MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxannisaurrohmi1
1. Materi membahas pengambilan sampel darah vena dan kapiler serta pembuatan sampel darah kering (DBS) untuk diagnosis HIV pada bayi dan anak.
2. Terdapat penjelasan tentang prosedur pengambilan darah vena dan kapiler, pengolahan sampel darah, penyimpanan, serta pengambilan sampel DBS.
3. Sampel DBS dapat digunakan untuk diagnosis HIV pada bayi dan anak karena hanya membutuhkan sedikit darah
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang persiapan, prosedur, dan pemantauan persalinan normal tanpa komplikasi.
2. Persalinan alami dipromosikan dengan pendekatan sayang ibu dan tidak intervensi kecuali diperlukan.
3. Peralatan, obat-obatan, dan formulir yang dibutuhkan tersedia lengkap untuk menangani persalinan maupun komplikasi.
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxannisaurrohmi1
1. Materi membahas pengambilan sampel darah vena dan kapiler serta pembuatan sampel darah kering (DBS) untuk diagnosis HIV pada bayi dan anak.
2. Terdapat penjelasan tentang prosedur pengambilan darah vena dan kapiler, pengolahan sampel darah, penyimpanan, serta pengambilan sampel DBS.
3. Sampel DBS dapat digunakan untuk diagnosis HIV pada bayi dan anak karena hanya membutuhkan sedikit darah
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang persiapan, prosedur, dan pemantauan persalinan normal tanpa komplikasi.
2. Persalinan alami dipromosikan dengan pendekatan sayang ibu dan tidak intervensi kecuali diperlukan.
3. Peralatan, obat-obatan, dan formulir yang dibutuhkan tersedia lengkap untuk menangani persalinan maupun komplikasi.
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahsriaminingsih1
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pengambilan sampel darah vena dan kapiler untuk pemeriksaan HIV dan sifilis, mulai dari persiapan alat dan bahan, teknik pengambilan sampel, pengelolaan sampel, dan penyimpanannya."
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Dokumen tersebut berisi tentang kewajiban penolong P3K dalam membawa peralatan darurat dan melakukan penilaian terhadap korban sebelum memberikan pertolongan pertama."
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi teknis kesehatan keluarga yang diselenggarakan pada 25 April 2019 di Hotel Kartika Chandra. Orientasi ini memberikan pengenalan tentang peran dan tanggung jawab care giver dalam merawat orang tua atau pasien, serta pedoman dasar perawatan jangka panjang untuk lanjut usia seperti pemeliharaan kebersihan diri, pencegahan masalah kesehatan, dan mempertahankan tingkat kemandirian melalui aktivitas
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar, dengan menekankan pentingnya konsultasi dengan apoteker di apotik untuk mendapatkan informasi yang akurat. Panduan tersebut juga menjelaskan penggolongan obat dan tips spesifik untuk berbagai jenis obat seperti obat tetes, semprot, dan suppositoria.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar. Terdapat tips seperti mendapatkan resep dari dokter, membaca petunjuk pada kemasan obat, menyimpan obat pada suhu ruangan, dan membuang sisa obat secara aman. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat yang sehat dan aman.
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu Bersalinpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada ibu bersalin untuk mendeteksi penyakit-penyakit seperti anemia, diabetes melitus, preeklamsia dan eklamsia. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan hemoglobin, protein dalam urine, dan reduksi gula dalam urine.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), meliputi pengertian, tujuan, pedoman, prinsip, sistematika, dan pokok-pokok P3K seperti mengamankan korban, menghentikan pendarahan, mencegah syok, menstabilkan pernapasan dan peredaran darah, serta segera mengirim korban ke rumah sakit atau puskesmas.
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahsriaminingsih1
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pengambilan sampel darah vena dan kapiler untuk pemeriksaan HIV dan sifilis, mulai dari persiapan alat dan bahan, teknik pengambilan sampel, pengelolaan sampel, dan penyimpanannya."
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
Dokumen tersebut berisi tentang kewajiban penolong P3K dalam membawa peralatan darurat dan melakukan penilaian terhadap korban sebelum memberikan pertolongan pertama."
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi teknis kesehatan keluarga yang diselenggarakan pada 25 April 2019 di Hotel Kartika Chandra. Orientasi ini memberikan pengenalan tentang peran dan tanggung jawab care giver dalam merawat orang tua atau pasien, serta pedoman dasar perawatan jangka panjang untuk lanjut usia seperti pemeliharaan kebersihan diri, pencegahan masalah kesehatan, dan mempertahankan tingkat kemandirian melalui aktivitas
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar, dengan menekankan pentingnya konsultasi dengan apoteker di apotik untuk mendapatkan informasi yang akurat. Panduan tersebut juga menjelaskan penggolongan obat dan tips spesifik untuk berbagai jenis obat seperti obat tetes, semprot, dan suppositoria.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar. Terdapat tips seperti mendapatkan resep dari dokter, membaca petunjuk pada kemasan obat, menyimpan obat pada suhu ruangan, dan membuang sisa obat secara aman. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat yang sehat dan aman.
Pemeriksaan Penunjang pada Ibu Bersalinpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada ibu bersalin untuk mendeteksi penyakit-penyakit seperti anemia, diabetes melitus, preeklamsia dan eklamsia. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan hemoglobin, protein dalam urine, dan reduksi gula dalam urine.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), meliputi pengertian, tujuan, pedoman, prinsip, sistematika, dan pokok-pokok P3K seperti mengamankan korban, menghentikan pendarahan, mencegah syok, menstabilkan pernapasan dan peredaran darah, serta segera mengirim korban ke rumah sakit atau puskesmas.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. PENDAHULUAN
• Perbedaan antara anak dan dewasa
pada saat pengumpulan sampel
• Tehnik pengambilan
• Psikologi
• APD petugas
3. • Komunikasi (anak dan orang tua)
Identitas anak tanyakan ke orang
tua
• Bahasa tubuh petugas
• Kontak mata
• Pendengar yang baik
• Sensitif terhadap kemauan anak
• Jujur
4. TANTANGAN
• Takut kepada orang asing
• Cemas
• Tidak bisa mengungkapkan
• Takut rasa sakit
• Volume darah yang sedikit
• Orang tua yang terlalu cemas/pemarah
10. PROSEDUR
• Wing needle lebih disarankan
• Syringe lebih nyaman dibanding
vacutainer holder
11. PRINSIP
• Kebersihan tangan
• Desinfektan (hindari clorhexidine usia < 2
bulan)
• Anatomi anak ≠ dewasa
• Jika vacutainer lambat ganti dengan syringe
• Hindari menusuk terlalu dalam
13. JANGAN!!
• Dalam tusukan lebih dari 2.4-2.5 mm
• Menusuk tempat yang sama/daerah lebam
• Menusuk di
14. Blood lancet?
• Jika vena tidak terlihat
• Memerlukan sampel jumlah sedikit
(Glukosa, CBC)
• Pasien ketakutan
• Daerah tumit atau jari
• Pemanasan cukup membantu
• Perhatikan perdarahan yang terjadi
15. Anak dibawah 2 tahun
• Wing needle, 23-25g dengan syringe
• Tabung pediatrik
• Vena superfisial
16. METODE DAN TEMPAT TUMIT
Teknik pengambilan darah
yang digunakan adalah
melalui tumit bayi (heel
prick).
Tentukan lokasi penusukan
yaitu yaitu bagian lateral
tumit kiri atau kanan
sesuai daerah berwarna
merah
20. PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
Hangatkan tumit dengan cara:
Kompres kain hangat, temperatur
tidak melebihi 40oC atau di gosok-
gosok. Supaya aliran darah lebih
lancar
posisikan kaki lebih rendah dari kepala
bayi
Bersihkan daerah yang akan ditusuk
dengan antiseptik kapas alcohol 70%
dan biarkan kering
21. Tusuk tumit dengan lanset steril
sekali pakai dengan ukuran
kedalaman 2 mm.
Gunakan lanset dengan ujung berbentuk
pisau (blade tip lancet)
Setelah tumit ditusuk,
usap tetes darah pertama
dengan kain kasa steril
22. SAMPEL KERTAS SARING
Lakukan pijatan lembut.
Hindarkan gerakan memeras yang
akan mengakibatkan hemolisis
atau darah tercampur cairan
jaringan
Selanjutnya teteskan darah ke
tengah bulatan kertas saring
sampai bulatan terisi penuh dan
tembus kedua sisi. Hindarkan
tetesan darah yang berlapis-lapis
(layering).
23. Sesudah bulatan kertas saring terisi penuh,
tekan bekas tusukan dengan kasa/kapas steril
sambil mengangkat tumit bayi sampai berada
diatas kepala bayi.
Contoh bercak darah yang baik, bulatan
terisi darah penuh dan tembus kedua sisi (ke
belakang)
Ukuran diameter bulatan tetesan 13 mm
(75 ul-100 ul volume darah)
24.
25. PERHATIAN
• Jangan menggunakan darah tali pusat
• Jangan menggunakan tabung dengan EDTA
(NTSH)
• Dari spuit cepat diteteskan
• Antikoagulan heparin OK!!
• Biarkan darah mengering dengan sempurna
(4 jam)
• Hindari paparan sinar matahari langsung
• Jangan menyentuh area kertas saring
• Jangan menumpukkan kertas saring
34. SAMPEL TINJA
• Hindari tercampur urin
• Suhu kulkas > 8 jam
• Darah samar hindari:
– Vit C > 250 mg, NSAID, aspirin
– Daging merah
• JANGAN RECTAL SWAB
35.
36. KESIMPULAN
• Anak-anak berbeda dengan dewasa
• Pengumpulan sampel laboratorium pada
anak mempunyai syarat dan perlakuan
yang berbeda