SlideShare a Scribd company logo
Halaman Judul




    PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA
   DENGAN IDEOLOGI SOSIALISME DALAM
                   BIDANG POLITIK



                         Oleh:
     EKO DARESDI                     09.5.00090
     DAMAR WAHYU UTOMO               09.5.00047
     DIANA                           09.5.00088
     SANDI                              09.5.000
     ST. ANDI S                         09.5.000
     SRI WIDODO                         09.5.000




SEKOLAH TINGGI MENEJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

             SINAR NUSANTARASURAKARTA
                         2011




                           i
DAFTAR ISI


Halaman Judul.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
       A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
       B. PERUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 2
       C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................ 2
BAB II ......................................................................................................................3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
       A.     PENGERTIAN IDEOLOGI ....................................................................................... 3
       B.     IDEOLOGI PANCASILA.......................................................................................... 7
       C.     IDEOLOGI SOSIALISME ...................................................................................... 12
       D. PERBEDAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI SOSIALISME DALAM
       BIDANG POLITIK ........................................................................................................ 27
BAB III ..................................................................................................................28
PENUTUP ........................................................................................................................ 28
       A.     Kesimpulan ........................................................................................................ 28
       B.     Saran ................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................29




                                                                  ii
BAB I
                               PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
       Pancasila sebgaai filsafat bangsa / negara dihubungkan dengan fungsinya
sebagai dasar negara, yang merupakan landasan ideal bangsa Indonesia dan
negara republik Indonesia dapat disebut pula sebagai ideologi nasional atau
disebut juga sebagai ideologi negara. Artinya pancasila merupakan ideologi yang
dianut oleh negara (penyelenggaraan negara dan rakyat) Indonesia secara
keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang atau sekelompok orang,
disamping masih adanya beberapa ideologi yang dianut oleh masyarakat
Indonesia yang lain, sepanjang tidak bertentangan dengan ideologi negara, sebab
Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai kebenaran yang telah dipilih oleh para
pendiri negara ini, yang mana lima dasar atau lima silanya merupakan satu
rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan walaupun terbedakan sebagai dasar dan
ideologi pemersatu.
       Dalam system Sosialisme, semua bidang usaha di miliki dan di produksi
oleh Negara. Tidak terciptanya market (pasar) dan tidak terjadi nya supply and
demand, karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyat nya secara
merata. Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh
negara.Sosialisme merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat-
akibatnya.Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal
sosialis utopia.Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan
(humanitarian), dan meyakini kesempurnaan watak manusia.Penganut paham ini
berharap dapat menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan
kejernihan dan kejelasan argumen, bukan dengan cara-cara kekerasan dan
revolusi.
       Disini kita nantinya bisa mengetahui, memahami, dan mengerti perbedaan
antara ideologi pancasila dengan ideologi sosialisme dalam bidang politik yang
diambil dari beberapa sumber baik dari sisi kekurangan dan kelebihanya.




                                                                                 1
B. PERUMUSAN MASALAH
   Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
   1.   Apakah pengertian dari ideologi Pancasila dan ideologi Sosialisme?
   2.   Apakah sistem pemerintahan kita di bidang politik sudah berjalan
        baikdibandingkan dengan negara yang menganut ideologi Sosialisme?
   3.   Mengapa bangsa Indonesia menggunakan ideologi pancasila?
   4.   Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kedua ideologi?


C. TUJUAN PENULISAN
  1. Untuk mengetahui pengertian dari ideologi Pancasila dan ideologi
        Sosialisme.
  2. Untuk mengetahui sistem pemerintahan kita di bidang politik sudah
        berjalan baik dibandingkan dengan negara yang menganut ideologi
        Sosialisme.
  3. Untuk menjelaskan, bangsa Indonesia menggunakan ideologi Pancasila.
  4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua ideologi tersebut.




                                                                               2
BAB II

                                   PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDEOLOGI

    1. Arti Ideologi
       Pada prinsipnya terdapat tiga arti utama dari kata ideologi, yaitu (1)
    ideologi sebagai kesadaran palsu; (2) ideologi dalam arti netral; dan (3)
    ideologi dalam arti keyakinan yang tidak ilmiah.1(Franz, 1992)Ideologi dalam
    arti yang pertama, yaitu sebagai kesadaran palsu biasanya dipergunakan oleh
    kalangan filosof dan ilmuwan sosial. Ideologi adalah teori-teori yang tidak
    berorientasi pada kebenaran, melainkan pada kepentingan pihak yang
    mempropagandakannya. Ideologi juga dilihat sebagai sarana kelas atau
    kelompok sosial tertentu yang berkuasa untuk melegitimasikan kekuasaannya.

        Arti kedua adalah ideologi dalam arti netral. Dalam hal ini ideologi adalah
    keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar suatu kelompok sosial
    atau kebudayaan tertentu. Arti kedua ini terutama ditemukan dalam negara-
    negara yang menganggap penting adanya suatu “ideologi negara”. Disebut
    dalam arti netral karena baik buruknya tergantung kepada isi ideologi
    tersebut.2

        Arti ketiga, ideologi sebagai keyakinan yang tidak ilmiah, biasanya
    digunakan dalam filsafat dan ilmu-ilmu sosial yang positivistik. Segala
    pemikiran yang tidak dapat dibuktikan secara logis-matematis atau empiris
    adalah suatu ideologi. Segala masalah etis dan moral, asumsi-asumsi normatif,
    dan pemikiran-pemikiran metafisis termasuk dalam wilayah ideologi.3



1
  Franz Magnis-Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, (Jakarta; Kanisius, 1992), hal. 230.
2
  Martin Hewitt, Welfare, Ideology and Need, Developing Perspectives on the Welfare State,
(Maryland: Harvester Wheatsheaf, 1992), hal. 1 dan 8.
3
  Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, Judul Asli:
Ideology and Utopia, An Introduction to the Sociology of Knowledge, Penerjemah: F. Budi
Hardiman, (Jakarta: Penerbit Kanisius, 1998), hal. xvii.



                                                                                        3
Dari tiga arti kata ideologi tersebut, yang dimaksudkan dalam pembahasan
ini adalah ideologi dalam arti netral, yaitu sebagai sistem berpikir dan tata
nilai dari suatu kelompok. Ideologi dalam arti netral tersebut ditemukan
wujudnya dalam ideologi negara atau ideologi bangsa. Hal ini sesuai dengan
pembahasan Pancasila sebagai ideologi negara Republik Indonesia.

2. Tipe-Tipe Ideologi
     Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe
tersebut adalah ideologi tertutup dan ideologi terbuka.4 Ideologi tertutup
adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-
tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai
kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima
sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi
tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-
prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat
dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi
ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain.

     Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan
kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan
hal-hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui
hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya
sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve.

     Ciri lain dari suatu ideologi tertutup adalah tidak bersumber dari
masyarakat, melainkan dari pikiran elit yang harus dipropagandakan kepada
masyarakat. Sebaliknya, baik-buruknya pandangan yang muncul dan
berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai tidaknya dengan ideologi
tersebut. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan
berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter
dan dijalankan dengan cara yang totaliter.


 4
  Ibid., hal. 232-238.


                                                                                4
Contoh paling baik dari ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme.
Ideologi yang dikembangkan dari pemikiran Karl Marx yang dilanjutkan oleh
Vladimir Ilianov Lenin ini berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan
prinsip dasar dan dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ideologi Marxisme-Leninisme
meliputi ajaran dan paham tentang (a) hakikat realitas alam berupa ajaran
materialisme dialektis dan ateisme; (b) ajaran makna sejarah sebagai
materialisme historis; (c) norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus
ditata, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup; dan (d) legitimasi
monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum proletar.5

     Tipe kedua adalah ideologi terbuka. Ideologi terbuka hanya berisi orientasi
dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma
sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan
prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang
akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati
secara demokratis. Dengan sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak
totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang.
Ideologi terbuka hanya dapat ada dan mengada dalam sistem yang demokratis.

3. Perkembangan Ideologi Dunia
   Istilah ideologi negara mulai banyak digunakan bersamaan dengan
perkembangan pemikiran Karl Marx yang dijadikan sebagai ideologi beberapa
negara pada abad ke-18. Namun sesungguhnya konsepsi ideologi sebagai cara
pandang atau sistem berpikir suatu bangsa berdasarkan nilai dan prinsip dasar
tertentu telah ada sebelum kelahiran Marx sendiri. Bahkan awal dan inti dari
ajaran Marx adalah kritik dan gugatan terhadap sistem dan struktur sosial yang
eksploitatif berdasarkan ideologi kapitalis.

     Pemikiran Karl Marx kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin
kemudian disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme. Sosialisme lebih
pada sistem ekonomi yang mengutamakan kolektivisme dengan titik ekstrem
 5
 Ibid., hal. 232-233.


                                                                              5
menghapuskan hak milik pribadi, sedangkan komunisme menunjuk pada
sistem politik yang juga mengutamakan hak-hak komunal, bukan hak-hak sipil
dan politik individu. Ideologi tersebut berhadapan dengan ideologi
liberalisme-kapitalis yang menekankan pada individualisme baik dari sisi
politik maupun ekonomi.

   Kedua ideologi besar tersebut menjadi ideologi utama negara-negara dunia
pasca perang dunia kedua hingga berakhirnya era perang dingin. Walaupun
demikian baik komunisme maupun kapitalisme memiliki warna yang berbeda-
beda dalam penerapannya di tiap wilayah. Ideologi selalu menyesuaikan
dengan medan pengalaman dari suatu bangsa dan masyarakat. Komunisme
Uni Soviet berbeda dengan komunisme di Yugoslavia, Cina, Korea Utara, dan
beberapa negara Amerika Latin. Demikian pula dengan kapitalisme yang
memiliki perbedaan antara yang berkembang di Eropa Barat, Amerika Serikat,
dan Asia.

   Walaupun negara-negara yang menganut kedua besaran ideologi tersebut
saling berhadap-hadapan, namun proses penyesuaian diantara kedua ideologi
tersebut tidak dapat dihindarkan. Kapitalisme, dalam perkembangannya
banyak menyerap unsur-unsur dari sosialisme. Setelah mengalami krisis besar
pada tahun 1920-an (the great depression) Amerika Serikat banyak
mengadopsi kebijakan-kebijakan intervensi negara di bidang ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan-kebijakan tersebut kemudian
berkembang menjadi konsep negara tersendiri, bahkan ada yang menyebutnya
sebagai ideologi, yaitu negara kesejahteraan (welfare state) yang berbeda
dengan ideologi kapitalisme klasik.

   Di sisi lain, beberapa negara komunis yang semula sangat tertutup lambat-
laun membuka diri, terutama dalam bentuk pengakuan terhadap hak-hak sipil
dan politik. Proses demokratisasi terjadi secara bertahap hingga keruntuhan
negara-negara komunis yang ditandai dengan tercerai-berainya Uni Soviet dan
Yugoslavia pada dekade 1990-an.



                                                                          6
Ada yang menafsirkan bahwa keruntuhan Uni Soviet dan Yugoslavia
    sebagai pilar utama adalah tanda kekalahan komunisme berhadapan dengan
    kapitalisme. Bahkan Fukuyama pernah mendalilkan hal ini sebagai
    berakhirnya sejarah yang selama ini merupakan panggung pertentangan antara
    kedua ideologi besar tersebut. Namun kesimpulan tersebut tampaknya terlalu
    premature. Keruntuhan komunisme, tidak dapat dikatakatan sebagai
    kemenangan kapitalisme karena dua alasan, yaitu (a) ide-ide komunisme, dan
    juga kapitalisme tidak pernah mati; dan (b) ideologi kapitalisme yang ada
    sekarang telah menyerap unsur-unsur sosialisme dan komunisme.

        Ide-ide komunisme tetap hidup, dan memang perlu dipelajari sebagai
    sarana mengkritisi sistem sosial dan kebijakan yang berkembang. Ide-ide
    tersebut juga dapat hidup kembali menjadi suatu gerakan jika kapitalisme
    yang saat ini mulai kembali ke arah libertarian berada di titik ekstrim sehingga
    menimbulkan krisis sosial. Demikian pula halnya dengan gerakan-gerakan
    demokratisasi dan perjuangan atas hak-hak individu akan muncul pada sistem
    yang terlalu menonjolkan komunalisme. 6



B. IDEOLOGI PANCASILA

    1. PengertianPancasila
    Pancasilaadalahdasarfilsafat        Negara        Republik        Indonesia       yang
    terdiriatassilaKetuhanan Yang MahaEsa, Kemanusiaan yang adildanberadap,
    Persatuan                 Indonesia,                 Kerakyatan                   yang
    dipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratan/perwakilandanKead
    ilansosialbagiseluruhrakyat                       Indonesia.                      Sila-
    silatersebutmerupakanrangkaiankesatuan yang bulat.7




6
  Warouw, T. (2011, Nopember 14). IDEOLOGI, PANCASILA, DAN KONSTITUSI. Retrieved
Nopember 17, 2011, from indonesiamedia.com:
http://www.indonesiamedia.com/2011/11/14/ideologi-pancasila-dan-konstitusi/
7
  H.Sunoto.1984. Filsafat Social dan Politik Pancasila. Yogyakarta:ANDIOFFSET, hlm 118.


                                                                                          7
PancasilaadalahideologidankepribadianbangsaIndonesia.Pancasilaadalahjiwab
       angsa        Indonesia.Berdasarkanpengertiantersebutdiatas,       intiisi       yang
       terkandungdalamPancasilaadalahKetuhanan,               kemanusiaan,     persatuan,
       kerakyatandankeadilan.8

       a. ArtiPancasila
           Pancasilatelahmenjadiistilahresmisebagaidasarfalsafah Negara Republik
           Indonesia, baikditinjaudarisudutbahasamaupundarisudutsejarah.9
       b. MaknaPancasila
           Melaksanakan                 UUD                    secaramurnidankonsekuen,
           kitaharusmelaksanakanketentuan                                              yang
           tercantumdalamPembukaanBatangTubuh/Isi,               danpenjelasan;        yang
           ketiganyamerupakansatukesatuan yang tidakdapatdipisahkan. UUD 1945
           berartikonstitusi yang disahkanoleh PPKI 18 Agustus 1945 yang
           diumumkandalamberitaRepublik Indonesia tahun 1946 Nomor 7 halaman
           45-48 sebagaiberikut:
               1) Pembukaan (Preambule) yang meliputi 4 alenia.
               2) BatangTubuhmeliputi 16 bab, 37 Pasal, 4 PasalAturanPeralihan, 2
                    AyatAturanTambahan.
               3) Penjelasan (resmi: auttentiek).
           TeksPembukaan        UUD     1945    yang     terpentingadadalamalenia        IV,
           bunyinyaadalahsebagaiberikut:
           “Kemudiandaripadaituuntukmembentuksuatupemerintahan                       Negara
           Indonesia          yang         melindungisegenapbangsa                 Indonesia
           danseluruhtumpahdarah                                                   Indonesia
           danuntukmemajukankesejahteraanumum, mencerdaskankehidupanbangsa,
           danikutmelaksanakanketertibandunia          yang     berdasarkankemerdekaan,
           perdamaianabadidankeadilan                                                 social,
8
 Ibid., hal. 118.

9
    AimAbdulkarim,2008,Pendidikankewaganegaraan,Bandung:Grafindo Media Pratama,hlm 8.




                                                                                           8
makadisusunlahKemerdekaankebangsaan                  Indonesia        itu           di
        dalamsuatuUndang-UndangDasar                  Negara         Indonesia            yang
        terbentukdalamsuatu           Negara         Republik         Indonesia           yang
        berkedaulatanrakyatdenganberdasarkankepada:                 Ketuhanan             Yang
        MahaEsa, kemanusiaan yang adildanberadap, persatuan Indonesia,
        dankerakyatan                                                                     yang
        dipimpimhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratan                   /     perwakilan,
        sertadenganmewujudkansuatukeadilan                 social        bagiseluruhrakyat
        Indonesia.”10


        Pancasilasebagaidasarnegaraberfungsisebagaidasarfilosofisuntukmenatada
        nmengaturpenyelenggaraannegara.
        Hal tersebutdapatdijabarkanbahwaPancasilasebagaidasarnegaraberarti:
            1) Pancasiladijadikandasardalampenyelenggarannegara
            2) Pancasiladijadikandasardalampengaturandansistempemerintahanne
                gara
            3) Pancasilamerupakansumberhukumdalamkehidupanberbangsadanbe
                rnegara.11

     2. Filsafat Pancasila
        a. Aktualisasi Pancasila

            Ada disebutkan bahwa jalan keluar yang disarankan ialah membuat
        ideology itu menjadi fungsional, dihayati melalui faham pembangunan
        sebagai pengalaman Pancasila atau yang lebih praktis, menjabarkan
        ideology itu ke dalam program. Kancah kompetisi dan identitas ciri
        organisasi politik bukan lagi ideology, melainkan program yang
        dijabarkan dari ideology yang sama, yaitu Pancasila. Jika kemudian

10
  Minto Rahayu, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan,Bandung;Grasindo,hlm 45.
11
  Sugiharso, & Yudikusuma. (2011),Makna Pancasila sebagai Dasar Negara Dan Ideologi
Negara. Retrieved November 17, 2011, from id.shvoong.com: http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2105602-makna-pancasila-sebagai-dasar-negara/




                                                                                             9
dipikirkan lebih dalam bagaimana sesungguhnya hubungan program
       dengan ideology, segera dapat ditangkap bahwa masalahnya tidak
       sesederhana seperti perumusannya.
            Program yang merupakan penjabaran ideal akhirnya berbobot ideal
       pula. Dalam praktik bukanlahuntuk program, melainkan lebih dahulu
       orang menangkap apa yang menjadi pokok persoalan masyarakat menurut
       pengamatannya. Pengamatan itu lantas dipertemukan dengan faham dasar
       Pancasila.
            Karena ada lima sila sekalipun kelimanya merupakan kesatuan,masuk
       akal jika bobot masyarakat organisasi polotik tidak sama.

           Program bukan sekadar program.Program adlah aktualisasi Pancasila
       ke dalam perssoalan pokok masyarakat. Hal yang demikian wajar dan
       hanya melalui proses itu aktualisasi Pancasila sebagai ideal dan doktrin
       politik memperoleh bobot perkembangan dan relevansi ya yang sanggup
       membangkitkan motivasi sehingga benar-benar memnjadi ideology dan
       doktrin politik.12

       b. EksistensiPancasila

            Sebuah Negara membutuhkan landasan filosofis untuk menyusun
       tujuan Negara.Keberadaan Pancasila sebagai dasar Negara dewasa ini
       mendapat sorotan public.Berbagai pendapat negative terkait Pancasila
       perlu diluruskan agar tidak terseret pada dogma-dogma menyesatkan.
            Bangsa Indonesia mengenal istilah Pancasila jauh sebelum Indonesia
       merdeka.Pancasila merupakan ideology bangsa Indonesia. Secara harfiah
       Pancasila terdiri dari dua kata, yaitu “panca” yang berarti lima dan “sila”
       yang berarti aturan yang melatarbelakangiperilaku seseorang atau bangsa,
       kelakuan atau perbuatan sesuai dengan adab yang dijadikan sebagai dasar.
            Karena itu, Pancasila berart rangkaian lima aturan tentang dasar-dasar
       atau prinsip-prinsip petunjuk perilaku dan perbuatan masyarakat bangsa
       Indonesia. Kelima sila tersebut kemudian berperan menjadi pandangan
       hidup, keyakinan, atau cita-cita bangsa Indonesia yang berfungsi sebagai
12
 Jakob oetama,2001,berpikir ulang tentang keindonesiaan,Jakarta;Grafika Mardi Yuana,hlm 80.



                                                                                          10
dasar dalam mengambil sesuatu keputusan terhadap berbagai persoalan
        yang dihadapi bangsa Indonesia.13

     3. Keterbukaan Ideologi Pancasila
            Keterbukaan ideology Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai
     terkandung di dalamnya, tetapi memiliki kemampuan yang membangun untuk
     memecahkan suatu permasalahan.
            Pancasila sebagai suatu ideology tidak bersifat kaku dan tertutup,
     namun bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka.Hal ini dimamksudkan bahwa
     ideology Pancasila bersifat actual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu
     menyesuaikan dengan perkambangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
     serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.Keterbukaan ideology
     Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
     dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkret,
     sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-
     masalah actual yang senantiasa berkembang seiring dengan asprasi rakyat,
     perkembangan iptek serta jaman.
            Dalam ideology terbuka terdapat cita-cita dan            nilai-nilai yang
     mendasar yang bersifat tetap. Dengan demikian penjabarab ideology
     dilaksanakan dengan interpretasi yang krites dan rasional. Sebagai suatu
     contoh keterbukaan ideology Pancasila antara lain dalam kaitannya dengan
     kebebasan berserikat dan berkumpul sekarang terdapat puluhan partai politik,
     dalam kaitan dengan ekonomi (misalnya ekonomi kerakyatan), demikian pula
     dalam kaitannya dengan pendidikan, hokum, kebudayaan, iptek, hankam, dan
     bidang lainnya.14



13
 Tobroni dkk,2007,pendidikan kewarganegaraan demokrasi,HAM,Banndung;Civil Society, dan
Multikulturalisme,Pusapom,Hlm 8.


14
 Hadi Wiyono,Isworo,2007,kewarganegaraan,Jakarta;Interplus,hlm 14.




                                                                                   11
C. IDEOLOGI SOSIALISME
        Sosialisme kerakyatan sebagai ideology adalah upaya untuk meneruskan
     dan melanjutkan apa yang bibitnya telah ditanam oleh Bung Sjahrir. Sjahrir
     melihat perjuangan bangsa Indonesia jauh lebih besar daripada hanya untuk
     membedakan diri dari penjajahna Belanda.Ia melihat suatu perjuangan yang
     besar untuk perubahan dan peralihan dari kebudayaan feodalisme kea rah
     kebudayaan modern.
        Revolusi ’45 adalah revolusi besar rakyat Indonesia.Revolusi tersebut
     merupakan revolusi pembebasan jiwa dari kekangan dan belenggu berpikir
     feodalisme dan tekanan-tekanan penjajah.Revolusi Indonesia membebaskan
     dan melepaskan diri untuk menjadikan rakyat Indonesia yang bebas ke arah
     perkembangan menuju demokrasi.Revolusi inilah benar-benar dimengerti dan
     dihayati Sjahrir.Oleh karena itu, focus perjuangannya adalah melanjutkan dan
     meneruskan pembebasan. Sjahrir menganggap sosialisme kerakyatan adalah
     sifat khusus sosialisme yang sangat cocok bagi Indonesia, baik sebagai
     masyarakat maupun sebagai bangsa, dan bukan ideology lain seperti fasisme,
     komunisme maupun nasionalisme yang pada permulaan revolusi Indonesia
     memenuhi dengan sesak seluruh udara politik Indonesia.
        Pokok-pokok sosialisme kerakyatan Sjahriradlah kemanusiaan, kebebasan,
     demokrasi, dan penghormatan setinggi-tingginya terhadap Hak Asasi
     Manusia. Yang khusus dari sosialisme kerakyatan ialah focus perjuangan
     kepada mengangkat nasib, martabat dan harkat oran kecil dan lemah.15



     1. Sejarah Sosialisme sebagai Ideologi politik

        Sosialisme (sosialism) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis sosial
     yang berarti kemasyarakatan.Istilah sosialisme pertama kali muncul di
     Perancis sekitar 1830.Umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran yang


15
 Sarbini Sumawinata,2004,politik ekonomi kerakyatan,Jakarta;Gramedia,hlm 221.




                                                                                12
masing-masing hendak mewujutkan masyarakat yang berdasarkan hak milik
bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi
diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang
hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan
masyarakat. Dalam arti tersebut ada empat macam aliran yang dinamakan
sosialisme: (1) sosial demokrat, (2) komunisme,(3) anarkhisme, dan (4)
sinkalisme (Ali Mudhofir, 1988). Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal
abad 19, tetapi gerakan ini belum berarti dalam lapangan politik.Baru sejak
pertengahan abad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis
(1848), sosialisme itu (seakan-akan) sebagai faktor yang sangat menentukan
jalannya sejarah umat manusia.
   Bentuk lain adalah sosialisme Fabian yaitu suatu bentuk dari teori
sosialisme yang menghendaki suatu transisi konstitusional dan pengalihan
bertahap pemilikan dan sarana produksi kepada Negara. Tidak akan dilakukan
teknik-teknik revolusioner dan lebih ditekankan pada metode pendidikan.
Aliran ini mencoba cara yang praktis untuk memanfaatkan semua sarana
legislatif untuk pengaturan jam kerja, kesehatan, upah dan kondisi kerja yang
lain. Bentuk sosialisme ini didukung oleh Fabian society yang didirikan 1884.
Tokoh gerakan sosial di Inggris berasal dari kelompok intelektual di antaranya
George Bernard Shaw, Lord Passfield, Beatrice Webb, Graham Wallas dan
GDH Cole (Ali Mudhofir, 1988:90).
   Istilah “ sosialis” atau negara sosial demokrat digunakan untuk menunjuk
negara yang menganut paham sosialisme “ moderat” yang dilawankan dengan
sosialisme ”radikal” untuk sebutan lain bagi “komunisme”.
   Hal ini ditegaskan mengingat dalam proses perkembangannya di Negara
Barat yang pada mulanya menganut paham liberal-kapitalis berkembang
menjadi Negara sosialis (sosialis demokrat) ( Frans Magnis Suseno,1975: 19-
21). Perbedaan yang paling menonjol antara sosialis-demokrat dan
komunisme (Marxisme-Leninisme) adalah sosial demokrat melaksanakan cita-
citanya melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer dan tanpa
kekerasan, sebaliknya Marxisme-Leninisme melalui revolusi.


                                                                           13
Sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu yang
berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil produksi
secara merata (W.Surya Indra, 1979: 309).Dalam membahas sosialisme tidak
dapat terlepas dengan istilah Marxisme-Leninisme karena sebagai gerakan
yang mempunyai arti politik, baru berkembang setelah lahirnya karya Karl
Marx, Manifesto Politik Komunis (1848).
   Dalam edisi bahasa Inggris 1888 Marx memakai istilah “sosialisme” dan
”komunisme” secara bergantian dalam pengertian yang sama. Hal ini
dilakuakn sebab Marx ingin membedakan teorinya yang disebut “sosialisme
ilmiah” dari “ sosialisme utopia” untuk menghindari kekaburan istilah dua
sosialisme dan juga karena latarbelakang sejarahnya. Marx memakai istilah
“komunisme” sebagai ganti “sosialisme” agar nampak lebih bersifat
revolusioner (Sutarjo Adisusilo, 1991: 127).
   Dalam perkembangannya, Lenin dan Stalin berhasil mendirikan negara
“komunis”.Istilah “sosialis” lebih disukai daripada “komunis” karena dirasa
lebih terhormat dan tidak menimbulkan kecurigaan. Mereka menyebut masa
transisi dari Negara kapitalis ke arah Negara komunis atau “masyarakat tidak
berkelas” sebagai masyarakat sosialis dan masa transisi itu terjadi dengan
dibentuknya “ Negara sosialis”, kendati istilah resmi yang mereka pakai
adalah “negara demokrasi rakyat”.
   Di pihak lain Negara di luar “Negara sosialis”, yaitu Negara yang
diperintah oleh partai komunis, tetap memakai sebutan komunisme untuk
organisasinya, sedangkan partai sosialis di Negara Barat memakai sebutan
“sosialis demokrat” (Meriam Budiardjo, 1984: 5).Dengan demikian dapat
dikemukakan, sosialisme sebagai idiologi politik adalah suatu keyakinan dan
kepercayaan yang dianggap benar mengenai tatanan politik yang mencita-




                                                                         14
citakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan
     evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer dan tanpa kekerasan.16

     2. Sosialisme dan Demokrasi

        Pertalian antara demokrasi dan sosialisme merupakan satu-satunya unsur
     yang paling penting dalam pemikiran dan politik sosialis. Ditinjau dari segi
     sejarah sosialisme, segera dapat diketahui gerakan sosialis yang berhasil telah
     tumbuh hanya di negara-negara yang mempunyai tradisi-tradisi demokrasi
     yang kuat, seperti Inggris, Selandia Baru, Skandinavia, Belanda, Swiss,
     Australia, Belgia (William Ebenstein, 1994: 213). Mengapa demikian sebab
     pemerintahan yang demokratis dan konstitusional pada umumnya diterima,
     kaum sosialis dapat memusatkan perhatian pada programnya yang khusus,
     meskipun program itu tampak terlalu luas yakni: menciptakan kesempatan
     yang lebih banyak bagi kelas-kelas yang berkedudukan rendah mengakhiri
     ketidaksamaan yang didasarkan atas kelahiran dan tidak atas jasa, membuka
     lapangan pendidikan bagi semua rakyat, memberikan jaminan sosial yang
     cukup bagi mereka yang sakit, menganggur dan sudah tua dan sebagainya.
        Semua tujuan sosialisme demokratis ini mempunyai persamaan dalam satu
     hal yaitu membuat demokrasi lebih nyata dengan jalan memperluas pemakaian
     prinsip-prinsip demokrasi dari lapangan politik ke lapangan bukan politik dari
     masyarakat.Sejarah menunjukkan, masalah kemerdekaan merupakan dasar
     bagi   kehidupan     manusia.Kemerdekaan         memeluk      agama-kepercayaan,
     mendirikan organisasi politik dan sebagainya merupakan sendi-sendi
     demokrasi. Jika prinsip demokrasi telah tertanam kuat dalam hati dan pikiran
     rakyat, maka kaum sosialis dapat memusatkan perhatian pada aspek lain.




16
  Agus, S. (2009). SOSIALISME SEBAGAI IDEOLOGI POLITIK. Retrieved Nopember 15, 2011,
from serbasejarah.wordpress.com: http://serbasejarah.wordpress.com/2009/04/18/sosialisme-
sebagai-ideologi-politik/




                                                                                       15
Sebaliknya, di Negara yang masih harus menegakkan demokrasi, partai
sosialis harus berjuang untuk dapat merealisasikan ide tersebut.
   Misalnya di Jerman masa kerajaan kedua (1870-1918) yang bersifat
otokratis, partai sosialis demokratis senantiasa bekerja dengan rintangan yang
berat.Lembaga parlementer hanya sebagai selubung untuk menutupi
pemerintahan yang sebenarnya bersifat diktaktor. Pada masa Bismarck
berkuasa, kaum sosialis demokrasi dianggap sebagai” musuh-musuh Negara”,
dan pemimpin partai yang lolos dari penangkapan melarikan diri ke Inggris
dan Negara Eropa lainnya. Demikian pula pada masa republik Weiner (1919-
1933), partai sosial demokratis Jerman juga tidak berdaya karena tidak ada
pemerintahan yang demokratis.
   Di Rusia sebelum 1917, keadaan lebih parah lagi, Rezim Tsar yang
despotis   malahan     sama   sekali   tidak   berpura-pura   dengan   masalah
pemerintahan demokratis. Jadi tidak mungkin ada perubahan sosial dan
ekonomi dengan jalan damai, sehingga apa yang terjadi ialah revolusi oleh
kaum komunis.
   Perang Dunia (PD) II memberikan gambaran lebih jelas tentang masalah
di atas.Menjelang tahun 1936 partai sosialis di Perancis merupaksn partai
yang terkuat. Selama PD II di bawah kedudukan Jerman, kaum komunis lebih
banyak bergerak di bawah tanah, mengadakan teror dan bertindak di luar
hukum sebagaimana sifatnya dalam keadaan normal pun juga demikian,
memperoleh pengikut yang lebih banyak, sehingga menjadi partai yang
terkuat di Perancis.
   Berbeda dengan yang berada di Inggris, kaum sosialis dalam pemilihan
umum tahun 1951, memperoleh suara 6 kali pengikut yang lebih banyak
jumlahnya apabila dibandingkan dengan suara             yang didapat kaum
komunis.Bukti tersebut tidak hanya diberikan oleh Inggris Raya, tetapi juga
oleh Negara-negara demokratis lainnya yang mempunyai gerakan–gerakan
sosialis yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa kemerdekaan sipil yang penuh
dapat menangkal fasisme dan komunisme .




                                                                            16
Apabila   orang ingin        memberikan       tingkat    kepada      Negara-negara
     demokratis dewasa ini, terutama dalam masalah kemerdekaan sipil, maka
     Inggris, Norwegia, Denmark, Swedia, Belanda, Belgia, Australia, Selandia
     Baru dan Israel akan berada di Puncak daftar. Di Negara itu dalam masa
     terakhir berada di bawah pemerintahan sosialis atau kabinet-kabinet koalisi
     yang di dalamnya kaum sosialis memperoleh perwakilan yang kuat.17
        Kesejajaran di atas tidaklah rumit untuk ditelusuri, kaum sosialis
     demokratis menyadari akan kenyataan bahwa, tanpa kesempatan-kesempatan
     yang diberikan oleh pemerintahan konstitusional yang liberal mereka tidak
     akan sampai pada tangga pertama. Sekali mereka berkuasa dalam
     pemerintahan, kaum sosialis masih tetap mempertahankan psikologi oposisi.
     Sebab mereka tahu bahwa dengan memegang kekuasaan politik belum berarti
     soal-soal organisasi sosial dan ekonomi dengan sendirinya akan terpecahkan .
        Dengan kata lain, sebelum kaum sosialis mengambil alih pemerintahan,
     mereka beroposisi terhadap pemerintah dan kelas-kelas yang berpunya;
     setelah mereka mendapat kekuasaan dalam pemerintahan, psikologi oposisi
     yang ditunjukkan terhadap status quo ekonomi perlu tetap ada.
        Demokrasi dan sosialilsme merupakan dua ideologi yang sekarang
     nampak diannut di berbagai Negara yang bukan Fasis dan bukan Komunis.
     Dalam    keadaan      sekarang      tidak     mudah        merumuskan         pengertian
     demokrasi.Berbagai macam demokrasi telah berkembang menjadi berbagaai
     bentuk masyarakat.
        Demokrasi Inggris modern atau demokrasi Swedia lebih dekat dalam
     beberapa hal pada sosialisme Negara di Soviet Rusia dibandingkan dengan
     sistim ekonomi Amerika Serikat . Akan tetapi dalam soal-soal perorangan dan
     kemerdekaan politik hal sebaliknya yang berlaku .Berbeda lagi yang ada di
     Amerika Serikat mungkin dapat disebut “demokrasi kapitalis”. Disebut



17
 William Ebenstein . (1994) . Isme-Isme Dewasa Ini . Jakarta : Erlangga .hlm215.




                                                                                          17
demikian karena yang tampak hanya demokrasi politik, tetapi tidak cukup ada
     apa yang dinamakan demokrasi ekonomi dengan tetap adanya freefight
     ekonomi yang memungkinkan beberapa gelintir orang menjadi kapitalis yang
     amat kaya.
        Demokrasi ekonomi dan disamping itu demokrasi sosial dapat
     diketemukan dalam idiologi sosialisme, yang pada prinsipnya menjurus
     kepada suatu keadilan sosial dengan semboyan : kepada seorang harus
     diberikan sejumlah yang sesuai dengan nilai pekerjaanya. Akan tetapi untuk
     mencapai itu, pemerintah sering harus campur tangan dengan membatasi
     keluasaan gerak-gerik para warganegara.Sampai di mana ini berlaku,
     tergantung dari keadaan setempat di tiap-tiap Negara.18
        Dari uraian di atas dapat disimpulkan sosialisme hanya dapat berkembang
     dalam lingkungan masyarakat dan pemerintahan yang memiliki tradisi kuat
     dalam demokrasi . Pada saat kaum sosialis berhasil memegang kekuasaan,
     pemerintahan masih tetap diberikan kesempatan kepada pihak lain untuk ikut
     ambil bagian ( sebagian oposisi) ) dan mereka juga menyadari bahwa
     kekuasaan yang diperoleh tidak bersifat permanen .19



     3. Unsur-unsur Pemikiran dan Politik Sosialisme

        Sosialisme, seperti gerakan-gerakan dan gagasan liberal lainnya, hal ini
     mungkin karena kaum liberal tidak dapat menyepakati seperangkat keyakinan
     dan doktrin tertentu.Apalagi sosialisme telah berkembang di berbagai Negara
     dengan tradisi nasionalnya sendiri dan tidak pernah ada otoritas pusat yang
     menentukan garis kebijakan partai sosialis yang bersifat mengikat, namun
     garis-garis besar pemikiran dan kebijakan sosialis dapat disimak dari tulisan-
     tulisan ahli sosialis dan kebijakan partai sosialis.Apa yang muncul dari
     pemikiran dan kebijakan itu bukanlah merupakan sesuatu konsisten. Kekuatan
     dan kelemahan utama sosialisme terletak dalam kenyataan bahwa system itu

18
  Wiryono Prodjodikoro . ( 1981) . Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik . Bandung : Eresco . hlm
137
19
   Ibid.


                                                                                                18
tidak memiliki doktrin yang pasti dan berkembang karena sumber-sumber
     yang saling bertentangan dalam masyarakat yang merupakan wadah
     perkembangan sosialisme.

        Unsur-unsur pemikiran dan politik sosialis yang rumit dan saling
     bertentangan dengan jelas tergambar dalam gerakan sosialis Inggris. Unsur-
     unsur yang ada dalam gerakan sosialis Inggris adalah: (1). Agama, (2)
     Idealisme Etis dan Estetis, (3) Empirisme Fabian, (4) Liberalisme 20

     a. Agama
            Dalam buku The Labour Party in Perspective Attles dikemukakan
     bahwa… dalam pembentukan gerakan sosialis pengaruh agama merupakan
     yang paling kuat.Inggris pada abad 19 masih merupakan bangsa yang terdiri
     para pembaca kitab suci. Didalamnya ia akan menemukan bacaan yang
     mendorongnya untuk tampil sebagai pengkotbah doktrin keagamaan di negera
     ini dan adanya berbagai ajaran yang dianutnya membuktikan hal ini.
            Gerakan sosialis Kristen yang dipimpin oleh dua orang biarawan yaitu
     frederich Maurice dan Charles Kingsley mencapai puncak kejayaannya pada
     pertengahan abad 19 dan menjadi sumber penting untuk perkembangan
     organisasi kelas buruh dan sosialis kemudian.Prinsip yang menjadi pedoman
     bagi kaum sosialis Kristen adalah konsep yang mendasarkan bahwa sosialisme
     harus dikrestenkan dan kristianitas harus disosialisasikan.
            Pada tahun 1942, Uskup Agung Centerbury, William Temple dalam
     bukunya Christianity and Sosial Order mengemukakan pemikiran yang sangat
     dekat dengan sosialisme. Temple beranggapan bahwa setiap setiap system
     ekonomi untuk sementara atau selamanya memerlukan memberikan pengaruh
     edukatif yang sangat besar dan karena itu gereja ikut mempersoalkannya.
     Apakah pengaruh itu mengarah pada perkembangan sifat kekristenan dan jika
     jawabannya sebagian atau seluruhnya negatif, gereja harus berusaha sedapat



20
 William Ebenstein . OP.CIT .hlm 312.


                                                                             19
mungkin menjamin perubahan dalam system ekonomi tersebut sehingga
gereja tidak menemukan musuh akan tetapi sekutu dalam Kristen itu.
         Adanya perhatian agama Kristen yang bersifat praktis ini sangat kuat
terasa selama pengaruh terakhir abad 19.Kesungguhan moral dan kejujuran
merupakan ciri masa ini.Agama mengakui kesopanan dan kepercayaan
merupakan syarat penting untuk memperoleh keselamatan.Akan tetapi tetap
menekankan pentingnya perbuatan dan penyelamatan dengan kerja.Banyak
pemimpin sosialis dari generasi yang lebih tua seperti Attlee dan Sir Staffors
Cripps dididik dalam suasana dimana agama mempunyai pengaruh yang kuat.
b. Idealisme Etis dan Estetis
      Idealisme etis dan estetis juga menjadi sumber bagi sosialisme Inggris,
meskipun pengaruhnya tidak dapat diukur dalam wujud jumlah suara dan
kartu keanggotaan.Idialisme yang diungkapkan oleh beberapa penulis seperti
John Ruskin dan William Morris bukanlah suatu program politik atau
ekonomi,     tetapi   merupakan   pemberontakan    kehidupan    yang    kotor,
membosankan dan miskin di bawah kapitalisme industri. Berkembangnya
kapitalisme di Inggris mungkin menciptakan lebih banyak keburukan
disbanding dengan tempat lain, karena para industriawan Inggris tidak dapat
membayangkan nantinya kapitalisme akan merubah udara dan air yang jernih
dan     keindahan     wilayah   pedalaman   Inggris.   Mereka    juga    tidak
memperhitungkan sebelumnya pengrusakan pemandangan kota dan desa tua
oleh adanya pemukiman dan pusat pabrik.
      Marx melakukan pendekatan terhadap kapitalisme industri dalam kerangka
hukum kosmis seperti perkembangan sejarah dunia menurut hukum-hukum
sosial yang tidak dapat dielakkan, filsafat materialisme, maka Morris lebih
bertumpu pada kenyataan. Di sekitarnya ia melihat barang dan perlengkapan
rumah tangga yang jelek serta kehidupan manusia yang menampakkan
keceriaan dan keindahan dalam kehidupannya. Pusat perhatian Morris adalah
manusia bukan system.Ia merasakan bahwa seni harus dikembalikan dalam
kehidupan sehari-hari dan dorongan yang kreatif pada setiap orang harus
diberi jalan penyalurannya dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.


                                                                           20
Pengaruh Ruskin dan Morris lebih banyak mengandung segi negatif
dibanding positifnya. Mereka menunjukkan apa yang secara fisik dan moral
salah menyangkut peradaban yang dibangun di atas perselisihan dan
kemelaratan, tetapi tidak merumuskan program tertentu untuk memperbaiki
kondisi yang dikritiknya. Meskipun demikian pemberontakan estetika dan
etika ini membawa pengaruh yang penting dalam mempersiapkan suatu
lingkungan intelektual dimana nantinya sosialisme mendapatkan tanggapan
yang simpatik.
c. Empirisme Febian.
   Empirisme Febian mungkin merupakan ciri khas gerakan Inggris.
Masyarakat Febian didirikan pada tahun 1884, mengambil nama seorang
jenderal Romawi yaitu Quintus Febians Maximus Constator, Si “pengulur
waktu”atau “Penunda”. Motto awal dari masyarakat tersebut ialah “engkau
harus menunggu saat yang tepat, kalau saat yang tepat itu tiba engkau harus
melakukan serangan yang dasyat, sebab jika tidak, penundaan yang engkau
lakukan itu sia-sia dan tidak akan membawa hasil“.
   Para pendiri dan anggota pertama masyarakat Febian adalah George
Bernard Shaw, Sidney dan Beatrice Webb,H.G.Wells dan Grahan Wallas.
Dalam penelitian sejarah tentang landasan yang dilakukan oleh Sidney Webb,
seperti dalam buku Febian Esseye (1889), dapat ditemukan apa yang menjadi
filsafat dasar sosialisme. Webb menganggap sosialisme sebagai hasil yang
tidak dapat dielakkan dari terlaksananya demokrasi secara penuh, tetapi ia
menandaskan “ kepastian yang datang secara bertahap” sangat berbeda dengan
kepastian revolusi seperti yang dicanangkan oleh Marx.
   Webb menekankan bahwa organisasi sosial hanya dapat terbentuk secara
perlahan dan perubahan-perubahan organisasi . Perubahan tersebut akan
terjadi dengan adanya empat kondisi: pertama perubahan itu harus bersifat
demokratis , kedua perubahan itu harus secara bertahap, ketiga perubahan itu
harus sesuai dengan moral masyarakat, keempat perubahan tersebut harus
melalui prosedur dan menggunakan cara damai.




                                                                         21
Kelompok       Fabian    memusatkan    perhatiannya      untuk   meyakinkan
     sekelompok kecil orang yang memenuhi dua kualifikasi : pertama orang-orang
     tersebut secara permanent mempunyai pengaruh dalam kehidupan masyarakat,
     sehingga kalau proses perembesan yang dibutuhkan waktu lama itu berhasil,
     maka dapat dipetik manfaatnya, kedua mereka harus bersikap dan bertindak
     wajar sehinga kelompok Fabian tidak dianggap sebagai kaum ekstrimis.
     Orang-orang dengan kualifikasi seperti itu dapat dijumpai dalam semua partai
     politik.Untuk itu kelompok Fabian tidak hanya menggarap kaum konservatif
     saja, tetapi juga kaum liberal.
        Fabianisme sering digambarkan sebagai pembaharuan tanpa kebencian,
     pembangunan kembali masyarakat perang kelas, emperialisme politik tanpa
     dogma atau fanatisme.Meskipun organisasinya kecil, namun masyarakat
     Febian membawa pengaruh yang besar. Dalam pemilihan tahun 1945
     menampilkan untuk pertama kalinya pemerintahan Partai Buruh didasarkan
     pada mayoritas dalam parlemen 229 dari 394 anggota parlemen dari Partai
     Buruh berasal dari kelompok Febian dan lebih dari separuh pejabat
     pemerintah, termasuk Attlee juga orang-orang Febian.21
     d. Liberalisme
        liberalismetelahmenjadisumber        yang   semakinpentingbagisosialisme,
     terutamasejakPartai Liberal merosotperanannya di banyak Negara. Di
     InggrissebenarnyaPartai       Liberal    sudahlenyapdanPartaiBuruh        yang
     menjadipewarisnya.Dalam 40 tahunterakhirsemakinbanyak orang liberal yang
     menggabungkandiridenganPartaiBuruh.Apaalasannya                      ?.Pertama,
     lenyapnyaPartai Liberal Inggrisbukanlahdisebabkankegagalannya ,tetapihasil
     yang                telahdicapaimembuatkehadiranpartaiinitidakdiperlukanlagi.
     SaatinibaikPartaiKonservatifmaupunPartaiBuruhmempunyaikomitmen            yang
     kuatterhadapprinsip                        liberal                        yang
     menghormatikebebasanindividuuntukberibadah,                            berpikir,
     berbicaradanberkumpul.Keduaperdaganganbebas          yang    merupakancita-cita
     yang                    pentingdariliberalismeInggrisabad                    19

21
 Perdana Menteri 1945-1951.

                                                                                  22
tidakmuncullagisebagaikepentinganpolitik          yang           menggebu-
gebu.BaikgolongankonservatifmaupungolonganBuruhmempunyaikomitmenpa
dabentukproteksitariftertentu.Orang-orang                            liberal
sendirijugasudahmenyadariperdaganganbebastidakpentinglagisepertidulu.
    Karenamasalah-masalah yang khusussudahtidakadalagi, banyak orang
liberal                                                                 yang
bergabungdenganPartaiBuruhataumemberikansuaranyauntukPartaiBuruhatau
menganggapdirinyasebagai                                              orang
sosialismurni.Liberalismebiasanyamenjadialirankirikaumkonservatif.       Di
Negara yang mempunyai system duapartaisepertiInggris, kalau orang
akanbergeserdarikonservatif.
MakaPartaiBuruhmerupakantumpuanuntukmemperjuangkankepentinganpoliti
knya.
    Liberalismetelahmemberikansumbangan yang cukupbesarhal-hal yang
bergunabagisosialismeInggris.KarenapengaruhLiberalismeparapemimpinsosia
lislebihmoderatdankurangterpakupadadoktrinsertalebihmenghargaikebebasani
ndividu.LiberalismetelahmerubahPartaiBuruhmenjadisebuahpartainasional,
bukanlagipartai                                                         yang
didasarkanpadakelas.LiberalismejugatelahmewariskankepadaPartaiBuruhpera
nkaum                                                                liberal
bahwapembaharuandapatdilakukandengantidakusahmenimbulkankepahitanda
nkebencian.

4. Soaialisme di berbagai Negara

    Kemenangan bangsa-bangsa demokrasi dalam perang dunia I memberikan
dorongan yang kuat bagi partumbuhan partai sosialis di seluruh dunia.Perang
telah dilancarkan untuk mempertahankan cita-cita kemerdekaan dan keadaan
sosial terhadap imperialisme totaliter Jerman dan Sekutu-sekutunya. Selama
peperangan telah dijanjikan kepada rakyat-rakyat negara demokratis yang ikut
berperang, bahwa kemenangan militer akan disusul dengan suatu penyusunan




                                                                          23
kehidupan sosial baru berdasarkan kesempatan dan persamaan yang lebih
     banyak.
        Di Inggris dukungan terbesar terhadap gerakan sosialisme muncul dari
     Partai Buruh mencerminkan pertumbuhanuruh dan perkembangannya suatu
     proses terhadap susunan sosial yang lama. Pada awal pertumbuhan hanya
     memperoleh suara (dukungan) yang kecil dalam perwakilannya di
     parlemen.Selanjutnya menjadi partai yang lebih bersifat nasional setelah
     masuknya bekas anggota partai liberal. Banyak programnya yang berasal dari
     kaum sosialis,terutama dari kelompok Febiaan berhasil memperkuat posisi
     partai karena dapat memenuhi keinginan masyarakat. Kemajuan yang dapat
     dicapaimisalnya dalam bidang (1) pemerataan pendapatan (2)distribusi
     pendapatan (3) pendidikan (4) perumahan.22
        Di Negara-negara Eropa lainnya seperti Perancis, Swedia, Norwegia,
     Denmark dan juga Australia dan Selandia Baru partai-partai sosial berhasil
     memegang kekuasaan pemerintahan melalui pemilu-pemilu bebas. Hal
     tersebut berarti kalau kita berbicara sosialisme, maka kita menghubungkan
     dengan sosialisme demokrasi tipe reformasi liberal.Hal ini perlu dibedakan
     dengan sosialisme otoriter atau komunisme seperti yang terlihat di Soviet dan
     RRC.
        Selama tahun 1920-an dan 1930-an, kaum sosialis di Eropa dan Amerika
     melakukan serangan baru terhadap kelemahan kapitalisme, ungkapan-
     ungkapan misalnya : ketimpangan ekonomi, pengangguran kronis, kekayaan
     privat dan kemiskinan umum, menjadi slogan-slogan umum. Di Eropa partai
     sosialis demokratis dipengaruhi Marxisme revisionis,solidaritas kelas pekerja,
     dan pembentukan sosialis yang papa akhirnya melalui cara demokratis sebagai



22
 Anthony Crosland . ( 1978) . “ Sosialisme Sekarang “ , dalam Andrew Blowers dan Grahane
Thomson , Ketidakmerataan , Konflik dan Perubahan .Jakarta , Universitas Indonesia
Press.hlm265-268.




                                                                                     24
alat untuk memperbaiki kekurangan system kapitalis. Periode tersebut
     merupakan era menggejolaknya aktivitas sosialis.
        Setelah PD II terjadi perubahan besar dalam pemikiran kaum sosialis.Pada
     permulaan tahun 1960 banyak diantara partai sosialis demokrat Eropa yang
     melepaskan dengan hubungan ikatan-ikatan idiology Marx.Mereka mengubah
     sikapnya terhadap hak milik privat dan tujuan mereka yang semula tentang
     hak milik kolektif secara total. Perhatian mereka curahkan terhadap upaya “
     menyempurnakan ramuan”pada perekonomian yang sudah menjadi ekonomi
     campuran. Akibatnya disfungsi antara sosialis dan negara kesejahteraan
     modern (The modern welfare state) kini dianggap orang sebagai perbedaan
     yang bersifat gradual.
        Menurut Milton H Spencer sosialisme demokrasi modern merupakan suatu
     gerakan yang berupaya untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat melalui
     tindakan (1) memperkenalkan adanya hak milik privat atas alat-alat produksi
     (2) melaksanakan pemilikan oleh Negara (public ounership) hanya apabila hal
     tersebut diperlukan demi kepentingan masyarakat (3) mengandalkan diri
     secara maksimal atas perekonomian pasar dan membantunya dengan
     perencanaan guna mencapai sasaran sosial dan ekonomis yang diinginkan.23
        Bagaimanakah sosialisme di Negara-negara berkembang ?. Negara-negara
     miskin berhasrat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat. Dari segi
     kepentingan dalam negeri pertumbuhan ekonoimi yang tinggi merupakan satu-
     satunya cara untuk mencapai srtandart hidup, kesehatan dan pendidikan yang
     lebih baik. Ada dua cara untuk mencapai pembangunan ekonomi yang pesat:
     Pertama cara yang telah digunakan oleh Negara Barat (maju), pasar bebas
     merupakan alat utama untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang
     tinggi.Kedua komunisme, dalam metode ini Negara memiliki alat-alat
     produksi dan menetapkan tujuan yang menyeluruh.




23
 Winardi . (1986) . Kapitalisme Versus Sosialisme . Bandung : Remaja Karya, hlm204




                                                                                     25
Dalam     menghadapi     masalah    modernisasi    ekonomi    Negara-negara
     berkembang pada umumnya tidak mau meniru proses pembangunan kapitalis
     Barat atau jalur pembangunan komunisme. Mereka menetapkan sendiri cara-
     cara yang sesuai dengan kondisi masing-masing Negara.Ketiga jalan ketiga
     disebut Sosialisme. Dalam konteks negara terbelakang/berkembang sosialisme
     mengandung banyak arti pertama di dunia yang sedang berkembang
     sosialisme berarti cita-cita keadilan sosial .Kedua istilah sosialisme di Negara-
     negara berkembang sering berarti persaudaraan, kemanusiaan dan perdamaian
     dunia yang berlandaskan hukum.Arti Ketiga sosialisme di Negara berkembang
     ialah komitmen pada perancangan.24
        Melihat tersebut di atas arti sosialisme pada negara berkembang dengan
     Negara yang lebih makmur karena perbedaan situasi histories. Di dunia Barat
     sosialisme tidak diartikan sebagai cara mengindustrialisasikan Negara yang
     belum maju, tetapi cara mendistribusikan kekayaan masyarakat secara lebih
     merata. Sebaliknya, sosialisme di Negara berkembang dimaksudkan untuk
     membangun suatu perekonomian industri dengan tujuan menaikkan tingkat
     ekonomi dan pendidikan masa rakyat , maka sosialisme di negara Barat pada
     umumnya berkembang dengan sangat baik dalam kerangka pemerintahan
     yang mantap (seperti di Inggris dan Skandinavia) , sedangkan di Negara
     berkembang sosialisme sering berjalan dengan beban tardisi pemerintahan
     yang otoriter oleh kekuatan imperialism easing atau oleh penguasa
     setempat.Karena itu ada dugaan sosialisme di Negara berkembang
     menunjukkan     toleransi   yang   lebih   besar   terhadap    praktek   otoriter
     dibandingkan dengan dengan yang terjadi sosialisme di Negara Barat.
        Kalau Negara-negara berkembang gagal dalam usahanya mensintesakan
     pemerintahan yang konstitusional dan perencanaan ekonomi , maka mereka
     menganggap bahwa pemerintahan konstitusional dapat dikorbankan demi
     memperjuangkan pembangunan ekonomi yang pesat melalui perencanaan dan
     pemilikan industri oleh Negara.

24
 WilliamEbenstein, OP.CIT,hlm248-249.




                                                                                   26
Jika kita perhatikan dalam sejarah bangsa Indonesia , pada awal
     kemerdekaan sampai tahun 1965 pernah pula diintrodusir konsep sosialisme
     ala Indonesia .Apakah itu sebagai akibat pengaruh PKI atau ada aspek-aspek
     tertentu yang memang sesuai dengan kondisi di negara kita. Yang jelas sejak
     memasuki Orde BAru “sosialisme” itu tidak terdengar lagi .
     Adanya perbedaan pengertian mengenai konsep sosialisme , memberikan
     wawasan kepada kita bahwa suatu ideology politik yang dianut oleh
     suatuNegara belum tentu cocok untuk negar lain . Melalui pemahaman ini
     dapat dipetik manfaatnya untuk pengembangan pembangunan nasional demi
     tercapainya tujuan nasional seperti yang terumuskan dalam UUD 1945.25



D. PERBEDAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI SOSIALISME DALAM
     BIDANG POLITIK




25
  Agus, S. (2009). SOSIALISME SEBAGAI IDEOLOGI POLITIK. Retrieved Nopember 15, 2011,
from serbasejarah.wordpress.com: http://serbasejarah.wordpress.com/2009/04/18/sosialisme-
sebagai-ideologi-politik/



                                                                                       27
BAB III

                                    PENUTUP


A. Kesimpulan
   Mungkin memang bangsa kita memiliki ideologi terbaik sejagad raya saat ini, namun
   soal praktek dilapangan negara kita sangatlah buruk, bukan bermaksud menghina
   namun memang demikianlah adanya, sehingga masih perlu banyak belajar akan arti
   Pancasila yang sebenarnya bukan hanya dasar teorinya saja, sehingga Pancasila bisa
   benar-benar menjadi kebanggaan bagi semua.

   Entah kapan hal tersebut terlaksana?? Mungkin itulah pertanyaan yang ada di benak
   seluruh rakyat Indonesia (rakyat, selain pejabat dan orang-orang dipenting yang
   sudah hidup di lahan basah) yang sudah mulai bosan mendengar sandiwara sinetron
   yang diperankan oleh para pemimpin negeri ini.

B. Saran
   Semoga bangsa Indonesia ( orang-orang yang mempunyai peranan penting dalam
   menentukan nasib bangsa ) mau belajar dari pencapain negara lain yang lebih baik
   serta satu yang pasti mau segera bertobat dan benar-benar murni bertujuan
   mensejahterakan rakyat Indonesia.




                                                                                  28
DAFTAR PUSTAKA
Agus, S. (2009). SOSIALISME SEBAGAI IDEOLOGI POLITIK. Retrieved Nopember 15, 2011,
from serbasejarah.wordpress.com:
http://serbasejarah.wordpress.com/2009/04/18/sosialisme-sebagai-ideologi-politik/

Crosland, A. (1978). Sosialisme Sekarang , dalam Andrew Blowers dan Grahane Thomson
, Ketidakmerataan , Konflik dan Perubahan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Ebenstein, W. (1994). Isme-Isme Dewasa Ini. Jakarta: Erlangga.

Franz, S. M. (1992). Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Jakarta: Kanisius.

Prodjodikoro, W. (1981). Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik. Bandung: Eresco.

Sugiharso, & Yudikusuma. (2011). Makna Pancasila sebagai Dasar Negara Dan Ideologi
Negara. Retrieved November 17, 2011, from id.shvoong.com:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2105602-makna-pancasila-sebagai-
dasar-negara/

Warouw, T. (2011, Nopember 14). IDEOLOGI, PANCASILA, DAN KONSTITUSI. Retrieved
Nopember 17, 2011, from indonesiamedia.com:
http://www.indonesiamedia.com/2011/11/14/ideologi-pancasila-dan-konstitusi/

Winardi. (1986). Kapitalisme Versus Sosialisme. In Winard, Kapitalisme Versus Sosialisme
(p. 204). Bandung: Remaja Karya.




                                                                                     29

More Related Content

What's hot

Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoSaddam Tjahyo
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
Anto Kolarov
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
norma 28
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
Fair Nurfachrizi
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
norma 28
 
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi DuniaPerbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi DuniaRajabul Gufron
 
FILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAFILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA
Astika Rahayu
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
norma 28
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
Edi Ison
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
tita_chubie
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
Riska Yuliatiningsih
 
Ideologi dan Macam-macamnya
Ideologi dan Macam-macamnyaIdeologi dan Macam-macamnya
Ideologi dan Macam-macamnya
dayurikaperdana19
 
8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat
dita rahmawati
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
norma 28
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
David Mandala Lubis
 
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik MahasiswaPeran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Yulia Fauzi
 
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Rajabul Gufron
 
2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat
yahya57
 

What's hot (19)

Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi DuniaPerbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi-Ideologi Dunia
 
FILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAFILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
 
Ideologi dan Macam-macamnya
Ideologi dan Macam-macamnyaIdeologi dan Macam-macamnya
Ideologi dan Macam-macamnya
 
8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik MahasiswaPeran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
Peran Pancasila Sebagai Etika Berpolitik Mahasiswa
 
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
 
2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat
 

Viewers also liked

Presentasi nasionalisme hadi arnowo
Presentasi nasionalisme   hadi arnowoPresentasi nasionalisme   hadi arnowo
Presentasi nasionalisme hadi arnowohadiarnowo
 
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFaktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Frestiany Regina Putri
 
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Kedatangan Bangsa Barat ke IndonesiaKedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Kedatangan Bangsa Barat ke IndonesiaDivadeliani19
 
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
Annisa Monitha
 
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
aliwafa1998
 
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaPaham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Washfa Aulia
 

Viewers also liked (6)

Presentasi nasionalisme hadi arnowo
Presentasi nasionalisme   hadi arnowoPresentasi nasionalisme   hadi arnowo
Presentasi nasionalisme hadi arnowo
 
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFaktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
 
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Kedatangan Bangsa Barat ke IndonesiaKedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
 
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
 
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
 
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaPaham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
 

Similar to Pncasila sosialisme

Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
norma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
norma 28
 
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegaraPancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Ainina Sa'id
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xii
fhnx
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
norma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
norma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
norma 28
 
Ideologi pancasila__dan_konstitusi
Ideologi  pancasila__dan_konstitusiIdeologi  pancasila__dan_konstitusi
Ideologi pancasila__dan_konstitusiBayu Prasetyo
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
norma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
norma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
norma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
norma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
norma 28
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Tony Hermawan
 

Similar to Pncasila sosialisme (20)

Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegaraPancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
Pancasila sebagai ideologi_bangsa_dan_bernegara
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xii
 
Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Ideologi pancasila__dan_konstitusi
Ideologi  pancasila__dan_konstitusiIdeologi  pancasila__dan_konstitusi
Ideologi pancasila__dan_konstitusi
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 

More from Eko Daresdi

Sosialisasi tentang sarana dan prasarana
Sosialisasi tentang sarana dan prasaranaSosialisasi tentang sarana dan prasarana
Sosialisasi tentang sarana dan prasarana
Eko Daresdi
 
Undangan peserta k13
Undangan peserta k13Undangan peserta k13
Undangan peserta k13
Eko Daresdi
 
Buku petunjuk epupns user
Buku petunjuk epupns userBuku petunjuk epupns user
Buku petunjuk epupns user
Eko Daresdi
 
Rangkuman kls 9 TIK
Rangkuman kls 9 TIKRangkuman kls 9 TIK
Rangkuman kls 9 TIK
Eko Daresdi
 
Form tingkat sekolah smp m_ts_(2013-2014)
Form tingkat sekolah smp m_ts_(2013-2014)Form tingkat sekolah smp m_ts_(2013-2014)
Form tingkat sekolah smp m_ts_(2013-2014)Eko Daresdi
 
Manual manajemen-pendataan
Manual manajemen-pendataanManual manajemen-pendataan
Manual manajemen-pendataanEko Daresdi
 
Steve job
Steve jobSteve job
Steve job
Eko Daresdi
 

More from Eko Daresdi (7)

Sosialisasi tentang sarana dan prasarana
Sosialisasi tentang sarana dan prasaranaSosialisasi tentang sarana dan prasarana
Sosialisasi tentang sarana dan prasarana
 
Undangan peserta k13
Undangan peserta k13Undangan peserta k13
Undangan peserta k13
 
Buku petunjuk epupns user
Buku petunjuk epupns userBuku petunjuk epupns user
Buku petunjuk epupns user
 
Rangkuman kls 9 TIK
Rangkuman kls 9 TIKRangkuman kls 9 TIK
Rangkuman kls 9 TIK
 
Form tingkat sekolah smp m_ts_(2013-2014)
Form tingkat sekolah smp m_ts_(2013-2014)Form tingkat sekolah smp m_ts_(2013-2014)
Form tingkat sekolah smp m_ts_(2013-2014)
 
Manual manajemen-pendataan
Manual manajemen-pendataanManual manajemen-pendataan
Manual manajemen-pendataan
 
Steve job
Steve jobSteve job
Steve job
 

Pncasila sosialisme

  • 1. Halaman Judul PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI SOSIALISME DALAM BIDANG POLITIK Oleh: EKO DARESDI 09.5.00090 DAMAR WAHYU UTOMO 09.5.00047 DIANA 09.5.00088 SANDI 09.5.000 ST. ANDI S 09.5.000 SRI WIDODO 09.5.000 SEKOLAH TINGGI MENEJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SINAR NUSANTARASURAKARTA 2011 i
  • 2. DAFTAR ISI Halaman Judul.......................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I .......................................................................................................................1 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1 B. PERUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 2 C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................ 2 BAB II ......................................................................................................................3 PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3 A. PENGERTIAN IDEOLOGI ....................................................................................... 3 B. IDEOLOGI PANCASILA.......................................................................................... 7 C. IDEOLOGI SOSIALISME ...................................................................................... 12 D. PERBEDAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI SOSIALISME DALAM BIDANG POLITIK ........................................................................................................ 27 BAB III ..................................................................................................................28 PENUTUP ........................................................................................................................ 28 A. Kesimpulan ........................................................................................................ 28 B. Saran ................................................................................................................. 28 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................29 ii
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pancasila sebgaai filsafat bangsa / negara dihubungkan dengan fungsinya sebagai dasar negara, yang merupakan landasan ideal bangsa Indonesia dan negara republik Indonesia dapat disebut pula sebagai ideologi nasional atau disebut juga sebagai ideologi negara. Artinya pancasila merupakan ideologi yang dianut oleh negara (penyelenggaraan negara dan rakyat) Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang atau sekelompok orang, disamping masih adanya beberapa ideologi yang dianut oleh masyarakat Indonesia yang lain, sepanjang tidak bertentangan dengan ideologi negara, sebab Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai kebenaran yang telah dipilih oleh para pendiri negara ini, yang mana lima dasar atau lima silanya merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan walaupun terbedakan sebagai dasar dan ideologi pemersatu. Dalam system Sosialisme, semua bidang usaha di miliki dan di produksi oleh Negara. Tidak terciptanya market (pasar) dan tidak terjadi nya supply and demand, karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyat nya secara merata. Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh negara.Sosialisme merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat- akibatnya.Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal sosialis utopia.Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian), dan meyakini kesempurnaan watak manusia.Penganut paham ini berharap dapat menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan kejelasan argumen, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi. Disini kita nantinya bisa mengetahui, memahami, dan mengerti perbedaan antara ideologi pancasila dengan ideologi sosialisme dalam bidang politik yang diambil dari beberapa sumber baik dari sisi kekurangan dan kelebihanya. 1
  • 4. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian dari ideologi Pancasila dan ideologi Sosialisme? 2. Apakah sistem pemerintahan kita di bidang politik sudah berjalan baikdibandingkan dengan negara yang menganut ideologi Sosialisme? 3. Mengapa bangsa Indonesia menggunakan ideologi pancasila? 4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kedua ideologi? C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari ideologi Pancasila dan ideologi Sosialisme. 2. Untuk mengetahui sistem pemerintahan kita di bidang politik sudah berjalan baik dibandingkan dengan negara yang menganut ideologi Sosialisme. 3. Untuk menjelaskan, bangsa Indonesia menggunakan ideologi Pancasila. 4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua ideologi tersebut. 2
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN IDEOLOGI 1. Arti Ideologi Pada prinsipnya terdapat tiga arti utama dari kata ideologi, yaitu (1) ideologi sebagai kesadaran palsu; (2) ideologi dalam arti netral; dan (3) ideologi dalam arti keyakinan yang tidak ilmiah.1(Franz, 1992)Ideologi dalam arti yang pertama, yaitu sebagai kesadaran palsu biasanya dipergunakan oleh kalangan filosof dan ilmuwan sosial. Ideologi adalah teori-teori yang tidak berorientasi pada kebenaran, melainkan pada kepentingan pihak yang mempropagandakannya. Ideologi juga dilihat sebagai sarana kelas atau kelompok sosial tertentu yang berkuasa untuk melegitimasikan kekuasaannya. Arti kedua adalah ideologi dalam arti netral. Dalam hal ini ideologi adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu. Arti kedua ini terutama ditemukan dalam negara- negara yang menganggap penting adanya suatu “ideologi negara”. Disebut dalam arti netral karena baik buruknya tergantung kepada isi ideologi tersebut.2 Arti ketiga, ideologi sebagai keyakinan yang tidak ilmiah, biasanya digunakan dalam filsafat dan ilmu-ilmu sosial yang positivistik. Segala pemikiran yang tidak dapat dibuktikan secara logis-matematis atau empiris adalah suatu ideologi. Segala masalah etis dan moral, asumsi-asumsi normatif, dan pemikiran-pemikiran metafisis termasuk dalam wilayah ideologi.3 1 Franz Magnis-Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, (Jakarta; Kanisius, 1992), hal. 230. 2 Martin Hewitt, Welfare, Ideology and Need, Developing Perspectives on the Welfare State, (Maryland: Harvester Wheatsheaf, 1992), hal. 1 dan 8. 3 Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, Judul Asli: Ideology and Utopia, An Introduction to the Sociology of Knowledge, Penerjemah: F. Budi Hardiman, (Jakarta: Penerbit Kanisius, 1998), hal. xvii. 3
  • 6. Dari tiga arti kata ideologi tersebut, yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah ideologi dalam arti netral, yaitu sebagai sistem berpikir dan tata nilai dari suatu kelompok. Ideologi dalam arti netral tersebut ditemukan wujudnya dalam ideologi negara atau ideologi bangsa. Hal ini sesuai dengan pembahasan Pancasila sebagai ideologi negara Republik Indonesia. 2. Tipe-Tipe Ideologi Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe tersebut adalah ideologi tertutup dan ideologi terbuka.4 Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan- tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip- prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain. Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve. Ciri lain dari suatu ideologi tertutup adalah tidak bersumber dari masyarakat, melainkan dari pikiran elit yang harus dipropagandakan kepada masyarakat. Sebaliknya, baik-buruknya pandangan yang muncul dan berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai tidaknya dengan ideologi tersebut. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter. 4 Ibid., hal. 232-238. 4
  • 7. Contoh paling baik dari ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme. Ideologi yang dikembangkan dari pemikiran Karl Marx yang dilanjutkan oleh Vladimir Ilianov Lenin ini berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan prinsip dasar dan dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ideologi Marxisme-Leninisme meliputi ajaran dan paham tentang (a) hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme; (b) ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis; (c) norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup; dan (d) legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum proletar.5 Tipe kedua adalah ideologi terbuka. Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya dapat ada dan mengada dalam sistem yang demokratis. 3. Perkembangan Ideologi Dunia Istilah ideologi negara mulai banyak digunakan bersamaan dengan perkembangan pemikiran Karl Marx yang dijadikan sebagai ideologi beberapa negara pada abad ke-18. Namun sesungguhnya konsepsi ideologi sebagai cara pandang atau sistem berpikir suatu bangsa berdasarkan nilai dan prinsip dasar tertentu telah ada sebelum kelahiran Marx sendiri. Bahkan awal dan inti dari ajaran Marx adalah kritik dan gugatan terhadap sistem dan struktur sosial yang eksploitatif berdasarkan ideologi kapitalis. Pemikiran Karl Marx kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin kemudian disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme. Sosialisme lebih pada sistem ekonomi yang mengutamakan kolektivisme dengan titik ekstrem 5 Ibid., hal. 232-233. 5
  • 8. menghapuskan hak milik pribadi, sedangkan komunisme menunjuk pada sistem politik yang juga mengutamakan hak-hak komunal, bukan hak-hak sipil dan politik individu. Ideologi tersebut berhadapan dengan ideologi liberalisme-kapitalis yang menekankan pada individualisme baik dari sisi politik maupun ekonomi. Kedua ideologi besar tersebut menjadi ideologi utama negara-negara dunia pasca perang dunia kedua hingga berakhirnya era perang dingin. Walaupun demikian baik komunisme maupun kapitalisme memiliki warna yang berbeda- beda dalam penerapannya di tiap wilayah. Ideologi selalu menyesuaikan dengan medan pengalaman dari suatu bangsa dan masyarakat. Komunisme Uni Soviet berbeda dengan komunisme di Yugoslavia, Cina, Korea Utara, dan beberapa negara Amerika Latin. Demikian pula dengan kapitalisme yang memiliki perbedaan antara yang berkembang di Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Asia. Walaupun negara-negara yang menganut kedua besaran ideologi tersebut saling berhadap-hadapan, namun proses penyesuaian diantara kedua ideologi tersebut tidak dapat dihindarkan. Kapitalisme, dalam perkembangannya banyak menyerap unsur-unsur dari sosialisme. Setelah mengalami krisis besar pada tahun 1920-an (the great depression) Amerika Serikat banyak mengadopsi kebijakan-kebijakan intervensi negara di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan-kebijakan tersebut kemudian berkembang menjadi konsep negara tersendiri, bahkan ada yang menyebutnya sebagai ideologi, yaitu negara kesejahteraan (welfare state) yang berbeda dengan ideologi kapitalisme klasik. Di sisi lain, beberapa negara komunis yang semula sangat tertutup lambat- laun membuka diri, terutama dalam bentuk pengakuan terhadap hak-hak sipil dan politik. Proses demokratisasi terjadi secara bertahap hingga keruntuhan negara-negara komunis yang ditandai dengan tercerai-berainya Uni Soviet dan Yugoslavia pada dekade 1990-an. 6
  • 9. Ada yang menafsirkan bahwa keruntuhan Uni Soviet dan Yugoslavia sebagai pilar utama adalah tanda kekalahan komunisme berhadapan dengan kapitalisme. Bahkan Fukuyama pernah mendalilkan hal ini sebagai berakhirnya sejarah yang selama ini merupakan panggung pertentangan antara kedua ideologi besar tersebut. Namun kesimpulan tersebut tampaknya terlalu premature. Keruntuhan komunisme, tidak dapat dikatakatan sebagai kemenangan kapitalisme karena dua alasan, yaitu (a) ide-ide komunisme, dan juga kapitalisme tidak pernah mati; dan (b) ideologi kapitalisme yang ada sekarang telah menyerap unsur-unsur sosialisme dan komunisme. Ide-ide komunisme tetap hidup, dan memang perlu dipelajari sebagai sarana mengkritisi sistem sosial dan kebijakan yang berkembang. Ide-ide tersebut juga dapat hidup kembali menjadi suatu gerakan jika kapitalisme yang saat ini mulai kembali ke arah libertarian berada di titik ekstrim sehingga menimbulkan krisis sosial. Demikian pula halnya dengan gerakan-gerakan demokratisasi dan perjuangan atas hak-hak individu akan muncul pada sistem yang terlalu menonjolkan komunalisme. 6 B. IDEOLOGI PANCASILA 1. PengertianPancasila Pancasilaadalahdasarfilsafat Negara Republik Indonesia yang terdiriatassilaKetuhanan Yang MahaEsa, Kemanusiaan yang adildanberadap, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratan/perwakilandanKead ilansosialbagiseluruhrakyat Indonesia. Sila- silatersebutmerupakanrangkaiankesatuan yang bulat.7 6 Warouw, T. (2011, Nopember 14). IDEOLOGI, PANCASILA, DAN KONSTITUSI. Retrieved Nopember 17, 2011, from indonesiamedia.com: http://www.indonesiamedia.com/2011/11/14/ideologi-pancasila-dan-konstitusi/ 7 H.Sunoto.1984. Filsafat Social dan Politik Pancasila. Yogyakarta:ANDIOFFSET, hlm 118. 7
  • 10. PancasilaadalahideologidankepribadianbangsaIndonesia.Pancasilaadalahjiwab angsa Indonesia.Berdasarkanpengertiantersebutdiatas, intiisi yang terkandungdalamPancasilaadalahKetuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatandankeadilan.8 a. ArtiPancasila Pancasilatelahmenjadiistilahresmisebagaidasarfalsafah Negara Republik Indonesia, baikditinjaudarisudutbahasamaupundarisudutsejarah.9 b. MaknaPancasila Melaksanakan UUD secaramurnidankonsekuen, kitaharusmelaksanakanketentuan yang tercantumdalamPembukaanBatangTubuh/Isi, danpenjelasan; yang ketiganyamerupakansatukesatuan yang tidakdapatdipisahkan. UUD 1945 berartikonstitusi yang disahkanoleh PPKI 18 Agustus 1945 yang diumumkandalamberitaRepublik Indonesia tahun 1946 Nomor 7 halaman 45-48 sebagaiberikut: 1) Pembukaan (Preambule) yang meliputi 4 alenia. 2) BatangTubuhmeliputi 16 bab, 37 Pasal, 4 PasalAturanPeralihan, 2 AyatAturanTambahan. 3) Penjelasan (resmi: auttentiek). TeksPembukaan UUD 1945 yang terpentingadadalamalenia IV, bunyinyaadalahsebagaiberikut: “Kemudiandaripadaituuntukmembentuksuatupemerintahan Negara Indonesia yang melindungisegenapbangsa Indonesia danseluruhtumpahdarah Indonesia danuntukmemajukankesejahteraanumum, mencerdaskankehidupanbangsa, danikutmelaksanakanketertibandunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaianabadidankeadilan social, 8 Ibid., hal. 118. 9 AimAbdulkarim,2008,Pendidikankewaganegaraan,Bandung:Grafindo Media Pratama,hlm 8. 8
  • 11. makadisusunlahKemerdekaankebangsaan Indonesia itu di dalamsuatuUndang-UndangDasar Negara Indonesia yang terbentukdalamsuatu Negara Republik Indonesia yang berkedaulatanrakyatdenganberdasarkankepada: Ketuhanan Yang MahaEsa, kemanusiaan yang adildanberadap, persatuan Indonesia, dankerakyatan yang dipimpimhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratan / perwakilan, sertadenganmewujudkansuatukeadilan social bagiseluruhrakyat Indonesia.”10 Pancasilasebagaidasarnegaraberfungsisebagaidasarfilosofisuntukmenatada nmengaturpenyelenggaraannegara. Hal tersebutdapatdijabarkanbahwaPancasilasebagaidasarnegaraberarti: 1) Pancasiladijadikandasardalampenyelenggarannegara 2) Pancasiladijadikandasardalampengaturandansistempemerintahanne gara 3) Pancasilamerupakansumberhukumdalamkehidupanberbangsadanbe rnegara.11 2. Filsafat Pancasila a. Aktualisasi Pancasila Ada disebutkan bahwa jalan keluar yang disarankan ialah membuat ideology itu menjadi fungsional, dihayati melalui faham pembangunan sebagai pengalaman Pancasila atau yang lebih praktis, menjabarkan ideology itu ke dalam program. Kancah kompetisi dan identitas ciri organisasi politik bukan lagi ideology, melainkan program yang dijabarkan dari ideology yang sama, yaitu Pancasila. Jika kemudian 10 Minto Rahayu, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan,Bandung;Grasindo,hlm 45. 11 Sugiharso, & Yudikusuma. (2011),Makna Pancasila sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Negara. Retrieved November 17, 2011, from id.shvoong.com: http://id.shvoong.com/social- sciences/education/2105602-makna-pancasila-sebagai-dasar-negara/ 9
  • 12. dipikirkan lebih dalam bagaimana sesungguhnya hubungan program dengan ideology, segera dapat ditangkap bahwa masalahnya tidak sesederhana seperti perumusannya. Program yang merupakan penjabaran ideal akhirnya berbobot ideal pula. Dalam praktik bukanlahuntuk program, melainkan lebih dahulu orang menangkap apa yang menjadi pokok persoalan masyarakat menurut pengamatannya. Pengamatan itu lantas dipertemukan dengan faham dasar Pancasila. Karena ada lima sila sekalipun kelimanya merupakan kesatuan,masuk akal jika bobot masyarakat organisasi polotik tidak sama. Program bukan sekadar program.Program adlah aktualisasi Pancasila ke dalam perssoalan pokok masyarakat. Hal yang demikian wajar dan hanya melalui proses itu aktualisasi Pancasila sebagai ideal dan doktrin politik memperoleh bobot perkembangan dan relevansi ya yang sanggup membangkitkan motivasi sehingga benar-benar memnjadi ideology dan doktrin politik.12 b. EksistensiPancasila Sebuah Negara membutuhkan landasan filosofis untuk menyusun tujuan Negara.Keberadaan Pancasila sebagai dasar Negara dewasa ini mendapat sorotan public.Berbagai pendapat negative terkait Pancasila perlu diluruskan agar tidak terseret pada dogma-dogma menyesatkan. Bangsa Indonesia mengenal istilah Pancasila jauh sebelum Indonesia merdeka.Pancasila merupakan ideology bangsa Indonesia. Secara harfiah Pancasila terdiri dari dua kata, yaitu “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti aturan yang melatarbelakangiperilaku seseorang atau bangsa, kelakuan atau perbuatan sesuai dengan adab yang dijadikan sebagai dasar. Karena itu, Pancasila berart rangkaian lima aturan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip petunjuk perilaku dan perbuatan masyarakat bangsa Indonesia. Kelima sila tersebut kemudian berperan menjadi pandangan hidup, keyakinan, atau cita-cita bangsa Indonesia yang berfungsi sebagai 12 Jakob oetama,2001,berpikir ulang tentang keindonesiaan,Jakarta;Grafika Mardi Yuana,hlm 80. 10
  • 13. dasar dalam mengambil sesuatu keputusan terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia.13 3. Keterbukaan Ideologi Pancasila Keterbukaan ideology Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai terkandung di dalamnya, tetapi memiliki kemampuan yang membangun untuk memecahkan suatu permasalahan. Pancasila sebagai suatu ideology tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka.Hal ini dimamksudkan bahwa ideology Pancasila bersifat actual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkambangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.Keterbukaan ideology Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkret, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah- masalah actual yang senantiasa berkembang seiring dengan asprasi rakyat, perkembangan iptek serta jaman. Dalam ideology terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar yang bersifat tetap. Dengan demikian penjabarab ideology dilaksanakan dengan interpretasi yang krites dan rasional. Sebagai suatu contoh keterbukaan ideology Pancasila antara lain dalam kaitannya dengan kebebasan berserikat dan berkumpul sekarang terdapat puluhan partai politik, dalam kaitan dengan ekonomi (misalnya ekonomi kerakyatan), demikian pula dalam kaitannya dengan pendidikan, hokum, kebudayaan, iptek, hankam, dan bidang lainnya.14 13 Tobroni dkk,2007,pendidikan kewarganegaraan demokrasi,HAM,Banndung;Civil Society, dan Multikulturalisme,Pusapom,Hlm 8. 14 Hadi Wiyono,Isworo,2007,kewarganegaraan,Jakarta;Interplus,hlm 14. 11
  • 14. C. IDEOLOGI SOSIALISME Sosialisme kerakyatan sebagai ideology adalah upaya untuk meneruskan dan melanjutkan apa yang bibitnya telah ditanam oleh Bung Sjahrir. Sjahrir melihat perjuangan bangsa Indonesia jauh lebih besar daripada hanya untuk membedakan diri dari penjajahna Belanda.Ia melihat suatu perjuangan yang besar untuk perubahan dan peralihan dari kebudayaan feodalisme kea rah kebudayaan modern. Revolusi ’45 adalah revolusi besar rakyat Indonesia.Revolusi tersebut merupakan revolusi pembebasan jiwa dari kekangan dan belenggu berpikir feodalisme dan tekanan-tekanan penjajah.Revolusi Indonesia membebaskan dan melepaskan diri untuk menjadikan rakyat Indonesia yang bebas ke arah perkembangan menuju demokrasi.Revolusi inilah benar-benar dimengerti dan dihayati Sjahrir.Oleh karena itu, focus perjuangannya adalah melanjutkan dan meneruskan pembebasan. Sjahrir menganggap sosialisme kerakyatan adalah sifat khusus sosialisme yang sangat cocok bagi Indonesia, baik sebagai masyarakat maupun sebagai bangsa, dan bukan ideology lain seperti fasisme, komunisme maupun nasionalisme yang pada permulaan revolusi Indonesia memenuhi dengan sesak seluruh udara politik Indonesia. Pokok-pokok sosialisme kerakyatan Sjahriradlah kemanusiaan, kebebasan, demokrasi, dan penghormatan setinggi-tingginya terhadap Hak Asasi Manusia. Yang khusus dari sosialisme kerakyatan ialah focus perjuangan kepada mengangkat nasib, martabat dan harkat oran kecil dan lemah.15 1. Sejarah Sosialisme sebagai Ideologi politik Sosialisme (sosialism) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis sosial yang berarti kemasyarakatan.Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar 1830.Umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran yang 15 Sarbini Sumawinata,2004,politik ekonomi kerakyatan,Jakarta;Gramedia,hlm 221. 12
  • 15. masing-masing hendak mewujutkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dalam arti tersebut ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: (1) sosial demokrat, (2) komunisme,(3) anarkhisme, dan (4) sinkalisme (Ali Mudhofir, 1988). Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi gerakan ini belum berarti dalam lapangan politik.Baru sejak pertengahan abad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848), sosialisme itu (seakan-akan) sebagai faktor yang sangat menentukan jalannya sejarah umat manusia. Bentuk lain adalah sosialisme Fabian yaitu suatu bentuk dari teori sosialisme yang menghendaki suatu transisi konstitusional dan pengalihan bertahap pemilikan dan sarana produksi kepada Negara. Tidak akan dilakukan teknik-teknik revolusioner dan lebih ditekankan pada metode pendidikan. Aliran ini mencoba cara yang praktis untuk memanfaatkan semua sarana legislatif untuk pengaturan jam kerja, kesehatan, upah dan kondisi kerja yang lain. Bentuk sosialisme ini didukung oleh Fabian society yang didirikan 1884. Tokoh gerakan sosial di Inggris berasal dari kelompok intelektual di antaranya George Bernard Shaw, Lord Passfield, Beatrice Webb, Graham Wallas dan GDH Cole (Ali Mudhofir, 1988:90). Istilah “ sosialis” atau negara sosial demokrat digunakan untuk menunjuk negara yang menganut paham sosialisme “ moderat” yang dilawankan dengan sosialisme ”radikal” untuk sebutan lain bagi “komunisme”. Hal ini ditegaskan mengingat dalam proses perkembangannya di Negara Barat yang pada mulanya menganut paham liberal-kapitalis berkembang menjadi Negara sosialis (sosialis demokrat) ( Frans Magnis Suseno,1975: 19- 21). Perbedaan yang paling menonjol antara sosialis-demokrat dan komunisme (Marxisme-Leninisme) adalah sosial demokrat melaksanakan cita- citanya melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer dan tanpa kekerasan, sebaliknya Marxisme-Leninisme melalui revolusi. 13
  • 16. Sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil produksi secara merata (W.Surya Indra, 1979: 309).Dalam membahas sosialisme tidak dapat terlepas dengan istilah Marxisme-Leninisme karena sebagai gerakan yang mempunyai arti politik, baru berkembang setelah lahirnya karya Karl Marx, Manifesto Politik Komunis (1848). Dalam edisi bahasa Inggris 1888 Marx memakai istilah “sosialisme” dan ”komunisme” secara bergantian dalam pengertian yang sama. Hal ini dilakuakn sebab Marx ingin membedakan teorinya yang disebut “sosialisme ilmiah” dari “ sosialisme utopia” untuk menghindari kekaburan istilah dua sosialisme dan juga karena latarbelakang sejarahnya. Marx memakai istilah “komunisme” sebagai ganti “sosialisme” agar nampak lebih bersifat revolusioner (Sutarjo Adisusilo, 1991: 127). Dalam perkembangannya, Lenin dan Stalin berhasil mendirikan negara “komunis”.Istilah “sosialis” lebih disukai daripada “komunis” karena dirasa lebih terhormat dan tidak menimbulkan kecurigaan. Mereka menyebut masa transisi dari Negara kapitalis ke arah Negara komunis atau “masyarakat tidak berkelas” sebagai masyarakat sosialis dan masa transisi itu terjadi dengan dibentuknya “ Negara sosialis”, kendati istilah resmi yang mereka pakai adalah “negara demokrasi rakyat”. Di pihak lain Negara di luar “Negara sosialis”, yaitu Negara yang diperintah oleh partai komunis, tetap memakai sebutan komunisme untuk organisasinya, sedangkan partai sosialis di Negara Barat memakai sebutan “sosialis demokrat” (Meriam Budiardjo, 1984: 5).Dengan demikian dapat dikemukakan, sosialisme sebagai idiologi politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar mengenai tatanan politik yang mencita- 14
  • 17. citakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer dan tanpa kekerasan.16 2. Sosialisme dan Demokrasi Pertalian antara demokrasi dan sosialisme merupakan satu-satunya unsur yang paling penting dalam pemikiran dan politik sosialis. Ditinjau dari segi sejarah sosialisme, segera dapat diketahui gerakan sosialis yang berhasil telah tumbuh hanya di negara-negara yang mempunyai tradisi-tradisi demokrasi yang kuat, seperti Inggris, Selandia Baru, Skandinavia, Belanda, Swiss, Australia, Belgia (William Ebenstein, 1994: 213). Mengapa demikian sebab pemerintahan yang demokratis dan konstitusional pada umumnya diterima, kaum sosialis dapat memusatkan perhatian pada programnya yang khusus, meskipun program itu tampak terlalu luas yakni: menciptakan kesempatan yang lebih banyak bagi kelas-kelas yang berkedudukan rendah mengakhiri ketidaksamaan yang didasarkan atas kelahiran dan tidak atas jasa, membuka lapangan pendidikan bagi semua rakyat, memberikan jaminan sosial yang cukup bagi mereka yang sakit, menganggur dan sudah tua dan sebagainya. Semua tujuan sosialisme demokratis ini mempunyai persamaan dalam satu hal yaitu membuat demokrasi lebih nyata dengan jalan memperluas pemakaian prinsip-prinsip demokrasi dari lapangan politik ke lapangan bukan politik dari masyarakat.Sejarah menunjukkan, masalah kemerdekaan merupakan dasar bagi kehidupan manusia.Kemerdekaan memeluk agama-kepercayaan, mendirikan organisasi politik dan sebagainya merupakan sendi-sendi demokrasi. Jika prinsip demokrasi telah tertanam kuat dalam hati dan pikiran rakyat, maka kaum sosialis dapat memusatkan perhatian pada aspek lain. 16 Agus, S. (2009). SOSIALISME SEBAGAI IDEOLOGI POLITIK. Retrieved Nopember 15, 2011, from serbasejarah.wordpress.com: http://serbasejarah.wordpress.com/2009/04/18/sosialisme- sebagai-ideologi-politik/ 15
  • 18. Sebaliknya, di Negara yang masih harus menegakkan demokrasi, partai sosialis harus berjuang untuk dapat merealisasikan ide tersebut. Misalnya di Jerman masa kerajaan kedua (1870-1918) yang bersifat otokratis, partai sosialis demokratis senantiasa bekerja dengan rintangan yang berat.Lembaga parlementer hanya sebagai selubung untuk menutupi pemerintahan yang sebenarnya bersifat diktaktor. Pada masa Bismarck berkuasa, kaum sosialis demokrasi dianggap sebagai” musuh-musuh Negara”, dan pemimpin partai yang lolos dari penangkapan melarikan diri ke Inggris dan Negara Eropa lainnya. Demikian pula pada masa republik Weiner (1919- 1933), partai sosial demokratis Jerman juga tidak berdaya karena tidak ada pemerintahan yang demokratis. Di Rusia sebelum 1917, keadaan lebih parah lagi, Rezim Tsar yang despotis malahan sama sekali tidak berpura-pura dengan masalah pemerintahan demokratis. Jadi tidak mungkin ada perubahan sosial dan ekonomi dengan jalan damai, sehingga apa yang terjadi ialah revolusi oleh kaum komunis. Perang Dunia (PD) II memberikan gambaran lebih jelas tentang masalah di atas.Menjelang tahun 1936 partai sosialis di Perancis merupaksn partai yang terkuat. Selama PD II di bawah kedudukan Jerman, kaum komunis lebih banyak bergerak di bawah tanah, mengadakan teror dan bertindak di luar hukum sebagaimana sifatnya dalam keadaan normal pun juga demikian, memperoleh pengikut yang lebih banyak, sehingga menjadi partai yang terkuat di Perancis. Berbeda dengan yang berada di Inggris, kaum sosialis dalam pemilihan umum tahun 1951, memperoleh suara 6 kali pengikut yang lebih banyak jumlahnya apabila dibandingkan dengan suara yang didapat kaum komunis.Bukti tersebut tidak hanya diberikan oleh Inggris Raya, tetapi juga oleh Negara-negara demokratis lainnya yang mempunyai gerakan–gerakan sosialis yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa kemerdekaan sipil yang penuh dapat menangkal fasisme dan komunisme . 16
  • 19. Apabila orang ingin memberikan tingkat kepada Negara-negara demokratis dewasa ini, terutama dalam masalah kemerdekaan sipil, maka Inggris, Norwegia, Denmark, Swedia, Belanda, Belgia, Australia, Selandia Baru dan Israel akan berada di Puncak daftar. Di Negara itu dalam masa terakhir berada di bawah pemerintahan sosialis atau kabinet-kabinet koalisi yang di dalamnya kaum sosialis memperoleh perwakilan yang kuat.17 Kesejajaran di atas tidaklah rumit untuk ditelusuri, kaum sosialis demokratis menyadari akan kenyataan bahwa, tanpa kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh pemerintahan konstitusional yang liberal mereka tidak akan sampai pada tangga pertama. Sekali mereka berkuasa dalam pemerintahan, kaum sosialis masih tetap mempertahankan psikologi oposisi. Sebab mereka tahu bahwa dengan memegang kekuasaan politik belum berarti soal-soal organisasi sosial dan ekonomi dengan sendirinya akan terpecahkan . Dengan kata lain, sebelum kaum sosialis mengambil alih pemerintahan, mereka beroposisi terhadap pemerintah dan kelas-kelas yang berpunya; setelah mereka mendapat kekuasaan dalam pemerintahan, psikologi oposisi yang ditunjukkan terhadap status quo ekonomi perlu tetap ada. Demokrasi dan sosialilsme merupakan dua ideologi yang sekarang nampak diannut di berbagai Negara yang bukan Fasis dan bukan Komunis. Dalam keadaan sekarang tidak mudah merumuskan pengertian demokrasi.Berbagai macam demokrasi telah berkembang menjadi berbagaai bentuk masyarakat. Demokrasi Inggris modern atau demokrasi Swedia lebih dekat dalam beberapa hal pada sosialisme Negara di Soviet Rusia dibandingkan dengan sistim ekonomi Amerika Serikat . Akan tetapi dalam soal-soal perorangan dan kemerdekaan politik hal sebaliknya yang berlaku .Berbeda lagi yang ada di Amerika Serikat mungkin dapat disebut “demokrasi kapitalis”. Disebut 17 William Ebenstein . (1994) . Isme-Isme Dewasa Ini . Jakarta : Erlangga .hlm215. 17
  • 20. demikian karena yang tampak hanya demokrasi politik, tetapi tidak cukup ada apa yang dinamakan demokrasi ekonomi dengan tetap adanya freefight ekonomi yang memungkinkan beberapa gelintir orang menjadi kapitalis yang amat kaya. Demokrasi ekonomi dan disamping itu demokrasi sosial dapat diketemukan dalam idiologi sosialisme, yang pada prinsipnya menjurus kepada suatu keadilan sosial dengan semboyan : kepada seorang harus diberikan sejumlah yang sesuai dengan nilai pekerjaanya. Akan tetapi untuk mencapai itu, pemerintah sering harus campur tangan dengan membatasi keluasaan gerak-gerik para warganegara.Sampai di mana ini berlaku, tergantung dari keadaan setempat di tiap-tiap Negara.18 Dari uraian di atas dapat disimpulkan sosialisme hanya dapat berkembang dalam lingkungan masyarakat dan pemerintahan yang memiliki tradisi kuat dalam demokrasi . Pada saat kaum sosialis berhasil memegang kekuasaan, pemerintahan masih tetap diberikan kesempatan kepada pihak lain untuk ikut ambil bagian ( sebagian oposisi) ) dan mereka juga menyadari bahwa kekuasaan yang diperoleh tidak bersifat permanen .19 3. Unsur-unsur Pemikiran dan Politik Sosialisme Sosialisme, seperti gerakan-gerakan dan gagasan liberal lainnya, hal ini mungkin karena kaum liberal tidak dapat menyepakati seperangkat keyakinan dan doktrin tertentu.Apalagi sosialisme telah berkembang di berbagai Negara dengan tradisi nasionalnya sendiri dan tidak pernah ada otoritas pusat yang menentukan garis kebijakan partai sosialis yang bersifat mengikat, namun garis-garis besar pemikiran dan kebijakan sosialis dapat disimak dari tulisan- tulisan ahli sosialis dan kebijakan partai sosialis.Apa yang muncul dari pemikiran dan kebijakan itu bukanlah merupakan sesuatu konsisten. Kekuatan dan kelemahan utama sosialisme terletak dalam kenyataan bahwa system itu 18 Wiryono Prodjodikoro . ( 1981) . Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik . Bandung : Eresco . hlm 137 19 Ibid. 18
  • 21. tidak memiliki doktrin yang pasti dan berkembang karena sumber-sumber yang saling bertentangan dalam masyarakat yang merupakan wadah perkembangan sosialisme. Unsur-unsur pemikiran dan politik sosialis yang rumit dan saling bertentangan dengan jelas tergambar dalam gerakan sosialis Inggris. Unsur- unsur yang ada dalam gerakan sosialis Inggris adalah: (1). Agama, (2) Idealisme Etis dan Estetis, (3) Empirisme Fabian, (4) Liberalisme 20 a. Agama Dalam buku The Labour Party in Perspective Attles dikemukakan bahwa… dalam pembentukan gerakan sosialis pengaruh agama merupakan yang paling kuat.Inggris pada abad 19 masih merupakan bangsa yang terdiri para pembaca kitab suci. Didalamnya ia akan menemukan bacaan yang mendorongnya untuk tampil sebagai pengkotbah doktrin keagamaan di negera ini dan adanya berbagai ajaran yang dianutnya membuktikan hal ini. Gerakan sosialis Kristen yang dipimpin oleh dua orang biarawan yaitu frederich Maurice dan Charles Kingsley mencapai puncak kejayaannya pada pertengahan abad 19 dan menjadi sumber penting untuk perkembangan organisasi kelas buruh dan sosialis kemudian.Prinsip yang menjadi pedoman bagi kaum sosialis Kristen adalah konsep yang mendasarkan bahwa sosialisme harus dikrestenkan dan kristianitas harus disosialisasikan. Pada tahun 1942, Uskup Agung Centerbury, William Temple dalam bukunya Christianity and Sosial Order mengemukakan pemikiran yang sangat dekat dengan sosialisme. Temple beranggapan bahwa setiap setiap system ekonomi untuk sementara atau selamanya memerlukan memberikan pengaruh edukatif yang sangat besar dan karena itu gereja ikut mempersoalkannya. Apakah pengaruh itu mengarah pada perkembangan sifat kekristenan dan jika jawabannya sebagian atau seluruhnya negatif, gereja harus berusaha sedapat 20 William Ebenstein . OP.CIT .hlm 312. 19
  • 22. mungkin menjamin perubahan dalam system ekonomi tersebut sehingga gereja tidak menemukan musuh akan tetapi sekutu dalam Kristen itu. Adanya perhatian agama Kristen yang bersifat praktis ini sangat kuat terasa selama pengaruh terakhir abad 19.Kesungguhan moral dan kejujuran merupakan ciri masa ini.Agama mengakui kesopanan dan kepercayaan merupakan syarat penting untuk memperoleh keselamatan.Akan tetapi tetap menekankan pentingnya perbuatan dan penyelamatan dengan kerja.Banyak pemimpin sosialis dari generasi yang lebih tua seperti Attlee dan Sir Staffors Cripps dididik dalam suasana dimana agama mempunyai pengaruh yang kuat. b. Idealisme Etis dan Estetis Idealisme etis dan estetis juga menjadi sumber bagi sosialisme Inggris, meskipun pengaruhnya tidak dapat diukur dalam wujud jumlah suara dan kartu keanggotaan.Idialisme yang diungkapkan oleh beberapa penulis seperti John Ruskin dan William Morris bukanlah suatu program politik atau ekonomi, tetapi merupakan pemberontakan kehidupan yang kotor, membosankan dan miskin di bawah kapitalisme industri. Berkembangnya kapitalisme di Inggris mungkin menciptakan lebih banyak keburukan disbanding dengan tempat lain, karena para industriawan Inggris tidak dapat membayangkan nantinya kapitalisme akan merubah udara dan air yang jernih dan keindahan wilayah pedalaman Inggris. Mereka juga tidak memperhitungkan sebelumnya pengrusakan pemandangan kota dan desa tua oleh adanya pemukiman dan pusat pabrik. Marx melakukan pendekatan terhadap kapitalisme industri dalam kerangka hukum kosmis seperti perkembangan sejarah dunia menurut hukum-hukum sosial yang tidak dapat dielakkan, filsafat materialisme, maka Morris lebih bertumpu pada kenyataan. Di sekitarnya ia melihat barang dan perlengkapan rumah tangga yang jelek serta kehidupan manusia yang menampakkan keceriaan dan keindahan dalam kehidupannya. Pusat perhatian Morris adalah manusia bukan system.Ia merasakan bahwa seni harus dikembalikan dalam kehidupan sehari-hari dan dorongan yang kreatif pada setiap orang harus diberi jalan penyalurannya dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 20
  • 23. Pengaruh Ruskin dan Morris lebih banyak mengandung segi negatif dibanding positifnya. Mereka menunjukkan apa yang secara fisik dan moral salah menyangkut peradaban yang dibangun di atas perselisihan dan kemelaratan, tetapi tidak merumuskan program tertentu untuk memperbaiki kondisi yang dikritiknya. Meskipun demikian pemberontakan estetika dan etika ini membawa pengaruh yang penting dalam mempersiapkan suatu lingkungan intelektual dimana nantinya sosialisme mendapatkan tanggapan yang simpatik. c. Empirisme Febian. Empirisme Febian mungkin merupakan ciri khas gerakan Inggris. Masyarakat Febian didirikan pada tahun 1884, mengambil nama seorang jenderal Romawi yaitu Quintus Febians Maximus Constator, Si “pengulur waktu”atau “Penunda”. Motto awal dari masyarakat tersebut ialah “engkau harus menunggu saat yang tepat, kalau saat yang tepat itu tiba engkau harus melakukan serangan yang dasyat, sebab jika tidak, penundaan yang engkau lakukan itu sia-sia dan tidak akan membawa hasil“. Para pendiri dan anggota pertama masyarakat Febian adalah George Bernard Shaw, Sidney dan Beatrice Webb,H.G.Wells dan Grahan Wallas. Dalam penelitian sejarah tentang landasan yang dilakukan oleh Sidney Webb, seperti dalam buku Febian Esseye (1889), dapat ditemukan apa yang menjadi filsafat dasar sosialisme. Webb menganggap sosialisme sebagai hasil yang tidak dapat dielakkan dari terlaksananya demokrasi secara penuh, tetapi ia menandaskan “ kepastian yang datang secara bertahap” sangat berbeda dengan kepastian revolusi seperti yang dicanangkan oleh Marx. Webb menekankan bahwa organisasi sosial hanya dapat terbentuk secara perlahan dan perubahan-perubahan organisasi . Perubahan tersebut akan terjadi dengan adanya empat kondisi: pertama perubahan itu harus bersifat demokratis , kedua perubahan itu harus secara bertahap, ketiga perubahan itu harus sesuai dengan moral masyarakat, keempat perubahan tersebut harus melalui prosedur dan menggunakan cara damai. 21
  • 24. Kelompok Fabian memusatkan perhatiannya untuk meyakinkan sekelompok kecil orang yang memenuhi dua kualifikasi : pertama orang-orang tersebut secara permanent mempunyai pengaruh dalam kehidupan masyarakat, sehingga kalau proses perembesan yang dibutuhkan waktu lama itu berhasil, maka dapat dipetik manfaatnya, kedua mereka harus bersikap dan bertindak wajar sehinga kelompok Fabian tidak dianggap sebagai kaum ekstrimis. Orang-orang dengan kualifikasi seperti itu dapat dijumpai dalam semua partai politik.Untuk itu kelompok Fabian tidak hanya menggarap kaum konservatif saja, tetapi juga kaum liberal. Fabianisme sering digambarkan sebagai pembaharuan tanpa kebencian, pembangunan kembali masyarakat perang kelas, emperialisme politik tanpa dogma atau fanatisme.Meskipun organisasinya kecil, namun masyarakat Febian membawa pengaruh yang besar. Dalam pemilihan tahun 1945 menampilkan untuk pertama kalinya pemerintahan Partai Buruh didasarkan pada mayoritas dalam parlemen 229 dari 394 anggota parlemen dari Partai Buruh berasal dari kelompok Febian dan lebih dari separuh pejabat pemerintah, termasuk Attlee juga orang-orang Febian.21 d. Liberalisme liberalismetelahmenjadisumber yang semakinpentingbagisosialisme, terutamasejakPartai Liberal merosotperanannya di banyak Negara. Di InggrissebenarnyaPartai Liberal sudahlenyapdanPartaiBuruh yang menjadipewarisnya.Dalam 40 tahunterakhirsemakinbanyak orang liberal yang menggabungkandiridenganPartaiBuruh.Apaalasannya ?.Pertama, lenyapnyaPartai Liberal Inggrisbukanlahdisebabkankegagalannya ,tetapihasil yang telahdicapaimembuatkehadiranpartaiinitidakdiperlukanlagi. SaatinibaikPartaiKonservatifmaupunPartaiBuruhmempunyaikomitmen yang kuatterhadapprinsip liberal yang menghormatikebebasanindividuuntukberibadah, berpikir, berbicaradanberkumpul.Keduaperdaganganbebas yang merupakancita-cita yang pentingdariliberalismeInggrisabad 19 21 Perdana Menteri 1945-1951. 22
  • 25. tidakmuncullagisebagaikepentinganpolitik yang menggebu- gebu.BaikgolongankonservatifmaupungolonganBuruhmempunyaikomitmenpa dabentukproteksitariftertentu.Orang-orang liberal sendirijugasudahmenyadariperdaganganbebastidakpentinglagisepertidulu. Karenamasalah-masalah yang khusussudahtidakadalagi, banyak orang liberal yang bergabungdenganPartaiBuruhataumemberikansuaranyauntukPartaiBuruhatau menganggapdirinyasebagai orang sosialismurni.Liberalismebiasanyamenjadialirankirikaumkonservatif. Di Negara yang mempunyai system duapartaisepertiInggris, kalau orang akanbergeserdarikonservatif. MakaPartaiBuruhmerupakantumpuanuntukmemperjuangkankepentinganpoliti knya. Liberalismetelahmemberikansumbangan yang cukupbesarhal-hal yang bergunabagisosialismeInggris.KarenapengaruhLiberalismeparapemimpinsosia lislebihmoderatdankurangterpakupadadoktrinsertalebihmenghargaikebebasani ndividu.LiberalismetelahmerubahPartaiBuruhmenjadisebuahpartainasional, bukanlagipartai yang didasarkanpadakelas.LiberalismejugatelahmewariskankepadaPartaiBuruhpera nkaum liberal bahwapembaharuandapatdilakukandengantidakusahmenimbulkankepahitanda nkebencian. 4. Soaialisme di berbagai Negara Kemenangan bangsa-bangsa demokrasi dalam perang dunia I memberikan dorongan yang kuat bagi partumbuhan partai sosialis di seluruh dunia.Perang telah dilancarkan untuk mempertahankan cita-cita kemerdekaan dan keadaan sosial terhadap imperialisme totaliter Jerman dan Sekutu-sekutunya. Selama peperangan telah dijanjikan kepada rakyat-rakyat negara demokratis yang ikut berperang, bahwa kemenangan militer akan disusul dengan suatu penyusunan 23
  • 26. kehidupan sosial baru berdasarkan kesempatan dan persamaan yang lebih banyak. Di Inggris dukungan terbesar terhadap gerakan sosialisme muncul dari Partai Buruh mencerminkan pertumbuhanuruh dan perkembangannya suatu proses terhadap susunan sosial yang lama. Pada awal pertumbuhan hanya memperoleh suara (dukungan) yang kecil dalam perwakilannya di parlemen.Selanjutnya menjadi partai yang lebih bersifat nasional setelah masuknya bekas anggota partai liberal. Banyak programnya yang berasal dari kaum sosialis,terutama dari kelompok Febiaan berhasil memperkuat posisi partai karena dapat memenuhi keinginan masyarakat. Kemajuan yang dapat dicapaimisalnya dalam bidang (1) pemerataan pendapatan (2)distribusi pendapatan (3) pendidikan (4) perumahan.22 Di Negara-negara Eropa lainnya seperti Perancis, Swedia, Norwegia, Denmark dan juga Australia dan Selandia Baru partai-partai sosial berhasil memegang kekuasaan pemerintahan melalui pemilu-pemilu bebas. Hal tersebut berarti kalau kita berbicara sosialisme, maka kita menghubungkan dengan sosialisme demokrasi tipe reformasi liberal.Hal ini perlu dibedakan dengan sosialisme otoriter atau komunisme seperti yang terlihat di Soviet dan RRC. Selama tahun 1920-an dan 1930-an, kaum sosialis di Eropa dan Amerika melakukan serangan baru terhadap kelemahan kapitalisme, ungkapan- ungkapan misalnya : ketimpangan ekonomi, pengangguran kronis, kekayaan privat dan kemiskinan umum, menjadi slogan-slogan umum. Di Eropa partai sosialis demokratis dipengaruhi Marxisme revisionis,solidaritas kelas pekerja, dan pembentukan sosialis yang papa akhirnya melalui cara demokratis sebagai 22 Anthony Crosland . ( 1978) . “ Sosialisme Sekarang “ , dalam Andrew Blowers dan Grahane Thomson , Ketidakmerataan , Konflik dan Perubahan .Jakarta , Universitas Indonesia Press.hlm265-268. 24
  • 27. alat untuk memperbaiki kekurangan system kapitalis. Periode tersebut merupakan era menggejolaknya aktivitas sosialis. Setelah PD II terjadi perubahan besar dalam pemikiran kaum sosialis.Pada permulaan tahun 1960 banyak diantara partai sosialis demokrat Eropa yang melepaskan dengan hubungan ikatan-ikatan idiology Marx.Mereka mengubah sikapnya terhadap hak milik privat dan tujuan mereka yang semula tentang hak milik kolektif secara total. Perhatian mereka curahkan terhadap upaya “ menyempurnakan ramuan”pada perekonomian yang sudah menjadi ekonomi campuran. Akibatnya disfungsi antara sosialis dan negara kesejahteraan modern (The modern welfare state) kini dianggap orang sebagai perbedaan yang bersifat gradual. Menurut Milton H Spencer sosialisme demokrasi modern merupakan suatu gerakan yang berupaya untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat melalui tindakan (1) memperkenalkan adanya hak milik privat atas alat-alat produksi (2) melaksanakan pemilikan oleh Negara (public ounership) hanya apabila hal tersebut diperlukan demi kepentingan masyarakat (3) mengandalkan diri secara maksimal atas perekonomian pasar dan membantunya dengan perencanaan guna mencapai sasaran sosial dan ekonomis yang diinginkan.23 Bagaimanakah sosialisme di Negara-negara berkembang ?. Negara-negara miskin berhasrat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat. Dari segi kepentingan dalam negeri pertumbuhan ekonoimi yang tinggi merupakan satu- satunya cara untuk mencapai srtandart hidup, kesehatan dan pendidikan yang lebih baik. Ada dua cara untuk mencapai pembangunan ekonomi yang pesat: Pertama cara yang telah digunakan oleh Negara Barat (maju), pasar bebas merupakan alat utama untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang tinggi.Kedua komunisme, dalam metode ini Negara memiliki alat-alat produksi dan menetapkan tujuan yang menyeluruh. 23 Winardi . (1986) . Kapitalisme Versus Sosialisme . Bandung : Remaja Karya, hlm204 25
  • 28. Dalam menghadapi masalah modernisasi ekonomi Negara-negara berkembang pada umumnya tidak mau meniru proses pembangunan kapitalis Barat atau jalur pembangunan komunisme. Mereka menetapkan sendiri cara- cara yang sesuai dengan kondisi masing-masing Negara.Ketiga jalan ketiga disebut Sosialisme. Dalam konteks negara terbelakang/berkembang sosialisme mengandung banyak arti pertama di dunia yang sedang berkembang sosialisme berarti cita-cita keadilan sosial .Kedua istilah sosialisme di Negara- negara berkembang sering berarti persaudaraan, kemanusiaan dan perdamaian dunia yang berlandaskan hukum.Arti Ketiga sosialisme di Negara berkembang ialah komitmen pada perancangan.24 Melihat tersebut di atas arti sosialisme pada negara berkembang dengan Negara yang lebih makmur karena perbedaan situasi histories. Di dunia Barat sosialisme tidak diartikan sebagai cara mengindustrialisasikan Negara yang belum maju, tetapi cara mendistribusikan kekayaan masyarakat secara lebih merata. Sebaliknya, sosialisme di Negara berkembang dimaksudkan untuk membangun suatu perekonomian industri dengan tujuan menaikkan tingkat ekonomi dan pendidikan masa rakyat , maka sosialisme di negara Barat pada umumnya berkembang dengan sangat baik dalam kerangka pemerintahan yang mantap (seperti di Inggris dan Skandinavia) , sedangkan di Negara berkembang sosialisme sering berjalan dengan beban tardisi pemerintahan yang otoriter oleh kekuatan imperialism easing atau oleh penguasa setempat.Karena itu ada dugaan sosialisme di Negara berkembang menunjukkan toleransi yang lebih besar terhadap praktek otoriter dibandingkan dengan dengan yang terjadi sosialisme di Negara Barat. Kalau Negara-negara berkembang gagal dalam usahanya mensintesakan pemerintahan yang konstitusional dan perencanaan ekonomi , maka mereka menganggap bahwa pemerintahan konstitusional dapat dikorbankan demi memperjuangkan pembangunan ekonomi yang pesat melalui perencanaan dan pemilikan industri oleh Negara. 24 WilliamEbenstein, OP.CIT,hlm248-249. 26
  • 29. Jika kita perhatikan dalam sejarah bangsa Indonesia , pada awal kemerdekaan sampai tahun 1965 pernah pula diintrodusir konsep sosialisme ala Indonesia .Apakah itu sebagai akibat pengaruh PKI atau ada aspek-aspek tertentu yang memang sesuai dengan kondisi di negara kita. Yang jelas sejak memasuki Orde BAru “sosialisme” itu tidak terdengar lagi . Adanya perbedaan pengertian mengenai konsep sosialisme , memberikan wawasan kepada kita bahwa suatu ideology politik yang dianut oleh suatuNegara belum tentu cocok untuk negar lain . Melalui pemahaman ini dapat dipetik manfaatnya untuk pengembangan pembangunan nasional demi tercapainya tujuan nasional seperti yang terumuskan dalam UUD 1945.25 D. PERBEDAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI SOSIALISME DALAM BIDANG POLITIK 25 Agus, S. (2009). SOSIALISME SEBAGAI IDEOLOGI POLITIK. Retrieved Nopember 15, 2011, from serbasejarah.wordpress.com: http://serbasejarah.wordpress.com/2009/04/18/sosialisme- sebagai-ideologi-politik/ 27
  • 30. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Mungkin memang bangsa kita memiliki ideologi terbaik sejagad raya saat ini, namun soal praktek dilapangan negara kita sangatlah buruk, bukan bermaksud menghina namun memang demikianlah adanya, sehingga masih perlu banyak belajar akan arti Pancasila yang sebenarnya bukan hanya dasar teorinya saja, sehingga Pancasila bisa benar-benar menjadi kebanggaan bagi semua. Entah kapan hal tersebut terlaksana?? Mungkin itulah pertanyaan yang ada di benak seluruh rakyat Indonesia (rakyat, selain pejabat dan orang-orang dipenting yang sudah hidup di lahan basah) yang sudah mulai bosan mendengar sandiwara sinetron yang diperankan oleh para pemimpin negeri ini. B. Saran Semoga bangsa Indonesia ( orang-orang yang mempunyai peranan penting dalam menentukan nasib bangsa ) mau belajar dari pencapain negara lain yang lebih baik serta satu yang pasti mau segera bertobat dan benar-benar murni bertujuan mensejahterakan rakyat Indonesia. 28
  • 31. DAFTAR PUSTAKA Agus, S. (2009). SOSIALISME SEBAGAI IDEOLOGI POLITIK. Retrieved Nopember 15, 2011, from serbasejarah.wordpress.com: http://serbasejarah.wordpress.com/2009/04/18/sosialisme-sebagai-ideologi-politik/ Crosland, A. (1978). Sosialisme Sekarang , dalam Andrew Blowers dan Grahane Thomson , Ketidakmerataan , Konflik dan Perubahan. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Ebenstein, W. (1994). Isme-Isme Dewasa Ini. Jakarta: Erlangga. Franz, S. M. (1992). Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Jakarta: Kanisius. Prodjodikoro, W. (1981). Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik. Bandung: Eresco. Sugiharso, & Yudikusuma. (2011). Makna Pancasila sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Negara. Retrieved November 17, 2011, from id.shvoong.com: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2105602-makna-pancasila-sebagai- dasar-negara/ Warouw, T. (2011, Nopember 14). IDEOLOGI, PANCASILA, DAN KONSTITUSI. Retrieved Nopember 17, 2011, from indonesiamedia.com: http://www.indonesiamedia.com/2011/11/14/ideologi-pancasila-dan-konstitusi/ Winardi. (1986). Kapitalisme Versus Sosialisme. In Winard, Kapitalisme Versus Sosialisme (p. 204). Bandung: Remaja Karya. 29