SlideShare a Scribd company logo
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN
ALTERNATIF TEGINENENG - METRO
NAUFAL AZMI HABIBI
1115011071
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus berkembang menyebabkan
peningkatan arus lalu lintas. Mobilisasi penduduk dari daerah pinggiran ke
pusat perkotaan semakin bertambah. Untuk itu diperlukan sarana dan
prasarana yang memadai agar pendistribusian barang dan jasa serta
transportasi pekerja antar daerah dapat berjalan lancar. Seiring dengan
hal itu maka diperlukan jaringan jalan yang baru dan perbaikan jalan yang
rusak. Untuk itu pemerintah perlu mengalokasikan dana yang cukup besar
untuk prasarana jalan. Agar jalan yang dibuat memberikan pelayanan yang
optimum pada arus lalu lintas, maka dibuat perencanaan geometrik
terlebih dahulu.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus berkembang menyebabkan
peningkatan arus lalu lintas. Mobilisasi penduduk dari daerah pinggiran ke
pusat perkotaan semakin bertambah. Untuk itu diperlukan sarana dan
prasarana yang memadai agar pendistribusian barang dan jasa serta
transportasi pekerja antar daerah dapat berjalan lancar. Seiring dengan
hal itu maka diperlukan jaringan jalan yang baru dan perbaikan jalan yang
rusak. Untuk itu pemerintah perlu mengalokasikan dana yang cukup besar
untuk prasarana jalan. Agar jalan yang dibuat memberikan pelayanan yang
optimum pada arus lalu lintas, maka dibuat perencanaan geometrik
terlebih dahulu.
LATAR BELAKANG
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan
sebagai tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan,
sedangkan lalu lintas adalah semua benda dan makhluk hidup yang
melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak bermotor,
manusia, ataupun hewan. Pembuatan jalan yang menghubungkan dua
kota ini bertujuan untuk memperlancar arus transportasi penduduk yang
bekerja di pusat kota, menghubungkan serta membuka keterisoliran
antara dan demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.
Dengan adanya pembangunan jalan baru diharapkan produktifitas
masyarakat semakin bertambah dengan berkurangnya waktu tempuh
perjalanan ke tempat kerja.
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan
sebagai tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan,
sedangkan lalu lintas adalah semua benda dan makhluk hidup yang
melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak bermotor,
manusia, ataupun hewan. Pembuatan jalan yang menghubungkan dua
kota ini bertujuan untuk memperlancar arus transportasi penduduk yang
bekerja di pusat kota, menghubungkan serta membuka keterisoliran
antara dan demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi.
Dengan adanya pembangunan jalan baru diharapkan produktifitas
masyarakat semakin bertambah dengan berkurangnya waktu tempuh
perjalanan ke tempat kerja.
Rumusan Masalah
Perencanaan jalan pada tugas akhir ini, menghubungkan Tegineneng
dengan Metro. Jenis kelas jalan yang akan direncanakan adalah jalan kelas
II ( Jalan Arteri ), dengan tiga tikungan yang berbeda.
Jalan raya kelas arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan
cirri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara efisien.
Perencanaan jalan pada tugas akhir ini, menghubungkan Tegineneng
dengan Metro. Jenis kelas jalan yang akan direncanakan adalah jalan kelas
II ( Jalan Arteri ), dengan tiga tikungan yang berbeda.
Jalan raya kelas arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan
cirri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
masuk dibatasi secara efisien.
TUJUAN PERENCANAAN
Merencanakan bentuk geometrik jalan sesuai kelas dan fungsinya yaitu
jalan kelas II arteri.
Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.
Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan
untuk pembuatan jalan tersebut.
Merencanakan bentuk geometrik jalan sesuai kelas dan fungsinya yaitu
jalan kelas II arteri.
Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.
Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan
untuk pembuatan jalan tersebut.
IDENTIFIKASI MASALAH
Perencanaan Geometrik Jalan
Perencanaan tebal perkerasan lentur
Rencana Anggaran Biaya
Perencanaan Geometrik Jalan
Perencanaan tebal perkerasan lentur
Rencana Anggaran Biaya
RUANG LINGKUP
RUANG
LINGKUP
Merencanakan bentuk
geometrik dari jalan kelas
fungsinya.
Merencanakan tebal
perkerasan pada jalan
tersebut.
Merencanakan anggaran
biaya
Merencanakan Time
Schedule yang
dibutuhkan untuk
pembuatan jalan.
tersebut.
8
TERIMAKASIH
8

More Related Content

What's hot

analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
Ardi Bato'v Patimang
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
novirma_sari
 
Kuswandi(transp.kereta api)
Kuswandi(transp.kereta api)Kuswandi(transp.kereta api)
Kuswandi(transp.kereta api)
Koes Wandi
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu Merah
Zuhri Yahya
 

What's hot (16)

Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
 
Transportasi
TransportasiTransportasi
Transportasi
 
1. sejarah dan pengertian sistem transportasi
1. sejarah dan pengertian sistem transportasi1. sejarah dan pengertian sistem transportasi
1. sejarah dan pengertian sistem transportasi
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
Kuswandi(transp.kereta api)
Kuswandi(transp.kereta api)Kuswandi(transp.kereta api)
Kuswandi(transp.kereta api)
 
3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan
 
LMCP 2502 ASAS PENGANGKUTAN BANDAR - PROJEK AKHIR
LMCP 2502 ASAS PENGANGKUTAN BANDAR - PROJEK AKHIRLMCP 2502 ASAS PENGANGKUTAN BANDAR - PROJEK AKHIR
LMCP 2502 ASAS PENGANGKUTAN BANDAR - PROJEK AKHIR
 
Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6
 
Komunikasi Satelit
Komunikasi SatelitKomunikasi Satelit
Komunikasi Satelit
 
Toll road
Toll roadToll road
Toll road
 
Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah senior
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu Merah
 
Transportasi darat
Transportasi daratTransportasi darat
Transportasi darat
 

Similar to Ppt mpenelitian

TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
Rishaf Salman
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen Transportasi
UNTIRTA
 

Similar to Ppt mpenelitian (20)

Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in IndonesiaPlanning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
 
Debi yasman lase
Debi yasman laseDebi yasman lase
Debi yasman lase
 
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptxTUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
TUGAS 8 PPT PERENCANAAN TRANSPORTASI ARY.pptx
 
Prasarana
PrasaranaPrasarana
Prasarana
 
ST
STST
ST
 
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdf
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdfBA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdf
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdf
 
Laporan Mantapz aprk kecil.docx
Laporan Mantapz aprk kecil.docxLaporan Mantapz aprk kecil.docx
Laporan Mantapz aprk kecil.docx
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen Transportasi
 
Geometrik jalan raya
Geometrik jalan rayaGeometrik jalan raya
Geometrik jalan raya
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
 
Projek Akhir
Projek AkhirProjek Akhir
Projek Akhir
 
Jurnal Isyana Yuvita P
Jurnal Isyana Yuvita PJurnal Isyana Yuvita P
Jurnal Isyana Yuvita P
 
LMCP2502 Projek akhir
LMCP2502 Projek akhirLMCP2502 Projek akhir
LMCP2502 Projek akhir
 
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubEkspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasi
 
no more
no moreno more
no more
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
Projek akhir pengangkutan bandar (A168871)
Projek akhir pengangkutan bandar (A168871)Projek akhir pengangkutan bandar (A168871)
Projek akhir pengangkutan bandar (A168871)
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Mohamad Ajmal Bin Shahril (A177531) Pengangkutan bandar.pptx
Mohamad Ajmal Bin Shahril (A177531) Pengangkutan bandar.pptxMohamad Ajmal Bin Shahril (A177531) Pengangkutan bandar.pptx
Mohamad Ajmal Bin Shahril (A177531) Pengangkutan bandar.pptx
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 

Ppt mpenelitian

  • 1. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN ALTERNATIF TEGINENENG - METRO NAUFAL AZMI HABIBI 1115011071 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2014
  • 2. LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus berkembang menyebabkan peningkatan arus lalu lintas. Mobilisasi penduduk dari daerah pinggiran ke pusat perkotaan semakin bertambah. Untuk itu diperlukan sarana dan prasarana yang memadai agar pendistribusian barang dan jasa serta transportasi pekerja antar daerah dapat berjalan lancar. Seiring dengan hal itu maka diperlukan jaringan jalan yang baru dan perbaikan jalan yang rusak. Untuk itu pemerintah perlu mengalokasikan dana yang cukup besar untuk prasarana jalan. Agar jalan yang dibuat memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas, maka dibuat perencanaan geometrik terlebih dahulu. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus berkembang menyebabkan peningkatan arus lalu lintas. Mobilisasi penduduk dari daerah pinggiran ke pusat perkotaan semakin bertambah. Untuk itu diperlukan sarana dan prasarana yang memadai agar pendistribusian barang dan jasa serta transportasi pekerja antar daerah dapat berjalan lancar. Seiring dengan hal itu maka diperlukan jaringan jalan yang baru dan perbaikan jalan yang rusak. Untuk itu pemerintah perlu mengalokasikan dana yang cukup besar untuk prasarana jalan. Agar jalan yang dibuat memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas, maka dibuat perencanaan geometrik terlebih dahulu.
  • 3. LATAR BELAKANG Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan. Pembuatan jalan yang menghubungkan dua kota ini bertujuan untuk memperlancar arus transportasi penduduk yang bekerja di pusat kota, menghubungkan serta membuka keterisoliran antara dan demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi. Dengan adanya pembangunan jalan baru diharapkan produktifitas masyarakat semakin bertambah dengan berkurangnya waktu tempuh perjalanan ke tempat kerja. Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan. Pembuatan jalan yang menghubungkan dua kota ini bertujuan untuk memperlancar arus transportasi penduduk yang bekerja di pusat kota, menghubungkan serta membuka keterisoliran antara dan demi kemajuan suatu daerah serta pemerataan ekonomi. Dengan adanya pembangunan jalan baru diharapkan produktifitas masyarakat semakin bertambah dengan berkurangnya waktu tempuh perjalanan ke tempat kerja.
  • 4. Rumusan Masalah Perencanaan jalan pada tugas akhir ini, menghubungkan Tegineneng dengan Metro. Jenis kelas jalan yang akan direncanakan adalah jalan kelas II ( Jalan Arteri ), dengan tiga tikungan yang berbeda. Jalan raya kelas arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan cirri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien. Perencanaan jalan pada tugas akhir ini, menghubungkan Tegineneng dengan Metro. Jenis kelas jalan yang akan direncanakan adalah jalan kelas II ( Jalan Arteri ), dengan tiga tikungan yang berbeda. Jalan raya kelas arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan cirri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
  • 5. TUJUAN PERENCANAAN Merencanakan bentuk geometrik jalan sesuai kelas dan fungsinya yaitu jalan kelas II arteri. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan tersebut. Merencanakan bentuk geometrik jalan sesuai kelas dan fungsinya yaitu jalan kelas II arteri. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan tersebut.
  • 6. IDENTIFIKASI MASALAH Perencanaan Geometrik Jalan Perencanaan tebal perkerasan lentur Rencana Anggaran Biaya Perencanaan Geometrik Jalan Perencanaan tebal perkerasan lentur Rencana Anggaran Biaya
  • 7. RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsinya. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut. Merencanakan anggaran biaya Merencanakan Time Schedule yang dibutuhkan untuk pembuatan jalan. tersebut.

Editor's Notes

  1. Saudara-saudara yang kami hormati , Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat bertemu dalam keadaan sehat untuk melaksanakan pertemuan hari ini. Sebelum pertemuan kita mulai, terlebih dulu saya ingin menyampaikan secara ringkas, atau mengingatkan kita semua, akan sebuah inisiatif besar yang akan segera dimulai pada 1 Januari 2014, yaitu JAMINAN KESEHATAN NASIONAL, atau disingkat JKN. JKN yang dimulai pada 1 Januari 2014 ini ditargetkan akan mencakup seluruh penduduk Indonesia pada tahun 2019. Itulah yang kita sebut dengan Universal Health Coverage atau kepesertaan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk. Pemerintah bersama berbagai pihak telah menyusun peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Semesta di 2019. Ada 6 hal yang akan disampaikan , yaitu: Pengertian Jaminan Kesehatan; Mengapa diperlukan jaminan kesehatan; Kepesertaan; Paket manfaat; Prosedur pelayanan; dan Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Penduduk (Universal Health Coverage) .
  2. Jaminan Kesehatan adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jadi seluruh peserta pada dasarnya membayar iuran, hanya untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, iuran dibayar oleh negara. Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pasal 19). Prinsip Asuransi Sosial meliputi : Pengelolaan oleh badan nirlaba yang merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung-jawab langsung kepada Presiden. Dana yang dikelola bersifat dana amanah, artinya hasil keuntungan dikembalikan sepenuhnya untuk kepentingan peserta. Kekayaan pengelola (BPJS) terpisah dengan kekayaan jaminan sosial peserta. Portabilitas. Pelayanan terstruktur dan berjenjang. Transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dan wajib mempublikasikan neraca setiap enam bulan. Prinsip ekuitas adalah bahwa setiap peserta JKN mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan.
  3. Jaminan Kesehatan adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jadi seluruh peserta pada dasarnya membayar iuran, hanya untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, iuran dibayar oleh negara. Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pasal 19). Prinsip Asuransi Sosial meliputi : Pengelolaan oleh badan nirlaba yang merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung-jawab langsung kepada Presiden. Dana yang dikelola bersifat dana amanah, artinya hasil keuntungan dikembalikan sepenuhnya untuk kepentingan peserta. Kekayaan pengelola (BPJS) terpisah dengan kekayaan jaminan sosial peserta. Portabilitas. Pelayanan terstruktur dan berjenjang. Transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dan wajib mempublikasikan neraca setiap enam bulan. Prinsip ekuitas adalah bahwa setiap peserta JKN mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan.
  4. Jaminan Kesehatan adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jadi seluruh peserta pada dasarnya membayar iuran, hanya untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, iuran dibayar oleh negara. Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pasal 19). Prinsip Asuransi Sosial meliputi : Pengelolaan oleh badan nirlaba yang merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung-jawab langsung kepada Presiden. Dana yang dikelola bersifat dana amanah, artinya hasil keuntungan dikembalikan sepenuhnya untuk kepentingan peserta. Kekayaan pengelola (BPJS) terpisah dengan kekayaan jaminan sosial peserta. Portabilitas. Pelayanan terstruktur dan berjenjang. Transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dan wajib mempublikasikan neraca setiap enam bulan. Prinsip ekuitas adalah bahwa setiap peserta JKN mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan.
  5. Jaminan Kesehatan adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jadi seluruh peserta pada dasarnya membayar iuran, hanya untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, iuran dibayar oleh negara. Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pasal 19). Prinsip Asuransi Sosial meliputi : Pengelolaan oleh badan nirlaba yang merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung-jawab langsung kepada Presiden. Dana yang dikelola bersifat dana amanah, artinya hasil keuntungan dikembalikan sepenuhnya untuk kepentingan peserta. Kekayaan pengelola (BPJS) terpisah dengan kekayaan jaminan sosial peserta. Portabilitas. Pelayanan terstruktur dan berjenjang. Transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dan wajib mempublikasikan neraca setiap enam bulan. Prinsip ekuitas adalah bahwa setiap peserta JKN mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan.
  6. Jaminan Kesehatan adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jadi seluruh peserta pada dasarnya membayar iuran, hanya untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, iuran dibayar oleh negara. Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pasal 19). Prinsip Asuransi Sosial meliputi : Pengelolaan oleh badan nirlaba yang merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung-jawab langsung kepada Presiden. Dana yang dikelola bersifat dana amanah, artinya hasil keuntungan dikembalikan sepenuhnya untuk kepentingan peserta. Kekayaan pengelola (BPJS) terpisah dengan kekayaan jaminan sosial peserta. Portabilitas. Pelayanan terstruktur dan berjenjang. Transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dan wajib mempublikasikan neraca setiap enam bulan. Prinsip ekuitas adalah bahwa setiap peserta JKN mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan.
  7. Jaminan Kesehatan adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jadi seluruh peserta pada dasarnya membayar iuran, hanya untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, iuran dibayar oleh negara. Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas (UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, pasal 19). Prinsip Asuransi Sosial meliputi : Pengelolaan oleh badan nirlaba yang merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung-jawab langsung kepada Presiden. Dana yang dikelola bersifat dana amanah, artinya hasil keuntungan dikembalikan sepenuhnya untuk kepentingan peserta. Kekayaan pengelola (BPJS) terpisah dengan kekayaan jaminan sosial peserta. Portabilitas. Pelayanan terstruktur dan berjenjang. Transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dan wajib mempublikasikan neraca setiap enam bulan. Prinsip ekuitas adalah bahwa setiap peserta JKN mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan.
  8. Demikian, secara ringkas program besar dan mulia yang sebentar lagi akan mulai dijalankan oleh Pemerintah bersama masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya. Dengan dukungan Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian, semoga program ini akan lebih cepat dipahami, diserbaluaskan dan dipersiapkan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi niat baik kita semua. Aamiin ya robbal ‘alamin. Wassalamu’alaikum wr. wb.