Dokumen tersebut memberikan informasi tentang prosedur pemeriksaan Gram dan pewarnaan lain untuk identifikasi bakteri dan jamur pada sampel kulit dan lesi. Terdapat daftar alat, bahan, dan langkah-langkah untuk mengambil sampel, melakukan pewarnaan Gram, Giemsa, dan KOH, serta interpretasi hasilnya dibawah mikroskop.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pemeriksaan jamur permukaan secara mikroskopik. Terdapat instruksi lengkap mulai dari persiapan sampel, pembuatan sediaan, pemeriksaan di bawah mikroskop, hingga pengiriman hasil uji. Prinsip dasarnya adalah memanfaatkan larutan KOH untuk meluruhkan kulit dan memperlihatkan hifa atau spora jamur di bawah mikroskop.
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%sriaminingsih1
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang prosedur pemeriksaan sediaan basah untuk mendeteksi Trichomonas vaginalis, clue cell, dan jamur kandida pada sampel duh tubuh vagina. Prosedur terdiri dari pengambilan sampel dengan swab, pembuatan sediaan dengan NaCl 0,9% dan KOH 10%, serta pemeriksaan di bawah mikroskop untuk mengamati morfologi patogen. Hasil pemeriksaan akan digunakan untuk diagnosis dan pelaporan
1. Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis terhadap parasit protozoa pada spesimen tinja, meliputi pemeriksaan makroskopis, pengecatan langsung, dan teknik konsentrasi zinc sulfat.
2. Ada beberapa langkah pemeriksaan makroskopis meliputi observasi konsistensi, warna, dan tanda-tanda abnormal tinja.
3. Pemeriksaan mikroskopis meliputi pen
Dokumen ini memberikan panduan tentang pemeriksaan jamur permukaan secara mikroskopik. Terdapat instruksi lengkap mulai dari persiapan sampel, pembuatan sediaan, pemeriksaan di bawah mikroskop, hingga pengiriman hasil uji. Prinsip dasarnya adalah memanfaatkan larutan KOH untuk meluruhkan kulit dan memperlihatkan hifa atau spora jamur di bawah mikroskop.
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%sriaminingsih1
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang prosedur pemeriksaan sediaan basah untuk mendeteksi Trichomonas vaginalis, clue cell, dan jamur kandida pada sampel duh tubuh vagina. Prosedur terdiri dari pengambilan sampel dengan swab, pembuatan sediaan dengan NaCl 0,9% dan KOH 10%, serta pemeriksaan di bawah mikroskop untuk mengamati morfologi patogen. Hasil pemeriksaan akan digunakan untuk diagnosis dan pelaporan
1. Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis terhadap parasit protozoa pada spesimen tinja, meliputi pemeriksaan makroskopis, pengecatan langsung, dan teknik konsentrasi zinc sulfat.
2. Ada beberapa langkah pemeriksaan makroskopis meliputi observasi konsistensi, warna, dan tanda-tanda abnormal tinja.
3. Pemeriksaan mikroskopis meliputi pen
Dokumen ini membahas tentang skabies, yaitu penyakit kulit disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, siklus hidup, epidemiologi, gejala, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis skabies. Diagnosis pasti ditegakkan dengan menemukan tungau melalui pemeriksaan mikroskop seperti kerokan kulit atau tes tetrasiklin
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
Metode pengamatan mikrobiologi dan parasitologi meliputi metode mikroskopis dan makroskopis untuk mengamati bakteri, virus, jamur dan parasit, serta metode pewarnaan untuk membedakan jenis bakteri. Metode penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai metode pewarnaan jamur dan khamir serta cara isolasi jamur dan khamir dari berbagai sumber seperti bahan pangan, biji-bijian, tumbuhan, cairan, dan udara."
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, termasuk pemeriksaan hemoglobin, protein urine, dan urine reduksi. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut diperlukan untuk mendeteksi penyakit-penyakit seperti anemia, diabetes melitus, dan preeklamsia pada ibu hamil.
Eksperimen ini bertujuan mengkaji kesan keamatan cahaya terhadap kadar fotosintesis dengan mengubah jarak mentol dari tumbuhan akuatik. Hipotesis ialah semakin bertambah keamatan cahaya, semakin meningkat kadar fotosintesis. Langkah-langkah meliputi penyediaan tumbuhan dan radas, pengukuran panjang gelembung gas dengan mengubah jarak mentol, dan pengiraan kadar fotosintesis.
Dokumen ini membahas tentang skabies, yaitu penyakit kulit disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, siklus hidup, epidemiologi, gejala, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis skabies. Diagnosis pasti ditegakkan dengan menemukan tungau melalui pemeriksaan mikroskop seperti kerokan kulit atau tes tetrasiklin
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
Metode pengamatan mikrobiologi dan parasitologi meliputi metode mikroskopis dan makroskopis untuk mengamati bakteri, virus, jamur dan parasit, serta metode pewarnaan untuk membedakan jenis bakteri. Metode penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai metode pewarnaan jamur dan khamir serta cara isolasi jamur dan khamir dari berbagai sumber seperti bahan pangan, biji-bijian, tumbuhan, cairan, dan udara."
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil, termasuk pemeriksaan hemoglobin, protein urine, dan urine reduksi. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut diperlukan untuk mendeteksi penyakit-penyakit seperti anemia, diabetes melitus, dan preeklamsia pada ibu hamil.
Eksperimen ini bertujuan mengkaji kesan keamatan cahaya terhadap kadar fotosintesis dengan mengubah jarak mentol dari tumbuhan akuatik. Hipotesis ialah semakin bertambah keamatan cahaya, semakin meningkat kadar fotosintesis. Langkah-langkah meliputi penyediaan tumbuhan dan radas, pengukuran panjang gelembung gas dengan mengubah jarak mentol, dan pengiraan kadar fotosintesis.
2. • Cara pengambilan sampel
krusta- ulkus:
kompres NaCl 0.9% 15 menit
swab dasar lesi dengan swab steril
pulas specimen pada dek glass
lakukan pewarnaan
bula-pustul
Disinfeksi dengan alkohol
aspirasi dengan jarum
letakkan pada dek glass
keringkan spesimen yang basah dengan dianginkan
lakukan pewarnaan
10. Pewarnaan Giemsa
• Tujuan : identifikasi
morfologi bakteri
dan virus
• Reagen
• Methylene blue 0,3 gr
• Aquades 100 ml
Alat dan Bahan
• Sengkelit
• Gelas objek
• Kaca penutup
• Lampu spritus
• Methylene blue
• Aquades
• Mikroskop
Elenitsas R, Chu EY. Pathology of Skin Lesions. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ. Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine. 9th ed. New York: McGraw-Hill; 2019.
11. Cara pengambilan spesimen
• bersihkan dengan NaCl 0.9%
• aspirasi dari dasar vesikel dengan jarum
• letakkan pada dek glass
• keringkan spesimen yang basah dengan dianginkan
• lakukan pewarnaan
11
12. Prosedur Pemeriksaan
1. Buat suspensi kuman menggunakan NaCl pada gelas objek dan
keringkan diudara.
2. Panaskan diatas lampu spiritus.
3. Tuangkan bahan warna methylene blue pada gelas objek dan biarkan 3-
4 menit. Buang sisa zat warna dari objek glass.
4. Cuci dengan air biasa
5. Keringkan gelas objek tersebut dengan kertas pengering
6. Tetesi minyak emersi, lihat dibawah mikroskop, pembesaran 100x
Elenitsas R, Chu EY. Pathology of Skin Lesions. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ. Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine. 9th ed. New York: McGraw-Hill; 2019.
13. Prosedur Pemeriksaan
Elenitsas R, Chu EY. Pathology of Skin Lesions. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ. Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine. 9th ed. New York: McGraw-Hill; 2019.
16. Pemeriksaan KOH
• Pemeriksaan langsung dengan mikroskop diberikan KOH pada
preparat spesimen
• Hasil kerokan kulit diletakkan pada gelas objek
• Teteskan KOH 10% 1 tetes (3 ml)
• Tutup dengan kaca penutup
• Tunggu 10 – 15 menit agar keratin lisis
• Dilihat dibawah mikroskop
17. Cara pengambilan spesimen
Kulit: kerokan kulit menggunakan skalpel atau selotip pada lesi aktif
Kuku: kerokan kuku dari daerah antara batas dasar kuku dan
lempeng kuku bagian dalam
Rambut: rambut harus dicabut bukan dipotong, kerokan kulit
disekitar rambut juga diambil
17
18. Pengambilan Spesimen KOH
Kuypers J, Gaydos CA, Peeling RW. Principles of Laboratori STIs. In: Holmes et. al. Sexually Transmitted Diseases, 4th ed. New York: McGraw-
Hill; 2008. P937-957.
1. Disinfeksi
dengan alkohol
70 %
2.Tempel selotip
pada lesi kulit
3. Tempel
selotip pada
gelas objek
4. Tetes KOH 1 - 2
tetes pada gelas
objek
19. Pengambilan Spesimen KOH
Kuypers J, Gaydos CA, Peeling RW. Principles of Laboratori STIs. In: Holmes et. al. Sexually Transmitted Diseases, 4th ed. New York: McGraw-
Hill; 2008. P937-957.
5. Disinfeksi dengan
alkohol 70 %
6. Kerok dengan pisau bedah
dan arahkan ke gelas objek
7. Tetes KOH 1-
2 tetes
8. Tutup dengan
kaca penutup
20. Pewarnaan KOH
Mempercepat lisis keratin kulit Dilihat dengan pembesaran objek 10X dan
40X
Elenitsas R, Chu EY. Pathology of Skin Lesions. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ. Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine. 9th ed. New York: McGraw-Hill; 2019.