanan, SIPB, tempat dan peralatan praktik yang memenuhi standar. Kewajiban bidan praktik mandiri meliputi memberikan pelayanan yang berkualitas, merujuk kasus yang tidak dapat dit
Ada 4 standar utama profesi bidan, yaitu:
1. Standar pelayanan bidan
2. Standar praktik bidan
3. Standar pendidikan bidan
4. Standar pendidikan berkelanjutan bidan
Standar kompetensi bidan mencakup 9 bidang utama keahlian, meliputi asuhan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, keluarga berencana, gangguan reproduksi, hingga kesehatan komunitas sesuai budaya lokal. Kompetensi inti meliputi pemberian perawatan kesehatan yang bermutu tinggi pada setiap tahapan kehidupan reproduksi wanita.
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananUFDK
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan oleh bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dokumen menjelaskan bahwa pengambilan keputusan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fisik, emosional, rasional, dan lingkungan sosial. Dokumen juga membahas pentingnya informed choice dan informed consent dalam memberikan pilihan kepada pasien secara etis.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penerapan manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan bayi serta mengambil tindakan perbaikan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada berbagai kelompok pasien mulai dari remaja putri, wanita pranikah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, balita, wanita menopause, wanita dengan gangguan reproduksi, dan pelayanan KB serta efek samping berbagai metode KB.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kinerja bidan melalui penggunaan indikator kinerja. Indikator kinerja digunakan untuk mengukur kinerja bidan klinis dan manajerial serta merupakan variabel untuk mengukur perubahan kualitas pelayanan kebidanan. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip dan strategi peningkatan kinerja bidan.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Pemeriksaan vulva dan perineum harus dilakukan setelah persalinan untuk mendeteksi adanya robekan. Jahitan harus dilakukan dengan benar untuk merepair luka robekan dengan mengekspos jalan lahir dan merekonstruksi jaringan yang rusak.
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu sri wahyuni
CONTOH TEKNOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU
Fetal Doppler
Merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik.
Staturmeter
Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai kebagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.
Pendeteksi Denyut Jantung
Alat ini adalah alat yang di fungsikan atau di gunakan untuk mendeteksi denyut nadi jantung produk kesehatan ini memiliki berat 33 gram, alat ini berasal dari jepang dan telah berkembang di jepang awal desember tahun 2009 lalu,alat ini bisa dikoneksikan menggunakan kabel USB dan mempunyai layer ekstra yang dapat menyimpan atau merekam data hasil pemindaian
Pendeteksi Tekanan Darah
Fungsi alat ini juga masih sama alat ini biasanya juga di gunakan untuk mendeteksi tekanan darah dari pasien.
Breast Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
Breast Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
6. Lingkar lengan ibu hamil
Pada umumnya digunakan dirumah bersalin yang kegunaannya untuk mengetahui keadan gizi ibunya.
Reflek Hammer/Reflek Patella
Jenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki
Torniquet
alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengambilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan tangan saat akan dilakukan pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah didengar
Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008Anggit T A W
Dokumen ini memberikan pedoman program perencanaan dan pencegahan komplikasi dengan menggunakan stiker untuk memudahkan identifikasi pasien rawat inap yang berisiko tinggi mengalami komplikasi. Pedoman ini membahas tahapan identifikasi pasien, penggunaan stiker, dan evaluasi program untuk mencegah terjadinya komplikasi selama perawatan di rumah sakit.
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kewirausahaan dalam bidang kebidanan, meliputi bidan praktik mandiri, inovasi pelayanan kebidanan, dan pelayanan kebidanan unggulan. Persyaratan untuk menjadi bidan praktik mandiri antara lain memiliki pendidikan minimal DIII Kebidanan, SIPB, tempat dan peralatan praktik yang memenuhi standar. Kewajiban bidan praktik mandiri meliputi memberikan pelayanan yang berkualitas, merujuk kasus yang tidak dapat dit
Ada 4 standar utama profesi bidan, yaitu:
1. Standar pelayanan bidan
2. Standar praktik bidan
3. Standar pendidikan bidan
4. Standar pendidikan berkelanjutan bidan
Standar kompetensi bidan mencakup 9 bidang utama keahlian, meliputi asuhan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, keluarga berencana, gangguan reproduksi, hingga kesehatan komunitas sesuai budaya lokal. Kompetensi inti meliputi pemberian perawatan kesehatan yang bermutu tinggi pada setiap tahapan kehidupan reproduksi wanita.
Pengambilan Keputusan Dalam Pelayanan KebidananUFDK
Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan oleh bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dokumen menjelaskan bahwa pengambilan keputusan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti fisik, emosional, rasional, dan lingkungan sosial. Dokumen juga membahas pentingnya informed choice dan informed consent dalam memberikan pilihan kepada pasien secara etis.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penerapan manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan bayi serta mengambil tindakan perbaikan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada berbagai kelompok pasien mulai dari remaja putri, wanita pranikah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, balita, wanita menopause, wanita dengan gangguan reproduksi, dan pelayanan KB serta efek samping berbagai metode KB.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kinerja bidan melalui penggunaan indikator kinerja. Indikator kinerja digunakan untuk mengukur kinerja bidan klinis dan manajerial serta merupakan variabel untuk mengukur perubahan kualitas pelayanan kebidanan. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip dan strategi peningkatan kinerja bidan.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Pemeriksaan vulva dan perineum harus dilakukan setelah persalinan untuk mendeteksi adanya robekan. Jahitan harus dilakukan dengan benar untuk merepair luka robekan dengan mengekspos jalan lahir dan merekonstruksi jaringan yang rusak.
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu sri wahyuni
CONTOH TEKNOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU
Fetal Doppler
Merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik.
Staturmeter
Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai kebagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.
Pendeteksi Denyut Jantung
Alat ini adalah alat yang di fungsikan atau di gunakan untuk mendeteksi denyut nadi jantung produk kesehatan ini memiliki berat 33 gram, alat ini berasal dari jepang dan telah berkembang di jepang awal desember tahun 2009 lalu,alat ini bisa dikoneksikan menggunakan kabel USB dan mempunyai layer ekstra yang dapat menyimpan atau merekam data hasil pemindaian
Pendeteksi Tekanan Darah
Fungsi alat ini juga masih sama alat ini biasanya juga di gunakan untuk mendeteksi tekanan darah dari pasien.
Breast Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
Breast Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
6. Lingkar lengan ibu hamil
Pada umumnya digunakan dirumah bersalin yang kegunaannya untuk mengetahui keadan gizi ibunya.
Reflek Hammer/Reflek Patella
Jenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki
Torniquet
alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengambilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan tangan saat akan dilakukan pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah didengar
Buku Pedoman P4K (Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) 2008Anggit T A W
Dokumen ini memberikan pedoman program perencanaan dan pencegahan komplikasi dengan menggunakan stiker untuk memudahkan identifikasi pasien rawat inap yang berisiko tinggi mengalami komplikasi. Pedoman ini membahas tahapan identifikasi pasien, penggunaan stiker, dan evaluasi program untuk mencegah terjadinya komplikasi selama perawatan di rumah sakit.
Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai pentingnya Standard Operating Procedure (SOP) dan cara menyusun SOP yang efektif dan sistematis, mulai dari mengumpulkan informasi, menentukan format, menyusun uraian prosedur, hingga melengkapi kepala SOP.
Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) Sesuai KPI (SOP Base on KPI)M. Rojana Hamdan
Standard Operating Procedures (SOP) adalah
suatu paket proses kerja dengan langkahlangkah
yang di-standar-kan dan harus diikuti
agar tujuan perusahaan/ organisasi dapat
tercapai.
SOP yang ideal harus menunjang kesuksesan dalam pencapaian KPI agar Tupoksi tercapai dan Tujuan Perusahaan / organisasi pun tercapai.
SOP (Standar Operasional Prosedur) adalah pedoman langkah demi langkah yang disusun oleh organisasi untuk membantu karyawan melakukan operasi rutin secara efektif dan konsisten. SOP bertujuan untuk mencapai efisiensi, kualitas output, dan keseragaman kinerja serta mengurangi kegagalan pemenuhan peraturan. Dokumentasi SOP merupakan bagian penting dari sistem manajemen mutu suatu organisasi.
1) Mohamad Rojana Hamdan adalah konsultan SOP yang berpengalaman di beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan.
2) Standard Operating Procedure (SOP) adalah pedoman kerja yang distandarkan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
3) Menyusun SOP membantu meningkatkan kinerja, akuntabilitas, dan konsistensi proses kerja di organisasi.
MMIK 3 membahas manajemen mutu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Materi utamanya meliputi mutu pelayanan, standar, prosedur, daftar tilik, akreditasi rumah sakit, dan manajemen rekam medis. Tujuannya adalah memastikan pelayanan memenuhi standar kualitas dan meningkatkan kepuasan pasien.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mata pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran yang membahas pengertian, simbol-simbol, jenis, prinsip dan teknik penyusunan Prosedur Operasi Standar. (2) Materi ajar meliputi pengertian prosedur dan SOP, manfaat SOP, tujuan dan fungsi SOP, serta simbol-simbol yang digunakan
Rangkuman dokumen RPP ini adalah:
Dokumen ini berisi rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mata pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran tentang pengertian, simbol-simbol, jenis, prinsip dan teknik penyusunan POS. Tujuannya agar siswa dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut dengan menunjukkan perilaku ilmiah. Materi ajarannya mencakup pengertian prosedur dan POS serta simbol-simbol yang
SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu. Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, format dan proses penyusunan SOP agar dilaksanakan dengan efektif dan konsisten.
Dokumen tersebut membahas tentang simbol-simbol yang digunakan dalam flowchart beserta penjelasan dan contoh penggunaannya. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan pembuatan flowchart, tahapan penyusunan SOP, dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menyusun dan menerapkan SOP di lingkungan perkantoran.
W2 LA1 Check Component Drawing Development Minggu 2Jepree Ibrahim
Dokumen tersebut memberikan definisi dan maklumat mengenai Standard Operating Procedure (SOP) untuk melakukan pemeriksaan komponen lukisan. Ia menjelaskan tujuan SOP untuk memastikan proses berjalan dengan selamat dan berkualiti tinggi serta mengikut langkah-langkah yang ditetapkan."
2. Latar belakang
• Undang-undang No 36 th 2009
tentang Kesehatan Pasal 24.
• Tenaga kesehatan harus memenuhi
ketentuan Kode Etik, Standar profesi,
Hak pengguna pelayanan kesehatan ,
standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional
3. • Undang-undang No 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Pasal 3
• Penyelenggaraan rumah sakit Bertujuan :
Meningkatkan mutu dan mempertahankan
Standar Pelayanan Rumah Sakit
4. PERUDANGAN TERKAIT DENGAN
PELAYANAN KEBIDANAN
• Undang-undang kesehatan no 36 tahun 2009,
• Undang-undang rumah sakit no 44 tahun
2009,
• Undang-Undang No 25 tahun 2009 tentang
pelayanan publik.
• Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang
keterbukaan informasi publik,
• Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenaga Kerjaan,
• Undang-undang No. 23 tahun 2002, tentang
perlindungan anak,
• Undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang Hak
azazi manusia,
• Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen,
5. Kepmenkes dalam Pelayanan
kebidanan
• PP no 9/2010 tentang Tunjangan jabatan Fungsional
Bidan
• Permenpan no 01/2008 tentang Jabatan fungsional
Bidan dan Angka Kreditnya
• Kepmenkes 938/2007 tentang Standar asuhan
kebidanan
• Kepmenkes 229/2010 tentang Pedoman Asuhan
Kebidanan para Perimenopause
• Kepmenkes 230/2010 tentang Pedoman rawat gabung
Ibu dan Bayi
• Permenkes 1464/2010 tentang Izin dan
penyelenggaraan partik Bidan
• Permenkes 28/2017 tentang Izin dan penyelenggaraan
partik Bidan
6. Kebijakan Kemenkes terkait
pelayanan kebidanan
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 284/Menkes/SK/III/2004 tentang Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)
• Keputusan Menteri Kesehatan R.I nomor
450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu
Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 836/Menkes/SK/VI/2005 tentang pedoman
Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
di Rumah Sakit dan Puskesmas (PMK)
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 603/Menkes/SK/VII/2008 tentang
pemberlakuan Pedoman Pelaksanaan Rumah Sakit
Sayang Ibu dan Bayi
• Kepmenkes n0 2562/2011 tentang Juknis Jampersal
7.
8. PENGERTIAN STANDAR
• Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu
yang dibakukan termasuk tata cara dan metode
yang disusun berdasarkan konsesus semua
pihak yang terkait dengan memperhatikan
syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan
datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000).
10. 4 Ketentuan Standar
• Harus tertulis dan dapat diterima pada suatu
tingkat praktek, mudah dimengerti oleh para
pelaksananya.
• Mengandung komponen struktur (peraturan-
peraturan), proses (tindakan/actions) dan hasil
(outcomes)
• Standar dibuat berorientasi pada pelanggan, staf
dan sistem dalam organosasi
• Standar harus disetujui atau disahkan oleh yang
berwenang
12. STANDAR STRUKTUR
• Sama dengan standar input/masukan
meliputi:
▫ Filosofi dan objektif
▫ Organisasi dan administrasi
▫ Kebijakan dan peraturan
▫ Staffing dan pembinaan
▫ Deskripsi pekerjaan (fungsi tugas dan tanggung
jawab setiap posisi klinis)
▫ Fasilitas dan peralatan
13. STANDAR PROSES
Mencakup
▫ Fungsi tugas, tanggung jawab, dan akuntabilitas
▫ Manajemen kinerja klinis
▫ Monitoring dan evaluasi kinerja klinis
14. STANDAR OUTCOMES
• berfokus pada asuhan pasien yang prima,
meliputi :
▫ Kepuasan pasien
▫ Keamanan pasien
▫ Kenyamanan pasien
15.
16. PENGERTIAN
• Protap/SOP merupakan tatacara atau tahapan
yang harus dilalui dalam suatu proses kerja
tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang
berwenang atau yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat penampilan atau
kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien. (Depkes
RI, 1995)
17. PENGERTIAN SOP
• Standar Operasional Prosedur (SOP)
merupakan suatu pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga
fungsi dan alat penilaian kinerja instansi
pemerintah berdasarkan indikator-indikator
teknis, administratif dan prosedural sesuai tata
kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit
kerja yang bersangkutan. Menurut Tjipto Atmoko
(2011)
18. Tujuan
• Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat
kinerja petugas atau tim dalam organisasi atau
unit.
• Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi
tiap-tiap posisi dalam organisasi
• Memperjelas alur tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari petugas terkait.
• Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek
atau kesalahan administrasi lainnya.
• Untuk menghindari kegagalan/kesalahan,
keraguan, duplikasi dan inefisiensi
19. FUNGSI
Memperlancar tugas petugas atau tim.
Sebagai dasar hukum bila terjadi
penyimpangan
Mengetahui dengan jelas hambatan-
hambatannya dan mudah dilacak
Mengarahkan petugas untuk sama-sama
disiplin dalam bekerja
Sebagai pedoman dalam melaksanakan
pekerjaan rutin
22. Tips
• Selalu bayangkan siapa pengguna SOP
• Sebelum mulai menulis, putuskan apa tujuan dari
prosedur tsb
• Gunakan prinsip “Ceritakan apa yg akan Anda ceritakan,
kemudian ceritakan”
• Buatlah sebuah panduan sebelum menulis SO (buat
daftar topik yg harus dibicarakan, kemudian
kelompokkan)
• Jelas dan ringkas: hindari kalimat yg panjang
• Komplit: semua informasi penting yg digunakan untuk
menjalankan kegiatan
• Obyektif: berisikan fakta, bukan pendapat
• Koheren: menunjukan alur dan urutan langkah utk
menjalankan kegiatan
23. Prinsip Menyusun SOP:
• Bentuk tim penyusun dengan memperhatikan tujuan
yang hendak dicapai
• Pertimbangkan prosedur dalam suatu kesatuan yang
utuh yang terdiri kesimpulan beberapa prosedur yang
lebih kecil (terutama bila prosedur tersebut cukup
panjang, dibagi-bagi, misal tahap persiapan, tahap
kegiatan awal, tahap akhir tahap evaluasi)
• Menyusun SOP sebelum melaksanakan suatu kerja baru
• Tinjau kepustakaan, info yang relevan, dan mendukung
prosedur penyusunan SOP
24. • Minta masukan dari staf dan petugas terkait
• Tetapkan SOP/Protap sebagai pedoman yang harus
dilaksanakan
• Tetapkan hasil yang diharapkan
• Buat daftar peralatan fasilitas yang diperlukan
• Tetapkan siapa yang berwenang melaksanakan SOP
• Tetapkan indikasi dan kontra indikasi SOP serta
garis bawahi resiko dan hal-hal yang perlu
diwaspadai.
25. • Susun langkah-langkah berdasarkan logika,
efisien dan aman
• Buat bagan alur atau mekanisme untuk
mempermudah pemahaman uraian langkah-
langkah
• Buat sistem penomoran SOP / Protap
• Tulis SOP dengan :
▫ menggunakan bahasa yang mudah dimengerti,
istilah yang konsisten
▫ menyusun kata-kata sederhana dan sependek
mungkin
▫ menggunakan bahasa yang positif
26. • Uji coba SOP untuk mengetahui kemudahan
pemahaman dan pemakaiannya
• Sempurnakan SOP setelah uji coba
• Bakukan SOP oleh pimpinan institusi
• Sosialisasikan SOP
• Revisi SOP sesuai kebutuhan dan perkembangan
IPTEK
27. Teknik Membuat Pertanyaan Dasar
• Apa sebenarnya yang
dikerjakan dan mengapa?
TUJUAN
• Dimana saja dilakukan dan
mengapa?
TEMPAT
• kapan dilakukan dan
mengapa waktu itu?
URUTAN
• siapa yang melakukan dan
mengapa oleh dia?
PETUGAS
• metode apa yang dipakai dan
mengapa dengan cara itu?
CARA
28. Menyusun Prosedur atau Pelaksanaan Kegiatan
• Prosedur atau pelaksanaan disusun berdasarkan
atas hasil pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas
(flow of work) yang menggambarkan suatu
kegiatan yang terbagi habis sehingga tercapai
kepuasan kerja dan tercapainya tujuan.
30. PENERAPAN SOP KEBIDANAN DI SUATU WILAYAH/DAERAH
PERLU DIIKUTI DENGAN
Dukungan dan
kebijakan Nasional
Aksi lokal
Keterlibatan seluruh
stakeholders utama
Pengujian di wilayah-wilayah
terpilih “lesson learn”
Dikembangkan ke wilayah
lain
31. Format SOP
1. Nama Judul
2. Pengertian
3. Tujuan
4. Kebijakan
5. Referensi
6. Prosedur/ Lamgkah2
7. Flowchart / Bagan Alir
8. Hal yang perlu di perhatikan
9. Unit terkait
10.Dokumen terkait
11. Rekaman historis perubahan
32. Flowchart : diagram alir
• menggambarkan sebuah algoritma yang
terstruktur dan mudah dipahami oleh
orang lain
• Diagram alir ini akan menunjukkan alur di
dalam program secara logis
• Diagram alir ini selain dibutuhkan sebagai
alat komunikasi dan dokumentasi
33. Flowchart : diagram alir
• Diagram alir digambarkan dengan orientasi
dari atas ke bawah
• Setiap kegiatan dalam diagram alir dinyatakan
secara eksplisit
• Setiap diagram alir harus dimulai dari satu
Start dan berakhir pada satu atau lebih
Terminal/ Akhir
• Gunakan penguhubung (Connector) dengan
label untuk menunjukkan keterhubungan
antar path terputus/terpotong: misalnya ganti
halaman.