2. Pengertian Perilaku Konsumen
1. Kotler dan Keller
Perilaku konsumen merupakan ilmu tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi untuk memilih, membeli, menggunakan dan mendapatkan barang, jasa, ide,
atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
2. Engel
perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen sebagai proses
pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.
3. Kesimpulan
Dari beberapa pengertian yang telah disampaikan oleh para
ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen
adalah suatu tindakan konsumen baik itu individu ataupun
kelompok untuk memenuhi keinginan ataupun kebutuhannya
denganadanya proses mempertimbangkan tentang apa yang
akan dibeli.
4. 2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial. Faktor sosial ini berupa nilai
individu, budaya sosial, kelas sosial, level pendidikan dan gaya hidup. Karena itu
keripik kulit lumpia ini kita produksi dengan dua rasa yaitu rasa pedas dan original,
dimana kita tinggal di daerah Jawa Timur yang terbiasa makan makanan pedas
dibandingkan makan makanan manis khususnya untuk daerah Ngawi, untuk yang
rasa original kita tujukan untuk anak-anak yang ingin mengkonsumsinya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor Ekonomi
Harga merupakan salah satu faktor yang sangat diperhatikan oleh konsumen. Hal
ini dikarenakan konsumen harus menyesuaikan dengan pendapatannya atau uang
sakunya. Namun harga keripik kulit lumpia yang terjangkau membuat semua
kalangan masyarakat dapat menikmatinya.
5. 3. Faktor Psikologi
Faktor psikologis ini tentu akan berpengaruh terhadap proses pengambilan
keputusan terhadap sebuah produk yang juga berkaitan dengan pemahaman
konsumen tentang sebuah merk. Dikarenakan produk merk kita belum terlalu
dikenal oleh masyarakat kita akan cantumkan untuk komposisi bahan yang kita
gunakan aman untuk dikonsumsi serta tanggal kadaluarsa. Hal ini dilakukan untuk
menarik dan meyakinkan konsumen bahwa produk yang kita jual aman serta
kualitasnya sebanding dengan merk-merk lainnya.
4. Faktor Personal
Faktor ini berkaitan dengan kebutuhan akan suatu produk tersebut. Cemilan
sebuah makanan yang wajib ada dikala seseorang gabut/untuk pengganjal perut
terutama untuk anak remaja. Hal ini kita sesuaikan dengan target pasar kita yaitu
anak remaja dan anak-anak yang lebih cenderung suka jajan.
6. Tipe – Tipe Perilaku Konsumen
1. Konsumen yang loyal (Loyal Customers)
Konsumen yang melakukan proses transaksi terhadap produk
kita secara repetitif merupakan konsumen yang perlu kita
jaga dan pertahankan. Loyalitas ini dapat terbentuk
dikarenakan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka,
pelayanan yang baik dan banyak alasan lainnya.
2. Konsumen yang suka tawar-menawar (Bargain Hunters)
Seperti namanya, konsumen tipe ini hanya akan melakukan
proses transaksi berdasarkan penawaran terendah yang
diberikan oleh kita. Tipe konsumen seperti ini sangat kecil
kemungkinannya untuk dapat dijadikan calon konsumen
yang loyal.
7. 3. Konsumen yang hanya melihat-melihat (Wandering Consumers)
Terjadinya proses transaksi sangatlah rendah karena konsumen tipe ini hanya suka
untuk melihat-lihat produk yang kita tawarkan. Kita bisa menarik perhatian konsumen
tipe ini dengan melakukan interaksi untuk memperkenalkan produk kita. Mereka akan
mendengarkan dengan penuh saksama terhadap penjelasan dan penawaran kita. Bukan
tidak mungkin setelah terjadinya interaksi dengan mereka , mereka akan memutuskan
untuk membeli produk kita
4. Konsumen Berdasarkan Kebutuhan (Need-Based Customers)
Seperti namanya, konsumen tipe ini pada umumnya hanya membeli
sesuatu berdasarkan apa yang mereka butuhkan. Namun, kita masih
bisa membangun minat beli mereka dengan melakukan interaksi.
Jika produk kita sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, maka
tentu saja proses transaksi dapat terjadi. Bahkan, Anda juga bisa
menjadikan konsumen sebagai calon konsumen loyal kita.