Laporan ini menyajikan ringkasan data geografi, demografi, dan capaian indikator kesehatan keluarga di 10 desa di Kecamatan Jambe. Terdapat permasalahan utama di setiap desa seperti KB, hipertensi, rokok, dan JKN. Puskesmas telah melakukan berbagai intervensi seperti sosialisasi dan kunjungan rumah untuk menangani permasalahan tersebut.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Materi 5 peran & tugas kader posyanduSupriyaWibawa
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang peran dan tugas kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting. Kader bertugas sebagai penggerak masyarakat, penyuluh kesehatan, serta melakukan pencatatan dan pelaporan sederhana di Posyandu. Tugas-tugas tersebut meliputi penggerakan masyarakat, penyuluhan kesehatan, identifikasi masalah, serta pencatatan dan pelaporan data di Posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan. Beberapa isu strategis kesehatan nasional dan daerah dijelaskan sebagai latar belakang, termasuk permasalahan kesehatan di Kota Depok.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Materi 5 peran & tugas kader posyanduSupriyaWibawa
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang peran dan tugas kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting. Kader bertugas sebagai penggerak masyarakat, penyuluh kesehatan, serta melakukan pencatatan dan pelaporan sederhana di Posyandu. Tugas-tugas tersebut meliputi penggerakan masyarakat, penyuluhan kesehatan, identifikasi masalah, serta pencatatan dan pelaporan data di Posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan. Beberapa isu strategis kesehatan nasional dan daerah dijelaskan sebagai latar belakang, termasuk permasalahan kesehatan di Kota Depok.
Penilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptxDinsosPMDPPPA
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penilaian penyelenggaraan pelayanan publik oleh Ombudsman RI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan menilai kompetensi penyelenggara, sarana prasarana, kepatuhan standar pelayanan, pengelolaan pengaduan, dan persepsi masyarakat; penilaian dilakukan terhadap unit pelayanan di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah melalui wawancara, observ
Lokakarya mini lintas sektor triwulan ke-IV membahas capaian program imunisasi dan gizi di wilayah kerja Puskesmas Manipi bulan September hingga November 2022 serta kendala dan solusi program tersebut.
Dokumen tersebut membahas upaya pelayanan kesehatan dasar di Kota Depok yang dilakukan oleh seksi Yandis dan Rujukan Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kota Depok. Dokumen ini menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi Puskesmas, serta berbagai program kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, penyakit menular, dan
Materi stunting di acara parenting paud (naldi candra)Naldi Candra
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas program Gerakan Serentak Serbu (Gertak Serbu) Stunting yang dilaksanakan di Puskesmas Pulau Batu. Program ini bertujuan menangani masalah stunting secara bersama-sama melalui upaya pencegahan dan penanganan stunting sejak dini. Kegiatan utama program ini meliputi pemantauan pertumbuhan anak, kampanye gizi seimbang, dan peningkatan sanitasi lingkungan di tingkat desa.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Lansia dan peran kader lansia. Posyandu lansia adalah tempat pelayanan kesehatan untuk lansia di suatu wilayah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Pelayanan kesehatan lansia dilakukan dengan sistem 5 meja dan kader lansia berperan sebagai fasilitator antara tenaga kesehatan dengan lansia. Kendala pelaksanaan posyandu lansia antara lain pengetah
Dokumen tersebut membahas perubahan pola penyakit di Indonesia dalam 30 tahun terakhir dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan kanker yang disebabkan gaya hidup tidak sehat, serta dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan. Untuk mencegah penyakit tidak menular, dibentuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang bertujuan meningkatkan perilaku hidup sehat secara b
[Ringkasan]
Saka Bakti Husada (SBH) adalah wadah pendidikan kepramukaan di bidang kesehatan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan ketrampilan kesehatan, sehingga mampu berperan aktif dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaMuh Saleh
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian target kesehatan nasional. Program ini melakukan pendekatan proaktif ke keluarga di wilayah kerja puskesmas untuk mengatasi masalah prioritas seperti stunting dan penyakit tidak menular.
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Penilaian Pelayanan Publik Ombudsman RI 2022.pptxDinsosPMDPPPA
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penilaian penyelenggaraan pelayanan publik oleh Ombudsman RI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan menilai kompetensi penyelenggara, sarana prasarana, kepatuhan standar pelayanan, pengelolaan pengaduan, dan persepsi masyarakat; penilaian dilakukan terhadap unit pelayanan di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah melalui wawancara, observ
Lokakarya mini lintas sektor triwulan ke-IV membahas capaian program imunisasi dan gizi di wilayah kerja Puskesmas Manipi bulan September hingga November 2022 serta kendala dan solusi program tersebut.
Dokumen tersebut membahas upaya pelayanan kesehatan dasar di Kota Depok yang dilakukan oleh seksi Yandis dan Rujukan Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Kota Depok. Dokumen ini menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi Puskesmas, serta berbagai program kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, penyakit menular, dan
Materi stunting di acara parenting paud (naldi candra)Naldi Candra
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas program Gerakan Serentak Serbu (Gertak Serbu) Stunting yang dilaksanakan di Puskesmas Pulau Batu. Program ini bertujuan menangani masalah stunting secara bersama-sama melalui upaya pencegahan dan penanganan stunting sejak dini. Kegiatan utama program ini meliputi pemantauan pertumbuhan anak, kampanye gizi seimbang, dan peningkatan sanitasi lingkungan di tingkat desa.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Lansia dan peran kader lansia. Posyandu lansia adalah tempat pelayanan kesehatan untuk lansia di suatu wilayah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Pelayanan kesehatan lansia dilakukan dengan sistem 5 meja dan kader lansia berperan sebagai fasilitator antara tenaga kesehatan dengan lansia. Kendala pelaksanaan posyandu lansia antara lain pengetah
Dokumen tersebut membahas perubahan pola penyakit di Indonesia dalam 30 tahun terakhir dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, dan kanker yang disebabkan gaya hidup tidak sehat, serta dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan. Untuk mencegah penyakit tidak menular, dibentuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang bertujuan meningkatkan perilaku hidup sehat secara b
[Ringkasan]
Saka Bakti Husada (SBH) adalah wadah pendidikan kepramukaan di bidang kesehatan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan ketrampilan kesehatan, sehingga mampu berperan aktif dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaMuh Saleh
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif dan mendukung pencapaian target kesehatan nasional. Program ini melakukan pendekatan proaktif ke keluarga di wilayah kerja puskesmas untuk mengatasi masalah prioritas seperti stunting dan penyakit tidak menular.
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Dokumen tersebut berisi profil kesehatan di Distrik Sayosa dan Sayosa Timur, Kabupaten Sorong. Terdapat data demografi, sarana dan sumber daya manusia puskesmas, pelayanan UKP dan UKM, serta capaian program PIS-PK tahun 2022. Puskesmas Sayosa melayani 1149 jiwa dengan 16 tenaga kesehatan dan sarana yang kurang memadai. Pelayanan terdiri atas poliklinik, KIA-KB, gizi, imunisasi, dan posyand
Dokumen tersebut merangkum berbagai program kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas Sungai Bahar 1 pada tahun 2023, termasuk capaian targetnya. Program-program tersebut meliputi bidang kesehatan ibu dan anak, gizi, penyakit menular, imunisasi, kesehatan lingkungan, dan lainnya. Dokumen ini juga memaparkan rencana perbaikan strategi program UKM di masa mendatang.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi dan kegiatan untuk mempercepat program Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Strategi utama adalah menghentikan perilaku buang air besar sembarangan dan meningkatkan akses sanitasi melalui Gerakan Sanitasi Total Sa Sukabumi. Kegiatan kunci meliputi sosialisasi, pembangunan fasilitas sanitasi, verifikasi, dan deklarasi desa-desa ODF di Kabupaten S
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi dan capaian program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Kabupaten Gorontalo pada semester I tahun 2022, yang mencakup peningkatan jangkauan pelaksanaan program, pencapaian target pendataan keluarga, dan perubahan indeks keluarga sehat menurut kecamatan."
Implementasi Stbm Di Kab.Smd Juni 2009.CopyESP Indonesia
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program Sanitasi Berbasis Masyarakat di Kabupaten Sumedang tahun 2008 yang mencakup pemicuan CLTS di 72 dusun dan 45 desa, peningkatan sarana jamban rumah tangga, dan pengelolaan air minum, sampah, dan limbah rumah tangga.
2. Tercatat 43 dusun dan 10 desa di Kabupaten Sumedang telah bebas buang air besar sembarangan (ODF) melalui program tersebut.
3. Tantangan program
Dokumen tersebut merangkum laporan kinerja UPTD Puskesmas Sukamahi tahun 2022, mencakup profil puskesmas, analisis situasi, capaian program UKM, UKP, dan sarana prasarana puskesmas."
FAIROUZ HUDA GELAR BAZAR UMKM DIVILLA BUKIT TIDARslampangkir3
FAIROUZ HUDA GELAR BAZAR UMKM DIVILLA BUKIT TIDAR
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang resmi mendukung tokoh milenial Jawa Timur, Fairouz Huda, untuk maju di Pilwali Kota Malang 2024. Dukungan ini dideklarasikan dalam acara bazar UMKM yang diadakan di RT 6 Villa Bukit Tidar, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (08/06/2024) malam.
Dalam acara tersebut, sekitar 25 pelaku UMKM membuka stand dan mempromosikan produk mereka dengan antusias. Fairouz Huda, atau akrab disapa Kak Fai, hadir di lokasi dan menyapa setiap pelaku usaha yang berpartisipasi. Yudi Purwanto, Koordinator Jaringan UMKM, mengungkapkan bahwa kepedulian Kak Fai terhadap UMKM terbukti melalui berbagai inisiatif, termasuk penyelenggaraan bazar ini.
Yudi menjelaskan bahwa minat untuk berpartisipasi dalam bazar sangat tinggi, dengan 50 UMKM mendaftar, namun karena keterbatasan tempat, hanya 25 yang terpilih untuk berpartisipasi. Ia memastikan bahwa acara serupa akan diagendakan lagi di masa mendatang.
Fairouz Huda menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan dan menegaskan komitmennya untuk mengembangkan UMKM di Kota Malang. Mantan Ketua PC PMII Kota Malang ini memiliki visi besar menjadikan UMKM sebagai ikon kebangkitan ekonomi dan mendukung terwujudnya kota wisata UMKM di Kota Malang. Ia berharap setiap RT di Kota Malang memiliki wirausaha yang dinaungi oleh Badan Usaha Milik RT (BUMRT) dan setiap kecamatan memiliki sentra UMKM.
#pilkadaMalang #calonwakilwalikota #fairouzhuda #kandidatwakilwalikota #kakfai #GetnoWess #KHhasyim #Cawali #Malang
3. Data Geografi dan Demografi
Kecamatan Jambe, terletak di Kabupaten
Tangerang Propinsi Banten, luas wiyah 2.773 ha,
terbagi 10 (sepuluh) desa binaan, 146 RT, 50
Kepala Dusun, dengan jarak tempuh paling jauh
dari puskesmas ke desa 0 – 8 km, yang terdiri dari
10 desa yaitu : Jambe, Tipar Raya, Pasir Barat,
Kutruk, Rancabuaya, Ancol Pasir, Daru, Mekarsari,
Taban dan Sukamanah.
8. IKS PUSKESMAS JAMBE
CAPAIAN INDIKATOR
Keluarga mengikuti program KB *) 45,54%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 74,02%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 97,16%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 94,74%
Pertumbuhan Balita dipantau 93,24%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 53,52%
Penderita hipertensi yang berobat teratur 38,38%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak
ditelantarkan
12,07%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 36,61%
Keluarga sudah menjadi anggota JKN 38,00%
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 92,99%
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 88,63%
IKS PKM JAMBE
0,12
CAPAIAN IKS
SEHAT : 1165 KK
PRA SEHAT : 7161 KK
TIDAK SEHAT : 1727 KK
9. Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB
53,78%
FASYANKES 69,23%
IMUNISASI 96.15%
ASI 66,67%
TUMBUH KEMBANG 94,01%
TB 51,43%
HIPERTENSI 49,40%
ODGJ 00,00%
Rokok 25,29%
JKN 20,99%
Air bersih 88,60%
Jamban 58,68%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa
Sukamanah, IKS indikator terendah yaitu JKN
sebesar 20,99%, sedangkan IKS Indikator
tertinggi yaitu indikator Imunisasi dengan
capaian sebesar 96,15%.
Capaian IKS Desa Sukamanah
10. Capaian IKS Desa Jambe
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB
12,32%
FASYANKES 58,21%
IMUNISASI 91,21%
ASI 89,61%
TUMBUH KEMBANG 88,17%
TB 34,09%
HIPERTENSI 18,24%
ODGJ 00,15%
Rokok 29,40%
JKN 67,61%
Air bersih 95,56%
Jamban 90,68%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa Jambe,
IKS indikator terendah yaitu ODGJ sebesar
00,15%, sedangkan IKS Indikator tertinggi
yaitu indikator Air Bersih dengan capaian
sebesar 95,56%.
11. Capaian IKS Desa Tipar Raya
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB
06,75%
FASYANKES 85,14%
IMUNISASI 97,50%
ASI 98,44%
TUMBUH KEMBANG 98,98%
TB 43,33%
HIPERTENSI 58,65%
ODGJ 00,14%
Rokok 31,73%
JKN 53,82%
Air bersih 78,58%
Jamban 80,51%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa Tipar
Raya, IKS indikator terendah yaitu ODGJ
sebesar 00,15%, sedangkan IKS Indikator
tertinggi yaitu indikator Tumbuh Kembang
dengan capaian sebesar 98,98%.
12. Capaian IKS Desa Taban
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB
05,26%
FASYANKES 65,22%
IMUNISASI 100%
ASI 100%
TUMBUH KEMBANG 88,00%
TB 69,23%
HIPERTENSI 86,49%
ODGJ 00,00%
Rokok 38,50%
JKN 15,29%
Air bersih 90,13%
Jamban 83,73%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa Taban,
IKS indikator terendah yaitu KB sebesar
05,26%, sedangkan IKS Indikator tertinggi
yaitu indikator Imunisasi dan Asi Eksklusif
dengan capaian sebesar 100%.
13. Capaian IKS Desa Daru
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB
27,27%
FASYANKES 79,31%
IMUNISASI 100%
ASI 100%
TUMBUH KEMBANG 99,70%
TB 91,74%
HIPERTENSI 21,15%
ODGJ 00,00%
Rokok 42,51%
JKN 18,06%
Air bersih 97,24%
Jamban 98,76%
Berdasarkan hasil capaian Desa Daru, IKS
indikator terendah yaitu JKN sebesar 18,06%,
sedangkan IKS Indikator tertinggi yaitu
indikator Imunisasi dan Asi Eksklusif dengan
capaian sebesar 100%.
14. Capaian IKS Desa Kutruk
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB 82,97%
FASYANKES 100%
IMUNISASI 100%
ASI 97,14%
TUMBUH KEMBANG 91,74%
TB 27,59%
HIPERTENSI 27,56%
ODGJ 00,00%
Rokok 49,19%
JKN 60,80%
Air bersih 97,24%
Jamban 95,33%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa Kutruk,
IKS indikator terendah yaitu Hipertensi
sebesar 27,56%, sedangkan IKS Indikator
tertinggi yaitu indikator Imunisasi dan
Fasyankes dengan capaian sebesar 100%.
15. Capaian IKS Desa Rancabuaya
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB 13,79%
FASYANKES 46,43%
IMUNISASI 98,36%
ASI 94,44%
TUMBUH KEMBANG 92,83%
TB 44,44%
HIPERTENSI 28,41%
ODGJ 00,00%
Rokok 32,34%
JKN 51,10%
Air bersih 93,82%
Jamban 92,94%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa
Rancabuaya, IKS indikator terendah
yaitu KB sebesar 13,79%, sedangkan
IKS Indikator tertinggi yaitu indikator
Imunisasi dengan capaian sebesar
98,36%.
16. Capaian IKS Desa Mekarsari
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB 21,60%
FASYANKES 78,57%
IMUNISASI 100%
ASI 100%
TUMBUH KEMBANG 94,86%
TB 83,33%
HIPERTENSI 67,50%
ODGJ 00,00%
Rokok 34,43%
JKN 18,49%
Air bersih 93,31%
Jamban 82,79%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa
Mekarsari, IKS indikator terendah yaitu
JKN sebesar 18,49%, sedangkan IKS
Indikator tertinggi yaitu indikator Imunisasi
dan Asi Eksklusif dengan capaian sebesar
100%.
17. Capaian IKS Desa Ancol Pasir
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB 31,91%
FASYANKES 72,22%
IMUNISASI 94,29%
ASI 100%
TUMBUH KEMBANG 96,10%
TB 66,67%
HIPERTENSI 31,57%
ODGJ 00,00%
Rokok 29,60%
JKN 40,61%
Air bersih 89,18%
Jamban 90,89%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa
Ancol Pasir, IKS indikator terendah yaitu
KB sebesar 29,60%, sedangkan IKS
Indikator tertinggi yaitu indikator Asi
Eksklusif dengan capaian sebesar 100%.
18. Capaian IKS Desa Pasir Barat
Indikator Keluarga Sehat
Nama Indikator
Capaian
Perubahan
KB 93,90%
FASYANKES 94,12%
IMUNISASI 100%
ASI 100%
TUMBUH KEMBANG 95,93%
TB 80,00%
HIPERTENSI 60,56%
ODGJ 00,39%
Rokok 43,66%
JKN 45,03%
Air bersih 95,52%
Jamban 95,52%
Berdasarkan hasil capaian IKS Desa Pasir
Barat, IKS indikator terendah yaitu ODGJ
sebesar 00,39%, sedangkan IKS Indikator
tertinggi yaitu indikator Imunisasi dan Asi
Eksklusif dengan capaian sebesar 100%.
19. PRIORITAS MASALAH KESEHATAN DI PKM JAMBE
YANG TELAH DI DATA DAN DI INPUT KE APLIKASI KS
N
O
NAMA
DESA
MASALAH
KESEHATAN
INTERVENSI MASALAH RTL
1 Sukama
nah
1. Hipertensi
(49,40% )
2. Rokok (25,29%)
3. JKN (20,99%)
1. Sosialisasi ttg Hipertensi
2. Sosialisasi ttg Rokok
3. Sosialisasi pentingnya JKN
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
2 Jambe 1. KB (12,32%)
2. Hipertensi
(18,24%)
3. ODGJ (00,15%)
1. Sosialisasi pentingnya KB
2. Sosialisasi ttg Hipertensi
3. Kunjungan rumah kpd
pasien ODGJ
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
3 Tipar
Raya
1. KB (06,75%)
2. ODGJ (00,14%)
3. Rokok (31,73%)
1. Sosialisasi ttg KB
2. Kunjungan rumah kpd
pasien ODGJ
3. Sosialisasi ttg Rokok
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
20. NO NAMA DESA MASALAH
KESEHATAN
INTERVENSI MASALAH RTL
4 Taban 1. KB (05,26%)
2. Rokok (38,50%)
3. JKN (15,29%)
1. Sosialisasi ttg KB
2. Sosialisasi ttg Rokok
3. Sosialisasi pentingnya
JKN
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
5 Daru 1. KB 27,27%)
2. Hipertensi (21,15%)
3. JKN (18,06%)
1. Sosialisasi ttg Hipertensi
2. Sosialisasi ttg Rokok
3. Sosialisasi pentingnya
JKN
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
6 Kutruk 1. TB Paru (27,59%)
2. Hipertensi (27,56%)
3. Rokok (49,19%)
1. Kunjungan Rumah pd TB
paru yg DO
2. Sosialisasi ttg Hipertensi
3. Sosialisasi ttg Rokok
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
7 Rancabuaya 1. KB (13,79%)
2. Hipertensi (28,41%)
3. Rokok (32,34%)
1. Sosialisasi ttg KB
2. Sosialisasi ttg Hipertensi
3. Sosialisasi ttg Rokok
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
21. NO NAMA DESA MASALAH
KESEHATAN
INTERVENSI MASALAH RTL
8 Mekarsari 1. KB (21,60%)
2. Rokok (34,43%)
3. JKN (18,49%)
1. Sosialisasi ttg KB
2. Sosialisasi ttg Rokok
3. Sosialisasi pentingnya
JKN
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
9 Ancol Pasir 1. KB (31,91%)
2. Hipertensi (31,57%)
3. Rokok (29,60%)
1. Sosialisasi ttg KB
2. Sosialisasi ttg Hipertensi
3. Sosialisasi ttg Rokok
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
10 Pasir Barat 1. ODGJ (00,39%)
2. Rokok (43,66%)
3. JKN (45,03%)
1. Kunjungan rumah kpd
pasien ODGJ
2. Sosialisasi ttg Rokok
3. Sosialisasi pentingnya
JKN
Sudah
sebagian
dilakukan
Intervensi
22. Penentuan Prioritas Masalah
N
O
INDIKATOR % cakupan Nilai U Nilai S Nilai G TOTAL PRIORITA
S
1 Keluarga mengikuti program KB
*)
45,53% 4 4 5 13 2
2 Persalinan Ibu di fasilitas
pelayanan kesehatan
74,02% 5 4 4 13 3
3 Bayi mendapatkan imunisasi
dasar lengkap *)
97.16% 4 3 3 10 8
4
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
94.74% 3 4 4 11 6
5
Pertumbuhan Balita dipantau
93.24% 3 4 3 10 7
6 Penderita TB Paru yang berobat
sesuai standar
53,52% 5 5 4 14 1
7 Penderita hipertensi yang
berobat teratur
38.38% 5 3 4 12 4
8 Penderita gangguan jiwa berat,
diobati dan tidak ditelantarkan
12.07% 5 4 3 12 5
9 Anggota keluarga tidak ada yang
merokok *)
36,61% 3 3 3 9 9
10 Keluarga sudah menjadi anggota
JKN
38,00% 2 4 2 8 12
11 Keluarga memiliki
akses/menggunakan sarana air
bersih
92.99%
3 3 3 9 10
12 Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban 88.63%
3 4 2 9 11
23. Rencanakan RTL dan indikator prioritas puskesmas.
MASALAH
PRIORITAS
PUSKESMAS
AKAR
MASALAH
TUJUAN
YANG AKAN
DICAPAI
ALTERNATIF
PEMECAHA
N MASALAH
PEMECAHA
N MASALAH
TERPILIH
INDIKATOR
KEBERHASILAN
TARGET PJ WAKTU
Jumlah
penderita
TBC yang
mendapatk
an
pelayanan
TBC
sesuai
standar
53,53%
• Pasien
terduga
TB tidak
semua
mau
diperiksa
dahakny
a
• Kualitas
sputum
yg
kurang
baik
Jumlah
penderita
TB
mendapatka
n pelayanan
TB sesuai
standar
100%
1. KIE
pasien
terduga
2.Pengam
bilan
dahak
dilakukan
saat itu
3.KIE cara
mengeluar
kan
sputum
1. KIE bagi
pasien TB
dan
terduga TB
ttg
penyakit
TBC baik
virtual,
melalui
media
cetak,
media
elektronik.
1. Pasien TB
dan terduga
TB paham
akan
penyakitnya
sehingga mau
berobat rutin
hingga
sembuh.
2. Dahak
terkumpul
Jumlah
Penderit
a TB
mendap
atkan
pelayan
an TB
sesuai
standar
100%
Progra
mer
TB
*2x/th
*saat
berobat
*tiap
saat
sesua
waktu
yang
disepaka
ti
24. MASALAH
PRIORITAS
PUSKESMAS
AKAR
MASALAH
TUJUAN
YANG AKAN
DICAPAI
ALTERNATIF
PEMECAHA
N MASALAH
PEMECAHA
N MASALAH
TERPILIH
INDIKATOR
KEBERHASILAN
TARGET PJ WAKTU
• Pasien
TB tidak
mau
diobati
karena
merasa
tidak
sakit
• Pasien
TB tidak
patuh
berobat
rutin
4.KIE
pasien
TB ttg
pentingnya
obat rutin
dan
akibatnya
bila tidak
diobati
5.Pengopti
malan
peran
PMO
2.
Pengambil
an dahak
dilakukan
saat itu
juga
3. Jumlah
terduga
penderita TB
yg ditemukan
meningkat
4. Jumlah
pemeriksaan
sputum
meningkat
4. Jumlah
pemeriksaan
sputum
meningkat