Disusun Oleh :
1. Adila Kurnia Romadany (190721100085)
2. Dimas Wira Pandu (190721100037)
3. Sofie Adestia Mega (190721100048)
Maka dapat disimpulkan bahwa budaya kerja secara iumum merupakan suatu gagasan yang didasari oleh pandangan hidup dan dijadikan nilai-nilai pada organisasi yang dianut oleh semua anggota organisasi, kemudian nilai tersebut dicerminkan pada perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan dan tindakan yang terwujud sebagai kerja. Sedangkan definisi budaya kerja menurut Islam yaitu sebagai keberadaan potensi iman, dzikir, pikir, dan keilmuan itu untuk member suatu nilai yang dapat membahagiakan alam semesta. Oleh karena itu, seorang muslim harus dapat meyakini dengan perilakunya bahwa Islam merupakan cerminan nilai terbaik dalam lingkungan sekitar karena bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist yang dikaitkan dengan akhlaq.
Dalam budaya kerja juga terdapat beberapa iprinsip secara umum maupun secara Islam. Prinsip budaya kerja secara umum yaitu etos kerja, workaholism, etika kerja, dan anggapan dasar. Sedangkan prinsip budaya kerja secara Islam terdapat dua pandangan yaitu, orientasi individu dan orientasi kelompok pada tabiat luhur. Pada orientasi individu dalam perwujudannya memiliki dua akhlaq yaitu akhlaq terpuji dan akhlaq tercela, sedangkan pada orientasi kelompok pada tabiat luhur dalam penerapannya terdapat beberapa sikap yaitu, rukun, kompak, kerja sama yang baik, bersikap jujur, amanah, dan mujhid muzhid.
Selain prinsip, pada budaya kerja juga terdapat beberapa unsur yang dibagi menjadi 2 golongan yaitu unsur-unsur secara umum dan unsur-unsur secara Islam. Unsur-unsur budaya kerja secara umum dikemukakan oleh beberapa tokoh yang diantaranya yaitu menurut Assegaf (2012) unsur-unsur yang terkandung seperti, asumsi dasar, keyakinan yang dianut, pimpinan atau kelompok pencipta dan pengembangan budaya kerja, pedoman dalam mengatasi masalah, berbagai nilai (sharing value), pewarisan (leaning process), dan penyesuaian. Dan menurut Dharma dan Akib i(2005:25) unsur i– unsur budaya kerja yaitu, lingkunga usaha, nilai-nilai, dan jaringan budaya. Unsur-unsur budaya secara Islam mengandung nilai-nilai yang dapat menjadi cerminan positif yaitu nilai akhlaq terpuji (baik) seperti, shidiq, amanah, tabligh, fathanah, dan istiqomah.
Perilaku kelompok sangatlah mempengaruhi suatu organisasi, meskipun bentuk kelompoknya berada di luar organisasi tersebut. Banyak sekali manfaat kelompok bagi organisasi sehingga organisasi tersebut dapat berkembang secara signifikan. Tanpa adanya perilaku kelompok yang baik maka organisasi nya juga tidak dapat berkembang sehingga tujuan yang telah disepakati tidak akan tercapai. Oleh karena itu amatlah penting perilaku kelompok terhadap kehidupan organisasi karena kelompok mempunyai banyak manfaat bagi organisasi misalnya menjadi wadah bagi anggota organisasi untuk menyampaikan inovasi, kreatifitas dan saran dalam mengambil suatu keputusan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah disepakati.
Disusun Oleh :
1. Adila Kurnia Romadany (190721100085)
2. Dimas Wira Pandu (190721100037)
3. Sofie Adestia Mega (190721100048)
Maka dapat disimpulkan bahwa budaya kerja secara iumum merupakan suatu gagasan yang didasari oleh pandangan hidup dan dijadikan nilai-nilai pada organisasi yang dianut oleh semua anggota organisasi, kemudian nilai tersebut dicerminkan pada perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan dan tindakan yang terwujud sebagai kerja. Sedangkan definisi budaya kerja menurut Islam yaitu sebagai keberadaan potensi iman, dzikir, pikir, dan keilmuan itu untuk member suatu nilai yang dapat membahagiakan alam semesta. Oleh karena itu, seorang muslim harus dapat meyakini dengan perilakunya bahwa Islam merupakan cerminan nilai terbaik dalam lingkungan sekitar karena bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist yang dikaitkan dengan akhlaq.
Dalam budaya kerja juga terdapat beberapa iprinsip secara umum maupun secara Islam. Prinsip budaya kerja secara umum yaitu etos kerja, workaholism, etika kerja, dan anggapan dasar. Sedangkan prinsip budaya kerja secara Islam terdapat dua pandangan yaitu, orientasi individu dan orientasi kelompok pada tabiat luhur. Pada orientasi individu dalam perwujudannya memiliki dua akhlaq yaitu akhlaq terpuji dan akhlaq tercela, sedangkan pada orientasi kelompok pada tabiat luhur dalam penerapannya terdapat beberapa sikap yaitu, rukun, kompak, kerja sama yang baik, bersikap jujur, amanah, dan mujhid muzhid.
Selain prinsip, pada budaya kerja juga terdapat beberapa unsur yang dibagi menjadi 2 golongan yaitu unsur-unsur secara umum dan unsur-unsur secara Islam. Unsur-unsur budaya kerja secara umum dikemukakan oleh beberapa tokoh yang diantaranya yaitu menurut Assegaf (2012) unsur-unsur yang terkandung seperti, asumsi dasar, keyakinan yang dianut, pimpinan atau kelompok pencipta dan pengembangan budaya kerja, pedoman dalam mengatasi masalah, berbagai nilai (sharing value), pewarisan (leaning process), dan penyesuaian. Dan menurut Dharma dan Akib i(2005:25) unsur i– unsur budaya kerja yaitu, lingkunga usaha, nilai-nilai, dan jaringan budaya. Unsur-unsur budaya secara Islam mengandung nilai-nilai yang dapat menjadi cerminan positif yaitu nilai akhlaq terpuji (baik) seperti, shidiq, amanah, tabligh, fathanah, dan istiqomah.
Perilaku kelompok sangatlah mempengaruhi suatu organisasi, meskipun bentuk kelompoknya berada di luar organisasi tersebut. Banyak sekali manfaat kelompok bagi organisasi sehingga organisasi tersebut dapat berkembang secara signifikan. Tanpa adanya perilaku kelompok yang baik maka organisasi nya juga tidak dapat berkembang sehingga tujuan yang telah disepakati tidak akan tercapai. Oleh karena itu amatlah penting perilaku kelompok terhadap kehidupan organisasi karena kelompok mempunyai banyak manfaat bagi organisasi misalnya menjadi wadah bagi anggota organisasi untuk menyampaikan inovasi, kreatifitas dan saran dalam mengambil suatu keputusan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah disepakati.
Nama Kelompok :
1. Doni Setyo Budi (190721100093)
2. Maulidiyah Isnaini Nuraliyah (190721100115)
3. Amaliatus Sholihah (190721100118)
4. Azhar Baha'uddin (190721100171)
Materi Pembahasan :
1. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Konvensional dan Koperasi Syariah
2. Peran dan Fungsi Koperasi Konvensional dan Koperasi Syariah
3. Kelebihan Koperasi Syariah dan Koperasi Konvensional
4. Kekurangan Koperasi Syariah dan Koperasi Konvensional
Nama Kelompok :
1. Doni Setyo Budi (190721100093)
2. Maulidiyah Isnaini Nuraliyah (190721100115)
3. Amaliatus Sholihah (190721100118)
4. Azhar Baha'uddin (190721100171)
Materi Pembahasan :
1. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Konvensional dan Koperasi Syariah
2. Peran dan Fungsi Koperasi Konvensional dan Koperasi Syariah
3. Kelebihan Koperasi Syariah dan Koperasi Konvensional
4. Kekurangan Koperasi Syariah dan Koperasi Konvensional
Organisasi membangunkan tenaga kerja yang beretika dan bermotivasi tinggiCik Lelalalora
Didefinasikan sebagai prinsip moral atau nilai-nilai akhlak (adat sopan santun dan sebagainya) yang menjadi pegangan seseorang individu atau sesuatu kumpulan manusia
Oxford pula mentakrifkan etika sebagai satu
kumpulan atau set prinsip-prinsip moral yang
mempengaruhi keadaan. Dari segi istilah etika
berasal dari Greek 'ethos' yang bermaksud khusus
kepada 'character‘ ataupun perwatakan dan keperibadian
azam dan tekad untuk membudayakan kerja itu sebagai ibadah dengan berikhtiar agar semangat dan sikap berhati-hati kita semasa mengerjakan ibadah khusus diterapkan dalam tugas dan kerjaya kita. Pasti ketenangan, keseronokan dan kepuasan akan terpancar di hati dan wajah kita. Pasti tekanan, kekecewaan, kehampaan dan lain-lain watak negatif akan dapat dihindarkan
Konsep etika berdasarkan
Al-Quran dan hadis
Tindakan daripada Akhlak
Bekerja dengan ikhlas dan amanah
Setiap tindakan akan
dipertanggungjawabkan
Teori utilitarian - Menerapkan nilai "MACHAVELLIAN" iaitu matlamat menghalalkan cara.
Teori hak asasi semua manusia inginkan kebebasan dan kemakmuran sendiri .
Teori egoismemeletakkan kepentingan diri sendiri sebagai prinsip dan panduan dalam perlakuan . melakukan perbuatan yang memberi manfaat dan tidak mendatangkan kerugian kepada mereka .
Teori hedonisme segala perbuatan yang mendatangkan keseronokan kenikmatan adalah baik dan beretika .
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. 1. DEFINISI BUDAYA KERJA SECARA UMUM
Budaya kerja adalah suatu falsafah didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok
dam tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta
tindakan yang terwujud sebagai bekerja.
Indikator budaya kerja yang digunakan dalam kerangka peningkatan kinerja karyawan
adalah : 1). Kreatifitas, 2). Ketekunan, 3). Kerjasama, 4). Integritas, 5). Rasionalitas.
Serta menumbuhkan dan meningkatkan semangat/etos kerja, disiplin dan tanggung
jawab.
Definisi Budaya Kerja secara Umum dan Islam
2
3. 2. DEFINISI BUDAYA KERJA DALAM ISLAM
Budaya kerja Islam adalah budaya kerja yang mengutamakan produktivitas dengan
memakai nilai-nilai syariah Islam. Budaya kerja bagi umat Islam dalam masa globalisasi
saat ini, banyak perusahaan yang mengadopsi budaya-budaya asing karena diyakini
begitu maju dan berkembang. Budaya asing tidak selamanya negatif atau positif, budaya
asing boleh diadopsi dengan catatan memang sesuai dengan Islam.
Contoh budaya kerja yang diterapkan di institusi syariah adalah “SIFAT” yang merupakan
singkatan dari Siddiq, Istiqomah, Fathanah, Amanah, dan Tabliq. Hal inilah yang juga
diterapkan di BMT Nuansa Umat Cabang Utama Gapura Sumenep
3
4. 1. PRINSIP BUDAYA KERJA SECARA UMUM
Budaya kerja perusahaan seringkali tercermin dalam perilaku kerja karyawan, sehingga
perusahaan yang memiliki budaya yang baik dan kuat akan berdampak terhadap kinerja
yang baik pula oleh karyawan, selanjutnya akan meningkatkan kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Selain itu, sistem budaya kerja yang baik yang didukung oleh
motivasi kerja yang tinggi pada seorang karyawan akan mengarahkan anggota organisasi
mengeluarkan segala kemampuan terbaik untuk mencapai tujuan organisasi dan
pemenuhan kebutuhan individual. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa banyak
kesuksesan yang bisa diraih suatu perusahaan karena didukung oleh sebuah budaya
yang khas dan kuat tertanam dalam kegiatan operasionalnya
Salah satu prinsip budaya kerja yang dapat dipergunakan adalah prinsip 5S yang terdiri
atas aspek seiri, seiton, seiso, seiketsu, setsuke yang berasal dari Jepang dan telah
banyak dipergunakan pada banyak perusahaan besar di seluruh dunia.
Prinsip Budaya Kerja dalam Islam dan secara Umum
4
5. 2. PRINSIP BUDAYA KERJA DALAM ISLAM
1) Bekerja merupakan salah satu pelaksanaan fungsi manusia sebagai khalifah
2) Bekerja merupakan ibadah.
3) Bekerja dengan azas manfaat dan maslahat.
4) Bekerja dengan mengoptimalkan kemampuan akal
5) Bekerja penuh keyakinan dan optimistik.
6) Bekerja dengan mensyaratkan adanya sikap tawazun (keberimbangan).
7) Bekerja dengan memperhatikan unsur kehalalan dan menghindari unsur haram (yang
dilarang syari’ah).
5
6. 1. UNSUR-UNSUR BUDAYA KERJA SECARA UMUM
Unsur-unsur budaya kerja menurut Tika sebagai berikut:
1. Asumsi Dasar
2. Keyakinan yang dianut
3. Pimpinan atau kelompok pencipta dan pengembangan budaya kerja
4. Pedoman mengatasi masalah
5. Berbagai nilai
6. Pewarisan
7. Penyesuaian (adaptasi)
Unsur-Unsur Budaya Kerja dalam Islam dan secara Umum
6
7. 2. UNSUR-UNSUR BUDAYA KERJA DALAM ISLAM
a. Sikap Terhadap Pekerjaan
b. Etos Kerja Islami
c. Perilaku kerja umum dan Islami
d. Gaya Kepemimpinan Islam
7
8. • Kepuasan Kerja secara umum
Kepuasan kerja merupakan merupakan hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa
baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
• Kepuasan kerja dalam Islam
Menurut Islam, kepuasan kerja adalah berhubungan erat dengan ridho Allah dan hasil
kerja berupa rizki yang halal dan baik. Selain itu proses kerja dimana karyawan telah
melakukan kerja secara ihsan dan sungguh-sungguh juga mempengaruhi kepuasan
kerja, karena menurut perspektif Islam kerja adalah ibadah. Dan kepuasan kerja yang
baik dilihat dari aspek lingkungan kerja, keseuaian gaji, dan tingkat jabatan karyawan
serta terdapat peningkatan jumlah karyawan setiap tahunnya.
• Analisis Kerja
Kinerja merupakan hasil dari pekerjaan yang dilaksanakan dengan nilai yang diharapkan.
Hasil kerja adalah target yang harus dicapai oleh suatu organisasi dalam rangka
mencapai tujuan
Pengukuran Budaya Kerja dalam Islam dan secara Umum
8
9. “QUOTE”
Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak
ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Tidak
ada kemudahan tanpa doa.
~Ridwan Kamil~
TERIMA KASIH