SlideShare a Scribd company logo
CHAPTER 5
TeoriPembelajaran
Perilaku
Sri Suyatmi Paliasi - G2J122004
Bandura
Modeling and Observational
Learning
(Pemodelan dan Pembelajaran
Pengamatan)
Meichenbaum’s
Model of Self-Regulated
Learning
(Model Pembelajaran
Mandiri)
TeoriBelajar
Sosial
Teori pembelajaran sosial merupakan
perluasan dari teori belajar perilaku
yang tradisional (behavioristik).
Teori pembelajaran sosial ini
dikembangkan oleh Albert Bandura
(1986). Teori ini menerima sebagian
besar dari prinsip-prinsip teori-teori
belajar perilaku, tetapi memberi lebih
banyak penekanan pada kesan dari
isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada
proses-proses mental internal.
Fenomena pemodelan yaitu meniru perilaku orang
lain dan pengalaman tidak langsung yaitu belajar dari
keberhasilan dan kegagalan orang lain. Bandura
merasa bahwa sebagian besar belajar yang dialami
manusia tidak dibentuk dari konsekuensi-
konsekuensi melainkan manusia itu belajar dari suatu
model.
Pemodelan (Modeling)
Bandura
Pemodelan dan Pembelajaran Pengamatan
Tahap Perhatian
Tahap Pengingatan
Pada umumnya, siswa memberikan perhatian pada model-model
yang menarik, berhasil, menarik, dan popular. itulah sebabnya
mengapa banyak siswa meniru pakaian, gaya rambut dan kelakuan
bintang budaya popular
Setelah guru mendapatkan perhatian siswa, sekarang saatnya
untuk meniru perilaku yang mereka inginkan ditiru dan kemudian
memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan atau
berlatih. Misalnya, guru dapat memperlihatkan cara menulis huruf A.
siswa akan meniru contoh guru dengan mencoba menuliskan
sendiri Huruf A
PembelajaranPengamatan
(ObservationalLearning)
Tahap Reproduksi
Tahap Motivasi
selama tahap reproduksi, siswa mencoba untuk mencocokkan perilaku
mereka dengan model. di kelas penilaian belajar siswa berlangsung selama
tahap ini. Misalnya, setelah melihat model huruf A dicontohkan dan
dipraktikkannya beberapa kali, apakah siswa dapat memproduksi huruf
tersebut sehingga terlihat seperti contoh guru)
Siswa akan meniru model karena mereka percaya bahwa hal itu akan
meningkatkan peluang mereka sendiri untuk diperkuat. Di dalam kelas, tahap
motivasional dari pembelajaran observasional seringkali memerlukan pujian atau
nilai yang diberikan untuk mencocokkan model guru. Siswa memperhatikan model,
mempraktekkannya, dan mereproduksinya karena mereka telah belajar bahwa
inilah yang disukai guru dan mereka ingin menyenangkan guru. Ketika anak
membuat A yang dapat dikenali, guru berkata, "kerja bagus!"
Lanjutan
PembelajarantidakLangsung
(VicariousLearning)
Meskipun sebagian besar pembelajaran
pengamatan dimotivasi oleh seseuatu yang
meniru dengan benar akan mengarah pada
penguatan, juga penting diperhatikan bahwa
orang belajar dengan melihat orang lain
dikuatkan atau dihukum karena terlibat ke dalam
perilaku tertentu (Bandura, 1986)
Lanjutan
Guru diruang kelas senantiasa menggunakan pembelajaran
tidak langsung (Vicarius learning). saat siswa bermain-main
guru sering memilih orang lain yang bekerja dengan baik
dan menguatkan mereka karena menyelesaikan pekerjaan
dengan baik. Siswa yang berprilaku buruk melihat bahwa
pekerjaan dipaksakan dan (diharapkan) untuk mengerjakan
kembali.
Lanjutan
Dalam studi klasik oleh Broden, Hall, Dunlap dan clasrk
(1970). Dua siswa kelas 2 yang senang menganggu. Edwin
dan Greg duduk berdampingan. Setelah periode garis dasar,
guru mulai memerhatikan dan memuji Edwin setiap kali dia
memberikan perhatian dan menyelesaikan pekerjaan
kelasnya. Perilaku Edwin meningkat secara mencolok dalam
kondisi ini. Namun yang lebih menarik ialah perilaku Greg
juga meningkat, walaupun tidak satu pun penguatan khusus
diarahkan kepada Greg. Rupanya Greg belajar dari
pengalaman Edwin.
Pembelajaran Mandiri
(Self-Regulated Learning )
Bandura (1997) berhipotesis bahwa orang mengamati
perilakunya sendiri, menilainya berdasarkan standarnya
sendiri, dan memperkuat atau menghukum diri sendiri,
Kita semua memiliki pengalaman mengetahui bahwa kita
telah melakukan pekerjaan kita dan secara mental
menepuk punggung kita sendiri, terlepas dari apa yang
orang lain katakan
Siswa dapat diajarkan untuk menggunakan strategi
kemandirian, dan mereka dapat diingatkan untuk
melakukannya dalam berbagai konteks sehingga
kemandirian menjadi kebiasaan.
Lanjutan
Misalnya siswa dapat diminta untuk menetapkan
tujuan untuk jumlah waktu yang mereka harapkan
untuk belajar setiap malam dan mencatat apakah
mereka memenuhi tujuan mereka atau tidak.
Siswa mungkin diminta untuk menilai esai mereka
sendiri dalam hal konten, mekanik, dan organisasi,
dan untuk melihat apakah mereka dapat
mencocokkan penilaian guru
Model Pembelajaran Mandiri dari Meichenbaum
( Meichenbaum’s model of self regulated learning )
Strategi Belajar Mandiri sering disebut Modifikasi
Perilaku Kognitif (Harris, Graham, & Pressley,
2001; Manning & Payne, 1996)
Meichenbaum (1977) menyatakan Siswa
diajarkan untuk memantau dan mengatur
perilakunya sendiri. Meichenbaum
mengembangkan strategi di mana siswa dilatih
untuk mengatakan kepada diri mereka sendiri,
"Apa masalah saya? Apa rencana saya? Apakah
saya menggunakan rencana saya? Bagaimana
saya melakukannya?"
Langkah-langkah yang terdapat dalam pembelajaran
mandiri diuraikan oleh Meichenbaum (1977) sebagai
berikut
1. Model orang dewasa melakukan tugas tertentu
sambil berbicara dengan keras (Modeling kognitif).
4. Anak membisikan instruksi kepada diri sendiri saat dia
menjalani tugas ( Panduan terbuka dan tidak terdengar)
3. Anak melakukan tugas sambil membelajarkan diri sendiri (Bimbingan diri
terbuka)
2. Anak melakukan tugas yang sama dibawah arahan
pembelajaran dari model (bimbingan eksternal)
5. Anak melakukan tugas untuk mencari kinerja tertentu dengan
melakukan percakapan pribadi (Instruksi tersembunyi kepada diri
sendiri).
Salah satu contoh cara untuk membantu anak-
anak terlibat dalam pembelajaran mandiri adalah
memberikan kepada siswa, ketika memberikan
tugas yang panjang atau kompleks, dengan
formulir untuk memantau kemajuan mereka.
Misalnya, guru dapat menugaskan siswa untuk
menulis laporan tentang kehidupan Martin Luther
King Jr. Siswa dapat diberikan daftar periksa
pemantauan diri sendiri berikut:
Lanjutan
Lanjutan
BEKERJA SECARA EFISIEN
Gagasan di balik formulir ini adalah bahwa
membagi tugas yang kompleks menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil mendorong
siswa merasakan bahwa mereka melakukan
kemajuan kearah tujuan mereka yang lebih
besar. Memeriksa setiap langkah
memungkinkan mereka untuk memberikan
tepukan mental di punggung yang
memperkuat upaya mereka (Manning &
Payne, 1996).
Lanjutan
PenguatanDiriSendiri
(Self-Reinforcement)
Drabman, Spitalnik, dan O'Leary (1973) merancang dan
mengevaluasi prosedur klasik untuk mengajar siswa
mengatur perilaku mereka sendiri. Mereka meminta guru
untuk menilai perilaku siswa setiap hari dan memperkuat
siswa ketika mereka mendapatkan peringkat tinggi.
Kemudian mereka mengubah program. Mereka meminta
siswa untuk menebak peringkat apa yang diberikan guru
kepada mereka. Siswa diberi penguatan untuk menebak
dengan benar. Akhirnya, penguat secara bertahap dihapus.
Siswa yang merasa percaya diri dengan kemampuannya
menggunakan perilaku metakognitif dan motivasi diri
cenderung tinggi hasil pribadi (self-efficacy) keyakinan bahwa
usaha sendiri (bukan keberuntungan atau orang lain atau
faktor eksternal atau tak terkendali lainnya) menentukan
keberhasilan atau kegagalan seseorang. Keyakinan self-
efficacy mungkin merupakan faktor yang paling penting
(setelah kemampuan) dalam menentukan keberhasilan siswa
di sekolah (Bandura, 1997; Schunk & Zimmerman, 2003).
Lanjutan
KekuatandanKeterbatasanT
eoriPembelajaranPerilaku
Prinsip-prinsip yang melandasi teori-teori perilaku
kedudukannya kuat dalam psikologi, dan hal ini telah
ditunjukkan dalam berbagai situasi. Prinsip-prinsip ini
berguna untuk menjelaskan sebagian besar dari perilaku
manusia dan bahkan lebih berguna dalam mengubah
perilaku
Ahli teori pembelajaran perilaku terfokus pada perilaku
yang dapat diamati. Proses belajar yang kurang terlihat,
seperti pembentukan konsep, belajar dari teks,
pemecahan masalah, dan berpikir, sulit untuk diamati
secara langsung dan oleh karena itu jarang dipelajari
oleh ahli teori belajar perilaku.
Guru yang Intensional
1. Apa yang saya harapkan agar ketahui dan
dapat dilakukan siswa di akhir pelajaran
ini? Bagaimana hal ini berkontribusi pada
tujuan pengajaran dan kebutuhan siswa
untuk menjadi individu yang cakap?
2. Pengetahuan, keterampilan,
kebutuhan, dan minat apa yang
dimiliki siswa saya yang harus
diperhitungkan dalam pelajaran
saya?
3. Apa yang saya ketahui tentang isi pelajaran,
perkembangan anak, pembelajaran,
motivasi, dan strategi pengajaran efektif
yang dapat saya gunakan untuk mencapai
tujuan saya?
4. Materi instruksional, teknologi, bantuan, dan
sumber daya lain apa yang tersedia untuk
membantu mencapai tujuan saya?
5. Bagaimana saya akan
merencanakan untuk menilai
kemajuan siswa kearah tujuan
saya?
6. Bagaimana saya akan menanggapi jika
masing-masing anak atau kelas secara
keseluruhan tidak berada di jalur menuju
kesuksesan? Apa rencana cadangan saya?
Terima Kasih

More Related Content

Similar to PPT Landasan.pptx

Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajaragusloveridha
 
Prinsip belajar
Prinsip belajarPrinsip belajar
Prinsip belajar
diancholidah
 
Prinsip Belajar
Prinsip BelajarPrinsip Belajar
Prinsip Belajar
diancholidah
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
tikafriyanti
 
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Igik
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistik
Quratul Aini
 
Teori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosialTeori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosial
Eric Adreec
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )m44y44nk
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
Sagita Greenlover
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
Sagita Greenlover
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
Sagita Greenlover
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
Sagita Greenlover
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
Sagita Greenlover
 
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptxTEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
HayyunLisdiana2
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Endah Rizkiani
 

Similar to PPT Landasan.pptx (20)

Tugas bdp fix
Tugas bdp fixTugas bdp fix
Tugas bdp fix
 
makna belajar
makna belajarmakna belajar
makna belajar
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Prinsip belajar
Prinsip belajarPrinsip belajar
Prinsip belajar
 
Prinsip Belajar
Prinsip BelajarPrinsip Belajar
Prinsip Belajar
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistik
 
Teori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosialTeori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosial
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptxTEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 

More from Saharia5

PPT SEMINAR SAHARIA.pptx
PPT SEMINAR SAHARIA.pptxPPT SEMINAR SAHARIA.pptx
PPT SEMINAR SAHARIA.pptx
Saharia5
 
proposal
proposalproposal
proposal
Saharia5
 
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptxPEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
Saharia5
 
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docxG2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
Saharia5
 
KELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptxKELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptx
Saharia5
 
Terpadu - Monodisiplin.pptx
Terpadu - Monodisiplin.pptxTerpadu - Monodisiplin.pptx
Terpadu - Monodisiplin.pptx
Saharia5
 
Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
 Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
Saharia5
 
klasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptxklasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptx
Saharia5
 
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptxPPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
Saharia5
 

More from Saharia5 (9)

PPT SEMINAR SAHARIA.pptx
PPT SEMINAR SAHARIA.pptxPPT SEMINAR SAHARIA.pptx
PPT SEMINAR SAHARIA.pptx
 
proposal
proposalproposal
proposal
 
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptxPEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
 
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docxG2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
 
KELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptxKELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptx
 
Terpadu - Monodisiplin.pptx
Terpadu - Monodisiplin.pptxTerpadu - Monodisiplin.pptx
Terpadu - Monodisiplin.pptx
 
Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
 Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
 
klasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptxklasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptx
 
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptxPPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

PPT Landasan.pptx

  • 2. Bandura Modeling and Observational Learning (Pemodelan dan Pembelajaran Pengamatan) Meichenbaum’s Model of Self-Regulated Learning (Model Pembelajaran Mandiri)
  • 3. TeoriBelajar Sosial Teori pembelajaran sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional (behavioristik). Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada kesan dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal.
  • 4. Fenomena pemodelan yaitu meniru perilaku orang lain dan pengalaman tidak langsung yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain. Bandura merasa bahwa sebagian besar belajar yang dialami manusia tidak dibentuk dari konsekuensi- konsekuensi melainkan manusia itu belajar dari suatu model. Pemodelan (Modeling) Bandura Pemodelan dan Pembelajaran Pengamatan
  • 5. Tahap Perhatian Tahap Pengingatan Pada umumnya, siswa memberikan perhatian pada model-model yang menarik, berhasil, menarik, dan popular. itulah sebabnya mengapa banyak siswa meniru pakaian, gaya rambut dan kelakuan bintang budaya popular Setelah guru mendapatkan perhatian siswa, sekarang saatnya untuk meniru perilaku yang mereka inginkan ditiru dan kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan atau berlatih. Misalnya, guru dapat memperlihatkan cara menulis huruf A. siswa akan meniru contoh guru dengan mencoba menuliskan sendiri Huruf A PembelajaranPengamatan (ObservationalLearning)
  • 6. Tahap Reproduksi Tahap Motivasi selama tahap reproduksi, siswa mencoba untuk mencocokkan perilaku mereka dengan model. di kelas penilaian belajar siswa berlangsung selama tahap ini. Misalnya, setelah melihat model huruf A dicontohkan dan dipraktikkannya beberapa kali, apakah siswa dapat memproduksi huruf tersebut sehingga terlihat seperti contoh guru) Siswa akan meniru model karena mereka percaya bahwa hal itu akan meningkatkan peluang mereka sendiri untuk diperkuat. Di dalam kelas, tahap motivasional dari pembelajaran observasional seringkali memerlukan pujian atau nilai yang diberikan untuk mencocokkan model guru. Siswa memperhatikan model, mempraktekkannya, dan mereproduksinya karena mereka telah belajar bahwa inilah yang disukai guru dan mereka ingin menyenangkan guru. Ketika anak membuat A yang dapat dikenali, guru berkata, "kerja bagus!" Lanjutan
  • 7. PembelajarantidakLangsung (VicariousLearning) Meskipun sebagian besar pembelajaran pengamatan dimotivasi oleh seseuatu yang meniru dengan benar akan mengarah pada penguatan, juga penting diperhatikan bahwa orang belajar dengan melihat orang lain dikuatkan atau dihukum karena terlibat ke dalam perilaku tertentu (Bandura, 1986)
  • 8. Lanjutan Guru diruang kelas senantiasa menggunakan pembelajaran tidak langsung (Vicarius learning). saat siswa bermain-main guru sering memilih orang lain yang bekerja dengan baik dan menguatkan mereka karena menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Siswa yang berprilaku buruk melihat bahwa pekerjaan dipaksakan dan (diharapkan) untuk mengerjakan kembali.
  • 9. Lanjutan Dalam studi klasik oleh Broden, Hall, Dunlap dan clasrk (1970). Dua siswa kelas 2 yang senang menganggu. Edwin dan Greg duduk berdampingan. Setelah periode garis dasar, guru mulai memerhatikan dan memuji Edwin setiap kali dia memberikan perhatian dan menyelesaikan pekerjaan kelasnya. Perilaku Edwin meningkat secara mencolok dalam kondisi ini. Namun yang lebih menarik ialah perilaku Greg juga meningkat, walaupun tidak satu pun penguatan khusus diarahkan kepada Greg. Rupanya Greg belajar dari pengalaman Edwin.
  • 10. Pembelajaran Mandiri (Self-Regulated Learning ) Bandura (1997) berhipotesis bahwa orang mengamati perilakunya sendiri, menilainya berdasarkan standarnya sendiri, dan memperkuat atau menghukum diri sendiri, Kita semua memiliki pengalaman mengetahui bahwa kita telah melakukan pekerjaan kita dan secara mental menepuk punggung kita sendiri, terlepas dari apa yang orang lain katakan
  • 11. Siswa dapat diajarkan untuk menggunakan strategi kemandirian, dan mereka dapat diingatkan untuk melakukannya dalam berbagai konteks sehingga kemandirian menjadi kebiasaan. Lanjutan Misalnya siswa dapat diminta untuk menetapkan tujuan untuk jumlah waktu yang mereka harapkan untuk belajar setiap malam dan mencatat apakah mereka memenuhi tujuan mereka atau tidak. Siswa mungkin diminta untuk menilai esai mereka sendiri dalam hal konten, mekanik, dan organisasi, dan untuk melihat apakah mereka dapat mencocokkan penilaian guru
  • 12. Model Pembelajaran Mandiri dari Meichenbaum ( Meichenbaum’s model of self regulated learning ) Strategi Belajar Mandiri sering disebut Modifikasi Perilaku Kognitif (Harris, Graham, & Pressley, 2001; Manning & Payne, 1996) Meichenbaum (1977) menyatakan Siswa diajarkan untuk memantau dan mengatur perilakunya sendiri. Meichenbaum mengembangkan strategi di mana siswa dilatih untuk mengatakan kepada diri mereka sendiri, "Apa masalah saya? Apa rencana saya? Apakah saya menggunakan rencana saya? Bagaimana saya melakukannya?"
  • 13. Langkah-langkah yang terdapat dalam pembelajaran mandiri diuraikan oleh Meichenbaum (1977) sebagai berikut 1. Model orang dewasa melakukan tugas tertentu sambil berbicara dengan keras (Modeling kognitif). 4. Anak membisikan instruksi kepada diri sendiri saat dia menjalani tugas ( Panduan terbuka dan tidak terdengar) 3. Anak melakukan tugas sambil membelajarkan diri sendiri (Bimbingan diri terbuka) 2. Anak melakukan tugas yang sama dibawah arahan pembelajaran dari model (bimbingan eksternal) 5. Anak melakukan tugas untuk mencari kinerja tertentu dengan melakukan percakapan pribadi (Instruksi tersembunyi kepada diri sendiri).
  • 14. Salah satu contoh cara untuk membantu anak- anak terlibat dalam pembelajaran mandiri adalah memberikan kepada siswa, ketika memberikan tugas yang panjang atau kompleks, dengan formulir untuk memantau kemajuan mereka. Misalnya, guru dapat menugaskan siswa untuk menulis laporan tentang kehidupan Martin Luther King Jr. Siswa dapat diberikan daftar periksa pemantauan diri sendiri berikut: Lanjutan
  • 16. BEKERJA SECARA EFISIEN Gagasan di balik formulir ini adalah bahwa membagi tugas yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil mendorong siswa merasakan bahwa mereka melakukan kemajuan kearah tujuan mereka yang lebih besar. Memeriksa setiap langkah memungkinkan mereka untuk memberikan tepukan mental di punggung yang memperkuat upaya mereka (Manning & Payne, 1996). Lanjutan
  • 17. PenguatanDiriSendiri (Self-Reinforcement) Drabman, Spitalnik, dan O'Leary (1973) merancang dan mengevaluasi prosedur klasik untuk mengajar siswa mengatur perilaku mereka sendiri. Mereka meminta guru untuk menilai perilaku siswa setiap hari dan memperkuat siswa ketika mereka mendapatkan peringkat tinggi. Kemudian mereka mengubah program. Mereka meminta siswa untuk menebak peringkat apa yang diberikan guru kepada mereka. Siswa diberi penguatan untuk menebak dengan benar. Akhirnya, penguat secara bertahap dihapus.
  • 18. Siswa yang merasa percaya diri dengan kemampuannya menggunakan perilaku metakognitif dan motivasi diri cenderung tinggi hasil pribadi (self-efficacy) keyakinan bahwa usaha sendiri (bukan keberuntungan atau orang lain atau faktor eksternal atau tak terkendali lainnya) menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang. Keyakinan self- efficacy mungkin merupakan faktor yang paling penting (setelah kemampuan) dalam menentukan keberhasilan siswa di sekolah (Bandura, 1997; Schunk & Zimmerman, 2003). Lanjutan
  • 19. KekuatandanKeterbatasanT eoriPembelajaranPerilaku Prinsip-prinsip yang melandasi teori-teori perilaku kedudukannya kuat dalam psikologi, dan hal ini telah ditunjukkan dalam berbagai situasi. Prinsip-prinsip ini berguna untuk menjelaskan sebagian besar dari perilaku manusia dan bahkan lebih berguna dalam mengubah perilaku Ahli teori pembelajaran perilaku terfokus pada perilaku yang dapat diamati. Proses belajar yang kurang terlihat, seperti pembentukan konsep, belajar dari teks, pemecahan masalah, dan berpikir, sulit untuk diamati secara langsung dan oleh karena itu jarang dipelajari oleh ahli teori belajar perilaku.
  • 20. Guru yang Intensional 1. Apa yang saya harapkan agar ketahui dan dapat dilakukan siswa di akhir pelajaran ini? Bagaimana hal ini berkontribusi pada tujuan pengajaran dan kebutuhan siswa untuk menjadi individu yang cakap? 2. Pengetahuan, keterampilan, kebutuhan, dan minat apa yang dimiliki siswa saya yang harus diperhitungkan dalam pelajaran saya? 3. Apa yang saya ketahui tentang isi pelajaran, perkembangan anak, pembelajaran, motivasi, dan strategi pengajaran efektif yang dapat saya gunakan untuk mencapai tujuan saya? 4. Materi instruksional, teknologi, bantuan, dan sumber daya lain apa yang tersedia untuk membantu mencapai tujuan saya? 5. Bagaimana saya akan merencanakan untuk menilai kemajuan siswa kearah tujuan saya? 6. Bagaimana saya akan menanggapi jika masing-masing anak atau kelas secara keseluruhan tidak berada di jalur menuju kesuksesan? Apa rencana cadangan saya?