Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan penilaian pembelajaran abad ke-21 termasuk penilaian berbasis proyek, e-portofolio, dan pengukuran kemajuan organisasi dalam mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi;
(2) Pendekatan penilaian baru seperti penilaian berbasis proyek dan e-portofolio memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada siswa
E-modul fisika interaktif berbasis masalah (Probinphys) dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran blended-PBL. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan e-modul Probinphys secara efisien meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, dengan peningkatan rata-rata N-gain 0,5 untuk ketiga kelompok dalam kategori tinggi. Respon siswa terhadap e-mod
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan penilaian pembelajaran abad ke-21 termasuk penilaian berbasis proyek, e-portofolio, dan pengukuran kemajuan organisasi dalam mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi;
(2) Pendekatan penilaian baru seperti penilaian berbasis proyek dan e-portofolio memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada siswa
E-modul fisika interaktif berbasis masalah (Probinphys) dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran blended-PBL. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan e-modul Probinphys secara efisien meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, dengan peningkatan rata-rata N-gain 0,5 untuk ketiga kelompok dalam kategori tinggi. Respon siswa terhadap e-mod
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 2 Karamatwangi melalui penggunaan media PowerPoint dalam pembelajaran daring. Teridentifikasi bahwa prestasi belajar siswa masih rendah karena kurangnya interaksi siswa dan guru. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media PowerPoint yang menarik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kel
Dokumen ini membahas pelatihan perencanaan berbasis data untuk sosialisasi rapor pendidikan SMK DKI Jakarta. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim BPMP DKI Jakarta untuk memberikan pemahaman tentang perencanaan berbasis data menggunakan data rapor pendidikan sebagai dasar untuk meningkatkan mutu pendidikan.
(1) Dokumen tersebut merupakan eksplorasi alternatif solusi dari seorang guru untuk mengatasi tiga masalah yaitu rendahnya motivasi belajar siswa, kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua, serta kurang optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran.
(2) Berdasarkan kajian literatur dan wawancara, alternatif solusi yang diusulkan antara lain menggunakan model pembelajaran projek
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengaruh motivasi belajar dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek menggunakan media internet terhadap hasil belajar siswa pada materi zat aditif di sekolah. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol dalam hal motivasi maupun hasil belajar siswa.
[2023]-Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master 17052023.pptxSdmutujakartaCemerla
Rapor pendidikan memberikan informasi tentang kualitas pendidikan di satuan pendidikan dan daerah berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan. Rapor pendidikan digunakan oleh satuan pendidikan dan daerah untuk mengidentifikasi masalah, merencanakan program perbaikan, serta meningkatkan mutu layanan pendidikan.
Teks tersebut membahas penelitian tentang pengaruh penggunaan aplikasi webquiz Quizizz dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 16 Padang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa pada materi masalah sosial masih rendah walaupun fasilitas pembelajaran cukup memadai. Peneliti melakukan eksperimen dengan Quizizz untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasilnya menunjukkan pengg
This is a generic information for educational staff at district level to use data for educational purposes. This content was presented before BERMUTU project workshop audience, held on September 26 in Jakarta, hosted by PDSP (Data and Statistics Center for Education, Indonesian Ministry of Education and Culture)
Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian tindakan kelas yang membahas upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi getaran, gelombang, dan bunyi melalui model pembelajaran kooperatif learning. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Nathania Palangka Raya.
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 2 Karamatwangi melalui penggunaan media PowerPoint dalam pembelajaran daring. Teridentifikasi bahwa prestasi belajar siswa masih rendah karena kurangnya interaksi siswa dan guru. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media PowerPoint yang menarik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kel
Dokumen ini membahas pelatihan perencanaan berbasis data untuk sosialisasi rapor pendidikan SMK DKI Jakarta. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim BPMP DKI Jakarta untuk memberikan pemahaman tentang perencanaan berbasis data menggunakan data rapor pendidikan sebagai dasar untuk meningkatkan mutu pendidikan.
(1) Dokumen tersebut merupakan eksplorasi alternatif solusi dari seorang guru untuk mengatasi tiga masalah yaitu rendahnya motivasi belajar siswa, kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua, serta kurang optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran.
(2) Berdasarkan kajian literatur dan wawancara, alternatif solusi yang diusulkan antara lain menggunakan model pembelajaran projek
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengaruh motivasi belajar dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek menggunakan media internet terhadap hasil belajar siswa pada materi zat aditif di sekolah. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol dalam hal motivasi maupun hasil belajar siswa.
[2023]-Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master 17052023.pptxSdmutujakartaCemerla
Rapor pendidikan memberikan informasi tentang kualitas pendidikan di satuan pendidikan dan daerah berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan. Rapor pendidikan digunakan oleh satuan pendidikan dan daerah untuk mengidentifikasi masalah, merencanakan program perbaikan, serta meningkatkan mutu layanan pendidikan.
Teks tersebut membahas penelitian tentang pengaruh penggunaan aplikasi webquiz Quizizz dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 16 Padang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa pada materi masalah sosial masih rendah walaupun fasilitas pembelajaran cukup memadai. Peneliti melakukan eksperimen dengan Quizizz untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasilnya menunjukkan pengg
This is a generic information for educational staff at district level to use data for educational purposes. This content was presented before BERMUTU project workshop audience, held on September 26 in Jakarta, hosted by PDSP (Data and Statistics Center for Education, Indonesian Ministry of Education and Culture)
Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian tindakan kelas yang membahas upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi getaran, gelombang, dan bunyi melalui model pembelajaran kooperatif learning. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Nathania Palangka Raya.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
PPT Monograf_Kelompok 1.pptx
1. Evaluasi Relevansi Strategi
Penyelenggaraan Asesmen Nasional
sebagai Bentuk Evaluasi Sistem
Pendidikan
Kelompok 1:
Alexander Ryusandi P (1906369042)
Dimas Kuncoro Y (190629928)
Salsa Meilivia (1906395293)
2. Rumusan Masalah dan Nilai Kebaruan
Rumusan Masalah
Makro:
● Nilai PISA Indonesia 2018 yang masih kurang baik
(kemdikbud,go.id, 2021)
Meso:
● Terdapat banyak gerakan untuk mempersiapkan AN
seperti contohnya gerakan literasi nasional, dll. namun
belum cukup memberikan kesiapan yang sesuai terkait
pelaksanaan AN (Rahmania, 2021).
Mikro:
● Strategi penyelenggaraan AN dari pihak sekolah yang
masih belum sesuai dengan soal uji AN yang berbasis High
Order Thinking (HOT)
● Munculnya berbagai kendala eksternal selama pelaksanaan
AN, hingga dikritik serikat guru (FGSI) (detik.com,2021).
Nilai Kebaruan
● Belum ada penelitian yang melihat relevansi
dari AN sebagai alat penyelenggara evaluasi
sistem pendidikan di Indonesia.
● Beberapa penelitian yang mengkaji tentang
AN hanya berputar di sekitar siswa, pengajar,
dan orang tua siswa.
3. Metodologi
Dipilih karena penekanan pada analisis relevansi:
1. Masalah yang ada pada kondisi sebelumnya
(Looking Behind+Seeing Below)
2. Solusi yang diselenggarakan (Present)
3. Apa yang ingin dicapai dari adanya solusi
tersebut (Looking Ahead)
Soft System Methodology (SSM)
● Tiga pemangku kepentingan, yaitu
Balitbang Kemendikbud Ristek,
Puspendik Kemendikbud Ristek dan
sekolah pelaksana AN (Kepala Sekolah
dan Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) X
di kawasan Depok
● Data digital:
(1) Website Puspendik Kemendikbud
Ristek puspendik.kemdikbud.go.id
(2) Sesi diskusi daring bersama
Puspendik
(3) Wawancara mendalam dengan
Kepala Sekolah dan lima guru yang ikut
berpartisipasi dalam penyelenggaraan
AN
(4) Tulisan pribadi kepala Balitbang
Kemendikbud Ristek, blog
www.ninoaditomo.com
Strategic Thinking Mintzberg
Unit Analisis: Strategi Penyelenggaraan AN SDN X di
kota Depok oleh Puspendik
4. Situasi Masalah yang Dianggap Problematis
Pelaksanaan AN masih belum
dianggap memenuhi kebutuhan
evaluasi sistem pendidikan secara
nasional dikarenakan kurangnya
bantuan di bidang teknologi, baik itu
secara alat, teknis, maupun jaringan.
01
Para pendidik merasa bahwa soal-
soal yang diujikan dalam Asesmen
Nasional dianggap terlalu sulit dan
kurang mewakili pelajaran yang
diajarkan di sekolah.
02
Proses kegiatan belajar mengajar
secara daring menjadi sebuah
tantangan baru bagi para pendidik
dalam hal mendampingi serta
mengukur minat baca dari para
siswa.
03
Situasi masalah yang dianggap problematis: Masih belum efektifnya
pelaksanaan AN bagi para peserta, baik itu siswa maupun pihak sekolah.
5. Analisis Intervensi
Kategori
Pihak yang
Terlibat
Definisi Pihak-pihak dalam penelitian
Client (C) Aktor yang membuat adanya
intervensi terhadap suatu masalah
problematis
Kemendikbud Ristek (Balitbang dan Puspendik
Kemendikbud Ristek)
Practitioner (P) Individu yang melakukan penelitian
metode SSM
Penulis (Alexander Ryusandi Pratama, Dimas
Kuncoro Yekti, Salsa Meilivia) dan Dosen
Pembimbing (Dra. Francisia Saveria Sika Ery
Seda M.A., Ph.D., Dr. Radhiatmoko)
Owner (O) Aktor yang terlibat dan terdampak
dari upaya penyelesaian masalah
problematis
SDN X di Kota Depok (Kepala Sekolah dan lima
Guru), Dinas Pendidikan Kota Depok.
6. Analisis Sosial
Roles Values Norms
Dinas
Pendidikan
Kota
Pihak yang memberikan arahan dalam
proses penyelenggaran AN.
-Berkala
-Menyeluruh
-Sistemik
Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan
program pendidikan secara berkala, menyeluruh,
transparan, dan sistemik
Kepala Sekolah
SDN
Pihak yang bertanggung jawab serta
memimpin proses penyelenggaraan
AN di sekolah
-Mengatur
-Memfasilitasi
-Komunikasi
Mengatur pelaksanaan AN agar dapat
menciptakan pembelajaran literasi dan numerasi,
dan fasilitas lingkungan belajar yang efektif
untuk pembelajaran literasi dan numerasi
Guru Pihak sekolah yang ikut serta dalam
pelaksanaan AN serta sebagai
sosialisator program AN
-Mengajar
-Menciptakan
pembelajaran efektif
-Komunikasi
Mengajari Siswa agar dapat menciptakan
pembelajaran literasi dan numerasi yang efektif
untuk pembelajaran literasi dan numerasi yang
mendukung penyelenggaraan AN
Orang tua siswa Pihak kolaboratif bersama sekolah
dalam mendampingi peserta untuk
bersiap menghadapi AN.
- Skeptis
- Peduli
- Kolaboratif
Mencari informasi, mengecek konsepsi, menjadi
teman belajar dan berkolaborasi untuk
menyukseskan penyelenggaraan AN
Siswa Peserta yang melaksanakan AN. - Belajar
-Berkontribusi
- Patuh
Mengaplikasikan kompetensi yang dimiliki serta
serius dalam mengerjakan AN.
7. Analisis Politik
Commodities of
Power
Karakter Kekuasaan
Dinas Pendidikan Kota Memberikan arahan dan sosialisasi kepada pihak sekolah terkait penyelenggaraan
AN.
Kepala Sekolah Bertanggung jawab dalam mengkoordinir, memimpin pembinaan guru, dan
menyelenggarakan rapat koordinasi dan tinjauan manajemen terkait
penyelenggaraan AN
Guru Mengintervensi serta mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan visi dan
karakteristik AN menggunakan berbagai sumber informasi yang diperoleh melalui
arahan kepala sekolah dan interaksi yang dilakukan dengan siswa
Orang Tua Siswa Mendukung siswa baik secara materi maupun moril dalam mengikuti
penyelenggaraan AN
Siswa Fokus pada pelaksanaan dan pengerjaan soal dalam Asesmen Nasional
9. Root Definition
Perumusan formula PQR ini dilandasi dari hasil FGD peneliti dengan representasi satuan
pendidikan yang menyelenggarakan AN, yakni SDN X di Kota Depok.
Root Definition 1 Root Definition 2
(P)
What
Sebuah sistem evaluasi penyelenggaraan
ANBK sebagai alat evaluasi sistem
pendidikan Indonesia di tingkat sekolah
Perbaikan penyelenggaraan ANBK
sebagai alat evaluasi sistem pendidikan
Indonesia
(Q)
How
Dengan pelatihan khusus kepada tenaga
pengajar cara mengutilisasi teknologi
informasi yang dapat menunjang
pembelajaran AKM di sekolah
Dilakukan melalui pemberian fasilitas
berupa Laptop dan Kuota Internet kepada
seluruh siswa dan perbaikan dari server
ANBK
(R)
Why
Untuk peningkatan fokus pembelajaran di
sekolah pada mata pelajaran terkait
literasi, numerasi, serta kelas TIK
(keahlian menggunakan gawai dan laptop)
Untuk mendapatkan data yang valid
terkait evaluasi sistem pendidikan
Indonesia dan mengurangi kesenjangan
antar daerah dan siswa.
10. Analisis CATWOE 1
Customers Pihak sekolah sebagai peserta dari pelaksanaan Asesmen Nasional
Actor Kemendikbud Ristek (Puspendik Kemendikbud Ristek) dan Dinas Pendidikan Kota
Transformation
Process
Pelatihan khusus kepada tenaga pengajar cara meng utilisasi teknologi informasi
yang dapat menunjang pembelajaran AKM di sekolah
Worldview Pelatihan khusus kepada tenaga pengajar cara meng utilisasi teknologi informasi
dilakukan sebagai upaya mencerdaskan siswa dalam menengarai mata pelajaran
literasi dan numerasi yang diujikan dalam AN serta edukasi keterampilan
aksesibilitas gawai dan laptop yang berimplikasi pada peningkatan kualitas satuan
pendidikan di Indonesia
Owner Kemendikbud Ristek (Puspendik Kemendikbud Ristek)
Environmental
Constraints
Keterbatasan dana dan waktu
11. Analisis CATWOE 2
Customers Kemendikbud Ristek (Puspendik Kemendikbud Ristek) dan Dinas Pendidikan Kota
Actor Pihak sekolah sebagai peserta dari pelaksanaan Asesmen Nasional
Transformation
Process
Proses pemberian fasilitas berupa Laptop bagi sekolah dan siswa dan Kuota Internet
kepada siswa yang membutuhkan dan perbaikan dari server AN dapat memberikan
dampak berupa siswa yang lebih terbiasa dalam memakai gawai dan laptop dan
mengurangi gangguan dalam penyelenggaraan AN
Worldview Penerapan pemberian fasilitas berupa Laptop bagi sekolah dan siswa dan Kuota Internet
kepada siswa yang membutuhkan dan perbaikan dari server AN diharapkan mampu
meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan gawai dan laptop dalam upaya
mengurangi kesenjangan antar daerah dan siswa dan meningkatkan validitas AN
Owner Kemendikbud Ristek (Puspendik Kemendikbud Ristek)
Environmental
Constraints
Keterbatasan dana oleh pemerintah dan pihak sekolah
13. Comparison Between Conceptual Model 1 and Real World
Activity in Models Exists? Who? Good/Bad? Alternatives
Pemetaan sekolah
penggerak
berdasarkan
kemampuan
penggunaan TIK
No (Pemilihan
sekolah
dilakukan secara
acak)
Balitbang Relatively
Bad
Mengklasifikasikan sekolah berdasarkan
kapabilitas dalam mengakses TIK dan
memilih sekolah yang sudah siap
melaksanakan ANBK untuk dijadikan
sekolah percontohan.
Mengadakan uji
coba pelaksanaan
pelatihan pada
sekolah terpilih
Yes, Limited
(Dilakukan pada
Sekolah
Penggerak)
Sekolah Relatively
Bad
Maksimalisasi metode pembelajaran
berbasis TIK melalui pelatihan terhadap
guru yang sudah disesuaikan dengan
konteks sosial masing-masing sekolah.
14. Activity in Models Exists? Who? Good/Bad? Alternatives
Pemberian Laptop Yes, Limited
(Laptop Merah
Putih)
Kemendikbud Relatively bad Memberikan Laptop
hanya pada sekolah yang
membutuhkan
Pemberian Kuota
Internet
Yes, Limited
(Kuota Belajar)
Kemendikbud Relatively bad Memasang WiFi gratis di
sekolah
Perbaikan server
AN
Yes, Limited Kemendikbud Relatively bad Menyiapkan AN berbasis
non komputer bagi
sekolah yang bermasalah
Comparison Between Conceptual Model 2 and Real World
15. Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan kerangka konsep Seven Perspectives of Strategic Thinking Mintzberg dan metode
Soft System Methodology (SSM) dalam mengumpulkan data sebagai landasan analisis terkait
penyelenggaraan Asesmen Nasional ditinjau dari relevansinya sebagai sistem evaluasi baru pada
pendidikan Indonesia. Hasil dari riset ini menemukan problematika yang menyasar pada ketidaksiapan
peserta ANBK saat mengerjakan tes berbasis HOT yang dimotori oleh kurang maksimalnya metode
pembelajaran tenaga pendidik dalam mengutilisasi teknologi informasi yang seharusnya bisa membantu
siswa dalam menghadapi mata pelajaran literasi dan numerasi seperti yang diujikan dalam ANBK.
Terdapat pula problematika yang menyangkut fasilitas penunjang penyelenggaraan ANBK seperti
ketidaksediaan gadget maupun Kuota Internet yang turut menghambat keberlangsungan ANBK. Tentunya
situasi-situasi problematis tersebut menjadi masalah yang berkenaan dengan validitas penyelenggaraan
ANBK itu sendiri.
Rekomendasi
1. Terdapat urgensi untuk merekonstruksi metode pembelajaran oleh guru sesuai dengan kurikulum yang
mengadopsi HOT dan pemaksimalan TIK yang bisa ditempuh melalui asesmen pada level guru agar
siswa bisa mempersiapkan diri menghadapi ANBK.
2. Pengadaan klasifikasi sekolah yang dipilih untuk mengikuti ANBK berdasarkan stratifikasi sosialnya
mengingat perbedaan konteks sosial pada sebuah sekolah tentu membutuhkan treatment yang berbeda
dan tidak bisa disamaratakan.
3. Perlunya pemberdayaan gadget dan Kuota Internet kepada pihak sekolah untuk mendukung kemampuan
penggunaan TIK pada siswa yang juga berimplikasi pada kelancaran penyelenggaraan ANBK.
16. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Terima Kasih!
Please keep this slide for attribution
Editor's Notes
She did offer some facets for consideration, though. She recommends that systems never look at a child as a problem to solve. Instead, it should look to ameliorate issues in their background or experiences. Even though education systems can be expensive, they should always be child-friendly and dedicated toward their growth. Digital technology doesn’t create equality de facto; it must be accessible to all. And trust your teachers. “They are amazing human beings. They come to teach; they want to give their best; they want to help their pupils.”