Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk atau volume bahan akibat gaya yang menyebabkan lengkungan atau lipatan pada struktur bidang atau lapisan dalam bahan tersebut. Terbentuknya lipatan dipengaruhi oleh proses bending dan buckling yang menghasilkan berbagai jenis lipatan seperti upright fold, asymmetrical fold, inclined fold, dan recumbent fold. Unsur geometri lipatan meliputi plunge, core, crest, limb, hinge point, dan lain-lain.
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta
Cara mempelajari Struktur geologi : I. Pengenalan struktur: lipatan, rekahan, sesar dalam bentuk 2 demensi untuk dapat dikenali sebagai bentuk 3 demensi
II. Rekaman data
III. Analisa dg metode geometri dan statistik
IV. Tahap sintesa(menapsirkan cara terjadinya
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta
Cara mempelajari Struktur geologi : I. Pengenalan struktur: lipatan, rekahan, sesar dalam bentuk 2 demensi untuk dapat dikenali sebagai bentuk 3 demensi
II. Rekaman data
III. Analisa dg metode geometri dan statistik
IV. Tahap sintesa(menapsirkan cara terjadinya
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiIndra S Syafaat
berisikan deskripsi mineral pada seri reaksi bowen secara mikroskopis, di peruntukan bagi mahasiswa yang butuh referensi untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai mineral secara lebih detail yaitu dengan pengamatan menggunakan mikroskop. semoga membantu
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogirezatambang
laporan ini adalah laporan wajib yg akan dibuat oleh setiap mahasiswa yg memprogram mata kuliah "kristalografi dan mineralogi" semoga dapat membantu anda dalam penulisan laporan praktikum ini
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiIndra S Syafaat
berisikan deskripsi mineral pada seri reaksi bowen secara mikroskopis, di peruntukan bagi mahasiswa yang butuh referensi untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai mineral secara lebih detail yaitu dengan pengamatan menggunakan mikroskop. semoga membantu
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogirezatambang
laporan ini adalah laporan wajib yg akan dibuat oleh setiap mahasiswa yg memprogram mata kuliah "kristalografi dan mineralogi" semoga dapat membantu anda dalam penulisan laporan praktikum ini
Kerak bumi dan litosfer yang mengapung di atas lapisan atenosfer dianggap satu lempeng yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari pnggung laut menyebar ke kedua sisinya, sedangkan sebagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur dengan materi di lapisan itu. Daerah tempat masuknya materi tersebut merupakan patahan (transform fault) yang ditandai dengan adanya palung laut dan pulau vulkanis.
PPT yang digunakan sebagai bahan ajar siswa dalam menjelaskan seluk beluk Tektonisme sebagai tenaga endogen penghasil bentuk muka bumi.
Materi kelas X SMA.
Di jaman yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan, pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain. Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-lebih yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional, nasional dan internasional.
Permasalahan ini semakin kompleks di lapangan karena arah kebijakan nasional dalam hal pengendalian alih fungsi lahan pertanian sering bertabrakan dengan kebijakan pemerintah daerah yang lebih memprioritaskan kepentingan lokal dan kebijakan daerah. Walaupun penerapan kebijakan pengendalian alih fungsi lahan masih dipandang cukup efektif dalam membatasi penggunaan lahan sawah bagi kegiatan nonpertanian (seperti mekanisme perijinan lokasi dan penerapan Rencana Tata Ruang Wilayah), namun ternyata masih banyak prilaku “spekulan tanah” yang tidak terjangkau oleh penerapan kebijakan tersebut.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Lipatan
1. TUGAS GEOLOGI FISIK
“LIPATAN”
Oleh :
Raden Aldi Kurnia Wijaya 3712100011
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2013
2. LIPATAN
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yangditunjukkan
sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsurgaris atau bidang didalam
bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat didalam lipatan adalah struktur bidang,
misalnya bidang perlapisan atau foliasi.
Lipatan merupakan gejala yang penting, yang mencerminkan sifat dari deformasi;
terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk(distorsi) dan
perputaran (rotasi). Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah
menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung.
{Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya
disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala
buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya
yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan. (Hill 1953)}
Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang
lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan
bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan
pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu
rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian
bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint.
Gambar 1 Proses Terbentuknya Lipatan
Perlipatan adalah deformasi yangtak seragam (inhomogeneous) yang terjadi pada
suatu bahan yang mengandungunsur garis atau bidang. Walaupun demikian, suatu deformasi
yangmenghasilkan lipatan pada suatu keadaan, tidak selalu demikian pada kondisiyang lain.
3. Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis ataubidang, tidak
menunjukkan tanda perlipatan. Perlu juga dipertimbangkan bahwa,suatu unsur yang
sebelumnya berbentuk lengkungan dapat berubah menjadibidang atau garis lurus, atau suatu
unsur dapat tetap sebagai struktur bidang ataugaris lurus setelah terjadi deformasi.
Struktur lipatan di samping mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari yag terkecil
(mikro fold) hingga berukuran regional(mega fold) juga memiliki bentuk yang bermacam-
macam. Adanya variasi ukuran dan bentuk tersebut tergantung pada sifat fisik batuan yang
terlipat, sistem tegasan, dan mekanisme pembentukanya serta waktu serta besarnya gaya yang
bekerja.
UNSUR GEOMETRI LIPATAN
1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.
2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin
4. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari
lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai
dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa
bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).
5. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
6. Back Limb, sayap yang landai.
7. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.
8. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama.
9. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
10. Inflection point, merupakan titik balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau
pertengahan antara dua perlengkungan maksimum
13. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.
14. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum
pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
15. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap
lipatannya.
16. Half - Wavelength, jarak antara dua titik inflection (inflection points).
4. Gambar 2 Unsur Geometri Lipatan
KLASIFIKASI LIPATAN
Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:
1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)
3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
4. Recumbent Fold (lipatan rebah)
Gambar 3 Klasifikasi Lipatan
ANTIKLIN DAN SIKLIN
Antiklin : Lipatan dengan batuan tertua pada “core” suatu lipatan (i.e., pada sisi cekung).
Siklin : Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan.
Catatan: Pada kondisi normal, suatu daerah yang terlipat, anticlines biasanya berbentuk
antiformal, dan synclines berbentuk synformal.
Bisa saja jika daerah terlipat lagi membentuk (tidak umum) :
Antiformal syncline
Synformal anticline
5. KLASIFIKASI LIPATAN BERDASARKAN
1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan
dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.
2. Similar Fold. : sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat
dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin
ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.
Gambar 4 Concentric Fold dan Similar Fold
6. 3. Chevron Fold. : lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini,
sayap lipatannya merupakan bidang planar.
Gambar 5 Jenis Lipatan
4. Isoclinal Fold. : lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar
dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar.
5. Box Fold : lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar
6. Kink Fold : lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar
Gambar 6 Kink Fold
Gambar 7 Box Fold
LIPATAN LAINNYA
1. Dome
Perpindahan batuan secara Upwarped
Struktur melingkar atau sedikit memanjang
7. Batu tertua di pusat, batu muda di sisi-sisi
2. Basin
Struktur melingkar atau sedikit memanjang
Perpindahan batuan secara Downwarped
Batuan termuda yang ditemukan di dekat pusat, batuan tertua di sisi-sisi
Gambar 8 Dome dan Basin