Kristal merupakan penyusun mineral yang berbentuk padat, homogen, dan dapat tembus cahaya. Kristalografi mempelajari kajian kristal meliputi pertumbuhan, struktur, sifat fisik, dan klasifikasi berdasarkan bentuknya. Sistem kristal dibagi menjadi tujuh sistem berdasarkan panjang dan posisi sumbu. Proyeksi stereografi memproyeksikan bidang dan garis pada permukaan bola ke bidang proyeksi untuk menganalis
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kristal triklin. Sistem ini memiliki tiga sumbu simetri yang tidak sama panjangnya dan tidak saling tegak lurus. Sistem ini terbagi menjadi dua kelas, yaitu pedial dan pinakoidal, yang hanya memiliki satu elemen simetri berupa pusat. Contoh mineral dengan sistem kristal ini adalah felspar albit.
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogirezatambang
Praktikum kristalografi dan mineralogi bertujuan untuk mempelajari bentuk kristal, sistem kristal, sifat fisik mineral, dan proses pembentukan mineral. Alat yang digunakan antara lain busur derajat, penggaris segitiga, loupe, dan skala kekerasan Mohs. Praktikum ini membantu mahasiswa memahami struktur kristal dan komposisi kimia mineral.
Bab 3 membahas mineral dan batuan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang dikelompokkan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, dan kekerasan. "
Kristal merupakan penyusun mineral yang berbentuk padat, homogen, dan dapat tembus cahaya. Kristalografi mempelajari kajian kristal meliputi pertumbuhan, struktur, sifat fisik, dan klasifikasi berdasarkan bentuknya. Sistem kristal dibagi menjadi tujuh sistem berdasarkan panjang dan posisi sumbu. Proyeksi stereografi memproyeksikan bidang dan garis pada permukaan bola ke bidang proyeksi untuk menganalis
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kristal triklin. Sistem ini memiliki tiga sumbu simetri yang tidak sama panjangnya dan tidak saling tegak lurus. Sistem ini terbagi menjadi dua kelas, yaitu pedial dan pinakoidal, yang hanya memiliki satu elemen simetri berupa pusat. Contoh mineral dengan sistem kristal ini adalah felspar albit.
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogirezatambang
Praktikum kristalografi dan mineralogi bertujuan untuk mempelajari bentuk kristal, sistem kristal, sifat fisik mineral, dan proses pembentukan mineral. Alat yang digunakan antara lain busur derajat, penggaris segitiga, loupe, dan skala kekerasan Mohs. Praktikum ini membantu mahasiswa memahami struktur kristal dan komposisi kimia mineral.
Bab 3 membahas mineral dan batuan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang dikelompokkan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, dan kekerasan. "
Batuan metamorfik yang dijelaskan meliputi filit, sekismika, dan marmer yang terbentuk akibat proses metamorfisme pada suhu dan tekanan tertentu, serta serpentin yang terbentuk dari perubahan basalt dasar laut.
Dokumen tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi. Secara ringkas, kristalografi mempelajari sifat-sifat geometri dan fisika kristal, sedangkan mineralogi mempelajari sifat-sifat mineral pembentuk batuan. Terdapat tujuh sistem kristal yang dibedakan berdasarkan panjang, posisi, dan jumlah sumbu kristal, termasuk sistem trigonal dan monoklin yang menjadi fokus pembahasan.
Batuan beku memiliki berbagai warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral yang beragam. Terdapat tiga jenis batuan beku utama yaitu batuan beku asam, intermediet, dan basa; serta variasi ultra basa. Masing-masing jenis batuan memiliki ciri khas yang berbeda sesuai dengan proses pembentukannya di dalam atau di permukaan bumi.
1. Geologi struktur mempelajari bentuk dan arsitektur batuan akibat deformasi dari gaya yang bekerja di dalam bumi.
2. Gaya-gaya tersebut berasal dari pergerakan dan interaksi lempeng litosfer, yang mengakibatkan terbentuknya struktur geologi seperti lipatan, retakan, dan sesar pada batuan.
3. Pemahaman tentang geologi struktur dan mekanika batuan penting untuk mengungkap sejarah geolog
Piroksen adalah mineral penyusun batuan beku yang berwarna gelap. Ia merupakan senyawa silika oksida yang mengandung magnesia dan kalsium. Piroksen dapat ditemukan dalam batuan beku dan metamorfik dengan rumus umum XY(Si,Al)2O6.
Teks tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi. Pertama, menjelaskan tujuh sistem kristalografi berdasarkan jumlah sumbu dan perbandingannya. Kedua, mendefinisikan mineralogi sebagai ilmu yang mempelajari sifat kimia, struktur kristal, dan fisika mineral. Ketiga, menjelaskan cara penamaan mineral berdasarkan sifat-sifatnya seperti warna, bentuk kristal, kilap, dan kekerasan.
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
Bab 3 membahas struktur kristal logam dan ketidaksempurnaan pada kristal sejati. Terdapat tiga struktur kristal utama pada logam yaitu BCC, FCC, dan HCP. Kristal sejati tidak pernah sempurna karena getaran atom, adanya unsur paduan, dan keberadaan cacat seperti dislokasi yang mempengaruhi sifat mekaniknya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga topik utama: (1) packing efisiensi untuk simple cubic, body centered cubic, dan face centered cubic; (2) penjelasan indeks Miller untuk menentukan orientasi bidang kristal; (3) rumus untuk menghitung jarak antar bidang kristal untuk berbagai sistem kristal.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi seperti sesar dan lipatan. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar normal, sesar terbalik, dan sesar mendatar. Jenis-jenis lipatan meliputi lipatan paralel, antiklin, dan sinklin. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara lipatan dan sesar serta kriteria pembentukan struktur-struktur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi, termasuk definisi kristal dan mineral, proses kristalisasi, sistem-sistem kristal yang terdiri atas 7 jenis, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan sifat kristal seperti komposisi kimia dan ikatan antar atom.
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiIndra S Syafaat
berisikan deskripsi mineral pada seri reaksi bowen secara mikroskopis, di peruntukan bagi mahasiswa yang butuh referensi untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai mineral secara lebih detail yaitu dengan pengamatan menggunakan mikroskop. semoga membantu
Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk atau volume bahan akibat gaya yang menyebabkan lengkungan atau lipatan pada struktur bidang atau lapisan dalam bahan tersebut. Terbentuknya lipatan dipengaruhi oleh proses bending dan buckling yang menghasilkan berbagai jenis lipatan seperti upright fold, asymmetrical fold, inclined fold, dan recumbent fold. Unsur geometri lipatan meliputi plunge, core, crest, limb, hinge point, dan lain-lain.
Laporan ini membahas hasil praktikum kristalografi dan mineralogi. Terdiri dari empat bab yang membahas tentang pendahuluan, landasan teori kristalografi dan mineralogi, hasil percobaan menentukan sistem kristal dan mineral, serta penutup berupa kesimpulan dan saran.
Dokumen ini menjelaskan berbagai tekstur khusus yang dapat diamati secara mikroskopis pada batuan beku, diantaranya tekstur myrmekitic, subophitic, coronas, intergranular, intersertal, hyalopilitic, trachytic, poikilitik, porfiritik, mikroporfiritik, ofitik, serta perthite dan antiperthite.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang partikel dan tekstur batuan sedimen yang disusun oleh beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Makalah ini membahas tentang pengertian batuan sedimen, jenis-jenis batuan sedimen berdasarkan partikel dan tekstur yang terbentuk, serta proses pembentukan batuan sedimen.
Kristalografi adalah suatu ilmu pengetahuan kristal yang dikembangkan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan kristal, termasuk bentuk, struktur dalam dan sifat-sifat fisiknya. Awalnya, kristalografi merupakan bagian dari mineralogi, akan tetapi ketapi karena bentuk-bentuk kristal cukup rumit dan bentuk tersebut merefleksikan susunan unsur-unsur penyusunnya dan bersifat tetap untuk tiap mineral yang dibentuknya, maka pada kemudian, kristalografi dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan tersendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuh sistem kristal utama yaitu triklin, monoklin, ortorombik, tetragonal, trigonal, heksagonal, dan isometrik. Setiap sistem kristal memiliki ciri khas berupa perbandingan panjang sumbu kristal dan sudut-sudutnya. Contoh mineral yang tergolong dalam masing-masing sistem kristal juga dijelaskan.
Batuan metamorfik yang dijelaskan meliputi filit, sekismika, dan marmer yang terbentuk akibat proses metamorfisme pada suhu dan tekanan tertentu, serta serpentin yang terbentuk dari perubahan basalt dasar laut.
Dokumen tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi. Secara ringkas, kristalografi mempelajari sifat-sifat geometri dan fisika kristal, sedangkan mineralogi mempelajari sifat-sifat mineral pembentuk batuan. Terdapat tujuh sistem kristal yang dibedakan berdasarkan panjang, posisi, dan jumlah sumbu kristal, termasuk sistem trigonal dan monoklin yang menjadi fokus pembahasan.
Batuan beku memiliki berbagai warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral yang beragam. Terdapat tiga jenis batuan beku utama yaitu batuan beku asam, intermediet, dan basa; serta variasi ultra basa. Masing-masing jenis batuan memiliki ciri khas yang berbeda sesuai dengan proses pembentukannya di dalam atau di permukaan bumi.
1. Geologi struktur mempelajari bentuk dan arsitektur batuan akibat deformasi dari gaya yang bekerja di dalam bumi.
2. Gaya-gaya tersebut berasal dari pergerakan dan interaksi lempeng litosfer, yang mengakibatkan terbentuknya struktur geologi seperti lipatan, retakan, dan sesar pada batuan.
3. Pemahaman tentang geologi struktur dan mekanika batuan penting untuk mengungkap sejarah geolog
Piroksen adalah mineral penyusun batuan beku yang berwarna gelap. Ia merupakan senyawa silika oksida yang mengandung magnesia dan kalsium. Piroksen dapat ditemukan dalam batuan beku dan metamorfik dengan rumus umum XY(Si,Al)2O6.
Teks tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi. Pertama, menjelaskan tujuh sistem kristalografi berdasarkan jumlah sumbu dan perbandingannya. Kedua, mendefinisikan mineralogi sebagai ilmu yang mempelajari sifat kimia, struktur kristal, dan fisika mineral. Ketiga, menjelaskan cara penamaan mineral berdasarkan sifat-sifatnya seperti warna, bentuk kristal, kilap, dan kekerasan.
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
Bab 3 membahas struktur kristal logam dan ketidaksempurnaan pada kristal sejati. Terdapat tiga struktur kristal utama pada logam yaitu BCC, FCC, dan HCP. Kristal sejati tidak pernah sempurna karena getaran atom, adanya unsur paduan, dan keberadaan cacat seperti dislokasi yang mempengaruhi sifat mekaniknya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang tiga topik utama: (1) packing efisiensi untuk simple cubic, body centered cubic, dan face centered cubic; (2) penjelasan indeks Miller untuk menentukan orientasi bidang kristal; (3) rumus untuk menghitung jarak antar bidang kristal untuk berbagai sistem kristal.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi seperti sesar dan lipatan. Terdapat beberapa jenis sesar seperti sesar normal, sesar terbalik, dan sesar mendatar. Jenis-jenis lipatan meliputi lipatan paralel, antiklin, dan sinklin. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara lipatan dan sesar serta kriteria pembentukan struktur-struktur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi, termasuk definisi kristal dan mineral, proses kristalisasi, sistem-sistem kristal yang terdiri atas 7 jenis, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan sifat kristal seperti komposisi kimia dan ikatan antar atom.
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiIndra S Syafaat
berisikan deskripsi mineral pada seri reaksi bowen secara mikroskopis, di peruntukan bagi mahasiswa yang butuh referensi untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai mineral secara lebih detail yaitu dengan pengamatan menggunakan mikroskop. semoga membantu
Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk atau volume bahan akibat gaya yang menyebabkan lengkungan atau lipatan pada struktur bidang atau lapisan dalam bahan tersebut. Terbentuknya lipatan dipengaruhi oleh proses bending dan buckling yang menghasilkan berbagai jenis lipatan seperti upright fold, asymmetrical fold, inclined fold, dan recumbent fold. Unsur geometri lipatan meliputi plunge, core, crest, limb, hinge point, dan lain-lain.
Laporan ini membahas hasil praktikum kristalografi dan mineralogi. Terdiri dari empat bab yang membahas tentang pendahuluan, landasan teori kristalografi dan mineralogi, hasil percobaan menentukan sistem kristal dan mineral, serta penutup berupa kesimpulan dan saran.
Dokumen ini menjelaskan berbagai tekstur khusus yang dapat diamati secara mikroskopis pada batuan beku, diantaranya tekstur myrmekitic, subophitic, coronas, intergranular, intersertal, hyalopilitic, trachytic, poikilitik, porfiritik, mikroporfiritik, ofitik, serta perthite dan antiperthite.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang partikel dan tekstur batuan sedimen yang disusun oleh beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Makalah ini membahas tentang pengertian batuan sedimen, jenis-jenis batuan sedimen berdasarkan partikel dan tekstur yang terbentuk, serta proses pembentukan batuan sedimen.
Kristalografi adalah suatu ilmu pengetahuan kristal yang dikembangkan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan kristal, termasuk bentuk, struktur dalam dan sifat-sifat fisiknya. Awalnya, kristalografi merupakan bagian dari mineralogi, akan tetapi ketapi karena bentuk-bentuk kristal cukup rumit dan bentuk tersebut merefleksikan susunan unsur-unsur penyusunnya dan bersifat tetap untuk tiap mineral yang dibentuknya, maka pada kemudian, kristalografi dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan tersendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuh sistem kristal utama yaitu triklin, monoklin, ortorombik, tetragonal, trigonal, heksagonal, dan isometrik. Setiap sistem kristal memiliki ciri khas berupa perbandingan panjang sumbu kristal dan sudut-sudutnya. Contoh mineral yang tergolong dalam masing-masing sistem kristal juga dijelaskan.
Sistem kristal ortorombik memiliki tiga sumbu yang membentuk sudut 90 derajat dan panjangnya tidak sama. Sumbu a adalah yang terpendek, sumbu b menengah, dan sumbu c terpanjang. Sistem ini terbagi menjadi tiga kelas berdasarkan bentuknya dan memiliki tiga elemen simetri termasuk bidang dan sumbu simetri.
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptxrathna rangka
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar struktur kristal dan jenis-jenis struktur kristal logam.
2. Ia menjelaskan tentang kekisi kristal, sel unit, dan ciri-ciri struktur kristal logam seperti kubus berpusat jasad, kubus berpusat muka, dan heksagonal terpadat rapat.
3. Dokumen tersebut juga membandingkan jumlah atom
Dokumen tersebut membahas tentang simetri molekular, termasuk definisi simetri, unsur-unsur simetri seperti sumbu rotasi dan bidang cermin, serta penggolongan kelompok simetri molekul menggunakan aliran kerja diagram.
Teks tersebut membahas tentang keteraturan struktur dalam kristal yang disebabkan oleh adanya perulangan motif akibat operasi simetri seperti translasi, rotasi, pencerminan, dan inversi. Operasi-operasi simetri tersebut dapat beroperasi sendiri-sendiri atau berkombinasi untuk menghasilkan pola perulangan yang simetris.
Kristalografi mempelajari sifat-sifat geometri dan struktur dalam kristal. Terdapat tujuh sistem kristalografi yang dibedakan berdasarkan panjang sumbu, posisi, dan jumlah sumbu kristal. Sistem reguler memiliki ketentuan sumbu a=b=c dan sudut 90 derajat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. Sistem kristal adalah cara untuk mengklasifikasikan
bentuk kristal berdasarkan geometri sel unit yaitu
berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz.
3. Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat
kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu
putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama.
Sudut simetri adalah sudut antar sumbu-sumbu yang berada dalam
sebuah kristal. Sudut-sudut ini berpangkal (dimulai) pada titik
persilangan sumbu-sumbu utama pada kristal yang akan sangat
berpengaruh pada bentuk dari kristal itu sendiri.
Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal
menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan
pencerminan (refleksi) dari bagian yang lainnya.
Sumbu, Sudut dan Bidang Simetri
4. Dalam mempelajari dan mengenal bentuk kristal secara
mendetail, perlu diadakan pengelompokkan yang sistematis.
Pengelompokkan itu didasarkan pada perbangdingan panjang,
letak (posisi) dan jumlah serta nilai sumbu tegaknya.
Bentuk kristal dibedakan berdasarkan sifat-sifat simetrinya
(bidang simetri dan sumbu simetri) dibagi menjadi tujuh
sistem, yaitu : Isometrik, Tetragonal, Hexagonal, Trigonal,
Orthorhombik, Monoklin dan Triklin.
Dari tujuh sistem kristal dapat dikelompokkan menjadi 32 kelas kristal.
Pengelompokkan ini berdasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki
oleh kristal tersebut.
5. SISTEM
ISOMETRIK/REGULER/KUBUS
• 3 sumbu saling tegak
lurus
a ┴ b ; b ┴ c ; c ┴ a
a = b = c
• sumbu a+ dibuat 30o
terhadap b-
• parameter a dibuat
1/3b (b = c = 3a)Sistem isometrik asli
a+
b+
c+
c-
b-
a-
6. Sistem kristal kubus ini dapat dibagi ke dalam 3 bentuk yaitu kubus
sederhana (simple cubic/ SC), kubus berpusat badan (body-centered
cubic/ BCC) dan kubus berpusat muka (Face-centered Cubic/ FCC).
.
Pada bentuk kubus sederhana, masing-masing terdapat satu atom pada
semua sudut (pojok) kubus.
Pada kubus BCC, masing-masing terdapat satu atom pada semua pojok
kubus, dan terdapat satu atom pada pusat kubus (yang ditunjukkan dengan
atom warna biru).
Pada kubus FCC, selain terdapat masing-masing satu atom pada semua
pojok kubus, juga terdapat atom pada diagonal dari masing-masing sisi kubus
(yang ditunjukkan dengan atom warna merah).
8. SISTEM TETRAGONAL
• 3 sumbu saling tegak
lurus
a ┴ b ; b ┴ c ; c ┴ a
a = b ≠ c
• sumbu a+ dibuat 30o
terhadap b-
• parameter c dibuat 6a
atau 2b (2b = c = 6a)
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem tetragonal asli
9. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya memiliki dua bentuk yaitu
sederhana dan berpusat badan.
.
Bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana
masing-masing terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.
Tetragonal berpusat badan, mirip pula dengan kubus berpusat badan, yaitu
memiliki 1 atom pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna biru),
dan atom lainnya berada pada pojok (sudut) tetragonal tersebut.
11. SISTEM ROMBHIK = ORTHOROMBIK
• 3 sumbu saling tegak
lurus
a ┴ b ; b ┴ c ; c ┴ a
a ≠ b ≠ c
• sumbu a+ dibuat 30o
terhadap b-
• parameter dibuat
a = 3b
c = 2a
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem orthorombik asli
12. Sistem kristal ortorombik terdiri
atas 4 bentuk, yaitu :
ortorombik sederhana, body
center (berpusat badan) (yang
ditunjukkan atom dengan
warna merah), berpusat muka
(yang ditunjukkan atom dengan
warna biru), dan berpusat
muka pada dua sisi ortorombik
(yang ditunjukkan atom dengan
warna hijau). Panjang rusuk
dari sistem kristal ortorombik ini
berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan
memiliki sudut yang sama (α =
β = γ) yaitu sebesar 90°.
.
14. SISTEM HEKSAGONAL
• 4 sumbu, 3 sumbu
saling membuat sudut
120 dan sumbu ke 4
tegak lurus dengan ke 3
sumbu tersebut,
a ┴ c ; b ┴ c ; d ┴ c
a = b = d ≠ c
a+ < b+ = 120o
b+ < d+ = 120o
d+ < a+ = 120o
a+
b+
c+
c-
b-
a-
d-
d+
Sistem heksagonal asli
15. Pada system kristal ini, sesuai dengan namanya heksagonal (heksa = enam),
maka system ini memiliki 6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilai
sudut yaitu 90° dan 120° (α = β = 90°dan γ =120°) , sedangkan pajang rusuk-
rusuknya adalah a = b ≠ c. semua atom berada pada sudut-sudut (pojok)
heksagonal dan terdapat masing-masing atom berpusat muka pada dua sisi
heksagonal (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
.
20. SISTEM MONOKLIN
• 3 sumbu
a ┴ b ; b ┴ c
c < a ≠ 90 derajat
a ≠ b ≠ c
• Sumbu a+ dibuat 30
derajat terhadap c- dan b
┴ c
• Parameter dibuat :
a = 3b
c = 2a
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem monoklin asli
21. Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan
berpusat muka pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna
hijau). Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda
(a ≠ b≠ c), serta sudut α = γ = 90° dan β ≠ 90°.
.
24. SISTEM TRIKLIN
• 3 sumbu, masing2
saling tidak tegak lurus.
a ≠ b ≠ c
• Sumbu a+ dibuat 45
derajat terhadap c- dan
Sumbu b+ dibuat 60
derajat terhadap c-
• Parameter dibuat :
b = 2a
c = 3b
a+
b+
c+
c-
b-
a-
Sistem triklin asli
25. Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini
memiliki panjang rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar sudut
yang berbeda-beda pula yaitu α ≠ β ≠ γ ≠ 90°.
.