Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai alat yang digunakan dalam proses penambalan gigi, mulai dari alat-alat untuk preparasi kavitas gigi seperti bur dan spatel, alat untuk memasukkan dan memperbaiki tambalan seperti amalgam carver dan burnisher, hingga alat untuk mempolis tambalan seperti batu poles dan sikat poles. Kebanyakan alat tersebut terbuat dari logam seperti stainless steel dan digunakan untuk mempersiapkan, memas
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat skaling manual dan elektrik untuk membersihkan karang gigi, meliputi periodontal probe, hoe scaler, chisel scaler, file scaler, sickle scaler, curet scaler, cavitron scaler, dan ultrasonik scaler. Alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda untuk membersihkan karang gigi di berbagai area mulut.
Gigi premolarnya adalah gigi kedua atas dan bawah dari garis tengah. Gigi premolar atas berbentuk paku runcing bulat dengan satu akar dan permukaan palatal yang cekung. Gigi premolar bawah berbentuk kapak dengan satu akar dan permukaan lingual yang lebih berkembang.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat skaling manual dan elektrik untuk membersihkan karang gigi, meliputi periodontal probe, hoe scaler, chisel scaler, file scaler, sickle scaler, curet scaler, cavitron scaler, dan ultrasonik scaler. Alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda untuk membersihkan karang gigi di berbagai area mulut.
Gigi premolarnya adalah gigi kedua atas dan bawah dari garis tengah. Gigi premolar atas berbentuk paku runcing bulat dengan satu akar dan permukaan palatal yang cekung. Gigi premolar bawah berbentuk kapak dengan satu akar dan permukaan lingual yang lebih berkembang.
Laporan ini membahas perawatan endodontik dan fraktur gigi pada pasien yang mengalami sakit gigi akibat trauma. Dibahas mengenai klasifikasi fraktur gigi, etiologi fraktur, diagnosis dan perawatan yang sesuai untuk kasus gigi pasien yang mengalami fraktur dan peradangan jaringan pulpa.
Gigi sehat terdiri dari email, dentin, pulpa, sementum, dan jaringan periodontal. Plak adalah lapisan bakteri dan sisa makanan yang melekat pada gigi, dan dapat terbentuk setelah 20 menit makan. Disclosing solution digunakan untuk melihat keberadaan plak dengan menghasilkan warna merah pada area yang terdapat plak.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang struktur gigi dan jaringan periodontal. Dijelaskan tentang enamel, dentin, sementum, pulpa gigi, dan jaringan periodontal seperti gingiva, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Juga dibahas tentang inervasi dan vaskularisasi pada gigi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang penetapan gigit pada pembuatan gigi tiruan lengkap, meliputi penetapan gigit pada rahang atas dan bawah. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penetapan gigit antara lain profil wajah pasien, mata, telinga, dan galangan gigit. 2. Pada rahang atas, perlu diperhatikan adaptasi basis, dukungan bibir dan pipi, tinggi galangan gigit, serta bidang orientasi. Sedangkan pada
Dokumen ini membahas berbagai kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, seperti supernumerary teeth (gigi tambahan), missing teeth (gigi hilang), macrodontia (gigi besar), microdontia (gigi kecil), transposition (perubahan posisi gigi), fusion (penggabungan gigi), concrescence (penyatuan akar gigi), gemination (pembelahan gigi), taurodontism (perubahan bentuk tubuh gigi), dilaceration (kerokokan gigi), dens invaginatus dan
Ringkasan:
Presentasi kasus membahas delapan topik utama ilmu penyakit gigi dan mulut, yaitu anodontia, impacted teeth, maloklusi, debris, kalkulus, plaque, dental decay, dan pulpitis. Topik-topik tersebut dijelaskan definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, dan terapinya. Presentasi ini disampaikan oleh Tenri Ashari Wanahari untuk memenuhi kompetensi di Klinik Ilmu Penyak
Dokumen tersebut membahas tentang gigi tiruan penuh dan reparasi gigi tiruan. Secara khusus membahas dua kasus yaitu gigi tiruan penuh untuk pasien edentulous total dan gigi tiruan yang longgar yang membutuhkan reparasi. Juga membahas diagnosis, rencana perawatan, indikasi, kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan dari perawatan gigi tiruan penuh."
Dokumen tersebut membahas istilah-istilah yang terkait dengan oklusi gigi dan struktur permukaan oklusal gigi seperti tonjol mahkota fungsional dan non fungsional, cusp tip, cusp ridge, triangular ridge, fossa sentral, lingir tepi, alur utama dan alur tambahan.
Gigi geraham ketiga rahang bawah memiliki banyak variasi dalam bentuk dan posisinya. Gigi ini lebih kecil dan pertumbuhannya kurang baik dibanding gigi geraham lainnya. Bentuk dan jumlah cuspnya juga bervariasi.
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat konservasi gigi yang digunakan dalam keperawatan gigi. Alat-alat tersebut meliputi berbagai jenis bur, spatel, plastis instrument, matrix, dan alat-alat poles yang masing-masing memiliki ciri khas, fungsi, dan cara pemeliharaannya.
Alatan tangan terdiri daripada pelbagai jenis yang digunakan untuk proses pembuatan dan penghasilan projek. Pemilihan alatan mesti sesuai dengan bahan dan tujuan, serta memenuhi kriteria kesesuaian, kemahiran dan keselamatan. Angkup dan mikrometer pula digunakan untuk mengukur saiz dengan ketelitian tinggi.
Laporan ini membahas perawatan endodontik dan fraktur gigi pada pasien yang mengalami sakit gigi akibat trauma. Dibahas mengenai klasifikasi fraktur gigi, etiologi fraktur, diagnosis dan perawatan yang sesuai untuk kasus gigi pasien yang mengalami fraktur dan peradangan jaringan pulpa.
Gigi sehat terdiri dari email, dentin, pulpa, sementum, dan jaringan periodontal. Plak adalah lapisan bakteri dan sisa makanan yang melekat pada gigi, dan dapat terbentuk setelah 20 menit makan. Disclosing solution digunakan untuk melihat keberadaan plak dengan menghasilkan warna merah pada area yang terdapat plak.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang struktur gigi dan jaringan periodontal. Dijelaskan tentang enamel, dentin, sementum, pulpa gigi, dan jaringan periodontal seperti gingiva, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Juga dibahas tentang inervasi dan vaskularisasi pada gigi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang penetapan gigit pada pembuatan gigi tiruan lengkap, meliputi penetapan gigit pada rahang atas dan bawah. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penetapan gigit antara lain profil wajah pasien, mata, telinga, dan galangan gigit. 2. Pada rahang atas, perlu diperhatikan adaptasi basis, dukungan bibir dan pipi, tinggi galangan gigit, serta bidang orientasi. Sedangkan pada
Dokumen ini membahas berbagai kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, seperti supernumerary teeth (gigi tambahan), missing teeth (gigi hilang), macrodontia (gigi besar), microdontia (gigi kecil), transposition (perubahan posisi gigi), fusion (penggabungan gigi), concrescence (penyatuan akar gigi), gemination (pembelahan gigi), taurodontism (perubahan bentuk tubuh gigi), dilaceration (kerokokan gigi), dens invaginatus dan
Ringkasan:
Presentasi kasus membahas delapan topik utama ilmu penyakit gigi dan mulut, yaitu anodontia, impacted teeth, maloklusi, debris, kalkulus, plaque, dental decay, dan pulpitis. Topik-topik tersebut dijelaskan definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, dan terapinya. Presentasi ini disampaikan oleh Tenri Ashari Wanahari untuk memenuhi kompetensi di Klinik Ilmu Penyak
Dokumen tersebut membahas tentang gigi tiruan penuh dan reparasi gigi tiruan. Secara khusus membahas dua kasus yaitu gigi tiruan penuh untuk pasien edentulous total dan gigi tiruan yang longgar yang membutuhkan reparasi. Juga membahas diagnosis, rencana perawatan, indikasi, kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan dari perawatan gigi tiruan penuh."
Dokumen tersebut membahas istilah-istilah yang terkait dengan oklusi gigi dan struktur permukaan oklusal gigi seperti tonjol mahkota fungsional dan non fungsional, cusp tip, cusp ridge, triangular ridge, fossa sentral, lingir tepi, alur utama dan alur tambahan.
Gigi geraham ketiga rahang bawah memiliki banyak variasi dalam bentuk dan posisinya. Gigi ini lebih kecil dan pertumbuhannya kurang baik dibanding gigi geraham lainnya. Bentuk dan jumlah cuspnya juga bervariasi.
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat konservasi gigi yang digunakan dalam keperawatan gigi. Alat-alat tersebut meliputi berbagai jenis bur, spatel, plastis instrument, matrix, dan alat-alat poles yang masing-masing memiliki ciri khas, fungsi, dan cara pemeliharaannya.
Alatan tangan terdiri daripada pelbagai jenis yang digunakan untuk proses pembuatan dan penghasilan projek. Pemilihan alatan mesti sesuai dengan bahan dan tujuan, serta memenuhi kriteria kesesuaian, kemahiran dan keselamatan. Angkup dan mikrometer pula digunakan untuk mengukur saiz dengan ketelitian tinggi.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kawat yang digunakan dalam kedokteran gigi dan cara pembuatannya, termasuk proses pembentukan logam paduan dan teknik pembengkokan kawat.
1. Identifikasi dan Fungsi Perkakas Tangan.pptxssuser81adfc
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai identifikasi dan fungsi berbagai jenis perkakas tangan yang digunakan dalam berbagai pekerjaan, mulai dari pahat, gergaji, obeng, kunci, sekrap, tang, hingga palu. Dibahas pula sejarah, jenis, cara penggunaan, dan fungsi masing-masing perkakas tangan.
Dokumen tersebut membincangkan faktor-faktor reka bentuk dan proses pembuatan projek, termasuk bahan, alat tangan, mesin, dan proses reka bentuk. Ia juga menjelaskan jenis bahan seperti logam dan plastik serta cara menggunakan dan menyenggara alat tangan dan mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan dan pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi. Secara singkat, dokumen menjelaskan cara penggunaan alat yang benar, pemeliharaan untuk menjaga ketersediaan alat, dan teknik dasar penanganan alat kesehatan gigi.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. B U R
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari : a. Logam
b. Diamond
3. ROUND BUR
CIRI-CIRI :
- Menurut besar kecilnya ada ukuran nomor 0 – 6.
- Bentuknya bundar/bulat seperti bola.
KEGUNAAN :
- Untuk membuat tempat masuk pada waktu preparasi
kavitas.
PEMELIHARAAN :
- Setelah selesai dipakai, dicuci bersih dengan sikat
bur khusus, disterilkan, simpan.
- Gunakan sesuai dengan fungsinya.
KETERANGAN :
- K r i t i s.
4. FISSURE BUR
CIRI-CIRI :
- Menurut besar kecilnya ada ukuran nomor 0 – 6.
- Bentuknya ada yang sama besar dari atas ke
bawah,
ada yang mengecil ke bawah.
KEGUNAAN :
- Untuk melebarkan dinding kavita waktu membuat
pre-
parasi.
PEMELIHARAAN : s d a
KETERANGAN : s d a
Ciri:
5. INVERTED CONE BUR
CIRI-CIRI :
- Menurut besar kecilnya ada ukuran nomor 0 – 6
. - Bentuknya ada yang sama besar dari
atas ke bawah,ada yang makin ke ujung makin
besar.
KEGUNAAN :
- Untuk meratakan dasar kavita.
PEMELIHARAAN : s d a
KETERANGAN : s d a Ciri:
6.
7. S P A T E L
A. CEMENT SPATEL
CIRI-CIRI :
-Terbuat dari stainless steel
- Bentuk dan ukurannya berbeda-beda.
- Ujungnya pipih.
- Ada yang berujung tunggal/ ada yang ganda.
KEGUNAAN :
- Untuk mengaduk cement, fletcher di atas mixing slab.
PEMELIHARAAN :
- Sisa-sisa cement yang kering dikerok dengan pisau
model, dicuci bersih di bawah air mengalir, dikeringkan, disimpan
KETERANGAN :
- Tidak kritis
8.
9. B. AGATE SPATEL
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari plastik, tulang atau tanduk.
- Bentuknya hampir sama dengan cement spatel.
KEGUNAAN :
- Untuk mengaduk tambalan silicate.
PEMELIHARAAN : s d a
KETERANGAN : s d a
10.
11. MIXING SLAB
CIRI-CIRI :
- Terbuaut dari kaca.
- Bentuk dan ukurannya berbeda- beda.
KEGUNAAN :
- Tempat mengaduk bahan tambalan cement, fletcher.
- Tebal 0,5 - 1 cm.
- Untuk mengaduk bahan tambalan silikat.
- Tebal 2 cm.
PEMELIHARAAN :
- Sisa-sisa bahan tambalan dikerok dengan pisau
model di bawah air mengalir, dicuci bersih, keringkan,simpan.
KETERANGAN :
- Tidak kritis
12.
13. PLASTIK FILLING INSTRUMENT
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari stainless steel.
- Ujungnya pipih.
- Bentuk dan ukurannya berbagai macam.
KEGUNAAN :
- Untuk mengambil dan membawa bahan tambalan sementara
silikat, dari lempeng kaca ke dalam kavita.
- Untuk membentuk tambalan amalgam, silikat, composit
pada bagian buccal/lingual/palatinal/labial/aproximal.
PEMELIHARAAN
- Dikerok dengan pisau model di bawah air mengalir,
cuci bersih, keringkan, sterilkan dan disimpan.
KETERANGAN :
- Alat semi kritis.
14.
15. CEMENT STOPPER/CEMENT PLUGGER
CIRI-CIRI :
- Bentuknya hampir sama dengan amalgam stopper.
- Ujungnya rata / licin, tidak bergaris-garis.
KEGUNAAN :
- Untuk memasukkan dan meratakan cement lining ( basis
cement ) ke dalam kavitet.
PEMELIHARAAN :
- Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan.
- Digunakan sesuai dengan fungsinya.
KETERANGAN :
- Alat semi kritis.
16.
17. AMALGAM CARIER/AMALGAM PISTOL
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari stainless steel.
- Bentuknya seperti pistol.
KEGUNAAN :
- Untuk memasukkan amalgam ke dalam kavitet terutama
untuk rahang atas.
PEMELIHARAAN :
- Dicuci bersih, sterilkan dan disimpan.
- Digunakan sesuai dengan fungsinya.
KETERANGAN :
- Alat semi kritis.
18.
19. AMALGAM STOPPER/AMALGAM PLUGGER
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari stainless steel
- Bentuk ujungnya bulat / bulat telur.
- Pada bagian ujung ada garis-garis, gunanya spy amalgam tdk
jatuh pada waktu kita pakai.
- Ada yang single end, ada yang double end.
KEGUNAAN :
- Untuk memasukkan dan menekan amalgam di dalam kavitet
supaya padat
PEMELIHARAAN : s d a
KETERANGAN : s d a
20.
21. AMALGAM CARVER
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari stainless steel.
- Bentuknya seperti belah ketupat/layang-layang.
KEGUNAAN :
- Untuk mengukir / membentuk permukaan
tumpatan / tambalan amalgam yang disesuaikan
ddengan bentuk anatomi gigi.
PEMELIHARAAN : s d a
KETERANGAN : s d a
22.
23. BURNISHER
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari stainless steel.
- Bentuk ujungnya bulat/ oval/bulat telur.
- Permukaan halus.
- Single end / double end.
KEGUNAAN :
- Untuk menghaluskan tumpatan amalgam.
- Untuk memmbentuk permukaan oklusal sesuai bentuk
anatomis.
PEMELIHARAAN : s d a
KETERANGAN : s d a
24.
25. MORTAR &PESTLE/MORTAR & STAMPER
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari gelas.
- Terdiri dari berbagai macam ukuran.
- Bentuknya seperti lumpang kecil dan alu kecil.
KEGUNAAN :
- Untuk mengaduk campuran amalgam dan air raksa
PEMELIHARAAN :
- Dicuci besih dan dikeringkan.
KETERANGAN :
- Alat tidak kritis.
26.
27. AMALGAMATOR
CIRI-CIRI :
- Prinsip kerjanya adalah sebuah motor berputar, bergerak ke kanan dan
ke kiri, sebuah penjepit pada motor dibuat miring sedemikian rupa
sehingga menimbulkan gerakan pada penjepit ke kanan & ke kiri
- Amalgam dan air raksa sudah tercampur pada sebua kotak dan tinggal
menekan tombolnya dan dimasukkan pada sebuah alat yang berbentuk
capsul dan kemudian dijepitkan pd amalgamator tsb diatur timernya
KEGUNAAN :
- Untuk mengaduk amalgam secara elektrik.
28.
29. PEMELIHARAAN :
- Jaga / awasi aliran listrik.
- Jangan ada bahan tumpatan teringgal di
alat tersebut.
- Gunakan sesuai dengan petunjuk dari pabrik
KETERANGAN :
- Alat tidak kritis
30. TIMBANGAN AMAGAM / ALLOY BALANCE
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari Nikel
- Terdiri dari dua bagian : Standart + Timbangannya
KEGUNAAN :
- Untuk menimbang amalgam dan air raksa.
PEMELIHARAAN :
- Setelah dipakai, dibersihkan dari sisa-sisa amalgam
& air raksa.
KETERANGAN :
- Alat tidak kritis
31.
32. MATRIX RETAINER
A. UNTUK 2 PERMUKAAN ( IVORY )
- M O = Mesio occlusal
- D O = Disto occlusal
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari stanless steel.
- Terdiri dari 2 bagian :
1. Matrix retainer
2. Matrix band ( ada lubang )
KEGUNAAN :
- Dipakai sebagai dinding sementara pada waktu
penambalan kelas dua, untuk dua permukaan.
33.
34. B. UNTUK TIGA PERMUKAAN
(UNIVERSAL/TOFFLE MIRE )
CIRI-CIRI :
- Untuk tiga permukaan, matrix band tidak berlubang.
KEGUNAAN :
- Sebagai dinding sementara pada waktu penambalan
kelas dua untuk tiga permukaan (MOD)
PEMELIHARAAN
- Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan.
KETERANGAN :
- Alat semi kritis.
35.
36. CELLULOID STRIP
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari plastik tipis, tembus pandang (transparansi)
KEGUNAAN :
- Sebagai dinding sementara pada waktu penambalan silikat
PEMELIHARAAN :
- Setelah dipakai langsung dibuang, karena tidak dapat
dipakai kembali.
KETERANGAN :
- Alat semi kritis.
37.
38. ALAT-ALAT POLES
A. BATU POLES
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari baja, dan ujungnya terbuat dari batu.
- Warna : merah (terkeras), biru, hijau, putih (terhalus), ( batu arkansas )
- Bentuknya bermacam-macam.
KEGUNAAN :
- Untuk mengambil tumpatan amalgam yang belebihan.
- Pada pembuatan protesa, untuk mengambil bahan acrilic yang
berlebihan.
PEMELIHARAAN :
- Setelah selesai dipakai, dibersihkan dari dari sisa-sisa amalgam silikat
/ bahan protesa.
KETERANGAN :
- Alat semi kritis
39. B. FINIER BUR
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari baja.
- Bentuk ujungnya bermacam-macam sesuai keperluan masing
- Permukaan ada yang kasar dan ada yang halus.
KEGUNAAN :
- Untuk memoles tambalan amalgam, membentuk dan
membuat tumpatan sedemikian rupa, sehingga sesuai
dengan bentuk anatomi gigi & membuat tumpatan mengkilap.
PEMELIHARAAN :
- Dicuci bersih, sterilkan dan disimpan
KETERANGAN :
- Alat semi kritis.
40.
41. C. SIKAT POLES / BRISTLE BRUSH
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari sikat bertangkai baja
- Bentuknya ada dua macam :
1. Seperti roda ( Wheel )
2. Seperti mangkok ( Cup )
KEGUNAAN :
- Untuk membuat tambalan menjadi bersih dan mengkilap.
- Untuk membersihkan gigi dari plak.
PEMELIHARAAN : s d a
KETERANGAN : s d a
42.
43. D. RUBBER CUP
CIRI-CIRI :
- Tangkai terbuat dari logam
- Ujungnya dari karet.
- Bentuknya seperti mangkuk kecil.
KEGUNAAN :
- Untuk memoles tambalan gigi agar mengkilap.
PEMELIHARAAN : s d a
KETERANGAN : s d a
44.
45. FINISHING STRIP
CIRI-CIRI :
- Terbuat dari semacam kertas amplas yang halus
sekali.
- Bentuknya panjang, kira-kira selebar gigi depan.
KEGUNAAN :
- Untuk memoles tumpatan silikat.
PEMELIHARAAN :
- Alat ini sekali pakai, setelah dipakai dibuang.