SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Download to read offline
DASAR-DASAR KONSTRUKSI DAN
TEKNIK PENGUKURAN TANAH
2
Material atau Bahan Bangunan adalah
benda yang dimanfaatkan sebagai bahan
baku pada pembuatan atau pekerjaan
konstruksi bangunan, sehinga tercipta
bangunan yang fungsional, kuat, dan estetis.
Pemilihan jenis material yang digunakan pada
Bangunan akan memperngaruhi beberapa hal
berikut :
• Nilai Estetika Bangunan
• Nilai Ekonomi Bangunan
• Tingkat Kenyamanan Bangunan
• Kekuatan Bangunan
3
KANDUNGAN UNSURNYA
 Material LOGAM
 Material NON LOGAM
JENIS BAHAN
• Bahan ORGANIK
• Bahan ANORGANIK
• Bahan SINTESIS
JENIS PEKERJAAN
 Pekerjaan STRUKTUR
 Pekerjaan ARSITEKTURAL
 Pekerjaan UTILITAS
BANGUNAN
 Pekerjaan LANDSCAPE
 Pekerjaan INTERIOR
4
• MATERIAL LOGAM
Material yang mengandung unsur atau senyawa logam. Kelebihan dari material logam adalah mudah
dibentuk, dapat menghantarkan panas dan listrik, tahan terhadap perubahan suhu, tidak berjamur,
dan kuat. Contohnya : Besi, Baja, Aluminum, Tembaga, Timah, Galvalum, dsb.
• MATERIAL NON LOGAM
Material yang tidak mengandung unsur atau senyawa logam. Kelebihan material non logam adalah
mudah dibentuk, perlemahan pada sambungan lebih kecil, tidak menghantarkan radiasi panas dan
aliran listrik, tidak berkarat, dan kuat. Contohnya : Kayu, Bambu, Batu, Pasir, Kaca, PVC, dsb.
5
• BAHAN ORGANIK
Material yang berasal dari lingkungan alam biotik atau mahluk hidup, biasanya berasal dari
tumbuhan. Contohnya : Kayu, Bambu, Daun, dsb.
• BAHAN ANORGANIK
Material yang berasal dari lingkungan alam abiotik dan tercipta secara alamiah tanpa adanya
campur tangan manusia atau proses pembuatan baik secara fisika maupun kimiawi.
Contohnya adalah Batu, Pasir, Tanah Liat, Air, dsb.
6
• BAHAN SINTESIS
Material yang bahan bakunya berasal dari alam kemudian dioleh dan diproses baik secara fisik
atau kimiawi untuk menghasilkan material lain dengan karaktersitik tertentu. Contohnya : Besi,
Baja, Kaca, Karet, Plastik, dsb.
Dengan semakin berkembangnya teknologi sebagian besar material yang digunakan pada
Bangunan merupakan bahan sintesis. Karena karakteristiknya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan, mudah didapat, harganya yang relatif lebih murah, dan proses pengerjaannya lebih
mudah.
JENIS PEKERJAANNYA
7
8
Material yang digunakan sebagai
kerangka utama bangunan atau
penyalur beban bangunan ke tanah.
Karakteristik utama yang harus dimiliki
material strukutur adalah kekuatannya
untuk menyalurkan beban.
Material yang dapat diguanakan untuk
struktur adalah :
• Kayu
• Baja
• Baja Ringan
• Beton
9
Kayu adalah bagian dari batang atau cabang tumbuhan yang
mengeras karena mengalami proses lignifikasi (pengayuan).
Kayu sebagai material bangunan sudah digunakan sejak lama,
karena karaktersitik yang dimilikinya dan juga memiliki nilai
estetika yang tinggi.
Karakteristik Kayu sebagai material bangunan :
 Kuat terhadap tekan dan tarik
 Mudah dibentuk
 Keawetan bahan 5 – 20 tahun
 Tidak menghantarkan panas dan listrik
 Berat material lebih ringan dibandingkan beton
 Bernilai estetika tinggi
 Sifat fisik, mekanik, dan kimia kayu berbeda berdasarkan jenisnya
SIFAT FISIK
10
Sifat yang berkaitan dengan
tampilan fisik kayu, diantaranya :
• Berat dan Berat Jenis
• Keawetan Kayu
• Warna Kayu
• Tekstur Kayu
• Arah Serat
• Kesan Raba
• Bau dan Rasa Kayu
• Nilai Dekoratif
• Higroskopis
• Sifat Kayu Terhapad Suara
• Daya Hantar Panas
• Daya Hantar Listrik
SIFAT MEKANIK SIFAT KIMIAWI
Sifat yang berkaitan dengan
kemampuan kayu untuk
menahan muatan atau gaya dari
luar, diantaranya :
• Kekuatan Tarik
• Kekuatan Tekan
• Kekuatan Geser
• Kekuatan Lengkung
• Kekakuan Kayu
• Keuletan Kayu
• Kekerasan Kayu
• Kekuatan Belah
Sifat yang berkaitan dengan
kandungan unsur yang ada pada
kayu, diantaranya :
• Kandungan Unsur Karbohidtrat
• Kandungan Unsur Non
Karbohidrat
• Kandungan Zat Ekstraktif
11
Baja adalah senyawa paduan logam yang terbuat dari unsur
besi, karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, oksigen, nitrogen,
aluminum, dan beberapa unsur logam lainnya. Penambahan
unsur logam lain ini bertujuan untuk menghasilkan karakteristik
baja yang berbeda-beda.
Penggunaan baja sebagai material bangunan dimulai setalah
masa Revolusi Industri, karena baja sudah dapat diproduksi
secara masal.
Karakteristik Baja sebagai material bangunan :
 Kuat terhadap tekan dan tarik
 Mudah dibentuk dan data disesuaikan dengan cetakan
 Keawetan bahan seumur masa bangunan
 Dapat menghantarkan panas dan listrik
 Pada dimensi yang sama, bentuk dan kekuatannya seragam
12
• KEKUATAN (POWER)
Kekutan adalah kemampuan material untuk menerima
gaya atau beban dari luar. Gaya yang diberikan dapat
berupa gaya tarik, tekan, putar, maupun puntir.
Semakin besar toleransi gaya yang diterima, maka
material tersebut semakin kuat terhadap gaya yang
berkerja dan semakin aman.
• KEULETAN (DUCTILITY)
Keuletan adalah kemampuan baja untuk melakukan
deformasi sebelum terputus. Faktor yang
mempengaruhinya adalah karena baja mengalami
regangan (strain) yang bersifat permanen sebelum
baja terputus. Pengujian keuletan dapat dilakukan
dengan melakukan uji tarik.
• KEKERASAN (HARDNESS)
Kekerasan adalah ketahanan suatu material
terhadap besarnya gaya yang bisa menembus
permukaannya dan menyebabkan permukaan
material mengalami deformasi. Pengujian
kekerasan dapat dilakukan dengan metode
rockwell, brinell, ultrasonic, dsb.
• KETANGGUHAN (TOUGHNESS)
Ketangguhan adalah hubungan antara jumlah
energi atau gaya yang mampu diterima oleh baja
hingga terputus. Semakin kecil ketangguhannya,
maka baja tersebut akan semakin rapuh dan
sebaliknya. Pengujian ketangguhan dilakukan
dengan memberikan pukulan (impact) secara tiba-
tiba.
13
Baja Ringan adalah logam paduan yang terdiri dari unsur besi,
karbon, alumunium, seng, dan beberapa unsur lainnya. Baja
ringan berdimensi lebih kecil dibandingkan dengan material baja
dan lebih tahan korosi. Karena kandungan unsur aluminium dan
seng pada campurannya lebih banyak, sehingga beban material
pun menjadi lebih ringan. Namun kekuatannya lebih kecil
dibandingkan baja.
Karakteristik Baja Ringan adalah sebagai berikut :
 Kuat terhadap tarik
 Mudah dibentuk dan disambung
 Lebih tahan terhadap karat/korosi
 Keawetan material seumur masa bangunan
 Memiliki berbagai macam profil yang dapat digunakan sesuai
kebutuhan
 Pada dimensi yang sama, bentuk dan kekuatannya seragam
14
15
16
Beton adalah bahan komposit yang terbuat dari campuran agregat
halus, agregat kasar, bahan pengikat, dan air. Bahan pengikat yang
biasa digunakan adalah Portland Cement atau Semen Portland.
Beton dimanfaatkan sebagai material struktur karena karakteristiknya,
yaitu semakin tua umurnya beton menjadi semakin kuat berbeda dengan
material lainnya yang semakin menurun kekuatannya. Peningkatan
kekuatan ini disebabkan karena semakin bertambah usia beton, ikatan
antara bahan campurannya semakin kuat. Untuk memperoleh kekuatan
yang maksimal pada beton, selama proses pembekuan campurannya
diperluakan perawatan khusus.
Beton yang baik adalah beton yang mengeras akibat proses pembekuan
(hidrasi) bukan akibat proses pengeringan (dehidrasi). Beton yang
mengeras akibat proses pengeringan kekuatannya akan lemah karena
kehilangan banyak air yang dibutuhkan untuk mengikat bahan campuran
beton.
Komposisi dan karakteristik bahan baku campuran beton akan
mempengaruhi mutu atau kualitas beton yang dihasilkan. Mutu beton ini
sangat berkaitan dengan kekuatan beton dalam menerima gaya-gaya
yang berkerja dari luar.
17
 Kuat terhadap gaya tekan, namun lemah terhadap gaya tarik
 Tahan terhadap korosi dan pengaruh cuaca
 Beton segar dapat dibentuk dengan mudah sesuia dengan cetakan
 Beton segar dapat digunakan untuk perbaikan permukaan beton yang rusak
 Lebih tahan terhadap api dibandingkan dengan material lainnya
 Semakin lama umurnya semakin kuat karena ikatan senyawanya semakin padat
Untuk meningkatkan kekuatan tarik, pada struktur bangunan biasanya beton diperkuat dengan tulangan besi.
Beton jenis ini biasa disebut beton bertulang. Dengan kemampuannya yang memiliki toleransi tinggi terhadap tarik
dan tekan, menjadikan material beton bertulang sebagai material yang paling banyak digunakan sebagai struktur
bangunan.
18
Agregat halus adalah material granular yang memiliki kehalusan atau
besar butiran antara 2 mm – 5 mm. Agregat halus lebih dikenal dengan
sebutan pasir.
Berdasarkan SNI 03-6821-2002 persyaratan agregat halus adalah
sebagai berikut :
• Terdiri dari butir-butir tajam dan keras
• Butir-butir halus bersifat kekal, tidak pecah atau hancur akibat
pengaruh cuaca
• Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering), jika
kadar lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci
19
20
Agregat Kasar atau kerikil adalah hasil desintegrasi alami dari batuan
atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu,
dengan butirannya berukuran anatara 4,76 mm – 150 mm.
Ketentuan agregat kasar antara lain :
• Terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori
• Tidak mengandung butiran pipih melebihi 20% dari berat agregat
seluruhnya
• Tidak mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya, jika
melebihi maka harus dicuci
• Tidak mengandung zat alkali
• Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah
• Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji
Rudeloff dengan beban uji 20 ton
• Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga
maksimum 5%
• Angka kehaluasan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate
antara 6 - 7,5
21
• Batu Pecah Alami
Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang digali
• Kerikil Alami
Kerikil yang didapat dari proses alami, yaitu dari pengikisan tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang
mengalir
• Agregat Kasar Buatan
Terutama berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan
• Agregat untuk Pelindung Nuklir dan Berbobot Berat
Agregat kasar yang diklasifikasikan disini, misalnya barit, magnatit, dan limotit
22
Portland Cement atau semen portland adalah
bahan pengikat (bersifat adhesi dan kohesi) apabila
diberi air dan kemudian terjadi reaksi kimia (proses
hidrasi) yang bermula dari pasta semen yang plastis
kemudian menjadi kaku dan keras. Semen portland
terbuat dari silikat kalsium yang bersifat hidrolis
seperti, CaO; Sio2; Al2O3; Fe2O3, dan Gips.
23
• Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Jenis semen yang paling banyak digunakan dan tidak ada spesifikasi khusus.
• Tipe II (Moderate Portland Cement)
Digunakan pada bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan hidrasi sedang. Digunakan
pada bendungan dan dermaga.
• Tipe III (High Early Strength)
Semen dengan daya tekan tinggi pada tahap permulaan setelah terjadi proses pengikatan. Kekuatan beton
yang dihasilkan setara dengan kekuatan 28 hari umur beton yang menggunakan semen tipe I, namun
dalam waktu yang relatif singkat (kurang dari 72 jam). Digunakan pada bangunan bertingkat tinggi, jalan
raya, dan bandara udara.
• Tipe IV (Low Heat of Hydration)
Digunakan pada konstruksi bangunan yang memerlukan panas hidrasi yang rendah seperti bendungan
dan lapangan udara. Pengembangan kuat tekan pada tipe semen ini cenderung sangat lambat.
• Tipe V (Sulfate Resistance Cement)
Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap sulfat dan ditunjukkan untuk pembuatan beton pada daerah yang
tanah dan airnya memiliki kadar garam sulfat yang tinggi.
24
• Besi adalah logam dengan penampakan putih silver mengkilap
dengan sifat elastis, lunak, dan kuat, serta dapat menghantarkan
panas dan listrik.
• Besi terbuat dari senyawa unsur besi (Fe) dengan campuran unsur
karbon (C) untuk meningkatkan kekuatannya. Pada konstruksi
bangunan besi digunakan sebgai penguat struktur terutama pada
konstruksi beton bertulang.
• Karakteristik Besi sebagai material bangunan :
• Kuat terhadap gaya tarik, tetapi lemah terhadap gaya tekan
• Mudah dibentuk, dapat ditempa dan dapat dicetak
• Besi murni mudah bereaksi dengan Oksigen di udara sehingga
mengalami korosi/karat yang dapat merusak material
• Mudah meleleh ketika terkena larutan atau zat asam
• Jika dirawat dengan baik keawetannya semuar masa bangunan
25
Besi murni bersifat sangat reaktfi terhadap Oksigen, proses oksidasi yang terjadi antara besi dan
oksigen dikenal dengan istilah korosi atau berkarat. Hal ini terjadi karena Besi (Fe) bereaksi
dengan Oksigen (O2) menjadi Oksida Besi (Fe2O3). Korosi yang terjadi pada besi akan
mempengaruhi kekuatan ikatan antar unsur besi sehingga kekuatan dari material tersebut
berkurang dan akan mengalami kerusakan. Oleh karena ini pencegahan korosi pada besi sangat
penting.
Adapun cara pencegahan korosi adalah sebagai berikut :
• Pengecatan
• Pelumuran Oli
• Pembalutan dengan Plastik
• Pelapisan dengan Timah (Tin Plating)
• Pelapisan dengan Seng (Galvanis)
• Pelapisan dengan Kromium (Chromium Plating)
26
Air pada pekerjaan konstruksi beton sangat penting. Kualitas air yang
digunakan pada pekerjaan sebagai bahan campuran, sebaiknya memiliki
standar yang mendekati atau sama dengan standar air untuk
dikonsumsi. Kecuali air yang digunakan untuk membersihkan, minimal
air yang digunakan tidak berwarna,tidak berbau, tidak mengandung
lumpur, dan tidak berasa.
Menurut SNI 03-6861.1-2002 persyaratan air untuk campuran pada
konstruksi bangunan adalah :
• Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung
lainnya yang dapat dilihat secara visual
• Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gram/liter
• Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan merusak beton
(asam-asam, zat organik, dsb)
• Kandungan klorida (Cl) kurang dari 0,50 gram/liter dan senyawa sulfat
(SO3) kurang dari 1 gram/liter
• Hasil penurunan pada Test Slump tidak lebih dari 10%
27
Batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral yang
menyatu, memadat, dan mengeras. Penggunaan batu sebagai material
struktur biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan. Karakteristik
batu yang tahan terhadap gaya tekan menjadikan batu material yang
cocok untuk menopang beban bangunan. Namun karena massanya
yang terlalu berat dan batu yang berukuran besar sulit untuk di dapat
sehingga penggunaannya pada bangunan sangat terbatas.
Syarat Batu sebagai material struktur :
• Permukaannya kasar dan agak lancip
• Tidak mengandung tanah liat atau kotoran
• Tidak mudah hancur (tetap keras) dan tidak porous
• Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24%
• Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 – 30 mm lebih dari 22%
28
Material yang digunakan sebagai
elemen arsitektur beruapa penyekat,
pelapis elemen struktur, dan
sebagainya yang dapat meningkatkan
nilai estetika bangunan dan
menghasilakan ruang fungsional yang
nyaman.
Material arsitektural dapat diklasifiaksikan
berdasarkan jenis pekerjaannya, yaitu :
• Penutup Lantai
• Dinding
• Penutup Dinding
• Kusen, Pintu, dan
Jendela
• Plafond
• Penutup Atap
29
Penutup lantai adalah bagian pada
bangunan yang melapisi lantai agar terrlihat
lebih indah dan menarik.
Material Penutup Lantai :
• Tegel
• Keramik
• Batu
• Granit
• Marmer
• Terazzo
• Parket
• dsb
30
Dinding adalah bagian pada bangunan yang
berfungsi sebagai pemisah atau penyekat
antar ruangan.
Material Dinding
• Bata Merah
• Batako
• Bata Ringan
• Papan Kayu
• GRC
• Bambu
• Beton
• Batu
• Kaca
• dsb
31
Penutup dinding adalah bagian pada
bangunan yang melapisi dinding agar
terlihat lebih indah dan menarik.
Material Penutup Dinding :
• Kemamik
• Granit
• Marmer
• Wallpaper
• Cat
• Parket
• GRC
• Cermin
• dsb
32
Kusen adalah bagian pada bangunan yang
digunakan sebagai tempat meletakkan atau
memasang daun pintu dan jendela.
Material Kusen :
• Kayu
• Aluminium
• PVC
• dsb
33
Pintu adalah bagian dari bangunan yang
berfungsi sebagai jalur sirkulasi manusia dan
barang untuk masuk atau keluar ruangan
yang dibatasi oleh dinding.
Jendela adalah bagian dari bangunan yang
berfungsi sebagai jalur sirkulasi cahaya dan
udara ke dalam maupun ke luar bangunan
atau ruangan.
Material Daun Pintu dan Jendela :
• Kayu
• Aluminum
• Kaca
• PVC
• Besi
• dsb
34
Plafond atau Langit-Langit adalah bagaian
bangunan yang terletak di atas ruangan
pada ketinggian tertentu untuk menutupi
bagain bawah plat lantai atau rangka atap
dan tempat untuk memasang instalasi listrik
untuk pencahayaan (lampu).
Rangka Plafond adalah bagian bangunan
yang digunakan sebagai tempat untuk
meletakkan atau memasang penutup
plafond.
Material Rangka Plafond :
• Kayu
• Baja Ringan
• Aluminium
• dsb
35
Penutup Plafond adalah lapisan pada
plafond yang menutupi bagian di atasnya,
sehingga ruangan menjadi lebih indah dan
menarik.
Material Penutup Plafond :
• Kayu
• Eternit
• GRC
• Gypsum
• Bambu
• dsb
36
Penutup Atap adalah bagian bangunan
yang berfungsi untuk melindungi bangunan
dari pengaruh cuaca, seperti panas dan
radiasi matahari dan air hujan.
Material Penutup Atap :
• Atap Genteng Tanah
Liat
• Atap Genteng Beton
• Atap Genteng Metal
• Atap Dak Beton
• Atap Kaca
• Atap Asbes
• Atap Sirap
• Atap Galvalum
• Atap Seng
• Atap PVC
• Atap Polikarbonat
• Atap Onduline
• Atap Ijuk
• Atap Daun Rumbia
• dsb
37
Material yang digunakan sebagai
pelengkap pada bangunan untuk lebih
memaksimalkan fungsi bangunan dan
mempermudah berbagi aktivitas yang
dilakukan di dalam bangunan.
Material utilitas bangunan dapat diklasifiaksikan
berdasarkan jenis pekerjaannya, yaitu :
• Plumbing
• Sanitair
• Elektrikal
• Telepon dan Internet
• Penangkal Petir
• Fire Protection
• Sound System
• Transportasi Vertikal
• Sistem CCTV
• Sistem MATV
• BAS (Building
Automatic System)
38
Plumbing atau sistem perpipaan adalah utilitas
bangunan yang berkaitan dengan penyediaan air
bersih dan pembuangan air kotor dan air limbah
pada bangunan.
Material Plumbing :
• Pipa
• Penyambung Pipa
• Valve
• Tangki Air
• Pompa Air
• Water Heater
• Pengikat Pipa
• dsb
39
Sanitair adalah bagian dari instalasi air (plumbing)
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
ruangan-ruangan yang membutuhkan air. Seperti
Kamar Mandi, Dapur, Pantry, Ruang Cuci, dsb.
Material Sanitair :
• Bak Air
• Bathtub
• Kloset
• Kran
• Urinoir
• Bidet
• Wastafel
• Shower
• Sink plate
• dsb
40
Air Conditioner and Ducting atau sistem
penghawaan udara adalah utilitas bangunan yang
berkaitan dengan pengaturan udara pada
bangunan, sehingga udara di dalam bangunan
tetap nyaman.
Material Air Conditioner dan Ducting :
• Air Conditioner (AC)
• Air Cooler
• Heater
• Ducting Pipe
• Fan
• Exhouse Fan
• dsb
41
Elektikal atau istlasi listrik adalah utilias bangunan
yang berkaitan penyediaan energi listrik ke
bangunan dan pemanfaatkan energi listrik untuk
peralatan elektronik.
Material Elekltrikal :
• Kabel Listrik
• Saklar
• Stop Kontak
• Fitting Lampu
• Lampu
• MCB
• KWh Meter
• dsb
42
Telepon dan Internet adalah utilitas bangunan yang
berkaitan dengan sistem jaringan telepon dan
internet yang digunakan.
Material Telepon dan Internet :
• Telepon
• Kabel Jaringan
• Modem
• Netwirk Interface Card (NIC)
• HUB
• Konektor
• Switch
• Repeater
• Bridge
• Router
• dsb
43
Penangkal Petir adalah sistem utilitas bangunan
yang digunakan pada bangunan tinggi untuk
menyalurkan petir yang menyambar bangunan ke
tanah, sehingga bangunan tidak mengalami
kerusakan akibat petir dan dapat menjaga
keselamat pengguna.
Material Penangkal Petir :
• Perangkat Penangkal Petir
• Kabel Konduktor
• Ground Termination
• dsb
44
Fire Protection atau sistem pemadam api adalah
utilitas bangunan yang berkaitan dengan
pencegahan sebelum terjadinya kebakaran dan
pemadaman api apabila terjadi kebakaran agar
kerusakannya tidak menyebar.
Material Fire Protection :
• Fire Alarm
• Smoke Detector
• Heat Detector
• Sprinkler
• APAR
• Fire Hydrant
• Pipa Logam
• Penampung Air
• dsb
45
Sound System adalah utilitas bangunan yang
berkaitan sistem pengeras suara dan ruang kedap
suara pada bangunan.
Material Sound Sytem :
• Speaker
• Kabel Audio
• Audio Mixer
• Equalizer
• Power Amplifier
• Crossover
• dsb
46
Transportasi Vertikal adalah utilitas
gedung yang berkaitan dengan alat yang
digunakan memindahkan orang dan
barang secara vertikal atau dari lantai
yang lebih rendah ke lantai yang lebih
tinggi atau sebaliknya.
Material Transportasi Vertikal :
• Lift
• Eskalator
• Gondola
• dsb
47
CCTV atau Closed Circuit Television
adalah utilitas bangunan yang digunakan
sebagai pelengkap keamanan dengan
merekam berbagai kegiatan di dalam
bangunan yang tersorot oleh kamera.
Material CCTV :
• Kamera CCTV
• Kabel Audio – Visual
• Video Recorder Digital
• Konektor RF
• Monitor
• dsb
48
MATV atau Master Antena Televusi adalah utilitas
gedung yang berupa sistem distribusi sinyal siaran
televisi. Sistem ini biasa digunakan pada bangunan
publik dan komersial. Seperti di Hotel, Kantor,
Rumah Sakit, Sekolah, dsb.
Material MATV :
• Antena Parabola
• Reciever
• Modulator
• MATV Mixer
• Headend Amplifier
• Spliter Headend
• Kabel Coaxial
• dsb
49
Building Automation System (BAS)
adalah utilitas bangunan yang
merupakan penggabungan antara sistem
mekanik, listrik, dan perlatan dengan
mikroprosesor yang saling terkomunikasi
atau terintegrasi satu sama lain dan ke
komputer atau perangkat pengendali.
BAS biasanya digunakan pada bangunan
publik, untuk mempermudah mengatur
berbagai perlengkapan utilitas bangunan
dalam waktu yang singkat.
50
Material yang digunakan sebagai
pelengkap untuk menghiasi ruang luar
pada bangunan agar tamapak lebih
indah dan nyaman.
Material landscape dapat diklasifikasikan
berdasarkan jensi pekerjaannya, yaitu :
• Taman
• Kolam
• Green Field
• Carport/Parking Area
51
TAMAN
Taman adalah ruang terbuka hijau yang ada di
lingkungan bangunan yang berfungsi sebagai area
rekreasi. Dengan adanya taman di lingkungan
bangunan akan mengingkatkan kenyamanan
bangunan dan memperindah bangunan.
Material Taman :
• Tanah
• Pasir
• Bebatuan
• Paving Block
• Beton
• Kayu
• Bambu
• Tanaman
• dsb
52
KOLAM
Kolam adalah area cekung yang berisi air dengan
luas terbatas.
Berdasarkan fungsinya kolam pada bangunan dibagi
menjadi :
• Kolam Renang
• Kolam Ikan
• Kolam Penampung Air
Material Kolam :
• Beton
• Penutup Pemukaan Kolam
• Leadder
• Water filter
• dsb
53
GREEN FIELD
Green Field atau area hijau adalah area terbuka
hijau di lingkungan bangunan yang dimanfaatkan
sebagai tempat untuk bercocok tanam atau taman
produktif, baik ditanami oleh pohon berbuah,
sayuran, atau tanaman obat.
Material Greenfield :
• Tanah
• Tumbuhan
• Pipa
• Sprinkler
• dsb
54
PARKING AREA
Parking Area adalah area di lingkungan bangunan
yang berfungsi untuk menempatkan kendaraan
ketika sedang tidak digunakan.
Material Parking Area :
• Beton
• Paving Block
• dsb
55
Material yang digunakan sebagai
pelengkap isi ruangan agar ruangan
dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya dan tampak lebih indah dan
nyaman.
Material interior dapat dibedakan menjadi :
• Furniture
• Ornamen
56
Furniture atau Mebel adalah perlengkapan
bangunan yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna bangunan dalam
melaksanakan berbagai aktivitas. Furniture selain
fungsional tetapi harus memiliki nilai estitika untuk
mempercantik tampilan ruangan.
Furniture pada bangunan :
• Meja
• Kursi
• Lemari
• Ranjang
• Sofa
• dsb
57
Ornamen adalah benda pelengkap pada bangunan
yang bersifat dekoratif dan fungsional untuk
meningkatkan nilai estetika pada ruangan maupun
bangunan.
Ornamen pada bangunan :
• Lukisan
• Jam Dinding
• Gordeng
• Vas Bunga
• Patung
• dsb
58
TERIMA KASIH
ありがとうございます
59
SUMBER DAYA
KONSTRUKSI
- METHODES -

More Related Content

Similar to 16 - MATERIALS.pdf

1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdfQurniaSari1
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfCandraSartiko
 
tugas sko2 1.pptx
tugas sko2 1.pptxtugas sko2 1.pptx
tugas sko2 1.pptxarticaliban
 
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdfPertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdfFutsalUnipa
 
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].pptKuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].pptAriWibowo373720
 
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumunium
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumuniumMateri bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumunium
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumuniumIkhwatulIslamiLubis
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKiki Zakiyah
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxTasyaGalih
 
Infopublik20120813120931
Infopublik20120813120931Infopublik20120813120931
Infopublik20120813120931twaruiyo
 
SNI 03-2461-2002.pdf
SNI 03-2461-2002.pdfSNI 03-2461-2002.pdf
SNI 03-2461-2002.pdfJhon772482
 
Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxAlifLamra
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiRico Afrinando
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfFirdausFikri3
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxssuser4462a71
 

Similar to 16 - MATERIALS.pdf (20)

Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
 
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
 
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdfidoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
idoc.pub_makalah-struktur-beton-bertulang.pdf
 
tugas sko2 1.pptx
tugas sko2 1.pptxtugas sko2 1.pptx
tugas sko2 1.pptx
 
Makalah baja
Makalah bajaMakalah baja
Makalah baja
 
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdfPertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
Pertemuan Keenam - Struktur Rangka.pdf
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].pptKuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
Kuliah - 2 Teknologi baja dan logam lain [Autosaved].ppt
 
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumunium
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumuniumMateri bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumunium
Materi bahan ajar karakteristik dan spesifikasi baja dan alumunium
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
 
Struktur atap
Struktur atapStruktur atap
Struktur atap
 
Struktur beton 1
Struktur beton 1 Struktur beton 1
Struktur beton 1
 
Infopublik20120813120931
Infopublik20120813120931Infopublik20120813120931
Infopublik20120813120931
 
SNI 03-2461-2002.pdf
SNI 03-2461-2002.pdfSNI 03-2461-2002.pdf
SNI 03-2461-2002.pdf
 
Atap
AtapAtap
Atap
 
Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptx
 
Isolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan TinggiIsolasi Tegangan Tinggi
Isolasi Tegangan Tinggi
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdf
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
 

Recently uploaded

397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 

Recently uploaded (19)

397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 

16 - MATERIALS.pdf

  • 2. 2 Material atau Bahan Bangunan adalah benda yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pada pembuatan atau pekerjaan konstruksi bangunan, sehinga tercipta bangunan yang fungsional, kuat, dan estetis. Pemilihan jenis material yang digunakan pada Bangunan akan memperngaruhi beberapa hal berikut : • Nilai Estetika Bangunan • Nilai Ekonomi Bangunan • Tingkat Kenyamanan Bangunan • Kekuatan Bangunan
  • 3. 3 KANDUNGAN UNSURNYA  Material LOGAM  Material NON LOGAM JENIS BAHAN • Bahan ORGANIK • Bahan ANORGANIK • Bahan SINTESIS JENIS PEKERJAAN  Pekerjaan STRUKTUR  Pekerjaan ARSITEKTURAL  Pekerjaan UTILITAS BANGUNAN  Pekerjaan LANDSCAPE  Pekerjaan INTERIOR
  • 4. 4 • MATERIAL LOGAM Material yang mengandung unsur atau senyawa logam. Kelebihan dari material logam adalah mudah dibentuk, dapat menghantarkan panas dan listrik, tahan terhadap perubahan suhu, tidak berjamur, dan kuat. Contohnya : Besi, Baja, Aluminum, Tembaga, Timah, Galvalum, dsb. • MATERIAL NON LOGAM Material yang tidak mengandung unsur atau senyawa logam. Kelebihan material non logam adalah mudah dibentuk, perlemahan pada sambungan lebih kecil, tidak menghantarkan radiasi panas dan aliran listrik, tidak berkarat, dan kuat. Contohnya : Kayu, Bambu, Batu, Pasir, Kaca, PVC, dsb.
  • 5. 5 • BAHAN ORGANIK Material yang berasal dari lingkungan alam biotik atau mahluk hidup, biasanya berasal dari tumbuhan. Contohnya : Kayu, Bambu, Daun, dsb. • BAHAN ANORGANIK Material yang berasal dari lingkungan alam abiotik dan tercipta secara alamiah tanpa adanya campur tangan manusia atau proses pembuatan baik secara fisika maupun kimiawi. Contohnya adalah Batu, Pasir, Tanah Liat, Air, dsb.
  • 6. 6 • BAHAN SINTESIS Material yang bahan bakunya berasal dari alam kemudian dioleh dan diproses baik secara fisik atau kimiawi untuk menghasilkan material lain dengan karaktersitik tertentu. Contohnya : Besi, Baja, Kaca, Karet, Plastik, dsb. Dengan semakin berkembangnya teknologi sebagian besar material yang digunakan pada Bangunan merupakan bahan sintesis. Karena karakteristiknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, mudah didapat, harganya yang relatif lebih murah, dan proses pengerjaannya lebih mudah.
  • 8. 8 Material yang digunakan sebagai kerangka utama bangunan atau penyalur beban bangunan ke tanah. Karakteristik utama yang harus dimiliki material strukutur adalah kekuatannya untuk menyalurkan beban. Material yang dapat diguanakan untuk struktur adalah : • Kayu • Baja • Baja Ringan • Beton
  • 9. 9 Kayu adalah bagian dari batang atau cabang tumbuhan yang mengeras karena mengalami proses lignifikasi (pengayuan). Kayu sebagai material bangunan sudah digunakan sejak lama, karena karaktersitik yang dimilikinya dan juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Karakteristik Kayu sebagai material bangunan :  Kuat terhadap tekan dan tarik  Mudah dibentuk  Keawetan bahan 5 – 20 tahun  Tidak menghantarkan panas dan listrik  Berat material lebih ringan dibandingkan beton  Bernilai estetika tinggi  Sifat fisik, mekanik, dan kimia kayu berbeda berdasarkan jenisnya
  • 10. SIFAT FISIK 10 Sifat yang berkaitan dengan tampilan fisik kayu, diantaranya : • Berat dan Berat Jenis • Keawetan Kayu • Warna Kayu • Tekstur Kayu • Arah Serat • Kesan Raba • Bau dan Rasa Kayu • Nilai Dekoratif • Higroskopis • Sifat Kayu Terhapad Suara • Daya Hantar Panas • Daya Hantar Listrik SIFAT MEKANIK SIFAT KIMIAWI Sifat yang berkaitan dengan kemampuan kayu untuk menahan muatan atau gaya dari luar, diantaranya : • Kekuatan Tarik • Kekuatan Tekan • Kekuatan Geser • Kekuatan Lengkung • Kekakuan Kayu • Keuletan Kayu • Kekerasan Kayu • Kekuatan Belah Sifat yang berkaitan dengan kandungan unsur yang ada pada kayu, diantaranya : • Kandungan Unsur Karbohidtrat • Kandungan Unsur Non Karbohidrat • Kandungan Zat Ekstraktif
  • 11. 11 Baja adalah senyawa paduan logam yang terbuat dari unsur besi, karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, oksigen, nitrogen, aluminum, dan beberapa unsur logam lainnya. Penambahan unsur logam lain ini bertujuan untuk menghasilkan karakteristik baja yang berbeda-beda. Penggunaan baja sebagai material bangunan dimulai setalah masa Revolusi Industri, karena baja sudah dapat diproduksi secara masal. Karakteristik Baja sebagai material bangunan :  Kuat terhadap tekan dan tarik  Mudah dibentuk dan data disesuaikan dengan cetakan  Keawetan bahan seumur masa bangunan  Dapat menghantarkan panas dan listrik  Pada dimensi yang sama, bentuk dan kekuatannya seragam
  • 12. 12 • KEKUATAN (POWER) Kekutan adalah kemampuan material untuk menerima gaya atau beban dari luar. Gaya yang diberikan dapat berupa gaya tarik, tekan, putar, maupun puntir. Semakin besar toleransi gaya yang diterima, maka material tersebut semakin kuat terhadap gaya yang berkerja dan semakin aman. • KEULETAN (DUCTILITY) Keuletan adalah kemampuan baja untuk melakukan deformasi sebelum terputus. Faktor yang mempengaruhinya adalah karena baja mengalami regangan (strain) yang bersifat permanen sebelum baja terputus. Pengujian keuletan dapat dilakukan dengan melakukan uji tarik. • KEKERASAN (HARDNESS) Kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap besarnya gaya yang bisa menembus permukaannya dan menyebabkan permukaan material mengalami deformasi. Pengujian kekerasan dapat dilakukan dengan metode rockwell, brinell, ultrasonic, dsb. • KETANGGUHAN (TOUGHNESS) Ketangguhan adalah hubungan antara jumlah energi atau gaya yang mampu diterima oleh baja hingga terputus. Semakin kecil ketangguhannya, maka baja tersebut akan semakin rapuh dan sebaliknya. Pengujian ketangguhan dilakukan dengan memberikan pukulan (impact) secara tiba- tiba.
  • 13. 13 Baja Ringan adalah logam paduan yang terdiri dari unsur besi, karbon, alumunium, seng, dan beberapa unsur lainnya. Baja ringan berdimensi lebih kecil dibandingkan dengan material baja dan lebih tahan korosi. Karena kandungan unsur aluminium dan seng pada campurannya lebih banyak, sehingga beban material pun menjadi lebih ringan. Namun kekuatannya lebih kecil dibandingkan baja. Karakteristik Baja Ringan adalah sebagai berikut :  Kuat terhadap tarik  Mudah dibentuk dan disambung  Lebih tahan terhadap karat/korosi  Keawetan material seumur masa bangunan  Memiliki berbagai macam profil yang dapat digunakan sesuai kebutuhan  Pada dimensi yang sama, bentuk dan kekuatannya seragam
  • 14. 14
  • 15. 15
  • 16. 16 Beton adalah bahan komposit yang terbuat dari campuran agregat halus, agregat kasar, bahan pengikat, dan air. Bahan pengikat yang biasa digunakan adalah Portland Cement atau Semen Portland. Beton dimanfaatkan sebagai material struktur karena karakteristiknya, yaitu semakin tua umurnya beton menjadi semakin kuat berbeda dengan material lainnya yang semakin menurun kekuatannya. Peningkatan kekuatan ini disebabkan karena semakin bertambah usia beton, ikatan antara bahan campurannya semakin kuat. Untuk memperoleh kekuatan yang maksimal pada beton, selama proses pembekuan campurannya diperluakan perawatan khusus. Beton yang baik adalah beton yang mengeras akibat proses pembekuan (hidrasi) bukan akibat proses pengeringan (dehidrasi). Beton yang mengeras akibat proses pengeringan kekuatannya akan lemah karena kehilangan banyak air yang dibutuhkan untuk mengikat bahan campuran beton. Komposisi dan karakteristik bahan baku campuran beton akan mempengaruhi mutu atau kualitas beton yang dihasilkan. Mutu beton ini sangat berkaitan dengan kekuatan beton dalam menerima gaya-gaya yang berkerja dari luar.
  • 17. 17  Kuat terhadap gaya tekan, namun lemah terhadap gaya tarik  Tahan terhadap korosi dan pengaruh cuaca  Beton segar dapat dibentuk dengan mudah sesuia dengan cetakan  Beton segar dapat digunakan untuk perbaikan permukaan beton yang rusak  Lebih tahan terhadap api dibandingkan dengan material lainnya  Semakin lama umurnya semakin kuat karena ikatan senyawanya semakin padat Untuk meningkatkan kekuatan tarik, pada struktur bangunan biasanya beton diperkuat dengan tulangan besi. Beton jenis ini biasa disebut beton bertulang. Dengan kemampuannya yang memiliki toleransi tinggi terhadap tarik dan tekan, menjadikan material beton bertulang sebagai material yang paling banyak digunakan sebagai struktur bangunan.
  • 18. 18 Agregat halus adalah material granular yang memiliki kehalusan atau besar butiran antara 2 mm – 5 mm. Agregat halus lebih dikenal dengan sebutan pasir. Berdasarkan SNI 03-6821-2002 persyaratan agregat halus adalah sebagai berikut : • Terdiri dari butir-butir tajam dan keras • Butir-butir halus bersifat kekal, tidak pecah atau hancur akibat pengaruh cuaca • Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering), jika kadar lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci
  • 19. 19
  • 20. 20 Agregat Kasar atau kerikil adalah hasil desintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu, dengan butirannya berukuran anatara 4,76 mm – 150 mm. Ketentuan agregat kasar antara lain : • Terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori • Tidak mengandung butiran pipih melebihi 20% dari berat agregat seluruhnya • Tidak mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya, jika melebihi maka harus dicuci • Tidak mengandung zat alkali • Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah • Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji Rudeloff dengan beban uji 20 ton • Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum 5% • Angka kehaluasan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate antara 6 - 7,5
  • 21. 21 • Batu Pecah Alami Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang digali • Kerikil Alami Kerikil yang didapat dari proses alami, yaitu dari pengikisan tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang mengalir • Agregat Kasar Buatan Terutama berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan • Agregat untuk Pelindung Nuklir dan Berbobot Berat Agregat kasar yang diklasifikasikan disini, misalnya barit, magnatit, dan limotit
  • 22. 22 Portland Cement atau semen portland adalah bahan pengikat (bersifat adhesi dan kohesi) apabila diberi air dan kemudian terjadi reaksi kimia (proses hidrasi) yang bermula dari pasta semen yang plastis kemudian menjadi kaku dan keras. Semen portland terbuat dari silikat kalsium yang bersifat hidrolis seperti, CaO; Sio2; Al2O3; Fe2O3, dan Gips.
  • 23. 23 • Tipe I (Ordinary Portland Cement) Jenis semen yang paling banyak digunakan dan tidak ada spesifikasi khusus. • Tipe II (Moderate Portland Cement) Digunakan pada bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan hidrasi sedang. Digunakan pada bendungan dan dermaga. • Tipe III (High Early Strength) Semen dengan daya tekan tinggi pada tahap permulaan setelah terjadi proses pengikatan. Kekuatan beton yang dihasilkan setara dengan kekuatan 28 hari umur beton yang menggunakan semen tipe I, namun dalam waktu yang relatif singkat (kurang dari 72 jam). Digunakan pada bangunan bertingkat tinggi, jalan raya, dan bandara udara. • Tipe IV (Low Heat of Hydration) Digunakan pada konstruksi bangunan yang memerlukan panas hidrasi yang rendah seperti bendungan dan lapangan udara. Pengembangan kuat tekan pada tipe semen ini cenderung sangat lambat. • Tipe V (Sulfate Resistance Cement) Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap sulfat dan ditunjukkan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan airnya memiliki kadar garam sulfat yang tinggi.
  • 24. 24 • Besi adalah logam dengan penampakan putih silver mengkilap dengan sifat elastis, lunak, dan kuat, serta dapat menghantarkan panas dan listrik. • Besi terbuat dari senyawa unsur besi (Fe) dengan campuran unsur karbon (C) untuk meningkatkan kekuatannya. Pada konstruksi bangunan besi digunakan sebgai penguat struktur terutama pada konstruksi beton bertulang. • Karakteristik Besi sebagai material bangunan : • Kuat terhadap gaya tarik, tetapi lemah terhadap gaya tekan • Mudah dibentuk, dapat ditempa dan dapat dicetak • Besi murni mudah bereaksi dengan Oksigen di udara sehingga mengalami korosi/karat yang dapat merusak material • Mudah meleleh ketika terkena larutan atau zat asam • Jika dirawat dengan baik keawetannya semuar masa bangunan
  • 25. 25 Besi murni bersifat sangat reaktfi terhadap Oksigen, proses oksidasi yang terjadi antara besi dan oksigen dikenal dengan istilah korosi atau berkarat. Hal ini terjadi karena Besi (Fe) bereaksi dengan Oksigen (O2) menjadi Oksida Besi (Fe2O3). Korosi yang terjadi pada besi akan mempengaruhi kekuatan ikatan antar unsur besi sehingga kekuatan dari material tersebut berkurang dan akan mengalami kerusakan. Oleh karena ini pencegahan korosi pada besi sangat penting. Adapun cara pencegahan korosi adalah sebagai berikut : • Pengecatan • Pelumuran Oli • Pembalutan dengan Plastik • Pelapisan dengan Timah (Tin Plating) • Pelapisan dengan Seng (Galvanis) • Pelapisan dengan Kromium (Chromium Plating)
  • 26. 26 Air pada pekerjaan konstruksi beton sangat penting. Kualitas air yang digunakan pada pekerjaan sebagai bahan campuran, sebaiknya memiliki standar yang mendekati atau sama dengan standar air untuk dikonsumsi. Kecuali air yang digunakan untuk membersihkan, minimal air yang digunakan tidak berwarna,tidak berbau, tidak mengandung lumpur, dan tidak berasa. Menurut SNI 03-6861.1-2002 persyaratan air untuk campuran pada konstruksi bangunan adalah : • Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara visual • Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gram/liter • Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan merusak beton (asam-asam, zat organik, dsb) • Kandungan klorida (Cl) kurang dari 0,50 gram/liter dan senyawa sulfat (SO3) kurang dari 1 gram/liter • Hasil penurunan pada Test Slump tidak lebih dari 10%
  • 27. 27 Batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral yang menyatu, memadat, dan mengeras. Penggunaan batu sebagai material struktur biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan. Karakteristik batu yang tahan terhadap gaya tekan menjadikan batu material yang cocok untuk menopang beban bangunan. Namun karena massanya yang terlalu berat dan batu yang berukuran besar sulit untuk di dapat sehingga penggunaannya pada bangunan sangat terbatas. Syarat Batu sebagai material struktur : • Permukaannya kasar dan agak lancip • Tidak mengandung tanah liat atau kotoran • Tidak mudah hancur (tetap keras) dan tidak porous • Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24% • Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 – 30 mm lebih dari 22%
  • 28. 28 Material yang digunakan sebagai elemen arsitektur beruapa penyekat, pelapis elemen struktur, dan sebagainya yang dapat meningkatkan nilai estetika bangunan dan menghasilakan ruang fungsional yang nyaman. Material arsitektural dapat diklasifiaksikan berdasarkan jenis pekerjaannya, yaitu : • Penutup Lantai • Dinding • Penutup Dinding • Kusen, Pintu, dan Jendela • Plafond • Penutup Atap
  • 29. 29 Penutup lantai adalah bagian pada bangunan yang melapisi lantai agar terrlihat lebih indah dan menarik. Material Penutup Lantai : • Tegel • Keramik • Batu • Granit • Marmer • Terazzo • Parket • dsb
  • 30. 30 Dinding adalah bagian pada bangunan yang berfungsi sebagai pemisah atau penyekat antar ruangan. Material Dinding • Bata Merah • Batako • Bata Ringan • Papan Kayu • GRC • Bambu • Beton • Batu • Kaca • dsb
  • 31. 31 Penutup dinding adalah bagian pada bangunan yang melapisi dinding agar terlihat lebih indah dan menarik. Material Penutup Dinding : • Kemamik • Granit • Marmer • Wallpaper • Cat • Parket • GRC • Cermin • dsb
  • 32. 32 Kusen adalah bagian pada bangunan yang digunakan sebagai tempat meletakkan atau memasang daun pintu dan jendela. Material Kusen : • Kayu • Aluminium • PVC • dsb
  • 33. 33 Pintu adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai jalur sirkulasi manusia dan barang untuk masuk atau keluar ruangan yang dibatasi oleh dinding. Jendela adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai jalur sirkulasi cahaya dan udara ke dalam maupun ke luar bangunan atau ruangan. Material Daun Pintu dan Jendela : • Kayu • Aluminum • Kaca • PVC • Besi • dsb
  • 34. 34 Plafond atau Langit-Langit adalah bagaian bangunan yang terletak di atas ruangan pada ketinggian tertentu untuk menutupi bagain bawah plat lantai atau rangka atap dan tempat untuk memasang instalasi listrik untuk pencahayaan (lampu). Rangka Plafond adalah bagian bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan atau memasang penutup plafond. Material Rangka Plafond : • Kayu • Baja Ringan • Aluminium • dsb
  • 35. 35 Penutup Plafond adalah lapisan pada plafond yang menutupi bagian di atasnya, sehingga ruangan menjadi lebih indah dan menarik. Material Penutup Plafond : • Kayu • Eternit • GRC • Gypsum • Bambu • dsb
  • 36. 36 Penutup Atap adalah bagian bangunan yang berfungsi untuk melindungi bangunan dari pengaruh cuaca, seperti panas dan radiasi matahari dan air hujan. Material Penutup Atap : • Atap Genteng Tanah Liat • Atap Genteng Beton • Atap Genteng Metal • Atap Dak Beton • Atap Kaca • Atap Asbes • Atap Sirap • Atap Galvalum • Atap Seng • Atap PVC • Atap Polikarbonat • Atap Onduline • Atap Ijuk • Atap Daun Rumbia • dsb
  • 37. 37 Material yang digunakan sebagai pelengkap pada bangunan untuk lebih memaksimalkan fungsi bangunan dan mempermudah berbagi aktivitas yang dilakukan di dalam bangunan. Material utilitas bangunan dapat diklasifiaksikan berdasarkan jenis pekerjaannya, yaitu : • Plumbing • Sanitair • Elektrikal • Telepon dan Internet • Penangkal Petir • Fire Protection • Sound System • Transportasi Vertikal • Sistem CCTV • Sistem MATV • BAS (Building Automatic System)
  • 38. 38 Plumbing atau sistem perpipaan adalah utilitas bangunan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih dan pembuangan air kotor dan air limbah pada bangunan. Material Plumbing : • Pipa • Penyambung Pipa • Valve • Tangki Air • Pompa Air • Water Heater • Pengikat Pipa • dsb
  • 39. 39 Sanitair adalah bagian dari instalasi air (plumbing) yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan ruangan-ruangan yang membutuhkan air. Seperti Kamar Mandi, Dapur, Pantry, Ruang Cuci, dsb. Material Sanitair : • Bak Air • Bathtub • Kloset • Kran • Urinoir • Bidet • Wastafel • Shower • Sink plate • dsb
  • 40. 40 Air Conditioner and Ducting atau sistem penghawaan udara adalah utilitas bangunan yang berkaitan dengan pengaturan udara pada bangunan, sehingga udara di dalam bangunan tetap nyaman. Material Air Conditioner dan Ducting : • Air Conditioner (AC) • Air Cooler • Heater • Ducting Pipe • Fan • Exhouse Fan • dsb
  • 41. 41 Elektikal atau istlasi listrik adalah utilias bangunan yang berkaitan penyediaan energi listrik ke bangunan dan pemanfaatkan energi listrik untuk peralatan elektronik. Material Elekltrikal : • Kabel Listrik • Saklar • Stop Kontak • Fitting Lampu • Lampu • MCB • KWh Meter • dsb
  • 42. 42 Telepon dan Internet adalah utilitas bangunan yang berkaitan dengan sistem jaringan telepon dan internet yang digunakan. Material Telepon dan Internet : • Telepon • Kabel Jaringan • Modem • Netwirk Interface Card (NIC) • HUB • Konektor • Switch • Repeater • Bridge • Router • dsb
  • 43. 43 Penangkal Petir adalah sistem utilitas bangunan yang digunakan pada bangunan tinggi untuk menyalurkan petir yang menyambar bangunan ke tanah, sehingga bangunan tidak mengalami kerusakan akibat petir dan dapat menjaga keselamat pengguna. Material Penangkal Petir : • Perangkat Penangkal Petir • Kabel Konduktor • Ground Termination • dsb
  • 44. 44 Fire Protection atau sistem pemadam api adalah utilitas bangunan yang berkaitan dengan pencegahan sebelum terjadinya kebakaran dan pemadaman api apabila terjadi kebakaran agar kerusakannya tidak menyebar. Material Fire Protection : • Fire Alarm • Smoke Detector • Heat Detector • Sprinkler • APAR • Fire Hydrant • Pipa Logam • Penampung Air • dsb
  • 45. 45 Sound System adalah utilitas bangunan yang berkaitan sistem pengeras suara dan ruang kedap suara pada bangunan. Material Sound Sytem : • Speaker • Kabel Audio • Audio Mixer • Equalizer • Power Amplifier • Crossover • dsb
  • 46. 46 Transportasi Vertikal adalah utilitas gedung yang berkaitan dengan alat yang digunakan memindahkan orang dan barang secara vertikal atau dari lantai yang lebih rendah ke lantai yang lebih tinggi atau sebaliknya. Material Transportasi Vertikal : • Lift • Eskalator • Gondola • dsb
  • 47. 47 CCTV atau Closed Circuit Television adalah utilitas bangunan yang digunakan sebagai pelengkap keamanan dengan merekam berbagai kegiatan di dalam bangunan yang tersorot oleh kamera. Material CCTV : • Kamera CCTV • Kabel Audio – Visual • Video Recorder Digital • Konektor RF • Monitor • dsb
  • 48. 48 MATV atau Master Antena Televusi adalah utilitas gedung yang berupa sistem distribusi sinyal siaran televisi. Sistem ini biasa digunakan pada bangunan publik dan komersial. Seperti di Hotel, Kantor, Rumah Sakit, Sekolah, dsb. Material MATV : • Antena Parabola • Reciever • Modulator • MATV Mixer • Headend Amplifier • Spliter Headend • Kabel Coaxial • dsb
  • 49. 49 Building Automation System (BAS) adalah utilitas bangunan yang merupakan penggabungan antara sistem mekanik, listrik, dan perlatan dengan mikroprosesor yang saling terkomunikasi atau terintegrasi satu sama lain dan ke komputer atau perangkat pengendali. BAS biasanya digunakan pada bangunan publik, untuk mempermudah mengatur berbagai perlengkapan utilitas bangunan dalam waktu yang singkat.
  • 50. 50 Material yang digunakan sebagai pelengkap untuk menghiasi ruang luar pada bangunan agar tamapak lebih indah dan nyaman. Material landscape dapat diklasifikasikan berdasarkan jensi pekerjaannya, yaitu : • Taman • Kolam • Green Field • Carport/Parking Area
  • 51. 51 TAMAN Taman adalah ruang terbuka hijau yang ada di lingkungan bangunan yang berfungsi sebagai area rekreasi. Dengan adanya taman di lingkungan bangunan akan mengingkatkan kenyamanan bangunan dan memperindah bangunan. Material Taman : • Tanah • Pasir • Bebatuan • Paving Block • Beton • Kayu • Bambu • Tanaman • dsb
  • 52. 52 KOLAM Kolam adalah area cekung yang berisi air dengan luas terbatas. Berdasarkan fungsinya kolam pada bangunan dibagi menjadi : • Kolam Renang • Kolam Ikan • Kolam Penampung Air Material Kolam : • Beton • Penutup Pemukaan Kolam • Leadder • Water filter • dsb
  • 53. 53 GREEN FIELD Green Field atau area hijau adalah area terbuka hijau di lingkungan bangunan yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk bercocok tanam atau taman produktif, baik ditanami oleh pohon berbuah, sayuran, atau tanaman obat. Material Greenfield : • Tanah • Tumbuhan • Pipa • Sprinkler • dsb
  • 54. 54 PARKING AREA Parking Area adalah area di lingkungan bangunan yang berfungsi untuk menempatkan kendaraan ketika sedang tidak digunakan. Material Parking Area : • Beton • Paving Block • dsb
  • 55. 55 Material yang digunakan sebagai pelengkap isi ruangan agar ruangan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya dan tampak lebih indah dan nyaman. Material interior dapat dibedakan menjadi : • Furniture • Ornamen
  • 56. 56 Furniture atau Mebel adalah perlengkapan bangunan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna bangunan dalam melaksanakan berbagai aktivitas. Furniture selain fungsional tetapi harus memiliki nilai estitika untuk mempercantik tampilan ruangan. Furniture pada bangunan : • Meja • Kursi • Lemari • Ranjang • Sofa • dsb
  • 57. 57 Ornamen adalah benda pelengkap pada bangunan yang bersifat dekoratif dan fungsional untuk meningkatkan nilai estetika pada ruangan maupun bangunan. Ornamen pada bangunan : • Lukisan • Jam Dinding • Gordeng • Vas Bunga • Patung • dsb