Secara umum lobi berarti mempengaruhi pihak-pihak yang berwenang membuat kebijakan publik agar memperhatikan, mendukung, dan mengambil tindakan terhadap sebuah isu yang sedang dibicarakan dalam masyarakat.
Salam Penulis : Trisna Bagus Firmansyah,
Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jangan lupa like dan Share, berbagi ilmu tidak akan mengurangi ilmu kita kok :)
SUPPOSITORIA adalah sedian padat yang digunakan melalui dubur, berbentuk torpedo dapat melunak atau meleleh pada suhu tubuh.
Menurut FI ( IV ) SUPPOSITORIA adalah sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra, umumnya meleleh melunak atau larut pada suhu tubuh.
Adapun tujuan penggunaan dari sediaan suppositoria ada 2 yaitu :
Lokal (untuk memudahkan defekasi (gliserin suppositoria, bisakodil suppo), mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid (antibakteri basilla bentuk uretral), antihaemoroid, mengandung anestesi lokal, vasokontriktor adstringen, analgesik, emolien).
Sistemik (Aminofilin dan Teofilin untuk obat asma, Chlorpromazin untuk antimuntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk anagetik antipiretik)
Secara umum lobi berarti mempengaruhi pihak-pihak yang berwenang membuat kebijakan publik agar memperhatikan, mendukung, dan mengambil tindakan terhadap sebuah isu yang sedang dibicarakan dalam masyarakat.
Salam Penulis : Trisna Bagus Firmansyah,
Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jangan lupa like dan Share, berbagi ilmu tidak akan mengurangi ilmu kita kok :)
SUPPOSITORIA adalah sedian padat yang digunakan melalui dubur, berbentuk torpedo dapat melunak atau meleleh pada suhu tubuh.
Menurut FI ( IV ) SUPPOSITORIA adalah sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra, umumnya meleleh melunak atau larut pada suhu tubuh.
Adapun tujuan penggunaan dari sediaan suppositoria ada 2 yaitu :
Lokal (untuk memudahkan defekasi (gliserin suppositoria, bisakodil suppo), mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid (antibakteri basilla bentuk uretral), antihaemoroid, mengandung anestesi lokal, vasokontriktor adstringen, analgesik, emolien).
Sistemik (Aminofilin dan Teofilin untuk obat asma, Chlorpromazin untuk antimuntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk anagetik antipiretik)
4. Water Chemistryx_pH, CO2 & Alkalinitas.ppsxMuhRifaldhi1
Artikel ini membahas pentingnya mengakui tindakan konservasi berbasis area yang efektif selain Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di Indonesia. Artikel ini juga membahas beberapa contoh tindakan konservasi berbasis area yang efektif, seperti sasi dan MPA (Marine Protected Area), serta tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi tersebut. Artikel ini juga membahas pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam tindakan konservasi dan pentingnya memperhatikan aspek sosial dan ekonomi dalam implementasi tindakan konservasi.
Penulis berpendapat bahwa meskipun MPA penting untuk konservasi laut, namun bukan satu-satunya alat yang efektif. Tindakan lain, seperti konservasi berbasis masyarakat dan sistem pengelolaan tradisional, juga telah berhasil dalam melestarikan ekosistem laut di Indonesia. Para penulis memberikan contoh OECM yang berhasil, seperti sistem sasi laut di Maluku Tenggara Barat dan sistem panglima laut di Pulau Weh.
Artikel ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan tindakan konservasi laut yang efektif di Indonesia, seperti kurangnya pendanaan, penegakan hukum yang lemah, dan konflik antara tujuan konservasi dan mata pencaharian lokal. Para penulis menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi dan menemukan solusi yang seimbang antara tujuan konservasi dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
Ppt skripsi
1. Proposal Penelitian LOGO
EFEKTIVITAS DAUN KETAPANG
(Terminalia catappa) DALAM MENURUNKAN
DERAJAT KEASAMAN (pH), COD, DAN
FOSFAT AIR LIMBAH BUANGAN LAUNDRY
Rahmi Mulyani Agus (70200110083)
2. LOGO
Rumusan Masalah
Bagaimana efektifitas pengunaan daun ketapang (Terminalia
catappa) dalam menurunkan derajat keasaman (pH),
1 COD, dan Fosfat air limbah buangan laundry?
2
Bagaimana pengaruh berat (gram) daun ketapang (Terminalia
catappa) terhadap penurunan derajat keasamaan (pH),
COD, dan Fosfat air limbah buangan laundry?
3. LOGO
Tujuan Penelitian
Tujuan umum tujuan khusus tujuan khusus
Mengetahui
besar pengaruh
jumlah daun
ketapang yang
digunakan
dengan
keefektifannya
dalam
menurunkan
derajat
keasaman (pH)
www.themegallery.com
Mengetahui efektivitas
daun ketapang dalam
menurunkan pH, COD,
dan Fosfat air limbah
buangan laundry
untuk mengetahui,
mengkaji,
mendeskripsikan,
dan menganalisis,
secara mendalam
tentang efektifitas
daun ketapang
(Terminalia
catappa.) dalam
menurunkan
derajat keasaman
(pH) air limbah
buangan laundry.
8. LOGO
PEMBAHASAN
pH
Setelah analisis korelasi bivariat diperoleh nilai sig 2 tailed
=0,031. Persyaratan untuk data normal sebelum analisis regresi
adalah nilai sig 2 tailed <0,25. Dapat dikatakan bahwa data nilai
pH terdistribusi normal.
Dalam analisis regresi linear dikenal persamaan Y’ = a + bX,
dimana Y’ adalah perkiraan, a adalah konstanta dan b adalah
koefisien. Dari analisis regresi dengan SPSS 21 diperoleh nilai
persamaan regresi sebagai berikut:
Y’ = a + bX
Y’ = 10,493 + (-0,039)X
Y’ = 10,493 - 0,039X
www.themegallery.com
9. LOGO
Konstanta sebesar 10,493 artinya jika jumlah daun ketapang yang
digunakan (X) adalah 0 gr, maka derajat keasaman air limbah
buangan laundry adalah 10,493.
Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara
jumlah daun ketapang yang digunakan dengan derajat keasaman
air limbah buangan laundry. Dengan kata lain, terjadi hubungan
yang berkebalikan, jika jumlah daun ketapang yang digunakan
bertambah, maka derajat keasaman (pH) menurun. Koefisien
regresi variabel jumlah daun ketapang (X) sebesar -0,039, artinya
tiap penambahan jumlah daun ketapang sebesar 1 gr, maka terjadi
penurunan nilai derajat keasaaman (pH) sebesar 0,039.
www.themegallery.com
10. LOGO
Nilai R menggambarkan kuat hubungan antara penurunan derajat
keasaman (pH) pada air limbah buangan laundry dengan
pemberian daun ketapang. Diperoleh nilai R= 0,969. Sehingga
presentase kuat hubungannya adalah 96,9 %, dan dapat
dikategorikan sangat kuat.
Untuk mengetahui presentase pengaruh pemberian daun ketapang
terhadap penurunan derajat keasaman (pH) air limbah buangan
laundry, dihitung dengan koefisien determinasi yang dirumuskan
dengan R-square, diperoleh nilai R-square adalah 0,939. Sehingga
presentase pengaruh pemberian daun ketapang sebesar 93,9%.
Artinya, nilai rata-rata penurunan derajat keasaman (pH) 93,9%
dipengaruhi oleh jumlah daun ketapang yang diberikan, sedangkan
6,1% nya dipengaruhi oleh faktor lain.
www.themegallery.com
11. LOGO
COD
Setelah perlakuan dengan daun ketapang selama 1x24 jam,
angka COD menurun pada semua sampel, baik kelompok
control maupun kelompok perlakuan. Hasil pengukuran COD
yang diperoleh adalah 1913,6 dimana angka ini masih sangat
tinggi. Karena hasil yang diperoleh bernilai sama pada
kelompok control dan kelompok perlakuan, maka dari analisis
korelasi diperoleh nilai kekuatan korelasiya (r) = 0. Artinya tidak
ada hubungan antara penambahan daun ketapang dengan
penurunan nilai COD. Penurunan itu dipengaruhi oleh fakor lain.
www.themegallery.com
12. LOGO
Sihaloho (2008) menjelaskan bahwa dalam air limbah, nilai COD
cenderung tinggi karena banyaknya senyawa kimia yang dapat
dioksidasi. Untuk itu semakin banyak senyawa kimia yang
terkandung, maka semakin banyak oksigen yang diperlukan.
Mardiyah (2008) menyebutkan bahwa daun ketapang dapat
mengadsorbsi kadar COD, tapi tidak menggumpalkannya. Hasil
penelitian oleh Mardiyah (2008) juga menjelaskan bahwa
kandungan zat dalam ketapang tidak menurunkan kadar COD air
limbah. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa adsorbsi kadar COD
dipengaruhi oleh luas perrmukaan daun ketapang, bukan zat yang
terkandung di dalamnya
Dari penelitian-penelitian tersebut diketahui bahwa yang bisa
memengaruhi tingginya kadar COD adalah kandungan senyawa
kimia air liimbah, dan kemampuan daun dalam mengadsobsi COD.
Sementara adsorbsi dipengaruhi oleh molekul-molekul organik
terlarut dan luas pori permukaan adsorben (Kasam dkk., 2005).
www.themegallery.com
13. LOGO
Sementara itu, Musyawarah (2011) menjelaskan bahwa di dalam
limbah cair buangan laundry terdapat surfaktan yang bersifat
anionik dan ionik, dimana sifat ionik berkaitan erat dengan ikatan
polar dalam suatu senyawa. Sehingga keberadaan zat bersifat ionik
ini memengaruhi adsorbsi.
Hudori (2008) menyebutkan bahwa air limbah yang dihasilkan dari
proses laundry memiliki variasi kandungan yang bervariasi, menurut
kotoran yang melekat pada pakaian. Sehingga perbedaan molekul
dari tiap-tiap kotoran yang larut dalam air limbah buangan laundry
juga memengaruhi adsorbsi.
Adanya hal yang dapat memengaruhi terjadinya adsorpsi tersebut
menyebabkan pemberian daun ketapang tidak berpengaruh
terhadap penurunan kadar COD. Namun, karena keterbatasan
dalam penelitian, maka adsorpsi bukan menjadi objek kajian dalam
penelitian ini.
www.themegallery.com
14. LOGO
Fosfat
Persyaratan untuk data normal sebelum analisis
regresi adalah nilainya sig 2 tailed <0,25. Nilai sig 2
tailed = 0,931. Artinya bisa dilakukan uji regresi.
Dalam analisis regresi linear dikenal persamaan Y’ =
a + bX, dimana Y’ adalah perkiraan, a adalah
konstanta dan b adalah koefisien. Dari analisis
regresi dengan SPSS 21 diperoleh nilai persamaan
regresi sebagai berikut:
Y’ = a + bX
Y’ = 0,816 + 0,014X
www.themegallery.com
15. LOGO
Konstanta sebesar 0,816 artinya jika jumlah daun ketapang yang
digunakan (X) adalah 0 gr, maka kandungan fosfat air limbah
buangan laundry adalah 0,816 mg/L.
Koefisien bernilai positif arttinya terjadi hubungan positif antara
jumlah daun ketapang yang digunakan dengan kandungan fosfat air
limbah buangan laundry. Dengan kata lain, terjadi hubungan
searah, jika jumlah daun ketapang yang digunakan bertambah,
maka kandungan fosfat juga meningkat. Koefisien regresi variabel
jumlah daun ketapang (X) sebesar 0,014, artinya tiap penambahan
jumlah daun ketapang sebesar 1 gr, maka terjadi peningkatan
kandungan fosfat sebesar 0,014.
www.themegallery.com
16. LOGO
diperoleh nilai kandungan fosfat control turun menjadi 0,76 dari nilai
seemula yakni 0,95. Artinya ada pengaruh lain yang menyebabkan
penurunan fosfat. Karena nilai fosfat menurun dengan sendirinya.
Namun, setelah penambahan ketapang, kandungan fosfat justru
meningkat. Untuk itu, perlu diketahui kuat hubungan atau besar
pengaruh pemberian daun ketapang terhadap peningkatan
kandungan fosfat. nilai R menggambarkan kuat hubungan
peningkatan kandungan fosfat pada air limbah buangan laundry
dengan pemberian daun ketapang. Diperoleh nilai R= 0,907.
Sehingga presentase kuat hubungannya adalah 90,7 %, dan
dikategorikan sangat kuat.
diperoleh nilai R-square adalah 0,823. Sehingga presentase
pengaruh pemberian daun ketapang sebesar 82,3%. Artinya, nilai
rata-rata peningkatan fosfat 82,3% dipengaruhi oleh jumlah daun
ketapang yang diberikan, sedangkan 17,7% nya dipengaruhi oleh
faktor lain.
www.themegallery.com
17. LOGO
Penelitian yang telah dilakukan oleh Khasanuddin (2013)
menunjukkan terdapat penggaruh antara pH dan Fosfat pada
perairan. Sedangkan Masduqi (2004) mengatakan bahwa bila nilai
pH mendekati basa, maka kandungan fosfat cenderung tinggi.
Musyawarah (2011) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa Fosfat
akan terurai pada keadaan hidrolisis di bawah kondisi alkalin, tapi
perubahan tidak terjadi pada kondisi asam (3,5-4,0). Untuk
membuktikan hal tersebut maka perlu untuk menganalisis
hubungan pH dengan kandungan fosfat. Untuk itu, dilakukan
analisis korelasi dengan spss 21.
Diperoleh nilai R= 0,155, artinya hubungan antara pH dengan
kandungan fosfat sangat lemah (semakin nilai r mendekati 1 atau -1
maka kekuatan hubungan semakin kuat) dengan nila R-square
sebesar 0,024, artinya perubahan nilai pH hanya berpengaruh 2,4%
terhadap peningkatan nilai fosfat dalam penelitian ini.
www.themegallery.com
18. LOGO
Fosfat dalam larutan air memiliki kekuatan ionik rendah
memungkinkan untuk membentuk ikatan kompleks dengan polimer
lainnya, khususnya protein dan asam (Musyawarah, 2011). Seperti
diketahui bahwa dalam daun ketapang terdapat berbagai asam
organik, dimana reaksi sederhana fosfat dengan berbagai macam
asam dapat menyebabkan penurunan kadar fosfat akibat
penguraian menjadi senyawa lain, seperti asam fosfat atau malah
menbentuk senyawa fosfat lain, bergantung pada jenis asam dan
jenis fosfat yang bereaksi (Musyawarah, 2011)
Hal ini yang mungkin memengaruhi perubahan-perubahan nilai
fosfat pada air limbah laundry yang diberi perlakuan daun ketapang.
Namun, karena keterbatasan penelitian, maka jenis asam dari daun
ketapang dan jenis fosfat dalam air limbah lauundry yang bereaksi
bukan menjadi objek dalam penelitian ini.
www.themegallery.com
19. LOGO
KESIMPULAN
pemberian daun ketapang efektif dalam menurunkan nilai derajat
keasaman (pH) yang dibuktikan dengan nilai koefisien regresi
bernilai negatif, tapi tidak efektif dalam menurunkan COD
(dibuktikan oleh nilai R = 0) dan kandungan fosfat (dibuktikan oleh
nilai koefisien regresi bernilai positif) dalam air limbah laundry.
Pemberian daun ketapang besar pengaruhnya terhadap penurunan
pH air limbah buangan laundy. Hal ini dibuktikan oleh hasil analisis
korelasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata penurunan derajat
keasaman (pH) 93,9% dipengaruhi oleh jumlah daun ketapang yang
diberikan, sedangkan 6,1% nya dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk
nilai COD, variasi jumlah daun ketapang tidak mempengaruhi
perubahan nilai COD pada air limbah laundry. Sedangkan pada
kandungan fosfat, pemberian daun ketapang juga mempengaruhi
peningkatan fosfat. Nilai rata-rata peningkatan fosfat 82,3%
dipengaruhi oleh jumlah daun ketapang yang diberikan, sedangkan
17,7% nya dipengaruhi oleh faktor lain.
www.themegallery.com
20. LOGO
IMPLIKASI PENELITIAN
Penggunaan daun ketapang dalam pengolahan limbah dapat
digunakan pada limbah dengan derajat keasaman tinggi (pH basa),
namun dengan kandungan fosfat yang rendah. Kandungan asam
organik dalam daun ketapang mampu menurunkan pH air limbah
buangan laundry tapi juga meningkatkan kadar fosfat dalam air
limbah, sehingga sebaiknya bila menggunakan alternatif daun
ketapang dalam pengolahan limbah cair yang mengandung fosfat
yang tinggi, sebaiknya diiringi dengan perlakuan lain yang mampu
mendegradasi fosfat, misalnya dengan memanfaatkan bahan kimia
atau mikroba tertentu.
Diharapkan hasil penelitian ini hendaknya menjadi suatu landasan
bagi penelitian serupa dan pengembangan penelitian ini sangat
diharapkan di masa yang akan datang, baik dari segi perlakuan
(menurut variasi jenis, media, volume, berat) maupun parameter uji
(COD, fosfat, pH, DO) sehingga pengaruh pemberian daun
ketapang terhadap parameter lain bisa diketahui.
www.themegallery.com
21. www.themegallery.com LOGO
KASIH
“Belajar itu seperti berlari, bila letih
berjalanlah. Jangan berhenti. Bergeraklah
meski harus merangkak” –RMA-TERIMA