Dokumen tersebut membahas tentang struktur tata ruang dan bentuk kota. Beberapa teori struktur tata ruang kota dijelaskan seperti teori zona konsentris Burgess, teori sektoral Hoyt, dan teori inti ganda Harris-Ullman. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kota dan evolusi perubahan struktur ruang kota serta tantangan pembentukan kota yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan perumahan di kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan perumahan kota dipengaruhi oleh jumlah dan kepadatan penduduk, jumlah rumah layak huni, luas kota, dan sosial ekonomi penduduk. Dokumen juga menjelaskan cara menghitung kebutuhan luas kota dan rumah baru untuk masa datang berdasarkan pertumbuhan penduduk.
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan dan perancangan kota serta lingkungan, meliputi tipe-tipe proses perencanaan, langkah-langkah metode sinoptik, komponen dasar perancangan, dan contoh delineasi kawasan perencanaan."
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan wilayah dan ruang lingkupnya, mencakup definisi, tujuan, jenis, tingkat, dan pendekatan perencanaan wilayah serta berbagai teori lokasi yang relevan dalam perencanaan wilayah."
Dokumen ini membahas visual survey sebagai teknik analisis untuk merancang kota. Visual survey digunakan untuk menilai potensi dan masalah suatu kawasan perkotaan dengan menganalisis 16 komponen seperti bentuk kota, ruang terbuka, aksesibilitas, dan lainnya. Dokumen ini juga memberikan contoh visual survey untuk kawasan di sekitar Masjid Sungai Banar di Kalimantan Selatan dengan mengidentifikasi potensi seperti daya dukung masyar
Dokumen tersebut membahas tentang struktur tata ruang dan bentuk kota. Beberapa teori struktur tata ruang kota dijelaskan seperti teori zona konsentris Burgess, teori sektoral Hoyt, dan teori inti ganda Harris-Ullman. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kota dan evolusi perubahan struktur ruang kota serta tantangan pembentukan kota yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan perumahan di kota. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan perumahan kota dipengaruhi oleh jumlah dan kepadatan penduduk, jumlah rumah layak huni, luas kota, dan sosial ekonomi penduduk. Dokumen juga menjelaskan cara menghitung kebutuhan luas kota dan rumah baru untuk masa datang berdasarkan pertumbuhan penduduk.
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan dan perancangan kota serta lingkungan, meliputi tipe-tipe proses perencanaan, langkah-langkah metode sinoptik, komponen dasar perancangan, dan contoh delineasi kawasan perencanaan."
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan wilayah dan ruang lingkupnya, mencakup definisi, tujuan, jenis, tingkat, dan pendekatan perencanaan wilayah serta berbagai teori lokasi yang relevan dalam perencanaan wilayah."
Dokumen ini membahas visual survey sebagai teknik analisis untuk merancang kota. Visual survey digunakan untuk menilai potensi dan masalah suatu kawasan perkotaan dengan menganalisis 16 komponen seperti bentuk kota, ruang terbuka, aksesibilitas, dan lainnya. Dokumen ini juga memberikan contoh visual survey untuk kawasan di sekitar Masjid Sungai Banar di Kalimantan Selatan dengan mengidentifikasi potensi seperti daya dukung masyar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang program penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Pacitan.
2. Terdapat delapan kawasan kumuh prioritas yang akan diidentifikasi kebutuhannya untuk penanganan hingga tahun 2019.
3. Identifikasi kebutuhan infrastruktur di delapan kawasan kumuh tersebut bertujuan untuk merumuskan konsep dan program penanganannya.
Morfologi Kota Jakarta berkembang dari kota pelabuhan Sunda Kelapa menjadi ibu kota kolonial Batavia dengan pola jalan grid dan kanal, kemudian mengalami ekspansi dengan dibangunnya Koningsplein. Pada masa Orde Baru, Ali Sadikin membangun infrastruktur untuk mengembangkan Jakarta menjadi kota modern.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem transportasi dan tata guna lahan, dengan menjelaskan konsep-konsep keterkaitan antara subsistem tata guna lahan dan subsistem transportasi. Dokumen ini juga menjelaskan model-model pembangunan wilayah berdasarkan bentuk dan struktur tata guna lahannya, serta konsep-konsep interaksi antara tata guna lahan dan transportasi seperti aksesibilitas, bangkitan perjalanan, dan distribusi perjalanan.
Dokumen ini merupakan desain awal penelitian disertasi tentang pengaruh prasarana jalan terhadap program pembangunan kota Sorong, Papua Barat. Penelitian ini akan menganalisis pengembangan wilayah baru di Sorong dengan menambah akses jalan untuk menjangkau masyarakat pegunungan dan meningkatkan ekonomi. Metode penelitian meliputi evaluasi kesesuaian lahan, pemetaan udara, analisis overlay peta, dan kuesioner untuk mendap
Penyusunan Rencana (studi rinci) ini, untuk membuat dokumen panduan dalam merancang dan membangun suatu kawasan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan penataan lingkungan
Dokumen tersebut membahas konsep perencanaan wilayah yang mencakup pengertian perencanaan, tahapan perencanaan, jenis perencanaan, dan konsep wilayah yang digunakan dalam perencanaan wilayah."
Dokumen tersebut membahas tentang peremajaan kota kawasan Bidara Cina. Secara ringkas, dokumen menjelaskan lokasi kawasan yang strategis namun padat penduduk dan membutuhkan penataan intensitas bangunan, ruang terbuka, dan utilitas. Dokumen juga menganalisis kondisi sosial budaya, akses, dan banjir di kawasan serta menyarankan solusi penataan kawasan.
1) Kabupaten Gunungkidul perlu menetapkan bagian wilayah yang akan disusun RDTR-nya sesuai PP Nomor 15 Tahun 2010, salah satunya Kecamatan Karangmojo.
2) RDTRK merupakan pedoman pengaturan dan penataan kegiatan ruang di Kecamatan Karangmojo agar terwujud kondisi ruang yang serasi dan produktif serta mencakup aspek perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang.
3) Penyusunan RD
Dokumen tersebut membahas delapan kriteria perancangan kota menurut teori Hamid Shirvani, yaitu penggunaan lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pedestrian, pendukung aktivitas, sistem penanda, dan preservasi. Kriteria-kriteria tersebut merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam perancangan kota agar tercipta kota yang berkelanjutan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang program penanganan kawasan kumuh di Kabupaten Pacitan.
2. Terdapat delapan kawasan kumuh prioritas yang akan diidentifikasi kebutuhannya untuk penanganan hingga tahun 2019.
3. Identifikasi kebutuhan infrastruktur di delapan kawasan kumuh tersebut bertujuan untuk merumuskan konsep dan program penanganannya.
Morfologi Kota Jakarta berkembang dari kota pelabuhan Sunda Kelapa menjadi ibu kota kolonial Batavia dengan pola jalan grid dan kanal, kemudian mengalami ekspansi dengan dibangunnya Koningsplein. Pada masa Orde Baru, Ali Sadikin membangun infrastruktur untuk mengembangkan Jakarta menjadi kota modern.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem transportasi dan tata guna lahan, dengan menjelaskan konsep-konsep keterkaitan antara subsistem tata guna lahan dan subsistem transportasi. Dokumen ini juga menjelaskan model-model pembangunan wilayah berdasarkan bentuk dan struktur tata guna lahannya, serta konsep-konsep interaksi antara tata guna lahan dan transportasi seperti aksesibilitas, bangkitan perjalanan, dan distribusi perjalanan.
Dokumen ini merupakan desain awal penelitian disertasi tentang pengaruh prasarana jalan terhadap program pembangunan kota Sorong, Papua Barat. Penelitian ini akan menganalisis pengembangan wilayah baru di Sorong dengan menambah akses jalan untuk menjangkau masyarakat pegunungan dan meningkatkan ekonomi. Metode penelitian meliputi evaluasi kesesuaian lahan, pemetaan udara, analisis overlay peta, dan kuesioner untuk mendap
Penyusunan Rencana (studi rinci) ini, untuk membuat dokumen panduan dalam merancang dan membangun suatu kawasan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan penataan lingkungan
Dokumen tersebut membahas konsep perencanaan wilayah yang mencakup pengertian perencanaan, tahapan perencanaan, jenis perencanaan, dan konsep wilayah yang digunakan dalam perencanaan wilayah."
Dokumen tersebut membahas tentang peremajaan kota kawasan Bidara Cina. Secara ringkas, dokumen menjelaskan lokasi kawasan yang strategis namun padat penduduk dan membutuhkan penataan intensitas bangunan, ruang terbuka, dan utilitas. Dokumen juga menganalisis kondisi sosial budaya, akses, dan banjir di kawasan serta menyarankan solusi penataan kawasan.
1) Kabupaten Gunungkidul perlu menetapkan bagian wilayah yang akan disusun RDTR-nya sesuai PP Nomor 15 Tahun 2010, salah satunya Kecamatan Karangmojo.
2) RDTRK merupakan pedoman pengaturan dan penataan kegiatan ruang di Kecamatan Karangmojo agar terwujud kondisi ruang yang serasi dan produktif serta mencakup aspek perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang.
3) Penyusunan RD
Dokumen tersebut membahas delapan kriteria perancangan kota menurut teori Hamid Shirvani, yaitu penggunaan lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pedestrian, pendukung aktivitas, sistem penanda, dan preservasi. Kriteria-kriteria tersebut merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam perancangan kota agar tercipta kota yang berkelanjutan.
2. PENGERTIAN KOTA
ADMINISTRATIF : Suatu wilayah kewenangan yang
dibatasi oleh suatu batas wilayah administrasi, yaitu
suatu garis yang semu.
FUNGSIONAL : Suatu pemusatan sebagai kegiatan
fungsional, yang pada dasarnya ditekankan pada fungsi
jasa koleksi distribusi dan produksi non pertanian.
SOSIAL EKONOMI Konsentrasi penduduk yang kegiatan
usahanya didominasi oleh sektor non pertanian.
SOSIAL BUDAYA Pusat perubahan budaya yang dapat
mempengaruhi pola nilai budaya yang ada.
3. FISIK : Suatu lingkungan terbangun (built up
environment) yang didominasi oleh struktur fisik
binaan.
GEOGRAFIS : Suatu pemusatan penduduk dan
kegiatan usaha yang secara geografis akan
menempatkan dirinya pada suatu lokasi yang
secara ekonomis, sosial maupun geografis
mempunyai nilai strategis.
DEMOGRAFIS Suatu tempat di mana terdapat
konsentrasi penduduk yang besarannya
ditentukan berdasarkan suatu batasan statistik
tertentu.
4. • Dengan adanya perencanaan, diharapkan terdapat suatu
pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan.
• Dengan perencanaan, dapat dilakukan suatu perkiraan
(forecasting) terhadap hal-hal yang diperkirakan akan
dilalui dalam masa pelaksanaan. Perkiraan dilakukan bukan
hanya mengenai potensi dan prospek perkembangan saja,
tetapi juga mengenai berbagai hambatan dan resiko yang
akan dihadapi. Perencanaan mengusahakan agar supaya
adanya ketidak-pastian dapat dieliminasi.
• Perencanaan memberi peluang untuk memilih berbagai
alternatif tentang cara terbaik (the best alternative) atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara terbaik (the
best combination).
5. • Dengan perencananan dapat dilakukan
penyusunan skala prioritas.
• Dengan adanya perencanaan, memungkinkan
adanya suatu alat pengukur standar untuk
mengadakan pengawasan & evaluasi (control and
monitoring).
• Dengan adanya perencanaan, penggunaan dan
alokasi sumber-sumber pembangunan yang
terbatas adanya dapat dimanfaatkan secara lebih
efisien dan efektif. Dengan demikian diusahakan
untuk menghindari adanya pemborosan-
pemborosan.
6. STRUKTUR KOTA ( URBAN STRUCTURE)
• Konsepsi spasial yang merupakan kerangka
dan menjadi determinan dari pola atau
pattern perkotaan
• Peran dan fungsi urban structure merupakan
bagian dari aktivitas-aktivitas kota. Arus
pergerakan aktivitas kota yang ditimbulkan
dari struktur kota akan membentuk adanya
pola-pola/pattern kota
7. STRUKTUR KOTA
Kategori pembentukan urban structure pada
dasarnya dapat dilihat melalui 2 sisi, yaitu :
1. Dari sisi Fisikal :
• Skeleton
• Framework
• Network
• Hirarki
8. 2. Dari sisi Konseptual
• Bentuk struktur kota lebih bersifat simbolik
atau konsepsi, namun tetap memberikan
kesan yang kuat dalam kerangka kawasan.
Dapat ditunjukkan dengan adanya aktivitas
dan image kawasan
9. SISTEM KOTA SISTEM DAN
POLA TRANSPORTASI
• Sistem Kota bergantung pada sistem
transportasi kota. Contoh : Jakarta
• SISTEM KOMUNITAS
• Tiap-tiap komunitas ada ‘service city’
11. JENIS KOTA menurut FUNGSI
• KOTA PERDAGANGAN
• KOTA INDUSTRI
• KOTA TRANSPORTASI
• KOTA REKREASI
• KOTA PENDIDIKAN
• KOTA PERTAMBANGAN
• KOTA PUSAT PEMERINTAHAN
• KOTA PENSIUN
• KOTA KOMBINASI
12. PERUNTUKAN KOTA ( LAND USE)
• Suatu sarana penting untuk mencapai tujuan-
tujuan fisik, ekonomi, dan sosial suatu lahan
karena berpengaruh terhadap laju
pertumbuhan, karakter dan pola lingkungan
fisik kota
13. POLA LAND USE
• Perwujudan fisik dari kegiatan usaha suatu
kelompok masyarakat
• Jika terjadi peningkatan kegiatan usaha
masyarakat, maka pola land use akan berubah
juga
• Perlu PROSES PERENCANAAN LAND USE
14. LAND USE KOTA
Hal yang perlu diperhatikan dalam Perencanaan
Land Use Kota:
• Identifikasi tujuan dan prinsip-prinsip
penggunaan lahan
• Fokus pada sifat dan pola, pada batas wilayah
kota yang ada
15. LAND USE KOTA
Penetapan Guna Lahan dan Peruntukan,
berdasarkan pendekatan:
• Pendekatan Ekonomis
• Pendekatan Kontekstual
• Pendekatan Teori Perencanaan Kota
• Pendekatan Urban Design
16. PERUNTUKAN LAHAN KOTA
• Memperhatikan bagian wilayah kota yang
masih belum berkembangdan wilayah-wilayah
yang berada dalam pengaruh (hinterland city)
wilayah kota tersebut
• Mempersatukan berbagai hasil analisa, dan
mengusulkannya menjadi suatu rencana
penggunaan lahan yang komprehensif bagi
wilayah kota tersebut
17. MACAM PERUNTUKAN LAHAN
• PERUMAHAN
• PERKANTORAN
• INDUSTRI
• PERDAGANGAN DAN JASA
• FASILITAS UMUM : pendidikan, kesehatan, keagamaan, dll
• RUANG TERBUKA HIJAU
• SIRKULASI DAN TRANSPORTASI
• INFRASTRUKTUR / UTILITAS KOTA
• KAVLING
• FU & FS
18. PERUNTUKAN KOTA
Berdasar Standard Dinas Cipta Karya,
Peruntukan Lahan Kota sebagai berikut:
• Residential 35% - 39 %
• Komersial 4,8% - 5%
• Industrial 10% - 11%
• Sirkulasi / Jalan 20 % - 26 %
• Open space & Fasilitas Umum 10% - 18%
19. PERBANDINGAN LAND USE KOTA:
PERBANDINGAN LAND USE KOTA:
• 60 % KAVLING
• 40 % FU dan FS