SlideShare a Scribd company logo
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan organ terbesar
tubuh manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 meter persegi. Kulit merupakan
organ yang vital dan bervariasi mengikut keadaan iklim, umur, seks, ras dan juga
bergantung lokasi tubuh. Warna kulit ada bermacam-macam, dari kulit yang
terang (fairskin), pirang dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan
tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada genitalia orang dewasa. Demikian
pula kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya; kulit yang elastik dan
longgar terdapat pada palpebra, bibir, dan preputium. Kulit yang tebal dan tegang
terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka,
yang lembut pada leher dan badan, yang berambut kasar terdapat pada kepala
(Wasitaatmadja, 2007).
Kulit terbagi menjadi tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan
dermis dan lapisan subkutis.
2.1.1. Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas:
1. stratum korneum
2. stratum lusidum
3. stratum granulosum
4. stratum spinosum
5. stratum basale (Wasitaatmadja, 2007)
 
Stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas
beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasma telah
berubah menjadi keratin. Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan
korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang
Universitas Sumatera Utara
berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas
di telapak tangan dan kaki. Stratum granulosum merupakan dua atau tiga lapis sel-
sel gepenag dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya.
Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang
besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Stratum basale terdiri atas
sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertikal. Lapisan ini merupakan lapisan
epidermis yang paling bawah. Selain itu, sel ini membentuk melanin yang
mengandung butir pigmen (melanosomes)(Wasitaatmadja, 2007).
2.1.2. Lapisan Dermis
Lapisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal
daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat
dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar lapisan
dermis dibagi menjadi dua bagian yakni:
1. pars papilare
2. pars retikulare
Pars papilare merupakan bagian yang menonjol ke epidermis, berisi
serabut saraf dan pembuluh darah. Pars retikulare merupakan bagian dibawahnya
yang menonjol ke arah subkutan. Bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang
misalnya serabut kolagen, elastin, dan retikulin (Wasitaatmadja, 2007).
2.1.3. Lapisan subkutis
Lapisan subkutis adalah lanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat berisi
sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak ini disebut panikulus adiposa,
berfungsi sebagai cadangan makanan (Wasitaatmadja, 2007).
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Anatomi kulit.
2.2. Faal Kulit
  Fungsi utama kulit ialah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan
suhu tubuh (termoregulasi), pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan
keratinisasi (Wasitaatmadja, 2007). Kulit memproteksi tubuh dari gangguan fisis
atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan dan tarikan. Kulit juga memproteksi
tubuh dari invasi patogen yang bisa masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kulit juga
tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat.
Kulit mengekskresi zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme
dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan ammonia. Kulit juga melakukan
proses berkeringat untuk mengurangkan dan meregulasikan suhu tubuh. Kulit
mengandung saraf sensorik di dermis dan subkutis yang bisa mendeteksi tekanan,
nyeri, dan suhu. Melanosit membentuk pigmen melanin yang menentukan warna
kulit individu. Kulit juga membentuk vitamin D untuk kebutuhan tubuh tapi
dalam jumlah yang sedikit (Sherwood, 2010).
Universitas Sumatera Utara
2.3. Pioderma
Infeksi merupakan interaksi antara mikroorganisme dengan pejamu rentan
yang terjadi melalui kode transmisi kuman yang tertentu (Pusat Informasi
Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular Indonesia, 2005). Organisme yang paling
umum yang menginvasi kulit ialah Streptococci, Staphylococcus aureus, dan
methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Infeksi kulit memiliki
dampak negatif pada kualitas hidup pasien. Pasien dengan diabetes dan
immunodefisiensi lebih rentan terhadap infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri
gram negatif. Infeksi kulit meningkat menjadi kondisi yang paling umum di antara
anak-anak di rumah sakit pada tahun 2009. Jumlah pasien yang dirawat inap
disebabkan infeksi secara keseluruhan telah meningkat 29% dari tahun 2000
sampai 2004(Napierkowski.D, 2013). Di United Kingdom (UK), insidensi
infeksi kulit pada anak-anak pada tahun 2005 adalah sekitar 75 per 100 000
(Spurling, et al.2009). Pioderma ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh
Staphylococcus, Streptococcus, atau kedua-duanya (Djunda, 2007).
2.3.1. Etiologi
Penyebabnya yang utama ialah Staphylococcus aureus dan Streptococcus
Beta hemolyticus, sedangkan Staphylococcus epidermidis merupakan penghuni
normal di kulit dan jarang menyebabkan infeksi (Djunda, 2007).
2.3.2. Faktor Predisposisi
1. Higiene yang kurang
2. Menurunnya daya tahan. Misalnya: kekurangan gizi, anemia, penyakit
kronik, neoplasma ganas dan diabetes melitus.
3. Telah ada penyakit lain di kulit, karena terjadi kerusakan di epidermis,
maka fungsi kulit sebagai pelindung akan terganggu sehingga
memudahkan terjadinya infeksi (Djunda,2007).
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Klasifikasi
1. Pioderma primer.
Infeksi terjadi pada kulit yang normal. Gambaran klinisnya tertentu,
penyebabnyabiasanya satu macam mikroorganisme.
2. Pioderma sekunder
Pada kulit yang telah ada penyakit kulit yang lain. Gambaran klinisnya
tidak khas dan mengikuti penyakit kulit yang telah ada. Jika penyakit
kulit disertai pioderma sekunder disebut impetigenisata. Contohnya:
Dermatitis impetigenisata dan skabies impetigenisata. Tanda
impetigenisata ialah jika terdapat pus, pustul, bula purulen, krusta
berwarna kuning kehijauan, pembesaran kelenjar getah bening
regional, leukositosis dan demam (Djunda, 2007).
2.3.4. Bentuk pioderma
2.3.4.1. Impetigo
Impetigo adalah pioderma superfisialis (terbatas
pada epidermis). Terdapat dua bentuk yaitu impetigo krustosa dan impetigo
bulosa. Impetigo krustosa biasanya disebabkan oleh Streptococcus Beta
hemolyticus. Tempat prediksi di muka, yakni di sekitar lubang hidung, dan mulut
(Djunda, 2007). Kulit memiliki kelainan berupa eritema dan vesikel yang cepat
memecah sehingga jika penderita datang berobat yang terlihat ialah krusta tebal
berwarna kuning seperti madu. Jika dilepaskan, tampak erosi di bawahnya. Sering
krusta menyebar ke perifer dan sembuh dibagian tengah (Stulberg, et al.2002).
Impetigo bulosa biasanya disebabkan oleh
Staphlococcus aureus. Umumnya adanya perubahan kulit pada ketiak, dada,
punggung dan sering bersama miliaria. Kelainan kulit berupa eritema, bula, dan
bula hipopion. Jika sebelumnya terdapat lepuh, diagnosanya ialah impetigo
bulosa.
2.3.4.2. Folikulitis
Folikulitis adalah radang follikel rambut yang
disebabkan Staphylococcus aureus. Biasanya dijumpai di daerah dimana adanya
Universitas Sumatera Utara
follikel rambut. Kelainanya berupa pustul dan papul yang eritematosa dan
ditenganhnya terdapat rambut yang biasanya multipel (Napierkowski,
2013). Folikel rambut menjadi radang disebabkan cedera fizik, iritasi kimia atau
infeksi (Stulberg, et al.2002).
2.3.4.3. Furunkel dan Karbunkel
Furunkel adalah radang folikel rambut dan
sekitarnya. Jika lebih dari sebuah disebut furunkulosis. Karbunkel ialah
kumpulan furunkel dan biasanya disebabkan Staphylococcus aureus. Biasanya
dikeluhkan nyeri oleh penderita. Kulit penderita kelainan berupa nodus
eritematosa berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat pustul kemudian
melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah
membentuk fistel (Djunda, 2007). Furunkel jarang terjadi sebelum
pubertas (Stulberg, et al.2002).
2.3.4.4. Erisipelas
Erisipelas ialah penyakit infeksi akut biasanya
disebabkan oleh Streptococccus Beta hemolyticus. Selalunya pasien
mengalami demam, malese, edema, vesikel, dan bula (Djunda, 2007).
Erisipelas selalunya dijumpai di tungkai kaki dan wajah pasien. Kulit apabila
diraba lembut dengan kelihatan seperti peau d’ orange. Hal ini disebabkan
karena folikel rambut diselubungi dengan edema (Napierkowski, 2013).
2.3.4.5. Selulitis
Selulitis adalah penyakit infeksi akut disebabkan
oleh Streptococccus Beta hemolyticus. Selalunya pasien mengalami demam,
malaise, edema, vesikel, dan bula (Djunda, 2007). Selulitis berasosiasi
dengan furunkel, karbunkel atau abses yang disebabkan oleh Staphylococcus
aureus dan trauma tusuk.
Selain itu, operasi yang melibatkan drainase limfatik seperti kanker payu
dara juga menyebabkan selulitis (Napierkowski, 2013).
Universitas Sumatera Utara
2.3.4.6. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome ialah infeksi
kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aurues pada mata, hidung, tenggorok
dan telinga. Eksotoksin yang dikeluarkan bersifat epidermolitik yang beredar di
seluruh tubuh, sampai pada epidermis dan menyebabkan kerusakan, karena
epidermis merupakan jaringan yang rentan terhadap toksin ini (Djunda, 2007).
2.4. Antibiotik
    Antibiotik adalah salah satu obat yang paling sering diresepkan
dalam pengobatan modern dan digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada
tubuh jika digunakan dengan benar. Antibiotik juga dikenal sebabgai
antibakterial; Antibiotik diambil dari kata Yunani dimana “anti” berarti melawan
dan “bios” berarti hidup (bakteri bentuk kehidupan). Penisilin adalah
antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929 dan
ini merupakan penemuan yang signifikan bagi ilmu kedokteran (Nordqvist,
2007).
    Antibiotik hanya dapat digunakan untuk mengobati penyakit
infeksi yang disebabkan bakteri dan tidak bermanfaat untuk mengobati penyakit
akibat virus seperti flu atau batuk. Antibiotik harus diambil dengan resep
dokter. Dosis dan lama penggunaan yang ditetapkan harus dipatuhi walaupun
telah merasa sehat. Selain itu, antibiotik tidak boleh disimpan untuk penyakit
lain pada masa akan datang dan tidak boleh diberikan untuk orang lain
walaupun gejala penyakitnya yang sama (Centers for Disease Control and
Prevention, 2010).
Antibiotik adalah obat yang membunuh atau memperlambat
pertumbuhan bakteri. Ia merupakan salah satu kelas antimikroba, sebuah
kelompok yang lebih besar yang juga termasuk anti-virus, anti-jamur, dan obat-
obatan anti-parasit (Istiantoro et al, 2007). Antibiotik dapat menyelamatkan
nyawa dan efektif dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri. Namun, seperti semua obat-obatan, antibiotik memiliki potensi
untuk mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan. Banyak efek
Universitas Sumatera Utara
samping tersebut tidak berbahaya namun ada efek samping yang serius. Efek
samping yang paling umum dari antibiotik adalah diare, mual, dan muntah.
Beberapa orang alergi terhadap antibiotik, khususnya penisilin (Stephens.E,
2011). Reaksi alergi menyebabkan pembengkakan wajah, gatal dan ruam kulit
dan, dalam kasus yang parah, kesulitan bernapas (Istiantoro et al, 2007).
Ada berbagai jenis antibiotik.dan jenis antibiotik yang dipakai
tergantung pada jenis infeksi yang dialami pasien. Kelas-kelas utama
antibiotik:
i. Makrolid
ii. Sefalosporin
iii. Fluorokuinolon
iv. Aminoglikosida
v. Penisilin
vi. Tetrasiklin
2.4.1. Makrolid
Makrolid mengikat dengan ribosom dari bakteri rentan untuk
mencegah produksi protein. Tindakan ini terutama bakteriostatik, tetapi
juga bisa menjadi bakterisida dalam konsentrasi tinggi. Sebagian besar
memiliki "-omycin" pada akhir nama obat ini. Spektrum antimikroba
sedikit lebih lebar daripada penisilin dan dapat digunakan untuk orang-
orang yang memiliki alergi terhadap penisilin dan sefalosporin. Selalunya
obat ini digunakan pada dosis yang lebih rendah untuk mengurangi
peradangan dengan mengatur respon imun. Namun, Streptococcus
pneumonia dan spesies lainya telah mengembangkan resistensi terhadap
makrolid (Setiabudy, 2007). Jenis makrolid yang sering diresepkan ialah
eritromisin, klaritromisin dan azitromisin (Stephens, 2011). Menurut
National Health Service (NHS) di UK, makrolid merupakan antibiotik
yang paling sering diresepkan tahun 2009.
2.4.2. Sefalosporin
Sefalosporin berasal dari jamur Cephalosporium acremonium yang
diisolasi pada tahun 1948 oleh Brotzu. Sefalosporin dibagi menjadi empat
generasi berdasarkan aktivitas antimikrobanya yang secara tidak langsung juga
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan urutan masa pembuatannya. Dewasa ini sefalosporin yang lazim
digunakan dalam pengobatan telah mencapai generasi keempat. Sefalosporin
generasi pertama sangat baik untuk mengatasi infeksi kulit dan jaringan lunak
oleh S.aureus dan S.pyogenes. (Istiantoro et al, 2007)
2.4.3. Fluorokuinolon
Fluorokuinolon dikenal sebagai antibiotik spektrum luas, yang
berarti mereka efektif terhadap banyak bakteri. Fluorokuinolon menghambat
bakteri dengan mengganggu kemampuan mereka untuk membuat
deoxyribonucleic acid (DNA). Kegiatan ini menyebabkan bakteri sulit untuk
berkembang biak. Obat ini menimbulkan efek bakteriosidal (Setiabudy, 2007).
Fluorokuinolon yang sering diresepkan adalah siprofloksasin, levofloksasin, dan
ofloksasin (Stephens, 2011).
2.4.4. Aminoglikosida
Aminoglikosida digunakan untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri gram negatif dan dapat digunakan bersama dengan
penisilin atau sefalosporin untuk memberikan serangan dua cabang pada
bakteri. Aminoglikosida bekerja cukup baik, tetapi bakteri bisa menjadi resisten
terhadap obat ini dan hal ini disebabkan karena aminoglikosida dipecah
mudah dalam lambung, mereka tidak dapat diberikan melalui mulut dan
harus disuntikkan. Ketika disuntikkan, efek sampingnya meliputi kemungkinan
kerusakan ginjal dan ototoksikasi. Hal ini dapat diminimalkan dengan
memeriksa jumlah obat dalam darah dan disesuaikan dosisnya sehingga
dosis obat yang tepat diberikan untuk membunuh bakteri. Umumnya,
aminoglikosida diberikan untuk jangka waktu yang singkat dan
bertindak dengan menghentikan bakteri dari membuat protein. Obat ini bersifat
bakterisidal. (Istiantoro et al, 2007)
Universitas Sumatera Utara
2.4.5. Penisilin
    Penisilin digunakan untuk mengobati infeksi kulit, gigi, telinga,
saluran pernafasan, saluran kemih, dan gonore. Penisilin kadang-kadang
dikombinasikan dengan bahan lain yang disebut inhibitor beta-laktamase yang
melindungi penisilin dari enzim bakteri yang dapat menghancurkannya sebelum
obatnya bisa membunuh bakteri. Penisilin biasanya sangat aman. Namun, ia bisa
menyebabkan reaksi alergi. Orang yang memiliki alergi terhadap sefalosporin
cenderung alergi terhadap penisilin. Penisilin memblokir pembangunan dinding
sel bakteri, menyebabkan dinding untuk memecah, dan akhirnya membunuh
bakteri (Istiantoro et al, 2007).
2.4.6. Tetrasiklin
    Tetrasiklin adalah jenis antibiotik digunakan untuk mengobati
spektrum yang luas dari infeksi bakteri. Secara umum, tetrasiklin menghambat
sintesis protein bakteri pada ribosomnya. Golongan tetrasiklin termasuk antibiotik
yang terutama bersifat bakteriostatik. Tetrasiklin memperlihatkan spectrum
antibakteri luas yang meliputi kuman Gram-positif dan Gram- negatif, aerobic dan
anaerobik. Selain itu, ia juga aktif terhadap spiroket, mikoplasma, riketsia,
klamidia, legionela, dan protozoa tertentu. Tetrasiklin dapat digunakan sebagai
pengganti penisilin dalam pengobatan infeksi batang Gram-positif seperti B.
anthracis, Erysipelothrix rhusiophatiae, Clostridium tetani dan Listeria
monocytogenes (Setiabudy, 2007).
Universitas Sumatera Utara

More Related Content

Similar to Pioderma

Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
Sujana Pkm
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
Warnet Raha
 

Similar to Pioderma (20)

Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Kulit part 1
Kulit part 1Kulit part 1
Kulit part 1
 
Askep eritroderma
Askep eritrodermaAskep eritroderma
Askep eritroderma
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanya
 
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNAAskep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
 
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
 
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
Saadaskepstevenjansen 131005111837-phpapp02
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
 
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 

Recently uploaded

Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
danangandi
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
tien148950
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
HamzahNasir2
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 

Recently uploaded (20)

Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptxJENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 

Pioderma

  • 1. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan organ terbesar tubuh manusia. Luas kulit orang dewasa 1.5 meter persegi. Kulit merupakan organ yang vital dan bervariasi mengikut keadaan iklim, umur, seks, ras dan juga bergantung lokasi tubuh. Warna kulit ada bermacam-macam, dari kulit yang terang (fairskin), pirang dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada genitalia orang dewasa. Demikian pula kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya; kulit yang elastik dan longgar terdapat pada palpebra, bibir, dan preputium. Kulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang lembut pada leher dan badan, yang berambut kasar terdapat pada kepala (Wasitaatmadja, 2007). Kulit terbagi menjadi tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis dan lapisan subkutis. 2.1.1. Epidermis Lapisan epidermis terdiri atas: 1. stratum korneum 2. stratum lusidum 3. stratum granulosum 4. stratum spinosum 5. stratum basale (Wasitaatmadja, 2007)   Stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasma telah berubah menjadi keratin. Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang Universitas Sumatera Utara
  • 2. berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki. Stratum granulosum merupakan dua atau tiga lapis sel- sel gepenag dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertikal. Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Selain itu, sel ini membentuk melanin yang mengandung butir pigmen (melanosomes)(Wasitaatmadja, 2007). 2.1.2. Lapisan Dermis Lapisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yakni: 1. pars papilare 2. pars retikulare Pars papilare merupakan bagian yang menonjol ke epidermis, berisi serabut saraf dan pembuluh darah. Pars retikulare merupakan bagian dibawahnya yang menonjol ke arah subkutan. Bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin, dan retikulin (Wasitaatmadja, 2007). 2.1.3. Lapisan subkutis Lapisan subkutis adalah lanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak ini disebut panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan (Wasitaatmadja, 2007). Universitas Sumatera Utara
  • 3. Gambar 1. Anatomi kulit. 2.2. Faal Kulit   Fungsi utama kulit ialah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan keratinisasi (Wasitaatmadja, 2007). Kulit memproteksi tubuh dari gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan dan tarikan. Kulit juga memproteksi tubuh dari invasi patogen yang bisa masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kulit juga tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat. Kulit mengekskresi zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan ammonia. Kulit juga melakukan proses berkeringat untuk mengurangkan dan meregulasikan suhu tubuh. Kulit mengandung saraf sensorik di dermis dan subkutis yang bisa mendeteksi tekanan, nyeri, dan suhu. Melanosit membentuk pigmen melanin yang menentukan warna kulit individu. Kulit juga membentuk vitamin D untuk kebutuhan tubuh tapi dalam jumlah yang sedikit (Sherwood, 2010). Universitas Sumatera Utara
  • 4. 2.3. Pioderma Infeksi merupakan interaksi antara mikroorganisme dengan pejamu rentan yang terjadi melalui kode transmisi kuman yang tertentu (Pusat Informasi Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular Indonesia, 2005). Organisme yang paling umum yang menginvasi kulit ialah Streptococci, Staphylococcus aureus, dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Infeksi kulit memiliki dampak negatif pada kualitas hidup pasien. Pasien dengan diabetes dan immunodefisiensi lebih rentan terhadap infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri gram negatif. Infeksi kulit meningkat menjadi kondisi yang paling umum di antara anak-anak di rumah sakit pada tahun 2009. Jumlah pasien yang dirawat inap disebabkan infeksi secara keseluruhan telah meningkat 29% dari tahun 2000 sampai 2004(Napierkowski.D, 2013). Di United Kingdom (UK), insidensi infeksi kulit pada anak-anak pada tahun 2005 adalah sekitar 75 per 100 000 (Spurling, et al.2009). Pioderma ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus, atau kedua-duanya (Djunda, 2007). 2.3.1. Etiologi Penyebabnya yang utama ialah Staphylococcus aureus dan Streptococcus Beta hemolyticus, sedangkan Staphylococcus epidermidis merupakan penghuni normal di kulit dan jarang menyebabkan infeksi (Djunda, 2007). 2.3.2. Faktor Predisposisi 1. Higiene yang kurang 2. Menurunnya daya tahan. Misalnya: kekurangan gizi, anemia, penyakit kronik, neoplasma ganas dan diabetes melitus. 3. Telah ada penyakit lain di kulit, karena terjadi kerusakan di epidermis, maka fungsi kulit sebagai pelindung akan terganggu sehingga memudahkan terjadinya infeksi (Djunda,2007). Universitas Sumatera Utara
  • 5. 2.3.3. Klasifikasi 1. Pioderma primer. Infeksi terjadi pada kulit yang normal. Gambaran klinisnya tertentu, penyebabnyabiasanya satu macam mikroorganisme. 2. Pioderma sekunder Pada kulit yang telah ada penyakit kulit yang lain. Gambaran klinisnya tidak khas dan mengikuti penyakit kulit yang telah ada. Jika penyakit kulit disertai pioderma sekunder disebut impetigenisata. Contohnya: Dermatitis impetigenisata dan skabies impetigenisata. Tanda impetigenisata ialah jika terdapat pus, pustul, bula purulen, krusta berwarna kuning kehijauan, pembesaran kelenjar getah bening regional, leukositosis dan demam (Djunda, 2007). 2.3.4. Bentuk pioderma 2.3.4.1. Impetigo Impetigo adalah pioderma superfisialis (terbatas pada epidermis). Terdapat dua bentuk yaitu impetigo krustosa dan impetigo bulosa. Impetigo krustosa biasanya disebabkan oleh Streptococcus Beta hemolyticus. Tempat prediksi di muka, yakni di sekitar lubang hidung, dan mulut (Djunda, 2007). Kulit memiliki kelainan berupa eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika penderita datang berobat yang terlihat ialah krusta tebal berwarna kuning seperti madu. Jika dilepaskan, tampak erosi di bawahnya. Sering krusta menyebar ke perifer dan sembuh dibagian tengah (Stulberg, et al.2002). Impetigo bulosa biasanya disebabkan oleh Staphlococcus aureus. Umumnya adanya perubahan kulit pada ketiak, dada, punggung dan sering bersama miliaria. Kelainan kulit berupa eritema, bula, dan bula hipopion. Jika sebelumnya terdapat lepuh, diagnosanya ialah impetigo bulosa. 2.3.4.2. Folikulitis Folikulitis adalah radang follikel rambut yang disebabkan Staphylococcus aureus. Biasanya dijumpai di daerah dimana adanya Universitas Sumatera Utara
  • 6. follikel rambut. Kelainanya berupa pustul dan papul yang eritematosa dan ditenganhnya terdapat rambut yang biasanya multipel (Napierkowski, 2013). Folikel rambut menjadi radang disebabkan cedera fizik, iritasi kimia atau infeksi (Stulberg, et al.2002). 2.3.4.3. Furunkel dan Karbunkel Furunkel adalah radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lebih dari sebuah disebut furunkulosis. Karbunkel ialah kumpulan furunkel dan biasanya disebabkan Staphylococcus aureus. Biasanya dikeluhkan nyeri oleh penderita. Kulit penderita kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat pustul kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah membentuk fistel (Djunda, 2007). Furunkel jarang terjadi sebelum pubertas (Stulberg, et al.2002). 2.3.4.4. Erisipelas Erisipelas ialah penyakit infeksi akut biasanya disebabkan oleh Streptococccus Beta hemolyticus. Selalunya pasien mengalami demam, malese, edema, vesikel, dan bula (Djunda, 2007). Erisipelas selalunya dijumpai di tungkai kaki dan wajah pasien. Kulit apabila diraba lembut dengan kelihatan seperti peau d’ orange. Hal ini disebabkan karena folikel rambut diselubungi dengan edema (Napierkowski, 2013). 2.3.4.5. Selulitis Selulitis adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh Streptococccus Beta hemolyticus. Selalunya pasien mengalami demam, malaise, edema, vesikel, dan bula (Djunda, 2007). Selulitis berasosiasi dengan furunkel, karbunkel atau abses yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan trauma tusuk. Selain itu, operasi yang melibatkan drainase limfatik seperti kanker payu dara juga menyebabkan selulitis (Napierkowski, 2013). Universitas Sumatera Utara
  • 7. 2.3.4.6. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome Staphylococcal Scalded Skin Syndrome ialah infeksi kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aurues pada mata, hidung, tenggorok dan telinga. Eksotoksin yang dikeluarkan bersifat epidermolitik yang beredar di seluruh tubuh, sampai pada epidermis dan menyebabkan kerusakan, karena epidermis merupakan jaringan yang rentan terhadap toksin ini (Djunda, 2007). 2.4. Antibiotik     Antibiotik adalah salah satu obat yang paling sering diresepkan dalam pengobatan modern dan digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada tubuh jika digunakan dengan benar. Antibiotik juga dikenal sebabgai antibakterial; Antibiotik diambil dari kata Yunani dimana “anti” berarti melawan dan “bios” berarti hidup (bakteri bentuk kehidupan). Penisilin adalah antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929 dan ini merupakan penemuan yang signifikan bagi ilmu kedokteran (Nordqvist, 2007).     Antibiotik hanya dapat digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan bakteri dan tidak bermanfaat untuk mengobati penyakit akibat virus seperti flu atau batuk. Antibiotik harus diambil dengan resep dokter. Dosis dan lama penggunaan yang ditetapkan harus dipatuhi walaupun telah merasa sehat. Selain itu, antibiotik tidak boleh disimpan untuk penyakit lain pada masa akan datang dan tidak boleh diberikan untuk orang lain walaupun gejala penyakitnya yang sama (Centers for Disease Control and Prevention, 2010). Antibiotik adalah obat yang membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Ia merupakan salah satu kelas antimikroba, sebuah kelompok yang lebih besar yang juga termasuk anti-virus, anti-jamur, dan obat- obatan anti-parasit (Istiantoro et al, 2007). Antibiotik dapat menyelamatkan nyawa dan efektif dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, seperti semua obat-obatan, antibiotik memiliki potensi untuk mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan. Banyak efek Universitas Sumatera Utara
  • 8. samping tersebut tidak berbahaya namun ada efek samping yang serius. Efek samping yang paling umum dari antibiotik adalah diare, mual, dan muntah. Beberapa orang alergi terhadap antibiotik, khususnya penisilin (Stephens.E, 2011). Reaksi alergi menyebabkan pembengkakan wajah, gatal dan ruam kulit dan, dalam kasus yang parah, kesulitan bernapas (Istiantoro et al, 2007). Ada berbagai jenis antibiotik.dan jenis antibiotik yang dipakai tergantung pada jenis infeksi yang dialami pasien. Kelas-kelas utama antibiotik: i. Makrolid ii. Sefalosporin iii. Fluorokuinolon iv. Aminoglikosida v. Penisilin vi. Tetrasiklin 2.4.1. Makrolid Makrolid mengikat dengan ribosom dari bakteri rentan untuk mencegah produksi protein. Tindakan ini terutama bakteriostatik, tetapi juga bisa menjadi bakterisida dalam konsentrasi tinggi. Sebagian besar memiliki "-omycin" pada akhir nama obat ini. Spektrum antimikroba sedikit lebih lebar daripada penisilin dan dapat digunakan untuk orang- orang yang memiliki alergi terhadap penisilin dan sefalosporin. Selalunya obat ini digunakan pada dosis yang lebih rendah untuk mengurangi peradangan dengan mengatur respon imun. Namun, Streptococcus pneumonia dan spesies lainya telah mengembangkan resistensi terhadap makrolid (Setiabudy, 2007). Jenis makrolid yang sering diresepkan ialah eritromisin, klaritromisin dan azitromisin (Stephens, 2011). Menurut National Health Service (NHS) di UK, makrolid merupakan antibiotik yang paling sering diresepkan tahun 2009. 2.4.2. Sefalosporin Sefalosporin berasal dari jamur Cephalosporium acremonium yang diisolasi pada tahun 1948 oleh Brotzu. Sefalosporin dibagi menjadi empat generasi berdasarkan aktivitas antimikrobanya yang secara tidak langsung juga Universitas Sumatera Utara
  • 9. sesuai dengan urutan masa pembuatannya. Dewasa ini sefalosporin yang lazim digunakan dalam pengobatan telah mencapai generasi keempat. Sefalosporin generasi pertama sangat baik untuk mengatasi infeksi kulit dan jaringan lunak oleh S.aureus dan S.pyogenes. (Istiantoro et al, 2007) 2.4.3. Fluorokuinolon Fluorokuinolon dikenal sebagai antibiotik spektrum luas, yang berarti mereka efektif terhadap banyak bakteri. Fluorokuinolon menghambat bakteri dengan mengganggu kemampuan mereka untuk membuat deoxyribonucleic acid (DNA). Kegiatan ini menyebabkan bakteri sulit untuk berkembang biak. Obat ini menimbulkan efek bakteriosidal (Setiabudy, 2007). Fluorokuinolon yang sering diresepkan adalah siprofloksasin, levofloksasin, dan ofloksasin (Stephens, 2011). 2.4.4. Aminoglikosida Aminoglikosida digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif dan dapat digunakan bersama dengan penisilin atau sefalosporin untuk memberikan serangan dua cabang pada bakteri. Aminoglikosida bekerja cukup baik, tetapi bakteri bisa menjadi resisten terhadap obat ini dan hal ini disebabkan karena aminoglikosida dipecah mudah dalam lambung, mereka tidak dapat diberikan melalui mulut dan harus disuntikkan. Ketika disuntikkan, efek sampingnya meliputi kemungkinan kerusakan ginjal dan ototoksikasi. Hal ini dapat diminimalkan dengan memeriksa jumlah obat dalam darah dan disesuaikan dosisnya sehingga dosis obat yang tepat diberikan untuk membunuh bakteri. Umumnya, aminoglikosida diberikan untuk jangka waktu yang singkat dan bertindak dengan menghentikan bakteri dari membuat protein. Obat ini bersifat bakterisidal. (Istiantoro et al, 2007) Universitas Sumatera Utara
  • 10. 2.4.5. Penisilin     Penisilin digunakan untuk mengobati infeksi kulit, gigi, telinga, saluran pernafasan, saluran kemih, dan gonore. Penisilin kadang-kadang dikombinasikan dengan bahan lain yang disebut inhibitor beta-laktamase yang melindungi penisilin dari enzim bakteri yang dapat menghancurkannya sebelum obatnya bisa membunuh bakteri. Penisilin biasanya sangat aman. Namun, ia bisa menyebabkan reaksi alergi. Orang yang memiliki alergi terhadap sefalosporin cenderung alergi terhadap penisilin. Penisilin memblokir pembangunan dinding sel bakteri, menyebabkan dinding untuk memecah, dan akhirnya membunuh bakteri (Istiantoro et al, 2007). 2.4.6. Tetrasiklin     Tetrasiklin adalah jenis antibiotik digunakan untuk mengobati spektrum yang luas dari infeksi bakteri. Secara umum, tetrasiklin menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya. Golongan tetrasiklin termasuk antibiotik yang terutama bersifat bakteriostatik. Tetrasiklin memperlihatkan spectrum antibakteri luas yang meliputi kuman Gram-positif dan Gram- negatif, aerobic dan anaerobik. Selain itu, ia juga aktif terhadap spiroket, mikoplasma, riketsia, klamidia, legionela, dan protozoa tertentu. Tetrasiklin dapat digunakan sebagai pengganti penisilin dalam pengobatan infeksi batang Gram-positif seperti B. anthracis, Erysipelothrix rhusiophatiae, Clostridium tetani dan Listeria monocytogenes (Setiabudy, 2007). Universitas Sumatera Utara